Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhannalahu wa Ta’ala atas rahmat dan hidayahNya,
kami dapat menyusun Pedoman Mutu Dan Keselamatan Pasien Puskesmas Mumbulsari.
Pedoman ini kami susun sebagai panduan teknis dalam peningkatan kinerja puskesmas dan
keselamatan pasien.
Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien ini merupakan revisi dari Pedoman Mutu dan
Keselamatan Pasien Puskesmas Mumbulsari yang dibuat tahun 2018.
Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat
dalam proses penyusunan Pedoman Mutu dan Keselamatan Pasien Puskesmas Mumbulsari.
Semoga pedoman ini memberikan manfaat bagi seluruh pihak dalam menjamin pelayanan
kesehatan dasar yang bermutu.
PENDAHULUAN
Berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu, baik yang
disediakan pemerintah maupun swasta diselenggarakn untuk mencapai tujuan
pembanguan kesehatan nasional.Puskesmas sebagai Fasilitas Kesehatan Tingkat Primer
(FKTP) merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
Pelayanan kesehatan baik bagi individu maupun masyarakat harus berkualitas, terjamin
keamanannya bagi penerima dan pemberi upaya, dapat diterima masyarakat, efektif dan
sesuai, serta mampu menghadapi tantangan global dan regional. Di saat bersamaan,
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat tuntutan masyarakat akan pelayanan
kesehatan yang bermutu semakin tinggi. Selain itu aspek pemerataan dn perluasan
jangkauan juga harus dipenuhi untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Dalam rangka menjamin mutu dan keselamatan pasien, keluarga, masyarakat, tenaga
kesehatan di puskesmas diperlukan upaya peningkatan mutu berkesinambungan
(Continuous Quality Improvement/CQI) bertujuan meningkatkan keluaran proses dengan
memperbaiki kapasitas organisasi secara menyeluruh, menurunkan dan mengendalikan
variabilitas yang terdapat dalam proses untuk mencapai keluaran yang diinginkan secara
konsisten (Leebov dan Ersoz, 1991)
Gambaran Umum
UPTD. Puskesmas Mumbulsari dengan alamat Jl. dr Soebandi No 183 berada di Kecamatan
Mumbulsari Kabupaten Jember, dengan luas wilayah 93,11 km2 dan berada pada ketinggian 90
mdpl meliputi 7 desa yaitu Desa Mumbulsari, Suco, Lampeji, Karang Kedawung, Tamansari,
Lengkong dan Kawangrejo.
Berdasarkan Supas 2022, jumlah penduduk Kecamatan Mumbulsari sebesar 66.405 jiwa dan
diperoleh gambaran piramida penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin sebagai
berikut :
Visi
Misi
Motto
“ Ber A K H L A K”
A : Akuntabel
K : Kompeten
H : Harmonis
L : Loyal
A : Adaptif
K : Kolaboratif
Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan UPTD. Puskesmas Mumbulsari berkomitmen
untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memperhatikan kebutuhan
dan harapan pelanggan.
Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien ada pada lampiran pedoman ini.
Agar UPTD. Puskesmas Munbulsari dapat mengelola upaya kesehatan yang baik dan
berkesinambungan dalam mencapai tujuannya, maka puskesmas menyelenggarakan manajemen
sebagai berikut :
1. Manajemen Umum :
a. Rencana 5 Tahun sesuai visi, misi, tugas pokok dan fungsi puskesmas berdasarkan
analisis kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan sebagai upaya untuk
meningkatkan derajat kebutuhan masyarakat secara optimal.
b. RUK Tahun (N+1) dibuat berdasarkan analisis situasi, kebutuhan dan harapan
masyarakat dan hasil capaian kinerja, prioritas serta data 2 (dua) tahun yang lalu dan
data survei, disahkan Kepala Puskesmas.
c. RPK/POA Bulanan/Tahunan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan yang akan
dijadwalkan selama 1 (satu) tahun dengan memperhatikan visi, misi dan tata nilai
puskesmas.
d. Lokakarya Mini Bulanan rapat lintas program membahas review kegiatan,
permasalahan, rencana tindak lanjut beserta tindak lanjutnya secara lengkap.
e. Lokakarya Mini Tribulan rapat lintas program dan lintas sektor membahas review
kegiatan, permasalahan lintas program, rencana tindak lanjut beserta tindak lanjutnya.
f. Survei Keluarga Sehat (12 Indikator Keluarga Sehat)
g. Survei Mawas Diri (SMD) mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi
masyarakat serta potensi yang dimiliki masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut.
h. Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) pertemuan dengan masyarakat dalam rangka
pemberdayaan (meliputi keterlibatan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan) individu, keluarga, dan kelompok.
i. SK Tim Mutu dan Uraian Tugas
j. Rencana program mutu dan keselamatan pasien
k. Pelaksanaan manajemen risiko meliputi proses identifikasi, evaluasi, pengendalian,
dan meminimalkan risiko di puskesmas
l. Pengelolaan Pengaduan Pelanggan meliputi menyediakan media pengaduan, mencatat
pengaduan, melakukan analisa, membuat rencana tindak lanjut, tindak lanjut dan
evaluasi.
m. Survei Kepuasan Masyarakat bertujuan mengetahui mengetahui kepuasan masyarakat
terhadap kegiatan/pelayanan puskesmas
n. Audit Internal merupakan pemantauan mutu layanan sepanjang tahun
o. Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) untuk meninjau kinerja sistem manajemen mutu,
kinerja pelayanan yang menghasilkan luaran rencana perbaikan dan peningkatan
mutu
p. Penyajian/updating data dan informasi capaian PKP, KS, SMD, IKM, data dasar, data
AKI AKB, status gizi,kesling, SPM.
2. Mnajemen Peralatan dan Sarana Prasarana
a. Kelengkapan dan Updating data Aplikasi Sarana, Prasarana, Alat Kesehatan
(ASPAK)
b. Analisis data ASPAK dan rencana tindak lanjut
PEDOMAN MANUAL MUTU PUSKESMAS MUMBULSARI 7
c. Pemeliharaan prasarana puskesmas
d. Kalibrasi alat kesehatan
e. Perbaikan dan pemeliharaan peralatan medis dan non medis
3. Manajemen Keuangan
a. Data realisasi keuangan
b. Data keuangan dan laporan pertanggungjawaban
4. Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Rencana Kebutuhan Tenaga (Renbut) penghitungan kebutuhan SDM Kesehatan
secara riil sesuai kompetensi berdasarkan beban kerja
b. SK, uraian tugas pokok Penanggung Jawab
c. Data Kepegawaian
5. Manajemen Pelayanan Kefarmasian (Pengelolaan Obat, Vaksin, Reagen, dan BMHP)
a. SOP Pelayanan Kefarmasian
b. Sarana Prasarana Pelayanan Kefarmasian
c. Data dan Informasi Pelayanan Kefarmasian
1. Rawat Jalan :
a. Pelayanan Pendaftaran
b. Pelayanan Pemeriksaan Umum
2. Pelayanan 24 Jam :
a. Pelayanan Gawat Darurat dan Tindakan
b. Pelayanan Rawat Inap
c. Pelayanan Persalinan
Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008 dan standar
akreditasi puskesmas, yang meliputi :
Persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung jawab manajemen,
manajemen sumber daya,
1. Rawat Jalan :
a. Pelayanan Pendaftaran
b. Pelayanan Pemeriksaan Umum
c. Pelayanan Kesehatan Gigi
d. Pelayanan Kesehatan Keluarga yang bersifat UKP
e. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
f. Pelayanan Pemeriksaan Khusus (TB, Kusta)
g. Pelayanan Konseling
h. Pelayanan MTBS
i. Pelayanan PTM
j. Pelayanan Kefarmasian
k. Pelayanan Laboratorium
2. Pelayanan 24 Jam :
a. Pelayanan Gawat Darurat dan Tindakan
b. Pelayanan Rawat Inap
c. Pelayanan Persalinan
1.3. Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi UPTD. Puskesmas Mumbulsari dalam
membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM maupun untuk
penyelenggaraan pelayanan klinis.
Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan pedoman mutu ini adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 tahun 2016 tentang Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2016 tentang
Pedoman Manajemen Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 67 tahun 2016 tentang
Penanggulangan Tuberkulosis;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2017 tentang
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2018 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3);
12. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2019 tentang
Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Bidang Kesehatan
1. Mutu pelayanan kesehatan adalah tingkat layanan kesehatan untuk individu dan
masyarakat yang dapat meningkatkan luaran kesehatan yang optimal, diberikan sesuai
dengan standar pelayanan, dan perkembangan ilmu pengetahuan terkini, serta untuk
memenuhi hak dan kewajiban pasien.
2. Tata Kelola Mutu adalah pengelolaan terhadap tingkat layanan kesehatan untuk
individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan luaran kesehatan yang optimal,
diberikan sesuai dengan standar pelayanan dan perkembangan ilmu pengetahuan
terkini, serta untuk memenuhi hak dan kewajiban pasien.
3. Continuous Quality Improvement (CQI) adalah proses organisasi terstruktur yang
melibatkan personal dalam merencanakan dan melaksanakan peningkatan secara terus
menerus, menyediakan perawatan kesehatan berkualitas sesuai dengan yang
diharapkan.
4. Komitmen adalah ketertarikan untuk melakukan sesuatu (Kamus Besar Bahasa
Indonesia); janji untuk memberikan diri sendiri, uangmu, waktumu dan lain
sebagainya untuk mendukung atau membeli sesuatu (Cambridge Dictionary);
persetujuan atau perjanjian untuk melakukan sesuatu di masa mendatang (Merriam
Webster Dictionary)
5. Kepemimpinan adalah tindakan untuk memimpin orang atau organisasi (Merriam
Webster Dictionary); memberikan inspirasi dan motivasi sekelompok orang untuk
mendukung mencapai tujuan tertentu (Malala).
6. Pengorganisasian adalah proses, cara, perbuatan untuk mengorganisasi (KBBI);
suatu seni atau proses untuk pengorganisasian atau menjadi organisasi yang
terorganisir (Merriam Webster Dictionary)
7. Budaya Mutu adalah system nilai dalam organisasi yang menghasilkan lingkungan
organisasi yang kondusif untuk diterapkan peningkatan mutu yang berkelanjutan.
Budaya mutu terdiri dari : tata nilai, tradisi, prosedur, ekspektasi yang mendukung
mutu (Goetsch, D.L., Davis, S.B., 2006)
8. Plan, Do,Check, Action (PDCA) adalah salah satu model atau metoda peningkatan
mutu secara berkesinambungan dalam menyelesaikan masalah mutu. (Vincent
Gaspersz, 2011)
9. Indikator mutu adalah tolok ukur yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan
mutu pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.
10. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik promotif, preventif, kuratif,
maupun rehabilitative yang dilakukan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan/atau
masyarakat.
PEDOMAN MANUAL MUTU PUSKESMAS MUMBULSARI 11
11. Risiko adalah kemungkinan terjadinya suatu peristiwa yang berdampak negative
terhadap pencapaian sasaran organisasi. (Permenkes No 25 tahun 2019)
12. Manajemen Risiko adalah proses yang proaktif dan kontinu meliputi identifikasi,
analisis, evaluasi, pengendalian, informasi komunikasi, pemantauan dan pelaporan
risiko, termasuk berbagai strategi yang dijalankan untuk mengelola risiko dan
potensinya.
13. Pelanggan
Siapapun dalam sistem pelayanan kesehatan yang berinteraksi dengan lainnya dalam
sistem itu baik sementara maupun permanen (Mc Laughlin dan Kaluzny, 1994).Jika
berinteraksi sementara disebut pelanggan eksternal sedangkan yang berinteraksi
permanen disebut pelanggan internal.Pelanggan ekternal di FKTP terdiri dari supra
system, pasien, keluarga, kelompok/masyarakat. Sedangkan pelanggan internal di
FKTP yaitu tenaga kesehatan (tenaga medis) dan tenaga non kesehatan (karyawan)
14. Kepuasan pelanggan
Menurut Day, kepuasan pelanggan adalah suatu respon pelanggan terhadap evaluasi
ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja actual produk
yang dirasakan setelah pemakaiannya.
2. Dokumen Terkendali
Dokumen terkendali merupakan dokumen yang didistribusikan kepada
sekretariat tiap unit / pelaksana, dan terdaftar dalam distribusi dokumen
terkendali serta menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan dapat ditarik
kembali apabila ada perubahan (revisi). Dokumen terkendali harus ada stempel
“TERKENDALI” dengan format sebagai berikut :
Ukuran stempel : 5 cm x 2 cm
Bentuk Stempel : Persegi Panjang
Warna Tinta Stempel : Ungu
TERKENDALI
2. Dokumen Kadaluarsa
Dokumen kadaluarsa merupakan dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku
oleh karena telah mengalami perubahan / revisi sehingga tidak dapat lagi
menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan. Untuk dokumen induk dilakukan
indentifikasi sedangkan dokumen lainnya dimusnahkan. Dokumen kadaluarsa
harus ada stempel “KADALUARSA” dengan format sebagai berikut :
Ukuran stempel : 5 cm x 2 cm
Bentuk Stempel : Persegi Panjang
PEDOMAN MANUAL MUTU PUSKESMAS MUMBULSARI
KADALUARSA 14
Warna Tinta Stempel : Ungu
Rekaman Implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan
yang dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan puskesmas dalam
melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan. Catatan/rekam
implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus dikendalikan.
1. Identifikasi rekaman
Rekaman sebagai hasil kebijakaan dilakukan identifikasi apakah rekaman dari
kebijakan sudah di terjemahkan.
2. Penyimpanan
Dokumen rekaman disimpan dengan rapi dan tertib sehingga mudah untuk
mengambil atau mencari kembali sesuai dengan keperluan.
3. Lama simpan
Dokumen rekaman disimpan selama kebijakan yang ada belum dimusnahkan atau
dokumen kebijakan masih berlaku
4.1. Umum
UPTD. Puskesmas Mumbulsari melakukan rapat tinjauan manajemen 6 bulan sekali tapi
tidak menutup kemungkinan dilakukan sewaktu-waktu bila dijumpai masalah yang harus
segera diselesaikan.
Kredensialing adalah proses evaluasi terhadap staf medis (Dokter, Perawat, Bidan)
untuk menentukan kelayakan diberikan kewenangan klinis (Clinical Privilege) di
UPTD. Puskesmas Mumbulsari dalam periode waktu tertentu minimal 5 tahun sekali.
Penyelenggara kredensial dan rekredensial adalah Dinas Kesehatan Kabupaten
Jember, langkah – langkah sebagai berikut :
Wakil manajemen mutu atau kepala tata usaha mengkaji kualifikasi petugas secara
periodik, sedikitnya sekali dalam 1 (satu) tahun, untuk menentukan apakah petugas
tersebut memiliki kualifikasi yang memadai dan atau apakah perlu diberikan
pelatihan tambahan. Adanya pekerjaan baru, teknologi baru dan atau peraturan baru
merupakan dasar untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan pelatihan petugas. UPTD.
Puskesmas Mumbulsari menetapkan suatu program pelatihan kepada petugas baik
secara eksternal maupun internal sesuai dengan kebutuhan organisasi. Dalam
pemastian mutu, setiap petugas senantiasa mendapatkan pengarahan dan petunjuk
dari manajemen untuk bekerja sesuai dengan persyaratan mutu yang telah ditetapkan.
BLUD Puskesmas Mumbulsari selalu menjaga dan memelihara program pelatihan
untuk memastikan bahwa seluruh petugas mendapatkan tugas-tugs yang sesuai
dengan pendidikan keahlian dan pengalaman yang dimiliki. BLUD Puskesmas
Mumbulsari menetapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi yang mengatur
identifikasi pelatihan kebutuhan pelatihan dan pelaksanaannya untuk seluruh petugas
yang terlibat dalam kegiatan yang mempengaruhi mutu.
5.3. Infrastruktur
1) Gedung, bangunan dan ruangan yang terdiri dari : gedung puskesmas induk,
ruang rawat inap, bangunan instalasi pengolahan limbah (IPAL)
2) Peralatan penunjang (baik perangkat lunak maupun perangkat keras) terdiri dari :
kelompok peralatan medis dan non medis, meubelair, komputer dan sejenisnya
3) Media promkes
4) Fasilitas umum lainnnya yang terdiri dari : toilet umum, tempat parkir
1) Kegiatan keamanan :
Kegiatan inventarisasi aspek sekuriti dan potensi kerawanan
2) Kegiatan kebersihan dan penghijauan :
Kegiatan Jum’at bersih yang dilakukan setiap hari Jum’at
Kegiatan penanaman bunga dan penataan taman puskesmas
Kegiatan kebersihan dan kerapian masing-masing ruang
3) Kegiatan penghematan :
Kegiatan pemantauan terhadap sumber atau jalur perpipaan
Kegiatan pemantauan terhadap sistem instalasi listrik maupun telepon.
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
Verifikasi, validasi, pemantauan, inspeksi, dan pengujian yang spesifik pada tiap
pelayanan UKM.
Kegiatan pembelian:
Kegiatan pengadaan:
Kewajiban sasaran:
b. Kepuasan pelanggan
Sebagai salah satu pengukuran kinerja sistem manajemen
mutu, BLUD UPTD. Puskesmas Mumbulsari Kabupaten
Jember memantau informasi tentang persiapan masyarakat
mengenai apakah BLUD UPTD. Puskesmas Mumbulsari
Kabupaten Jember telah memenuhi harapan dan memberikan
PEDOMAN MANUAL MUTU PUSKESMAS MUMBULSARI 25
keputusan dalam memberikan pelayanan upaya kepada
masyarakat.
Metode ini untuk memperoleh informasi dan masyarakat
dilakukan dengan survei indeks kepuasan masyarakat (IKM)
serta survei kepuasan masyarakat. Persiapan, penjadwalan,
pelaksanaan serta pelaporan survei kepuasan dan harapan
masyarakat dan uraian-uraian lainnya secara rinci dijelaskan
pada kebijakan dan prosedur umpan balik pelanggan terhadap
layanan upaya di masyarakat.
c. Audit Internal
Untuk memastikan efektivitas sistem manajemen mutu yang di
terapkan di BLUD UPTD. Puskesmas Mumbulsari Kabupaten
Jember dilakukan audit internal secara periodeik yang
dilakukan terjadwal dan dilakukan pembahasan dalam
pertemuan internal tim audit internal dan unit terkait yang
dilakukan. Audit dilakukan oleh petugas atau tim yang telah
dibentuk dengan keputusan kepala Puskesmas. Audit internal
diakukan berdasarkan prosedur dengann ketentuan yang telah
ditetapkan dalam standar operasional prosedur (SOP) audit
internal BLUD UPTD. Puskesmas Mumbulsari Kabupaten
Jember.
Metode audit dilakukan dengan cara wawancara langsung
kepada audit dan pengamatan secara langsung (observasi)
setiap temuan audit dicatat dan didokumentasikan dalam
laporan ketidaksesuain dan digunakan untuk memonitor dan
mengevaluasi tindakan koreksi yang dilakukan . ketua tim
audit internal melaporkan hasil kegiatan dan temuan audit yang
tidak dapat terselesaikan kepada wakil manajemen mutu
dengan tembusan kepada kepala UPTD Puskesmas
Mumbulsari kabupaten jember sebagai bahan masukan untuk
pertemuan tinjauan manajemen (PTM). Persiapan dan
perjadwalan, pelaksanaan serta pelaporan audit, tindak lanjut
atas ketidaksesuaian yang ditemukan dan uraian-urain lainnya
secara rinci dijelaskan pada kebijakan dan prosedur tanggung
jawab, wewenang dan tata kerja tim audit internal.
d. Pemantauan dan pengukur proses layanan UKM
BLUD UPTD. Puskesmas Mumbulsari Kabupaten Jember
menerapkan metode yang sesuai untuk pemantauan dan
pengukuran proses-proses sistem manajemen mutu pada
layanan upaya. Metode-metode ini menunjukan kemampuan
proses-proses dalam mencapian hasil yang direncanakan. Jika
hasil yang direncakan tidak tercapai, perbaikan dan tindakan
perbaikan dilaksanakan sesuai kebutuhan untuk memastikan
kesesuaian produk atau layanan upaya.
e. Pemantauan dan Pengukuran Hasil layanan UKM
1. BLUD UPTD. Puskesmas Mumbulsari Kabupaten Jember
melakukan pemantauan terhadap semua tahap proses untuk
memastikan bahwa produk atau layanan upaya yang
diberikan kepada masyarakat memiliki aspek legalitas
sesuai peraturan dan standar akreditasi.
2. Kegiatan pemantauan dimaksutkan sebagai kegiatan
pemeriksaan, pengawasan dan verifikasi dilakukan oleh tim
atau individu atau petugas yang di tunjuk oleh wakil
manajemen mutu
Kegiatan pengadaan :
Kewajiban Pasien:
BAB VII
PEDOMAN MANUAL MUTU PUSKESMAS MUMBULSARI 40
PENUTUP
Manual mutu merupakan dokumen yang sangat penting yang tidak dapat dipiasahkan dari
pelaksanaan sistem manajemen mutu. BLUD UPTD. Puskesmas Mumbulsari Kabupaten Jember
telah memiliki manual mutu yang merupakan pandulan dalam pengelolaan proses implementasi
sistem manajamen mutu yang memuat juga sasaran mutu yang harus dicapai.