Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KOLABORASI ANTARA PERAWAT DAN

TENAGA GIZI

Disusun untuk memenuhi tugas


Interprofesional Education

Disusun Oleh :
Kelompok 5

1. Annisa Nurhalimah
2. Haryani
3. Indah Sari
4. Intan Puspita Sari
5. Jihan Nursantosa
6. Rahmawati Nurpratiwi
7. Tegar Raka Haryuni
8. Wati Haryanti

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN


KAMPUS 2 STIKKU
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta
hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah berjudul “Kolaborasi Antara Perawat dan Tenaga
Gizi”. Kemudian shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan Sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.

Makalah ini meurupakan tugas kelompok mata kuliah Interprofesional


Education di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Kampus 2. Selanjutnya
penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing
mata kuliah Keperawatan Komunitas dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Akhir kata,kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah


berperan dalam pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir. Serta kami
sampaikan rasa terimakasih kepada Dosen pengampu Ns. Khusana Rahma,
S.Kep., M.Tr.Kep
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita , Amin.

Cirebon, 27 Desember 2019

Penyusun
Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Selain dituntut berkomunikasi secara terapeutik kepada pasien dan
keluarga pasien perawat juga diharuskan memiliki kemampuan
komunikasi dengan tim kesehatan lain guna terciptanya proses kolaborasi
yang diharapkan. Dalam melaksanakan perannya sebagai pemberi asuhan
keperawatan perawat tidak bekerja sendirian, terlebih pada suatu
perawatan yang intensif, karena pasien kritis yang mendapatkan perawatan
intensif membutuhkan pemeriksaan dan perawatan yang sangat kompleks
dalam segala aspek, perawat akan banyak berkolaborasi dengan petugas
kesehatan lain seperti dokter, analis kesehatan, radiologi, ahli gizi,
fisioterapis, farmasi, dll. Komunikasi yang baik antar tim kesehatan
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan tentunya sangat
memberikan dampak kepada pasien. Oleh karena itu tim kolaborasi
hendaknya memiliki komunikasi yang efektif, bertanggung jawab dan
saling menghargai antar sesama anggota tim. Perawat sebagai anggota
membawa perspektif yang unik dalam interdisiplin tim. Perawat
memfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan dari praktek profesi kesehatan lain. Perawat berperan sebagai
penghubung penting antara pasien dan pemberi pelayanan kesehatan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Kolaborasi adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam
memberikan pelayanan kepada pasien/klien adalah dalam melakukan
diskusi tentang diagnosa, melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan,
saling berkonsultasi atau komunikasi serta masing-masing bertanggung
jawab pada pekerjaannya.
Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara
langsung berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM).
Pelayanan gizi di RS merupakan hak setiap orang dan memerlukan
pedoman agar tercapai pelayanan yang bermutu. Agar pemenuhan gizi
pasien dapat sesuai dengan yang diharapkan maka perawat harus
mengkonsultasikan kepada ahli gizi tentang obat yang digunakan pasien,
jika perawat tidak mengkomunikasikannya maka dapat terjadi pemilihan
makanan oleh ahli gizi yang bisa saja menghambat absorpsi dari obat
tersebut. Jadi diperlukanlah komunikasi dua arah yang baik antara
hubungan kerja antara perawat dan profesi gizi juga di wujudkan dalam
bentuk kolaborasi, karena dalam menyelesaikan masalah pasien ada
beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya : mutu pelayanan
wewenang dan kolaborasi yang memerlukan otonomi, kepemimpinan,
advokasi dan perhatian untuk mengembangkan kualitas pelayanan
perawatan pasien, penelitian atau pendidikan dari tingkat tenaga non ahli
sampai tenaga ahli. (Professional Practice at university healt
network,2002). Kolaborasi merupakan bagian dari kemitraan dengan
prinsip perencanaan dan pengambilan keputusan bersama, berbagi saran,
kebersamaan, tanggung gugat, keahlian dan tujuan serta tanggung jawab
bersama (ANA cit Sieglar 1994).
2.2 Jenis Kolaborasi
1. Fully Integrated Major
Bentuk kolaborasi yang setiap bagian dari tim memiliki tanggung
jawab dan kontribusi yang sama untuk tujuan yang sama.
2. Partially Integrated Major
Bentuk kolaborasi yang setiap anggota dari tim memiliki tanggung
jawab yang berbeda tetapi tetap memiliki tujuan bersama
3. Joint Program Office
Bentuk kolaborasi yang tidak memiliki tujuan bersama tetapi
memiliki hubungan pekerjaan yang menguntungkan bila dikerjakan
bersama.
4. Joint Partnership with Affiliated Programming
Kerja sama untuk memberikan jasa dan umumnya tidak mencari
keuntungan antara satu dan lainnya.
5. Joint Partnership for Issue Advocacy
Bentuk kolaborasi yang memiliki misi jangka panjang tapi dengan
tujuan jangka pendek, namun tidak harus membentuk tim yang
baru.

2.3 Manfaat Kolaborasi

1. Kemampuan dari pelayanan kesehatan yang berbeda dapat


terintegrasikan sehingga terbentuk tim yang fungsional.
2. Kualitas pelayanan kesehatan dan jumlah penawaran pelayanan
meningkat sehingga masyarakat mudah menjangkau pelayanan
kesehatan.
3. Bagi tim medis dapat saling berbagi pengetahuan dari profesi
kesehatan lainnya dan menciptakan kerjasama tim yang kompak.
4. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan
menggabungkan keahlian unik profesional.
5. Meningkatkan kepuasan profesionalisme, loyalitas, dan kepuasan
kerja.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kolaborasi adalah hubungan kerja diantara tenaga kesehatan dalam memberikan


pelayanan kepada pasien/klien dalam melakukan diskusi tentang diagnosa,
melakukan kerjasama dalam asuhan kesehatan, saling berkonsultasi atau
komunikasi serta masing-masing bertanggung jawab pada pekerjaannya.

Tujuan kolaborasi perawat adalah untuk membahas masalah-masalah tentang


klien dan untuk meningkatkan pemahaman tentang kontribusi setiap anggota tim
serta untuk mengidentifikasi cara-cara meningkatkan mutu asuhan klien. Agar
hubungan kolaborasi dapat optimal.

3.2 Saran

Dalam memberikan asuhan keperawatan perawat harus berkolaborasi dengan tim


medis lainnya, karena jika tidak ada kolaborasi antara perawat dan tim medis yang
lain maka perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien tidak
akan berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/document/361496554/Makalah-Kolaborasi-Perawat-
Dengan-Ahli-Gizi

Kbbi.web.id. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online – definisi kata


kolaborasi. [Online] Available from :

http://kbbi.web.id/kolaborasi [Accessed 15 Feb 2015]

https://www.academia.edu/37590770/KERJASAMA_GIZI_VS_PERAWAT

Anda mungkin juga menyukai