DISUSUN
OLEH : INDRAYANI SYAHRIR
NPM : M 012022044
Manajemen adalah ilmu terapan yang dapat dimanfaatkan di berbagai jenis organisasi
untuk membantu manajer dalam memecahkan masalah organisasi, sehingga manajemen juga
dapat digunakan dalam bidang kesehatan untuk membantu manajer organisasi pelayanan
kesehatan memecahkan masalah kesehatan masyarakat. Menurut Notoatmodjo (2003),
manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur petugas kesehatan
dan non-petugas kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. (Herlambang &Murwani,
2012).
Pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas, akan diapresiasi oleh
masyarakat luas selaku pengguna layanan jika pelayanan kedua institusi pelayanan kesehatan
tersebut bermutu. Pelayanan kesehatan yang bermutu pasti menggunakan pendekatan manajemen
sehingga pengelolaannya menjadi efektif, efisien, dan produktif. Untuk bisa menyediakan
pelayanan kesehatan seperti itu, pimpinan dan staf dari kedua institusi pelayanan tersebut harus
menerapkan prinsip-prinsip manajemen (Muninjaya, 2012).
Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan
kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis
dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
suatau wilayah kerja (Depkes, 2011).
Puskesmas merupakan ujung tombak penyelenggaraan berbagai upaya pelayanan
kesehatan dasar dan berperan dalam menyelenggarakan upaya kesehatan guna meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi masyarakat di wilayah kerjanya agar
memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Untuk menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan
tersebut agar dapat dilaksanakan secara terpadu dan berkesinambungan sehingga pada gilirannya
menghasilkan kinerja Puskesmas yang efektif dan efisien diperlukan manajemen Puskesmas.
Pelayanan kesehatan bermutu yang berorientasi pada kepuasan pelanggan atau pasien
menjadi strategi utama bagi organisasi kesehatan di Indonesia agar tetap eksis ditengah
persaingan glonal yang semakin kuat. Salah satu strategi yang paling tepat dalam mengantisipasi
adanya persaingan terbuka melalui pendekatan mutu paripurna yang berorientasi pada proses
pelayanan bermutu dan hasil pelayanan kesehatan yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau
pasien.
2
BAB II
MANAJEMEN STRATEGI
PUSKESMAS BAJENG
6
BAB III
KAJIAN PERKEMBANGAN PARADIGMA MANAJEMEN PUBLIK DALAM
PRAKTIK DI PUSKESMAS BAJENG
7
pendekatan spesifik kepada masyarakat sekitar telah diterapkan upaya kesehatan
pengembangan dan Inovatif, seperti Unit Gawat Darurat 24 jam di Puskesmas Bajeng.
4. MACHINES, merupakan sarana kesehatan yang digunakan Puskesmas Bajeng
untuk mencapai tujuan organisasi seperti : Gedung Puskesmas Bajeng, UGD Puskesmas
Bajeng, Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan Desa (POSKESDES), Pondok Bersalin
Desa (POLINDES), Mobil Puskesmas Keliling.
5. MATERIALS, merupakan prasarana kesehatan atau bahan-bahan yang digunakan untuk
pelayanan seperti : alat-alat kesehatan , alat-alat laboratorium kesehatan sederhana,
materi penyuluhan kesehatan , buku-buku petunjuk .
6. MARKET, merupakan sasaran/ pasar yang akan diberikan pelayanan, yaitu masyarakat
yang membutuhkan pelayanan kesehatan baik yang sehat maupun yang telah sakit.
7. MINUTES/ TIME , adalah waktu yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan
organisasi. Dalam penerapan manajemen, Puskesmas Bajeng telah secara rutin
melakukan perencanaan waktu pencapaian tujuan yang dirumuskan pada Minilokakarya
Puskesmas. Pelaporan hasil pencapaian kegiatan tahunan tadi dirumuskan berupa
Laporan Tahunan Puskesmas dan LaporanPenilaian Kinerja Puskesmas.
C. Dasar-Dasar Manajemen Puskesmas Bajeng
Sebagai organisasi pemerintah, penerapan dasar-dasar manajemen di Puskesmas Bajeng
tidak terlepas dengan segala peraturan perundang-undangan yang berlaku saat ini, misalnya
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok – Pokok Kepegawaian, Undang-
undang Nomor 43Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang- undang Nomor 8 Tahun 1977
tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, Permenkes Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang
kebijakkan dasar Puskesmas, Puskesmas di Kabupaten Gowa dan Kepmenkes nomor
1457/MEMKES/SK/X/2003tentang Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan.
D. Bidang Dan Sistem Manajemen Puskesmas Bajeng
Penerapan manajemen di Puskesmas Bajeng selama ini lebih mengarah kepada
Manajemen Sumber Daya Manusia dengan pendekatan berdasarkan keahlian/ profesi,
manajemen perkantoran berdasarkan SIMPUS dan Manajemen Mutu dengan pendekatan
berdasarkan prosedur tetap (protap), standar mutu pelayanan. Sebagai organisasi modern,
Puskesmas Bajeng menerapkan sistem manajemen terbuka (partisipasi) berdasarkan tife
manajemen professional.
E. Wewenang
Dengan paradigma baru dimana Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD), Puskesmas Bajeng saat ini dipegang oleh seorang Kepala UPT Puskesmas
sederajat dengan pejabat eselon IVa. Dalam penerapan wewenang menggunakan
desentralisasi karena sebagian besar Kepala Puskesmas juga merupakan tenaga profesi yang
memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
8
BAB IV
ANALISIS TENTANG KUALITAS PENERAPAN PERKEMBANGAN ILMU DAN
KAJIAN MANAJEMEN PUBLIK
DI PUSKESMAS BAJENG
9
C. Manajemen Keuangan / Pembiayaan
Manajemen keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dalam suatu organisasi atau pun
institusi. secara umum manajemen keuangan adalah ilmu dan seni mengelola uang, tepatnya
bagaimana mendapatkan uang dan bagaimana mengalokasikan uang dengan tepat.
Sedangkan puskesmas, menurut Keputusan Menteri Kesehatan no 128 tahun 2004 adalah
unit penyelenggara teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
Uraian tugas pengelola keuangan Puskesmas Bajeng
1. Bendahara Penerima :
a. Melaksanakan pengelolaan penatausahaan keuangan dengan tertib sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
b. Mengurus penerimaan,menyimpan, membukukan ,menyetorkan uang yang berada
dalam pengelolaannya, serta menyusun laporan.
c. Menyiapkan buku kas umum
d. Menyelenggarakan kepengurusan keuangan (menerima, menyimpan, mengeluarkan)
e. Menyelenggarakan pembukuan
f. Membuat dan menyampaikan laporan keuangan kepada instansi yang berwenang
2. Bendahara Pengeluaran:
a. Melaksanakan pengelolaan penatausahaan keuangan dengan tertib sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
b. Mengurus pengeluaran,membuat SPJ, membukukan , keuangan yang berada dalam
pengelolaannya,serta menyusun laporan.
c. Menyiapkan buku kas umum
d. Menyelenggarakan kepengurusan keuangan yang berwenang
3. Bendahara BOK:
a. Melaksanakan kegiatan BOK sesuai dengan perencanaan hasil dari lokakarya mini
puskesmas.
b. Mengelola dana Bok sesuai dengan petunjuk teknis BOK secara bertanggung jawab
dan transparan.
c. Melaporkan realisasi dana BOK Tingkat Kabupaten/kota.
d. Melaporkan capaian kegiatan setiap bulan di minlok
e. Melaksanakan administrasi peng SPJ an atas kegiatan yang sudah dilaksanakan
f. Melaksanakan perencanaan kedepan atas kegiatan program UKM yang berwenang
4. Bendahara JKN / BPJS:
a. Melaksanakan kegiatan Keuangan BPJS sesuai dengan perencanaan hasil dari
lokakarya mini puskesmas.
b. Mengelola dana JKN sesuai dengan petunjuk teknis JKN secara bertanggung jawab
dan transparan.
c. Melaporkan realisasi belanja dana JKN ke Tingkat Kabupaten/kota.
d. Ikut serta dalam penyusunan RKA dan DPA untuk penganggaran perencanaan
Puskesmas
10
D. Manajemen Mutu
Memberdayakan masyarakat dan memberdayakan keluarga adalah segala fasilitasi yang
bersifat non–instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat.
Memberikan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama pada era desentralisasi ini, program
puskesmas dibedakan menjadi program kesehatan dasar dan program kesehatan
pengembangan.
Program Kesehatan dasar di Puskesmas Bajeng adalah program minimal yang harus
dilaksanakan yang dikemas dalam “ basic Six “, yaitu:
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
4. Perbaikan Gizi
5. Pemberantasan Penyakit Menular
6. Pengobatan
E. Manajemen Logistik/ Sarana dan Prasarana Alat Kesehatan
Program pengembangan / inovatif yang dijalankan di Puskesmas Bajeng adalah
Puskesmas dengan fasilitas UGD (Unit Gawat Darurat) ,Program Mata dan jiwa , Kehatan
Gigi, Perkesmas, Kesehatan Lansia.
11
BAB V
HAMBATAN DAN TANTANGAN PENERAPAN ILMU DAN PRAKTIK
MANAJEMEN PUBLIK DI PUSKESMAS BAJENG
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dari data dasar dan pencapaian kegiatan yang
dilaksanakan di Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Puskesmas Bajeng memiliki wilayah kerja yang meliputi 10 desa dan kelurahan yang terdiri
dari 6 desa, dan 4 Kelurahan.
2. Jumlah Sarana kesehatan ( Bangunan kesehatan) cukup memadai, karena disetiap desa
hampir semuanya sudah terdapat Pustu dan Polindes/Poskesdes.
3. Sumber daya tenaga yang sudah mencukupi
4. Prasarana alat kesehatan yang masih minim berupa tempat tidur yang rusak dan ada pustu
yang masih menumpang di kantor desa.
5. Kunjungan pasien rawat jalan terdiri dari :
1) JKN/BPJS/KIS
2) Umum
Untuk penerapan manajemen yang lebih baik kedepannya Puskesmas Bajeng masih
membutuhkan beberapa yaitu :
1. Masih perlunya penambahan sarana kesehatan seperti tempat tidur dan bangunan pustu
Bontosunggu.
2. Perlunya peningkatan kerjasama Lintas sector untuk memenuhi target yang belum tercapai
hingga akhir tahun.
3. Masih perlu dilakukan renovasi bangunan puskesmas, mengingat puskesmas Bajeng adalah
puskesmas tertua di kabupaten Gowa dan kondisi fisik bangunan sudah sangat membutuhkan
perhatian khusus.
4. Diharapkan agar pemegang program disesuaikan dengan disiplin ilmu pegawai yang ada .
5. Diharapkan agar pegawai di puskesmas Bajeng bekerja sesuai dengan Tupoksi masing-
masing sehingga tidak terjadi rangkap jabatan dan pekerjaan.
6. Perlunya tempat khusus untuk menampung kritik dan saran dari pasien.
12
DAFTAR PUSTAKA
13