Anda di halaman 1dari 44

ANALISA DATA

Tb. E. Mulyawan. SKM.,M.Si


ANALISA DATA
Pokok Bahasan
01 Penelitian

02 Statistik

03 Hubungan Penelitian dengan Statistik

UMT Pertemuan 1-2


PENELITIAN a nalisi
s
n p ada s dan
i
d a s arka odolog i salah
i t a
y ang d atis, me sebag sedang
h an
n ilmia a sistem ebenar a yang
a p
k e giat s ecar pkan k tahui a
a
s uatu lakukan gungk menge
paka n di  m en ntuk g ada,
u g k u n
a n mer si yan n untu nusia g an ya enguji
elit i ruk uju a a n m
Pen konst n bert inginan anto)
m
k e kura , serta  )
s i
a
dan isten d stasi ke no Soe
k
n atau perlua no Had
o n s if e r jo s o
a
ng  mem etris n suatu
n e o n o
k
t u ma ya. (So is
k
i ke kan da ukan (S benara
sa in g e
adap k men mbang ih dirag guji k
01 dih tu e s e n
u a t u un , meng nya ma da nm
s a an n
ga la se elah ad ebenar ba n gka
e t
u k an s yang amun k e n ge m
m
m
ene m apa ah ada
n
k a n, m
u
em trisno)
d a lam ih dala ng tel e n
a b ya m u
usah ggali le ari apa u n tuk (Hadi S
a
men naran d i u sah e ilmiah

02
e g a d
keb
n s eba n meto
a a
n eliti ggunak
04
p e n
ap kan an me
k g
n g ung an den
Me etahu

03
g
pen
Ciri Penelitian
Bersifat ilmiah, maksudnya ialah Penelitian merupakan proses yang
selalu mengikuti prosedur dan 1 3 berjalan terus-menerus
menggunakan bukti yang danberkesinambungan, karena hasil
meyakinkan dalam bentuk fakta dari suatu penelitian selalu dapat
yang diperoleh secara objektif disempurnakan.

Ciri-ciri
Penelitian
Memberikan kontribusi, maksudnya Analitis, yaitu suatu penelitian yang
adalah penelitian harus memiliki dilakukan harus
unsur kontribusi atau nilai tambah. dapat dibuktikan dan diuraikan
Sehingga harus ada hal baru yang dengan menggunakan metode
ditambahkan dalam sebuah ilmiah dan ada hubungan sebab
penelitian ilmu pengetahuan yang  akibat antar variabel-variabelnya
ada. 2 4
Syarat Penelitian

1 2 3

Sistematis, dilaksanakan Terencana, dilaksanakan Mengikuti konsep ilmiah,


berdasarkan pola karena adanya unsur maksudnya yaitu mulai awal
tertentu, dari hal yang kesengajaan dan hingga akhir kegiatan penelitian
mengikuti langkah-langkah 
paling sederhana hingga sebelumnya sudah
tahapan penelitian yang sudah
yang kompleks dengan terkonsep langkah- ditentukan atau ditetapkan yaitu
tatanan yang tepat hingga langkah pelaksanaannya dengan prinsip yang digunakan
tercapai tujuan secara untuk memperoleh ilmu
efektif dan efisien pengetahuan.
Tujuan Penelitian

Eksploratif (penjajagan) ialah penelitian yang bertujuan untuk


menemukan suatu pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah
ada.
Verifikatif (pengujian) ialah suatu penelitian yang tujuannya untuk
melakukan pengujian terhadap teori ataupun hasil penelitian sebelumnya,
sehingga akan diperoleh hasil yang dapat menggugurkan
atau memperkuat teori atau  hasil penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya.
Development (pengembangan) ialah suatu penelitian yang tujuannya
mengembangkan, menggali dan memperluas lebih dalam sebuah masalah
atau teori keilmuan menjadi lebih dalam sebagai sarana dalam
memecahkan berbagai persoalan  dalam masyarakat.
Pelaksanaan Penelitian

Persiapan 01

Pengumpulan data dan informasi 02

Pengolahan Data dan informasi 03

Penulisan Laporan penelitian 04


Proses penelitian
Education
Plan

Desain Penelitian Pengolahan Data

Menyusun Instrumen Analisa Data

Uji Coba Pembahasan hasil


Analisis

Pengumpulan
PengolahanData
Pengumpulan data
data Penulisan laporan
Unsur Pokok Desain Penelitian
KONSEPTUALISASI MASALAH METODOLOGI

LATAR BELAKANG KERANGKA HIPOTESIS


- Latar Belakang Masalah - Definisi Operasional, Indikator -
- Gejala-2 Umum dan Khusus -- Empiris
1 - Perumusan Masalah
2 - Pengukuran, Kerangka Hubungan
- Siginifikansi Penelitian
PENARIKAN SAMPEL
TUJUAN - Satuan Analisis, populasi, sampel
- Tujuan
- Hipotesis METODE PENGUMPULA DATA

ANALISIS DATA :
- Analisi Pendahuluan,
- Analisis Lanjutan
 Infographic Style
STATISTIK
Secara lebih spesifik statistika
Statistika dapat diartikan sebagai
secara luas dapat pengetahuan yang berhubungan
diartikan sebagai ilmu dengan cara-cara pengumpulan
yang mempelajari dan data,penyajian data,pengolahan
mengusahakan agar serta
penganalisisannya,penarikan
data mempunyai makna.
. kesimpulan serta pembuatan
keputusan yang cukup beralasan
berdasarkan fakta/data dan
penganalisisan yang dilakukan.
Jenis-jenis Statistik
Education Inferensial
Plan Adalah bidang statistika dengan
menggunakan metoda induktif,yaitu
1 melakukan analisis terhadap sebagian
data untuk kemudian sampai pada
peramalan atau penarikan kesimpulan
berkenaan dengan data secara
keseluruhan (populasi).
Deskriptif
Adalah bidang statistika yang mempelajari bagaimana
cara mengumpulkan,menyederhanakan,dan menyajikan
data sehingga diperoleh suatu informasi yang berguna.
Dalam statistika deskriptif belum sampai pada upaya
penarikan kesimpulan,tetapi baru sampai pada pada 2
tingkatan memberikan suatu bentuk ringkasan data
sehingga masyarakat yang awam pada statistika pun
dapat memahami informasi yang terkandung dalam data.
.
Ciri dan Bentuk
02
01 03

Memusatkan Menggambarkan fakta Penelitian dilakukan


perhatian dalam tentang Permasalahan bukan hanya memberikan
permasalahan yang akan diteliti Gambaran terhadap
yang terjadi dan fenomena-fenomena yang
sesusai dengan apa
terjadi saja, tetapi juga
bersifat Aktual, yang terjadi, dan memberikan untuk
pada saat diikuti dengan menerangkan suatu
penelitian akan Interpretasi Rasional Hubungan, Pengujian
dilakukan yang seimbang Hipotesis, membentuk
Prediksi, serta
memberikan Makna dan
Implikasi dari suatu
Fenomena yang terjadi.
Bentuk 1Metode Metode
Survei

Metode dalam bentuk ini adalah Suatu Penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan fakta dari kejadian sebuah Fenomena, dengan
mencari suatu Keterangan secara Faktual, yaitu berupa tentang Institusi Sosial, Politik, Komunikasi, Pendidikan, atau Ekonomi pada
suatu tempat tertentu.

Pada dasarnya Metode Survei tidak jauh berbeda dengan dengan Metode Penelitian (Research). Penggunaan pada Kedua istilah ini,
sering sekali diartikan hanya bermaksud untuk memberikan Penekanan atau Penegasan mengenai terhadap Ruang Lingkupnya saja.

Metode Penelitian (Research) mempusatkan diri dalam salah satu atau beberapa aspek dari suatu Objek, sedangkan Metode Survei
mempusatkan diri secara menyeluruh terhadap aspek dari suatu Objek, dan kemudian akan diteruskan secara khusus apabila pada
Studi akan dilanjutkan lebih dalam.
Bentuk Metode
2
Metode
Deskriptif
Berkelanjutan

Metode dalam bentuk ini adalah Suatu Penelitian yang dilakukan secara terus-menerus pada sebuah Objek Penelitian, sehingga
mendapatkan suatu Pengetahuan yang menyeluruh mengenai tentang Fenomena, Masalah, dan Kekuatan Sosial, dengan mengkaji
dalam Priode yang lama.
Contoh :
Menganalisa terhadap berbagai bentuk permasalahan yang terjadi pada Penduduk Indonesia, bukan hanya seseorang saja tetapi
seluruhnya, sehingga dalam Prosesnya bersifat Berkesinambungan.
Bentuk Metode
3
Metode
Penelitian
Studi Kasus

Metode dalam bentuk ini adalah Suatu Penelitian yang dilakukan dengan mempusatkan diri secara Intensive terhadap sebuah Objek tertentu, dengan mempelajarinya dalam bentuk Studi Kasus.
Dalam Metode ini juga dapat digunakan untuk memberikan Gambaran secara mendetail tentang Sifat-Sifat Karakter, Latar Belakang, atau Status Sosial, yang bersifat umum.
Contoh :
Menganalisa terhadap proses perkembangan pada sebuah kelas yang berada di Sekolah tertentu, dengan menggunakan kajian-kajian yang mendalam.
Metode Studi Kasus ini terbagi menjadi 3 macam, yaitu sebagai berikut :
Metode Penelitian Studi Kasus secara mendalam
Metode Penelitian Studi Kasus secara Instrumental
Metode Penelitian Studi Kasus secara menjamak
Sedangkan dalam langkah-langkah melakukan Metode Studi Kasus dapat dilakukan dengan cara berikut ini :
A. Perancangan Studi Kasus
Sebelum melakukan Penelitian terhadap suatu Objek, maka akan diperlukan rancangan-rancangan dalam pembentukannya yang terbagi menjadi 2 langkah, yaitu memiliki Pembekalan Ilmu
Pengetahuan dan memiliki Keterampilan, serta melakukan Pengembangan atau Mengkaji ulang penelitian yang telah dilakukan.
B. Melakukan Penelitian
Setelah melakukan Perancangan Studi Kasus, selanjutnya dalam melakukan Penelitian terhadap suatu Objek, harus melakukan 3 langkah sebagai berikut, yaitu Penentuan Teknik pengumpulan
Data, Penyebaran Alat pengumpulan Data, dan Menganalisa bukti Studi Kasus yang telah dikumpulkan.
C. Melakukan Pengembangan, Implikasi, dan Saran
Pada tahap terakhir dalam melakukan Studi Kasus, terhadap Penelitian yang dilakukan pada suatu Objek, harus menyusun dan melaporkan hasil dari Penelitian yang dilakukan secara Implikasi
kepada Publik.
Bentuk Metode
4
Metode
Analisa
Aktivitas

Metode dalam bentuk ini adalah Suatu Penelitian yang dilakukan untuk
menganalisa Pekerjaan atau Aktivitas manusia, dan hasil dari Penelitian yang
dilakukan tersebut akan memberikan suatu Rekomendasi keperluan-
keperluan pada masa yang akan datang.

Metode ini juga berfungsi untuk memahami sifat-sifat Karakteristik dari Para
Pekerja, Petani, Buruh, Guru, Dokter, dan lain-lainnya, dalam gerak-gerik
mereka dalam menjalankan tugasnya masing-masing dan cara mereka
dalam menggunakan waktu, secara Effektif dan Effisien .
Bentuk Metode
5
Metode
Tindakan

Penelitian Tindakan (Action Research) adalah Suatu Penelitian yang dilakukan dengan cara penerapan tindakan
langsung. yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dalam memecahkan suatu permasalahan yang terjadi, dan
mengamati tingkat keberhasilannya atau dampak dari tindakannya terhadap Objek Penelitian tertentu.
Metode Penelitian Tindakan ini memiliki 2 tujuan utama, yaitu Meningkatkan Perbaikan (Improves) dan Meningkatkan
Keterlibatan (Involve), artinya adalah Metode Penelitian Tindakan berfungsi untuk meningkatkan bidang praktikum,
meningkatkan pemahaman terhadap praktikum yang dilakukan, dan meningkatkan situasi tempat praktikum
dilakukan.
Contoh :
Menganalisa terhadap Konflik Sosial yang terjadi didalam kehidupan bermasyarakat, dengan melakukan kajian-kajian
yang mendalam untuk mengetahui tindakan dari Seseorang atau suatu Kelompok tertentu, dan hasil dari Penelitian
tersebut akan sesuai terhadap solusi dalam menyelesaikan Konflik Sosial tersebut.
Bentuk Metode
6
Metode
Tindakan

Metode dalam bentuk ini adalah Suatu kegiatan mengamati terhadap berbagai Literatur yang memiliki
hubungan dengan pokok permasalahan sebuah Objek tertentu, dan terbentuk menjadi sebuah Tulisan,
Buku, Makalah, Majalah atau bentuk-bentuk lainnya bersifat sebagai pedoman pembantu dalam
melakukan sebuah Penelitian.
Dalam hal lain Metode Penelitian Perpustakaan ini bertujuan untuk mengumpulkan data-data dan
informasi, yang kemudian hasilnya akan dijadikan sebagai Fungsi Dasar dan Alat Utama terhadap Praktik
Penelitian Lapangan.
Contoh :
Menganalisa Perubahan Sosial yang mempengaruhi terhadap Globalisasi, karena hubungan Perubahan
Sosial dan Globalisasi sangat berkaitan terhadap kehidupan bermasyarakat. Pada metode ini, masyarakat
dijadikan sebagai Objek Utama dalam Penelitian.
Bentuk Metode
7
Metode
Komparatif

Metode dalam bentuk ini adalah Suatu kegiatan perbandingan terhadap suatu Objek tertentu yang akan dijadikan sebagai Penelitian.
Contoh : 
Menganalisa terhadap wilayah Bali sebagai tempat wisata terkenal di Dunia. Perbandingan yang telah terjadi disana, berbeda jauh dengan wilayah-wilayah lainnya yang terdapat
di Indonesia.
Metode Penelitian Komparatif ini terdapat kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :
A. Kelebihan
• Metode Penelitian Komparatif ini dapat Mensubtitusikan dari Metode Eksperimental
• Sangat susah dalam mengontrol terhadap faktor yang akan diketahui atau diteliti antara hubungan sebab akibatnya
• Teknik yang digunakan untuk Variabel Kontrol dapat menghalangi penampilan dari suatu Fenomena secara normal atau tidak memiliki Interaksi secara normal
• Pada penggunaan Laboratorium untuk Penelitian yang akan dilakukan dapat memungkinkan, karena terdapat beberapa kendala terhadap Teknik, Keuangan, atau Etika dan
Moralitasnya.
• Dengan penggunaan Teknik Mutakhir dan Alat Statistik yang lebih modern, dapat membuat Penelitian Komparatif bisa mengadakan Estimasi terhadap Parameter Hubungan
yang Kausal lebih Effisien dan Efektif.
B. Kekurangan
• Metode Penelitian Komparatif bersifat Ex Post Facto yang mengakibatkan sebuah Penelitian tidak mampu mengontrol terhadap Variabel Bebas.
• Sangat susah dalam mendapatkan suatu kepastian, karena Faktor Penyebab terhadap Hubungan Kausal yang diteliti bersifat Relevan.
• Interaksi antara Faktor Tunggal sebagai sebab akibat terhadap terjadinya sebuah Fenomena, menjadi susah untuk dipahami.
• Pada dua Faktor atau lebih memperlihatkan adanya suatu hubungan, tetapi hubungan yang diperlihatkan tidak menentu.
• Subjek yang di Kotomi akan di Ketegorikan dan berfungsi sebagai Perbandingan keputusan dan kesimpulan yang salah, akibatnya Subjek yang di Kategorikan dan di Kotomi
mempunyai Sifat Kabur, Bervariasi, Samar-samar, memiliki kehendak Value Judgement dan Tidak Kokoh.
Tujuan Penelitian Deskriptif

Menghasilkan gambar yang akurat Menyajikan informasi dasar tentang suatu


1 4 laporan

Menjelaskan mekanisme Membuat serangkaian kategori


dalam suatu proses atau 2 4 dan klasifikasi topik penelitian
hubungan

Menjelaskan serangkaian langkah atau


Memberikan gambaran yang 3 6 proses
lengkap dalam bentuk lisan atau
Menyimpan informasi yang bertentangan
angka
dengan topik penelitian
Langkah – Langkah Penelitian Deskriptif
Tentukan prosedur pengumpulan data,
diperlukan dua elemen penelitian, yaitu alat
atau pengumpul data dan sumber atau pola
Perumusan Masalah, setiap metode pencarian data dari mana informasi akan diekstraksi. Ada
harus dimulai dengan masalah, yaitu, sejumlah alat untuk pengumpulan data dalam
mengirimkan pertanyaan penelitian yang 1 3 penelitian, termasuk tes, wawancara,
observasi, kuesioner, sosiometri. Alat – alat ini
jawabannya harus dicari untuk menggunakan
data lapangan. Pertanyaan tentang masalah sering digunakan dalam penelitian deskriptif.
termasuk variabel yang dipelajari dalam
penelitian ini. Dalam penelitian deskriptif, Tetapkan informasi atau prosedur
peneliti dapat menentukan keadaan suatu
pemrosesan data, data dan informasi
variabel atau mempelajari hubungan antar
variabel yang diperoleh dengan alat yang
Ciri-ciri dipilih dan sumber data atau contoh
Penelitian 4 spesifik masih bersifat perkiraan atau
indikatif. Informasi dan data harus
Tentukan jenis informasi yang
dibutuhkan, dalam hal ini, peneliti diproses sedemikian rupa sehingga
harus menentukan informasi apa dapat digunakan sebagai bahan untuk
yang diperlukan untuk menjawab menjawab pertanyaan penelitian
pertanyaan atau masalah yang
diajukan. Informasi ini kuantitatif
atau kualitatif. Informasi kuantitatif 2 5 Buat kesimpulan tentang penelitian, berdasarkan hasil pengolahan
tentang data atau informasi data di atas, peneliti menyimpulkan hasil penelitian deskriptif dengan
berupa angka / angka suka. menjawab pertanyaan penelitian dan merangkum semua jawaban
dalam kesimpulan yang merangkum masalah penelitian umum
Langkah – Langkah Penelitian Deskriptif

Tentukan prosedur
Perumusan Masalah 1 3
pengumpulan data

Ciri-ciri
Tetapkan informasi atau
Penelitian 4 prosedur pemrosesan
data

Tentukan jenis
2 5
informasi yang Buat kesimpulan tentang penelitian
dibutuhkan
Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian Deskriptif
Kelebihan Kekurangan
1. Mampu menganalisis masalah 1. Mungkin tidak signifikan secara
atau masalah yang sulit atau statistik.
tidak terukur secara numerik. 2. Metode ini rentan terhadap
2. Mampu melakukan pengamatan bias karena nuansa pendapat
dalam konteks sosial alami. subyektif.
3. Memiliki potensi untuk 3. Sulit untuk diverifikasi ulang
menggabungkan penelitian karena pengamatan dan sifat
kualitatif dan kuantitatif kontekstualnya.
Peran Statistik dalam Penelitian
Penentuan sampel. Statistik
diperlukan untuk
menghiung berapa jumlah Menyajikan data. Dalam
sampel yang diperlukan 1 3 menyajikan data yang
agar merepresentasikan begitu banyak, diperlukan
populasi suatu teknik agar data
tersebut lebih interaktif dan
mudah dipahami oleh orang
Ciri-ciri awam, misalnya dengan
Penelitian
dibikin tabel atau diagram.

Mengumpulkan data. Dalam


pengumpulan data diperlukan suatu
instrumen yang valid dan reliabel. Analisis data. Tentu saja kegunaan utama statistik
Statistik berperan dalam menguji 2 4 adalah untuk analisis data dalam menguji hipotesis.
apalah instrumen yang digunakan Dalam hal ini ada beberapa teknik yang digunakan,
sudah valid dan reliabel seperti regresi, anova, dll.
KONSEP DASAR PROBABILITAS
Tb. E. Mulyawan. SKM.,M.Si

Untuk UMT Pertemuan 5-6


Definisi Probabilitas:

Lind (2002) mendefenisikan probabilitas sebagai:


“Suatu ukuran tentang kemungkinan suatu peristiwa
(event) akan terjadi dimasa mendatang. Probabilitas
dinyatakan antara 0 sampai 1 atau dalam persentase”
Probabilitas dinyatakan dalam bentuk pecahan dari 0
sampai 1. probabilitas 0 menunjukkan sesuatu yang tidak
mungkin terjadi, sedangkan probabilitas 1 mununjukkan
peristiwa pasti terjadi.
Konsep probabilitas
Dalam teori probabilitas, probabilitas kejadian
dilambangkan dengan “P”, apabila kejadian Sakit
dilambangkan dengan huruf “A”, maka probabilitas Sakit
dilambangkan dengan P (A). Sebaliknya apabila kejadian
sembuh dilambangkan dengan “B”, maka probabilitas
sembuh dilambangkan dengan P (B).
Manfaat Probabilitas Dalam Penelitian
Jika kita tinjau pada saat kita melakukan penelitian,
probabilitas memiliki beberapa fungsi antara lain;
• Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yang
lebih tepat. Pengambilan keputusan yang lebih tepat
Manfaat Probabilitas Dalam Penelitian
• Dengan teori probabilitas kita dapat menarik
kesimpulan secara tepat atas hipotesis yang terkait
tentang karakteristik populasi.
• Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel
hasil  penelitian dari suatu populasi.
Tiga hal penting dalam membicarakan
probabilitas:

Percobaan (experiment)
Hasil (outcome)
Peristiwa (event)
PENDEKATAN PROBABILITAS
Untuk menentukan tingkat probabilitas suatu kejadian,
maka ada tiga pendekatan yaitu :
Pendekatan klasik,
Pendekatan relatif dan
Pendekatan subjektif.
 
Pendekatan klasik
Diasumsikan bahwa semua peristiwa mempunyai kesempatan
yang sama untuk terjadi (equally likely)
Probabilitas suatu peristiwa kemudian dinyatakan sebagai
rasio antara jumlah kemungkinan hasil dengan total
kemungkinan hasil (rasio peristiwa terhadap hasil)

jumlah kemungkinan hasil ( Peristiwa


𝑃𝑟𝑜𝑏𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 =
jumlah total kemungkinan hasil
Pendekatan Relatif
Probabilitas suatu kejadian tidak dianggap sama,
tergantung dari berapa banyak suatu kejadian terjadi, yang
dinyatakan sebagai berikut:
 
Jumlah peristiwa yangterjadi
Probabilitas kejadian relatif =
jumlah total percobaan
Pendekatan Subjektif
Yang dimaksud dengan pendekatan
subjektif adalah menentukan besarnya
probabilitas suatu peristiwa didasarkan
pada penilaian pribadi dan dinyatakan
dalam derajat kepercayaan.
HUKUM PROBABILITAS

(1) Hukum Penjumlahan, 


(2) Hukum Perkalian, 
Hukum Penjumlahan
Hukum penjumlahan menghendaki peristiwa yang saling lepas (mutually
exclusive) yaitu apabila suatu peristiwa terjadi, maka peristiwa lain tidak
dapat terjadi pada saat bersamaan.
Hukum ini dilambangkan sebagai:
P (A atau B) = P (A) + P(B)
 
Untuk kejadian yang lebih banyak dilambangkan sampai n yaitu:
P(A atau ... n) = P(A) + P(B) + +P(n)
Hukum Perkalian

Dalam hukum perkalian dikehendaki setiap peristiwa independent yaitu


suatu peristiwa terjadi tanpa harus menghalangi peristiwa lain terjadi.
“Peristiwa independent adalah terjadinya peristiwa atau kejadian tidak
mempengaruhi probabilitas terjadinya peristiwa lain.”
Jenis Probabilitas

(1) Probabbilitas a priori, 


(2) Probabilitas relatif frekuensi, 
(1) Probabbilitas a priori, 
yaitu probabilitas yang disusun berdasarkan perhitungan
akal, bukan atas dasar pengalaman. Untuk menentukan
beberapa kemungkinan mata dadu yang bakal keluar,
maka mempunyai kemungkinan 1/6, karena sebuah mata
dadu mempunnyai enam muka.
(2) Probabilitas relatif frekuensi, 
yaitu probabilaitas yang disusun berdasarkan statistik atas
fakta-fakta empiris
Perhitungan Peluang Suatu Kejadian dengan Frekuensi Relatif
Frekuensi relatif adalah perbandingan banyaknya kejadian yang
diamati dengan banyaknya percobaan. 
Frekuensi relatif dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.

Ambillah sekeping uang logam, kemudian lemparkan sebanyak 30


kali. Misalkan, hasil yang diperoleh adalah muncul sisi gambar
sebanyak 13 kali. Perbandingan banyak kejadian muncul sisi
gambar dengan banyak pelemparan adalah 13/30. Nilai inilah yang
disebut frekuensi relatif.
Contoh Soal Frekuensi Relatif

Rino melempar dadu sebanyak 200 kali. Hasilnya adalah


muncul muka dadu sebagai berikut.
a. Bertitik 1 sebanyak 25 kali.
b. Bertitik 3 sebanyak 17 kali.
c. Bertitik 6 sebanyak 56 kali.
Tentukan frekuensi relatif kejadian munculnya mata dadu
bertitik 1, 3, dan 6.
Jawab:
Banyaknya percobaan adalah 200
a. Kejadian munculnya muka dadu bertitik 1 sebanyak 25 kali.

Jadi, frekuensi relatif munculnya muka dadu bertitik 1 adalah 0,125.

b. Kejadian munculnya muka dadu bertitik 3 sebanyak 17 kali.

Jadi, frekuensi relatif munculnya muka dadu bertitik 3 adalah 0,085.

c. Kejadian munculnya muka dadu bertitik 6 sebanyak 56 kali.

Jadi, frekuensi relatif munculnya muka dadu bertitik 6 adalah 0,28.

Anda mungkin juga menyukai