Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

D I NAS K E S E HATAN
Jl. Kesehatan No. 1- Margoyoso Kecamatan Sumberejo
No. Telp / HP (085273666826) e-mail : pkmmargoyoso@gmail.com Kode Pos (35662)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, disebutkan bahwa
tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi
dalam mecapai drajat kesehatan yang optimal.

Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat penting di Indonesia.
Puskesmas merupakan unit yang strategis dalam mendukung terwujudnya perubahan status
kesehatan masyarakat menuju peningkatan derajat kesehatan yang optimal. Untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal tentu diperlukan upaya pembangunan sistem pelayanan kesehatan
dasar yang mampu memenuhi kebutuhan mayarakat.

Upaya Kesehatan Masyarakat merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas, maka Puskesmas wajib menyelenggarakan Upaya
Kesehatan masyarakat melalui jejaring

B. Tujuan Pedoman
Tersedianya pedoman bagi Kepala Puskesmas, penanggung jawab dan pelaksana
jejaring dalam melakukan pelayanan di Puskesmas. Sehingga pelayanan dapat dilaksanakan
sesuai dengan rencana serta memperolah hasil sesuai dengan yang diharapkan.

C. Ruang Lingkup
Pelayanan jejaring adalah pelayanan yang ditujukan untuk menyembuhkan penyakit dan
memulihkan kesehatan perseorangan dan keluarga Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
masyarakat di Puskesmas mencakup kegiatan pengobatan dan pembinaan di puskesmas
pembantu,bidan desa, dan pusling
D. Batasan Operasional jejaring

Batasan operasional untuk jejaring meliputi :

1. Pembinaan puskesmas pembantu (monev)


Pustu adalah merupakan unit pelayanan kesehatan sederhana dan berfungsi membantu
pelaksanaan kegiatan puskesmas diwilayah yang lebih kecil.

Pembinaan pustu adalah pelayanan kesehatan dimasyarakat yang dilakukan melalui kegiatan
pengawasan pengendalian dan penilaian yang meliputi pencatatan, pelaporan, monitoring
dan evaluasi puskesmas pembantu

2. Pembinaan bidan desa ( monev)


Bidan desa adalah bidan yang ditempatkan dan diwajibkan tinggal serta bertugas melayanii
masyarakat di wilayah kerjanya.
Pembinaan bidan desa adalah pelayanan kesehatan dimasyarakat yang dilakukan melalui
kegiatan pengawasan pengendalian dan penilaian yang meliputi pencatatan, pelaporan,
monitoring dan evaluasi terhadap bidan desa.

3. Pelayanan puskesling (monev)


Puskesling adalah tim pelayanan puskesmas yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor
atau roda empat dan peralatan kesehatan yang berfungsi menunjang dan membantu kegiatan
pelaksanaan program puskesmas dan wilayah kerjanya.
Pembinaan puskesling adalah pelayanan kesehatan dimasyarakat yang dilakukan melalui
kegiatan pengawasan pengendalian dan penilaian yang meliputi pencatatan, pelaporan,
monitoring dan evaluasi terhadap hasil kegiatan puskesling

E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun 2014 tentang
Puskesmas
3. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Farmasi di Puskesmas
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas

BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia kesehatan (SDM Kesehatan) merupakan tatanan yang
menghimpun berbagai upaya perencanaan. Pendidikan, dan pelatihan, serta pendayagunaan
tenaga kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna mencapai derajat kesehatan
masyarakat setinggi-tingginya. Yang dimaksud dengan kualifikasi SDM, sama halnya dengan job
spesifikasi, yaitu minimal golongan/jabatan, masa kerja minimal, pendidikan minimal,
pengalaman kerja, nilai performance (kinerjanya), dan standar kompetensi.
Secara umum kebijakan tentang tenaga kesehatan, khususnya yang berkaitan dengan
kualitas atau mutu, antara lain dapat dilihat pada Peraturan Pemerintah (PP) No.32 Tahun 1996
tentang Tenaga Kesehatan. Dalam PP ini antara lain dinyatakan :
1) Tenaga kesehatan wajib memiliki pengetahuan dan ketrampilan di bidang kesehatan yang
dinyatakan dengan ijazah dari lembaga pendidikan (Pasal 3); dan
2) Setiap tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban untuk mematuhi
standar profesi tenaga kesehatan (Pasal 21).
Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga pelayanan.
Ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam hal jumlah, sebaran, mutu dan
kualifikasi Sumber Daya Manusianya.
Untuk jejaring UPT Puskesmas Margoyoso, Kualifikasi Sumber Daya Manusia sudah
sesuai,. dengan kriteria SDM yang dibutuhkan

DATA KETENAGAAN TIM JEJARING

Sumber Daya Manusia Jumlah seluruh karyawan UPT Puskesmas Margoyoso adalah
72 orang terdiri dari 23 orang tenaga PNS, 13 orang tenaga PTT, dan 31 orang tenaga Honorer
Daerah (Honda).
a. Berdasarkan Pendidikan
1. S1 Kedokteran Umum : 2 orang
2. S1 Keperawatan : 1 orang
3. D3 Keperawatan : 8 orang
4. D4 Kebidanan : 3 orang
5. D3 kebidanan : 39 orang

B. Jadwal Kegiatan jejaring UPT Puskesmas Margoyoso


JADWAL KEGIATAN
Kegiatan dilakukan pada:
Bulan : Mei dan Oktober 2017 ( 2 kali dalam 1 tahun )
Jam 09.00 sampai dengan selesai
:
Tempat 1. Pustu Sumberejo
: 2. Pustu Kebumen
3. Pustu Sidomulyo
4. Bidan Desa (PKD) Wonoharjo
5. Bidan Desa (PKD) Sumberejo
6. Bidan Desa (PKD) Argomulyo
7. Bidan Desa (PKD) Simpang Kanan
8. Bidan Desa (PKD) Sumbermulyo
9. Bidan Desa (PKD) Tegal Binangun
10. Bidan Desa (PKD) Argopeni
11. Bidan Desa (PKD) Sidomulyo
12. Bidan Desa (PKD) Kebumen
13. Bidan Desa (PKD) Siderejo
14. Bidan Desa (PKD) Dadapan
15. Bidan Desa (PKD) Margodadi
16. Pusling

C. STANDAR FASILITAS
Fasilitas pelayanan Jejaring meliputi :
1. Pembinaan ( Monev) Puskesmas Pembantu
2. Pembinaan ( Monev) PKD
3. Pembinaan ( Monev ) Puskesling

BAB III
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Tata laksana jejaring di UPT Puskesmas Margoyso dengan membuat rencana kerja monev
pada bidan desa,puatu dan puskesling
B. Tim jejaring melakukan monev sesuai dengan jadwal yang di rencanakan
C. Tim jejaring menulis hasil monev yang dilakukan dan dilaporkan kepada kepala puskesmas
D. Tim jejaring menyampaikan hasil monev pada saat minlok puskesmas dilaksanakan
E. Tim jejaring merencanakan RTL dan TL HASIL MONEV

BAB IV
PENUTUP

Pelayanan kesehatan bermutu berorientasi pada kepuasan pelanggan atau pasien. Dimensi
mutu tersebut menyangkut mutu bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan,maupun penyelenggara
pelayanan kesehatan.
Kepuasan pasien merupakan salah satu indiktor kualitas pelayanan. Dan banyaknya
kunjungan pasien ke Puskesmas tidak lepas dari kebutuhan akan pelayanan kesehatan.
Kualitas pelayanan publik sangat ditentukan oleh sistem dan tenaga pelayanan. Namun
ketenagaan pelayanan seringkali menghadapi kendala dalam hal jumlah, sebaran, mutu dan
kualifikasi, sistem pengembangan karir, dan kesejahteraan tenaga pelaksana pelayanan.
Permasalahan yang muncul menimbulkan persepsi rendahnya kualitas pelayanan, yang berawal
dari kesenjangan antara aturan dan standar yang ada dengan pelaksanaan pelayanan yg tidak bisa
menyesuaikan.
Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, managemen
resiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan Puskesmas dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
Pedoman jejaring UPT Puskesmas Margoyoso digunakan sebagai acuan dalam
perencanaan, upaya pengembangan, dan peningkatan pelayanan serta mutu pelayanan di
Puskesmas.
Hal-hal tesebut diatas semaksimal mungkin akan dilaksanakan yang pada akhirnya tujuan
kepuasan pelanggan akan tercapai.

Anda mungkin juga menyukai