Anda di halaman 1dari 101

LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN

WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG


PERIODE 21 Agustus s/d 13 September 2018

BAB I
PENDAHULUAN

Sehat merupakan suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan
sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Kesehatan juga
merupakan salah satu faktor penentu kualitas kehidupan seseorang. Oleh karena itu
pemeliharaan kesehatan merupakan hal yang setiap masyarakat butuhkan. Namun
nyatanya pemeliharaan tersebut tidaklah mudah. Masalah kesehatan adalah suatu
masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dan memberikan pengaruh
satu sama lain. Oleh karena itu mulai dari keturunan, lingkungan, perilaku dan
pelayanan kesehatan yang merupakan faktor penentu status kesehatan seseorang.
Status kesehatan akan tercapai secara optimal, apabila keempat faktor tersebut
secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal juga.
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara
menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Keberhasilan pembangunan kesehatan
berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya
manusia Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu.Puskesmas adalah penanggung jawab penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat dan perorangan jenjang pertama.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah suatu unit atau kesatuan
organisasi pelaksana teknis dinas kesehatan kota/kabupaten yang bertanggung
jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan
yang optimal. Dengan demikian puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak

1
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 21 Agustus s/d 13 September 2018

pembangunan berwawasan kesehatan tingkat pertama. Fungsi dan peran


puskesmas sebagai lembaga kesehatan yang menjangkau masyarakat di wilayah
terkecil membutuhkan strategi dalam hal organisasi pelayanan sehingga
pembangunan kesehatan masyarakat dapat tercapai.
Puskesmas merupakan salah satu tempat yang di dalamnya terjadi proses
pertukaran informasi dengan kolaborasi, mobilitas dan integrasi data, baik di
dalam puskesmas maupun hubungan keluar dengan Dinas Kesehatan yang
membawahinya. Dalam penanganan seorang pasien bisa melibatkan beberapa
aspek seperti laporan pemeriksaan laboratorium, ketersediaan kebutuhan lain
seperti rekam medik pasien.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan. Dalam melaksanakan
kedua upaya kesehatan tersebut harus menerapkan azas penyelenggaraan
puskesmas secara terpadu yaitu azas pertanggung jawaban wilayah,
pemberdayaan masyarakat, kerterpaduan dan rujukan. Hal ini membutuhkan
manajemen yang baik di setiap puskesmas agar terselenggaranya upaya kesehatan
yang optimal. Manajemen puskesmas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian serta pengawasan dan pertanggung jawaban. Seluruh kegiatan
tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan.
Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya. Dengan demikian, yang dimaksud dengan unit pelaksana teknis dinas
yang selanjutnya disebut UPTD, yakni unit organisasi dilingkungan dinas kota
yang melakukan tugas teknis operasional. Puskesmas berfungsi sebagai pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga
danmasyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang merupakan
pusat pembangunan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dalam
suatu wilayah kerja dalam bentuk usaha-usaha kegiatan pokok.

2
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 21 Agustus s/d 13 September 2018

Puskesmas dalam hal ini berperan penting dalam membantu masyarakat


menciptakan lingkungan yang sehat dengan cara melakukan pencegahan
terhadap penyakit yang disebabkan oleh kurang baiknya atau bersihnya
lingkungan. Beberapa faktor resiko terjadinya penyakit akibat masalah
lingkungan adalah sumber air yang tidak aman (air sungai yang tercemar,
sumber mata air yang keruh, air minum yang tidak dimasak,dll), polusi udara
serta personal hygiene masyarakat sendiri yang tidak baik (kebersihan peralatan
makan misalnya botol susu, dot, gelas, atau sendok).
Salah satu penyakit yang diakibatkan oleh masalah tersebut adalah
diare. Diare menjadi salah satu penyakit tersering yang diakibatkan oleh
masalah kesehatan lingkungan dan hingga kini masih merupakan penyebab
kedua morbiditas dan mortalitas pada anak usia kurang dari dua tahun di
seluruh dunia terutama di negara-negara berkembang, jumlah nya mendekati
satu dalam lima orang, ini menyebabkan kematian pada anak-anak melebihi
AIDS dan malaria. Hampir satu triliun dan 2,5 milyar kematian karena diare
dalam dua tahun pertama kehidupan. Diare juga menyebabkan 17% kematian
anak balita di dunia.Tercatat 1,8 milyar orang meninggal setiap tahun karena
penyakit diare (termasuk kolera), banyak yang mendapat komplikasi seperti
malnutrisi, retardasi pertumbuhan, dan kelainan imun (World Health
Organization [WHO], 2009). Angka prevalensi diare di Indonesia masih
berfluktuasi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007,
prevalensi diare klinis adalah 9,0% (rentang: 4,2% - 18,9%), tertinggi di
Provinsi NAD (18,9%) dan terendah di D.I. Yogyakarta (4,2%). Beberapa
provinsi mempunyai prevalensi diare klinis >9% (NAD, Sumatera Barat, Riau,
Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tengara Timur,
Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Papua
Barat dan Papua).
Kontrol penyakit-penyakit tersebut sesungguhnya telah lama
diupayakan oleh pemerintah Indonesia, dalam hal ini termasuk melalui
puskesmas. Namun akibat masih banyaknya kelemahan baik dari segi dana,
program, kualitas maupun kuantitas sumber daya, serta masyarakat, masih

3
LAPORAN KEGIATAN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 21 Agustus s/d 13 September 2018

banyak masalah kesehatan lingkungan yang dapat ditemui, khususnya di daerah


pinggir kota.
Dalam rangka membentuk petugas kesehatan yang tidak hanya piawai
dalam bidang kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga dalam bidang preventif dan
promotif, Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen
menyelenggarakan kegiatan Kepaniteraan Klinik Senior (KKS) di Departemen
Ilmu Kesehatan Masyarakat/Ilmu Kedokteran Pencegahan/Ilmu Kedokteran
Komunitas. Dalam hal ini, program KKS dimulai di Puskesmas Martubung.

4
1.2 TujuanKegiatan
1.2.1 TujuanUmum
Melaksanakan kegiatan kepaniteraan klinis yang berorientasi
kepada kemandirian dalam bidang manajerial Puskesmas dan Dinas
Kesehatan sertapelayanan kesehatan primer dimasyarakat.

1.2.2 TujuanKhusus
a. Melakukan kegiatan dalam hal perencanaan, pengembangan,
pengawasan, evaluasi dan menganalisa kegiatan pokok di
Puskesmas dan Dinas Kesehatan.
b. Melaksanakan aktifitas pelayanan kesehatan baik di dalam maupun
di luar dari Puskesmas.
c. Membentuk kemandirian dalam hal pengobatan, pencegahan,
promosi dan pengawasan kesehatan personal, keluarga
maupunmasyarakat.
d. Melaksanakan tugas-tugas rutin Puskesmas

1.3. Prosedur Kerja


Kepaniteraan Klinik Senior Ilmu Kesehatan Masyarakat dilaksanakan
mulai tanggal 20 Agustus s/d 13 September 2018 di Puskesmas Martubung
Jalan Tempirai Lesatari Raya No. 1 Blok V Griya Martubung Medan,
meliputi kegiatan-kegiatan :
1. Tugas rutin; membantu melakukan pelayanan kesehatan di Poli
Umum, Poli Anak, Poli DOTS, Poli kebidanan, Penyediaan Obat dan
Administrasi.
2. Tugas khusus; melakukan pengamatan langsung di lapangan dan ikut
berperan serta dalam pelayan kesehatan di luar Puskesmas meliputi
imunisasi di sekolah dan Posyandu, penyuluhan kesehatan dan
kegiatan UKS di SD, SMP, SMA, posbindu, perkesmas, keluarga
binaan serta penjaringan di sekolah dan promosikesehatan.

2
BAB II
ANALISIS LINGKUNGAN UMUM

2.1. Puskesmas
2.1.1 Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat dari
suatu wilayah kerja dalam bentuk kegiatan pokok.
Menurut keputusan Menteri Kesehatan Permenkes No.75,
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Yang dimaksud
dengan :
1. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)
Yakni suatu unit organisasi di lingkungan Dinas
KesehatanKabupaten/Kota yang melakukan tugas teknis operasional dan
merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan
kesehatan di Indonesia.
2. Pembangunan Kesehatan
Adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.Pengertian
pembangunan kesehatan juga meliputi pembangunan yang berwawasan
kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan keluarga, serta pelayanan kesehatan

3
3. Pertanggung jawaban Penyelenggaraan
Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya
pembangunan kesehatan di wilayah Kabupaten/Kota adalah Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, sedangkan Puskesmas bertanggung jawab hanya untuk
sebagian upaya pembangunan kesehatan dibebankan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota sesuai dengan kemampuannya.
4. Wilayah Kerja
Secara nasional, standar wilayah puskesmas adalah satu kecamatan.
Tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka
tanggung jawab wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan
keutuhan konsep wilayah kerja dibagi antar puskesmas, dengan memperhatikan
keutuhan konsep wilayah (desa/kelurahan atau RW). Masing-masing
puskesmas tersebut secara operasional bertanggung jawab kepada Dinas
Kabupaten/Kota.
Dari uraian diatas, jelas bahwa puskesmas dengan kewenangan
kemandirian yang dimaksud adalah puskesmas yang mempunyai kewenangan
sebagai berikut :
1. Kewenangan menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan sesuai dengan situasi kondisi,
kultur budaya dan potensi setempat.
2. Kewenangan mencari, menggali dan mengelola sumber pembiayaan yang
berasal dari pemerintahan, masyarakat, swasta dan sumber lain dengan
diketahui oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang kemudian
dipertanggungjawabkan untuk pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
3. Kewenangan untuk mengangkat tenaga institusi/honorer, pemindahan
tenaga, dan pendayagunaan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya diketahui
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
4. Kewenangan untuk melengkapi sarana dan prasarana termasuk peralatan
medis dan non medis yang dibutuhkan.

4
2.1.2. Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh
Puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan
kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat.

2.1.3. Fungsi Puskesmas


1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menyelenggarakan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia
usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan
kesehatan. Disamping itu, puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak
kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah
kerjanya.Khusus untuk pembangunan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengakibatkan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat keluarga, dan masyarakat dunia usaha memiliki
kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut
menerapkan, menyelenggarakan, dan memantau pelaksanaan
program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan
masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan situasi dan
kondisi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.

5
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab Puskesmas
meliputi:
1. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan Kesehatan Perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
(Private Goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan tanpa mengabaikan kesehatan dan pencegahan
penyakit.Pelayanan perorangan adalah rawat jalan dan untuk Puskesmas tertentu
ditambah dengan rawat inap.
2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat umum
(Public Goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah penyaki tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah
promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan
gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta
berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

2.2. Visi dan Misi Puskesmas


2.2.1. Visi Puskesmas
Visi Puskesmas adalah mewujudkan Kecamatan Sehat Sejahtera menuju
tercapainya Indonesia Sehat. Dalam menentukan keberhasilan mewujudkan visi
tersebut, perlu ditetapkan indikator Kecamatan Sehat, antara lain sebagai berikut :
1. Indikator Lingkungan Sehat
2. Indikator Perilaku Sehat
3. Indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu
4. Indikator Derajat Kesehatan yang Optimal.
Indikator yang ditetapkan hendaknya mempertimbangkan kaedah
sederhana, mudah diperoleh, mudah diinterpretasikan, sensitif dan spesifik.

6
2.2.2 Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas
adalah mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi
tersebut adalah :
1. Menggerakkan Pembangunan Berwawasan Kesehatan di
WilayahKerjanya.
Puskesmas akan selalu menggerakkan pembangunan sektor lain yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya agar memperhatikan aspek kesehatan, yaitu
pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan,
setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat sehingga
pembangunan itu dapat mendorong lingkungan dan perilaku masyarakat semakin
sehat.
2. Mendorong Kemandirian bagi Keluarga dan Masyarakat untuk Hidup
Sehat di Wilayah Kerjanya.
Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya semakin berdaya di bidang kesehatan
melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk
hidup sehat.
3. Memelihara dan Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu,
Merata dan Terjangkau.
Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayankan
pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana
sehingga dapat dijangkau oleh seluruh anggota masyarakat.

7
4. Memelihara dan Meningkatkan Kesehatan Perorangan, Keluarga dan
Masyarakat beserta Lingkungan.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan,
keluarga, dan masyarakat yang berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah
kerjanya, tanpa diskriminasi dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi
kesehatan yang sesuai. Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan
Puskesmas mencakup pula aspek lingkungan di wilayah kerjanya.

2.3. Azaz dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas


2.3.1. Azaz Penyelenggaraan Puskesmas
Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara
terpadu. Azas penyelenggaraan Puskesmas tersebut dikembangkan dari ketiga
fungsi puskesmas. Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip
dasar dari setiap fungsi Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya
Puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan wajib maupun
upaya kesehatan pengmbangan. Azas penyelenggaraan Puskesmas adalah :
1. Azas Pertanggungjawaban Wilayah
a. Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
b. Menggerakkan pembangunan di berbagai sektor di kecamatan sehingga
berwawasan kesehatan.
c. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
d. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
e. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata dan
terjangkau di wilayah kerjanya.

8
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas Wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat
untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas dengan
kegiatan antara lain:
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga
Bahagia (BKB)
b. Upaya Perbaikan Gizi : Posyandu, Panti Pemulihan Gizi (PPG),
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
c. Upaya Kesehatan Sekolah: Dokter Kecil, Dokter Remaja, Saka Bakti
Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
d. Upaya Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (POKMAIR),
Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL), Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN)
e. Upaya Kesehatan Lanjut Usia : Posyandu Usila.
f. Upaya Kesehatan Kerja: Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)
g. Upaya Kesehatan Jiwa: Posyandu, Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
Masyarakat (TPKJM)
h. Upaya Pengobatan Tradisional : Taman Obat Keluarga (TOGA),
Pembinaan Batra
i. Upaya Pembiayaan Jaminan Kesehatan : Dana Sehat, Tabungan Ibu
Bersalin (TABULIN).
j. Upaya Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD).

3. Azas Keterpaduan
Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya harus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, bermitra
dengan BPKM/BPP dan organisasi masyarakat lainnya, berkoordinasi dengan
lintas sektoral dan lintas program agar terjadi perpaduan kegiatan di lapangan
sehingga lebih berhasil guna dan berdaya guna.

9
a. Keterpaduan Lintas Program
Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan penyelenggaraan
berbagai upaya kesehatan yang menjadi tanggung jawab puskesmas. Contoh
keterpaduan lintas program antara lain :
- Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) berupa keterpaduan KIA dengan
P2M, Gizi, Promosi Kesehatan, Pengobatan.
- Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) berupa keterpaduan kesehatan lingkungan
dengan promosi kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan reproduksi
remaja dan kesehatan jiwa.
- Puskesmas keliling berupa keterpaduan pengobatan dengan KIA/KB, gizi,
promosi kesehatan, kesehatan gigi.
- Posyandu berupa keterpaduan KIA dengan KB, gizi P2M, kesehatan jiwa,
promosi kesehatan.
b. Keterpaduan Lintas Sektor
Keterpaduan lintas sektor adalah upaya memadukan penyelenggaraan upaya
puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) dengan berbagai program dari
sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan dan
dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas sektor antara lain :
- Upaya Kesehatan Sekolah berupa keterpaduan sektor kesehatan dengan
camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama.
- Upaya Promosi Kesehatan berupa keterpaduan sektor kesehatan dengan
camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian.
- Upaya Kesehatan Ibu dan Anak berupa keterpaduan sektor kesehatan dengan
camat, lurah/kepala desa, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan,
PKK, PLKB.
- Upaya perbaikan gizi berupa keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, pertanian, pendidikan, agama, koperasi, dunia usaha, PKK,
PLKB.

10
- Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan berupa keterpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja, koperasi, dunia
usaha, organisasi kemasyarakatan.
- Upaya kesehatan kerja berupa keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,
lurah/kepala desa, tenaga kerja, dunia usaha.
4. Azas Rujukan
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan tingkatI yang bila tidak
mengatasi masalah karena berbagai keterbatasan, bisa melakukan rujukan
baik secara vertikal ke tingkat yang lebih tinggi atau secara horizontal ke
puskesmas lainnya.
Ada 2 macam rujukan di Puskesmas yaitu :
a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus
penyakit.Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi satu kasus
penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut wajib merujuknya ke sarana
pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik horizontal maupun
vertikal).Sebaliknya pasien paska rawat inap yang hanya memerlukan rawat
jalan sederhana, dirujuk ke puskesmas.
Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam :
- Rujukan kasus keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan medik (biasanya
operasi) dan lain-lain.
- Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan laboratorium
yang lebih lengkap.
- Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih
kompeten untuk melakukan bimbingan kepada tenaga puskesmas dan ataupun
menyelenggarakan pelayanan medik di puskesmas.
b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah kesehatan
masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran lingkungan, dan
bencana.Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila
satu puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat

11
wajib dan pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah
menjadi kebutuhan masyarakat. Apabila suatu puskesmas tidak mampu
menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, maka puskesmas tersebut
wajib merujuknya ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

12
Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat dibedakan atas tiga macam, yaitu:
- Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman peralatan fogging,
peminjaman alat laboratorium kesehatan, peminjaman alat audio visual,
bantuan obat, vaksin, bahan-bahan habis pakai dan bahan pangan.
- Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk penyelidikan kejadian
luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum kesehatan, penanggulangan
gangguan kesehatan karena bencana alam.
- Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya masalah kesehatan
masyarakat dan tanggungjawab penyelesaian masalah kesehatan masyarakat
(antara lain Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya
Kesehatan Jiwa, Pemeriksaan contoh air bersih) kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Rujukan operasional diselenggarakan apabila puskesmas
tidak mampu.

Gambar 2.1 Pelaksanaan Azas Rujukan

21
2.3.2. Upaya Penyelenggaraan Puskesmas
Untuk mencapai visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni
terwujudnya “Kecamatan Sehat Menuju Indonesia Sehat”, Puskesmas
bertanggungjawab menyelenggarakan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan
Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM), yang keduanya jika ditinjau dari system ketahanan
nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya kesehatan
tersebut digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta mempunyai daya tarik
yang tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus
diselenggarakan di setiap Puskesmas yang ada di wilayah Indonesia. Upaya
kesehatan wajib tersebut adalah :
a. Promosi kesehatan
b. Kesehatan lingkungan
c. Pelayanan Gizi KIA-KB
d. Pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular
e. Surveilans dan sentinel SKDR
f. Pencegahan dan pengendalian penyakit menular
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat serta
disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas yang dipilih dan daftar upaya
kesehatan pokok Puskesmas yang telah ada yaitu :
a. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
b. Kesehatan Jiwa
c. Kesehatan Gigi Masyarakat
d. Kesehatan Tradisional dan Komplementer
e. Kesehatan Olahraga
f. Kesehatan Kerja

22
g. Kesehatan Indera
h. Kesehatan Lanjut Usia
i. Pelayanan kesehatan lainnya sesuai kebutuhan puskesmas
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula bersifat upaya
inovasi, yakni upaya lain diluar upaya puskesmas tersebut diatas sesuai dengan
kebutuhan.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh puskesmas
bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan masukan
dari BPP. Upaya kesehatan pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan
wajib puskesmas terlaksana secara optimal (target cakupan serta peningkatan
mutu pelayanan telah tercapai). Penetapan upaya kesehatan pengembangan pilihan
Puskesmas ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan
pengembangan padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat, maka Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota bertanggungjawab menyelenggarakannya.
Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pelayanan rawat
inap.Puskesmas dapat mengembangkan pelayanan rawat inap, dalam
pelaksanaannya tenaga, sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
Di beberapa daerah tertentu telah muncul kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan medik spesialistik.Apabila ada kemampuan, di puskesmas dapat
dikembangkan pelayanan medik spesialistik, baik dalam bentuk rawat jalan
maupun rawat inap.Keberadaan pelayanan medik spesialistik di puskesmas hanya
dalam rangka mendekatkan pelayanan rujukan kepada masyarakat yang
membutuhkan.Status dokter atau tenaga spesialis yang bekerja di puskesmas dapat
sebagai tenaga konsulen atau tenaga tetap fungsional puskesmas yang diatur oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

23
2.4. PUSKESMAS MARTUBUNG
1. Visi dan Misi Puskesmas Martubung
- VISI

Puskesmas dengan pelayanan prima menuju masyarakat Medan Area Sehat


Mandiri
- MISI

1. Memberikan Pelayanan secara Prima


2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
3. Mengembangkan sarana dan prasarana yang mengutamakan kualitas pelayanan
4. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat terhadap kesehatan

24
BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS MARTUBUNG

3.1 Sejarah Singkat Puskesmas Martubung


Puskesmas Martubung merupakan salah satu puskesmas yang menjadi
pusat pembangunan, pembinaan dan pelayanan ke puskesmas disini melayani
kesehatan masyarakat di dua kelurahan yaitu Kelurahan Besar Martubung dan
Kelurahan Tangkahan Martubung.

3.2 Wilayah Kerja Puskesmas Martubung


Batas wilayah kerja puskesmas yang di tetapkan oleh dinas kesehatan
berdasarkan geografis, demografis, sama transportasi, masalah kesehatan
setempat, sumber daya dan lain-lain. Luas wilayah Puskesmas Martubung
1200,5 Ha meliputi dua kelurahan dengan jumlah penduduk 63.409 jiwa:
1. Kelurahan Besar
2. Kelurahan Tangkahan
Pada wilayah kerja puskesmas Martubung terdapat 1 puskesmas pambantu yaitu,
Puskesmas Pembantu Desa Besar.

Gambar 3.1 Peta wilayah kerja Puskesmas Martubung

25
3.3. Data Wilayah/ Data Geografis
Puskesmas Martubung tepatnya berada di Jl. Tempirai LestariBlok V
Griya Martubung Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan, Provinsi
Sumatera Utara dengan :
a. Luas wilayah kerja : 1200,5 Ha
b. Jumlah kelurahan : 2 Kelurahan
c. Jumlah lingkungan : 36 Lingkungan
- Kelurahan Besar : 23 Lingkungan
- Kelurahan Tangkahan : 13 Lingkungan
d. Jumlah penduduk : 63.409 jiwa
e. Jumlah KK : 16.361 KK
Kecamatan Medan labuhan berbatasan dengan sebagai berikut :
 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Sungai Deli
 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Tangkahan
Kecamatan Medan Labuhan
 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kelurahan Martubung
Kecamatan Medan Labuhan
 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan kelurahan Titi Papan
Kecamatan Medan Deli

3.4 Data Kependudukan/ Data Demografis


Tabel 3.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin diWilayah
Kerja di Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan 2018
No Kelurahan Laki- Laki Perempuan Jumlah (jiwa)
1 Besar 19.587 19.508 39.095
2 Tangkahan 12.386 11.928 24.314
TOTAL 31.973 31.436 63.409
Kecamatan Medan Labuhan terdiri dari 2 kelurahan dengan jumlah
penduduk 63.409 jiwa yang terdiri dari jumlah jenis kelamin laki-laki 31.973 jiwa
dan perempuan sebanyak 31.436 jiwa.

26
3.4.1 Keadaan Sosial Ekonomi
Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Martubung merupakan masyarakat
yang sangat heterogen baik dalam segi ekonomi, keyakinan dan suku. Namun
demikian tidak terdapat perbedaan yang bermasalah terutama dalam bidang
kesehatan.
1. Mata Pencaharian
1. Kelurahan Besar:
1. Swasta : 6050 orang
2. PNS : 629 orang
3. TNI : 81 orang
4. Pensiunan PNS : 470 orang
5. Pensiunan TNI : 325 orang
6. Polri : 27 orang
7. Buruh : 1806 orang
8. Dll : 2694 orang
2. Kelurahan Tangkahan:
1. Swasta : 4458 orang
2. PNS : 342 orang
3. TNI : 92 orang
4. Pensiunan PNS : 523 orang
5. Pensiunan TNI : 158 orang
6. Polri : 25 orang
7. Buruh : 1256 orang
8. Dll : 2749 orang

2. Agama dan Keyakinan:


a. Islam : 42865 orang
b. Protestan : 15054 orang
c. Katholik : 2997 orang
d. Buddha : 2493 orang

27
3. Suku
a. Melayu : 13.081 orang
b. Jawa : 22.453 orang
c. Batak : 10.978 orang
d. Mandailing : 5.135 orang
e. Minang : 4.014 orang
f. Aceh : 3.091 orang
g. Nias : 1.970 orang
h. Cina : 1.795 orang
i. Dll : 892 orang

28
3.5. Data Kesehatan
3.5.1 Sarana Fisik
Pada Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan terdapat sarana fisik berupa
perumahan penduduk sebanyak 16.361 unit.
3.5.2 Sarana Ibadah
Pada puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan Terdapat Sarana ibadah berupa
tempat ibadah sebanyak 3 unit tempat ibadah yaitu :
1. Jumlah mesjid/musholla 42 unit
2. Jumlah gereja 26 unit
3. Jumlah vihara 2 unit
3.5.3 Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Martubung, yaitu:
1. 1 buah rumah sakit swasta
2. 1 buah rumah bersalin
3. 21 buah balai pengobatan
4. 1 orang praktek dokter umum
5. 14 orang bidan praktek swasta
6. 4 buah apotik
7. 17 buah toko obat berizin
8. 33 buah posyandu
9. 2 buah posyandu lansia
10. 3 buah Poskeskel
11. 2 praktek dokter gigi
12. 3 bahtera
13. 12 praktek bidan

28
Pada kecamatan Medan Labuhan terdapat sarana kesehatan berupa sarana air bersih (PAM,
SGL, SPT) Sebanyak 4 unit yaitu :
a. PDAM 16356 unit
b. SPT/sumur bor 0 unit
c. Sumur gali terlindung 80 unit
d. Depot air minum 14 unit
e. Lain-lain 0 unit

3.5.4 Sarana Pendukung Kesehatan


Pada Puskesmas Martubung kecamatan Medan Labuhan terdapat sarana pendukung
kesehatan berupa sarana transportasi yaitu 6 (enam) buah kendaraan roda dua dan 2 (dua) buah
puskesmas keliling.

3.5.5 Sarana Fisik Puskesmas


Pada Puskesmas Martubung kecamatan Medan Labuhan terdapat sarana fisik puskesmas
berupa ruang :
a. Poliklinik Dewasa :1
b. Poliklinik Anak :1
c. Ruang kepala puskesmas :1
d. Ruang pendaftaran/kartu :1
e. Ruang tunggu :1
f. Ruang pengobatan gigi :1
g. Ruang obat/apotik :1
h. Ruang KIA/KB :1
i. Imunisasi :1
j. Ruang Tuberculosis :1
k. Kamar Mandi :1
l. Ruang Administrasi :1

29
3.6 Tenaga Kesehatan Puskesmas Martubung
Tabel 3.2 Data Tenaga Kesehatan Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan
Medan Labuhan Tahun 2017

NAMA PANGKAT / PENDIDIKAN


NO NIP JABATAN
PEGAWAI GOL TERAKHIR

Kepala UPT
dr. Syamsul Fajar 19660924 Pembina Tk. I / S1 Kedokteran
1 Puskesmas
Nasution 200112 1 001 IV/b Umum
Martubung
Mayrosa Bintang, 19830526 Plh Kasubbag Tata D IV Bidan
2 Penata / III/c
SST 200502 2003 Usaha Pendidik
dr. Linda 19590325 Pembina Utama S1 Kedokteran
3 Dokter Utama
Perangin-angin 198710 2 001 Madya / IV/d Umum
drg. Sahap Has 19581218 Pembina S1 Kedokteran
4 Dokter Gigi Madya
Sinaga 199403 1 001 Utama / IV/c Gigi
dr. Maria 19740922 Pembina Tk. I / S1 Kedokteran
5 Dokter Madya
Montessori Purba 200604 2 002 IV/b Umum
drg. Intan 19820209 Penata Tk. I / S1 Kedokteran
6 Dokter Gigi Muda
Febrianty Purba 201001 2 015 III/d Gigi
19630805 Penata Tk. I /
7 Faridah Sinaga Perawat Penyelia D III (AKPER)
198703 2 003 III/d
19670721 Penata Tk. I /
8 Murni Napitupulu Perawat Penyelia D III (AKPER)
198803 2 002 III/d
Nauli Sari
19740227199 Penata Tk. I /
9 Nasution, S.Kep, Perawat Muda S1 Keperawatan
303 2 003 III/d
Ners
Penyuluh
Rumondang 19720425 Penata Tk. I / D III (AKBID) +
10 Kesehatan
Siahaan, SKM 199203 2 002 III/d S1 Kes. Masy.
Masyarakat Muda
Elisa Purnama 19731117 Penata Tk. I /
11 Perawat Penyelia D III (AKPER)
Nasution 199803 2 004 III/d
Bethesda Erika
19741005 Penata Tk. I /
13 Panjaitan, S.Kep, Perawat Muda S1 Keperawatan
199903 2 001 III/d
Ners
Penyuluh
Elly Prisca 19730429 Penata Tk. I / D III (AKBID) +
12 Kesehatan
Nainggolan, SKM 199303 2 004 III/d S1 Kes. Masy.
Masyarakat Muda
19741218 Penata Tk. I /
14 Lili Rahmawati Perawat Penyelia D III (AKPER)
199803 2006 III/d
19740525 Penata Tk. I /
15 Suprapti Bidan Penyelia D III (AKBID)
199503 2 001 III/d
19710925 Perawat Gigi
16 Ephi Aritonang Penata / III/c SPRG
199402 2 001 Penyelia

30
19650807 Asisten Apoteker
17 Rotua Marpaung Penata / III/c SMF
199603 2 002 Penyelia
19750107
18 Maharani Penata / III/c Bidan Penyelia D III (AKBID)
199803 2 001
Dian Maharani, 19860402 S1 Keperawatan
19 Penata / III/c Perawat Muda
S.Kep, Ners 201001 2 005 + Ners
Sarinah Berampu, 19820823 S1 Kesehatan
20 Penata / III/c Pelaksana
SKM 200903 2 009 Masyarakat
Penyuluh
Vera Septi Yanti, 19790918 Penata Muda Tk. Kesehatan S1 Kesehatan
21
SKM 200502 2 002 I / III/b Masyarakat Masyarakat
Pertama
Diusulkan menjadi
19701220 Penata Muda Tk.
22 Nurlian Sianturi Pengadministrasi SMEA
199303 2 007 I / III/b
Umum
Penyuluh
19860402 Penata Muda Tk. Kesehatan D III Analis Kes
23 Afnida, SKM
200903 2 009 I / III/b Masyarakat + S1 Kes. Masy.
Pertama
19790205 Penata Muda Tk. Nutrisionis D III Akademi
24 Sanni Krisdawati
200903 2 006 I / III/b Pelaksana Lanjutan Gizi
19790226 Penata Muda / Bidan Pelaksana
25 Lisbet br. Sitepu D III (AKBID)
200801 2 016 III/a Lanjutan

31
3.8 Fasilitas Fisik Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan
Puskesmas Martubung dalam Menjalankan Kegiatannya didukung oleh
fasilitas fisik meliputi :
1. Ruang rawat jalan sebanyak 7 ruangan
2. Ruangan dilengkapi dengan alat kesehatan / meubiler yang sesuai

RUANG RUANG RUANG RUANG WC


PELAYANAN PENDAFTAR PEMERIKSA PELAY
ANAK AN AN UMUM ANAN
GIGI

RUANG
FARMASI

RUANG
ADMINIS
TRASI

RUANG TUNGGU
PASIEN
RUANG
KEPALA
PUSKES
MAS

RUANG
KESLING

RUANG RUANG TB
IMUNISASI PARU DAN
& KIA/KB LABORATO
RIUM.

32
3.8.1 Fasilitas Gedung Puskesmas
Tabel 3.3 Data Fasilitas Gedung di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung
Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2018
No Fasilitas Gedung Jumlah
1 Ruang Kepala Puskesmas / Ruang 1
Pertemuan
2 Ruang Pemeriksaan Umum 2
3 Ruang Pendaftaran / Kartu 1
4 Ruang Tunggu 1
5 Ruang Pelayanan Gigi 1
6 Ruang Farmasi 1
7 Ruang Administrasi 1
8 Ruang KIA/KB/Gizi 1
9 Ruang Imunisasi 1
10 Kamar Mandi 1
11 Ruang TB 1
12 Ruang kesling 1

3.8.2 Fasilitas Sumber Daya Manusia


Adapun tenaga kesehatan yang terdapat dipuskesmas Martubung
mempunyai 27 orang tenaga kesehatan dan 2 orang tenaga non kesehatan,
terdiri dari :
a. Jumlah dokter umum :3
b. Jumlah dokter Gigi :2
c. Jumlah Bidan :4
d. Jumlah perawat Gigi :1
e. Jumlah perawat :7
f. Jumlah SAA :1
g. Jumlah SKM :4
h. Jumlah honor :1
i. Jumlah tata usaha :1
j. Analis :1

33
3.8.3 Fasilitas Sumber Daya Manusia
Tabel 3.4 Data Sumber Daya Manusia di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan Tahun 2018
TMT
PENDIDIK
NAMA PANGKAT / PANGKAT
NO NIP JABATAN AN ALAMAT
PEGAWAI GOL TERAKHI
TERAKHIR
R
Kepala UPT S1 Jl. Bilal Ujung Gg. Mesjid
dr. Syamsul Fajar 19660924 Pembina Tk. I /
1 Puskesmas Kedokteran 01-10-2014 no 38-C, Pulo Brayan Darat
Nasution 200112 1 001 IV/b
Martubung Umum I
Mayrosa Bintang, 19830526 Plh Kasubbag Tata D IV Bidan Jl. Tempirai Raya No. 45
2 Penata / III/c 01-04-2016
SST 200502 2003 Usaha Pendidik Blok VII
S1
dr. Linda 19590325 Pembina Utama
3 Dokter Utama Kedokteran 01-10-2014 Jl. TP. 11 No. 118 Blok VII
Perangin-angin 198710 2 001 Madya / IV/d
Umum
S1
drg. Sahap Has 19581218 Pembina Jl. Garu VI Gg. Baru II No.
4 Dokter Gigi Madya Kedokteran 01-10-2017
Sinaga 199403 1 001 Utama / IV/c 75 H, Medan
Gigi
S1
dr. Maria 19740922 Pembina Tk. I / Jl. Tempirai Raya Blok VI
5 Dokter Madya Kedokteran 01-04-2018
Montessori Purba 200604 2 002 IV/b No. 1
Umum
S1
drg. Intan 19820209 Penata Tk. I /
6 Dokter Gigi Muda Kedokteran 01-04-2016 Jl. Jaring Raya No. 17
Febrianty Purba 201001 2 015 III/d
Gigi
19630805 Penata Tk. I / D III Jl. Tg. Utama Raya No. 216
7 Faridah Sinaga Perawat Penyelia 01-04-2012
198703 2 003 III/d (AKPER) Blok VI
19670721 Penata Tk. I / D III Jl. Tempirai Raya Blok VI
8 Murni Napitupulu Perawat Penyelia 01-04-2007
198803 2 002 III/d (AKPER) No. 06
Nauli Sari
19740227199 Penata Tk. I / S1
9 Nasution, S.Kep, Perawat Muda 01-10-2014 Jl. TP. Lestari 1 Blok V
303 2 003 III/d Keperawatan
Ners
10 Rumondang 19720425 Penata Tk. I / Penyuluh D III 01-04-2015 Jl. TP. Lestari 10 No. 344
34
(AKBID) +
Kesehatan
Siahaan, SKM 199203 2 002 III/d S1 Kes. Blok V
Masyarakat Muda
Masy.
Elisa Purnama 19731117 Penata Tk. I / D III Jl. TP. Sejati VI No. 120
11 Perawat Penyelia 01-04-2016
Nasution 199803 2 004 III/d (AKPER) Blok VI
Bethesda Erika
19741005 Penata Tk. I / S1 Jl. Tempirai I No. 12 Blok
13 Panjaitan, S.Kep, Perawat Muda 01-04-2016
199903 2 001 III/d Keperawatan VII
Ners
D III
Penyuluh
Elly Prisca 19730429 Penata Tk. I / (AKBID) +
12 Kesehatan 01-10-2016 Jl. Tuar 7 No. 94 Blok XI
Nainggolan, SKM 199303 2 004 III/d S1 Kes.
Masyarakat Muda
Masy.
19741218 Penata Tk. I / D III Jl. Persatuan No. 33
14 Lili Rahmawati Perawat Penyelia 01-10-2016
199803 2006 III/d (AKPER) Helvetia, Medan
19740525 Penata Tk. I / D III Jl. Tg. Sentosa 3 No. 233
15 Suprapti Bidan Penyelia 01-04-2017
199503 2 001 III/d (AKBID) Blok IV
19710925 Perawat Gigi Jl. Tg. Sentosa 6 / 143 Blok
16 Ephi Aritonang Penata / III/c SPRG 01-04-2015
199402 2 001 Penyelia IV
19650807 Asisten Apoteker Jl. TP. Lestari 20 No. 75
17 Rotua Marpaung Penata / III/c SMF 01-04-2016
199603 2 002 Penyelia Blok V
19750107 D III Jl. Alumunium Lk. II No.
18 Maharani Penata / III/c Bidan Penyelia 01-04-2016
199803 2 001 (AKBID) 117, Tj. Mulia
S1
Dian Maharani, 19860402 Jl. Kawat 7 No. 1 Tj. Mulia,
19 Penata / III/c Perawat Muda Keperawatan 01-10-2015
S.Kep, Ners 201001 2 005 Kec. Medan Deli
+ Ners
Sarinah Berampu, 19820823 S1 Kesehatan Jl. Tempirai Lestari 1 no. 18
20 Penata / III/c Pelaksana 01-04-2017
SKM 200903 2 009 Masyarakat Blok V, Griya Martubung
Penyuluh
Vera Septi Yanti, 19790918 Penata Muda Tk. Kesehatan S1 Kesehatan Jl. Cemara Gg. Delima,
21 01-10-2017
SKM 200502 2 002 I / III/b Masyarakat Masyarakat Medan
Pertama
22 Nurlian Sianturi 19701220 Penata Muda Tk. Diusulkan menjadi SMEA 01-04-2013 Jl. Tuar Indah 8 No. 84 Blok
35
Pengadministrasi
199303 2 007 I / III/b IX
Umum
Penyuluh
D III Analis
19860402 Penata Muda Tk. Kesehatan Jl.Tuar Indah I No.154 Blok
23 Afnida, SKM Kes + S1 01-04-2015
200903 2 009 I / III/b Masyarakat IX
Kes. Masy.
Pertama
D III
19790205 Penata Muda Tk. Nutrisionis
24 Sanni Krisdawati Akademi 01-04-2015 Jl. Bunga No. 62 Belawan
200903 2 006 I / III/b Pelaksana Lanjutan
Gizi
Jl. Rawe II
19790226 Penata Muda / Bidan Pelaksana D III Lk. XIV
25 Lisbet br. Sitepu 01-04-2018
200801 2 016 III/a Lanjutan (AKBID) Kel. Titi
Papan

3.8.4 Fasilitas Administrasi


Dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokoknya dalam bidang pencatatan dan pelaporan data , maka puskesmas Martubung di dukung
oleh fasilitas dan pelayanan data, maka puskesmas Martubung di dukung oleh fasilitas administrasi yang terdiri dari:
a. Kartu berobat
b. Buku catatan pasien
c. Kartu laporan terpadu
d. Kartu BKIA
e. Meja dan Kursi
f. Lemari Arsip
g. Stempel
h. Arsip Komputer

36
3.8.5 Fasilitas Imunisasi
Fasilitas Imunisasi yang dimiliki Puskesmas Martubung antara lain:
a. Lemari pendingin
b. Alat – alat imunisasi
c. Vaksin, seperti : HB0 , BCG, Polio, Campak, DT, dan DPT – HB
d. Termos

3.8.6 Fasilitas Alat – Alat Kesehatan


Adapun peralatan yang dimiliki oleh Puskesmas antara lain :
a. Poliklinik set
PHN Kit
b. Bidan Kit
c. Dental Kit
d. Timbangan dewasa
e. Meteran pengukur tinggi badan
f. Kulkas

3.8.7 Fasilitas Obat – Obatan


Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan dalam rangka menjalankan tugas-tugas pokoknya memulihkan kesehatan dan
pengobatan penyakit didukung oleh perlengkapan obat – obatan antara lain:
a. Obat – obat APBD

37
b. Obat – obat Askes dan Gakin

Tabel 3.5 Daftar Alat penunjang medis di Puskesmas Martubung


No. Alat kesehatan Keterangan
1. Abbocath Uk. 20 22 24
2. Alcohol 70% 1000 ml
3. Handscoen -
4. Kapas pembalut / absorben 250 mg
5. Kassa steril -
6. Masker -
7. Plester Uk. 5 yards x 2 inch
8. Ringer laktat 1000 ml
9. Spuit Uk. 3cc dan 5cc
10. Iodine povidone 10% 30 ml
11. Natrium clorida 0,9% 500 cc

Tabel 3.6 Daftar obat di Puskesmas Martubung


No. Obat Sediaan
1. Acyclovir Tab 200 mg
2. Allopurinol Tab 100 mg
3. Ambroxol HCL Tab 30 mg
4 Amlodipine Tab 5 , 10 mg
5. Aminofilin Tab 200 mg
6. Amoksisilin Tab 500 mg, sirup 125mg/ 5ml
7. Antalgin (metampiron) Tab 500 mg
8. Antasida DOEN Tab kombinasi
9 Arcamox Tab 250 mg

38
10. Asam askorbat Tab 50 mg
11. Asam benzoate 3% Asam salisilat 6% Salep
12. Asam mefenamat Tab 500 mg
13. Asam salisilat 2% + belerang endap 4% Salep
14. Attapulgie + pectin Tablet kombinasi
15. Ferum sulfate Tablet salut kombinasi
16. Captropil Tab 12,5mg , 25 mg
17. Chloramphenicol Tab 250 mg
18. Clorpheniramine maleate Tab 4 mg
19. Cimetidine Tab 200 mg
20. Ciprofloxacin Tab 500 mg
21. Cotrimoxazole Tab 100/20, 400/80
22. Deksamatasone Tab 0,5 mg
23. Dekstrometorfan HBR Sirup 10mg/ 5ml
24. Difenhidramine HCL Inj 10 mg/ ml
25. Domperidone Tab 10 mg
26. Doxycycline Tab 100 mg
27. Fitomenadion (vit K1) Tab salut 10 mg
28. Furosemide Tab 40 mg
29. Oralit Sachet
30 Glibenclamide Tab 5 mg
31. Gliseril guaiacolat + bromhexine Tab kombinasi 100/80 mg
32. Gliseovulfin Tab 125 mg
33. Hidrokortison Krim 2,5%
34. Ibuprofen Tab 200 mg, sirup 200mg/5ml
35. Ketoconazole Tab 200 mg
36. Lidocaine komp Inj kombinasi
37. Levofloxacin Tab 500 mg
38. Lysine Syr 60 ml
39. Metronidazole Tab 500 mg
40. Metformine Tab 500 mg

39
41. Natrium bicarbonate Tab 500 mg
42. Natrium diclofenac Tab 25, 50 mg
43 Nystatin Tab vaginal 100000 IU
44. Vitamin B-Kompleks Tab 100 mg
45. Tetracycline Cap 250 mg
46 OAT Combipack
47. Oxytetracycline Salep kulit 3%, salep mata 1%
48. Paracetamol Tab 500 mg, sirup 120mg/ml
49. Pyrantel pamoat Tab 125 mg
50. Piroxicam Tab 20 mg
51. Prednisone Tab 5 mg
52. Ranitidine Tab 150 mg

40
BAB IV
ANALISA POLA PENYAKIT

4.1. Daftar 10 penyakit terbesar bulan Januari s/d Juli 2018

No. Nama Penyakit Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Total
1. ISPA 582 505 209 541 805 279 424 3345
2. Hipertensi 75 97 96 95 74 84 84 605
3. Gastritis 53 48 120 108 71 73 73 546
4. Rematik 99 112 77 93 36 29 29 475
5. DM 83 97 79 79 57 15 20 430
6. Diare 30 46 55 75 79 62 62 409
7. Penyakit Rongga Mulut 70 61 64 64 53 46 46 404
8. Infeksi Penyakit kulit 72 62 35 75 13 65 65 322
9. TB Paru 35 34 36 30 37 35 35 242
10. Penyakit THT 25 24 24 22 14 20 10 139
Total 6917

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit terbanyak selama bulan Januari s/d Juli 2018 di Puskesmas Martubung
adalah ISPA (3345 orang), dengan kejadian terbanyak pada bulan Mei (805 orang) dan paling sedikit yaitu pada bulan juni (279 orang ).
Penyakit ke dua tertinggi sekaligus menempati sebagai peringkat pertama dari penyakit tidak menular yaitu Hipertensi yang terjadi sebanyak 97
orang yang terjadi pada bulan februari. Dan penyakit yang paling kecil angka kejadiannya adalah penyakit THT yang berjumlah 139 orang.

41
BAB V
ANALISA ORGANISASI PUSKESMAS

5.1. Kedudukan, Organisasi, dan Tata Kerja Puskesmas


5.1.1. Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya
dengan Sistem Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah Daerah :
1. Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional
adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan
dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota
Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan
Kabupaten/Kota adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan
Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya.
3. Sistem Pemerintah Daerah
Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah
adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi
pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga
masyarakat dan swasta seperti praktek dokter, praktek dokter gigi,
praktek bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat.Kedudukan
puskesmas diantara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata
pertama ini adalah sebagai mitra.Di wilayah kerja puskesmas terdapat

22
pula berbagai bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya
masyarakat seperti Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa dan Pos UKK.
Kedudukan Puskesmas diantara berbagai sarana pelayanan kesehatan
berbasis dan bersumber daya masyarakat adalah sebagai pembina.

5.2. Organisasi Puskesmas


1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas tergantung tergantung dari
beban tugas masing-masing Puskesmas.Penyusunan struktur
organisasi Puskesmas di satu Kabupaten/Kota, sedangkan
penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.Sebagai acuan
dapat dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas berikut :
a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan :
1) Data dan Informasi
2) Perencanaan dan Penilaian
3) Keuangan
4) Umum dan Kepegawaian
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas :
1) Upaya Kesehatan Masyarakat, termasuk pembinaan terhadap UKBM.
2) Upaya Kesehatan Perorangan
d. Jaringan Pelayanan Puskesmas :
1) Unit Puskesmas Pembantu
2) Unit Puskesmas Keliling
3) Unit Bidan di Desa/Komunitas
2. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi
Puskesmas disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-
masing unit Puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas criteria

23
tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana dibidang kesehatan
yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.

3. Kepala UPTD Puskesmas


Kepala UPTD Puskesmas adalah penanggungjawab
pembangunan kesehatan ditingkat Kecamatan. Sesuai dengan
tanggung jawab tersebut dan besarnya peran Kepala UPTD
Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan ditingkat
Kecamatan maka jabatan Kepala UPTD Puskesmas adalah jabatan
fungsional tenaga kesehatan yang diberi tugas tambahan sebagai
kepala Puskesmas.

5.3. Tata Kerja Puskesmas


Tata Kerja Puskesmas yaitu :
1. Dengan Kantor Kecamatan
Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi
dengan kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang
diselenggarakan di tingkat kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup
perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan
pengendalian serta penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi
penggalian sumber daya masyarakat oleh Puskesmas, berkoordinasi
dengan kantor kecamatan mencakup pula kegiatan fasilitasi.
2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dengan demikian secara teknis dan administratif,
Puskesmas bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.Sebaliknya, Dinas Kabupaten/Kota bertanggung
jawab membina serta memberikan bantuan administratif dan teknis
kepada Puskesmas.
3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

24
Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang
dikelola oleh lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin
kerjasama termasuk penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan
yang diselenggarakan.Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan
teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.
4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat, puskesmas menjalin kerjasama yang
erat dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya
kesehatan perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan
dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti
Rumah Sakit (Kabupaten/Kota) dan Balai Kesehatan Mayarakat
(Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru, Balai Kesehatan Mata
Masyarakat, Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai Kesehatan
Olahraga Masyarakat, Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat, Balai
Kesehatan Indra Masyarakat).
Untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama
diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan
masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai
Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta
berbagai Balai Kesehatan Masyarakat. Kerjasama tersebut
diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh
dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
5. Dengan Lintas Sektor
Tanggung jawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis
adalah menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan
yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Untuk
mendapat hasil yang optimal, penyelenggaraan pembangunan
kesehatan tersebut harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai
lintas sektor terkait yang ada di tingkat kecamatan. Diharapkan di

25
satu pihak, penyelenggaraan pembangunan kesehatan di kecamatan
tersebut mendapat dukungan dari berbagai sektor terkait, sedangkan
di pihak lain pembangunan yang diselenggarakan oleh sektor lain di
tingkat kecamatan berdampak positif terhadap kesehatan.
6. Dengan Masyarakat
Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan
aktif dari masyarakat sebagai objek dan subjek
pembangunan.Dukungan aktif tersebut diwujudkan melalui
pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP) yang menghimpun
berbagai potensi masyarakat seperti tokoh masyarakat, tokoh agama,
LSM, organisasi kemasyarakatan, serta dunia usaha.BPP tersebut
berperan sebagai mitra puskesmas dalam menyelenggarakan
pembangunan kesehatan.

5.4. Struktur Organisasi Puskesmas


Tugas dan Fungsi:
 Kepala Puskesmas
- Sebagai pemimpin
- Sebagai tenaga ahli
- Mengoreksi program
 Urusan Tata Usaha
- Melaksanakan administrasi
- Pengurusan supporting (kepegawaian)
- Perlengkapan
- Keuangan
 Staf Puskesmas
- Masing-masing bekerja dan bertanggung jawab sesuai dengan
bidang/program kerja

26
Struktur Organisasi

Struktur Organisasi
KEPALA PUSKESMAS MARTUBUNG
dr. Syamsul Fajar Nasution
NIP: 196609242001121001

KEPALA SUB BAGIAN TATA


USAHA
May Rosa Bintang, SST
NIP.198305262005022002

URUSAN UMUM URUSAN KEUANGAN & URUSAN PERENCANAAN


PERLENGKAPAN PROGRAM & PELAPORAN
Nurlian Sianturi
NIP.197012201993032006 Dian Maharani Elisa Purnama Nasution
NIP.198604022010012005 NIP. 197311171998032004
Murni Napitupulu
May Rosa Bintang, SST
NIP.19670221198803 2002
NIP.198305262005022002 - Perencanaan Program
Lisbet br.Sitepu - Pelaporan
- Humas NIP. 19790226 2008012016
- Administrasi - Keuangan
- Kepegawaian -Perlengkapan
- Protokoler -Inventaris Barang

RUANG PEMERIKSAAN RUANG PEMERIKSAAN RUANG RUANG


ANAK UMUM PELAYANAN GIGI
dr. Linda Perangin-angin dr. Maria M. P.
FARMASI
drg. Sahap H.S. Rotua Marpaung
NIP. 195903251987102001 NIP. 197409222006042002 NIP.19581218199403101
Elisa Purnama Nasution Farida Sinaga NIP.
drg. Intan F. Purba
NIP. 197311171998032004 NIP. 196308051987032003 NIP.198202092010012015 196508071996032006
Vera Septi Yanti Murni Napitupulu
Ephi Aritonang
NIP. 197909182005022002 NIP.
NIP.1971092519940220
Sanni Krisdawati NIP. 196707211988032002
197902052009032006 01

27
BAB VI
ANALISA KEPUTUSAN ORGANISASI

Dalam menentukan kebijakan, kepala puskesmas akan mengumpulkan


semua staff dalam satu ruangan kemudian mendiskusikan/merapatkannya bersama
para anggota sebelum akhirnya mengambil keputusan.

6.1. Upaya Pencatatan dan Pelaporan

Tujuan
Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan dan dapat digunakan sebagai
bahan didalam menyusun rencana kerja.
1. Pembagian
a. Pencatatan
- Kegiatan administrasi
- Registrasi famili folder
- Registrasi kegiatan lain
b. Pelaporan
- Laporan kejadian luar biasa
- Laporan biasa, yaitu mencatat jumlah penyakit dan pengunjung puskesmas
- Laporan mingguan, yaitu mencatat kasus penyakit menular
- Laporan bulanan, yaitu mencatat kegiatan puskesmas dan posyandu
- Laporan triwulan, yaitu mencatat semua kegiatan puskesmas dan rencana
kerja selama triwulan.
- Laporan tahunan, yaitu mencatat semual laporan dalam satu tahun yang
diambil
- Laporan khusus berupa penyakit, kematian dan obat

28
BAB VII
ANALISA PELAYANAN KESEHATAN

Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional


yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina
peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas pemeliharaan
kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Fungsi puskesmas adalah menggerakkan pembangunan berwawasan
kesehatan, memberdayakan kesehatan dan memberdayakan keluarga serta
memberikan pelayanan tingkat pertama.

7.1. Program Dasar dan Program Pengembangan Puskesmas Martubung


7.1.1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta mempunyai
daya tarik yang tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dan harus diselenggarakan disetiap puskesmas.
Untuk Dinas Kesehatan Kota Medan upaya penyelenggaraan
kesehatan wajib Puskesmas ada 7 program wajib yaitu:
1. Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)
2. Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling)
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM)
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
6. Upaya Pengobatan
7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan (SP2TP)
7.1.2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya
yangditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan

29
dimasyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas, yang dipilih dari
daftar upaya kesehatan Puskesmas yang telah ada, yaitu:
1. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
2. Upaya Kesehatan Olahraga (Kesorga)
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (UPKM)
4. Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM)
6. Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ)
7. Upaya Kesehatan Mata (UKM)
8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (Batra)
10. Pemeriksaan Laboratorium Sederhana
Untuk mempelancar atau memberhasilkan kedua upaya diatas (upaya wajib
dan upaya pengembangan) diperlukan beberapa Urusan Penunjang Program. Adapun
Urusan Penunjang Program berjumlah 8 urusan, yaitu:
1. Urusan Tata Usaha
2. Urusan Administrasi/ Registrasi/ Kartu/ Karcis/ Resepsionis
3. Urusan Keuangan/ Bendahara
4. Urusan Kepagaiwaian
5. Urusan Perlengkapan/ Barang/ Inventaris
6. Urusan Poliklinik
7. Urusan Kamar Suntik
8. Urusan Kamar Obat/ Apotik/ Farmasi

7.2. Program Prioritas Puskesmas Martubung


7.2.1. Upaya Promosi Kesehatan
Tujuan
1. Agar individu, kelompok masyarakat secara keseluruhan melaksanakan perilaku
hidup sehat.
2. Agar individu, kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-upaya
kesehatan, ikut dalam perencanaan dan penyelenggaraan posyandu.
Sasaran
1. Tatanan rumah tangga
2. Tatanan institusi pendidikan (sekolah) termasuk madrasah dan pondok pesantren
30
3. Tatanan tempat kerja (kantor, pabrik, dll)
4. Tatanan tempat-tempat umum, pasar, terminal tempat ibadah, tempat hiburan,
restoran dan lain-lain
5. Tatanan institusi kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit, dll).
Kegiatan
1. Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan lingkungan, gizi
keluarga, KB, imunisasi, posyandu, dan sebagainya bertempat di:
a. Balai Kelurahan dan Kecamatan
b. Sekolah SD, SMP, SMA
c. Rumah Ibadah
d. Posyandu
2. Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamflet, dan brosur
3. Pembinaan generasi muda untuk hidup di dalam kegiatan antara lain berupa
gotong royong dan olahraga
4. Kegiatan yang dilakukan oleh pihak puskesmas maupun di lapangan yaitu
mewujudkan peran serta masyarakat posyandu dan bakti husada yang memberikan
keterangan penyuluhan terhadap:
a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
b. Higiene dan sanitasi lingkungan
c. Perbaikan gizi
d. Kesehatan dan kunjungan ke rumah-rumah
e. Tanaman obat keluarga
5. Mewujudkan peran serta masyarakat melalui posyandu, kesehatan dan kunjungan
ke rumah-rumah serta tanaman obat-obatan keluarga (Toga). Cara-cara yang
dilakukan dengan mengadakan penyuluhan perorangan, perkelompok, dan
massal.Metode yang dilaksanakan yaitu, bimbingan dan konseling, ceramah,
diskusi kelompok, demonstrasi dan lain-lain.
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
Pengertian :
Posyandu merupakan sarana pelayanan kesehatan yang dibuat oleh masyarakat
untuk masyarakat dengan dukungan teknis oleh tenaga kesehatan.
Sasaran :
Bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan PUS(Pasangan Usia Subur).
Tujuan :
31
1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita dan angka kelahiran.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
3. Mempercepat di terimanya NKKBS(Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)
4. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi
untuk usaha-usaha kesehatan masyarakat.Meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang sesuai
kebutuhan. Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam
usaha meningkatkan cakupan penduduk dan geografis.

Menurut tingkatnya posyandu dibagi 4 strata:


1. Pratama, kegiatan posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur tiap
bulannya, juga terbatas dalam jumlah kader.
2. Madya, kegiatan posyandu strata ini delapan kali dalam setahun, mempunyai
kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih rendah dengan adanya dana
sehat.
3. Purnama, kegiatan posyandu strata inilebih dari delapan kali dalam setahun
dengan kader lebih dari 5 orang dengan cakupan baik dan telah memiliki dana
sehat.
4. Mandiri, kegiatan posyandu strata ini sebanyak dua belas kali dalam setahun
dengan kader lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat sudah tersedia untuk
lebih dari 50 KK.

Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu :


1. Meja I : Pendaftaran
2. Meja II : Penimbangan bayi dan balita
3. Meja III : Pengisian KMS
4. Meja IV : Penyuluhan perorangan
a. Mengenai balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang diikuti
pemberian makanan, oralit, dan vitamin A dosis tinggi
b. Mengenai gizi, kesehatan diri, perawatan payudara, ASI eksklusif dan P2P
terhadap ibu hamil dan menyusui.
c. Menjadi peserta KB lestari, pemberian kondom, pil ulangan atau tablet
busa

32
5. Meja V : Pelayanan tenaga kerja profesional meliputi KIA, KB,
imunisasi dan Pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan kebutuhan
setempat.

Upaya Kesehatan Wajib :


o Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)
 Posyandu
N Target
Program Kegiatan Sasaran Lokasi
o. (%)
Promosi Kesehatan & Penyehatan Lingkungan
PK/PSM
1. Posyandu
* Jumlah posyandu   35 2 kelurahan
* Jumlah Posyandu aktif 100 33 2 kelurahan
A * Jumlah Posyandu
- -  
  Pratama
  * Jumlah Posyandu
- -
  Madya
  * Jumlah Posyandu
34 34 2 kelurahan
  Purnama
  * Jumlah Posyandu
1 1  2 kelurahan
  Mandiri
  Kader Posyandu
  * Jumlah Kader ( %x jlh
  175 2 kelurahan
  Posy)
  * Jumlah Kader aktif 175 175  
  1/pusk/k
  2. Toga Binaan Lingkungan V Lingk.V Kel. Besar
el
  3. Penyuluhan
  Ibu, balita, capin, ibu
* Posyandu 280 Setiap lingk
nifas
* Masyarakat Umum  
* Sekolah (sekolah x 7 kl Paud, TK, SD, SMP,
 160 Guru, murid
1 thn) SMA

Jadwal Posyandu Di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung Kecamatan Medan


Labuhan Agustus 2018 Kelurahan Besar

NO NAMA JADWAL NAMA NAMA NAMA


POSYANDU/ POSYANDU PETUGAS KADER KEPLING/NO.
ALAMAT HP
1 Cempaka 6-Aug-18 Elisa Purnama 1 Fatimah Fadly Boy
IV/Lk.IV Nast 2 Zulfa 0813 9736 6363
Suprapti Suryati
3 Titin

33
Handayani
4 Mahanum
5 Evi Yanti
2 Cempaka 6-Aug-18 Dian Maharani 1. Dra. Awaluddin
IX/Lk.IX Maharani Maimunah Hutagalung
Comp. DTI 2. Nurhayati 081370913319
3. Fitri Julianti
4. Siti Nurhafsa
5. Erni Roza

3 Cempaka 6-Aug-18 Lisbet Sitepu 1. Eka Susanti


XIII/Lk. XIII Farida 2. Siti Mariam
Blok. I 3. Nurhelma
4. Ika Dika
5. Veronika
4 CempakaVI/L 7-Aug-18 Nauli 1. Asbania Sumadi Wijaya
k. VI PTP Murni 2. Siti Hajar 0823 6904 7524
Darma
3. Lili Wardiah
4. Rizki
Handayani
5. Sri Rahayu
5 Cempaka 8-Aug-18 Lili Rahmawati 1. Nur Saini Irwansyah
XXII/Lk. XXII Sanni 2. Khairunisak 0823 6657 0398
Blok XXII 3. Eviliana
4. Silvin
Niswanda
5. Emitiara
6 Cempaka 10-Aug-18 Bethesda Erika 1. Salmah Malkan Hasibuan
XV/Lk.XV Ephi Aritonang 2. Otoida 0813 6145 5221
Blok III 3. Sri Wahyuni
Handayani
4. Nurmila Afnis
5. Ira Yuannasari
7 Cempaka 13-Aug-18 Elisa Purnama 1. Rahma Rambe Marusaha
XVI/Lk.XVI Nast 2. Nani Naibaho
Blok IV Rumondang 3. Ramlah 0813 688 6539
4. Maimun Deli
5. Nursa’adah
Amini
8 Cempaka 13-Aug-18 Faridah Sinaga 1. Dwi Payani Rozali, Dwi
XI/Lk. XI Sanni 2. Novita Sari 0821 6278 1840
BTN 3. Vabiyola 0821 6219 4566
4. Yuni Wulan
5. Nazli Aswani
9 Cempaka X 13-Aug-18 Lisbet Sitepu 1. Halidah Abdis Salam
Lk. X Sarinah Hanum 0813 2296 117
2. Khadijah
3. Sari Ramadani
4. Sofiah

34
5. Kamaria
10 Cempaka 14-Aug-18 Mayrosa 1. Sumarni Hasan Bambang
XVIII Elisa Purnama 2. Partini 0823 7007 2088
Lk.XVIII Nist 3. Juniarti
Blok.VI 4. Juliani
5. Junita
11 Cempaka II 15-Aug-18 Lili Rahmawati 1. Nurhainah Rasid
Lk.II Elli F Nainggolan 2. Yulinda 0813 9736 6363
Sibarani
3. Sumiati
4. Milawita
5. Kamalia
12 Cempaka VII 16-Aug-18 Nauli Sari 1. Lindawati Suheli
Lk.VII Nasution 2. Siti Rahmaini
Dian Maharani 3. Tri Asmiati
4. Rika Mauliza
5. Lindawati
13 Cempaka 16-Aug-18 Bethesda Erika 1. Aflah Noorleli
XIV/Lk. XIV Sanni Krisdawati Widayana 0812 4099 044
Blok. II 2. Yuli Fachyuni
3. Ari Afriani
4. Utami
5. Aflia Hilwana
14 Cempaka III 20-Aug-18 Elisa Purnama 1. Rulyati Abdullah
Lk. III Nasution 2. Henny 0812 6002 6969
Sanni Krisdawati 3. Nurfadila
4. Nurhasanah
5. Junita
15 Cempaka 20-Aug-18 Murni Napitupulu 1. Badraini Arita Mawardi
XXI/Lk. XXI Maharani 2. Herta 0813 9609 0454
Blok IX Pangaribuan
3. Nurleli
4. Asleni
Tanjung
5. Ema
16 Cempaka 20-Aug-18 Lisbet 1. Arbah
XVII/Lk.XVII Sarinah 2. Rani
Blok V 3. Fitriani
4. Sri Rahayu
5. Indah
Mendrofa
17 Cempaka 21-Aug-18 Bethesda Erika 1. Hj. Ribut Gunung
XIX/Lk.XIX Afnida 2. Fitria 0812 6945 4206
Blok VII Ardhianti
3. Nova Sari
4. Erfiyanti
5. Kiki Maya
Sari
18 Cempaka 21-Aug-18 Elisa Purnama 1. Maslina Pane Kabarsyah
XX/Lk. XX Nasution 2. Nurlena 0856 6133 061

35
Blok VIII Mayrosa 3. Anita Rahim 0821 6433 6233
4. Tuti Yuliana
5. Ika Rosita
19 Cempaka VIII 23-Aug-18 Elli F Nainggolan 1. Hariyanti Idris
Lk. VIII Sanni Krisdawati 2. Sabaria 0812 6958 7005
3. Rohana 0822 7258 8374
4. Sri Kurnia
5. Sri Maharani
20 Cempaka V 27-Aug-18 Farida Sinaga 1. Ida Hariati Lena (Kader)
Lk.V Sanni Krisdawati 2. Nurlena 0813 9727 2244
3. Sutini
4. Rika Sari
5. Fitri Daningsih

36
o Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling)
Tujuan
Untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan melalui kegiatan sanitasi serta pencegahan.

Sasaran
a. Daerah yang rawan air bersih.
b. Daerah yang rawan penyakit menular.
c. Daerah percontohan dan pemukiman baru.
d. Tempat-tempat umum seperti terminal, pasar swalayan, rumah ibadah, dan lain-lain.
e. Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.
Kegiatan
a. Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang memenuhi syarat kesehatan.
b. Higiene dan sanitasi tempat tinggal yang mencakup:
 Mendata tempat pembuangan sampah dan sarana jamban keluarga
 Mendata sarana air minum.
 Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.
 Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik bagi kesehatan.
c. Higiene dan Sanitasi Lingkungan berupa pengawasan kesehatan dan tempat-tempat umum serta tempat pengolahan dan penyajian.
d. Melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

No SARANA JENIS/ MACAM SARANA JUMLAH YANG ADA


37
1. Jumlah Rumah 16.361
Kesehatan
2. Tempat Sampah Sementara
1. Lingkungan
3. Jamban/WC 16.361
Perumahan
4. Sarana Air Limbah Tertutup
1. Sumur Gali Terlindung 80
2. PDAM (Perpipaan) 16.356
3. Depot Air Minum 14
4. Pembuatan Roti (Bakery) 4
2. Penyehatan Air
5. Pembuatan Tahu dan Tempe 2
6. Restaurant/ R.Makan 6
7. Warung Jajanan/ Kantin 40
8. Kedai Kopi 4
1. Salon 10
Tempat- Tempat 2. Pasar Tradisional 3
3.
Umum 3. Minimarket 3
4. Toko Grosir 3
4. Non TPM 1. Bengkel 3
1. Rumah Sakit 1
2. Balai Pengobatan 22
5. Sarana Kesehatan
3. Puskesmas 1
4. Puskesmas Pembantu 1
6. Sarana Pendidikan 1. PAUD/ TK 19
2. SD/MIN 22

38
3. SLTP/ MTs 9
4. SMA/MAN/SMK 5
1. Jumlah Mesjid/ Musholla 42
7. Ibadah 2. Jumlah Gereja 26
3. Jumlah Vihara 2
8. Sarana Perkantoran 1. Pemerintah 2

Distribusi sarana sumber air, sarana pembuangan kotoran, pembuangan sampah, perumahan penduduk, dan pembuangan air limbah
penduduk di wilayah kerja Puskesmas Martubung.

N SARANA  JENIS / MACAM BESAR TANGKAHAN


O SARANA Yang ada Yang ada
1 Penyediaan 1. PDAM 16.361 5.854
air bersih (KK) 2. SPT/Sumur Bor 199 181
3. Sumur gali 2.270 340
4. Lain-lain    
2 Pembuangan 1. Septik tank dan leher 10.507 5.854
kotoran angsa
penduduk (KK) 2. Jamban leher angsa - -
3. Jamban cemplung - -
4. Lain-lain - -
3 Pengolahan 1. Dikelola PD 9.522 4.704
Sampah Kebersihan
2. Lubang 850 900
sampah/dibakar
3. Lain-lain 135 250
4 Perumahan 1. Permanen 9.857 5.104

39
2. Semi permanen 650 750
3. Papan / tepas 0 0

Tabel 4.5 Distribusi sarana sumber air, jamban, pembuangan sampah,perumahan penduduk dan pembuangan air limbah
penduduk di wilayah Puskesmas Martubung

No Uraian Sarana Sasaran Target Cakupan %


(%)
1 Sumber air PDAM 4.697 100% - -
(KK) SGL 2.878 100% - -
Pompa Tangan 404 100% - -
Lain – lain 111 100% - -
2 Jamban Leher angsa + 6.034 100% - -
(KK) septic tank
Cemplung 1.798 100% - -
Lain – lain 351 100% - -
3 Sarana Dikelola pada 4.968 100% - -
pengelolaan kebersihan
sampah Lubang 2.323 60% - -
(KK) sampah/dibakar
Berserakan 892 60% - -
4 Perumahan Permanen 4.727 75% - -
Penduduk Semi permanen 2.418 75% - -
Darurat 1.138 75% - -
5 Pembuangan Menggunakan 1.766 80% - -
Air Limbah SPAL
Lancar Tanpa 2.993 37,07% - -
SPAL
Menggenang - -

40
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar air bersih penduduk berasal dari PDAM sebanyak 4.697 KK (target 100%)
dan yang memenuhi cakupan 4.648 KK (pencapaian 98,97%).
Jenis jamban keluarga yang digunakan yaitu tipe leher angsa dilengkapi septic tank sebanyak 6.034 KK (target 100%) dan yang
memenuhi cakupan 6.028 KK (pencapaian 99,89%). Sistem pembuangan sampah sebagian besar dikelola oleh petugas kebersihan
sebanyak 4.968 KK (target 100%), jenis perumahan penduduk sebagian besar adalah permanen sebanyak 4.851 KK (pencapaian 97,65%)
dan penduduk yang menggunakan SPAL sebanyak 4.224 KK (target 100%) yang memenuhi sekitar 3.470 KK (pencapaian 82,14 %).

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
7.1.3. KB, KIA dan Program Imunisasi

Pengertian:

41
Keluarga Berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan agar menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai
tujuan tertentu.
Sasaran :
PUS, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Tujuan:
Kesehatan melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam kelembagaan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).
Kegiatan :
1. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-usaha terpadu.
2. Memberikan layanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk IUD, pil, kondom, suntikan, Kontap dan susuk.
3. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan Posyandu wilayah kerja Puskesmas.
4. Memotivasi calon akseptor dan akseptor KB agar menjadi motivator KB.
5. Melayani konsultasi dan konsultasi Kontap.
6. Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan dan tahunan.

A. Keluarga Berencana
No. Program Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
KIA Besar Tangkahan Besar Tangkahan Besar Tangkahan Besar Tangk Besar Tangkahan Besar Tangkahan Besar Tangkahan
ahan
1. K1 42 21 86 47 142 485 202 121 259 155 319 191 377 226
2. K4 42 21 81 43 131 43 187 105 242 137 299 171 354 203

42
3. DRT 2 2 5 4 7 6 9 7 11 8 13 10 15 11

4. Persalinan 42 21 81 43 130 71 184 102 238 134 295 168 350 200
oleh tenaga
kesehatan
(PN)
5. Persalinan 42 21 81 43 130 71 184 102 238 134 295 168 350 200
di fasilitas
kesehatan
(PF)
6. Persalinan 0 0 0 0 2 2 4 3 6 5 8 7 11 9
dengan
komplikasi
(PK)
7. Kunjungan 42 21 81 43 130 71 184 102 238 134 295 168 350 200
Nifas
Lengkap
(KF)
8. Fe3 42 21 38 23 50 30 56 32 55 32 57 34 55 32
9. Ibu nifas 0 0 38 23 49 28 53 31 54 32 57 34 55 32
+Vit A
10. ASI 42 21 5 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Eksklusif

Laporan Kesehatan Ibu dan Anak serta Prorgam KB di Wilayah Kerja Puskesmas Martubung bulan Januari s/d Juli
B. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Pengertian

43
KIA adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita, serta anak
prasekolah yang menjadi tanggung jawab Puskesmas dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bangsa pada umumnya.
Sasaran :
1. Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan balita
2. Anak usia prasekolah.

Tujuan :
1. Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu timbang berat badan, mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian
tablet tambah darah, serta vitamin A.
2. Melaksanakan penyuluhan pada ibu hamil mengenai keadaan gizi, perawatan payudara, ASI eksklusif, kebersihan diri dan lingkungan.
3. Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB.
4. Membina Posyandu.
5. Merujuk pasien ke Rumah Sakit, apabila penyakitnya tidak dapat ditanggulangi di Puskesmas.
6. Pencatatan dan pelaporan KPKIA (Kelompok PeminatKesehatan Ibu dan Anak).
7. Pemberian Imunisasi pada bayi, Balita, ibu hamil dan calon pengantin.

Kegiatan :
1. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui.
2. Pemeriksaan dan pemeliharaan anak.
3. Imunisasi dasar dan revaksinasi.
4. Pengobatan sederhana dan pencegahan dehidrasi pada anak yang menderita diare dengan pemberian cairan peroral.
5. Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu dan anak.
6. Menjalankan kunjungan rumah.

44
7. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
8. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)

C. Imunisasi
A. Pengertian
Imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh terhadap penyakit tertentu.
B. Tujuan
 Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian.
 Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil danpencegahan penyakit.
C. Sasaran
Bayi, Balita, Ibu Hamil, Anak Sekolah, dan Pasangan Usia Subur (PUS).
D. Macam-macam Imunisasi
 BCG
Kegunaan
Menghindarkan dan memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC terhadap anak.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali.
2. Lokasi pemberian pada lengan kanan atas.
3. Dengan injeksi sc.
4. Dosis 0.05 cc
 DPT

45
Kegunaan
Untuk mencegah Difteri, Pertusis dan Tetanus.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 3 kali.
2. Dosis 0.5 ml dengan interval minimal 4 minggu, sebanyak 3 kali suntikan.
3. Lokasi suntikan dipaha luar.
4. Injeksi IM.
 Polio
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap Penyakit Polio.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 4 kali.
2. Diberikan dengan meneteskan kedalam mulut
 Campak
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 9-11 bulan, sebanyak 1 kali.
2. Lokasi pemberian pada lengan kiri.
3. Dengan injeksi Subkutan
4. Dosis 0.5 ml

46
 Tetanus Toxoid
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tetanus
Cara Pemberian
Diberikan pada murid kelas V SD, calon pengantin (PUS), diberikan 2 kali dengan interval 4 minggu
 Hepatitis B
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 0-7 hari, diberikan 3 kali dengan interval minimal 4 minggu pada pemberian I dan II. Pemberian ke II
dan III diberikan dengan interval 5 bulan.
2. DenganInjeksimemakai unije.

Laporan kegiatan imunisasi pada anakdi wilayah Martubung kecamatan Medan Labuhan Januari s/d Agustus 2018

47
Target Sasaran Cakupan
No Imunisasi Jan Feb Mar Apr Me Juni Juli Agus
i
1 BCG 97% 1400 82 82 84 82 98 81 81 87
2 DPT HB I 90% 71 84 84 92 96 85 85 85
3 DPT HB II 75 78 77 88 94 78 80 81
4 DPT HB III 97% 76 80 79 95 95 82 84 83
5 Polio 1 BAYI 80 82 82 95 100 86 89 79
6 Polio 2 90% 73 74 76 92 96 84 81 83
7 Polio 3 78 80 80 92 93 85 83 75
8 Polio 4 80 80 80 95 98 81 84 86
9 Campak 82 81 81 95 98 83 86 87
10 Hb 0˗7hari 92 100 100 100 104 100 95 100
11 TT 1 3 4 5 5 5 3 5 3
12 TT 2 2 2 3 3 5 1 2 1
13 TT 3 0 0 0 0 1 0 0 0
14 TT 4 0 0 0 0 0 0 0 0
15 TT 5 0 0 0 0 0 0 0 0
16 IPV 66 68 64 76 82 59 19 44
17 Booster DPT ̵ HB 76 76 72 86 96 59 67 53
18 Booster Campak 80 80 78 82 92 63 21 52
19 LIL 80 82 81 95 98 83 86 87
Dari tabel di atas dapat dilihat pemberian imunisasi terbanyak adalah Hb 0-7 hari 791 orang dan kedua adalah imunisasi campak 693 orang dan
yang terendah adalah imunisasi TT 2 sebanyak 19 orang.

48
o Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM)
a. Batasan
Usaha perbaikan gizi adalah usaha pokok kesehatan yang ditunjuk untuk
mencegah dan menanggulangi masalah gizi pokok yang ada di Indonesia dengan
jalan menurunkan jumlah penderita kurang gizi serta untuk meningkatkan status
gizi masyarakat secara keseluruhan.
b. Tujuan
1. Tujuan Umum
a) Meningkatkan status gizi balita dimana sasaran melalui kegiatan posyandu,
pelayanan dipuskesmas pembantu maupun pos kesehatan.
b) Meningkatkan peran serta PKK agar ikut mendukung peran serta aktif dari
ibu-ibu kader posyandu maupun dari tokoh masyarakat dalam pelaksanaan
posyandu.
c) Meningkatkan kerja sama dengan lintas sektoral maupun lintas program.
2. Tujuan Khusus
a) Menurunkan kadar KEP dan Gaki
b) Menurunkan penderita anemia gizi terbaru pada ibu hamil
c) Menurunkan penderita kekurangan vitamin A
c. Sasaran
a) Balita
b) Ibu menyusui
c) Ibu Hamil
d) Penderita dari balai pegobatan
d. Kegiatan Gizi
1. Dalam Gedung
a) Pojok Gizi
b) Pelayanan Gizi terdiri dari : penyuluhan dan konsultasi gizi serta
penyediaan makanan.
2. Diluar Gedung
a) Pemberian paket pertolongan gizi
b) Penyuluhan kelompok
c) Pemantauan status gizi

49
e. Pelaksanaan Pojok Gizi
1. Kegiatan pojok gizi
a) Tenaga 1 orang D1 gizi
b) Diawali dengan pengenalan program kesemua staf puskesmas dengan
materi yang sama pada saat pelatihan gizi sekabupaten.
2. Bentuk kegiatan pojok gizi
a) Penyuluhan perorangan diruang pojok gizi
b) Penyuluhan kelompok pada posyandu untuk ibu hamil, bayi, balita.
c) Penyuluhan kelompok pada lansia.
3. Sasaran Program Pojok Gizi
a) Bayi dan balita KEP
b) Bumil resiko tinggi
c) Penderita DM, Hipertensi, Obesitas, KP, Tifoid
4. Metode Pelaksanaan
a) Waktu : tiap hari sesuai dengan jam kerja puskesmas.
b) Sarana : ruang gizi, peralatan yang digunakan, leaf DM, rendah garam,
rendah kolesterol, TKTP, rendah kalori, satu seed foot motel, macam
buku panduan.
c) Pelaksanaan 1orang MADE, 1 orang D1 gizi
d) Metode :wawancara, observasi (ruang gizi dan posyandu), membaca
kediaman medis, pengamatan langsung dilapangan, cara evaluasi
dengan monitor perkembangan BB, keadaan fisik, data laboratorium
dan data klinis.

5. Dana Swadaya Puskesmas dan Program


Kriteria yang Digunakan
Potensi yang mendukung untuk mengembangkan pokok gizi puskesmas
a) Kebijakan dari puskesmas
b) Tersedia sarana dan prasarana dari swadaya puskesmas meskipun
masih kurang
c) Adanya tenaga professional dan bidan yang memonitor sasaran
d) Keberadaan polindes sehingga membantu memonitor sasaran

50
e) Khusus di Kota Medan karena merupakan program rutinitas maka
dipandang perlu untuk ditingkatkan

Cakupan
No
Progam Target Sasaran Jan Feb Mar Apri Mei Juni Juli
.
l
1. Perbaikan gizi
370 368 369 3694 369 295
D/S 85,50% 8482 3678
1 3 0 8 7
848 848 848 8482 848 848
8482
2 2 2 2 2
333 328 330 3322 334 334
N/D 85% 8482 3299
8 6 8 6 6
749 751 752 7532 753 754
7450
4 9 9 7 2
379 374 374 3761 377 377
K/S 80% 8482 3734
2 2 8 8 8
848 848 848 8482 848 848
8482
2 2 2 2 2
360 345 346 3485 350 350
D/K 70% 8482 3444
9 5 8 6 6
757 762 758 7611 761 762
7556
8 7 0 9 3
360 327 358 3603 361 361
N/S 40% 8482 3589
2 3 8 8 8
848 848 848 8482 848 848
8482
2 2 2 2 2
34/3 34/3 34/3 34/34 34/3 34/3
PL / PA 34/34 4 4
4 4 4

2. Distribusi Fe
Fe 87 91 87
95% 1107 0 61 80 88
Bumil
Fe Nifas 80% 1090 80 0 0 0 0 0 0
Fe 0 0 0
Remaja 2698 0 0 0 0

51
3. Distribusi vitamin A

0 0 499
Bayi 85% 721 0 0 0 0

0 0 399
6
500
Balita 85% 5746 0 0 0
9

0 0 91

Nifas 100% 1489 0 125 0 0

Jumlah Anak Gizi Buruk di Puskesmas Martubung Periode Januari- Juli 2018

GIZI CAKUPAN

BURU Jan Feb Mar Apr Mei Jun Juli


B L B L B L B L B L B L B L
K 6 0 0 6 0 2 2 2 0 4 0 4 1 4

Keterangan :
S : Semua balita di wilayah kerja puskesmas.
K : Semua balita yang terdaftar dan mempunyai KMS.
D : Semua balita yang ditimbang di posyandu.
N : Semua balita yang naik timbangannya.

Dari tabel diatas dapat di lihat hasil pencapaian program upaya peningkatan
gizi dimana target SKDN secara keseluruhan:
Target N/S = Pencapaian Program (target : 40%)
Target K/S = Cakupan Program (target : 80%)
Target D/S = Partisipasi Masyarakat (target : 80%)
Target D/K = Penggerak (target : 70%)
Target N/D = Keadaan Pertumbuhan Balita (target : 85%)
Dari data tabel diatas dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Martubung masih kurang dikarenakan kurangnya kesadaran

52
dari masyarakat tersebut tentang pentingnya posyandu bagi kehidupan mereka, juga
kurangnya pengetahuan masyarakat bahwa anak masih harus tetap dibawa ke
posyandu walaupun telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap.

53
 Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

Penyakit menular adalah penyakit yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan yang sakit, dari serervoir ataupun benda benda
yang mengandung bibit penyakit lainnya kemanusia sehat.
Sasaran
Seluruh lapisan masyarakat.
Tujuan
1. Mencegah terjangkitnya penyakit.
2. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal.
3. Menurunkan angka kematian dan kesakitan.
Usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit meliputi kegiatan pasif, dimana kegiatan pasif adalah penderita mengunjungi
puskesmas. Sedangakan kegiatan aktif dimana petugas melakukan kunjungan ke rumah-rumah pasien untuk melakukan penyuluhan dan
pengobatan.
Kegiatan P2M yang dilakukan di Puskesmas Martubung karena :
1. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yangdapat dicegah dengan imunisasi, misalnya: campak dan TB paru.
2. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan hygiene dan sanitasi, misalnya: diare.
3. Masih tingginya angka penyakit menular yang ditulari secara langsung, misalnya: TB paru, ISPA, dan masih ada ditemukan
poenyakit varisella.
4. Kegiatan-kegiatan P2M berupa:
a) Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan.
b) Mengadakan imunisasi antara lain: BCG, DPT, Campak, Polio, DT dan TT.
Langkah– langkah yang dilakukan dalam pengamatan dan pemberantasan penyakit:

54
a) Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit.
b) Melaporkan penyakit menular.
c) Menyelidiki dilapangan untuk melihat ada tidaknya laporan yang masuk menemukan kasus-kasus untuk mengetahui sumber
penularannya

Tindakan permulaan untuk menahan penularannya:


a) Menyembuhkan penderita hingga sehat.
b) Pemberian imunisasi.
c) Pemberantasan vektor nyamuk (PSN dan fogging).
d) Pendidikan kesehatan pada masyarakat agar mandiri tentang kesehatan(penyuluhanPHBS)

Laporan Program TB Paru Puskesmas Martubung bulan Januari s/d Juli 2018
Extr
a
Suspect BTA (+) RO (+) DM HIV
No Bulan Par
u
L P L P L P L P L P
1 Januari 25 25 1 4 1 1 0 1 0 0 0
2 Februari 23 21 3 4 2 1 1 0 0 0 0
3 Maret 20 17 2 3 1 1 0 1 0 0 0
4 April 29 21 3 1 0 1 0 0 0 1 0
5 Mei 16 14 3 0 3 0 0 0 0 0 0
6 Juni 33 15 4 1 0 0 0 0 0 0 0
7 Juli 36 24 5 1 1 1 0 0 0 1 0
182 137 21 14 8 5 1 2 0 2 0
Jumlah
319 35 13 3 2 0

55
Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa suspect TB merupakan jumlah terbanyak dalam program TB paru yaitu sebanyak 319
orang dan 182 orang diantaranya berjenis kelamin laki ̵ laki, sedangkan pasien TB paru dengan HIV merupakan kelompok terkecil yaitu
sebanyak 2 orang dan berjenis kelamin perempuan . Tidak ditemukan kasus TB extra paru di Puskesmas Martubung.


200
180
160
140
120
100 Laki˗Laki
80 Perempuan
60
40
20
0
Suspect TB BTA (+) RO (+) DM HIV Extra Paru

56
70

60

50
Suspect TB
40 BTA(+)
RO (+)
30 DM
HIV
20 Extra Paru
10

0
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli

 Berdasarkan tabel diatas diperoleh bahwa suspect TB merupakan jumlah terbanyak dalam program TB paru yaitu sebanyak 319 orang dan 182 orang diantaranya
berjenis kelamin laki ̵ laki, sedangkan pasien TB paru dengan HIV merupakan kelompok terkecil yaitu sebanyak 2 orang dan berjenis kelamin perempuan . Tidak
ditemukan kasus TB extra paru di Puskesmas Martubung.

57
TGL
N J RUMAH MASUK KE TROMBOSI
O TANGGAL NAMA K UMUR SAKIT RS ALAMAT L T HEMATOKRIT KET
     
    JANUARI NIHIL  
                       
M.Irwansyah Mitra 31/01/201
1 10/02/2018 Putra L 39 th Medika 8 Gang Rela Lk.III B 74000 46.8% Sembuh
M.Randa Mitra 31/01/201
2 11/02/2018 Gunawan L 03 th Medika 8 Jl.Pancing 5 Lk.V B 36000 48.9% Sembuh
Felix H Mitra 16/02/201 Jl.Sembilang 15
3 21/02/2018 Pzrdede L 02 th Medika 8 No.135 Lk.IX T 120.000 39.9% Sembuh
                       
     
    MARET NIHIL  
                       
Rahmad
Kusnadi 20/03/201
4 02/04/2018 Basri L 25 th Delima 8 Jl.Pancing II Lk.V B 70.000 48.3 % Sembuh
31/03/201
5 04/04/2018 Novita Sari P 29 th Delima 8 Jl.Rawe II Lk.III T 121.000 44.4% Sembuh
Mitra 30/03/201 Jl.Tg.SenLtosa 16
6 05/04/2018 Mardiah P 23 th Medika 8 No.111 Lk.XV B 23.000 41.2% Sembuh
M.Azis Aulia Mitra 09/04/201
7 12/04/2018 Nasution L 09 th Medika 8 Komp.DTI Lk.IX B 87.000 36% Sembuh
Mitra 28/03/201
8 16/04/2018 Hidayat L 38 th Medika 8 Jl.Pancing V Lk.III B 90.000 40.5% Sembuh
Michel Mitra 07/04/201 Komp.BTN AL
9 17/04/2018 Agatha Purba L 09 th Medika 8 Blok AE Lk.XI B 100.000 33.3% Sembuh
08/04/201
10 19/04/2018 Mariani P 52 th Delima 8 Jl.Rawe III Lk.V T 11.000 42.4% Sembuh

58
Chika Kayla 15/04/201
11 21/04/2018 Dewi P 08 th Delima 8 Jl.Rawe II Lk.III T 125000 38.3% Sembuh
M.Balqis 15/04/201
12 23/04/2018 Subargo L 11 th Delima 8 Jl.Rawe Lk.III T 46.000 42.8% Sembuh
Mitra 13/04/201 Gang Mangga
13 25/04/2018 Sukrisno L 56 th Medika 8 Lk.VI T 30.000 33.5% Sembuh
Mitra 22/04/201 Jl.Pancing I
14 26/04/2018 Ida Royani P 16 th Medika 8 Gg.Durian Lk.IV B 105.000 40.4% Sembuh
Adzy Mitra 25/04/201
15 28/04/2018 Prasetio L 26 th Medika 8 Jl.Rawe III Lk.V T 69.000 36.7% Sembuh
                       
                       
                       
03/05/201
16 05/05/2018 Ali Al Farizi L 2th3bln Delima 8 Jl.Rawe II Lk.IV T 66.000 38.1% Meninggal
Layla Aprina Mitra 14/05/201 Jl.Tg. Sentosa X
17 23/05/2018 Hrhp P 19 thn Medika 8 No.50 Lk.XVI B 86.000 39.9% Sembuh
                       
Jl.Yos Sudarso.
M.Aris Mitra 28/05/201 Gg.H. Kamal
18 04/06/2018 Maulana L 13 thn Medika 8 Lk.VIII B 67.000 32.3% Sembuh
Mitra 03/06/201
19 06/06/2018 Siti Aminah P 39 thn Medika 8 Jl.Rawe Lk.VII T 77.000 27.9% Meninggal
Anton
Syahputra Mitra 10/06/201
20 14/06/2018 Srg L 40 thn Medika 8 Komp.PTPN Lk.VI B 78.000 40.3% Sembuh
M.Fathir Mitra 11/06/201 Jl.T.Lestari Blok 5
21 20/06/2018 Avanta Purba L 04 thn Medika 8 no.71 Lk.XVII B 97.000 36.5% Sembuh
                       
Mitra 29/06/201 Gg. Chaidir Jl.Rawe
22 05/07/2018 Irfandi L 24 thn Medika 8 3 Lk.V T 60.000 52.9% Sembuh
23 30/07/2018 Adam Fuad L 22 thn Mitra 26/07/201 Jl.T. Lestari 21 Blok B 57.000 45.3% Sembuh
59
Medika 8 V Lk.XVII
Jonter Murni 20/07/201 Jl.T. Lestari 13 Blok
24 31/07/2018 Hutabarat L 47 thn Teguh 8 V Lk.XVII B 9.000 48.9% Sembuh
                       
Marulitua Mitra 05/08/201 Jl.Tuar Indah 5 blok
25 14/08/2018 Marbun L 35 thn Medika 8 IX Lk.XXI B 113.000 43.0% Sembuh

60
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
Laporan P2P/ISPA Puskesmas Martubung bulan 2017Januari s/d Juli 2018

Jumlah kunjungan ISPA


Jumlah penduduk Balita
No Puskesmas Ma Ap
usia Balita batuk/kesukaran Jan Feb Mei Juni Juli
r r
bernafas
1 Besar 4148 715 21 294 159 194 679 205 156
2
2 Tangkaha 2351 477 17 220 209 194 206 163 228
n 4
Jumlah 6499 1192 38 514 368 388 885 368 384
6

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah ISPA terbanyak berada di bulan Mei yaitu sebanyak 885 orang.

Kasus DBD di Puskesmas Martubung bulan Januari s/d Agustus 2018


 Pemberatasan sarang nyamuk
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt
Jumlah Rumah
yang PSN 100 100 100 100 100 100 100 100
Diabetes 5 9 6 15 6 9 10 3
PE - 75 - 300 50 100 75 25
Jumlah
Penderita 0 3 0 12 2 4 3 1

Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah rumah yang di PSN setiap bulannya sama yaitu berjumlah 100. Jumlah yang diabate tertinggi
pada bulan April sebanyak 15 dan yang terkecil pada bulan Agustus sebanyak 3. Jumlah rumah yang di PE tertinggi pada bulan April sebanyak

61
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
300 . Jumlah penderita DBD terbanyak pada bulan April yaitu sebanyak 12 orang
2017 dan penderita DBD terkecil pada bulan januari dan maret yaitu
0 kasus.

o Upaya Pengobatan
Bertujuan memberikan pertolongan segera dengan menyelesaikan masalah kritis yang ditemukan untuk mengembalikan fungsi vital tubuh
serta meringankan penderita dari sakitnya.
Kegiatan yang dilakukan adalah:
a. Memeriksa dan mendiagnosa serta memberikan obat yang sesuai (sesuai dengan alur pelayanan).
b. Memberikan penyuluhan kepada pasien
c. Melakukan tindakan P3K
d. Rujukan diberikan atas indikasi medis

Data kunjungan Pasien diWilayah Kerja Puskesmas Martubung bulan Januari s/d Juli 2018

Rincian Kunjungan
No. Bulan TOTAL
Laki-laki Perempuan
1. Januari 1918 3521 5439
2. Februari 1158 2383 3541
3. Maret 2067 3219 5286
4. April 2045 2932 4977
5. Mei 1764 3185 4949
6. Juni 1600 2790 4390
7. Juli 1908 2634 4542

62
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
TOTAL 12460
2017 20664 33124

 Upaya Kesehatan Pengembangan


o Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
Kegiatan UKS di puskesmas Martubung
1. Mendata jumlah murid sekolah.
2. Melakukan pemeriksaan berkala
3. Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan intra atau ekstrakulikuler atau pelatihan dokter kecil/remaja
4. Memberikan pelatihan guru UKS
5. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan gigi, kesehatan lingkungan, P2N, imunisasi, dll.
6. Melakukan PSN dan gotong royong
7. Membuat rencana kerja bulanan dan laporan kerja bulanan, triwulan dan tahunan

No BULAN NAMA SEKOLAH JUMLAH MURID JUMLAH PENGUKURAN BB/TB


DOKTER KECIL
1 Januari - 0 0 0
2 Februari SDN 068474 332 0 332
SD Awaslyah 29 404 0 404
SMP 25 532 0 532
3 Maret SD Awaslyah 30 699 0 699
SMK Kes Delima 48 0 48
4 April SDN 060799 262 6 262
SDN 06475 221 0 221
5 Mei SDN 060953 262 10 262
SDN HARVARD 222 0 222

63
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
o Upaya Kesehatan Olahraga (KESORGA) 2017

 Kegiatan yangdilakukan memberikan penerangan kepada pengunjung agar menjaga kesehatan, kebugaran tubuh dengan berolahraga. Di puskesmas Martubung
sendiri, kegiatan kesehatan olahraga sampai saat ini belum berjalan dengan baik
o Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (UPKM)
Tujuan:
1. Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada pasien atau keluarganya di rumah pasien dengan mengikutsertakan
masyarakat dan kelompok masyarakat di sekitarnya.
2. Membantu keluarga dan masyarakat, mengenal kebutuhan kesehatannya sendiri dan cara-cara penanggulangannya disesuaikan
dengan batas-batas kemampuan mereka.
3. Menunjang program kesehatan lainnya dalam usaha pencegahan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu, dan
keluarganya.

o Upaya Kesehatan Kerja (UKK)


 Kesehatan kerja sampai sejauh ini berjalan dengan baik.

64
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017

o Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM)


Upaya kesehatan gigi dan mulut (UKGM) adalah upaya pokok
yang menjadi beban puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak
pengobatan serta dapat diartikan pula kesehatan gigi dasar paripurna yang
ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat berpenghasilan rendah
khususnya kelompok masyarakat awam.
Kegiatan-kegiatan upaya kesehatan gigi dan mulut yang dapat
dilaksanakan:
1. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan
pencabutan gigi.
2. Membuat rencana kerja dan laporan kegiatan.
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
a. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan,
penyuluhan kebersihan gigi pada pasien yang berobat di
Puskesmas.
b. Usaha kesehatan gigi dan anak sekolah (UKGS).
c. Usaha kesehatan gigi masyarakat (UKGM).

No Bulan Penyakit Penyakit


Karies Pulpa & Gusi dan Abses Persistensi Total
Gigi Periapikal Jaringan
Periodental
1. Januari 70 42 33 24 67 236
2. Februari 61 37 27 43 59 227
3. Maret 64 39 33 36 69 241
4. April 46 37 29 29 57 198
5. Mei 53 31 25 28 51 188
6. Juni 43 24 19 22 43 151
7. Juli 46 35 30 38 43 192
Jumlah . 383 245 196 220 389 1433

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kunjungan pasien terbanyak


terjadi di bulan Maret sebanyak 241 kasus (16,81%) dan kunjungan paling sedikit
terjadi di bulan Juni sebanyak 151 kasus (10,53%). Diketahui bahwa persistensi

65
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017

merupakan kasus terbanyak yaitu sebanyak 389 kasus, diikuti dengan karies gigi
sebanyak 383 kasus.

o Upaya Kesehatan Mata (UKM) di Puskesmas Martubung bulan


Januari sd Juli 2018
Kegiatan yang dilakukan berintegrasi dengan kegiatan puskesmas lain:
1. Kegiatan KIA, Pemberian vitamin A dosis tinggi pada
Balita, penyuluhan kesehatan di Posyandu.
2. Dengan UKS penyuluhan kesehatan mata di sekolah.

Jumlah Kunjungan
No Nama
Ja Fe Ma Apri Me Ju Ju Tota
. Penyakit
n b r l i n l l
1. Katarak 16 6 2 1 5 5 8 43
Konjuntiviti
2. s Non 0 0 0 2 0 5 0 7
Purulen
Konjuntiviti
3. 0 0 0 0 4 8 0 12
s Purulen
4. Ptergyum 1 0 0 1 2 0 1 5
5. Presbiopi 0 0 25 0 0 0 0 25

6. Low Vision 18 26 15 15 17 3 15 109


Penyakit
7. 12 8 0 0 5 0 7 32
Mata Lain
Jumlah 47 40 42 19 33 21 31 233

Dari tabel diatas dapat di simpulkan bahwa low vision merupakan kasus
terbanyak dalam pelayanan kesehatan mata yaitu 109 kasus (46,78%) diikuti
Katarak yang berjumlah 43 kasus (18,45%) dan Pterygium yang berjumlah 5
kasus (2,1 %) merupakan kasus yang paling jarang terjadi. Jumlah pasien dengan
keluhan pada mata di puskesmas Martubung paling banyak terjadi pada bulan
Januari.

66
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017

o Upaya Kesehatan Jiwa di Puskesmas Martubung bulan Januari s/d


Juli 2018

Kegiatan yang dilakukan meliputi:


1. Pengenalan dini gangguan jiwa
2. Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan jiwa
3. Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan

Jumlah Kunjungan Total


No. Nama Penyakit
Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Jul
1. Dementia 0 0 0 0 0 0 0 0
Gangguan
2. 0 1 1 3 0 0 0 5
Ansietas
Gangguan
3. 0 1 1 6 3 0 0 11
Depresi
Gangguan
4. 0 0 0 0 0 0 0 0
Psikotik
Gangguan
5. Penggunaan 0 0 0 0 0 0
NAPZA
Gangguan
Perkembangan
6. Dan Perilaku 0 3 0 0 0 0 0 3
Pada Anak
Remaja
Gangguan
Campuran
7. 0 0 0 3 0 0 0 3
Ansietas dan
Depresi

67
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017

Gangguan
8. 0 0 0 0 0 0 0 0
Somatoform
9. Insomnia 0 0 0 0 0 0 0 0
Percobaan
10. Tindakan Bunuh 0 0 0 0 0 0 0 0
Diri
Jumlah 0 5 2 12 3 0 0 22

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa gangguan depresi merupakan penyakit
yang paling banyak dalam upaya kesehatan jiwa yaitu sebanyak 11 kasus ( 50%)
kemudian diikuti penyakit lainnya. Kunjungan pasien dengan gangguan jiwa
terbanyak pada
bulan April yaitu 12 kasus (54,5%). Dari table juga dapat terlihat bahwa dari10
item penyakit gangguan jiwa yang dilampirkan, hamper sebagian besar tidak
memiliki angka kejadian, tercatat hanya Gangguan Ansietas, Gangguan depresi,
Gangguan Perkembangan dan perilaku pada anak remaja, gangguan campuran
ansietas dan depresi. Kegiatan yang dilakukan meliputi:
 Pengenalan dini gangguan jiwa
 Memberikan pertolongan pertama pada penderita gangguan jiwa
 Melakukan rujukan kepada unit yang lebih mampu bila diperlukan

68
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017

VIII
ANALISIS KEPUTUSAN ORGANISASI

69
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017

BAB IX
ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA

PENDIDIK
NAMA PANGKAT /
NO NIP JABATAN AN
PEGAWAI GOL
TERAKHIR
1 2 3 4 5 6
Kepala UPT S1
dr. Syamsul Fajar 19660924 Pembina Tk. I /
1 Puskesmas Kedokteran
Nasution 200112 1 001 IV/b
Martubung Umum
Mayrosa Bintang, 19830526 Plh Kasubbag Tata D IV Bidan
2 Penata / III/c
SST 200502 2003 Usaha Pendidik
S1
dr. Linda 19590325 Pembina Utama
3 Dokter Utama Kedokteran
Perangin-angin 198710 2 001 Madya / IV/d
Umum
S1
drg. Sahap Has 19581218 Pembina
4 Dokter Gigi Madya Kedokteran
Sinaga 199403 1 001 Utama / IV/c
Gigi
S1
dr. Maria 19740922 Pembina Tk. I /
5 Dokter Madya Kedokteran
Montessori Purba 200604 2 002 IV/b
Umum
S1
drg. Intan 19820209 Penata Tk. I /
6 Dokter Gigi Muda Kedokteran
Febrianty Purba 201001 2 015 III/d
Gigi
19630805 Penata Tk. I / D III
7 Faridah Sinaga Perawat Penyelia
198703 2 003 III/d (AKPER)
19670721 Penata Tk. I / D III
8 Murni Napitupulu Perawat Penyelia
198803 2 002 III/d (AKPER)
Nauli Sari
19740227199 Penata Tk. I / S1
9 Nasution, S.Kep, Perawat Muda
303 2 003 III/d Keperawatan
Ners

70
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017

D III
Penyuluh
Rumondang 19720425 Penata Tk. I / (AKBID) +
10 Kesehatan
Siahaan, SKM 199203 2 002 III/d S1 Kes.
Masyarakat Muda
Masy.
Elisa Purnama 19731117 Penata Tk. I / D III
11 Perawat Penyelia
Nasution 199803 2 004 III/d (AKPER)
Bethesda Erika
19741005 Penata Tk. I / S1
13 Panjaitan, S.Kep, Perawat Muda
199903 2 001 III/d Keperawatan
Ners
D III
Penyuluh
Elly Prisca 19730429 Penata Tk. I / (AKBID) +
12 Kesehatan
Nainggolan, SKM 199303 2 004 III/d S1 Kes.
Masyarakat Muda
Masy.
19741218 Penata Tk. I / D III
14 Lili Rahmawati Perawat Penyelia
199803 2006 III/d (AKPER)
19740525 Penata Tk. I / D III
15 Suprapti Bidan Penyelia
199503 2 001 III/d (AKBID)
19710925 Perawat Gigi
16 Ephi Aritonang Penata / III/c SPRG
199402 2 001 Penyelia
19650807 Asisten Apoteker
17 Rotua Marpaung Penata / III/c SMF
199603 2 002 Penyelia
19750107 D III
18 Maharani Penata / III/c Bidan Penyelia
199803 2 001 (AKBID)
S1
Dian Maharani, 19860402
19 Penata / III/c Perawat Muda Keperawatan
S.Kep, Ners 201001 2 005
+ Ners
Sarinah Berampu, 19820823 S1 Kesehatan
20 Penata / III/c Pelaksana
SKM 200903 2 009 Masyarakat
Penyuluh
Vera Septi Yanti, 19790918 Penata Muda Tk. Kesehatan S1 Kesehatan
21
SKM 200502 2 002 I / III/b Masyarakat Masyarakat
Pertama
Diusulkan menjadi
19701220 Penata Muda Tk.
22 Nurlian Sianturi Pengadministrasi SMEA
199303 2 007 I / III/b
Umum
Penyuluh
D III Analis
19860402 Penata Muda Tk. Kesehatan
23 Afnida, SKM Kes + S1
200903 2 009 I / III/b Masyarakat
Kes. Masy.
Pertama
D III
19790205 Penata Muda Tk. Nutrisionis
24 Sanni Krisdawati Akademi
200903 2 006 I / III/b Pelaksana Lanjutan
Gizi
19790226 Penata Muda / Bidan Pelaksana D III
25 Lisbet br. Sitepu
200801 2 016 III/a Lanjutan (AKBID)

71
LAPORAN KEGIATN KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UHN
WILAYAH KERJA PUSKESMAS MARTUBUNG
PERIODE 06 NOVEMBER S/D 29 NOEMBER
2017

BAB X
LAPORAN MINI SURVEY

5.1 Identifikasi Masalah

1. Masih tingginya angka kejadian ISPA di masyarakat


2. Masih kurangnya etika batuk dan bersin pada penderita TB
3. Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai MPASI
4. Masih banyaknya anak penderita Gizi buruk
5. Masih kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan
6. Masih kurangnya perhatian masyarakat terhadap kesehatan
7.

72
5.3 Desain Penelitian
Jenis desain penelitian yang digunakan adalah metode analitik. Metode
pengambilan data yang digunakan adalah cross-sectional.

5.4 Tempat dan Waktu Penelitian

5.4.1 Tempat Mini Survey

Mini Survey ini dilakukan di wilayah kerja UPT Puskesmas Martubung


Kecamatan Medan Labuhan.

5.4.2 Waktu Mini Survey


Mini survey ini dilakukan tanggal 21 Agustus 2018 sampai dengan 13
September 2018.

5.4 Populasi Mini Survey


Populasi dalam mini survey ini adalah masyarakat kelurahan Besar
wilayah kerja UPT Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan.

5.5 Sampel dan Cara Pemilihan Mini Survey

5.5.1 Sampel
Sampel mini survey ini adalah masyarakat kelurahan Besar wilayah
kerja UPT Puskesmas Martubung Kecamatan Medan Labuhan yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

5.5.2 Cara Pemilihan Sampel


Cara pemilihan sampel pada mini survey ini dilakukan dengan teknik
purposive sampling dan dalam hal ini adalah Judgement Sampling.
Dimana peneliti sewaktu mengambil sampel di lapangan dibantu oleh
kader sesuai pendapat/judgement kader.
n= Z2.1α / 2P ( 1 – P ) . N
d2 (N-1) + Z2. 1α / 2P (1-P)

73
Keterangan :
N = Jumlah Populasi = 39.095
d = penyimpangan terhadap populasi/ ketepatan yang diinginkan = 0,05
n = jumlah sampel yang diinginkan
Z²1-α/2 = Derivat Baku Alpha = 1,960
p = estimasi proporsi dari faktor risiko terhadap kejadian ISPA, nilai p
yang diambil ialah 0,5, dengan 1-p = 0,5
maka :
n= (1,96)2. 0,9. (1-0,9). 1669
(0,05)2 (1669-1) + (1,96)2 0,9 (1-0,9)
= 3,8416. 0,9. 0,1 .1669
0,0025 . 1668 + 3,841 . 0,9 . 0,1
= 576,957
4,17 + 0,346
= 576, 957
4,516
= 128 sampel

5.6. Kriteria Inklusi dan Ekslusi untuk Responden ISPA Balita


5.6.1. Kriteria Inklusi
a. Orang tua bayi umur 1-5 tahun yang bersedia menjadi reponden
b. Orang tua bayi sehat umur 1-5 tahun yang datang ke Posyandu dan yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Martubung yang bebas dari ISPA selama 3 hari terakhir.

3.6.2. Kriteria Eksklusi


a. Riwayat penggunaan kayu bakar untuk memasak di rumah sanitasi rumah yang
buruk

74
5.7 Alur Mini Survey
Alur Mini Survey adalah sebagai berikut :

Persiapan Mini Survey (1)

Menentukan subyek yang masuk ke dalam


(2) Mini
Survey (2)

(3)
Kesedian Responden
m (3)

Tidak bersedia Bersedia

(4)
Penilaian selanjutnya
(4)

Tidak memenuhi kriteria Memenuhi kriteria

Pembagian kuesioner kepada orang tua


Responden (5)

Menghitung skor hasil pengetahuan dan


jawaban responden

Analisis data

Gambar 3.1. Alur Mini Survey

75
5.8 Instrumen Penelitian
Data yang diperoleh pada penelitian ini merupakan data primer dengan
menggunakan kuisioner. Kuhisioner terdiri atas 2 Kuisioner.
1. 5 Pertanyaan tentang ISPA
2. 17 pertanyaan tentang Sanitasi Lingkungan

Kuisioner Tentang Hipertensi


1. ISPA (1) Tidak ISPA (0)
2. Ya (1) Tidak (0)
3. Ya (1) Tidak (0)
4. Tipe Perokok Aktif
5. 1-9 batang per hari (1) >9 batang per hari(0)

76
Kuisioner tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
KOMPONEN RUMAH

1. 0 1 2
2. 1 2 3
3. 0 1
4. 0 1
5. 0 1
6. 0 1 2
7. 0 1 2
8. 0 1 2

SARANA SANITASI
1. 0 1 2 3 4
2. 0 1 2 3 4
3. 0 1 2 3 4
4. 0 1 2 3

PERILAKU PENGHUNI
1. 0 1 2
2. 0 1 2
3. 0 1 2
4. 0 1 2
5. 0 1 2

5.9. Hasil dan Pembahasan

5.9.1 Deskripsi Karakteristik Sampel


Berdasarkan mini survey ini terdapat sebanyak 96 orang yang
memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk dalam kriteria ekslusi
sebagai sampel mini survey. Sampel mini survey dipilih dengan cara
purposive sampling yakni Judgement Sampling

77
a. Tabel 6.1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Statistics

Status
Jenis Kelamin Tipe Perokok Kategori Diagnosa
Umur Responden Merokok
Responden Pasif Perokok Responden
Pasif

Valid 96 96 96 96 96 96

Missing 0 0 0 0 0 0

Jenis Kelamin Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Laki-laki 43 44.8 44.8 44.8

Perempuan 53 55.2 55.2 100.0

Total 96 100.0 100.0

78
b. Tabel 6.2 Distribusi Responden berdasarakan Usia

Umur Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1 tahun 17 17.7 17.7 17.7

2 tahun 24 25.0 25.0 42.7

3 tahun 29 30.2 30.2 72.9

4 tahun 18 18.8 18.8 91.7

5 tahun 8 8.3 8.3 100.0

Total 96 100.0 100.0

c. Distribusi Responden Perokok Pasif

Status Merokok Pasif

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ya 72 75.0 75.0 75.0

Tidak 24 25.0 25.0 100.0

Total 96 100.0 100.0

Tipe Perokok Pasif

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Paternal 69 71.9 71.9 71.9

Parental 3 3.1 3.1 75.0

Tidak Merokok 24 25.0 25.0 100.0

Total 96 100.0 100.0

79
d. Distribusi Perokok

Kategori Perokok

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Berat 43 44.8 44.8 44.8

Ringan 29 30.2 30.2 75.0

Tidak Merokok 24 25.0 25.0 100.0

Total 96 100.0 100.0

e. Distribusi berdasarkan diagnosa

Diagnosa Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid ISPA 70 72.9 72.9 72.9

Non ISPA 26 27.1 27.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

f. Perokok Pasif dengan ISPA


Status Merokok Pasif * Diagnosa Responden Crosstabulation

Diagnosa Responden
ISPA Non ISPA Total

Status Merokok Ya Count 61 11 72


Pasif % within Status Merokok
84.7% 15.3% 100.0%
Pasif

Tidak Count 9 15 24

% within Status Merokok


37.5% 62.5% 100.0%
Pasif
Total Count 70 26 96

% within Status Merokok


72.9% 27.1% 100.0%
Pasif

80
Chi-Square Tests

Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. Exact Sig.
Value df sided) (2-sided) (1-sided)

Pearson Chi-Square 20.325a 1 .000


Continuity Correctionb 18.004 1 .000
Likelihood Ratio 18.830 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear Association 20.114 1 .000
N of Valid Cases 96

a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.50.
b. Computed only for a 2x2 table

81
Tabel 5.9 Susunan Akar Masalah

Masalah U S G Nilai/ Skor Susunan


Prioritas
Masih tingginya angka
kejadian ISPA di 5 5 2 12 2
masyarakat
Masih tingginya angka 5 5 4 14 1
kejadian Hipertensi di
Masyarakat
Meningkatnya Anak 4 3 4 11 3
penderita Gizi buruk
Masih kurangnya 3 4 3 10 4
kesadaran masyarakat
terhadap kebersihan
lingkungan
Meningkatnya penderita 2 2 4 8 6
skizofrenia di lingkungan
puskesmas martubung
Pegawai puskesmas 1 4 4 9 5
kurang bersinergi satu
sama lain

82
Cara menilai dan menentukan prioritas masalah dengan metode USG adalah
sebagai berikut:
U : Urgency : dinilai berdasarkan seberapa mendesaknya kasus tersebut
sehingga harus segera ditangani atau dicari solusinya.
S : Seriousness : dinilai berdasarkan seberapa seriusnya kasus tersebut dapat
menimbulkan keparahan sehingga harus segera ditangani
G : Growth : dinilai berdasarkan seberapa besar perkembangan kasus tersebut
bila tidak ditangani.
Skor
5 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah sangat berat
4 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah berat
3 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah sedang
2 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah ringan
1 : diberikan bila menurut peneliti kasus tersebut merupakan masalah sangat ringan

83
Pemecahan Masalah

Kurangnya kepedulian untuk


mengatur makanan rendah
Kurangnya promkes garam
Sulitnya masyarakat
mencapai puskesmas

Hipertensi
Rendahnya Kebutuhan akan
infromasi
Kurangnya kemampuan untuk
memahami informasi Kurangnya pemahaman akan pentingnya
Rendahnya latar belakangan
pendidikan memahami faktor resiko

Pendidikan Pengetahuan

84
Rekomendasi terhadap penanggulangan penyebab masalah:

1. Salah satu penyebab dari masalah meningkatknya masalah Hipertensi di masyarakat pada
kawasan puskesmas Martubung adalah gaya hidup masyarakat martubung. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan pada masyarat Martubung didapati bahwa masayrakat
cenderung sulit mengatur makanan rendah garam, kurangnya kesadaran bahwa merokok
cenderung menyebabkan hipertensi disertai kurangnya kesadaran masyarakat untuk
berobat ke tenanga kesehatan. Hal ini dapat di atasi jika tenanga kesehatan lebih
menekankan upaya pencegahan dan edukasi pada masyarat sehingga muncul kesdaran
pada masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi tekanan darahnya.

2. Tingginya angka hipertensi pada masyarakat Martubung disebabkan rendahnya tingkat


pengetahuan masyarakat akan pentingnya memahami faktor resiko yang disebabkan
kurangnya promosi kesehatan tentang hipertensi yang dilakukan puskesmas Martubung
hal ini diperparah dengan sulitnya mencapai puskesmas martubung oleh sebagian
masyarakat karena lokasi puskesmas yang cukup jauh dari tempat tinggal mereka. Hal
ini dapat di atasi dengan melakukan promosi kesehatan berupa penyuluhan dan seminar
tentang hipertensi. Selain itu program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga dapat
lebih di perhatikan terutama point “Penderita hipertensi berobat secara teratur” sehingga
masyarakat Martubung khususnya penderita hipertensi dapat berobat secara teratur.
Selain itu melakukan pelayanan khusus yaItu denga cara meninjau masyrakat yang
memiliki pemukiman jauh dari puskesmas sehingga penderita hipertensi dapat berobat
secara teratur.

85

Anda mungkin juga menyukai