Anda di halaman 1dari 55

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................................3
1.2 Pengertian.................................................................................................................................4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas..................................................................4
1.4 Ruang Lingkup..........................................................................................................................5
BAB II...................................................................................................................................................9
2.1 Geografis...................................................................................................................................9
2.2 Demografi................................................................................................................................10
2.3 Bidang Kewenangan................................................................................................................11
2.4 Aspek Strategis........................................................................................................................12
2.5 Aspek Organisasi......................................................................................................................12
2.6 Aspek Sumber Daya Manusia..................................................................................................14
2.7 Aspek Ketersediaan Obat.......................................................................................................15
2.8 Aspek Sarana Pelayanan Kesehatan.......................................................................................16
2.9 Aspek Peran Serta Masyarakat (UKBM)...................................................................................16
2.10 Anggaran Kesehatan..............................................................................................................17
BAB III................................................................................................................................................18
3.1 Visi dan Misi.............................................................................................................................18
3.2 Tujuan Puskesmas...................................................................................................................18
3.3 Sasaran Puskesmas..................................................................................................................19
3.4 Strategi dan Arah Kebijakan Puskesmas..................................................................................20
BAB IV................................................................................................................................................27
4.1 Kerangka Pengukuran Kinerja................................................................................................27
4.2 Penilaian Kinerja Puskesmas..................................................................................................39
BAB V.................................................................................................................................................65
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................................65
5.2 Saran.......................................................................................................................................65
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT, syukur atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Penilaian Kinerja
UPTD Puskesmas Cipeundeuy Tahun 2022.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang
membantu dan membimbing kami baik secara langsung maupun tidak langsung kepada :

1. Bapak H. Triatno Supiyono, S.IP, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten


Lebak.
2. Bapak Endang Komarudin SKM., SH, selaku Kepala Bidang SDK, Farmasi dan
POM Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak.
3. Bapak dr. Budhi Mulyanto, selaku Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Lebak.
4. Ibu dr. Hj. Nurul Isnaini, selaku Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas
Kesehatan Kabupaten Lebak.
5. Bapak dr. H. Firman Rahmatullah, MKM, selaku Kepala Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak.
6. Bapak,Lingga Sagara, selaku Camat Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak.

Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas ini sebagai acuan untuk evaluasi dan
perencanaan kegiatan di UPTD Puskesmas Cipeundeuy dan semoga bisa bermanfaat bagi
semua pihak, serta kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk
kepentingan dimasa yang akan datang.

Malingping, Januari 2023


Kepala UPTD Puskesmas
Cipeundeuy

M.Arifudin.S,Sos,M,Kes
NIP.196709191988031007
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan kesehatan yang bersifat
Public Goods artinya pelayanan yang harus tersedia dan dapat dijangkau oleh setiap
orang untuk memperoleh peluang dan mengembangkan kemampuan hidup sehat,
yang pada akhirnya kesehatan merupakan gaya hidup masyarakat. Hal ini tertuang
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang
Kesehatan Tahun 2021 – 2024 yakni meningkatkan pelayanan kesehatan menuju
cakupan kesehatan semesta melalui penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary
Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif,
didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (Kemenkes RI) juga telah menetapkan lima fokus strategi pembangunan
kesehatan untuk 5 tahun ke depan, yaitu kesehatan Ibu dan anak, kesehatan
reproduksi, perbaikan gizi masyarakat, pencegahan dan penguatan sistem kesehatan
serta pengawasan obat dan makanan.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. (PMK 43 Tahun 2019). Hingga
saat ini keberadaan Puskesmas telah memberikan kontribusi yang cukup besar
terhadap pembangunan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat di wilayah
Kerjanya. Hal tersebut dapat dilihat dengan menurunnya angka kematian bayi
(AKB), angka kematian Ibu (AKI), angka kematian balita (AKABA) dan beberapa
penyakit menular dan degeneratif. Juga keberadaan Puskesmas tersebut juga telah
berkontribusi signifikan terhadap peningkatan status gizi masyarakat khususnya
bayi, anak balita, ibu hamil dan lain-lain.
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari program pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan Puskesmas, memliliki daya ungkit yang tinggi terhadap derajat
kesehatan masyarakat. Program-program tersebut antara lain upaya kesehatan ibu
dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, upaya promosi kesehatan,
pemberantasan penyakit, upaya kesehatan lingkungan dan upaya pengobatan.
Kemudian Puskesmas pun diberikan keleluasaan dengan program upaya kesehatan
dan pengembangan. Program ini merupakan program inovatif dari Puskesmas itu
sendiri, karena disesuaikan dengan spesifik wilayah, geografis, kemampuan finansial
dan tenaga. Namun meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang optimal dan terjangkau, maka sumber daya bidang
kesehatan dituntut untuk lebih bekerja secara profesional yang menjamin outcome
yang dirasakan langsung masyarakat, hal ini tertuang dalam UU Nomor 36 Tahun
2009, yang menyatakan setiap orang memiliki hak yang sama dalam memperoleh
akses atas sumber daya di bidang kesehatan serta memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman, bermutu dan paripurna. Untuk memenuhi tuntutan tersebut kiranya
setiap Puskesmas perlu melakukan penilaian kinerjanya. Penilaian Kinerja
Puskesmas dibuat dalam rangka perwujudan tanggung jawaban pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijaksanaan
yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah, berdasarkan suatu sistem
akuntabilitas yang memadai. Penilaian Kinerja juga berfungsi sebagai alat kendali,
alat penilaian kinerja dan alat pendorong terwujudnya good goverment. Dalam
perspektif yang lebih luas maka Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) berfungsi
sebagai media pertanggungjawaban kepada publik.

1.2 Pengertian
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian
hasil kerja/prestasi Puskesmas. Laporan kinerja yang telah dibuat ini merupakan
gambaran dari situasi dan kondisi yang ada di Puskesmas, baik dari segi sarana –
prasarana dan sumber daya manusia yang ada, sehingga dari hasil yang ada dapat
dinilai kinerja dari Puskesmas itu sendiri. Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat
Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan
penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten
melakukan verifikasi hasilnya.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas


1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas secara optimal
dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan kabupaten.
b. Tujuan Khusus
1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu
kegiatan serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2). Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan
dalam penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan
kabupaten untuk tahun yang akan datang.

2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas


a. Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan
serta manajemen Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
b. Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan
peringkat kategori kelompok Puskesmas.
c. Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan bahan masukan dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten untuk
tahun yang akan datang.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup penilaian Kinerja Puskesmas meliputi Indikator Kinerja Utama,
Indikator Standar Pelayanan Minimal, Indikator Kinerja Penunjang / Pendukung
( Aspek Manajemen Puskesmas dan Aspek Upaya Kesehatan ). Secara garis besar
lingkup penilaian kinerja Puskesmas meliputi :
1. Indikator kinerja utama, terdiri dari 6 indikator yaitu :
a. Jumlah Kematian Ibu,
b. Jumlah Kematian Bayi,
c. Jumlah Kematian Balita,
d. Jumlah Balita Gizi Kurang,
e. Presentase Keluarga Sehat,
2. Standar pelayanan minimal, terdiri dari 12 indikator yaitu:
a. Setiap Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar,
b. Setiap Ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar,
c. Setiap Bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal esensial
sesuai standar,
d. Setiap Balita mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar,
e. Setiap Anak pada usia pendidikan dasar mendapat pelayanan kesehatan
sesuai standar,
f. Setiap warga negara usia 15 tahun sampai 59 tahun mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar,
g. Setiap warga negara usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan kesehatan
usia lanjut sesuai standar,
h. Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar,
i. Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar,
j. Setiap orang dengan gangguan jiwa berat mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar,
k. Setiap orang terduga TBC mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar,
l. Setiap orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar.
3. Indikator kinerja penunjang/pendukung, terdiri dari :
a. Aspek Manajemen Puskesmas
1). Manajemen Umum Puskesmas
- Mempunyai Rencana Lima Tahunan
- Ada Rencana Usulan Kegiatan disusun berdasarkan Rencana Lima
Tahunan dan melalui Analisis Situasi dan Perumusan Masalah
- Menyusun RUK secara terinci dan lengkap
Menyusun RPK secara terinci dan lengkap
- Melaksanakan Mini Lokakarya Bulanan sesuai Pedoman
- Melaksanakan Mini Lokakarya Tribulanan sesuai Pedoman
- Membuat penilaian kinerja di tahun sebelumnya, mengirimkan ke
Dinas Kesehatan dan mendapat feedback dari Dinas Kesehatan
2). Manajemen Sarana Prasarana dan Obat / Bahan Medik Habis Pakai
( BMHP )
- Dilakukan inventarisasi peralatan di Puskesmas
- Melakukan updating ASPAK
- Ada daftar inventaris sarana di Puskesmas
Daftar pemeliharaan Sarpras dan Kalibrasi Alat Kesehatan
- Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di setiap unit pelayanan
- Membuat Kartu Stok untuk setiap jenis obat/bahan di gudang obat
secara rutin
- Menerapkan FIFO dan FEFO
3). Manajemen Keuangan
- Membuat catatan bulanan uang masuk – keluar dalam buku kas
- Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan secara berkala
dengan bukti BAP
4). Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
- Menyampaikan hasil analisa dan rencana tindak lanjut PWS dalam rapat
koordinasi tingkat kecamatan
- Program Inovasi Puskesmas
5). Manajemen Data dan Informasi
- Profil Tahunan Kesehatan Wilayah Puskesmas
- PWS KIA
- PWS Gizi, SKDN
- PWS Imunisasi
- Pelaporan secara media elektronik
6). Manajemen Mutu
- Pemenuhan standar ( sesuai Buku Panduan Kemenkes RI Tahun 2016 )
- Hasil Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
- Hasil Akreditasi Puskesmas
4. Aspek Upaya Kesehatan
a. UKM Esensial
- KIA dan KB
- Promosi Kesehatan
- Kesehatan Lingkungan
- Upaya Gizi Masyarakat
- Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
- Perawatan Kesehatan Masyarakat
b. UKM Pengembangan
- UKS
- Kesehatan Jiwa
- Kesehatan Tradisional
- Kesehatan Kerja
- Kesehatan Olahraga
c. Upaya Kesehatan Perseorangan
BAB II
ANALISIS SITUASI

2.1 Geografis

UPTD Puskesmas Cipeundeuy Kecamatan Malingping adalah salah satu dari


dua Puskesmas yang ada di Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak. UPTD
Puskesmas Cipeundeuy memiliki 6 desa Binaan. Adapun karakteristik wilayah kerja
Puskesmas Cipeundeuy termasuk Puskesmas Kawasan pedesaan, letak geografis
desa binaan merupakan daerah ,Pegunungan,hutan dan kawasan pesawahan.
UPTD Puskesmas Cipeundeuy terletak di garis lintang ( LS ) 6.73,23, 2” garis

bujur ( BT ) 105,97,66,9” Desa Cipeundeuy Kec. Malingping, dengan luas wilayah

seluruhnya mencapai 304,472 Ha atau 3.044,72 km

Gambar 2.1. Peta Wilayah Administrasi Puskesmas Cipeundeuy

Dari gambar peta diatas tampak batas-batas wilayah kerja UPTD Puskesmas
Cipeundeuy yaitu :
● Sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Banjarsari
● Sebelah Timur berbatasan dengan Kec.Cijaku
● Sebelah Barat berbatasan dengan Kec.Wanasalam
● Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Malingping selatan
Jarak UPTD Puskesmas Cipeundeuy ke Ibu Kota Kabupaten ± 89 km.
Mayoritas penduduk yang tinggal di wilayah binaan Puskesmas Cipeundeuy bermata
pencaharian sebagai pedagang, buruh, Pegawai Negeri dan petani. Transportasi antar
desa dapat dilalui oleh semua kendaraan baik roda 2 ataupun roda 4. Luas Wilayah
desa binaan ± 15 Km² yang terbagi ke dalam 6 desa seperti terlihat pada tabel dan
gambar berikut :

Tabel 2.2
Luas Wilayah Kerja Dan Kepadatan Penduduk
UPTD Puskesmas Cipeundeuy tahun 2022
Kepadatan
No Desa Luas wilayah
Penduduk
(km2)
Per km2
1 Rahong 391,73 km2 3,91
2 Sanghiang 31,7km2 31,7
3 Bolang 31,7 km2 31,7
4 Sumberwaras 1,050 km 10.5
5 Cpeundeuy 1,088.34 km2 10,8
6 Senanghati 1,124 km2 11,24
Jumlah 15,14 km2 23,4

2.2 Demografi
Jumlah penduduk Wilayah Puskesmas Cipeundeuy Tahun 2022 adalah 24,030 .jiwa
yang terdiri dari :
- Laki-laki : 12265 jiwa
- Perempuan : 11765 Jiwa
Adapun Kepadatan penduduk paling tinggi di Desa Bolang sedangkan terendah di Desa
Senanghati.
Secara umum profil penduduk dari wilayah binaan Puskesmas Cipeundeuy adalah
sebagai berikut :
- Jumlah KK : 7.978 KK
- Jumlah Ibu Hamil : 442 Orang
- Jumlah Bayi : 445 Bayi
- Jumlah anak balita (1-4 Tahun) : 1967 Balita
- Angka Kematian Ibu : 1 Orang
- Angka Kematian Neo ( 0-28 hari) : 9 Bayi
- Angka Kematian Bayi : 5 Bayi
- Jumlah Balita Gizi Buruk :5 Balita
- Jumlah Balita Stunting : 35 Balita
- Jumlah PUS : 4464 PUS
- Jumlah KB Aktif : 3327 Orang
- Jumlah Peserta JKN : 14.714 Orang

Profil penduduk berdasarkan tingkat Pendidikan :


- Tidak / belum tamat SD : 1.837
- SD/MI :8,988
- SLTP/MTS : 3,433
- SLTA/MA/SMK : 2236
- Diploma : 101
- Sarjana (S1) : 198
- Pasca Sarjana :4

2.3 Bidang Kewenangan


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 43 tahun 2019 pasal 51 ayat
1 dan 2 menyebutkan bahwa Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat tingkat pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama
secara terintegrasi dan berkesinambungan. Upaya kesehatan masyarakat tingkat
pertama yang dimaksud adalah upaya kesehatan masyarat Esensial dan
Pengembangan.
Upaya kesehatan masyarakat esensial meliputi :
1. Pelayanan promosi kesehatan,
2. Pelayanan kesehatan lingkungan,
3. Pelayanan kesehatan keluarga,
4. Pelayanan gizi,
5. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit,
6. Pelayanan keperawatan Kesehatan masyarakat
Upaya Kesehatan Pengembangan, meliputi : Usaha Kesehatan Sekolah (UKS),
Kesehatan Jiwa, Kesehatan Tradisional, Kesehatan Kerja, dan Kesehatan Olahraga.
Upaya Kesehatan Perseorangan, meliputi :
1. Pelayanan pemeriksaan umum
2. Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut
3. Pelayanan Kesehatan keluarga yang bersifat UKP
4. Pelayanan gawat darurat
5. Pelayanan gizi yang bersifat UKP
6. Pelayanan persalinan
7. Pelayanan Kefarmasian
8. Pelayanan Labolatorium

2.4 Aspek Strategis


Program dan indikasi kegiatan dalam pembanguan kesehatan ditujukan upaya
pencapaian visi dan misi UPTD Puskesmas Cipeundeuy yang dapat memberikan
kontribusi kepada pencapaian visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak.
Program dan kegiatan prioritas yang terakomodir di setiap lini pelayanan dapat
diharapkan mampu mencerminkan pelayanan kesehatan secara komprehensif,
efektif, efisien dapat diakses dan terjangkau oleh masyarakat di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Cipeundeuy khususnya, sehingga dapat memberikan kepuasan terhadap
para pengguna jasa layanan Puskesmas. Prioritas pelayanan kesehatan adalah
peningkatan pelayanan kesehatan kepada kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas, bayi dan lain-lain.

2.5 Aspek Organisasi


Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Cipeundeuy berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019.
Struktur organisasi UPT Puskesmas Cipeundeuy Kabupaten Lebak terdiri dari:
a) Kepala Puskesmas merupakan penaggung jawab atas seluruh
penyelenggaraan kegiatan di Puskesmas, pembinaan kepegawaian di satuan
kerjanya, pengelolaan keuangan, dan pengelolaan bangunan, prasarana dan
peralatan.
b) Kepala Tata Usaha bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas
memiliki tugas dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan administrasi
perkantoran Puskesmas
c) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan perawatan
Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam mengkoordinasikan kegiatan Pelaksanaan pelayanan yang
terbagi dalam:
1.Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Esensial
 Pelaksana Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
- Pelaksana Keluarga Berencana
- Pelaksana Kesehatan Reproduki
 Promosi Kesehatan
 Kesehatan Lingkungan
 Pelaksana Gizi
 Pelaksana Pencegahan dan Pengendalian penyakit
- Pelaksana Pencegahan Penyakit Tuberkulosis
- Pelaksana Pencegahan Penyakit Kusta
- Pelaksana Imunisasi
- Pelaksana Surveilans
- Pelaksana Pencegahan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
- Pelaksana Pencegahan Penyakit ISPA/Diare
- Pelakana Pencegahan Penyakit HIV-AIDS
- Pelaksana Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)
- Pelaksana Kesehatan Jiwa
 Pelaksana Perawatan Kesehatan Masyarakat
2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) pengembangan
 Pelaksana Usaha Kesehatan Sekolah
 Pelakana Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat
 Pelaksana Kesehatan Kerja dan Olah Raga
 Pelaksana Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
 Pelaksana Pencegahan penyakit Hepatitis
 Pelaksana Deteksl Dini Kanker Leher Rahim
 Pelaksana Kesehatan Matra/Haji
 Pelaksana Tim Gerak Cepat (TGC)
 Pelaksana Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman
d) Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Kefarmasian dan
Laboratorium bertanggung jawab membantu Kepala Puskesmas dalam
mengkoordinasikan kegiatan pelayanan dalam gedung yang terbagi dalam:
1). Penanggung Jawab Ruang Pendaftaran, Administrasi dan Rekam medis
2). Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Umum
3). Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Lanjut Usia
4). Konseling Gizi dan Sanitasi
5). Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan MTBS/Anak
6). Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Gigi
7). Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, Keluarga
Berencana dan Imunisasi
8). Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan Penyakit Menular
9). Penanggung Jawab Ruang Pemeriksaan IVA, IMS-HIV
10). Penanggung Jawab Ruang Imunisasi
11). Penanggung Jawab Ruang Pelayanan Farmasi
12). Penanggung Jawab Ruang Laboratorium
13). Penanggung lawab Ruang IGD 12 jam
14). Penanggung Jawab PONED 24 jam
e) Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (Fasyankes )

2.6 Aspek Sumber Daya Manusia


Aspek Sumber Daya Manusia (SDM) memiliki peran yang sangat
penting terhadap pembangunan dan pelayanan kesehatan di wilayah UPTD
Puskesmas Cipeundeuy. Sumber Daya Manusia UPTD Puskesmas Cipeundeuy
terlihat pada tabel di bawah :

Tabel 2.3
Perkembangan Jumlah SDM
2021 2022
No Indikator
PNS NON PNS NON
1 Dokter Umum 1 1 1 1
2 Dokter Gigi 0 0 0 0
3 Tenaga Promkes & Ilmu Prilaku 0 0 1 0
4 Tenaga Sanitasi Lingkungan 0 0 0 0
5 Nutrisionis 0 0 0 0
6 Perawat 3 6 4 6
7 Bidan 8 14 10 14
8 Perawat Gigi 0 0 0 1
9 Apoteker 0 0 0 1
10 Tenaga Teknis Kefarmasian 0 0 0 0
11 Analis Kesehatan 0 0 0 0
12 Rekam Medik 0 0 0 0
13 Administrasi 0 3 0 3
14 Keuangan 0 0 0 0
15 Pendukung Lainnya 0 2 0 2
Jumlah 14 20 16 28
Sumber : Unit Kepegawaian UPTD Puskesmas Cipeundeuy, 2022
Berdasarkan tabel diatas, jumlah ketenagaan di Puskesmas belum memadai,
belum memiliki dr.gigi,ahli gizi,analis,D3 farmasi, Administrasi / Akuntansi dan
Rekam Medik.

2.7 Aspek Ketersediaan Obat


Obat adalah salah satu komponen dalam sarana kesehatan yang sangat
dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan. Di UPTD Puskesmas Cipeundeuy
kebutuhan obat terbesar adalah obat-obatan jenis antibotik dan golongan analgetik-
antiphiretik, mengingat jumlah kasus penyakit terbesar adalah penyakit infeksi.
Kebutuhan obat - obatan jenis lain disesuaikan dengan jumlah kasus penyakit,
Namun secara umum kebutuhan obat terpenuhi. Pemenuhan kebutuhan obat berasal
dari BLUD Puskesmas Cipeundeuy dan Sebagian masih disuplai oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Lebak, adapun yang disuplai secara periodik setiap bulan
untuk jenis obat rutin, sedangkan untuk jenis obat program dapat diambil kapan saja
sesuai kebutuhan program terkecuali untuk vitamin A yang selalu secara periodik
didistribusikan setiap bulan Februari dan Agustus.
2.8 Aspek Sarana Pelayanan Kesehatan
Bangunan UPTD Puskesmas Cipeundeuy sampai dengan tahun 2022 belum
ada pemeliharaan gedung secara total keseluruhan hanya pemeliharaan secara ringan
saja, masih banyak bagian yang perlu di perbaiki. untuk lebih baik kedepannya,
harapan di tahun 2023 dan tahun berikutnya akan direncanakan untuk :
1. Penyekatan di lantai 1 untuk ruang rekam medik/ diskusi dan ruang
konsultasi PMS dan HIV, POJOK ASI.
2.Pembuatan TPS Limbah Medis
3.Pembuatan Gudang Umum
4.Penataan Halaman Parkiran,
5.Permohonan untuk pengajuan relokasi gedung

Tabel 2.4
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2022
Jumlah Jumlah
No Jenis Fasilitas Keadaan
Dibutuhkan Yang Ada
1. Puskesmas 1 1 Baik
2. Kendaraan Dinas roda 2 2 2 1 rusak berat
3. Kendaraan Dinas roda 4 1 1 Baik
4. Komputer 3 3 Baik
5. Laptop 11_ 10 1 rusak berat
6. LCD 1 1 Baik
7. Genset 1 1 Baik

2.9 Aspek Peran Serta Masyarakat (UKBM)


Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan untuk mencegah dan mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana
dan kegawatdaruratan kesehatan, secara mandiri. Di wilayah UPTD Puskesmas
Cipeundeuy enam desa sudah menjadi desa siaga aktif. Keadaan UKBM wilayah
UPTD Puskesmas Cipeundeuy adalah sebagai berikut :
Tabel 2.5. Peran serta masyarakat.
No Desa Jumlah Jumlah Strata
Posyandu Kader Posyandu
1 Rahong 6 30 Madya

2 Sangiang 6 30 Madya

3 Bolang 8 40 Madya

4 Sumberwaras 8 40 Madya

5 Cpeundeuy 4 20 Madya

6 Senanghati 4 20 Madya

2.10 Anggaran Kesehatan


Pembiayaan sektor kesehatan sangat penting untuk pelaksanaan Pelayanan
Kesehatan di UPTD Puskesmas Cipeundeuy. Pembiayaan sektor kesehatan
bersumber antara lain dari dana Kapitasi JKN, Non Kapitasi JKN, BOK, Jampersal
dan BLUD. Pembiayaan di UPTD Puskesmas Cipeundeuy Kecamatan Malingping
Kabupaten Lebak sepenuhnya bersumber dari APBD dan APBN.

Tabel 2.6
Realisasi Anggaran Pelayanan Kesehatan
Tahun 2022
NO SUMBER BIAYA ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

PAGU REALISASI %

1 Kapitasi JKN Rp1009830650 Rp 818.144.642 92

2 Non Kapitasi JKN Rp 58.0500 Rp 30.779.700 57

3 BOK Rp 516.542.500 Rp 417557000 69

4 Jampersal Rp 0 Rp 0

5 Retribusi Rp 157.655.000 Rp 32.738000 137

6 Pendapatan lainnya Rp 6.527.277 Rp 8.089.679 123


Puskesmas Rp Rp 84

Sumber : Bagian Keuangan UPTD Puskesmas Cipeundeuy, 2022


BAB III
RENCANA STRATEGI

3.1 Visi dan Misi


Visi Puskesmas adalah “Menuju masyarakat Sehat Mandiri tahun 2023.

Misi UPTD Puskesma Cipeundeuy adalah Langkah-langkah yang akan diambil


untuk mendukung Visi dan Misi Kabupaten Lebak. Adapun Misi UPTD
Puskesmas Cipeundeuy adalah :
1. Menggerakan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi perorangan keluarga dan masyarakat
3. Meningkatkan kualitas pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
dasar bagi masyarakat.
4. Menelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan keluarga dan masyarakat
beserta lingkungan.

3.2 Tujuan Puskesmas


Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan
misi organisasi yang mengandung makna :
- Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu
sampai akhir tahun renstra
- Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan yang ingin diciptakan
sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi
- Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan strategi
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok
organisasi selama kurun waktu renstra.

Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas Cipeundeuy adalah


sebagai berikut:
“ Menuju masyarakat sehat mandiri tahun 2023”
Budaya Kerja/Tata Nilai :
“AGAMIS”)
A : Amanah
G : Gigih dan pantang menyerah
A : Akuntabilitas transparan dan bekerjasama
M : Mutu dan kompeten
I : Integritas (jujur,disiplin,iklas )
S : Senyum dan sopan santun

3.3 Sasaran Puskesmas


Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang
akan dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Cipeundeuy berdasarkan
tujuan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Indikator Kinerja Utama Puskesmas Cipeundeuy yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Tahun 2021-2024

TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGET KINERJA TAHUNAN


SASARAN 2021 2021 2021 2022 2023 2024
Meningkatkan Meningkatnya Usia Harapan
Hidup (UHH) 67.07 67.30 67.54 67.78 68.01 68.25
aksesibilitas aksesibilitas
(Tahun)
dan kualitas dan kualitas
Angka
layanan layanan 19.5 19.3 19.1 18,9 18.7 18.2
Kematian bayi
kesehatan yang kesehatan yang (per 1000 KH)
merata merata
Angka
Kematian 19 18,5 18 17,5 17 16.5
Balita (Per
1000 KH)
170 168 S 163 161 159
Angka
Kematian Ibu
(Per 100.000
KH)
persentase
Kekurangan 10 9.7 9.6 9.4 9.1 8.8
Gizi(%)
Meningkatnya Meningkatnya Indeks
tata kelola kinerja Kepuasan 78 81 84 87 88 >90
Puskesmas penyelenggara Masyarakat
yang baik dan an Puskesmas Persentase
83 84 85 86 87 88
bersih serta dan pelayanan Laporan yang
layanan kesehatan disampaikan
kesehatan yang tepat waktu
berkualitas

3.4 Strategi dan Arah Kebijakan Puskesmas

Strategi dan kebijakan kesehatan. dibentuk untuk memperjelas arah dan


tujuan peningkatan kinerja UPTD PUSKESMAS CIPEUNDEUY,dalam
mengemban tugas dan kewenangannya,tetap berada dalam koridor yang
ditetapkan,dan hasilnya dapat dirasakan secara nyata baik oleh apartur atau
masyarakat.Maka strategi yang ditempuh oleh UPTD PKM CIPEUNDEUY
tahun 2019 - 2024 adalah:
1. Peningkatan efektifitas upaya kesehatan (UKP dan UKM)
2. Peningkatan manajemen pelayanan kesehatan yang mengedepankan
standar pelayann minimal kesehatan.

Tabel 3.2
Analisis SWOT untuk Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas layanan
kesehatan yang merata
Faktor Internal Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Adanya system manajemen
yang berlaku (akreditasi 1. Tidak ada dokter
FKTP) gigi,jumlah Tenaga
2. Adanya komitmen perawat ahli masih
pimpinan kurang, tidak mempunyai
3. Adanya alat kesehatan tenaga
yang mencukupi untuk
beragam jenis layanan (alat administrasi,keuangan,ah
pemeriksaan umum, li gizi,dan analis.
Pemeriksaan penunjang 2. Kurangnya jenis
USG, Pemeriksaan peningkatan kapasitas
Laboratorium) (pelatihan) petugas yang
4. Adanya sarana yang sudah terpenuhi
memadai (gedung, 3. Keterbatasan anggaran
kendaraan operasional
5. Adanya jenis ketenagaan 4. Keterbatasan anggaran
yang mencukupi (dokter, pemeliharaan sarana
apoteker, perawat, (gedung, alat kesehatan,
bidan,tenaga promkes dan kendaraan dll)
perawat gigi. 5. Rendahnya gaji/jasa
6. adanya akses yang mudah pelayanan pegawai non
terjangkau masyarakat. PNS
7. adanya tarif pelayanan 6. Rendahnya kemampuan
yang terjangkau dengan Puskesmas menjangkau
subsidi dan non subsidi. peserta JKN diluar
wilayah Puskesmas
adanya layanan program yang
mendukung promotif,
preventif, kuratif dan
rehabilitative (pencegahan
HIV, kanker leher rahim,
hepatitis, tuberculosis, dll.

Faktor Eksternal
Peluang (O) SO WO
1. Meningkatnya daya 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
beli masyarakat mutu pelayanan keterbatasan jumlah
terhadap kesehatan melaui system tenaga kesehatan
manajemen mutu melalui peluang
yang baik dan peningkatan
peningkatan strata pendapatan
akreditasi Puskesmas Puskesmas (W1,O1)
(S1,O1) 2. Mengatasi
2. Mengoptimalkan keterbatasan
ketersediaan alat anggaran operasional
kesehatan dan jenis melalui peluang
layanan yang dapat peningkatan
dipenuhi (S3,O1) pendapatan
3. Mengoptimalkan Puskesmas (W3, O1)
kondisi sarana 3. Mengatasi
pelayanan melalui keterbatasan
pemeliharaan dan anggaran p
perawatan yang baik emeliharaan sarana
(S4,O1) melalui peluang
4. Mengoptimalkan peningkatan
tenaga pelayanan pendapatan
dengan panduan SOP Puskesmas (W4, O1)
pelayanan (S5, O1) 4. Mengatasi rendahnya
5. Mengoptimalkan gaji/jasa pelayanan
informasi tarif pegawai Non PNS
pelayanan yang melalui peluang
terjangkau kepada peningkatan
masyarakat luas (S7, pendapatan
O1) Puskesmas (W5, O1)
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
kebijakan daerah komitmen pimpinan keterbatasan
tentang pemenuhan dengan memanfaatkan anggaran operasional
sarana dan adanya dukungan melalui perencanaan
operasional kebijakan daerah melalui sesuai kebijakan
Puskesmas perencanaan dan daerah (W3,O2)
manajemen yang baik 2. Mengatasi
(S2,O2) keterbatasan
anggaran
pemeliharaan sarana
melalui perencanaan
sesuai kebijakan
daerah (W4, O2)
3. Adanya kebijakan 1. Mengoptimalkan 1. Mengatasi
Universal Health ketersediaan alat keterbatasan jumlah
Coverage (UHC) kesehatan dan jenis tenaga melalui
system jaminan layanan yang dapat peluang peningkatan
kesehatan Nasional dipenuhi (S3, O3) pendapatan kapitasi
tahun 2021 2. Mengoptimalkan JKN (W1, O3)
kondisi sarana 2. Mengatasi
pelayanan melalui keterbatasan kapitasi
pemeliharaan dan petugas kesehatan
perawatan yang baik melalui peluang
(S4,O3) peningkatan
3. Mengoptimalkan pendapatan kapitasi
tenaga pelayanan JKN (W2, O3)
dengan panduan SOP 3. Mengatasi
pelayanan (S5,O3) keterbatasan
4. Mengoptimalkan anggaran operasional
informasi keberadaan, melalui peluang
layanan JKN dan peningkatan
keunggulan pendapatan kapitasi
Puskesmas melalui JKN (W3, O3)
berbagai sarana 4. Mengatasi
informasi (S6, O3) keterbatasan
5. Mengoptimalkan anggaran
informasi layanan pemeliharaan melalui
program yang dapat peluang peningkatan
diperoleh masyarakat pendapatan kapitasi
di Puskesmas (S8, JKN (W4, O3)
O3)

Ancaman (T) ST WT
1. Tingginya jumlah 1. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
fasilitas kesehatan sisem manajemen mutu keterbatasan tenaga
tingkat pertama akreditasi Puskesmas kesehatan untuk
(FKTP) competitor (S1,T1) mengatasi Jarak
dan jarak yang 2. Mengoptimalkan jenis Fasilitas Kesehatan
terlalu dekat antar layanan dan keunggulan Kompetitor yang
FKTP Puskesmas (S6, T1) terlau dekat (W1, T1)
3. Mengoptimalkan 2. Mengatasi
layanan program dan keterbatasan
kegiatan luar gedung Puskesmas
sebagai defferensiasi menjangkau peserta
layanan Puskesmas (S8, JKN diluar wilayah
T1) dengan teknologi
komunikasi untuk
mengatasi kompetitor
FKTP (W6, T1)
2. Kesadaran 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
Masyarakat tentang pelayanan melalui gaji/jasa pelayanan
hukum system manajemen pegawai non PNS untuk
mutu, panduan SOP mengatasi kesadaran
pelayanan dan masyarakat tentang
pelaksanaan akreditasi hukum (W5, T2)
Puskesmas sebagai
dasar hukum kinerja
pelayanan Puskesmas
(S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2, T2)
3. Kebijakan pelayanan 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
JKN yang berubah- pelayanan melalui gaji/jasa pelayanan
ubah dan tidak system manajemen pegawai non PNS untuk
menguntungkan mutu, panduan SOP mengatasi kebijakan
pelayanan dan pelayanan yang
pelaksanaan akreditasi berubah-ubah dan tidak
Puskesmas sebagai menguntungkan (W2
kebijakan pelayanan
JKN di Puskesmas (S1, T2)
T3)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang kebijakan
pelayanan JKN di
Puskesmas (S2, T3)

Strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagai berikut:


TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Meningkatkan Meningkatnya 1. Peningkatan 1. Peningkatan sumber data
kualitas aksesibilitas dan efektivitas upaya manusia kesehatan dan
aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan kefarmasian
kualitas layanan kesehatan yang masyarakat, dan 2. Peningkatan sarana
kesehatan yang terjangkau dan upaya kesehatan prasarana Puskesmas dan
terjangkau dan merata perseorangan jaringannya
merata 3. Peningkatan ketersediaan
obat dan BMHP sesuai
formularium nasional
4. Peningkatan integrasi
sistem pencatatan dan
pelaporan Puskesmas
5. peningkatan kemampuan
Puskesmas untuk
menatalaksana 144 penyakit
level kompetensi 4A SDK
6. Peningkatan upaya
kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat
7. Peningkatan pelayanan
kesehatan masyarakat sesuai
standar
8. peningkatan lingkungan
sehat dan promosi kesehatan

BAB IV
PENILAIAN KINERJA

4.1 Kerangka Pengukuran Kinerja


Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja Puskesmas adalah Indikator
Kinerja Utama, Indikator Standar Pelayanan Minimal, Indikator Kinerja
Penunjang / Pendukung ( Aspek Manajemen Puskesmas dan Aspek Upaya
Kesehatan ). Sedangkan dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data,
pengolahan data, analisis hasil/masalah sampai dengan penyusunan laporan
berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat
Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006.

TEKNIS PELAKSANAAN
Teknis pelaksanaan penilaian kinerja UPTD Puskesmas Cipeundeuy tahun
2022, sebagaimana berikut di bawah ini:
1. Pengumpulan Data
a. Cara Pengumpulan data
Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil
kegiatan Puskesmas tahun 2022 ( Januari s.d Desember 2022 ) dengan
variabel dan sub variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja
Puskesmas tahun 2022. Pelaksanaan pengumpulan data melalui
Lokakarya mini bulanan dan masukan-masukan dari lintas sektor
terkait. Data dikumpulkan antara lain melalui :
1. Data dalam pencatatan dan pelaporan Puskesmas
2. Pemeriksaan dan pengecekan catatan rapat/notulen
3. Melalui survey
b. Jenis data
Jenis data yang direkap adalah data sekunder yakni hasil kegiatan
Puskesmas dan jaringannya dan data pendukung lain dari lintas sektor
terkait.
c. Sumber data
Sumber data utama dalam penilaian kinerja adalah catatan hasil
kegiatan Puskesmas sesuai dengan Sistem Pencatatan dan Pelaporan
yang ada yakni hasil kegiatan program inovatif ataupun hasil
pengumpulan data lainnya
d. Variabel data
Meliputi :
1. Indikator kinerja utama, terdiri dari 5 indikator yaitu :
a. Jumlah Kematian Ibu,
b. Jumlah Kematian Bayi,
c. Jumlah Kematian Balita,
d. Jumlah Balita Gizi Kurang,
e. Presentase Keluarga Sehat
2. Standar pelayanan minimal, terdiri dari 12 indikator yaitu:
a. Setiap Ibu hamil mendapat pelayanan antenatal sesuai standar,
b. Setiap Ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar,
c. Setiap Bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan neonatal
esensial sesuai standar,
d. Setiap Balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar,
e. Setiap Anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standar,
f. Setiap WNI usia 15-59 tahun mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar,
g. Setiap WNI usia 60 tahun ke atas mendapatkan pelayanan kesehatan
usia lanjut sesuai standar,
h. Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar,
i. Setiap penderita Diabetes Melitus mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar,
j. Setiap ODGJ berat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar,
k. Setiap orang terduga TBC mendapat pelayanan kesehatan sesuai
standar,
l. Setiap orang dengan risiko terinfeksi HIV mendapat pelayanan
kesehatan sesuai standar.
3. Indikator kinerja penunjang/pendukung, terdiri dari :
a. Manajemen Umum Puskesmas
- Mempunyai Rencana Lima Tahunan
- Ada RUK disusun berdasarkan Rencana Lima Tahunan dan
melalui analisis situasi dan perumusan masalah
- Menyusun RUK secara terinci dan lengkap
Menyusun RPK secara terinci dan lengkap
- Melaksanakan Mini Lokakarya Bulanan sesuai Pedoman
- Melaksanakan Mini Lokakarya Tribulanan sesuai Pedoman
- Membuat Penilaian Kinerja di tahun sebelumnya,
mengirimkan ke Dinas Kesehatan dan mendapatkan feedback
dari Dinas Kesehatan
b. Manajemen Sarana Prasarana dan Obat / BMHP
- Dilakukan inventarisasi peralatan di Puskesmas
Melakukan updating ASPAK
- Ada daftar inventaris sarana di Puskesmas
Daftar pemeliharaan Sarpras dan Kalibrasi Alkes
- Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat di setiap unit
pelayanan
- Membuat kartu stok untuk setiap jenis obat/bahan di gudang
obat secara rutin
- Menerapkan FIFO dan FEFO
c. Manajemen Ketenagaan
- Ada Struktur Organisasi
- Ada pembagian tugas dan tanggung jawab tenaga Puskesmas
- Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap petugas sesuai
dengan tugas,wewenang dan tanggung jawab
- Dilakukan Evaluasi Kinerja Tenaga Puskesmas
Membuat Rencana Kebutuhan Ketenagaan
- Membuat penilaian SKP tepat waktu
- Updating data ketenagaan melalui SI SDMK
d. Manajemen Keuangan
- Membuat catatan bulanan uang masuk keluar dalam buku kas
- Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan keuangan secara
berkala dengan bukti BAP
e. Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
- Menyampaikan hasil analisis dan rencana tindak lanjut PWS
dalam rapat koordinasi tingkat kecamatan
- Program inovasi Puskesmas
f. Manajemen Data dan Informasi
- Profil Tahunan Kesehatan wilayah Puskesmas
- PWS-KIA
- PWS Gizi, SKDN
- PWS Imunisasi
- Pelaporan secara elektrolik melalui epus
g. Manajemen Mutu
- Pemenuhan standar ( sesuai Buku Panduan Kemenkes RI
Tahun 2016 )
- Hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat
- Hasil Akreditasi Puskesmas
2. Pengolahan Data
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan Pengolahan
data atau penghitungan. Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Lebak , Penghitungan Penilaian Kinerja Puskesmas mempunyai
3 komponen penilaian yaitu :
1. Penilaian kinerja Puskesmas hasil pencapaian indikator kinerja utama.
2. Penilaian kinerja Puskesmas hasil pencapaian standar pelayanan minimal.
3. Penilaian kinerja Puskesmas hasil pencapaian indikator kinerja
penunjang/pendukung, terdiri dari :
a. Aspek upaya kesehatan
b. Aspek manajemen Puskesmas
Penilaian Kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk tingkat
kelompok Puskesmas, yaitu :
Capaian Indikator Kinerja Utama, capaian Standar Pelayanan Minimal
dan capaian indikator kinerja penunjang/pendukung aspek manajemen
Puskesmas
1. Kelompok I : Nilai rata-rata ≥ 8,5
2. Kelompok II : Nilai rata-rata 5,5 – 8,4
3. Kelompok III : Nilai rata-rata < 5,5

Capaian indikator kinerja penunjang/pendukung aspek upaya kesehatan


1. Kelompok I : tingkat pencapaian hasil ≥ 91%
2. Kelompok II : tingkat pencapaian hasil 81-90%
3. Kelompok III : tingkat pencapaian hasil ≤ 80%

Tingkat Kinerja Puskesmas


1. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
2. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
3. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang
4.2 Penilaian Kinerja Puskesmas
1. Indikator kinerja utama

Tabel 4.1
INDIKATOR KINERJA UTAMA
HASIL UKUR TAHUN INI SKALA NILAI
NO JENIS VARIABEL SASARAN
TARGET CAPAIAN GAP NILAI 0 NILAI 4 NILAI 7 NILAI 10 HASIL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Jumlah Kematian Ibu Ibu hamil, ibu 0 kasus 1kasus 1 0
GAP ≥ 1 GAP = 0
bersalin, ibu nifas
2 Jumlah Kematian Bayi Neonatal 0 kasus 8 kasus 8 GAP ≥ 3 GAP = 2 GAP = 1 GAP = 0 0
3 Jumlah Kematian Balita Bayi 1-12 bulan, 0 kasus 1 kasus 4
GAP ≥ 3 GAP = 2 GAP = 1 GAP = 0
balita 1-5 tahun 0
4 Jumlah Balita Gizi Kurang Bayi dan Balita 137 kasus 137 kasus 0 GAP ≥ 3 GAP = 2 GAP = 1 GAP = 0 10
5 Persentase Keluarga Sehat Keluarga 100 % 59 % 49 % GAP > 20 GAP = ≤ 20 GAP = ≤
% % 10 % 4

TOTAL NILAI 14
NILAI RATA-RATA 2.8
Kelompok III ( Kinerja Kurang )
Dari Tabel 4.1 Penilaian Kinerja Indikator Kinerja Utama dengan nilai rata – rata 5 atau kelompok III ( Kinerja Kurang ). Karena Jumlah
Kematian ibu, Bayi dan Balita di UPTD Puskesmas Cipeundeuy Tahun 2022 dengan GAP Tinggi.
2. Standar pelayanan minimal
Standar Pelayanan Minimal (SPM) disusun untuk memberikan acuan atau panduan
arah kebijakan pelayanan kesehatan di Puskesmas Cipeundeuy dalam penyediaan
pelayanan kesehatan yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. untuk dapat
terlaksananya kebijakan dalam Standar Pelayanan Minimal perlu mendapat dukungan
dan partisipasi seluruh pegawai/karyawan Puskesmas serta perhatian dan dukungan
Pernerintah Daerah baik bersifat materiil, administratif maupun politis.
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Puskesmas mengacu kepada Standar Pelayanan
Minimal yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar
Pelayanan Minimal.
Standar pelayanan Puskesmas terdiri dari standar pelayanan minimal Upaya kesehatan
Masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP). Penilaian Standar
Pelayanan Minimal di UPTD Puskesmas Cipeundeuy tahun 2022 dapat dilihat pada
tabel 4.2 sebagai berikut :
Tabel 4.2
INDIKATOR STANDAR PELAYANAN MINIMAL

NO JENIS KEGIATAN NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10 NILAI


HASIL
Setiap Ibu hamil ≤80% 81%-90% 91 % - 100% 10
1 mendapat pelayanan
antenatal sesuai standar
Setiap Ibu bersalin ≤80% 81%-90% 91 % - 100% 7
mendapat pelayanan
2
persalinan sesuai
standar
Setiap Bayi baru lahir ≤80% 81%-90% 91 % - 100% 7
mendapat pelayanan
3
kesehatan neonatal
esensial sesuai standar
Setiap Balita mendapat ≤80% 81%-90% 91 % - 100% 7
4 pelayanan kesehatan
sesuai standar
Setiap Anak pada usia ≤80% 81%-90% 91 % - 100% 7
pendidikan dasar
5 mendapat pelayanan
kesehatan sesuai
standar
6 Setiap WNI usia 15-59 ≤80% 81%-90% 91 % - 100% 10
tahun mendapat
pelayanan kesehatan
sesuai standar
Setiap WNI usia 60 ≤80% 81%-90% 91 % - 100% 10
tahun ke atas mendapat
7 pelayanan kesehatan
usia lanjut sesuai
standar
Setiap penderita ≤80% 81%-90% 91 % - 100% 7
hipertensi mendapat
8
pelayanan kesehatan
sesuai standar
Setiap penderita ≤80% 81%-90% 91 % - 100% 7
Diabetes Melitus
9 mendapat pelayanan
kesehatan sesuai
standar
Setiap ODGJ berat ≤80% 81%-90% 91 % - 100% 4
mendapat pelayanan
10
kesehatan sesuai
standar
Setiap orang terduga ≤80% 81%-90% 91 % - 100% 10
TBC mendapat
11
pelayanan kesehatan
sesuai standar
Setiap orang dengan ≤80% 81%-90% 91 % - 100% 4
risiko terinfeksi HIV
12 mendapat pelayanan
kesehatan sesuai
standar
TOTAL NILAI 90
NILAI RATA-RATA 7.5
Kelompok II ( Kinerja Cukup )

Dari Tabel 4.2 Indikator yang masih kurang adalah Nomer 2,3,4, 5, 8,9 10 dan 1 yang ≤
80 % sehingga mempengaruhi nilai Rata – Rata Standar Pelayanan Minimal.
Penyebabnya karena sarana prasarana, kunjungan dan pengiputan yang kurang
maksimal.
3. Indikator kinerja penunjang/pendukung
a. Aspek upaya kesehatan
1) Upaya Kesehatan Esensial
Upaya kesehatan Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan dalam rangka
mewujudkan Visi dan Misi UPTD Puskesmas Cipeundeuy dimana salah satu
strategi utamanya adalah meningkatkan akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang berkualitas, maka untuk mencapai keadaan
tersebut telah dilakukan berbagai upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perorangan. Upaya Kesehatan Masyarakat adalah setiap kegiatan
yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat, swasta dalam rangka
untuk memelihara, meningkatkan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Sedangkan Upaya Kesehatan
Perseorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah,
masyarakat, maupun swasta untuk memelihara, meningkatkan kesehatan,
mencegah, menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan. Penyelenggaraan upaya kesehatan upaya kesehatan di kerja
UPTD Puskesmas Cipeundeuy pada tahun 2022 belum memberikan hasil
yang optimal terhadap peningkatan kinerja UPTD Puskesmas Cipeundeuy.
Hasil penilaian terhadap penyelenggaraan Upaya Kesehatan diperoleh nilai
capaian sebesar 90 %. Dengan melihat kriteria penilaian kinerja tersebut
dapat dikatakan bahwa penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan di
UPTD Puskesmas Cipeundeuy dikategorikan nilai capaiannya Cukup.
Pencapaian kinerja tersebut diperoleh dari 14 (empat belas penilaian) dari 6
program UKM Esensial, 5 program UKM Pengembangan dan 3

1. INDIKATOR PROGRAM

a). Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM )


NILAI NILAI = 7 NILAI =
N NILAI
INDIKATOR =4 (81% - 10
O HASIL
(≤80%) 99%) (100%)
1. Pelayanan Kesehatan ibu 92,7 7
hamil (ANC)
2. Pelayanan kesehatan ibu 83.5 7
bersalin
3. Pelayanan kesehatan bayi baru 87.9 7
lahir (KN)
4. Pelayanan Kesehatan balita (0- 79,5 4
59 bulan)
5. Pelayanan kesehatan pada usia 99,93 7
pendidikan dasar (penjaringan
pada kelas 1 s/d 9)
6. Pelayanan kesehatan pada usia 100 10
produktif (15-59 tahun)
7. Pelayanan kesehatan pada usia 100 10
lanjut (> 60 tahun)
8. Pelayanan kesehatan penderita 100 10
hipertensi
9. Pelayanan kesehatan penderita 100 10
DM
10. Pelayanan kesehatan orang 64 4
dengan gangguan jiwa (ODGJ)
11. Pelayanan kesehatan orang 106 10
terduga TB
12. Pelayanan kesehatan orang 66 4
dengan resiko infeksi HIV
13. Cakupan desa/kelurahan UCI 100 10
14. Cakupan desa STBM 100 10
15. Persentase KLB yang - - - -
ditanggulangi < 24 Jam
16. Cakupan Desa siaga aktif 100 10
17. Cakupan keluarga sehat 50 4
2. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
a). PKM Non Ranap
NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10 NILAI
NO INDIKATOR
(≤80%) (81% -99%) (100%) HASIL
1. Kemampuan menangani 81 7
life saving kasus
kegawatdaruratan anak
dan dewasa
2. Kepuasan pasien di 78 4
pelayanan rawat jalan
3. Kejadian kematian ibu 0.2 4
karena persalinan
4. Kemampuan 50 4
Penyelenggaraan
Laboratorium Puskesmas
5. Penulisan resep obat 100 10
sesuai formularium
6. Waktu penyediaan 100 10
dokumen rekam medik
pelayanan rawat jalan ≤
15 menit
7. Pengelolaan limbah 50 4
infeksius sesuai dengan
aturan
8. Tindak lanjut 100 10
penyelesaian hasil
pertemuan tinjauan
manajemen
9. Waktu pelayanan 100 10
ambulans 24 jam
10. Kepatuhan waktu 100 10
pemeliharaan alat
kesehatan
11. Kejadian Infeksi 0 0 0 0
Nosokomial
12. Kejadian kehilangan 0 0 0 0
barang milik pasien,
pengunjung, dan
karyawan
13. Rasio rujukan non 16 4
spesialistik
14. Angka kontak BPJS 90 7
Kesehatan
15. Persentase prolanis 50 4
2. INDIKATOR KEGIATAN

a). Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10 NILAI


NO INDIKATOR
(≤80%) (81% - 99%) (100%) HASIL
1. Persentase ibu hamil K1 86,5 7
2. Persentase ibu hamil KEK 17.87 4
ditemukan
3. Persentase ibu hamil KEK 100 10
mendapatkan makanan tambahan
4. Persentase ibu hamil 87,8 7
mendapatkan TTD 90 hari
5. Persenatse ibu hamil mengikuti 86 7
kelas ibu
6. Cakupan bumil resti yang 87 7
ditangani
7. Persentase dukun paraji bermitra 94 7
8. Cakupan kunjungan ibu nifas 83.2 7
(KF 4)
9. Persentase bayi baru lahir 90.2 7
mendapatkan IMD
10. Persentase imunisasi dasar 87 7
lengkap
11. Cakupan neonatus dengan 90 7
komplikasi yang ditangani
12. Persentasi D/S 93,88 7
13. Persentasi SDIDTK 86.10 7
14. Persentase balita 6 - 59 bulan 90.68 7
mendapatkan Vit A
15. Persentase balita gizi buruk yang 82,13 7
mendapatkan perawatan
16. Persentase balita gizi kurang 85,23 7
yang mendapatkan Perawatan
17. Persentase posyandu PURI 0 0
18. Persentase remaja putri 95,83 7
mendapatkan TTD setiap 1
minggu selama 1 tahun
19. Cakupan penjaringan kesehatan 99,93 7
siswa SD, SMP sederajat
20. Persentase kader UKS 34 4
21. Cakupan PHBS di institusi 64 4
pendidikan
22. Cakupan PHBS di institusi 65 4
pesantren
23. Cakupan pelayanan yang 91 7
dilakukan di posbindu
24. Proporsi kelompok khusus yang 100 10
melaksanakan kegiatan posbindu
PTM
25. Cakupan pelayanan penderita 55 4
Hipertensi
26. Cakupan pelayanan DM 65 4
27. Kunjungan rumah ODGJ berat 64 4
28. Pemberdayaan kelompok 64 4
masyarakat terkait program
kesehatan jiwa
29. Penemuan kontak serumah 66 4
penderita TB
30. Pasien TB yang mengetahui 66 4
status HIV
31. Ibu hamil yang diperiksa HIV 66 4
32. Cakupan HB0 51.5 4
33. Cakupan BCG 79,6 4
34. Cakupan DPT 65,6 7
35. Cakupan Polio 81 7
36. Cakupan campak 98,3 7
37. Persentase desa ODF 0 0 0 0
38. Persentase rumah yang 50 4
melakukan CTPS
39. Persentase SAB memenuhi 80 4
syarat kesehatan
40. Persentase rumah tangga yang 50 4
melaksanakan pengelolaan
sampah
41. Persentase rumah tangga yang 50 4
melaksanakan pengelolaan
limbah cair rumah tangga
42. Cakupan PHBS di institusi 100 10
kesehatan
43. Cakupan PHBS di institusi 83 7
tempat kerja
44. Cakupan PHBS di TTU 68.75 4
45. Persentase ketepatan waktu 87 7
puskesmas dalam melaporkan
W2
46. Persentase desa yang memiliki 0 0 0 0
UKBM aktif PURI
47. Persentase desa yang memiliki 100 10
forum desa siaga aktif
48. Persentase desa yang 100 10
melaksanakan surveilans
berbasis masyarakat
49. Persentase desa yang memiliki 100 10
sistem kesiapsiagaan
kegawatdaruratan
maternal/neonatal
50. Cakupan kunjungan PIS-PK 59 4
51. Cakupan keluarga bermasalah 59 4
kesehatan yang dilakukan
intervensi

3. Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)

a). PKM Non Rawat Inap

NILAI = 4 NILAI = 7 NILAI = 10 NILAI


NO INDIKATOR
(≤80%) (81% -99%) (100%) HASIL
1. Cakupan pemberi pelayanan 80 4
gawat darurat yang bersertifikat
yang masih berlaku
2. Cakupan sarana prasarana 82 7
pelayanan kegawatdaruratan
sesuai PMK 43/2019
3. Cakupan waktu tanggap 100 10
pelayanan tenaga klinis di Gawat
Darurat ≤ 5 menit
4. Cakupan pasien rawat jalan yang 85 7
ditangani dokter
5. Cakupan sarana prasarana 82 7
pelayanan Rawat Jalan sesuai
PMK 43/2019
6. Persentase hari dengan jam buka 100 10
dan jam tutup pelayanan rawat
jalan sesuai aturan yang berlaku
7. Cakupan persalinan yang 90 7
ditangani oleh dokter atau bidan
terlatih Asuhan Persalinan
Normal
8. Cakupan sarana prasarana 100 10
pelayanan persalinan sesuai
PMK 43/2019
9. Cakupan persalinan dengan 100 10
penyulit yang ditangani oleh
dokter atau bidan yang terlatih
PONED
10. Cakupan pemeriksaan 0 0
laboratorium yang dilakukan
oleh analis
11. Persentase kemampuan 40 4
pemeriksaan laboratorium
puskesmas dibandingkan dengan
standar Permenkes 37/2012
12. Cakupan sarana prasarana 40 4
pelayanan laboratorium sesuai
PMK 43/2019
13. Persentase hasil pemeriksaan 40 4
laboratorium yang diselesaikan ≤
120 menit
14. Cakupan resep obat yang 100 10
diselesaikan oleh
apoteker/asisten apoteker
15. Persentase ketersedian jenis-jenis 100 10
obat sesuai formularium obat
puskesmas
16. Persentase resep obat jadi 100 10
dengan waktu penyelesaian ≤ 15
menit
17. Persentase resep obat racikan 100 10
dengan waktu penyelesaian ≤ 30
menit
. Cakupan pelayanan rekam medik 100 10
yang dilakukan oleh tenaga
rekam medik
19. Cakupan rekam medik yang diisi 100 10
lengkap dalam 24 jam setelah
selesai pelayanan
20. Ketersediaan fasilitas dan 0 0 0 0
peralatan pengelolaan limbah
cair
21. Cakupan limbah padat yang 100 10
dikelola sesuai aturan
22. Ketersediaan 1 orang sarjana 0 0 0 0
akuntansi untuk mengelola
laporan keuangan
23. Persentase laporan keuangan 100 10
bulanan yang diselesaikan tepat
waktu
24. Persentase SOP yang tersedia 50 4
sesuai standar akreditasi
Puskesmas
25. Cakupan karyawan yang 75 4
mendapat pelatihan peningkatan
kompetensi bersertifikat/tahun
26. Cakupan pasien rujukan 100 10
puskesmas dengan waktu
penyiapan ambulans ≤ 30 menit
27. Persentase peralatan 50 4
laboratorium dan alat ukur yang
terkalibrasi tepat waktu sesuai
ketentuan kalibrasi
28. Cakupan anggota tim PPI yang 12 4
terlatih
29. Persentase ketersediaan APD di 100 10
setiap unit pelayanan yang
membutuhkan APD
30. Cakupan kepatuhan petugas 70 4
memakai APD untuk setiap
tindakan
31. Persentase ruang pelayanan yang 0 0 0 0
memiliki sistem pengamanan
32. Persentase kunjungan sehat dan 100 10
kunjungan sakit peserta JKN
yang diinput oleh petugas p-care
33. Cakupan penyakit level 0 0 0 0
kompetensi 4A yang dapat
ditangani tuntas di Puskesmas
34. Cakupan peserta prolanis rutin 100 10
kontak dengan petugas kesehatan

Menurut Permenkes RI nomor 43 tahun 2019, bahwa upaya


kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas dikelompokan ke dalam 2
(dua) yaitu program kesehatan essensial (wajib) dan program kesehatan
pengembangan. Program kesehatan wajib harus diselenggarakan oleh setiap
Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar minimal kabupaten
bidang kesehatan. Sedangkan program kesehatan pengembangan
merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya memerlukan
upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan
intensifikasi pelayanan disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan,
kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di
masing-masing Puskesmas.
Indikator Kinerja Penunjang/ Pendukung ( Aspek Upaya
Kesehatan ) yang terlihat dari tabel 4.3 adalah UKM Essensial meliputi
Program Kesehatan Ibu Anak dan KB; Program Promosi Kesehatan;
Program Kesehatan Lingkungan; Program Upaya Gizi Masyarakat;
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; dan Perawatan Kesehatan
Masyarakat. UKM Pengembangan meliputi Program Upaya Kesehatan
Sekolah; Program Upaya Kesehatan Jiwa; Program Upaya Kesehatan
Tradisional; Program Upaya Kesehatan Kerja; Program Upaya Kesehatan
Olahraga. Upaya Kesehatan Perseorangan meliputi Angka Kontak peserta
BPJS Kesehatan, Rasio Rujukan Kasus Non Spesialistik, dan Rasio Peserta
Prolanis ( BPJS Kesehatan ) berkunjung ke Puskesmas.
Hasil penilaian kinerja terhadap program Upaya Kesehatan di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Cipeundeuy pada tahun 2022 adalah rata
rata nilai capaian kinerja UKM Esensial 97 %, UKM Pengembangan 36 %
dan Upaya Kesehatan Perseorangan 90 % dengan nilai rata-rata 87 % dan
dapat di kategorikan nilai pencapaiannya Cukup .

a. Program KIA-KB
Program Kesehatan lbu dan Anak merupakan upaya kesehatan
esensial yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu
dalam menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya
kelangsungan hidup, pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah
lima tahun (BALITA) dan anak usia pra sekolah dalam proses tumbuh
kembang.enyelenggaraan Program Kesehatan Ibu-Anak dan Keluarga
Berencana sudah berkontribusi dengan baik terhadap peningkatan kinerja
UPTD Puskesmas Cipeundeuy pada Tahun 2022. Hasil penilaian kinerja
terhadap Program Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga terlihat pada tabel
berikut ini :

b. Program Promosi Kesehatan


Mengubah perilaku tentunya tidaklah mudah, apalagi bila hal
tersebut berkaitan dengan perilaku masyarakat. Karena itu penyelenggaraan
program promosi kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cipeundeuy
memiliki tujuan memberikan pengalaman belajar atau menciptakan kondisi
bagi perorangan, kelompok dan masyarakat, dalam berbagai tatanan,
dengan membuka jalur komunikasi, menyediakan informasi serta
melakukan edukasi. Penyelenggaraan program promosi kesehatan di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Cipeundeuy pada tahun 2022 sudah
memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja program kesehatan
Masyarakat Dari hasil pernilaian kinerja terhadap program di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Cipeundeuy pada tahun 2022 sebesar % pencapaian
kinerja tersebut diperoleh dari hasil penilaian 4 (empat) kegiatan,
sebagaimana terlihat pada tabel 4.5 dibawah ini.

c. Program Kesehatan Lingkungan


Program kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Lingkungan sehat bebas dari unsur-unsur yang
menimbulkan gangguan kesehatan, seperti Iimbah cair, limbah padat,
limbah gas, sampah yang tidak diproses sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan pemerintah, binatang pembawa penyakit, zat kimia yang
berbahaya, air yang tercemar, udara tercemar dan makanan yang
terkontaminasi. Karena itu, upaya kesehatan lingkungan merupakan salah
satu upaya kesehatan yang perlu diselenggarakan setiap Puskesmas.
Penyelenggaraan Program Kesehatan Lingkungan pada tahun 2022
cukup memberikan kontribusi yang baik terhadap peningkatan kinerja
UPTD Puskesmas Cipeundeuy pada tahun 2022.
Hasil penilaian kinerja terhadap Program Kesehatan Lingkungan di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Cipeundeuy pada tahun 2022 adalah sebesar
86 %. Dengan melihat kriteria penilaian kinerja, tampaknya Program
Kesehatan Lingkungan dikategorikan nilai capaiannya cukup. Terdapat 4
(empat) kegiatan yang digunakan untuk menilai kinerja .

d. Program Upaya Gizi Masyarakat


Program Upaya Gizi Masyarakat dimaksudkan untuk menangani
permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Berdasarkan pemantauan dan
penelitian yang telah dilakukan ditemukan bahwa permasalahan gizi yang
sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain Anemia Gizi Besi
(AGB), Kekurangan Vitamin A (KVA) . Program tersebut memberikan
kontribusi yang baik terhadap peningkatan kinerja UPTD Puskesmas
Cipeundeuy. Hasil penilaian kinerja terhadap Program Upaya Gizi
Masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cipeundeuy pada tahun 2022
adalah sebesar 92 %. Dengan nilai capaian tersebut, maka Program Upaya
Gizi Masyarakat tersebut dikategorikan baik.

e. Program Pencegahan Pengendalian Penyakit


Penyakit Menular memiliki kontribusi yang yang sangat besar
terhadap tingginya Angka Kesakitan (Morbiditas) Penduduk. Bahkan
penyakit menular pun memberikan dampak yang siginifikan terhadap tinggi
rendahnya derajat kesehatan masyarakat di suatu wilayah apalagi tahun
2022 akibat dari epek masa pandemi Karena itu penyelenggaraan Program
Pemberantasan Penyakit di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cipeundeuy
bertujuan untuk mengurangi resiko kejadian kesakitan, kejadian Iuar biasa
dan bahkan tingkat kematian karena penyakit menular. Program tidak
hanya untuk penyakit menular saja tetapi juga untuk penyakit tidak
menular.
.
2) Upaya Kesehatan Pengembangan
Kebutuhan masyarakat antara daerah yang satu dengan yang lain
berbeda beda, sehingga diperlukan upaya Program kesehatan
pengembangan, upaya kesehatan pengembangan merupakan program yang
diselenggarakan berdasarkan permasalahan yang ditemukan di masyarakat.
Dengan kata lain program yang disesuaikan dengan kebutuhan Puskesmas
itu sendiri. Penyelenggaraan program kesehatan pengembangan
berkontribusi baik terhadap peningkatan kinerja UPTD Puskesmas
Cipeundeuy. Program Pengembangan di UPTD Puskesmas Cipeundeuy
berdasarkan prioritas terdiri dari 6 (enam) yaitu Upaya Kesehatan Anak
Usia Sekolah dan Remaja, Upaya Kesehatan Jiwa, Upaya Kesehatan
Tradisional, Upaya Kesehatan Kerja, dan Upaya Kesehatan Olahraga. Hasil
penilaian kinerja terhadap penyelenggaraan tersebut masih kurang, hal ini
disebabkan, sehingga ada kegiatan yang tidak dilakukan atau capaiannya
masih kurangga, yaitu UKS, UKK, kesehatan olahraga.

3) Upaya Kesehatan Perseorangan


Upaya Kesehatan Perseorangan meliputi Angka Kontak peserta
BPJS Kesehatan, Rasio Rujukan Kasus Non Spesialistik, dan Rasio Peserta
Prolanis ( BPJS Kesehatan ) berkunjung ke Puskesmas.

b. Aspek manajemen Puskesmas


Untuk terselenggaranya berbagai upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas penyelenggaraan,
Puskesmas perlu ditunjang oleh manajemen Puskesmas yang baik. Manajemen
Puskesmas merupakan rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik
untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien. Dalam
kaitannya dengan penilaian kinerja Puskesmas, terdapat 7 ( tujuh ) komponen
Manajeman Puskesmas yang harus dinilai pencapaian kinerjanya. Ketujuh
komponen tersebut adalah :
Tabel 4.11
INDIKATOR KINERJA PENUNJANG/PENDUKUNG
(ASPEK MANAJEMEN PUSKESMAS)
SKALA NILAI
NO JENIS VARIABEL
NILAI 0 NILAI 4 NILAI 7 NILAI 10 HASIL
1 2 3 4 5 6 7
A Manajemen Umum Puskesmas
1 Mempunyai Rencana Lima Tahunan Tidak menyusun Ya, terinci Ya, terinci Ya, terinci 7
sebagian kecil sebagian besar semuanya
2 Ada RUK disusun berdasarkan Rencana Tidak menyusun Ya, beberapa ada Ya, sebagian ada Ya, seluruhnya ada 7
Lima Tahunan dan melalui analisis situasi analisa dan analisa dan analisa dan
dan perumusan masalah perumusan perumusan perumusan
3 Menyusun RUK secara terinci dan lengkap Tidak menyusun Ya, terinci Ya, terinci Ya, terinci 7
sebagian kecil sebagian besar semuanya
4 Menyusun RPK secara terinci dan lengkap Tidak menyusun Ya, terinci Ya, terinci Ya, terinci 10
sebagian kecil sebagian besar semuanya
5 Melaksanakan mini lokakarya bulanan Tidak melaksanakan < 5 kali / tahun 5-8 kali / tahun 9-12 kali / tahun 7
sesuai pedoman
6 Melaksanakan mini lokakarya tribulanan Tidak melaksanakan < 2 kali / tahun 2-3 kali / tahun 4 kali / tahun 7
sesuai pedoman
7 Membuat penilaian kinerja di tahun Tidak membuat Membuat tetapi Membuat dan Membuat, 7
sebelumnya, mengirimkan ke Dinas tidak mengirimkan mengirimkan tetapi mengirimkan, dan
Kesehatan dan mendapat feedback dari tidak mendapat mendapat feedback
Dinas Kesehatan feedback dari Dinas
Kesehatan
B Manajemen SARPRAS dan Obat/BMHP
8 Dilakukan inventarisasi peralatan di Tidak dilakukan Ya, beberapa unit Ya, sebagian besar Ya, di seluruh unit 7
Puskesmas unit
9 Melakukan updating ASPAK Tidak dilakukan Ya, dilakukan 10

10 Ada daftar inventaris sarana di Puskesmas Tidak ada Ya, beberapa unit Ya, sebagian besar Ya, di seluruh unit 7
unit
11 Daftar pemeliharaan sarpras dan kalibrasi Tidak ada Ya, beberapa unit Ya, sebagian besar Ya, di seluruh unit 0
alkes unit

12 Mencatat penerimaan dan pengeluaran obat Tidak dilakukan Ya, beberapa unit Ya, sebagian besar Ya, di seluruh unit 10
di setiap unit pelayanan unit
13 Membuat kartu stok untuk setiap jenis Tidak membuat Ya, beberapa item Ya, sebagian besar Ya, seluruh item 10
obat/bahan di gudang obat secara rutin obat item obat obat
14 Menerapkan FIFO dan FEFO Tidak menerapkan Ya, beberapa item Ya, sebagian besar Ya, seluruh item 10
obat item obat obat
C Manajemen Ketenagaan
15 Ada struktur organisasi Tidak ada Ada, tidak sesuai Ada, hampir sesuai Ada, sesuai dengan 10
dengan PMK dengan PMK PMK 75/2014
75/2014 75/2014
16 Ada pembagian tugas dan tanggung jawab Tidak ada Ada, untuk Ada, untuk Ada, untuk seluruh 10
tenaga Puskesmas beberapa tenaga sebagian besar tenaga Puskesmas
Puskesmas tenaga Puskesmas
17 Membuat rencana kerja bulanan bagi setiap Tidak ada Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, seluruh 7
petugas sesuai dengan tugas, wewenang petugas besar petugas petugas
dan tanggung jawab
18 Dilakukan evaluasi kinerja tenaga Tidak dilakukan Ada, untuk Ada, untuk Ada, untuk seluruh 7
Puskesmas beberapa tenaga sebagian besar tenaga Puskesmas
Puskesmas tenaga Puskesmas
19 Membuat rencana kebutuhan ketenagaan Tidak dilakukan Dilakukan manual Dilakukan dg Dilakukan dengan 10
standar minimal standar ABK
ketenagaan
20 Membuat penilaian SKP tepat waktu Tidak membuat Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, seluruh 10
tenaga Puskesmas besar tenaga tenaga Puskesmas
Puskesmas
21 Updating data ketenagaan melalui SI Tidak membuat Ada, beberapa Ada, sebagian Ada, seluruh 10
SDMK tenaga Puskesmas besar tenaga tenaga Puskesmas
Puskesmas
C Manajemen Keuangan
22 Membuat catatan bulanan uang masuk- Tidak dibuat Ya, tidak tentu Ya, setiap tiga Ya, setiap bulan 10
keluar dalam buku kas bulan
23 Kepala Puskesmas melakukan pemeriksaan Tidak dilakukan Ya, setahun sekali Ya, tidak tentu Ya, setiap tiga 7
keuangan secara berkala dengan bukti BAP bulan
D Manajemen Pemberdayaan Masyarakat
24 Menyampaikan hasil analisis dan rencana Tidak pernah ≤ 2 kali dalam ≤ 3 kali dalam 4 kali dalam 10
tindak lanjut PWS dalam rapat koordinasi setahun setahun setahun
tingkat kecamatan
25 Program inovasi Puskesmas Tidak ada Ada, tidak ada Ada, disertai KAK Ada, disertai KAK 10
KAK dan SOP dan SOP, belum 1 dan SOP, sudah ≥1
tahun dijalankan tahun dijalankan

E Manajemen Data dan Informasi


26 Profil Tahunan Kesehatan wilayah Tidak ada Ada, tidak lengkap Ada, lengkap, tidak Ada, lengkap, 10
Puskesmas dipublikasikan dipublikasikan
27 PWS-KIA Tidak ada Ada, tidak lengkap Ada, lengkap, tidak Ada, lengkap, 10
dipublikasikan dipublikasikan
28 PWS Gizi, SKDN Tidak ada Ada, tidak lengkap Ada, lengkap, tidak Ada, lengkap, 10
dipublikasikan dipublikasikan
29 PWS Imunisasi Tidak ada Ada, tidak lengkap Ada, lengkap, tidak Ada, lengkap, 10
dipublikasikan dipublikasikan
30 Pelaporan secara elektronik melalui SIKDA Tidak melaporkan < 5 kali / tahun 5-8 kali / tahun 9-12 kali / tahun 10
Generik
F Manajemen Mutu
31 Pemenuhan standar (sesuai Buku Panduan Tidak ada data ≤50% 51%-79% 80%-100% 10
Kemenkes RI Tahun 2016)
32 Hasil survei Indeks Kepuasan Masyarakat Tidak dilakukan ≤50% 51%-79% 80%-100% 10
33 Hasil Akreditasi Puskesmas Belum terakreditasi Terakreditasi dasar Terakreditasi Terakreditasi 4
madya utama
TOTAL NILAI 284
NILAI RATA-RATA 8,61
Kelompok I ( Baik )
Dari Tabel 4.11, tampak bahwa rata-rata nilai pencapaian kinerja
aspek Manajemen UPTD Puskesmas Cipeundeuy pada tahun 2022 adalah
dengan skala nilai rata-rata sebesar 8,61. Dengan melihat kriteria penilaian
kinerja aspek manajemen tersebut di atas, maka penyelenggaraan manajemen
Puskesmas di wilayah kerja UPTD Puskesmas Cipeundeuy pada tahun 2022
dikategorikan nilai capaiannya Kelompok I atau Baik .
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
UPTD Puskesmas Cipeundeuy telah melaksanakan penilaian kinerja tahun
2022 dengan hasil sebagai berikut :
1. Penilaian indikator kinerja utama 5, termasuk kategori Kurang.
2. Penilaian kinerja standar pelayanan minimal 7,5 termasuk kategori cukup .
3. Penilaian kinerja indikator kinerja penunjang/pendukung, terdiri dari :
a. Penilaian Aspek upaya kesehatan 81.9 termasuk kategori cukup,
b. Penilaian Aspek manajemen Puskesmas 8,61 termasuk kategori Baik.
Dengan melihat gambaran di atas maka hasil kinerja UPTD Puskesmas
Cipeundeuy pada tahun 2022 dapat di kategorikan Kelompok II atau Kinerja
Cukup.

5.2 Saran
1. Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan lintas program serta berbagai upaya
untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
2. Diharapkan untuk tahun mendatang masing-masing program melakukan
upaya / mempunyai inovasi dari masing masing program dalam rangka
meningkatkan capaian kinerjanya terutama program -program dengan
pencapaian kinerja yang kurang.

Anda mungkin juga menyukai