Anda di halaman 1dari 15

PERCEPATAN ODF

KAB. PEKALONGAN
POKJA PKP PROV JATENG
Poernomo PS, SE, MM
selaku Sekretaris II
atau Sub Koord Kein Disperakim Prov Jateng

Pekalongan, 12 Juni 2023


ISU STRATEGIS

ODF KEPASTIAN BERMUKIM Stunting


KONSEP UMUM RUMAH LAYAK HUNI
(Permen PUPR No. 29 Tahun 2018)
Rumah Layak Huni adalah rumah yang memenuhi persyaratan keselamatan bangunan, kecukupan minimum luas bangunan, dan
kesehatan penghuni.
Kriteria Penjelasan
Ketahanan
Bahan bangunan untuk struktur (pondasi), atap, lantai, dan dinding memenuhi syarat
bangunan
Luas per
Luas lantai perkapita ≥ 7,2 𝑚2
Kapita
a) Rumah tangga (RT) menggunakan sumber air minum : air ledeng/keran pribadi, keran umum,
air ledeng eceran (truk, gerobak, perahu, dll), HU, terminal air, PAH, mata air terlindung, dan
Akses
sumur bor/ pompa
Air Minum
b) RT yang menggunakan air kemasan/ air isi ulang sebagai air minum, di kategorikan sebagai RT
Layak
dengan akses yang layak jika menggunakan sumber di poin A sebagai sumber air untuk masak,
cuci, mandi, dll

Akses • Fasilitas sanitasi milik sendiri/ komunal


Sanitasi • Bangunan atas : klosetnya menggunakan leher angsa
Layak • Bangunan bawah : berupa tangki septik atau sistem pengolahan air limbah (SPAL)
Target Global SDGs 2030

Air Bersih dan Sanitasi Layak


Menjamin ketersediaan serta pengelolaan air
bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk
semua
Memastikan bahwa masyarakat mencapai akses
universal air bersih dan sanitasi yang layak
sebagai pemenuhan kebutuhan dasar manusia
Target RPJMN 2024
1. Peningkatan kapasitas institusi dalam layanan
0% pengelolaan sanitasi
2. Peningkatan komitmen kepala daerah untuk
BABS layanan sanitasi berkelanjutan
3. Pengembangan infrastruktur dan layanan sanitasi
melalui 5 arah kebijakan yaitu : permukiman sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan daerah
4. Peningkatan perubahan perilaku masyarakat dalam
mencapai akses aman sanitasi
5. Pengembangan kerja sama dan pola pendanaan
CAPAIAN 2023 ODF DAN STBM
Dari 35 Kabupaten/ Kota terdapat 29 Kabupaten/ Kota yang sudah
mencapai ODF dan 6 Kabupaten/ Kota yang belum ODF.

% KK Akses Sarana Sanitasi % Desa Melaksanakan % Desa Stop BABS


STBM
98,19% 100 % 91 %
Total KK akses Sarana Desa Stop BABS
Desa Melaksanakan
11.043.255 KK dari 7.757 Desa dari 8.562
STBM 8.562 Desa dari
11.246.467 KK Desa
8.562 Desa

*Data per Mei 2023


6 Kabupaten/ Kota yang belum ODF :

Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Batang,


Kabupaten Pekalongan, Kabupaten
Purworejo, Kabupaten Wonosobo, dan Kota Pekalongan
Jumlah desa yg
No Kab/Kota Jumlh desa/kel
blm ODF & %
1. Kota Pekalongan 27 0 (0 %)
2. Kab Pekalongan 285 175 (61,4 %)
3. Batang 248 158 (63,7 %)
4. Purworejo 494 169 (34,2 %)
5. Banjarnegara 279 78 (27,9 %)
6. Wonosobo 265 163 (61,5 %)

Data per Mei 2023


TARGET SELESAI ODF
No Kab/Kota Target selesai Renc selesai
1. Kota Pekalongan Juni 2023 Juni 2023
2. Kab Pekalongan September 2023 September 2023
3. Batang November 2023 November 2023
4. Purworejo Desember 2023 Desember 2023
5. Banjarnegara Juni 2023 Juni 2023
6. Wonosobo September 2023 Maju menjadi tgl 23
Juli 2023 saat Hari
Jadi
STRATEGI POKJA PKP

multi sektor S multi aktor


I
• Perumahan dan N
• Bappeda
Kawasan Permukiman • Dinas PKP
• Air Minum E • Dinas Pekerjaan Umum
• Dinas LH
• Sanitasi (Air Limbah R • Dinas Kesehatan
dan Persampahan) G • Dispermasdes
I
STRATEGI
KOLABORASI
UNICEF adalah singkatan dari United Nations Children's Fund, atau Dana Anak
Perserikatan Bangsa-Bangsa. Jumlah anak yang kehidupannya telah dibantu oleh
UNICEF adalah yang terbanyak dibandingkan organisasi kemanusiaan lain.
Di Indonesia, UNICEF memotivasi perubahan perilaku sosial melalui advokasi dan
keterlibatan tingkat tinggi dalam kemitraan Sanitasi dan Air untuk Semua,
pembelajaran peer to peer untuk mendukung advokasi subnasional dan
melalui mobilisasi sosial di masyarakat terpinggirkan di mana buang air
besar sembarangan masih tersebar luas.

Bersinergi dengan Pokja PKP Provinsi Jawa Tengah dalam rangka


penguatan kapasitas Pemprov dan Pemkab/kota di Jawa Tengah
dalam pemenuhan layanan dasar air minum, sanitasi, dan hygiene baik
pada situasi pembangunan normal maupun tanggap darurat bersama
di Kab Banjarnegara dan Kab Wonosobo sejak Juni 2022.
PERMASALAHAN ODF Kab Pekalongan
1. Keterbatasan anggaran dari berbagai sumber terutama dampak dari pandemic covid 19
adanya refocusing anggaran
2. Belum terbentuknya Pokja STBM tingkat Kab yang melibatkan lintas sektor untuk
mendukung program STBM sehingga dalam pelaksanaan program STBM belum maksimal.
3. Mindset/perilaku masyarakat yang masih mengharap bantuan dari pemerintah untuk
penyediaan sarana sanitasi rumah tangga (di program PKK papan/rumah merupakan
kebutuhan dasar dan wajib masyarakat yang di dalamnya dengan fasilitas rumah seperti
dapur, kamar tidur, kamar mandi, jamban, dan septitank)
4. Mindset/perilaku masyarakat sudah tidak buang air besar sembarangan (BABS) secara
terbuka, namun letak geografis dikelilingi oleh aliran sungai sehingga masih banyak
jamban keluarga yang dialirkan ke sungai tanpa dilengkapi septitank sesuai standar
sanitasi yang layak (BABS tertutup).
5. Karena lahan rumah terbatas/sempit sehingga tidak cukup membuat septitank, dibuat di
dalam rumah atau komunal.
6. Masalah ekonomi, mengirit sebagai pakan ikan di kolam ikan.
TIME LINE PERCEPATAN ODF 2023
1. Pertemuan High Level Meeting antara Bapenas, Kemendagri, Gubernur, 6
Bupati/Walikota, Unicef, Undip dan OPD Prov Jateng serta OPD 6 Kab/Kota
pada tanggal 29 Maret 2023 di Gradhika Bahkti Praja.
2. Pertemuan di kantor Bupati Pekalongan tanggal 12 April 2023 dihadiri Pokja
PKP Prov Jateng, Dinkes Prov Jateng, Unicef, Undip dan OPD terkait Kab
Pekalongan dilanjutkan penandatangan Komitmen Bersama ODF 6
Bupati/Walikota oleh Bupati Pekalongan.
3. Ditindaklanjuti pertemuan penggalangan komitmen ODF hari ini 12 Juni 2023
guna percepatan ODF Kab Pekalongan yang mempunyai target selesai
September 2023 melalui penandatangan komitmen Bersama semua Camat,
Kades dan OPD serta unsur lainnya
STRATEGI PERCEPATAN ODF 2023
1. Segera dikoordinasikan melalui penggalangan komitmen ODF Bersama oleh
semua komponen yaitu : OPD Kab Pekalongan, Pokja PKP Kab Pekalongan,
Camat, Kepala Desa, Dandim, Kapolres, Direktur RSUD, Puskesmas, BKK,
Perbankan, tokoh masyarakat, Ulama, NU, Muhamdiyah, membahas memberi
sosialisasi terkait pentingnya ODF terhadap kesehatan.
2. Pemuka masyarakat/agama di desa dan kecamatan serta Danramil dan Kapolsek
tingkat kecamatan memberikan penyadaran masyarakat terkait
perilaku/mindset di tingkat desa dan kecamatan, walaupun sifatnya agak
memaksa.
3. Setelah tuntas di tingkat desa dapat dilaksanakan deklarasi tingkat desa,
selanjutnya deklarasi di tingkat kecamatan
4. Target akhir adalah deklarasi tingkat Kabupaten pada September 2023.
5. Jangan lupa koordinasi dengan Dinkes Prov Jateng untuk verifikasi ODF.
6. Juga aktifnya Pokja PKP Kab Pekalongan dengan Dinkes Kab Pekalongan untuk
koordinasi dengan Pokja PKP Prov Jateng dan Dinkes Prov Jateng
THANKS
GOOD LUCK

Anda mungkin juga menyukai