Anda di halaman 1dari 82

HALAMAN SAMPUL

HUBUNGAN KONSUMSI BUAH DAN MAKAN GORENGAN


DENGAN KEJADIAN OVERWEIGHT PADA REMAJA
DI SMAN 1 SANGKULIRANG

SKRIPSI

DISUSUN OLEH:
NURUL MUKHLISA
17111024130220

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KALIMANTAN TIMUR
2020
Halaman Judul
Hubungan Konsumsi Buah dan Makan Gorengan
Dengan Kejadian Overweight pada Remaja
di SMAN 1 Sangkulirang

SKRIPSI
Diajukan sebagai persyaratan untuk
Memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

DISUSUN OLEH
Nurul Mukhlisa
17111024130220

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KALIMANTAN TIMUR
2020

ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAAN PENELTIAN

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

iv
LEMBAR PENGESAHAN

v
Hubungan Konsumsi Buah dan Makan Gorengan
dengan Kejadian Overweight pada Remaja di SMAN 1 Sangkulirang

Nurul Mukhlisa1, Purwo Setiyo Nugroho2


1 2
, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Samarinda, Indonesia
*Email: nurulmukhlisa900@gmail.com

Intisari
Tujuan studi : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi buah dan
makan gorengan dengan kejadian overweight pada remaja SMAN 1 Sangkulirang.
Metodologi : Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa SMA Negeri 1 Sangkulirang dengan jumlah responden sebanyak 74, yang
diambil dengan teknik total sampling. Variabel independent dalam penelitian ini adalah
konsumsi buah dan makan gorengan sedangkan variabel dependen pada penelitian ini
yakni kejadian overweight. Adapun pengumpulan data menggunakan kuesioner yang
dibagikan melalui Google Form kemudian mengkonversikan data ke dalam nilai
terstandar (z-score) menggunakan Software WHO Anthro Plus Kemudian data dianalisa
menggunakan Statistic Package for the Social Science (SPSS) yang kemudian dilanjutkan
dengan uji Chi-Square dengan signifikansi α = 0.05.
Hasil: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara konsumsi buah (p= 0.072) dan
makan gorengan (p= 0.391) dengan kejadian overweight pada remaja.
Manfaat: Menjadikan Hasil studi dapat dimanfaatkan sebagai data awal atau sumber
informasi mengenai konsumsi buah dan makan gorengan dengan kejadian overweight
pada remaja untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Kata Kunci: Konsumsi Buah, Makan Gorengan, Overweight, Remaja

vi
The Correlation Between Fruit Consumption and Eating Fried Foods with
theeIncidence of Overweight in Teenager at SMAN 1 Sangkulirang

Nurul Mukhlisa1, Purwo Setiyo Nugroho2


1 2
, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Samarinda, Indonesia
*Email: nurulmukhlisa900@gmail.com

Abstract
Purpose of study :This study aims to determine the relationship of fruit consumption
and eating fried foods with the incidence of overweight in adolescents at SMAN 1
Sangkulirang.
Methodology : The research design used in this study is a correlational study with a
cross-sectional approach. The population in this study were Sangkulirang 1 High School
students with a total of 74 respondents, taken with a total sampling technique. The
independent variable in this study is the consumption of fruit and fried foods while the
dependent variable in this study is the incidence of being overweight. Data collection
uses a questionnaire that is distributed through Google Forms and then converts the
data into standard values (z-scores) using the WHO Anthro Plus Software. Then the data
were analyzed using the Statistical Package for Social Sciences (SPSS) which was then
continued with the Chi-Square test with significance α = 0.05.
Results : There was no significant relationship between fruit consumption (p = 0.072)
and eating fried food (p = 0.391) with the incidence of overweight in adolescents
Benefits: Making the results of the study can be used as preliminary data or information
sources on fruit consumption and fried food with the incidence of overweight in
adolescents to conduct further research.

Kata kunci: Fruit Consumption, Eating Fried Food, Overweight, Teenager.

vii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan kemudahan dan petunjuk dalam menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Hubungan Konsumsi Buah dan Makan Gorengan dengan

Kejadian Overweight pada siswa/siswi di SMAN 1 Sangkulirang”. Skripsi

ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di

Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah

Kalimantan Timur.

Penulis menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak tidak banyak

yang bisa penulis lakukan dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu

penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih atas bantuan dan

dukungannya selama pelaksanaan dan penyusunan laporan skripsi ini

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Setiaji selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Kalimantan Timur.

2. Bapak Ghozali M.H., M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.

3. Ibu Sri Sunarti, S.KM, M.PH selaku Ketua Program Studi S1

Kesehatan Masyarakat.

viii
4. Bapak Purwo Setiyo Nugroho, M.Epid selaku Pembimbing yang telak

membimbing dengan kesadarannya dan memberikan pengarahan

serta bimbingan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

5. Seluruh Dosen Kesehatan Masyarakat: Ibu Lia Kurniasari, M.Kes, Ibu

Nida Amalia, M.PH, Ibu Lisa Wahidatul Oktaviani, M.PH, Ibu Erni

Wingki Susanti, M.Kes, Bapak Ainur Rachman, M.Kes, Bapak

Hansen, M.KL, Bapak Fery, Bapak Kresna Febriyanto, M.PH, dan

yang lainnya teriama kasih atas ilmu yang diberikan kepada penulis.

Dan seluruh staff administrasi Universitas Muhammadiyah Kalimantan

Timur yang telah membantu dalam proses perizinan ujian hasil

penelitian.

6. Ibunda ku tersayang Hj. Aisyah yang telah menjaga dan

membesarkanku, merawat, memberikan doa tanpa kenal waktu,

semangat, nasehat, dukungan dan kasih sayang tak terhitung

banyaknya.

7. Saudara tersayang Lina Marian dan Khairun Nisa yang selalu meberi

keceriaan dan semangat untuk meraih kesuksesan.

8. Sahabat-sahabat ku tersayang dari zaman MTS, SMA, Kuliah sampai

sekarang yang telah memberikan banyak pengalaman dalam hidup,

memberikan nasehat, semangat, dorongan, motivasi, doa, canda,

tawa dan mengajarkan penulis tentang arti sebuah persahabatan.

9. Teman kelompok KDM Sksipsi ku yang sudah saling mendukung satu

sama lain dalam mengerjakan skripsi ini bersama-sama.

ix
10. Semua teman-teman seperjuangan Kesmas 2016 dalam menghadapi

suka dan duka bersama.

Akhirnya penulis hanya bisa berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Samarinda, 01 Mei 2020

Penulis

Nurul Mukhlisa

x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................i

HALAMAN JUDUL....................................................................................ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAAN PENELTIAN.............................iii

LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................iv

LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................v

INTISARI...................................................................................................vi

ABSTRACT.............................................................................................vii

KATA PENGANTAR..............................................................................viii

DAFTAR ISI..............................................................................................xi

DAFTAR TABEL....................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR.................................................................................xv

DAFTAR SINGKATAN...........................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................1

A. LATAR BELAKANG MASALAH........................................................1

B. RUMUSAN MASALAH........................................................................5

C. TUJUAN PENELITIAN........................................................................5

D. MANFAAT PNELITIAN.......................................................................5

E. KEASLIAN PENELITIAN.....................................................................7

xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................8

A. TINJAUAN PUSTAKA PENELITIAN..................................................8

1. Pengertian Overweight...................................................................8

2. Tipe Overweight Berdasarkan Umur.............................................9

3. Faktor-faktor Penyebab Overweight...........................................10

4. Penilaian Status Gizi.....................................................................11

5. Dampak yang ditimbulkan Overweight.......................................11

6. Cara Menurunkan Kelebihan Berat Badan.................................12

7. Masa Remaja..................................................................................13

8. Kosumsi Buah...............................................................................16

9. Konsumsi Gorengan.....................................................................20

B. TINJAUAN PUSTAKA DALAM ISLAM............................................21

C. KERANGKA TEORI PENELITIAN....................................................22

D. KERANGKA KONSEP PENELITIAN................................................23

E. HIPOTESIS PENELITIAN..................................................................23

BAB III METODE PENELITIAN..............................................................24

A. HASIL PENELITIAN..........................................................................35

1. Gambaran Umum Penelitian.......................................................35

2. Karakteristik Responden............................................................36

3. Analisis Univariat.........................................................................38

xii
4. Analisis Bivariat...........................................................................41

B. Pembahasan.....................................................................................44

1. Hubungan Konsumsi Buah Dengan Kejadian Overweight.......44

2. Hubungan Makan Gorengan Dengan Kejadian Overweight.....45

BAB V KESIMPULAN...............................................................................47

A. KESIMPULAN...................................................................................47

B. SARAN...............................................................................................47

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................49

LAMPIRAN....................................................................................................

xiii
DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Keaslian Penelitian........................................................

...................................................................................................20

2. Tabel 3.1 Definisi Operational.......................................................

...................................................................................................39

3. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi berdasarkan Jenis Kelamin Remaja di

SMAN 1 Sangkulirang...................................................................

...................................................................................................49

4. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi berdasarkan Usia Remaja di SMAN 1

Sangkulirang..................................................................................

...................................................................................................49

5. Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan Kebiasaan Konsumsi Buah

pada Remaja di SMAN 1 Sangkulirang.........................................

...................................................................................................50

6. Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi berdasarkan Kebiasaan Konsumsi

Gorengan pada Remaja di SMAN 1 Sangkulirang........................

...................................................................................................51

7. Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi berdasarkan Status Gizi Remaja di

SMAN 1 Sangkulirang...................................................................

...................................................................................................52

8. Tabel 4.6 Hubungan Konsumsi Buah dengan Kejadian Overweight

pada Remaja di SMAN 1 Sangkulirang tahun 2020......................

...................................................................................................53

xiv
9. Tabel 4.7 Hubungan Makan Gorengan dengan Kejadian Overweight

pada Remaja di SMAN 1 Sangkulirang.........................................

...................................................................................................54

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Kerangka Teori H.L Blum..........................................

...................................................................................................32

2. Gambar 2.2 Kerangka Teori Penelitian.........................................

...................................................................................................33

3. Gambar 4.1 SMAN 1 Sangkulirang...............................................

...................................................................................................47

4. Gambar 4.2 Lingkungan SMAN 1 Sangkulirang...........................

...................................................................................................48

xv
DAFTAR SINGKATAN

BMI : Body Mass Index

IMT/U : Indeks Massa Tubuh / Usia

KEMENKE RI : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia

RISKESDAS : Riset Kesehatan Dasar

WHO : World Health Organization

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Biodata Peneliti

Lampiran 2 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 3 Kuesioner Gizi Overweight

Lampiran 4 Kosnultasi Pembimbing

Lampiran 5 Hasil Uji Plagiasi

xvii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Overweight adalah berat badan yang melebihi normal merupakan

masalah kesehatan didunia yang dinyatakan oleh WHO sebagai

masalah epidemi global sehingga perlu di atasi segera. Berdasarkan

WHO pada 10 tahun terakhir dari tahu 1990 sampai tahun 2010

terdapat peningkatan prevalensi kegemukan sebesar 2,5% yang terjadi

pada anak dan remaja. Negara berkemban di perkirakan akan

mengalami kegemukan sebanyak 35 juta dari 45 juta anak (Ermona &

Wirjatmadi, 2018).

Salah satu negara berkembang adalah negara Indonesia yang

dimana Negara Indonesia mengalami gizi ganda maksud dari gizi ganda

adalah gizi kurang yang belum terselesaikan dan munculnya masalah

gizi lebih. Kondisi seseorang yang tidak seimbang antar jumlah energi

yang di konsumsi dengan yang di butuhkan oleh tubuh merupakan

pengertian dari Overweight (Ermona & Wirjatmadi, 2018). Prevalensi

status Overweight di Indonesia pada tahun 2007 sampai tahun 2010

usia 13-15 tahun mengalami peningkatan berdasarkan Riset Kesehatan

Dasar (RISKESDAS). Di tahun 2007 prevalensi overweight sebesar6,4

1
2

%. Prevalensi meningkat menjadi 9,2% pada tahun 2010 (Nuraini &

Murbawani, 2019).

Overweight dan obesitas pada remaja usia 12-18 tahun di

Kalimantan Timur merupakan salah satu tingkat prevalensi overweight

tertinggi di bandingkan dengan Kalimantan Selatan karena angka

prevalensi overweight dan obesitas berdasarkan IMT/U di Kalimantan

timur sebesar 25,3% dan Kalimantan Selatan sebesar 20,9%,

sedangkan angka prevalensi nasional kejadian overweight sebesar

11,8% (Kemenkes RI, 2017). Status gizi di kota Samarinda pada anak

usia 5-12 tahun, di mana terdapat prevalensi gizi lebih mencapai 23,9%

yang terdiri dari 17% mengalami kegemukan dan 6,9% mengalami

obesitas (Dan et al., 2019).

Masalah overweight tidak hanya terdapat di perkotaan melainkan

juga di pedesaan. Akan tetapi persentase obesitas yang terjadi pada

anak diperkotaan cenderung lebih tinggi di bandingkan persentase

obesitas anak di pedesaan. Berdasarkan penelitian pada remaja

kejadian obesitas atau overweight di perkotaan sebanyak 7,8%

sedangkan di wilayah pedesaan sebesar 2% di daerah kota Yogyakarta.

Dari hasil penelitian tersebut dapat di simpulkan bahwa prevalensi

kejadian obesitas atau overweight di perkotaan lebih tinggi

dibandingkan perdesaan (Energi et al., 2017).


3

Membaca penjelasan diatas penulis tertarik melakukan penelitian

pada remaja SMAN 1 Sangkulirang yang berada di wilayah kecamatan

Sangkulirang. Dikarenakan daerah kecamatan sangkulirang merupakan

kecamatan yang memiliki populasi jumlah remaja yang lebih banyak dari

kecamatan lainnya, prevalensi kejadian overweight sangat meningkat

pada remaja di usia 16-18 tahun, overweight pada remaja penting untuk

diperhatikan karena remaja yang mengalami overweight berpeluang

besar untuk mengalami obesitas pada saat dewasa nantinya ini

merupakan alasan saya mengambil sampal penelitian di SMA. Letak

wilayah kesamatan sangkulirang yang strategis dengan dikelilingi

pedesaan dan sebagai pelintasa dari satu ke desa lainnya menjadikan

kecamatan sangkulirang memiliki banyak berbagai tempat penjualan

fast food yang bisa ditemukan dengan mudah dan beraneka ragam. Hal

ini mengakibatkan daya beli masyarakat khususnya remaja yang bisa

mempengaruhi status gizi masyarakat yang bisa menyebabkan salah

satunya masalah kesehatan yaitu overweight (SMA Negeri 1

Sangkulirang; 2020).

Overweight yang dialami pada saat masa remaja dan berlanjut

hingga dewasa dapat menimbulkan berbagai macam penyakit kronis

seperti penyakit hipertensi, diabetes mellitus (DM tipe II) dan

kardiovaskuler, sehingga perlu upaya penanganan overweight pada


4

remaja sedini mungkin. Berdasarkan pertimbangan, remaja overweight

di pilih sebagai sampel penelitian dengan tujuan untuk mencegah

perkembangan overweight menjadi obesitas (Iriantika &Margawati,

2017).

Mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan lima porsi dalam sehari

dapat mengalami penurunan berat badan. Selain itu, dengan

mengkonsumsi sayuran dan buah dapat membantu penurunan dari

resiko penyakit kardiovaskuler dan serebrovaskuler Risiko kanker dapat

di cegah dengan cara mengkonsumsi sayur dan buah, terutama pada

sistem pencerna (Widianto et al., 2017).

Penelitian sebelumnya mengatakan bahwa konsumsi buah

merupakan suatu faktor pencegahan risiko kejadian overweight karena

dibuktikan dengan hasil p=0,019; OR=3,70; 95%CI= 1,192- 11,488 hasil

penelitian tersebut menjelaskan bahwa p value <0,05 yang dimana di

jelaskan bahwa frekuensi konsumsi buah yang kurang, berisiko

mengalami overweight sebesar empat kali lebih berisiko dibandingkan

dengan mahasiswa yang memiliki frekuensi konsumsi buah yang baik.

(Awaliya & Nugraheni, 2020).

Hasil penelitian (Wismoyo & Putra, 2018) menunjukkan bahwa ada

hubungan pola konsumsi makanan gorengan dengan kejadian

overweight (p = 0,001). Di dapatkan hasil perhitungan 𝑅2= 0,089. Hal


5

terebut mempengaruhi pola konsumsi gorengan terhadap kejadian

overweight sebesar 5.5%.

Makan gorengan merupakan suatu hal yang biasa di konsumsi setiap

harinya karena gorengan merupakan salah satu makanan yang relatif

murah, gurih, dan mudah di dapat baik di kalangan anak-anak, dewasa

hingga lanjut usia. Gorengan memiliki asupan asam lemak ang tinggi

dan merupakan sumber lemak jenuh dan menjadi penyebab terjadinya

penambahan berat badan dan peningkatan kegemukan atau overweight

(Wismoyo & Putra, 2018).

B. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari penjelasan pada latar belakang adalah

“Apakah ada hubungan antara konsumsi buah dan makan gorengan

dengan kejadian overweight pada remaja”.

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya

hubungan konsumsi buah dan makan gorengan dengan kejadian

overweight pada remaja.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui hubungan mengkonsumsi buah terhadap

overweight.
6

b. Mengetahui hubungan makan gorengan terhadap overweight.

D. MANFAAT PNELITIAN

Adapun hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dan digunakan

sebagai bahan bagi:

1. Bagi Remaja

Bagi kalangan remaja penelitian ini diharapkan bisa

menambah pengetahuan tentang kecukupan mengonsumsi buah

agar dapat mencapai status gizi yang baik dan memiliki

kesehatan yang optimal agar kedepannya tubuh tidak memiliki

resiko penyakit lainnya.

2. Bagi Peneliti

Dengan adanya penelitian ini diharapkan kepada penulis

meningkatkan ilmu pengetahuan serta wawasan tentang kejadian

overweight yang dipengaruhi oleh konsumsi buah dan makan

gorengan pada remaja sangkulirang.

3. Bagi Pihak Sekolah

Memperoleh informasi sejak dini agar menghindari makan-

makanan yang memiliki resiko overweight.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti berharap hasil penelitian yang telah dilakukan bisa

menjadi salah satu bahan kajian ataupun refrensi untuk penelitian


7

selanjutnya yang berkaitan dengan konsumsi buah dan makan

gorengan dengan kejadian overweight pada remaja.

E. KEASLIAN PENELITIAN

No Peneliti Tujuan Variable Desain Subjek Lokasi


(tahun) Peneliti Penelitian Penelitian

1 (Ermona & Hubungan Aktifitas Fisik Cross-sectional Anak Usia Surabaya


Wirjatmadi, Aktifitas Fisik dan Asupan Sekolah
2018) dan Gizi Dengan Dasar Di
Status Gizi Sdn
Asupan Gizi Ketabang 1
Surabaya
Dengan
Status
Gizi
Pada Anak
Usia Sekolah
Dasar Di
Sdn
2 (Widianto & Remaja Bisa Mencegah Cross-sectional Seluruh Jakarta
Fitriyani, 2017) Mencegah Gizi Lebih Remaja Selatan
Gizi Dengan yang
Meningkatkan Bersekolah
Lebih Self-Efficacy di SMPN di
Dengan dan Jagakarsa
Meningkatkan Konsumsi
Self-Efficacy Sayur-Buah
dan
Konsumsi
Sayur-Buah
3 (Angginonita Gambaran Frekuensi Cross-sectional Anak Kota
Putri, 2019) Frekuensi Makan Sekolah Kupang
Makan, Asupan Serat Dasar yang
Asupan dan Overweight
Serat dan Kebiasaan dan
Kebiasaan Mengkonsum Obesitas di
Mengonsum si Camilan SDK St.
si Camilan pada Anak Maria
pada Anak yang Sekolah Assumpta
yang Dasar yang
Sekolah Overweight
8

Dasar yang dan Obesitas


Overweight
dan Obesitas
di SDK St.
Maria
Assumpta
Kota Kupang
9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN PUSTAKA PENELITIAN

1. Pengertian Overweight

Dalam bahasa umum Overweight lebih dikenal dengan

kegemukan. Overweight merupakan status gizi tidak seimbang yang

diakibatkan karena asupan gizi yang berlebihan yang menyebabkan

risiko pada kesehatan tubuh. Belum dapat di jelaskan secara pasti

penyebab terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan

pembakaran kalori. Apabila perhitungan Body Mass Index / Indeks

Massa Tubuh (BMI/ IMT) mencapai 25 – 29,9 dapat di nyatakan

overweight. Usia Harapan hidup seseorang sangat berpengaruh

terhadap overweigh (Nuraini & Murbawani, 2019).

Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO) Overweight terjadi

pada semua kelompok usia dan dianggap sebagai lemak berlebih

yang tidak normal, yang dapat mengakibatkan penurunan kondisi

kesehatan seseorang. Peningkatan patologis dalam jumlah lemak

pada tubuh adalah penyebab banyak penyakit, salah satunya

penyakit metabolism yang dapat mempengaruhi organ dalam. Dari

data WHO 1 dari 3 orang di dunia menderita Overweight. Di

8
10

beberapa negara, kelebihan berat badan atau obesitas

mempengaruhi lebih dari ssetengah penduduk dewasa (Resiak et

al., 2019).

2. Tipe Overweight Berdasarkan Umur

Menurut Wirakusumah (2000) ada beberapa golongan timbulnya

kegemukan berdasarkan usia, antara lain:

a. Kegemukan pada masa bayi

Kegemukan pada saat masih bayi perlu dihindari. Menurut

beberapa hasil penelitian bayi yang mengalami kegemukan pada

saat berusia enam bulan pertama berpotensi menjadi obesitas

pada saat berusia dewasa.

b. Kegemukan yang timbul pada masak kanak-kanak

Pada saat usia dua tahun sampai usia remaja seseorang

dapat memiliki kelebihan lemak di dalam tubuh yang bisa

disebabkan oleh faktor pola makan dan kurangnya aktivitas.

c. Kegemukan pada masa dewasa

Sesorang dengan usia 20-30 tahun yang memiliki kesibukkan

yang sangat padat dapat memiliki lemak tubuh yang berlebih. Hal

ini dikarenakan kurangnya waktu untuk melakukan aktifitas

seperti berolahraga.
11

3. Faktor-faktor Penyebab Overweight

Faktor utama penyebab Overweight adalah faktor eksternal yang

dapat di pengaruhi oleh kurangnya melakukan aktifitas fisik,

terjadinya perubahan gaya hidup, dan yang paling sering terjadi

adalah pola makan yang salah yang tidak seimbang antara pola

makan dengan tinggi lemak atau rendahnya mengonsumsi makanan

berserat. Sedangkan faktor lainnya adalah faktor internal yang dapat

dipengaruhi oleh genetik, kelainan endokrin, dan sejenisnya (Amir &

Adi, 2018).

a. Aktivitas Fisik

b. Sosial Ekonomi

c. Genetik

d. Umur

Overweight yang muncul pada awal pertama kehidupan dapat

di lihat. Walaupun overweight dapat terjadi pada semua umur.

e. Jenis Kelamin

Meskipun overweight dapat terjadi pada wanita dan pria

namun lebih umum dijumpai pada wanita terutama setelah

kehamilan dan saat menopause. Dikarenakan pengaruh faktor


12

endokrin, karena kondisi ini muncul pada saat adanya perubahan

hormonal (Nuraini & Murbawani, 2019).

4. Penilaian Status Gizi

Menurut Supariasa dkk (2002), status gizi dapat dilakukan

dengan metode antropometri dengan mengukur berat badan dan

tinggi badan dan disesuaikan menurut umur dan kebutuhan gizi

seseorang. Untuk mengetahui seseorang mengalami overweight

atau tidak dapat dihitung menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT)

IMT/U.

5. Dampak yang ditimbulkan Overweight

Terjadinya overweight pada remaja harus mendapatka perhatian,

karena overweight yang terjadi pada remaja akan berlanjut hingga

dewasa dan lansia. Dampak yang bisa ditimbulkan akibat dari berat

badan berlebihan ialah sindrom metabolik yang merupakan keadaan

dimana meningkatnya tekanan darah, kadar gula darah, kadar

kolestrol secara bersamaan yang tidak biasa. Kondisi tersebut

beresiko mengalami penyakit jantung, hipertensi, stroke dan

diabetes (Iriantika & Megawati, 2017).

a. Hipertensi

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan

diastole akibat kelainan jantung dan pembuluh darah yang


13

berlangsung terus menerus dalam jangka waktu yang lama.

Kejadian overweught bisa mengakibatkan hipertensi karena

ketika berat badan bertambah volume darah dan beban kerja

jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh akan ikut

bertambah sehingga akan menyebabkan tekanan prefier dan

curah jantung meningkat yang dapat mengakibatkan terjadinya

hipertens (Rahma & Baskari, 2019).

b. Stroke

Stroke merupakan penyakit neurologi yang serius, dengan

serangan akut yang dapat menyebabkan kematian dalam wktu

singkat ataupun kecacatan seumur hiup. Orang yang mengalami

penyakit stroke memiliki keterbatasan pada penermaan,

pencernaan dan penyerapan berbagai makanan (zat gizi)

(Smeltzer dkk, 2002).

c. Diabetes Mellitus (kencing manis)

Diabetes meruopakan kondisi seseorang yang mengalami

kadar gula darah tinggi. Kelebihan lemak tubuh dapat

menyebabkan diabetes yang dimana terdiri dari 64% kasus

diabetes pada pria dan 77% pada wanita (Silalahi, 2019).


14

6. Cara Menurunkan Kelebihan Berat Badan

Cara menurunkan berat badan yang berlebih adalah dengan

banyaknya melakukan aktifitas fisik yang diimbangi dengan pola

makan yang teratur serta mengurangi makan-makanan manis,

mengurangin makanan fast food atau junk food dan menghindari

makanan yang memiliki lemak tinggi (Nur Masyita, 2015).

7. Masa Remaja

a. Pengertian masa remaja

Masa remaja adalah masa yang dimana peralihan dari masa

kanak-kana menuju masa dewasa. Biasanya perubahan ini dapat

ditandai dengan perubahan fisik, mental, emosional dan sosial.

Masa periode ini dianggap sebagai masa yang terpenting dalam

pembentukan kepribadian seseorang. Dalam perubahan tersebu

dapat mempengaruhi kebutuhan gizi dan makanan mereka.

Masa remaja mulai bertanggung jawab terhadap kesehatannya

sendiri tetapi pada kenyataannya ternyata remaja masih belum

banyak mengetahui tentang kesehatan. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan pemilihan makanan yang salah atau tidak

sesuai dengan kebutuhan seharusnya (Iriantika Margawati,

2017).

b. Batasan usia remaja


15

WHO mengelompokkan masa remaja menjadi 3 tingkatan

berdasarkan umur sebagai berikut: remaja awal (10-15 tahun),

remaja tengah (14-17 tahun), dan remaja akhir (16-19 tahun)

(WHO, 2011).

c. Ciri-ciri remaja

Masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat

membedakannya adalah periode sebelum dan sesudah, adapun

ciri-ciri tersebut (Alkafitri, 2017):

1) Masa remaja sebagai periode yang penting

Pada masa in terjadi perkembangan fisik dan mental yang

dapat menimbulkan adanya penyesuian mental dan

pembentukan sikap, nilai dan minat. Karena dapat

menimbulkan efek jangka yang lama pada remaja.

2) Masa remaja sebagai periode peralihan

Pada masa ini, remaja sedang mengalami proses

peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Perubahan fisik

yang dialami pada tahap awal menjadi remaja dapat

mempengaruhi perilaku yang menyebabkan seorang remaja


16

untuk kembali beradaptasi dengan perilaku dan sikap yang

baru dengan menyesuaikan tahap usia.

3) Masa remaja sebagai periode perubahan

Ada 4 perubahan yang terjadi yaitu:

a) Meningginya emosi dan intensitas

b) Perubahan bentuk tubuh, minat dan peran

c) Perubahan minat dan pola perilaku

d) Bersikap ambivalen

4) Masa remaja sebagai usia bermasalah

Pada akhirnya remaja mengalami ketidakmampuan dalam

mengatasi suatu masalah yang tidak sesuai dengan harapan.

5) Masa remaja sebagai masa mencari identitas

Dalam lingkungan pergaulan dan pertemanan seorang

remaja memiliki keinginan untuk menjelaskan jati dirinya dan

perannya di masyarakat.

6) Masa remaja sebagai usia menimbulkan ketakutan

Orang tua memiliki rasa kekhawatiran terhadap seorang

remaja dengan banyaknya penilaian yang tidak baik pada

remaja seperti tidak rapi, tidak bisa dipercaya atau bahkan

cenderung merusak dan berperilaku buruk.


17

7) Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik

Remaja cenderung melihat dirinya sendiri ataupun orang

lain dengan apa yang diharapkan. Namun sebenarnya hal ini

tidak realistik jika tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

8) Masa remaja sebagai ambang masa dewasa

Disaat akan menjalani masa remaja di akhir, cenderung

menunjukkan keinginan untuk memberi kesan bahwa mereka

sdah hampir dewasa, akan tetapi mereka akan menyadari

dalam berpakaian dan beriperilaku nampak orang dewasa

tidak cukup. Sehingga berpikir ingin melakukan perilaku

yang dianggap sering dikategorikan sebagai orang dewasa

seperti; merokok, minum alkohol dan memakai obat-obatan

terlarang.

8. Kosumsi Buah

a. Pola Konsumsi Sayur dan Buah

Didalam kehidupan sehari-hari mengonsumsi sayur dan buah

sangatlah penting untuk tubuh karena bermanfaat sebagai zat

pengatur yang memiliki zat gizi seperti vitamin dan mineral,

mengandung kadar air yang tinggi, menjadi sumber serat

maknaan, dan mengandung antioksidan yang dapat mencegah


18

terjadinya berbagai penyakit degenaratif seperti penyakit jantung

koroner, diabetes, hipertensi, kanker dan juga obesitas.

Manusia memerlukan serat yang berasal dari sayur dan buah-

buahan sebagai komponen jaringan yang tidak dapat dicerna

oleh enzim pencernaan. Dengan kurangnya mengonsumsi buah

dan sayur maka tubuh mengalami kekurangan nutrisi seperti

vitamin, mineral dan tidak seimbangnya asam dan basa pada

tubuh. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.

Hasil penelitian Lock et al. (2005) yang di lakukan di berbagai

negara bagian Afrika, Amerika, dan Asia yang terdiri atas 14

wilayah bagian menyebutkan bahwa anak usia 5-14 tahun

memiliki kecendrungan 20% mengonsumsi buah dan sayur lebih

rendah bila dibandingkan dengan orang dewasa 30-59 tahun.

Rata-rata konsumsi buah dan sayur pada anak usia 5-14 tahun di

Asia Tenggara memperlihatkan hasil yang sangat rendah yaitu

182 g/hari. Hasil tersebut berbeda jauh dengan rekomendasi

yang dikeluarkan oleh WHO. Salah satu cara upaya yag dapat

dilakukan untuk mengatasi permasalahan status gizi yatu dengan

mengkonsumsi sayuran dan buah, agar dapat mengurangi risiko

permasalahan penyakit kronik yang terjadi pada remaja dan

mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh gzi lebih pada


19

remaja. Dalam usia remaja penggunaan sayuran dan buah-

buahan 5 porsi dalam sehari dapat menurunkan berat badan

(Chong dan Hoer, 2005).

b. Jenis Buah Berkhasiat Baik

Menurut Kemenkes (2020), ada 7 jenis buah berkhasiat baik

yaitu:

1) Buah pisang: merupakan buah yang mengandung

potasium yang tinggi serta memiliki kandungan sodium

yang rendah yang membuat buah pisang menjadi salah

satu buah yang baik untuk dikonsumsi pengguna tekanan

darah. Buah pisang kaya dengan vitamin serta mineral

yang tinggi.

2) Buah Apel: merupakan buah yang memiliki dua jenis serat

yaitu serat larut (Soluble Fiber) dan serat tidak larut

(Insoluble Fiber). Serat larut adalah serat yang dapat

menurunkan tingkat kolestrol sedangkan serat tidak larut

adalah serat yang dapat menyehatkan pencernaan.

Mengonsumsi apel baik untuk tubuh dan bisa menurunkan


20

risiko terkena penyakit kanker, diabetes dan penyakit

jantung.

3) Buah Nanas: merupakan buah yang mengandung vitamin-

C yang dapat membantu meredakan radang dan juga

mengandung bromelain enzim yang dapat menurunkan

resiko terterkena penyakit kanker dan tumor.

4) Buah Stroberi: merupakan buah yang mengandung

vitamin-C, mangan dan potasium. Buah stroberi memiliki

indeks glikemik yang cenderung rendah yang

mengakibatkan tidak akan meningkatkan gula darah

secara signifikan. Di dalam buah striberi juga terdapat

antioksidan yang berguna untuk menurunkan risiko

berbagai penyakit kronis.

5) Buah Lemon: buah yang sangat populer dikalangan

pecinta diet buah ini juga bagus untuk kesehatan sehari-

hari. Selain kaya akan vitamin C, lemon juga dapat

meningkatan kesehatan jantung dan dan menurunkan

tekanan darah, kandungan asam sitrat dalam lemon

berguna untuk menurunkan risiko terkena penyakit batu

ginjal.

6) Buah Semangka: mengandung air tertinggi dari seluruh


21

jenis buah-buahan yaitu 92%. Buah ini membantu untuk

mengenyangkan perut dan berguna untuk meningkatkan

kesehatan jantung, menurunkan tingkat kolestrol dan

menjaga tekanan darah.

7) Buah Jeruk: mengandun vitamin B dan vitamin C yang

sangat tunggi, buah ini dapat menurunkan risiko terkena

penyakit batu ginjal, meningkatkan penyerapat zat besi

dalam tubuh, serta mencegah terjadinya anemia.

9. Konsumsi Gorengan

Konsumsi gorengan merupakan suatu hal yang sering

dikonsumsi setiap hari. Gorengan adalah salah satu makanan yang

harganya relatif murah, gurih dan mudah didapat baik penyakit

jantung dan diabetes. Hasil penelitian Lock et al. (2005) yang

dilakukan di beberapa negara bagian Afrika, Amerika, dan Asia

terdiri atas 14 wilayah bagian menyebutkan bahwa anak usi 5-14

tahun memiliki kecendrungan 20% mengonsumsi buah dan sayur

lebih rendah bila dibandingkan dengan orang dewasa 30-59 tahun.

Rata-rata konsumsi buah dan sayur pada anak usia 5-14 tahun di

Asia Tenggara memperlihatkan hasil yang sangat rendah yaitu 182


22

g/hari. Hasil tersebut berbeda jauh dengan rekomendasi yang

dikeluarkan oleh WHO. Salah satu cara upaya yang dilakukan ntuk

mengatasi permasalahan status gizi yaitu dengan mengkonsumsi

sayuran dan buah, agar dapat mengurangi risiko permasalahan

penyakit kronik yang terjadi pada remaja dan mengurangi dampak

negatif yang ditimbulkan oleh gizi lebih pada remaja. Dalam usia

remaja penggunaan sayuran dan buah-buahan 5 porsi dalam sehari

dapat menurunkan berat badan Chong dan Hoer (2005). Sayuran

dan buah dapat mencegah resiko kanker tertentu, terutama dari

sistem pencernaan (Widianto et al., 2017).

B. TINJAUAN PUSTAKA DALAM ISLAM

Islam ialah agama yang sempurna, semua aktifitas kita diatur dalam

satu kitab suci yang di turunkan Allah melalui perantara Nabi

Muhammad SAW. Semua aktifitas manusia di dunia ini di atur oleh kitab

Al-Quran. Baik hal yang positif maupun hal yang negative, hal yang kecil

hingga yang besar, dari kita bangun sampai tidur lagi. Begitu pun

dengan mengkonsumsi makan dan minum sudah di atur pula di dalam

Al-Qur’an.

Dalam ajaran Islam yang mulia, manusia diperintahkan oleh Allah

agar makan secukupnya saja dan tidak berlebihan, Allah berfirman

dalam surah AL-A’raf:31


23

ْ ‫فِي َنا ْل ُم ْس ِر ُي ِح ُّبالِإ َّن ُهفُوا ُت ْس ِر َوال َوا‬


‫ َو ُكلُ[[وا َم ْس [ ِج ٍد ُكلِّ ِع ْن[ َد ِزي َن َت ُك ْم‬ ‫ش َر ُبوا‬
‫ُخ ُذواآدَم َبنِي َيا‬

“Makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan” (QS. Al-A’raf: 31).

Salah satu perubahan syetan yang harus kita jauhi adalah makan

berlebih-lebihan. Allah tidak menyukai orang yang berlebih- lebihan baik

berlebihan berupa makanan dan minuman maupun lainnya, makan dan

minum merupakan kenikmatan yang harus kita syukuri. Karena masih

banyak orang di luar sana yang kesusahan untuk mendapatkan makan

dan minuman sehingga kelaparan dan kehausan.


24

C. KERANGKA TEORI PENELITIAN

Menurut H.L Blum (dalam Notoadmojo, 2010) terdapat empat faktor yang mempengaruhi

derajat kesehatan yaitu; faktor lingkungan, perilaku konsumsi buah dan gorengan, pelayanan

kesehatan dan faktor keturunan. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dibuat kerangka konsep

sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Teori H.L Blum

Jumlah Makanan Kebiasaan Makan Gorengan Jumlah Uang Saku Konsumsi Buah
yang Belebihan Berolahraga

Perilaku IMT Orang Tua


Aktifitas Fisik

Jumlah Waktu Tidur Faktor Overweight Faktor Keturunan


Lingkungan

Kegiatan di Dalam
dan di Luar Rumah Pelayanan Kesehatan

Promotif Preventif Kuratif Rehabilitatif


25
26

D. KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Dalam kerangka teori tersebut peneliti melakukan

penyederhanaan untuk memfokuskan penelitian. Oleh karena itu

peneliti hanya mengambil konsumsi buah dan makan gorengan

sebagai variabel bebas dan overweight sebagai variabel terikat.

Variabel Independen Variabel Dependent

KonsumsiBuah

Overweight
Makan Gorengan
Gambar 2.2 Kerangka Teori Penelitian

E. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan kerangka konsep penelitian, maka hipotesis

penelitian sebagai berikut:

1. H0: Tidak ada hubungan antara konsumsi buah dengan kejadian

overweight.

Ha: Ada hubungan antara konsumsi buah dengan kejadian

overweight.

2. H0: Tidak ada hubungan antara makan gorengan dengan

kejadian overweight.

Ha: Ada hubungan antara makan gorengan dengan kejadian

overweight.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN

Rancangan suatu penelitian dalam sebuah metode penelitian ilmiah

dapat digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan

penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian

kuantitatif dengan jenis observasional analitik dengan rancangan cross-

sectional yang meneliti variabel independent yaitu konsumsi buah dan

makan gorengan dengan variabel dependent yaitu kejadian overweight

secara bersamaan. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kedua

variabel penelitian menggunakan teknik analisis chi-square.

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan konsumsi

buah dan makan gorengan terhadap kejadian overweight pada remaja

SMA Negri 1 di wilayah Kecamatan Sangkulirang.

B. POPULASI DAN SAMPEL

Keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti tersebut adalah

populasi penelitiam, sedangkan objek yang diteliti dan diaggap mewakili

seluruh populasi diseut sampel penelitian (Notoadmojo, 2012).

1. Populasi

24
28

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan objek yang

diteliti. Pada penelitian ini populasinya adalah seluruh remaja yang

bersekolah di SMA Negri 1 Sangkulirang yang berjumlah 396 siswa/i.

2. Besar Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek

yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoadmojo,

2012). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan total sampling yang dimana pada penelitian ini

pengambilan sampelnya sama dengan jumlah populasi yang ada di

SMAN 1 Sangkulirang.

Adapun kriteria inklus dan eksklusi untuk mempermudah

pengambilan sampe, yaitu sebagai berikut:

a. Kriteria Inklusi

1) Siswa SMAN 1 Sangkulirang.

2) Bersedia Menjadi Responden.

3) Siswa dengan status gizi overweight dan normal.

4) Berusia 15-18 tahun.

5) Siswa yang mengisi kuesioner.

b. Kriteria Eksklusi

1) Siswa terlambat mengisi form kuesioner saat penelitian.

2) Siswa/i yang tidak mengisi kuesiner googel form.


29

3) Siswa/i yang mengalami obesitas.

4) Siswa/i yang mengalami gizi kurang (underweight)

C. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN

1. Waktu: Penelitian ini dilaksanakan pada bulan april-juli tahun

2020.

2. Tempat: Adapun lokasi penelitian yaitu di SMA Negri 1

Sangkulirang secara online menggunakan Google Form.

D. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi Skala
No Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Data
11 Konsumsi Konsumsi Buah Kuesioner 1. Baik : Ordinal
Buah sangat penting bila 3-5
karena dapat Jenis buah
menyehatkan, dalam
mengandung sehari
nutrisi, mineral 2. Kurang < 2
dan serat serta Jenis buah
rendah kalori. dalam
sehari
(Widianto
et al.,
2017).

22 Makan Makan gorengan Kuesioner Tinggi : Ordinal


Gorengan merupakan hal apabila
yang sering menkons
dikonsumsi setiap um si
hari, harga gorengan
gorengan relatif > 3 biji
murah, enak dan dalam
mudah di dapat, seminggu
gorengan Rendah :
merupakan salah apabila
satu sumber mengkon
lemak jenuh yang su msi
30

tinggi dapat gorengan


mengakibatkan ≤
terjadinya resiko
kegemukan.
2 biji
dalam
seminggu
(Putri
Rizky &
Nuzrina
Rahmani
da, 2017)
3 Overweight Overweight Kuesioner Hasil IMT/U Ordinal
merupakan status ≤ responden
gizi tidak dengan Z-
seimbang yang di score menjadi:
akibatkan karena 1. Normal =
asupan gizi yang <-2 SD
berlebihan yang sampai 1 SD
menyebabkan 2. Gemuk =
risiko pada >1 SD
kesehatan tubuh. sampai 2
SD(Kem
enkes,20 11)

E. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik

semua fenomena ini disebut variabel peneliti. Instrumen dalam peneliti

kuantitatif dapat berupa test, pedoman wawancara, pedoman observasi

dan kuesioner (Sugiyono, 2018). Pada penelitian ini peneliti

menggunakan instrumen kuesioner goggle form yang dibuat sendiri oleh

peneliti. Didalam kuesioner terdapat sejumlah pertanyaan yaitu lembar

persetujuan responden, bagian kedua data responden terdiri dari nama


31

inisial, kelas, jenis kelamin, umur, tempat tanggal lahir, alamat, tinggi

badan (tb), berat badan (bb) dan pada bagian ketiga yaitu isi kuesioner

yang berisi tentang pertanyaan mengenai konsumsi buah dan makan

gorengan sebagai alat pengambilan data penelitian serta WHO Anthro

sebagai pengukur IMT pada remaja SMAN 1 Sangkulirang.

F. UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS

1. Uji Validitas

Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat

instrument yang bersagkutan mampu mengukur apa yang akan

diukur. Dengan membandingkan atau mengkorelasikan antara nilai

dan kriterianya (Arikunto, 2006). Pada penelitian ini di lakukan uji

validitas di SMA 9 Samarinda. Uji yang di gunakan dalam pengujian

validitas ini yaitu Uji Angket. Uji validitas angket akan dilakukan

secara online menggunakan google form.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa instrumen

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat ukur dalam

pengumpulan data penelitian.

G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dilakukan menurut sumber data yang diambil yaitu:

1. Data primer
32

Data primer dalam penelitian ini didapatkan melalui angket yang

disebarkan peneliti kepada responden untuk mendapatkan data

mengenai Pengetahuan responden tentang hubungan konsumsi

buah dan makan gorengan dengan kejadian overweight pada

remaja secar online menggunakan google form.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak

secara langsung dari subjek penelitian. Biasanya berupa

dokumentasi atau data laporan yang tersedia data sekunder yang

didapatkan yaitu data kejadian overweight Periode 2019 dari

Puskesmas Sangkulirang.

H. TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian adalah

sebagai berikut:

1. PengolahanData

a. Editing: merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan

kembali isi dari angket tentang apakah sudah lengkap,

relevan, konsisten dan jelas.

b. Coding: adalah kegiatan memberikan kode jawaban secara

angka ataupun secara kode tertentu sehingga dapat dipahami

saat input data.


33

c. Processing: merupakan kegiatan memproses data.

d. Cleaning: merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang

akan sudah di entri apakah ada kesalahan atau tidak.

2. Analisis Data

Data dianalisa dengan menggunakan 2 teknik analisa data sebagai

berikut:

a. Analisis Univariat

Analisis univariat menjelaskan atau mendekripsikan

karakteristik setiap variabel penelitian yang akan menghasilkan

data distribusi frekuensi dan data persentase (Notoadmojo,

2012).

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk melihat apakah ada

hubungan yang bermakna antara variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini diantaranya adalah

makan gorengan dan konsumsi buah. Variabel bebas tersebut

masing-masing dilihat beda proporsi terhadap kejadian

overweight dengan menggunakan uji Chi-Square.

1) Uji Chi-square mempunyai syarat ketentuan yaitu

a) Tidak ada sel dengan nilai frekuensi kenyataan atau

disebut juga Actual Count (F0) sebesar 0 (Nol).


34

b) Apabila bentuk table kontingensi 2 X 2, maka tidak

boleh ada 1 sel aja yang memiliki frekuensi harapan

atau disebut juga expected count (―Fh‖) kurang dari 5.

c) Apabila bentuk table lebih dari 2 X 2, misal 2 X 3, maka

sel dengan frekuensi harapan yang kurang dari 5 tidak

boleh lebih dari 20%. (pada derajat kepercayaan 95%,

α = 0,05) jika memenuhi syarat uji chi-square. (Negara

& Prabowo, 2018). Rumus Perhitungan Chi-square:

(O−E)2
𝑋2 = ∑
E
𝑋2 = Chi-square

𝑂 = Niali Observasi

𝐸 = Niali Ekspektasi

𝑘 = Jumlah Kolom

𝑏 = Jumlah Baris

Jika syarat uji chi-square tidak terpenuhi maka dapat

menggunakan uji alternatifnya yaitu uji Fisher’s Exact

Test.

2) Odds Ratio (OR)


35

Odds Ratio digunakan sebagai indikator adanya

hubungan sebab akibat antara faktor risiko dan efek. Jika

interpretasi OR lebih dari 1 maka menunjukkan bahwa

faktor yang diteliti adalah memang faktor risiko, dan

apabila kurang dari 1 berarti merupakan faktor protektif.

3) Confidence Interval

Confidence interval merupakan rentang antara dua nilai

dimana nilai suatu sample mean tepat berada di tengah-

tengahnya. Interval atau range nilai penduga (estimated

value) dari populasi, nilai ini diperoleh dari sample yang

dikumpulkan dari populasi tertentu.

Confidence interval menggunakan persentase, maka

yang digunakan antara 1–100%. Confidence interval sering

menggunakan confidence level (tingkat kepercayaan) 95%

tapi dapat juga menggunakan 90%, 99% dan 99,9 % atau

berapapun confidence level untuk populasi yang tidak

diketahui.

I. ALUR PENELITIAN

Terdapat 3 tahapan tahap jalannya rancangan penelitian ini adalah

sebagai berikut:
36

1. Tahap persiapan

Adapun tahap persiapan meliputi, pembuatan proposal skripsi,

pembuatan angket yang disusun oleh peneliti, mengurus perizinan

dan meminta kesediaan responden untuk bisa berpartisipasi di dalam

penelitian, melakukan uji validitas dan uji realibilitas.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Melakukan perkenalan diri kepada responden penelitian.

b. Menjelaskan tujuan peneliti kepada responden penelitian di

SMAN 1 Sangkulirang.

c. Peneliti menjelaskan teknis pengisian di google form secara

online.

d. Mengirimkan link google form yang berisikan pre-test dan

post-test kepada responden penelitian.

3. Tahap Penyelesaian Penelitian

Setelah hasil penelitian selesai maka akan dilakukan seminar

hasil penelitian serta pengumpulan laporan hasil.

J. ETIKA PENELITIAN

Dalam melakukan suatu penelitian, ada empat prinsip yang harus

dilakukan oleh peneliti:

1. Peneliti memberikan informasi penjelasan kepada responden

tentang tujuan penelitian dan memberikan kebebasan responden


37

untuk berpartisipasi dalam mengikuti penelitian seperti menjawab

pertanyaan dalam kuesioner yang telah dibagikan baik secara

online ataupun offline.

2. Peneliti dapat menghormati privasi dan kerahasiaan terkait

responden penelitian, seperti tidak mencantumkan nama

responden didalam kuesioner penelitian.

3. Adanya keterbukaan, kejujuran dan adil dalam pelaksanaan

penelitian perlu dilakukan baik itu pihak responden ataupun

peneliti.

4. Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal

mungkin khususnya bagi responden penelitian. Peneliti hendakya

berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan responden.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Gambaran Umum Penelitian

Gambar 4.1. SMAN 1 Sangkulirang

Sumber: sekolah.data.kemendikbud.go.id

SMA Negeri 1 Sangkulirang merupakan salah satu sekolah

menengah pertama di Sangkulirang yang berdiri sejak 13 Maret

1993 silam di Jl.M. Husni Thamrin No.70 RT.03 Desa Benua Baru

Ilir Kec. Sangkulirang Kab. Kutai Timur Prov. Kalimantan Timur.

SMAN 1 Sangkulirang dengan luas tanah 30000 M 2 memiliki 12

ruang kelas, 6 ruang laboratorium dan 1 ruang perpustakaan.

35
39

Adapun jumlah guru sebanyak 28 orang dan jumlah siswa SMA

Negeri 1 Sangkulirang seluruhnya sebanyak 394 terdiri dari 172

siswa laki-laki dan 222 siswa perempuan di mana masing-masing

kelas berjumlah 30 hingga 35 siswa.

Gambar 4.2. Lingkungan SMAN 1 Sangkulirang

Sumber: sekolah.data.kemendikbud.go.id

2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden pada penelitian ini, meliputi jenis kelamin dan

usia. Setelah data terkumpul dilanjutkan uji analisis univariat pada

karakteristik responden sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:

Jenis Kelamin
40

Berikut ini merupakan distribusi responden berdasarkan jenis kelamin

responden yang dapat dilihat pada table berikut:

Table 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Remaja

di SMAN 1 Sangkulirang

No Jenis Frekuensi Percentase


Kelamin (n) (%)
1 Laki-laki 19 25.7
2 Perempuan 55 74.3
Total 74 100

Sumber: Data Primer 2020

a. Usia

Berikut ini merupakan distribusi responden berdasarkan usia

responden yang dapat dilihat pada table berikut:

Table 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Remaja

di SMAN 1 Sangkulirang Tahun 2020

No Usia (tahun) Frekuensi Persentase


(n) (%)
1 ≤ 12 0 0
2 13-14 0 0
3 ≤ 15 74 100
Total 74 100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan table 4.2 usia responden dengan rata-rata adalah

usia ≤ 15 tahun dengan persentase sebesar 100%.


41

3. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan

karakterist setiap variabel yang diteliti, variabel independent dalam

penelitian ini adalah konsumsi buah dan makan gorengan dengan

variabel dependen overweight.

a. Variabel Independen

Variabel Independen dalam penelitian ini adalah konsumsi buah

dan makan gorengan.

1) Konsumsi Buah

Konsumsi Buah sangat penting karena dapat menyehatkan,

mengandung nutrisi, mineral dan serat serta rendah kalori.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebiasaan Konsumsi Buah

Pada Remaja di SMA N 1 Sangkulirang Tahun 2020

Kebiasaan
Persentase
No Konsumsi Frekuensi
(%)
Buah
1 Kurang: bila 1-2 68 91.9
jenis buah
dalam sehari.

2 Baik: bila 3-5 6 8,1


jenis buah
dalam sehari
Total 74 100

Sumber: Data Primer 2020


42

Berdasarkan Tabel 4.3 diatas, dapat dilihat bahwa dari 74

responden yang mengkonsumsi buah 3-5 jenis buah dalam

perhari sebanyak 6 responden dengan persentase 8,1%

sedangakan yang mengkonsumsi buah 1-2 jenis buah dalam

sehari sebanyak 68 responden dengan persentase 91,9%.

2) Makan Gorengan

Makan gorengan merupakan hal yang sering dikonsumsi

setiap hari, harga gorengan relatif murah, enak dan mudah di

dapat, gorengan merupakan salah satu sumber lemak jenuh

yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya resiko

kegemukan.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kebiasaan

Konsumsi Gorengan Pada Remaja di SMA N 1

Sangkulirang Tahun 2020

No Kebiasaan Frekuensi Persentase


Konsumsi (%)
Gorengan

1 Rendah: bila 1-2X 44 59.5


per minggu

2 Tinggi: bila 3-4X 30 40.5


per minggu
Total 74 100
Sumber: Data Primer 2020
43

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa dari 74

responden yang mengkonsumsi gorengan 3-4X per minggu

sebanyak 30 responden dengan persentase 40,5%

sedangakan yang mengkonsumsi gorengan 1-2X per minggu

dalam sehari sebanyak 44 responden dengan persentase

59,5%.

b. Variabel Dependen

Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah status gizi

gemuk (Overweight). Data status gizi gemuk diklasifikasikan

menjadi dua kategori yaitu status gizi normal dan status gizi

gemuk. Adapun data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Gizi

Remaja di SMAN 1 Sangkulirang Tahun 2020

No Status Frekuensi Percentase


Gizi (n) (%)
1 Normal 68 91.9
2 Gemuk 6 8.1
Total 74 100

Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa dari 74 responden

yang mengalami status gizi normal sebanyak 68 responden dengan


44

persentase 91,9% sedangakan yang mengalami status gizi

gemuk sebanyak 6 responden dengan persentase 8.1%.

4. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui besarnya hubungan

variabel dependen dan independen menggunakan uji statistik Chi-

square, hal ini untuk mengetahui hubungan variabel independen yaitu

konsumsi Buah dan makan gorengan dengan kehadian overweight pada

remaja dui SMA N 1 Sangkulirang.

Tabel 4.6 Hubungan Konsumsi Buah Dengan Kejadian

Overweight Pada Remaja di SMA N 1Sangkulirang Tahun 2020


Status Gizi
Konsums Gemuk Normal
Total Pvalue
i Buah
N % N % N %
Kurang:
bila 1-2
jenis buah
4 5.9 64 94.1 68 100
dalam
sehari. 0.072

Baik: bila
3-5 jenis
buah 2 33.3 4 66.7 6 100
dalam
sehari
Total 74 100

Sumber: Data Primer 2020


45

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas, dapat dilihat bahwa dari 74 responden

yang mengalami kurang mengkonsumsi buah ada 68 responden dengan

status gizi normal sebanyak 64 responden dan presentase 94,1% dan

dengan status gizi gemuk sebanyak 4 responden dengan presentase 5,9%

sedangkan hasil perhitungan untuk responden yang mengkonsumsi buah

secara baik terdapat 4 responden dengan status gizi normal dengan

presentase 66,7% dan status gizi gemuk terdapat 2 responden dengan

presentase 33,3%.

Hasil uji Chi Square yang telah dilakukan, diperoleh nilai p-value sebesar

0,072 nilai ini lebih besar dari taraf signifikan yaitu 0.05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan konsumsi buah dengan kejadian

overweight pada remaja di SMAN 1 Sangkulirang 2020. Hasil analisis

diperoleh nilai OR=8,00 artinya responden yang mengkonsumsi kurang buah

8 kali lipat lebih beresiko terjadi overweight dari pada yang mengkonsumdi

buah secara baik.

Tabel 4.7 Hubungan Makan Gorengan Dengan Kejadian Overweight

Pada Remaja di SMA N 1Sangkulirang Tahun 2020


46

Status Gizi
Makan Gemuk Normal Total Pvalue
Gorengan
N % N % N %
Rendah: 5 11.4 39 88.6 44 100
bila 1-2X
per minggu
0.39
1
Tinggi: 1 3.3 29 96.7 30 100
bila 3-4X
per minggu
Total 74
100
Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan Tabel 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa dari 74 responden

yang mengalami rendah makan gorengan ada 44 responden dengan status

gizi normal sebanyak 39 responden dan presentase 88,6% dan dengan

status gizi gemuk sebanyak 5 responden dengan presentase 11,4%

sedangkan hasil perhitungan untuk responden yang makan gorengan tinggi

terdapat 30 responden dengan status gizi normal sebanyak 29 dengan

presentase 96,7% dan status gizi gemuk terdapat 1 responden dengan

presentase 3,3%.

Hasil uji Chi Square yang telah dilakukan, diperoleh nilai p-value sebesar

0,391 nilai ini lebih besar dari taraf signifikan yaitu 0.05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan makan gorengan dengan


47

kejadian overweight pada remaja di SMA N 1 Sangkulirang 2020. Hasil

analisis diperoleh nilai OR=0,269 artinya responden yang makan gorengan

tinggi 0,269 kali lebih besar untuk terjadinya overweight.

B. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 74 responden yang bersedia

untuk mengisi kuesioner yang dibagikan oleh peneliti secara online melalui

google form. Berikut adalah hasil analisis data yang telah dilakukan:

1. Hubungan Konsumsi Buah Dengan Kejadian Overweight

Berdasarkan hasil uji statistic antara konsumsi buah dan makan

gorengan dengan kejadian overweight pada remaja diperoleh bahwa tidak

ada hubungan yang bermakna antara variabel konsumsi buah (p-value =

0.072) dengan kejadian overweight pada remaja. Kurang mengkonsumsi

jenih buah dalam sehari tidak berisiko mempengaruhi kejadian overweigh

pada remaja.

Hal ini sejalan dengan penelitian Hardi, dkk ( 2019) dengan nilai p-

value 0,819. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka H0 diterima

karena p value 0,819>0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan yang

signifikan antara jumlah porsi konsumsi sumber serat dengan kejadian


48

overweight. Peneliti Wulansari (2009) meneliti tentang konsumsi serta

preferensi buah dan sayur pada remaja dengan obesitas. Hal ini

menunjukan bahwa tidak ada hubungan nyata antara konsumsi buah dan

sayur dengan kejadian obesitas.

Hal ini tidak sejalan dengan peneltian Dewi (2000) yang menjelaskan

bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara konsumsi serat

dengan status gizidengan adanya penelitian ini bisa diketahui

bahwasannya semakin rendah seseorang mengonsumsi serat maka

semakin tinggi terjadinya overweight.

Sehingga dapat di simpulkan kurang mengkonsumsi buah bukan

menjadi salah satu hal untuk terjadinya overweight. Beberapa faktor lain

penyebab terjadinya overweight yaitu kurangnya melakukan aktifitas fisik,

faktor lingkungan, psikologis, genetik ataupun perubahan gaya hidup

seperti mengonsumsi bahan makanan ataupun minuman dengan tinggi

lemak (Makaryani, 2013).

2. Hubungan Makan Gorengan Dengan Kejadian Overweight

Hasil analisis uji chi-square menunjukkan bahwa tidak terdapat

hubungan yang signifikan antara konsumsi gorengan (p value = 0,391)

dengan kejadian overweight. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan

penelitian Wismoyo & Putra, (2018) yang menunjukkan bahwa makan

gorengan ada hubunganya dengan overweight. Peneliti Diguna (2019)


49

juga menunjukkan bahwa jumlah dan jenis gorengan ada hubunganya

dengan kejadian overweight karena p value =0,02< 0,05.

Dapat disimpulkan bahwa makan gorengan bisa menyebabkan

terjadinya overweight karena gorengan termasuk makanan tinggi lemak

namun pada penelitian ini responden yang mengalami kasus overweight

hanya 30 responden, sedangkan kasus kontrol atau dapat di bilang gizi

normal sebanyak 44 responden karena lebih banyak yang berada di

status gizi normal dari pada overweight sehingga tidak ada hubungan

makan gorengan dengan overweight.


BAB V

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Status gizi pada remaja SMAN 1 Sangkulirang sebagian besar

responden tidak overweight yaitu sebanyak 68 siswa (91,9%), dan

siswa overweight sebanyak 6 siswa (8,1%). Hal tersebut

menunjukkan bahwa siswa yang overweight lebih sedikit dibanding

dengan yang tidak overweight.

2. Dari hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan konsumsi

buah dengan kejadian overweight pada remaja di SMAN 1

Sangkulirang (p-value 0,072).

3. Tidak terdapat hubungan antara makan gorengan pada kejadian

overweight pada remaja di SMAN 1 Sangkulirang (p-value 0,391).

B. SARAN

1. Bagi Responden

Dapat memberikan informasi dan kesadaran akan perbaikan status

gizi remaja dan meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya

status gizi. Bagi siswa dengan status gizi normal dapat menjaga berat

47
48

badannya dengan menjaga asupan yang masuk dan keluar agar tetap

seimbang demi mencapai status gizi yang optimal.

2. Bagi SMAN 1 Sangkuliran

Diharapkan dapat menjadi referensi dalam memperhatikan dan

menjaring siswa dengan kejadian overweight di lingkup sekolah.

3. Bagi Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan sumbangsih

untuk dijadikan bahan bacaan bagi mahasiswa dan perkembangan

penelitian selanjutnya.

4. Bagi Dinas Kesehatan

Dengan adanya penelitian ini diharapkan menjadi referensi untuk

melakukan upaya promotif dan preventif kesehatan tentang kejadian

overweight sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

merencanakan dan menyusun kebijakan untuk menanggulangi

masalah kejadian overweight gizi pada remaja


DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT.Gramedia

Pustaka Utama

Alkatiri, N. (2017) Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan

Perilaku Cyberbullying Pada Remaja Madya Di Surabaya. Fakultas

Psikologi. Universitas Airlangga. Surabaya

Amir, R. A., & Adi, A. C. (2018).Gambaran Aktivitas Sedentari Dan Tingkat

Kecukupan Gizi Pada Remaja Gizi Lebih Dan Gizi Normal. Media GizI

Indonesia, 12(1), 80.https://doi.org/10.20473/mgi.v12i1.80-87

Ardie, H. F., & Sunarti, S. (2019). Pengaruh Media Vidio Terhadap

Pengetahuan Dan Sikap Tentang Gizi Seimbang Pada Siswa Kelas V

Di SDN 016 Samarinda Seberang.June, 284–290.

https://doi.org/10.31983/jrg.v6i2.4311

Awaliyah, H. B. Y., & Nugraheni, S. A. (2020).Kurangnya Konsumsi Buah

Dan Sayur Sebagai Faktor Risiko Kejadian Overweight Pada Remaja

Putri.Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Baskari,P. S., & Rahma, A. (2019). Pengukuran Indekis Massa Tubuh,

Asupan Lemak, Dan Asupan Natrium Kaitannya Dengan Kejadian

Hipertensi Pada Kelompok Dewasa Di Kabupaten Jombang .Journal

of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

49
50

Ermona, N. D. N., & Wirjatmadi, B. (2018). Hubungan Aktivitas Fisik Dan

Asupan Gizi Dengan Status Gizi Lebih Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Di Sdn Ketabang 1 Kota Surabaya Tahun 2017. Amerta Nutrition.

https://doi.org/10.20473/amnt.v2i1.2018.97-105

February, 1–9. https://doi.org/.1037//0033-2909.I26.1.78

Hardi, A. D., Indriasari, R., & Hidayanti, H. (2019). Hubungan Pola

Konsumsi Pangan Sumber Serat Dengan Kejadian Overweight Pada

Remaja Di Smp Negeri 3 Makassar.Jurnal Gizi Masyarakat Indonesia:

The Journal of Indonesian Community Nutrition,8(2),71–78.

https://doi.org/10.30597/jgmi.v8i2.8508

Iriantika, K. A., & Margawati, A. (2017). Studi kualitatif pengaruh

pemberian konseling gizi terhadap perubahan sikap dan pemilihan

makan pada remaja putri overweight. Journal of Nutrition College, 6(1),

19.

https://doi.org/10.14710/jnc.v6i1.16887

Ishak, S., Hatta, H., & Hadi, A. J. (2019). Hubungan Pola Makan,

Keterpaparan Media Dan Keturunan Terhadap Kelebihan Berat Badan

Pada Siswa Sekolah Dasar.

Journal of Nutrition College, 8(2), 81.

https://doi.org/10.14710/jnc.v8i2.23817

Negara, I. C., & Prabowo, A. (2018).Penggunaan uji chi-square untuk

mengetahui pengaruh tingkat pendidikan dan umur terhadap


51

pengetahuan penasun mengenai HIV-Aids di Provinsi DKI

Jakarta.Seminar Nasional Matematika Dan Terapannya.

Notoatmodjo.(2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta

Nuraini, A., & Murbawani, E. A. (2019). Hubungan Antara Ketebalan

Lemak Abdominal Dan Kadar Serum High Sensitivity C- Reactive

Protein (Hs-Crp) Pada Remaja.

Nugroho, Purwo Setiyo et al. 2018. “Risiko Obesitas Terhadap

DiabetesMelitus Di Indonesia ; Studi Data Indonesian Family Life

Survey V.” 5(3):103–6

Nurmasyta, dkk. 2015. Pengaruh Intervensi Pendidikan Gizi Terhadap

Peningkatan Pengetahuan Gizi, Perubahan Asupan Zat Gizi dan

Indeks Massa Tubuh Remaja Kelebihan Berat Badan. Jurnal Gizi

Indonesia.

PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9(1), 76–84.

Resiak, M., Walentukiewicz, A., Łysak-Radomska, A., Woźniak, K., &

Skonieczny, P. (2019). Determinants of overweight in population of

parents of school-age children.International Journal of Occupational

Medicine and Environmental Health, 32(5), 677–693.

https://doi.org/10.13075/ijomeh.1896.01455

Setiawan, A. (2019). Physical activity journal.1, 1–7.

Silalahi, A., & Monik A. (2019). POLA KONSUMSI FASE FOOD DAN
52

SOFT DRINK PADA SISWA YANG OVERWEIGHT DI SMP NEGERI

2 LUBUK PAKAM,

Smeltzer., Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Ed.

8. Jakarta: EGC

Supariasa, dkk.2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC Vartanian, L.R.,

M.B.

Schwartz, and K.D. Brownell, 2007. Effects of Soft

Drink Consumption on Nutrition and Health: A Systematic

Review and Meta-Analysis, American Journal of Public

Health. Available from:

http://ajph.aphapublications.org/cgi/content/short/97/4/66 7.pdf.

[Accessed 27 November 2018].

WHO. (2011). IMAI-Participants Manual-one day orientation on

Adolescents Living with HIV. Communication

Widianto, F., Mulyono, S., & Fitriyani, P. (2017). REMAJA BISA

MENCEGAH GIZI LEBIH DENGAN MENINGKATKAN SELF-

EFFICACY DAN KONSUMSI SAYUR-BUAH. Indonesian Journal

of Nursing Practices.https://doi.org/10.18196/ijnp.1257

Wirakusumah, E. S., 2000. Buah dan Sayur untuk Terapi. Penebar

Swadaya, Jakarta

Wismoyo, & Putra, N. (2018). Meta Analysis of Malnourished Children in

Indonesia View project My Students Research View project. Jurnal


53

Berkala Epidemiologi, 5(September 2017), 298–310.

https://doi.org/10.20473/jbe.v5i3.2017
LAMPIRAN

L
A
M
P
I
R
A
N
BIODATA PENELITI
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Kuesioner Status Gizi Overweight

A. Data Responden

Nama : Jenis kelamin :

Alamat : Kelas :

No. HP/Telepon : Tinggi Badan :

Asal Sekolah : Berat Badan :

Tanggal lahir/tahun : Usia :

Nilai Z score IMT/U :

Kategori IMT/U

1. Sangat Kurus
2. Kurus
3. Normal
4. Gemuk
5. Obesitas
Pilih salah satu jawaban di bawah ini dengan

menggunakan tanda centang (v)

No Pertanyaan

1 Berapa jenis buah yang biasa anda konsumsi

dalam sehari ?

( ) 3-5 jenis buah dalam sehari

( ) 1-2 jenis buah dalam sehari

2 Berapa kali anda mengkonsumsi gorengan

dalam seminggu?

( ) 1-2x per minggu

( ) 3-4x per minggu

LEMBAR KONSULTASI PEMBIMBING


HASIL UJI PLAGIASI

Anda mungkin juga menyukai