Disusun Oleh :
Hanifan Danu Wijaya
G4A016004
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh:
Hanifan Danu Wijaya G4A016004
I.
PENDAHULUAN
II.
A. Latar Belakang
III.
nasional. Kesehatan sendiri merupakan salah satu layanan sosial dasar yang
harus dipenuhi pemerintah sebagai kewajibannya untuk menjaga kesejahteraan
masyarakat. Tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk
menuju tercapainya tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan
berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh dan komprehensif yang meliputi
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara berjenjang dan
terpadu.
IV.
sarana dan
pemerintah,
membangun
puskesmas,
wilayah
kerja
puskesmas
ditetapkan
VI.
managed
menitikberatkan kebutuhan
pelayanan
kesehatan
pada
pelayanan
kesehatan
(gatekeeper)
sehingga
diharapkan
dan keunggulan
dalam
mendukung
mempunyai
peran
terlaksananya
JKN
VIII.
program
beserta
angka
pencapaiannya.
Terdapat
beberapa
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran umum keadaan kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas 1 Kemranjen.
b. Mengetahui secara umum angka kontak komunikasi di Puskesmas 1
Kemranjen.
c. Mengetahui secara umum hambatan dan cara mengatasi masalah yang
timbul pada proses pencapaian target angka kontak komunikasi
Puskesmas 1 Kemranjen.
d. Mengetahui pelaksanaan dan keberhasilan angka kontak komunikasi di
Puskesmas 1 Kemranjen.
bahan
wacana
bagi
Puskesmas
untuk
memperbaiki
XIV.
ANALISIS SITUASI
XV.
A. Gambaran Umum
XVI.
1. Keadaan Geografi
XVII.
Kecamatan Kemranjen terletak di bagian selatan Kabupaten
Banyumas yang dibatasi oleh Kecamatan Banyumas dan Kecamatan
Somagede pada bagian utara. Sementara itu, pada bagian selatan terdapat
Kabupaten Cilacap, sebelah timur terdapat Kecamatan Sumpiuh, dan di
sebelah barat terdapat Kecamatan Kebasen. Kecamatan Kemranjen
memiliki 15 desa, yaitu Desa Alasmalang, Desa Grujugan, Desa
Karanggintung, Desa Kecila, Desa Karangsalam, Desa Kebarongan, Desa
Karang jati, Desa Kedungpring, Desa Nusamangir, Desa Pageralang, Desa
Petarangan, Desa Sibalung, Desa Sibrama, Desa Sidamulya dan Desa
Sirau.
XVIII.
XIX.
XX.
XXI.
XXII.
XXIII.
XXIV.
XXV.
XXVI.
XXVII.
XXVIII.
XXIX. Gambar 2.1 Peta Kecamatan Kemranjen
XXX.
XXXI.
Terdapat dua Puskesmas di Kecamatan Kemranjen yaitu
Puskesmas 1 Kemranjen dan Puskesmas 2 Kemranjen. Desa binaan
dalam wilayah kerja Puskesmas 1 Kemranjen memiliki luas total sebesar
3.571.298 Ha. Desa terluas di wilayah kerja Puskesmas 1 Kemranjen
adalah Desa Karangsalam dan Desa terkecil. Desa yang memiliki
kepadatan penduduk terbanyak adalah Desa Karang jati sebesar
1.358,75 per km2. Batas wilayahkerja Puskesmas 1 Kemranjen meliputi:
a. Utara : Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas
b. Selatan : Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap
c. Barat
: Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas
XXXII.
(Wilayah kerja Puskesmas 2 Kemranjen)
XXXVIII.
XXXIX.
XL. Gambar 2.2 Penduduk Usia 10 tahun ke atas Menurut Pendidikan
XLI.
pelayanan kesehatan dasar harus dilakukan secara cepat, tepat, dan diharapkan
sebagian besar masalah kesehatan masyarakat dapat diatasi dan sesuai dengan
target
yang
telah
ditetapkan.
Tujuan
dari
program
ini
adalah
Kemranjen pada tahun 2015 sebanyak 585 ibu hamil, adapun ibu hamil
yang mendapat pelayanan K-4 adalah sebesar 552 atau 94,4 % ibu hamil.
Dibandingkan tahun 2014 ibu hamil sebanyak 574 dan yang
mendapatkan pelayanan K-4 sejumlah 547 atau 95,3 %. Disini terjadi
penuruanan sebesar 0,9 persen
XLVI.
Upaya upaya telah dilakukan oleh Puskemas 1 Kemranjen
yang dibantu bidan-bidan di Desa, namun hal itu menunjukan bahwa
kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan pada
waktu hamil belum maksimal dalam memberikan motivasi kepada ibu
hamil. Standar Pelayanan Minimal untuk cakupan kunjungan K-4 sebesar
95%. Dengan demikian Puskesmas 1 Kemranjen belum memenuhi
standar pelayanan yang diharapkan. Cakupan ibu hamil dengan
komplikasi yang ditangani pada tahun 2015 mencapai 130%, termasuk di
atas standar, karena standar minimal cakupan ibu hamil dengan
komplikasi yang ditangani sebesar 80%.
b. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
XLVII.
Jumlah sasaran ibu yang hamil tahun 2015 sebanyak 540
orang. Jumlah Ibu hamil/nifas tahun 2015 yang persalinannya ditolong
Nakes 562 atau sebesar 104,1 persen. Standar Pelayanan Minimal untuk
pertolongan persalinan oleh nakes tahun 2015 sebesar 90 %. Dengan
demikian cakupan persalinan Nakes di wilayah Puskesmas 1 Kemranjen
tahun 2015 telah memenuhi standar pelayanan minimal.
c. Bayi dan Bayi BBLR
XLVIII.
Jumlah bayi lahir tahun 2015 sebanyak 561 bayi. Target
cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani sebesar 80%. Pada
tahun 2015 sebanyak 8 neonatus dengan komplikasi telah ditangani,
sedangkan sasaran pada tahun 2015 adalah sebanyak 80, sehingga
persentase neonatus dengan komplikasi yang ditangani adalah 107,5%
termasuk di atas standar. Bayi yang memiliki Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) sebanyak 54 bayi atau sebesar 9.6 persen dari bayi yang lahir.
Bayi BBLR yang ditangani sebanyak 54 atau 100 % ditangani.
Penanganan kasus BBLR berdasarkan standar Dinas Kesehatan
Kabupaten sudah memenuhi target yang diharapkan. Cakupan kunjungan
bayi ke puskesmas sebesar 538 dengan sasaran kunjungan sebesar 523,
2015
LXVI.
LXVIII.
LXIX.
1
5773
Dispepsia
LXXIII.
2291
LXXVI.
1553
LXXVII.
4
Dermatitis
LXXIX.
1550
LXXX.
5
Myalgia
LXXXII.
1339
LXXXIII.
6
Hipertensi
LXXXV.
1277
LXXXVI.
7
LXXXVIII.
1176
Atritis
XCI.
1102
XCIV.
768
LXXII.
LXXV.
LXXVIII.
LXXXI.
LXXXIV.
LXXXVII.
LXXXIX.
8
XCII.
9
JUML
AH
LXX.
LXXI.
2
LXXIV.
3
LXVII.
NAMA PENYAKIT
Nyeri kepala
XC.
XCIII.
XCV.
10
XCVI.
Diabetes Mellitus
XCVII.
763
XCVIII.
3. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
a. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Polio
XCIX.
Kasus Polio di Puskesmas 1 Kemranjen tidak diketemukan
/Kosong.
b. Pencegahan dan Pemberantasan TB Paru
C.
Standar pelayanan minimal untuk penemuan pasien baru kasus TB
Paru BTA positif sebanyak 100%. Data yang didapatkan tahun 2015
kasus TB Paru BTA positif sebanyak 21 kasus, sedangkan sasaran
temuan kasus TB sebanyak 42 orang. Sehingga dapat dikatakan
presentase penemuan kasus TB pada tahun 2015 sebanyak 50%, yaitu
kurang dari standar.
c. Penemuan dan Penanganan Penderita Pneumonia pada Balita
CI.
Penemuan penderita pneumonia pada balita tahun 2015 sebanyak
49 kasus, sedangkan sasaran penemuan kasus pneumona pada balita
sebanyak 272, sehingga presentase penemuan kasus pneumonia pada
balita sebanyak 18%, yaitu termasuk di bawah standard. Kondisi tersebut
dapat diatasi melalui pertemuan pemantapan program dan pelatihan
MTBS (Managemen Terpadu Balita Sakit) untuk dokter, perawat dan
bidan.
d. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit HIV/AIDS
CII.
Kasus HIV AIDS di Puskesmas 1 Kemranjen tidak
diketemukan/kosong,
namun
Puskesmas
Kemranjen
selalu
DBD.
Dalam
rangka
pemberantasan
penyakit
DBD
Pada tahun 2015 dari 9.430 rumah yang diperiksa sebanyak 1.913
rumah, yang memenui syarat kesehatan sebanyak 1.199 atau 62.7 persen
dari jumlah rumah yang diperiksa. Dibanding tahun 2014 yang diperiksa
sebanyak 800 dan yang memenuhi syarat rumah 531 atau 66,4 persen.
Cakupan rumah sehat ini tidak dapat menggambarkan kondisi rumah
sehat seluruh wilayah binaan kami, mengingat hasil cakupan hanya
berdasarkan pada jumlah rumah yang diperiksa (tidak seluruh rumah
diperiksa).
b. Pelayanan Hygiene Sanitasi tempat-tempat umum
CVIII.
Pada tahun 2015 jumlah tempat-tempat umum (TTU) yang
diperiksa kesehatannya sebanyak 30 tempat dari 30 tempat yang ada.
TTU yang memenuhi syarat kesehatan sebanyak 27 buah (90 %) dari
jumlah yang diperiksa. Ini dikatagorikan Perilaku untuk Hidup Bersih
dan Sehat tidak ada peningkatan yang berarti.
c. Desa Siaga Aktif
CIX.
Standard pelayanan minimal untuk desa siaga aktif sebesar 80%.
Di wilayah kerja Puskesmas I Kemranjen terdapat 8 desa yang
seluruhnya telah menjadi desa siaga aktif, sehingga cakupan desa siaga
aktif di puskesmas I Kemranjen tahun 2015 sebesar 100%, yaitu telah
melampaui target.
CX.
gizi
masyarakat
diantaranya
program
Strength
a. Input
1) Man
CXV.
dalam
keberhasilan
pembangunan
bidang
CXVI.
CXVII.
d. Home visit
CXXVIII.
Jadwal pelaksanaan home visit
flesibel tergantung kesepakatan waktu yang sudah
dibuat
e. Kunjungan kegiatan ibu hamil
CXXIX.
f. Kegiatan penyuluhan
CXXX.
Kegiatan
ini
dilakukan
saat
prolanis,
CXXXII.
CXXXIII.
bulan
berjalan
untuk
penilaian.
b. Proses
1) Perencanaan (P1)
CXXXVII.
CXLIV.
Kegiatan
mengunjungi
rumah
ini
peserta
dilakukan
Jaminan
dengan
Kesehatan
F. Kegiatan penyuluhan
CXLVII.
Kegiatan
Musyawarah
ini
Masyarakat
adalah
Desa
kegiatan
tentang
seperti
kesehatan,
CLI.
3) Pengawasan, Pengendalian dan penilaian kerja (P3)
a) Pengawasan
internal
dilakukan
oleh
kepala
Kesehatan
Kabupaten
Banyumas
dan
pemerintah daerah
c) Pengendalian dilakukan untuk menjamin kesesuaian
pelaksanaan kegiatan dengan rencana yang telah
dibuat sebelumnya dengan cara membandingkan
capaian saat ini dengan target yang telah ditetapkan
sebelumnya
d) Penilaian kerja puskesmas dilaksanakan oleh tim
evaluasi dan monitoring dari pusat dan daerah dengan
melakukan uji sampling terhadap
kontak
yang
CLIII.
2. hasil
pemeriksaan
yang
dilakukan,
CLV.
c. Output
CLVI. Hasil uji coba kapitasi berbasis komitmen pelayanan tahun 2016
terkait angka kontak komunikasi puskesmas kemranjen 1 didapatkan
133,90 per seribu pada bulan Januari, Februari 95,97 per seribu, Maret
94,19 per seribu , April 88,19 per seribu, Mei 35,77 per seribu, Juni 34,8
per seribu, Juli 37,37 per seribu, Agustus 52,45 per seribu , Sebtember
54,79 per seribu, November 46,26 per seribu setiap bulan selalu dibawah
target yaitu 150 per seribu.
CLVII.
CLVIII.
1.
Weakness
a. Input
1) Man
CLIX.
Belum
ada
karyawan
yang
bertugas
khusus
Wilayah
kerja
yang
luas
sehingga
kontrol
Opportunity
Threat
a. Tingkat pemahaman mengenai perlunya upaya promotif dan
preventif masih rendah.
b. Banyak kegiatan yang harus mengumpulkan peserta Jaminan
Kesehatan Nasional. Hal ini sulit dilakukan terutama ketika
pelaksanaan bertabrakan dengan musim panen.
c. Terkadang pelaksanaan kurang maksimal karena peserta yang datang
banyak dan bersamaan, sedangkan tenaga penyedia layanan
kesehatan terbatas
d. Selain itu, terdapat beberapa desa yang jauh dari lokasi puskesmas
dan memiliki medan yang agak terjal, seperti desa Karangsalam,
sehingga menyulitkan akses.
CLXIII.
CLXIV.
CLXV.
CLXVI.
CLXVII.
CLXVIII.
CLXIX.
CLXX.
CLXXI.
CLXXII.
CLXXIII.
CLXXIV.
CLXXV.
CLXXVI.
CLXXVII.
CLXXVIII.
CLXXIX.
CLXXX.
CLXXXI.
CLXXXII.
CLXXXIII.
CLXXXIV.
CLXXXV.
PEMBAHASAN
CLXXXVI.
A. Pembahasan Masalah
CLXXXVII.
dan pemanfaatan pelayanan primer di FKTP oleh Peserta serta upaya FKTP
terhadap kesehatan Peserta pada setiap 1000 (seribu) Peserta terdaftar Jaminan
Kesehatan Nasional
CLXXXVIII.
sebagai berikut:
CLXXXIX.
CXC.
CXCI.
luar gedung
tanpa
memperhitungkan frekuensi
kemranjen 1 didapatkan
133,90 per seribu pada bulan Januari, Februari 95,97 per seribu, Maret
94,19 per seribu , April 88,19 per seribu, Mei 35,77 per seribu, Juni 34,8
per seribu, Juli 37,37 per seribu, Agustus 52,45 per seribu, Sebtember
54,79 per seribu, November 46,26 per seribu setiap bulan selalu dibawah
target yaitu 150 per seribu.
CXCIII.
2.
Mengoptimalkan
semua
Menambah
frekuensi
Mengoptimalkan kegiatan di
puskesmas pembantu dan PKD untuk menjangkau daerah yang jauh
dari puskesmas
5.
Membuat
suatu
standar
7.
8.
Menjalin
kerjasama
lintas
CCVI.
CCVII.
CCVIII.
CCIX.
CCX.
CCXI.
CCXII.
CCXIII.
CCXIV.
CCXV.
CCXVI.
CCXVII.
CCXVIII.
PENUTUP
CCXIX.
A. Kesimpulan
1. Hasil uji coba kapitasi berbasis komitmen pelayanan bulan tahun 2016
terkait angka kontak komunikasi puskesmas kemranjen 1 mendapatkan
133,90 per seribu pada bulan Januari, Februari 95,97 per seribu, Maret
94,19 per seribu , April 88,19 per seribu, Mei 35,77 per seribu, Juni
34,8 per seribu, Juli 37,37 per seribu, Agustus 52,45 per seribu,
Sebtember 54,79 per seribu, November 46,26 per seribu setiap bulan
selalu dibawah target yaitu 150 per seribu.
2. Beberapa hal yang menyebabkan angka kontak komunikasi, antara
lain:
2.
Mengoptimalkan
semua
Menambah
frekuensi
Mengoptimalkan kegiatan di
puskesmas pembantu dan PKD.
5.
Membuat
suatu
standar
7.
8.
Menjalin
kerjasama
lintas