Anda di halaman 1dari 12

KARYA ILMIAH

PERAN PETUGAS KEBERSIHAN DALAM PENGELOLAAN LIMBAH


MEDIS PADA PUSKESMAS KANDANGSERANG
KABUPATEN PEKALONGAN

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Karya Ilmiah (Karil)


Program Strata I Administrasi Negara Universitas Terbuka

Disusun Oleh :

Nama : ULIL AMRI


NIM : 030386386
Email : ulilamri2810@gmail.com

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FHISIP)
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) SEMARANG 2022

1
PERAN PETUGAS KEBERSIHAN DALAM PENGELOLAAN LIMBAH
MEDIS PADA PUSKESMAS KANDANGSERANG
KABUPATEN PEKALONGAN

Ulil Amri (ulilamri2810@gmail.com)


Program Strata I Administrasi Negara

Abstrak
Penulisan Karya Ilmiah ini bertujuan untuk mendiskripsikan peran petugas kebersihan dalam
mengelola limbah medis di Puskesmas Kandangserang Kecamatan Kandangserang
Kabupaten Pekalongan. Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Kandangserang
merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang dalam kegiatannya menghasilkan
limbah medis. Proses pengelolaan limbah medis di Puskesmas diharuskan sesuai dengan
Kepmenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Adapun yang menjadi
obyek penelitian ini diantaranya pengolahan limbah medis meliputi timbulan limbah,
pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, tempat penampungan sementara serta tahap
pembuangan akhir limbah medis puskesmas di Kecamatan Kandangserang. Instrumen
penelitian menggunakan model observasi pada tahap-tahap pengelolaan limbah medis di
Puskesmas. Teknik pengolahan data yang digunakan yaitu pemeriksaan data (editing) dan
pemeriksaan ulang (cleaning).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengelolaan limbah medis pada Puskesmas
Kandangserang telah sesuai dengan pengelolaan limbah medis menurut Kepmenkes
Kepmenkes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Kata kunci: peran, puskesmas,limbah medis


Pendahuluan
Berkembangnya pusat-pusat layanan kesehatan di seluruh pelosok daerah merupakan
keuntungan yang sangat penting bagi masyarakat kebanyakan. Pusat-pusat layanan kesehatan
telah menjadi ujung tombak di garis depan dalam pertahanan melawan epidemi berbagai
penyakit. Kemudahan akses terhadap fasilitas kesehatan merupakan salah satu indikator
penting yang menunjukkan tingkat kesejahteraan suatu kawasan. Akan tetapi, segala
keuntungan tersebut juga sepadan dengan resiko dampak dari operasional kesehatan yang
mungkin terjadi terhadap lingkungan. Pusat pelayanan kesehatan merupakan tempat
bertemunya kelompok masyarakat penderita penyakit, kelompok masyarakat pemberi
pelayanan, kelompok pengunjung dan kelompok lingkungan sekitar. Adanya interaksi di
dalamnya memungkinkan menyebarnya penyakit bila tidak didukung dengan kondisi
lingkungan yang baik dan saniter. Kondisi lingkungan yang baik tidak terlepas dari peran
petugas kebersihan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Menurut Abu Ahmadi
peran merupakan suatu kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus

2
bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status, fungsi sosialnya. sedangkan
menurut Soerjono Soekanto, peran didefinisikan sebagai aspek dinamis kedudukan (status),
apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia
menjalankan suatu peranan.
Puskesmas Kandangserang Kabupaten Pekalongan merupakan suatu kesatuan
organisasi kesehatan fungsional merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat
Kecamatan Kandangserang yang berfungsi membina peran serta masyarakat disamping
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Menurut Azrul Azwar, pengertian puskesmas
merupakan suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan
kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh
terpadu yang berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu
wilayah tertentu dengan kata lain puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas
pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Effendi berpendapat bahwa
pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan yang menyeluruh yang
meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif (pencegahan), promotif (peningkatan
kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan kepada
semua penduduk dengan tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak dari
pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia .
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) Kandangserang menjadi salah satu unit
pelayanan kesehatan yang dalam kegiatannya menghasilkan limbah medis maupun non medis
baik dalam bentuk padat maupun cair. Menurut EPA/U.S Environmental Protection Agancy,
limbah medis merupakan semua bahan buangan yang dihasilkan dari fasilitas pelayanan
kesehatan, seperti rumah sakit, klinik, bank darah, praktek dokter gigi, klinik hewan, serta
fasilitas penelitian medis dan laboratorium. Limbah medis puskesmas merupakan semua
limbah yang dihasilkan dari kegiatan puskesmas dalam bentuk padat dan cair (KepMenkes RI
No. 1428/Menkes/SK/XII/2006). Limbah medis dalam bentuk padat di puskesmas
Kandangserang dihasilkan oleh kegiatan yang berasal dari ruang perawatan, poliklinik
umum, poliklinik gigi, poliklinik ibu dan anak/KIA, laboratorium dan apotik. Sementara
limbah cair berasal dari laboratorium puskesmas yang kemungkinan mengandung
mikroorganisme, bahan kimia beracun, dan radioaktif. Sebagai sarana pelayanan umum,

3
puskesmas wajib memelihara dan meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar
dan persyaratan. Berdasarkan uraian di atas maka tujuan dari penulisan karya lmiah adalah
untuk mendiskripsikan peran petugas kebersihan dalam mengelola limbah medis di
Puskesmas Kandangserang Kecamatan Kandangserang Kabupaten Pekalongan sedangkan
manfaatnya adalah sebagai media belajar dalam rangka menerapkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh. Serta mendapatkan pengalaman dan gambaran tentang bagaimana pengelolaan
limbah medis yang ada di Puskesmas Kandangserang.
Metode Penelitian
Penulisan Karya Ilmiah ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Data diperoleh
melalui proses wawancara mendalam (indepth interview) kepada orang-orang yang dipandang
tahu tentang situasi dilapangan yang akan menjadi bahan penulisan , kemudian melakukan
observasi, dan dokumentasi. Semua data yang terkumpul menjadi kunci terhadap apa yang
diteliti. Dengan demikian, laporan akan berisi kutipan- kutipan data untuk memberi gambaran
laporan tersebut.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Puskesmas Kadangserang merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan di
Kecamatan Kandangserng Kabupaten Pekalongan. Puskesmas adalah sebuah balai serta
institusi pelayanan kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk memberikan berbagai
pelayanan kesehatan mulai dari berobat, perawatan, pemeriksaan kesehatan, dan lain
sebagainya. Puskesmas adalah layanan vital yang ada dalam setiap daerah, dan merupakan
salah satu institusi vital masyarakat. Pusat kesehatan masyarakat atau yang berupa singkatan
dari puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang dinaungi oleh pemerintah
dengan tujuan peningkatan dan pelayanan kesehatan masyarakat daerah. Puskesmas
Kandangserang dibangun untuk memprakarsai upaya kesehatan untuk masyarakat di wilayah
Kecamatan Kandangserang yang merupakan upaya peningkatan kesehatan tingkat pertama.
Program ini lebih mengutamakan program pelayanan kesehatan yang promotif sekaligus
preventif, untuk mewujudkan kesehatan masyarakat yang lebih baik, dan lebih sejahtera.
Upaya kesehatan bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat yang optimal, disamping
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan perseorangan seperti berobat, rawat jalan, dan
pengobatan.

4
Puskesmas Kandangserang dipimpin oleh kepala Puskesmas dengan tugas pokok dan
fungsinya sebagai koordinator dan pemimpin fasilitas Pusat kesehatan masyarakat yang
bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan. Program kerja
Puskesmas Kandangserang meliputi program kesehatan perseorangan, program promotif dan
juga program preventif dengan uraian sebagai berikut :
1. Program Kesehatan Perseorangan meliputi pelayanan kesehatan untuk perseorangan,
seperti rawat jalan, pengobatan, pelayanan kesehatan gawat darurat, pelayanan
kesehatan satu hari, home care, rawat inap, ambulans desa, pelayanan bantuan
kehamilan dan janin, serta berbagai layanan kesehatan lainnya.
2. Program Kesehatan Promotif berupa pelayanan kesehatan yang mempunyai tujuan
penyuluhan program kesehatan, memberikan informasi kesehatan yang penting
bertujuan masyarakat untuk memperbaiki mutu kesehatan masyarakat. Contohnya
seperti kegiatan penyuluhan kesehatan, pelayanan kesehatan ibu dan bayi.
3. Program Kesehatan Preventif merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
Puskesmas guna pencegahan penyakit yang berbahaya di masyarakat sekitar. Untuk
contoh, seperti pengadaan fogging bertujuan daerah sekitar, penyuluhan pencegahan
penyebaran Covid-19.
Puskesmas Kandangserang telah menyediakan pelayanan rawat inap, sekaligus rawat
jalan bagi pasien yang membutuhkan, dan juga pelayanan penggunaan ambulan desa. Dari
pelayanan tersebut, terdapat juga subunit pelayanan Puskesmas seperti Puskesmas keliling,
posyandu, pos pelayanan kesehatan desa, bidan desa, dan juga pos bersalin unit desa. Untuk
jam pelayanan Puskesmas Kandangserang adalah hari Senin hingga Kamis dari jam 7:30
hingga 11:00. Untuk hari Jumat dibuka dari jam 07:30 hingga 10:00, lalu hari Sabtu mulai
dari 07:30 hingga 10:30. Untuk pelayanan umum dibuka dari hari Senin hingga Sabtu, tetapi
untuk pelayanan spesial seperti poliklinik gigi mulut, serta pelayanan kehamilan dilayani
untuk hari Senin dan Rabu, Pelayanan imunisasi akan dilayani untuk hari Selasa dan Kamis.
Pelayanan serta jasa konsultasi KB akan dilayani hanya pada hari Jumat. Sedangkan untuk
persalinan dan IGD dilayani 24 jam hari Senin sampai Minggu. Untuk mendapatkan info
lebih detail mengenai Jam Buka Puskesmas Kandangserang masyarakat pengguna layanan
dapat menghubungi bagian informasi dari lembaga tersebut. Sehingga akan mendapatkan
informasi yang lebih akurat mengenai Jam pelayanan Puskesmas Kandangserang.

5
Puskesmas Kandangserang merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang
dalam kegiatannya menghasilkan limbah medis maupun limbah non medis baik dalam bentuk
padat maupun cair . Limbah medis dalam bentuk padat dihasikan dari kegiatan yang berasal
dari ruang perawatan, poliklinik, umum, poliklinik gigi, poliklinik ibu dan anak/KIA,
laboratorium dan apotik. Limbah padat yang dihasilkan dari Puskesmas yaitu jenis limbah
yang termasuk dalam kategori biohazard yaitu jenis limbah yang sangat membahayakan
lingkungan dimana disana banyak terdapat buangan virus, bakteri maupun zat – zat yang
membahayakan lainnya sehingga harus dimusnahkan .Limbah medis memiliki bahaya utama
yaitu risiko infeksi dari mikroorganisme yang terdapat dilimbah tersebut, infeksi terjadi
dikarenakan terkena tusukan benda tajam. Penyakit yang akan dialami jika terkena tusukan
tersebut adalah Hepatitis B, hepatitis C bahkan sampai HIV/AIDS merupakan ancaman yang
paling serius jika terkena tusukan limbah medis benda tajam disamping hal tersebut, limbah
medis benda tajam beresiko besar menimbulkan kecelakaan dan penyakit jika tidak diolah
dengan baik dan benar. Pengelolaan limbah medis Puskesmas Kandangserang memiliki
permasalahan yang cukup kompleks mengingat sumber daya manusia yang terbatas yang di
miliki oleh Puskesmas. Pengelolaan limbah medis oleh petugas kebersihan di Puskesmas
Kandangserang menggunakan metode pembakaran yang menimbulkan masalah pencemaran
udara. Pengelolaan limbah padat perlu pengelolaan yang baik dan benar. Namun pemusnahan
dengan pembakaran justru berpotensi menghasilkan emisi dioksin, zat kimia yang bersifat
persisten, akumulasi dan beracun serta berdampak besar pada lingkungan dan kesehatan .
Limbah yang di hasilkan oleh Puskesmas Kandangserang dapat berbentuk padat, cair, dan
gas. Limbah padat adalah semua limbah yang berbentuk padat sebagai akibat kegiatan yang
terdiri dari limbah medis padat (limbah medis) dan non medis . Limbah medis padat adalah
limbah padat yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah
farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah kontainer bertekanan,
dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi.
Berdasarkan pengamatan di Puskesmas Kandangserang , tempat pembuangan atau
penyimpanan sementara limbah medisnya masih tercampur dengan limbah non medis
sehingga bisa menimbulkan bahaya bagi lingkungan maupun orang-orang yang ada di
lingkungan Puskesmas tersebut karena limbah medis adalah limbah B3 (bahan berbahaya dan
beracun) dan limbah ini membutuhkan penanganan sesuai permenkes no 18 tahun 2020
tentang pengelolaan limbah medis fasilitas pelayanan kesehatan. Limbah B3 (bahan

6
berbahaya dan beracun) jumlahnya sedikit atau banyak sangat berbahaya untuk lingkungan
dan orang-orang di sekitarnya sehingga perlu penanganan sesuai permenkes no 18 tahun
2020.
Pengelolaan limbah medis di Puskesmas Kandangserang juga telah dilaksanakan
secara konvensional yang meliputi pemilahan pada sumber, pengumpulan, pengangkutan,
pengolahan dan pembuangan akhir.
- Pemilahan dan pengurangan.
Limbah dipilah – pilah dengan mempertimbangkan hal – hal yaitu kelancaran
penanganan dan penampungan, pengurangan jumlah limbah yang memerlukan perlakuan
khusus, dengan pemisahan limbah B3 dan non B3, diusahakan sedapat mungkin
menggunakan bahan kimia non B3. Selain itu, pengemasan dan pemberian label yang
jelas dari berbagai jenis limbah untuk mengurangi biaya, tenaga kerja, dan pembuangan
pemisahan limbah berbahaya dari semua limbah pada tempat penghasil limbah juga akan
mengurangi kemungkinan kesalahan petugas dan penanganan
- Penampungan.
Sarana penampungan harus memadai, diletakkan pada tempat yang pas, aman dan
higienis. Pemadatan merupakan cara yang paling efisien dalam penyimpanan limbah
yang bisa dibuang dan ditimbun. Namun, tidak boleh dilakukan untuk limbah infeksius
dan benda tajam. Ketentuan berdasarkan peraturan dijelaskan lebih lanjut oleh peraturan
pemerintah.
- Pemisahan Limbah.
Untuk memudahkan pengenalan jenis limbah adalah dengan cara menggunakan katalog
berkode (kode berwarna). Kode berwarana yaitu kantong berwarna hitam untuk limbah
domestic atau limbah rumah tangga biasa, dan kantong kuning untuk semua jenis limbah
yang akan dibakar (limbah infeksius). Kuning dengan strip hitam untuk jenis limbah yang
sebaiknya dibakar tetapi bisa juga dibuang ke sanitary landfill bila dilakukan
pengumpulan terpisah dan pengaturan pembuangan. Biru muda atau transparan dengan
strip biru untuk limbah autoclaving (pengolahan sejenis) sebelum pembuangan akhir.

7
Dalam pengolahan limbah medis puskesmas Kandangserang telah menerapkan hal –
hal sebagaiberikut :
1. Penghasil limbah medis dan yang sejenis harus menjamin keamanan dalam memilah –
milah jenis sampah, pengemasan, pemberian label, penyimpanan, pengangkutan,
pengolahan, dan pembuangan
2. Penghasil limbah medis hendaknya mengembangkan dan secara periodik meninjau
kembali strategi pengolahan limbah secara menyeluruh
3. Menekan produksi sampah hendaknya menjadi bagian integral dari strategi pengelolaan
4. Pemisahan sampah sesuai sifat dan jenisnya adalah langkah awal prosedur pembuangan
yang benar
5. Limbah radioaktif harus diamankan dan dibuang sesuai dengan peraturan yang berlaku
oleh instansi berwenang
6. Insinerasi adalah metode pemusnahan yang disarankan untuk limbah tajam, infeksius,
dan jaringan tubuh
7. Sanitary landfill mungkin diperlukan dalam keadaan tertentu bila sarana insinerator tidak
mencukupi.
Pengelolaan limbah di Puskesmas Kandangserang pada dasarnya merupakan upaya
mengurangi volume, konsentrasi atau bahaya limbah, setelah proses produksi atau kegiatan,
melalui proses fisika, kimia atau hayati. Pada pelaksanaan pengelolaan limbah, upaya pertama
yang dilakukan adalah upaya preventif yaitu mengurangi volume bahaya limbah yang
dikeluarkan ke lingkungan yang meliputi upaya mengurangi limbah pada sumbernya, serta
upaya pemanfaatan limbah. Reduksi limbah pada sumbernya merupakan upaya yang
dilaksanakan pertama kali karena upaya ini bersifat preventif yaitu mencegah atau
mengurangi terjadinya limbah yang keluar dari proses produksi. Reduksi limbah pada
sumbernya adalah upaya mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas, dan tingkat bahaya
limbah yang akan keluar ke lingkungan secara preventif langsung pada sumber pencemar. Hal
ini banyak memberikan keuntungan yakni meningkatkan efisiensi kegiatan serta mengurangi
biaya pengolahan limbah dan pelaksanaannya relatif murah. Berbagai cara yang digunakan
untuk reduksi limbah pada sumbernya adalah:
1. Penanganan limbah dengan baik

8
usaha ini dilakukan oleh rumah sakit dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan
mencegah terjadinya ceceran, tumpahan atau kebocoran bahan serta menangani limbah
yang terjadi dengan sebaik mungkin
2. Segregasi aliran limbah,
memisahkan berbagai jenis aliran limbah menurut jenis komponen, konsentrasi atau
keadaannya, sehingga dapat mempermudah, mengurangi volume, atau mengurangi biaya
pengolahan limbah
3. Pelaksanaan preventive maintenance
Pemeliharaan/penggantian alat atau bagian alat yang menurut waktu telah dijadwalkan
4. Pengelolaan bahan (material inventory), adalah suatu upaya agar persediaan bahan selalu
cukup untuk menjamin kelancaran proses kegiatan, tetapi tidak berlebihan sehingga tidak
menimbulkan gangguan lingkungan, sedangkan penyimpanan agar tetap rapi dan
terkontrol.
5. Pengaturan kondisi proses dan operasi yang baik: sesuai dengan petunjuk
pengoperasian/penggunaan alat dapat meningkatkan efisiensi
6. Penggunaan teknologi bersih yakni pemilikan teknologi proses kegiatan yang kurang
potensi untuk mengeluarkan limbah B3 dengan efisiensi yang cukup tinggi, sebaiknya
dilakukan pada saat pengembangan rumah sakit baru atau penggantian sebagian unitnya.
Pengumpulan limbah padat di puskesmas Kandangserang menggunakan wadah
khusus yang digunakan sebagai transportasi sampah medis yang didesain sedemikian rupa
sehingga permukaan harus licin, rata, dan tidak mudah tembus,tidak menjadi sarang
serangga,mudah dibersihkan dan dikeringkan, sampah tidak menempel pada alat
tampung,Sampah mudah diisikan, diikat dan dituang kembali. Disamping dengan alat angkut
berupa troli juga disediakan bak terpisah dari sampah biasa dalam alat truk pengangkut dan
harus dilakukan upaya untuk mencegah kontaminasi dan dijamin bahwa sampah dalam
keadaan aman dan tidak terjadi kebocoran atau tumpah Pengumpulan limbah medis padat dari
setiap ruangan penghasil limbah menggunakan troli khusus yang tertutup. Penyimpanan
limbah medis padat disesuaikan dengan iklim tropis yaitu pada musim hujan paling lama 48
jam dan musim kemarau paling lama 24 jam. Pengangkutan dibedakan menjadi dua yaitu
pengangkutan internal dan eksternal. Pengangkutan internal atau biasa disebut pengumpulan
berawal dari titik penampungan awal ke tempat pembuangan atau ke insinerator Pada
pengangkutan internal biasanya digunakan kereta dorong dan dibersihkan secara berkala, serta

9
petugas kebersihan dilengkapi dengan alat proteksi dan pakaian kerja khusus. Pengangkutan
eksternal yaitu pengangkutan sampah medis ke tempat pembuangan di luar (off-site).
Pengangkutan eksternal memerlukan prosedur pelaksanaan yang tepat dan harus dipatuhi
petugas yang terlibat. Prosedur tersebut termasuk memenuhi peraturan angkutan lokal.
sampah medis diangkut dalam kontainer khusus, harus kuat, dan tidak bocor .sampah medis
juga telah diangkut sesering mungkin sesuai kebutuhan secara efektif dan efisien dengan
mempertimbangkan beberapa hal berikut jadwal pengumpulan dapat dilakukan sesuai rute
atau zona , penunjukkan personil yang bertanggung jawab untuk setiap zona atau area ,
perencanaan rute yang logis, seperti menghindari area yang dilalui banyak orang atau barang,
rute pengumpulan harus dimulai dari area yang paling jauh sampai dengan yang paling dekat
dengan lokasi pengumpulan limbah.
Pengelolaan akhir dari limbah medis adalah pemusnahan limbah,telah dilaksanakan di
puskesmas Kandangserang dengan cara pembakaran dengan memperhatikan keamanan dan
kondisi lingkungan sehingga proses akhir tersebut dapat berjalan dengan aman dan tidak
menimbulkan efek negaif terhadap lingkungan sekitar. Penanganan terhadap limbah cair
dilakukan dengan Limbah cair dikumpulkan dalam kontainer (wadah) yang sesuai dengan
karakteristik bahan kimia dan radiologi, volume, dan prosedur penanganan dan
penyimpanannya
a. Saluran  pembuangan  limbah  menggunakan  sistem  saluran  tertutup, kedap air, dan
limbah harus mengalir  dengan  lancar,  serta  terpisah  dengan saluran air hujan.
b. Perlu dipasang alat pengukur debit limbah cair untuk mengetahui debit hairan limbah
yang dihasilkan.
c. Air limbah dari dapur harus dillengkapi penangkap lemak dan saluran air limbah harus
dilengkapi/ditutup dengan grill.
d. Air limbah yang berasal dari laboratorium dan instalasi medis lain (mis:
hemodialisa, kamar bedah, dll) yang menghasilkan limbah cari harus diolah di
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), yang sesuai dengan regulasi yang berlaku.
e. Frekuensi pemeriksaan limbah cair yang diolah (efflunt)  dilakukan setiap bulan sekali
untuk swapantau dan minimal 3  bulan sekali uji petik sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

10
Kesimpulan
Dari uraian yang telah disampaiakan di atas dapat disimpulkan :
1. Puskesmas Kadangserang merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan di
Kecamatan Kandangserng Kabupaten Pekalongan ditujukan untuk memberikan
berbagai pelayanan kesehatan mulai dari berobat, perawatan, pemeriksaan kesehatan,
dan lain sebagainya.
2. Puskesmas Kandangserang merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang
dalam kegiatannya menghasilkan limbah medis maupun limbah non medis baik dalam
bentuk padat maupun cair.
3. Tempat pembuangan atau penyimpanan sementara limbah medisnya masih tercampur
dengan limbah non medis sehingga bisa menimbulkan bahaya bagi lingkungan
maupun orang-orang yang ada di lingkungan Puskesmas.
4. Pengelolaan limbah di Puskesmas Kandangserang pada dasarnya merupakan upaya
mengurangi volume, konsentrasi atau bahaya limbah, setelah proses produksi atau
kegiatan, melalui proses fisika, kimia atau hayati.
Saran
1. Pemerintah Kabupaten Pekalongan melalui Dinas Kesehatan, agar melakukan kerja
sama dengan Puskesmas Kandangserang dalam hal pengangkutan sampah Puskesmas
agar tidak terjadi penumpukan dan diharapkan membuat tempat pembuangan
sementara berkoordinasi dengan pihak terkait.
2. Perlu peningkatan kualitas tenaga pengelola mulai dari petugas sampai tenaga
pelaksana melalui pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan sistem pengelolaan
sampah Puskesmas.
3. Kepala Puskesmas agar mengajukan pengadaan alat-alat pengelolaan sampah sehingga
penanganan sampah lebih maksimal

11
Daftar Pustaka
Undang-undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Effendi S. Membangun good governance: tugas kita bersama. Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta; 2005.

Tjokroamidjojo B. Good governance: paradigma baru manajemen pembangunan.


Direktorat Jenderal PPM & PL dan Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen
Kesehatan RI. Pedoman sanitasi rumah sakit di Indonesia. Jakarta; 2002.

Nugroho S dan Trihadiningrum Y. Kajian pengelolaan limbah medis pada RSUD dr. Soedono
Madiun. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi Program Studi
MMT-ITSSurabaya; 2017.

Adisasmito W. Sistem manajemen lingkungan rumah sakit. PT Raja Grafindo Persada,


Jakarta; 2007.

Arifin M. Sanitasi lingkungan. 2009.


St Louis, Mosby; 1996. Annonymous. Infectious Disease Epidemiology Section. Available.
World Health Organization. Departement of Communicable Disease,
Surveillance and Response; 2002.

Light RW. Infectious desease: nosocomial 15th edition. Harrison’s Principle of Internal
Medicine. 2001.

Soeparman. Ilmu penyakit dalam. Jilid II. Balai Penerbit FKUI, Jakarta; 2001.
Utama HW. Infeksi nosokomial. 2006.
Sabarguna BS dan Listiani H. Organisasi manajemen rumah sakit. Konsorsium Rumah Sakit
Islam Jateng-DIY. Yogyakarta;
Terry GR. Prinsip-prinsip manajemen. Bumi Aksara. Jakarta; 1990.
Anam K. Manajemen: fungsi, unsur, dan hal-hal yang berhubungan dengannya. 2008.
Adisasmito W. Audit lingkungan rumah sakit. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta; 2008.
Sub Direktorat Penyehatan Tempat Umum dan Industri. Pengelolaan limbah klinis. Jakarta;
1992.

12

Anda mungkin juga menyukai