PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009. Kesehatan adalah keadaan sehat,
baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Oleh karena itu,
setiap upaya pembangunan harus dilandasi dengan wawasan kesehatan dalam
arti pembangunan nasional harus memperhatikan kesehatan masyarakat dan
merupakan tanggung jawab semua pihak.1,2
Pembangunan nasional merupakan serangkaian upaya pembangunan
yang berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat bangsa
dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional. Salah
satu bagian dari pembangunan nasional adalah pembangunan kesehatan.
Menurut UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan ditetapkan bahwa
pembangunan
kesehatan
diselenggarakan
dengan
berasaskan
dan
upaya
kesehatan
masyarakat.
Upaya
kesehatan
perlu
ditata
ulang
untuk
meningkatkan
aksesibilitas,
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
Berencana
(KIA-KB),
usaha
peningkatan
gizi,
kesehatan
kesehatan
yang
efisien,
berkualitas
dan
professional,
periode Januari
Agustus 2016.
i. Mahasiswa mampu menyusun rencana kegiatan pemecahan masalah
(POA) dalam manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan di
Puskesmas Kaliangkrik periode Januari Agustus 2016.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Penelitian tentang manajemen dan mutu pelayanan Puskesmas
dilakukan pada tanggal 17 September 2016 21 September 2016 bertempat
di Puskesmas Kaliangkrik, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang.
D. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder.Data primer
diperoleh dari wawancara dengan kepala Puskesmas, dokter, pemegang
program dan staf Puskesmas untuk memperoleh informasi program pelayanan
di Puskesmas Kaliangkrik. Data sekunder diperoleh dari catatan tertulis yang
ada di Puskesmas Kaliangkrik periode Januari Agustus 2016.
Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif sehingga diketahui
permasalahan yang ada. Batasan masalah adalah hasil kegiatan di Puskesmas
dibagi target bulan berjalan dikalikan 100%, lalu prosentase tersebut dibagi
target dari Departemen Kesehatan RI dikalikan 100%, cakupan yang tidak
mencapai 100% menjadi masalah yang akan dianalisa penyebabnya,
kemudian ditentukan prioritas masalah dengan Hanlon kuantitatif. Dari
BAB II
ANALISIS SITUASI
A. Lingkungan
1. Data wilayah
a. Batas-batas wilayah Puskesmas Kaliangkrik adalah :
Utara
: Kecamatan Windusari
: Kecamatan Kajoran
Timur
: Kecamatan Bandongan
Daerah dataran
Bergelombang
Curam
Sangat Curam
: 48 Ha (0,83%)
: 978 Ha (17,05%)
: 3027 Ha (52,79%)
: 1681 Ha (29,31%)
e. Transportasi
angkudes, pick-up.
f. Komunikasi
Sarana komunikasi dari Puskesmas ke luar : telepon
2. Keadaan penduduk
Tabel 1. Komposisi Penduduk
No
1
Kelompok Umur
(tahun)
0-4
Jumlah Penduduk
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
2.169
2.208
7.218
2
3
4
5
6
7
5-14
5.049
5.049
10.098
15-24
3.846
3.846
7.692
25-39
5.506
5.506
11.012
40-49
3.948
3.948
7.896
50-69
5.275
5.275
10.550
>70
1.190
1.361
2.551
Jumlah
26.983
27.193
54.176
Sumber : Kecamatan Dalam Angka Kecamatan Kaliangkrik tahun 2015
Jumlah penduduk di Wilayah Kecamatan Kaliangkrik tahun 2015 yang
paling banyak yaitu kelompok umur 25-39 tahun, baik untuk laki-laki maupun
perempuan. Sedangkan jumlah yang paling sedikit adalah kelompok umur 70
tahun baik untuk laki-maupun untuk perempuan.
3. Sosial budaya
a. Sarana Pendidikan
Jumlah sarana pendidikan yang tersedia di wilayah kerja
Puskesmas Kaliangkrik adalah sebagai berikut:
TK
: 63 buah
SD/MI
: 45 buah
SMP/Mts
: 9 buah
SMA/MA/SMK
: 4 buah
4. Kesehatan lingkungan
a. Sarana penyediaan air bersih
Jenis dan jumlah sarana air bersih :
1) Sumur gali
: 45 buah
2) Sumur bor
: 7 buah
: 33 buah
4) Terminal air
: 2 buah
5) PAM
: 10 buah
Jenis Posyandu
Pratama
Madya
Purnama
Mandiri
Jumlah
Jumlah
24
37
64
16
81
%
29,62%
45.67%
79.01%
19.75%
100
Jumlah Penderita
3440
%
29.49
2.
2299
19.71
3.
1584
13.58
4.
Headache
1241
10.64
5.
6.92
6.
7.
Cough
584
5.01
8.
Scabies
523
4.48
5.51
9.
Jumlah Bayi
Lahir Mati
Jumlah Bayi
Mati
Jumlah
Balita
7.218
Jumlah
Balita
Mati
-
10
Jumlah
0
Jumlah Sarana
50
6.658
614
671
7.993
%
68
91
36
38
11
c. Pelembagaan PHBS
Tabel 8. Data PHBS per Desa (Berdasarkan Data Tahun 2016)
%
Status Kesehatan Rumah Tangga
Jumlah
No
Desa
KK
Pratam
KK
Madya Utama Paripurna
Dipantau
a
Dipantau
%
%
%
%
1. Temanggung
1715
95,5
0
11,48
0
0
2.
Ngawonggo
1513
100
10,13
3.
Kaliangkrik
1322
100
8,85
4.
Girirejo
853
100
5,71
5.
Ketangi
769
100
5,15
6.
Balekerto
786
100
5,26
7.
Bumirejo
613
100
4,10
8.
Beseran
492
100
3,29
9.
Giriwarno
442
100
2,96
10. Maduretno
433
100
2,90
11.
982
100
6,57
12. Balerejo
846
100
5,66
13. Selomoyo
304
100
2,03
14. Ngendrokilo
643
100
4,30
15. Munggangsari
712
100
4,77
16. Ngargosoko
557
100
3,73
17. Pengarengan
327
100
2,19
18. Mangli
436
100
2,92
19. Kebonlegi
405
100
2,71
20. Adipuro
792
100
5,30
Banjarejo
12
Dari dua puluh desa yang ada, > 50 % status kesehatan KK yang
masih dalam tahap madya, dan belum ada status kesehatan KK yang
mencapai tahap paripurna.
Persentase keluarga yang telah menganut pola hidup bersih dan
sehat sesuai dengan urutan tingkat status kesehatan, yaitu:
1).
2).
3).
4).
d.
Pratama
Madya
Utama
Paripurna
:0%
: 79,08 %
: 20,92 %
:0%
13
Kategori Tenaga
Kepala Puskesmas
Subag. TU
Dokter umum
Dokter gigi
Bidan
Perawat kesehatan
Perawat gigi
Asisten apoteker
Ahli gizi
Tenaga kesehatan masyarakat
Tenaga kesehatan lingkungan
Rekam medis
Staf
Jumlah
14
Jumlah
1
1
2
1
20
7
1
1
1
2
1
1
3
42
15
2. Money
Puskesmas Kaliangkrik merupakan Badan Layanan Umum Daerah, sehingga
sumber Pendanaan Puskesmas Kaliangkrik berasal dari :
a. Dana dari kapitasi BPJS kesehatan
b. Dana dari Jamkesda
c. Dana dari pembayaran retribusi
d. Dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan)
Dana tersebut dapat digunakan puskesmas untuk operasional kegiatan,
program dan pemeliharaan, gedung, dan alat.
3. Material
a. Sarana Fisik
1). Puskesmas induk
: 1 buah
: 2 buah
: 14 buah
5). Posyandu
: 37 buah
: 1 ruang
: 1 ruang
: 1 ruang
: 1 ruang
: 1 ruang
16
: 1 ruang
: 1 ruang
: 1 ruang
: 1 ruang
10.)
Ruang Tindakan
: 1 ruang
: 1 ruang
Mobil ambulans
Sepeda motor
: 1 buah
: 4 buah
5. Method
Metode Puskesmas Kaliangkrik sesuai dengan sistem manajemen Puskesmas
yang dianjurkan oleh Dinas Kesehatan.
D. Proses Manajemen
Berdasarkan wawancara dan pengamatan mengenai proses manajemen
Puskesmas Kaliangkrik dengan Kepala Puskesmas, diperoleh data sebagai
berikut:
1. Perencanaan (P 1)
Tim perencanaan terdiri dari kepala Puskesmas dan para pemegang
program. Bahan perencanaan mengacu pada buku Pedoman Tingkat
Puskesmas. Sumber data didapat dari laporan bulanan Puskesmas yang
17
direkapitulasi pada tiap akhir tahun. Data meliputi data umum dan data
pencapaian target, dimana target diperoleh dari data Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Puskesmas.
Tiap pemegang program mengumpulkan data hasil pencapaian
kegiatan selama satu tahun kemudian dilaporkan pada laporan rapat akhir
tahun. Selain itu laporan juga memuat hasil kegiatan Puskesmas. Laporan
akhir tahun Puskesmas Kaliangkrik memuat hasil kegiatan dari 6 upaya
kesehatan pokok yang dilaksanakan di Puskesmas. Laporan akhir tahun
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik yang didokumentasikan secara rapi,
dan menggambarkan perjalanan kegiatan selama satu tahun. Kemudian data
dianalisa dan dibandingkan dengan target yang mengacu pada SPM
sebelumnya. Masalah timbul jika pencapaian kegiatan tidak memenuhi target
yang ditetapkan.
Masing-masing tim mengajukan rencana usulan kegiatan (RUK)
dengan mempertimbangkan faktor-faktor pendukung dan penghambat untuk
menghasilkan hasil yang seoptimal mungkin. Prioritas masalah ditentukan
oleh Kepala Puskesmas beserta tim. Setelah prioritas masalah ditentukan
maka dipikirkan pemecahan masalah yang paling realistis dan logis.
Alternatif pemecahan masalah harus memperhatikan biaya, sarana, tenaga,
waktu, dan teknologi yang ada.
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) disusun untuk setahun yang
akan datang oleh pemimpin Puskesmas beserta tim dan dilaksanakan setelah
stratifikasi. RPK disusun berdasarkan prioritas masalah. Perencanaan pada
Puskesmas
Kaliangkrik
menggunakan
PTP
(Perencanaan
Tingkat
Puskesmas).
2.
a. Pengorganisasian
Puskesmas Kaliangkrik mempunyai struktur organisasi sebagai berikut :
1) Pimpinan
: Kepala Puskesmas
sebuah
proses
memperoleh
kepastian,
kesesuaian
Puskesmas
dilakukan
melalui
Laporan
Nama Penyakit
Jumlah Penderita
Acute Nasopharyngitis (common cold)
3440
Surveilance of contraception drugs
2299
Essential (Primary) Hypertension
1584
Headache
1241
Diarrhoea and gastroenteritis of presumed
infectious origin
807
6. Dyspepsia
643
7. Cough
584
8. Scabies
523
9. Insertion of (intrauterine) contraceptive
device
273
10. General
concelling
and
advice
on
271
contraception
Jumlah
11665
Sumber: Data Puskesmas Kaliangkrik Tahun 2016
%
29.49
19.71
13.58
10.64
6.92
5.51
5.01
4.48
2.34
2.32
100
2015
956
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
24
A. Analisis Masalah
Berdasarkan data pencapaian kegiatan 6 program wajib Puskesmas
Kaliangkrik selama 6 bulan mulai Januari-Juli 2016 didapatkan beberapa program
yang pencapaiannya kurang dari 100%, yaitu
Tabel 15. Program Pokok Puskesmas Kaliangkrik Bulan Januari-Juli 2016 dengan
Pencapaian Kurang dari 100%
No
1.
2.
Masalah
Cakupan ibu hamil yg
diberi 90 tablet Fe
Pemantauan KADARSI
Target
tahun
2015
95%
Cakupan
(%)
Pencapaian
Kinerja (%)
80.49%
84.62%
Besar
Masalah
(%)
15.38%
80%
0.00%
0.00%
100,00%
3.
100%
90.48%
90.48%
9.52%
4.
100%
96.21%
96.21%
3.79%
5.
95%
82.41%
86.74%
13.6%
6.
Neonatal dengan
komplikasi yang ditangani
80%
30.42%
38.02%
61.88%
7.
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
100%
90.48%
90.47%
9.53%
8.
90%
53.34%
59.27%
40.73%
9.
100%
95.72%
95.72%
4.28%
25
PHBS
10.
Cakupan Posyandu
mandiri
100%
11.80%
11.80%
88.20%
11.
Angka penemuan
penderita TBC Paru
(CDR)
75,00%
50.00%
66.67%
33.33%
12.
Kesembuhan penderita
TBC Paru BTA (+)
100%
33.75%
33.75%
66.25%
13.
100%
34.11%
34.11%
65.89%
14.
Cakupan penanganan
kasus Pneumonia pada
balita
100%
9.29%
9.29%
90.71%
15
Cakupan saluran
pembuangan air limbah
(SPAL)
100%
62.18%
62.18%
37.82%
B. Prioritas Masalah
Lima belas masalah yang ada di Puskesmas Kaliangkrik ditentukan prioritas
masalah berdasarkan metode Hanlon Kuantitatif dengan langkah sebagai berikut
1. Kriteria A: Penentuan Besar Masalah
Berdasarkan cara perhitungan besar masalah di Puskesmas Kaliangkrik yaitu
mengacu kepada jumlah penduduk yang mungkin untuk terkena dampak dari
kegiatan tersebut (sasaran). Dalam hal ini penetapan range berdasarkan jumlah
penduduk dibagi dalam 5 (jumlah kelas yang telah ditentukan) dimana masing
masing kelas diberi skor pencapaian.
K = 1 + 3,3 Log N
K = 1 + 3,3 Log 15
K = 4,88
K5
26
Interval kelas=
Interval kelas=
100-3,79
5
Interval
Bobot
1
2
3
4
0-19
20-39
40-59
60-79
1
2
3
4
80-99
27
7.
8.
9.
10.
11.
Masalah
Cakupan ibu hamil yg
diberi 90 tablet Fe
0-19
(1)
v
Besar Masalah
20-39
40-59
60-79
(2)
(3)
(4)
v
5
Cakupan bufas
mendapat kapsul vit A
1
1
1
Neonatal dengan
komplikasi yang
ditangani
v
4
v
Cakupan pelayanan
anak balita
Cakupan rumah tangga
ber PHBS
v
3
v
1
Cakupan Posyandu
mandiri
Angka penemuan
penderita TBC Paru
(CDR)
80-99
(5)
1
Pemantauan KADARSI
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang
memiliki kompetensi
kebidanan
Nilai
v
5
v
2
28
12.
13.
14.
15
Kesembuhan penderita
TBC Paru BTA (+)
Cakupan Diare
ditemukan dan
ditangani
Cakupan penanganan
kasus Pneumonia pada
balita
Cakupan saluran
pembuangan air limbah
(SPAL)
v
5
v
2
: tidak ganas
: kurang ganas
: ganas
: sangat ganas
Urgensi dalam interval skor 1-4, yaitu:
: tidak mendesak
: agak mendesak
: mendesak
: sangat mendesak
: Sangat mahal
: mahal
29
: murah
30
NO.
1.
Masalah
Keganasan Urgency Biaya
Cakupan ibu hamil yg diberi
2
2
3
90 tablet Fe
Nilai
7
2.
Pemantauan KADARSI
3.
4.
5.
6.
7.
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
8.
10
9.
10
10.
11.
12.
13.
12
14.
15.
Cakupan saluran
pembuangan air limbah
(SPAL)
31
Masalah
Kemudahan
Penanggulangan
4,25
Pemantauan KADARSI
3,13
4,38
4,25
4,25
2,50
3,50
4,25
3,25
10
2,50
11.
2,25
12.
1,63
13.
4,50
14.
2,75
15.
3,38
32
Program
P E A R L
Nilai
1.
1 1 1 1 1
2.
Pemantauan KADARSI
1 1 1 1 1
3.
1 1 1 1 1
4.
1 1 1 1 1
5.
1 1 1 1 1
6.
1 1 1 1 1
7.
1 1 1 1 1
8.
1 1 1 1 1
9.
1 1 1 1 1
10.
1 0 1 1 1
11.
1 1 1 1 1
12.
1 1 1 1 1
33
13.
1 1 1 1 1
14.
1 1 1 1 1
15.
1 1 1 1 1
: (A + B) x C
: (A + B) x C x D
Program
Cakupan ibu hamil yg diberi
90 tablet Fe
NPD
NPT
Prioritas
4,00
32,00
32,00
IX
Pemantauan KADARSI
10
3,13
46,88
46,88
III
4,38
43,80
43,80
IV
4,25
42,50
42,50
34
4,25
42,50
42,50
2,50
32,50
32,50
VIII
Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki
kompetensi kebidanan
3,50
31,50
31,50
10
4,25
55,25
55,25
II
10
3,25
35,75
35,75
VII
10
2,50
30,00
0,00
11.
2,25
22,50
22,50
XII
12.
1,63
19,50
19,50
XIII
13.
12
4,50
72,00
72,00
14.
2,75
38,50
38,50
VI
15.
Cakupan saluran
pembuangan air limbah
(SPAL)
3,38
30,38
30,38
XI
NPT
72,00
Prioritas
I
35
55,25
II
Pemantauan KADARSI
46,88
III
43,80
IV
42,50
42,50
38,50
VI
35,75
VII
32,50
VIII
32,00
IX
31,50
30,38
XI
22,50
XII
19,50
XIII
36
BAB IV
ANALISIS PENYEBAB MASALAH
A. Analisis Penyebab Masalah dengan Menggunakan Pendekatan Sistem
Berdasarkan analisis penyebab masalah didapatkan bahwa diare yang
ditemukan dan ditangani merupakan prioritas utama masalah dengan rendahnya
cakupan sebesar 34,11%. Melalui pendekatan sistem kemudian dicari penyebab
masalah utama tersebut. Secara skematis sistem tersebut dapat dijabarkan sebagai
berikut :
INPUT
Man
Money
Material
Methode
Machine
PROSES
P1
P2
P3
OUTPUT
OUTCOME
Cakupan
Hasil
Mutu
IMPACT
Kecacatan
LINGKUNGAN :
Kesakitan
Kebijakan
37
Kekurangan
Kurangnya jumlah tenaga kesehatan dari unit promosi
kesehatan untuk melakukan edukasi perilaku hidup bersih dan
sehat
Terdapat tenaga kesehatan dari unit P2 yang mempunyai beban
Money
kerja ganda
Pencairan dana untuk operasional Puskesmas terlambat.
Method
Material
desa.
Ketersediaan alat untuk promosi kesehatan seperti brosur,
leaflet dan alat peraga mengenai perilaku hidup sehat
Machine
Proses
P1
jumlahnya terbatas
Tidak ada masalah
-
Kelebihan
beban
tugas
tim
PromKes
P2
Kurangnya
koordinasi
lintas
materi
Kurangnya
koordinasi
lintas
P3
Lingkungan
38
menilai
mutu
pelayanan
puskesmas
kami
menggunakan
Kegiatan
Ya
Apakah
petugas
penyuluhan ?
Apakah
petugas
memberikan
mengenai jadwal penyuluhan?
menyiapkan
Tidak
Tidak
Berlaku
meteri
informasi
39
10
11
12
13
14
CR =
CR=
ramah
dalam
kesempatan
Ya
x 100
Ya +Tidak
12
100 =85,7
12+ 2
Pertanyaan
Jawaban
40
Ya
A. Efektivitas
1. Apakah anda merasakan manfaat adanya puskesmas?
2. Apakah anda merasa obat dari puskesmas memberikan
hasil yang memuaskan?
3. Apakah anda telah mengetahui dan merasakan semua
program puskesmas?
4. Apakah anda merasa kesehatan warga membaik dengan
adanya program-program puskesmas?
B. Keamanan
1. Apakah petugas kesehatan puskesmas selalu cuci tangan
sebelum dan sesudah memeriksa pasien?
2. Apakah petugas kesehatan puskesmas menanyakan
tentang riwayat alergi obat?
3. Apakah petugas kesehatan puskesmas menjelaskan secara
jelas tentang pemakaian obat?
4. Apakah petugas kesehatan puskesmas menggunakan alat
suntik baru setiap kali akan menyuntik?
C. Kesinambungan
1. Apakah puskesmas menggunakan catatan medik?
2. Apakah data pada catatan medik dipakai pada kunjungan
ulang?
3. Apakah petugas kesehatan menjelaskan kapan harus
kembali kontrol?
4. Apakah petugas kesehatan secara rutin mengadakan
penyuluhan di wilayah tempat tinggal anda?
D. Kenyamanan
1. Apakah kamar periksa khusus untuk satu pasien?
2. Apakah bila petugas memeriksa pasien ada orang lain
selain pasien dan petugas?
3. Apakah loket buka tepat waktu?
4. Apakah pada saat diperiksa pasien harus menunggu
lama?
E. Kompetensi teknis
1. Apakah petugas melakukan anamesis dengan lengkap?
2. Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik dengan
tepat?
3. Apakah petugas melakukan pemeriksaan penunjang
dengan tepat?
4. Apakah petugas selalu melakukan informed consent
sebelum melakukan pemeriksaan dan tindakan?
Tidak
5
5
3
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
41
F. Keterjangkauan
1. Apakah pasien mendapat obat sesuai indikasi?
2. Apakah biaya pengobatan terjangkau?
3. Apakah lokasi puskesmas mudah dijangkau?
4. Apakah petugas menggunakan bahasa yang mudah
dipahami pasien?
G. Informasi
1. Apakah pasien mudah mencari ruangan?
2. Apakah pasien mengetahui fasilitas-fasilitas yang
dipunyai puskesmas?
3. Apakah petugas mampu memberikan penjelasan tentang
obat yang diberikan dan cara minum obat yang benar?
4. Adakah pesan yang disampaikan kepada pasien saat
pulang kerumah?
H. Hubungan Antar Manusia
1. Apakah petugas menggunakan bahasa yang dimengerti
saat memeriksa pasien?
2. Apakah petugas bersikap ramah kepada pasien?
3. Apakah petugas selalu menyapa saat pasien masuk
ruangan?
4. Apakah saat melayani pasien petugas sambil
mengerjakan hal lain?
I. Efektivitas
1. Apakah dalam melayani pasien, petugas tidak melakukan
pekerjaan lain?
2. Apakah petugas melayani pasien dengan cekatan?
3. Apakah pasien cepat mendapatkan pelayanan?
4. Apakah Puskesmas buka tepat waktu?
B.
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
Penyebab masalah
Kurangnya jumlah tenaga kesehatan dari unit promosi kesehatan untuk
42
B
C
D
F
G
H
I
Man
Kurangnya jumlah Terdapat
tenaga tenaga kesehatan
P2
yang
kesehatan
dari dariunit unit
mempunyai
beban
kerja
promosi kesehatan untuk
ganda
melakukan
edukasi
perilaku hidup bersih dan
sehat
Material
Cakupan
penderita
diare yang ditemukan
dan
ditangani
(34,11%)
periode
Januari-Agustus 2016
di
puskesmas
Kaliangkrik
Gedung
puskesmas
yang
kurang memadai sehingga
tidak memfasilitasi kegiatan
kegiatan pegawai puskesmas
dan
pelayanan
kesehatan
masyarakat
Environtment
43
44
C.
1. Paired Comparison
Tabel 27. Paired comparison
Penyebab
Masalah
A
B
C
D
E
F
G
H
I
B
A
D
E
F
G
H
A
Total
A
B
D
D
D
E
E
E
D
F
F
F
D
F
G
G
G
D
G
F
H
H
H
D
H
F
G
A
B
C
D
E
F
G
H
2
3
1
8
4
7
6
5
0
B
D
E
F
G
H
B
D
E
F
G
H
C
D
D
D
D
D
F
G
H
E
F
F
F
G
G
Frekuensi
Frekuensi
Kumulatif
Persen
Frekuensi (%)
D
F
G
8
7
6
8
15
21
22,22
19,44
16,67
H
E
B
A
C
I
5
4
3
2
1
0
26
30
33
35
36
36
13,89
11,11
8,33
5,56
2,78
0
Persen
Kumulatif (%)
22,22
41,67
58,33
72,22
83,33
91,67
97,22
100
100
120
100
80
60
Persen Komulatif
Persen Frekuensi
40
20
0
D
D.
Penyebab Masalah
Cara penyampaian
materi penyuluhan
kurang menarik
sehingga kurang
dapat diterima
dengan baik oleh
masyarakat desa.
Kurangnya
koordinasi lintas
sektor yang terkait
dalam perencanaan
program
Kurangnya
koordinasi lintas
Mencari
dana
sementara untuk operasional puskesmas
sektor terkait
pelaksanaan
penyuluhan
4.
talangan
Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan menggunakan kriteria mutlak dan kriteria
keinginan. Kriteria mutlak dan kriteria keinginan yang dipakai antara lain:
1. Kriteria mutlak
a. Kegiatan mampu dilakukan oleh petugas kesehatan Puskesmas
b. Dana tidak melebihi anggaran yang ditetapkan
c. Ketersediaan sarana dan prasarana
d. Hasil dapat dilihat dalam 1 tahun
2. Kriteria keinginan
a. Efektif
b. Efisien
c. Mudah dilaksanakan
d. Biaya operasional murah
e. Melibatkan peran serta masyarakat
3. Kriteria keinginan dan bobot
a. efektif
: 30
b. efisien
: 25
c. mudah dilaksanakan
: 20
: 15
: 10
Alternatif-alternatif tersebut diuji dalam matriks kriteria mutlak dan kriteria keinginan
sebagai berikut :
1
2
3
4
L : LULUS
Kriteria Mutlak
Dana
Sarana
1
1
1
1
1
1
1
1
TL: TIDAK LULUS
L/TL
Target
1
1
1
1
L
L
L
L
Bobot
Alternatif
1
Efektif
Efisien
Mudah
dilaksanakan
30
25
20
4x20
80
2x20
Biaya murah
15
4x15
60
Melibatkan
peran serta
masyarakat
10
2x10
20
Jumlah
2x30
3x25
100
Kriteria efektif
Kriteria efisien
Mudah dilaksanakan
Biaya
295
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
60
75
4x30
120
1x30
30
2x30
3x25
75
1x25
25
1x25
60
25
40
2x20
4
0
2x20
40
2x15
30
2x15
30
3x15
45
4x10
40
1x10
10
1x10
10
305
135
Tidak efektif
Kurang efektif
Efektif
Sangat efektif
Tidak efisien
Kurang efisien
Efisien
Sangat efisien
Tidak mudah dilaksanakan
Kurang mudah dilaksanakan
Mudah dilaksanakan
Sangat mudah dilaksanakan
Sangat mahal
Mahal
Murah
Tidak ada biaya
180
Melibatkan
peran
serta :
masyarakat
peran
serta
masyarakat
4. Sangat melibatkan peran serta
masyarakat
Dari kriteria mutlak dan keinginan diputuskan alternatif pemecahan masalah
yang memiliki jumlah nilai tertinggi: Mengadakan lomba mencuci tangan
dengan tarian dan nyanyian yang unik antar desa dan Penyuluhan dengan
pemutaran film tentang diare meliputi pencegahan, bahaya diare, penanganan
diare
4.5 Plan of Action (POA) Puskesmas Kaliangkrik tahun 2016
Tabel 32. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan program Lomba Mencuci
Tangan dengan Tarian dan Nyanyian yang unik antar desa dengan nama kegiatan
CITA JANGKRIK DESA( Cuci Tangan Jaga Kaliangkrik dari Diare, Bisa!)
disertai pemutaran film tentang diare meliputi pencegahan, bahaya diare,
penanganan diare.
Kegiatan
Tujuan
Sasaran
Tempat
Perencanaan
Mengurus
permohonan ijin
kepada Camat,
pimpinan Puskemas,
kepala desa
Mendapatkan ijin
untuk melaksanakan
kegiatan Cita jangkrik
desa
Pimpinan
Camat,
pimpinan
puskesmas,
kepala desa
Menyiapkan film
tentang diare
Mendapatkan film
yang menarik tentang
diare meliputi
pencegahan, bahaya
diare, penanganan
diare
Pelaksana
Waktu
Biay
Masing
masing kantor
instansi
Pemegang
program
promkes,
kesling, P2M
bulan
September
2016
Puskesmas
Pemegang
program
promkes,
kesling, P2M
bulan
September
2016
Mensosialisasikan
kegiatan kepada
kepala desa dan
warga desa
Memberikan informasi
kepada Kepala desa
dan warga tentang
adanya kegiatan cita
jangkrik desa sehingga
mempersiapkan tim
yang akan tampil
dengan sebaik-baiknya
Kepala desa
dan warga
desa
Kantor desa,
seluruh
wilayah
kaliangkrik
Pemegang
program
promkes,
kesling, P2M
bulan
September
2016
Memberikan
informasi
mengenai diare dan
cara mencuci
tangan yang baik
dan benar dengan
menarik
Seluruh
warga
kecamatan
kaliangkrik
Lapangan
Kantor
kecamatan
kaliangkrik
Pemegang
program
promkes,
kesling, P2M
beserta
masyarakat
10
November
2016
(hari
Pahlawan)
Dana
BLUD
Mengukur serapan
informasi tentang diare
dan cara mencuci
tangan yang baik dan
benar
Seluruh
warga
kecamatan
kaliangkrik
Lapangan
Kantor
kecamatan
kaliangkrik
Pemegang
program
promkes,
kesling, P2M
10
November
2016
(hari
Pahlawan)
Pelaksanaan
Cita jangkrik
desa
Kegiatan perlombaan
cuci tangan dengan
nyanyian dan tarian
yang menarik dan
pemutaran film
tentang diare
Evaluasi
Evaluasi hasil
kegiaatan Cita
Jangkrik Desa
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan peninjauan manajemen Puskesmas secara langsung ke
Puskesmas Kaliangkrik, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, kami
dapat mengidentifikasi 1ima belas permasalahan pada periode Januari Agustus
2016 yaitu, cakupan ibu hamil yang diberi 90 tabet Fe, pemantauan KADARSI,
cakupan bufas mendapat kapsul vit A, cakupan kunjungan ibu hamil K-1, cakupan
kunjungan ibu hamil K-4, neonatal dengan komplikasi yang ditangani, cakupan
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi
kebidanan, cakupan pelayanan anak balita, cakupan rumah tangga ber PHBS,
cakupan posyandu mandiri, angka penemuan penderita TBC paru (CDR),
kesembuhan penderita TBC Paru BTA (+), cakupan diare ditemukan dan
ditangani, cakupan penanganan kasus pneumonia pada balita, dan cakupan saluran
pembuangan air limbah (SPAL).
Berdasarkan metode Hanlon kuantitatif dan hasil konfirmasi dengan
Kepala Puskesmas Kaliangkrik dipilih prioritas utama masalah rendahnya
cakupan diare ditemukan dan ditangani sebesar 34,11 % pada periode Januari
Agutus 2016 di unit P2M Puskesmas Kaliangkrik.
Setelah meninjau dan menilai manajemen Puskesmas dari segi
perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pengawasan dan pertanggungjawaban,
maka dapat ditemukan kemungkinan penyebab masalah yang ditinjau dari segi
pendekatan sistem dan mutu didapatkan sebanyak 9 kemungkinan penyebab
masalah. Baik poin dari pendekatan mutu dan pendekatan sistem tersebut
kemudian dimasukkan dalam Fish Bone Analysis sebagai kemungkinan penyebab
masalah.
Selanjutnya melalui paired comparison dan diagram pareto dapat
ditentukan prioritas penyebab masalah di antaranya :
1. Cara penyampaian materi penyuluhan kurang menarik sehingga
kurang dapat diterima dengan baik oleh masyarakat desa.
53
pembangunan
berwawasan
kesehatan,
mengadakan
54
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes
RI,
2009.
Profil
Kesehatan
Indonesia
2008.
http://www.depkes.go.id
2. Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta : Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia; 2015
3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Visi dan misi. 2014 [cited
Feb 10, 2016]. Available from: www.depkes.go.id/profil-visi-dan-misi
4. Kecamatan Kajoran dalam Angka 2014. Magelang: Badan Pusat Statistik
Kabupaten Magelang; 2015.
5. Millennium Development Goals. WHO. 2011. [cited on Agustus 2014].
Ailable from: www.who.int/topics/millennium_development_goals/en
6. Permenkes NO. 75 tahun 2014.
7. Kementerian
Kesehatan
Republik
Indonesia.
Keputusan
Menteri
55