Anda di halaman 1dari 15

NASKAH PUBLIKASI (MANUSCRIPT)

HUBUNGAN KONSUMSI BUAH DAN MAKAN GORENGAN


DENGAN KEJADIAN OVERWEIGHT PADA REMAJA
DI SMAN 1 SANGKULIRANG

DISUSUN OLEH:
NURUL MUKHLISA
17111024130220

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KALIMANTAN TIMUR
2020
Halaman Judul
Naskah Publikasi (Manuscript)
Hubungan Konsumsi Buah dan Makan Gorengan
Dengan Kejadian Overweight pada Remaja
di SMAN 1 Sangkulirang

DISUSUN OLEH
Nurul Mukhlisa
17111024130220

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KALIMANTAN TIMUR
2020

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

iii
LEMBAR PENGESAHAN

iv
Hubungan Konsumsi Buah dan Makan Gorengan
dengan Kejadian Overweight pada Remaja di SMAN 1 Sangkulirang

Nurul Mukhlisa1, Purwo Setiyo Nugroho2


1 2
, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Samarinda, Indonesia
*Email: nurulmukhlisa900@gmail.com

Intisari
Tujuan studi : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi buah dan
makan gorengan dengan kejadian overweight pada remaja SMAN 1 Sangkulirang.
Metodologi : Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa SMA Negeri 1 Sangkulirang dengan jumlah responden sebanyak 74, yang
diambil dengan teknik total sampling. Variabel independent dalam penelitian ini adalah
konsumsi buah dan makan gorengan sedangkan variabel dependen pada penelitian ini
yakni kejadian overweight. Adapun pengumpulan data menggunakan kuesioner yang
dibagikan melalui Google Form kemudian mengkonversikan data ke dalam nilai
terstandar (z-score) menggunakan Software WHO Anthro Plus Kemudian data dianalisa
menggunakan Statistic Package for the Social Science (SPSS) yang kemudian dilanjutkan
dengan uji Chi-Square dengan signifikansi α = 0.05.
Hasil: Tidak adanya hubungan yang signifikan antara konsumsi buah (p= 0.072) dan
makan gorengan (p= 0.391) dengan kejadian overweight pada remaja.
Manfaat: Menjadikan Hasil studi dapat dimanfaatkan sebagai data awal atau sumber
informasi mengenai konsumsi buah dan makan gorengan dengan kejadian overweight
pada remaja untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

Kata Kunci: Konsumsi Buah, Makan Gorengan, Overweight, Remaja

v
The Correlation Between Fruit Consumption and Eating Fried Foods with
theeIncidence of Overweight in Teenager at SMAN 1 Sangkulirang

Nurul Mukhlisa1, Purwo Setiyo Nugroho2


1 2
, Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, Samarinda, Indonesia
*Email: nurulmukhlisa900@gmail.com

Abstract
Purpose of study :This study aims to determine the relationship of fruit consumption
and eating fried foods with the incidence of overweight in adolescents at SMAN 1
Sangkulirang.
Methodology : The research design used in this study is a correlational study with a
cross-sectional approach. The population in this study were Sangkulirang 1 High School
students with a total of 74 respondents, taken with a total sampling technique. The
independent variable in this study is the consumption of fruit and fried foods while the
dependent variable in this study is the incidence of being overweight. Data collection
uses a questionnaire that is distributed through Google Forms and then converts the
data into standard values (z-scores) using the WHO Anthro Plus Software. Then the data
were analyzed using the Statistical Package for Social Sciences (SPSS) which was then
continued with the Chi-Square test with significance α = 0.05.
Results : There was no significant relationship between fruit consumption (p = 0.072)
and eating fried food (p = 0.391) with the incidence of overweight in adolescents
Benefits: Making the results of the study can be used as preliminary data or information
sources on fruit consumption and fried food with the incidence of overweight in
adolescents to conduct further research.

Kata kunci: Fruit Consumption, Eating Fried Food, Overweight, Teenager.

vi
vii
1. PENDAHULUAN
Overweight adalah berat badan yang melebihi normal. Merupakan masalah
kesehatan didunia dan dinyatakan sebagai epidemi global sehingga harus perlu
segera di atasi. Berdasarkan WHO pada 10 tahun terakhir dari tahu 1990 sampai
tahun 2010 terdapat peningkatan prevalensi kegemukan sebesar 2,5% yang terjadi
pada anak dan remaja. Negara berkemban di perkirakan akan mengalami kegemukan
sebanyak 35 juta dari 45 juta anak (WHO, 2011). Indonesia mengalami gizi ganda
atau gizi kurang yang belum terselesaikan dan munculnya masalah gizi lebih. Kondisi
seseorang yang tidak seimbang antar jumlah energi yang di konsumsi dengan yang
dibutuhkan oleh tubuh merupakan pengertian dari overweight (Emona & Wirjatmadi,
2018). Masalah overweight tidak hanya terdapat di perkotaan melainkan juga di
pedesaan. Akan tetapi persentase obesitas yang terjadi pada anak diperkotaan
cenderung lebih tinggi di bandingkan persentase obesitas anak di pedesaan.
Berdasarkan penelitian pada remaja kejadian obesitas atau overweight di perkotaan
sebanyak 7,8% sedangkan di wilayah pedesaan sebesar 2% di daerah kota
Yogyakarta. Dari hasil penelitian tersebut dapat di simpulkan bahwa prevalensi
kejadian obesitas atau overweight di perkotaan lebih tinggi dibandingkan perdesaan
(Energi et al., 2017).
Membaca penjelasan diatas penulis tertarik melakukan penelitian pada remaja
SMAN 1 Sangkulirang yang berada di wilayah kecamatan Sangkulirang, Karena
daerah kecamatan sangkulirang merupakan kecamatan yang memiliki populasi jumlah
remaja yang lebih banyak dari kecamatan lainnya, prevalensi kejadian overweight
sangat meningkat pada remaja di usia 16-18 tahun, overweight pada remaja penting
untuk diperhatikan karena remaja yang mengalami overweight berpeluang besar untuk
mengalami obesitas pada saat dewasa nantinya ini merupakan alasan saya
mengambil sampal penelitian di SMA wilayah Kecamatan Sangkulirang berada di
posisi strategis yakni di suatu pulau yang dikelilingi oleh banyak pedesaan dan
menjadi jalur perlintasan antara desa satu dan desa lainnya dimana tempat jajanan
dan pusat perbelanjaan serta penjualan fast food mudah ditemukan yang jumlahnya
sangat bervariasi. Dengan keadaan yang demikian sehingga dapat berdampak pada
ketertarikan dan daya beli masyarakatnya khususnya pada kalangan remaja SMA
sehingga dapat berpengaruh pada kondisi status gizi di masyarakat yang dimana
status gizi tersebut merupakan salah satu penyebab terjadinya overweight (SMA
Negeri 1 Sangkulirang; 2020).
Overweight yang dialami pada saat masa remaja dan berlanjut hingga dewasa
dapat menimbulkan berbagai macam penyakit kronis seperti penyakit hipertensi,
diabetes mellitus (DM tipe II) dan kardiovaskuler, sehingga perlu upaya penanganan
overweight pada remaja sedini mungkin. Oleh karena itu, dengan tujuan mencegah
perkembangan overweight menjadi obesitas dipilihlah remaja yang mengalami
overweight sebagai sampel penelitian (Iriantika & Margawati, 2017).
Menkonsumsi sayuran dan buah-buahan lima porsi dalam sehari dapat
mengalami penurunan berat badan. Selain itu, dengan mengkonsumsi sayuran dan
buah dapat membantu penurunan dari resiko penyakit kardiovaskuler dan
serebovaskuler. Resiko kanker dapat dicegah dengan cara mengkonsumsi sayur dan
buah terutama pada sistem pencernaan (Widianto et al., 2017). Pada penelitian
Awaliya & Nugraheni (2020) dikatakan bahwasannya ada hubungan konsumsi buah
merupakan suatu faktor pencegahan risiko kejadian overweight dengan hadil
penelitian p-value < 0.05 (Awaliya & Nugrahaeni, 2020).
Makan gorengan merupakan suatu hal yang biasa di konsumsi setiap harinya
karena gorengan merupakan salah satu makanan yang relatif murah, gurih, dan
mudah di dapat baik di kalangan anak-anak, dewasa hingga lanjut usia. Gorengan
memiliki asupan asam lemak ang tinggi dan merupakan sumber lemak jenuh dan

1
menjadi penyebab terjadinya penambahan berat badan dan peningkatan kegemukan
atau overweight. Hasil penelitian yang dilakukan juga menunjukkan bahwa ada
hubungan pola konsumsi makanan gorengan dengan kejadian overweight (p=0,001).
Didapatkan hasil perhitungan R2= 0,089. Hal tersebut mempengaruhi pola konsumsi
gorengan terhadap kejadian overweight 5.5% (Wismoyo & Putra, 2018).

2. METODOLOGI
Rancangan penelitian menggunakan koreslasional dengan pendekatan cross-
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMAN 1 Sangkulirang dengan
jumlah responden sebanyak 74 responden, yang diambil dengan teknik total sampling.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah konsumsi buah dan makan gorengan
sedangkan variabel dependen pada penelitian ini yakni kejadian overweight. Adapun
pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan melalui Google Form
kemudian mengkonversikan data ke dalam nilai terstandar (z-score) menggunakan
Software WHO Anthro Plus Kemudian data dianalisa menggunakan Statistic Package
for the Social Science (SPSS) yang kemudian dilanjutkan dengan uji Chi-Square
dengan signifikansi α = 0.05.

3. HASIL PENELITIAN
Berikut akan dipaparkan hasil penelitian terkait Hubungan konsumsi buah dan
makan gorengan dengan kejadia overweight pada remaja di SMA Negeri 1
Sangkulirang sebagai berikut :
3.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden digunakan untuk mengetahui bagaimana karakteristik
siswa SMA N 1 Sangkulirang dengan tujuan sebagai tahap pengenalan sebelum
penelitian. Pengukuran karakteristik responden dilakukan dengan melakukan
pendataan jenis kelamin responden.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Frekuensi Percentase


Kelamin (n) (%)

1 Laki-laki 19 25.7

2 Perempuan 55 74.3

Total 74 100

Sumber: Data Primer 2020


Menurut tabel 1, diketahui bahwa jumlah responden dengan jenis kelamin
perempuan adalah berjumlah 55 orang dengan persentase 74.3%. Jumlah responden
dengan jenis kelamin Laki-laki adalah berjumlah 19 orang dengan persentase 25.7%.
3.2 Analisis Univariat
Tabel 2. Distribusi frekuensi berdasarkan usia

Usia Frekuensi Persentase

≤ 12 0 0
13-14 0 0

≤ 15 74 100

2
Total 74 100

Sumber: Data Primer 2020


Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa jumlah usia responden ≤ 15 tahun
berjumlah 74 orang dengan presentasi 100%.
3.3 Aanalisis Bivariat
Setelah didapatkan hasil dari analisis data secara unvariat maka selanjutnya
dilakukan analisis data secara bivariat.
3.3.1 Analisis Bivariat Distribusi Frekuensi Kebiasaan Konsumsi Buah
pada Remaja
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat distribusi frekuensi kebiasaan
konsumsi buah pada remaja.
Tabel 3. Distribusi frekuensi kebiasaan konsumsi buah pada remaja

Kebiasaan Persentas
No Frekuensi
konsumsi buah e

Kurang: bila
68
1-2 jenis buah
1 91.9
dalam sehari.

Baik: bila 3-
2 5 jenis buah 6 8,1
dalam sehari

Total 74 100

Sumber: Data Primer 2020


Berdasarkan tabel 3, diatas dengan jumlah responden 74 orang,
terdapat 68 responden yang kurang mengkonsumsi buah 91.9% dan 6
responden yang mengkonsumsi buah secara baik 8,1%.
3.3.2 Analisis Bivariat Distribusi Frekuensi Kebiasaan Makan Gorengan
Pada Remaja.
Tabel 4. Distribusi frekuensi kebiasaan konsumsi buah pada remaja

Kebiasaan
Persentase
No Konsumsi Frekuensi
(%)
Gorengan

1 Rendah: 44 59.5
bila 1-2X per
minggu

2 Tinggi: 30 40.5
bila 3-4X per
minggu

Total 74 100

3
Sumber: Data Primer 2020
Berdasarkan tabel 4, dengan jumlah responden 74 orang terdapat 44
responden yang rendah mengkonsumsi gorengan denga persentase
59.5% dan 30 responden yang tinggi mengkonsumsi gorengan dengan
persentase 40.5%.
3.3.3Analisis Bivariat Hubungan Konsumsi Buah dengan Kejadian
Overweight Pada Remaja.
Tabel 5. Distribusi frekuensi konsumsi buah dengan kejadian
overweight

Kebiasaan Konsumsi
No Frekuensi P-value
Buah

1 Kurang: bila 1-2 68


jenis buah dalam sehari.
0,072
2 Baik: bila 3-5 jenis 6
buah dalam sehari

Sumber: Data Primer 2020


Berdasarkan tabel 5, dengan jumlah responden 74 orang di dapatkan
bahwa ada 68 orang yang kurang mengkonsumsi buah sedangkan 6orang
yang baik mengkonsumsi buah dengan p value 0,072>0,05 H0 diterima
yang berarti bahwasannya tidak ada hubungan antara konsumsi buah
dengan kejadian overweight pada remaja di SMA N 1 Sangkulirang.
3.3.4 Analisis Bivariat Hubungan Makan Gorengan DenganKejadian
Overweight Pada Remaja.
Tabel 6. Distribusi frekuensi hubungan makan gorengan dengan
kejadian overweight pada remaja.

No Kebiasaan Frekuensi P-
Konsumsi Value
Gorengan

1 Rendah: bila 44
1-2X per minggu
0,391
2 Tinggi: bila 30
3-4X per minggu

Sumber: Data Primer 2020


Berdasarkan tabel 6, dengan jumlah responden 74 orang di dapatkan
bahwa ada 44 orang yang rendah makan gorengan sedangkan 30 orang
yang tinggi makan gorengan dengan p value 0,0391>0,05 H0 diterima
bahwasannya tidak ada hubungan antara makan gorengan dengan
kejadian overweight pada remaja di SMA N 1 Sangkulirang.

4
4. KESIMPULAN
Frekuensi kebiasaan konsumsi buah pada remaja di SMAN 1 Sangkulirang
sebagian besar kurang mengkonsumsi buah (kurang dari 2 jenis buah dalam sehari)
sebesar 91,9%. Frekuensi makan gorengan pada remaja di SMAN 1 Sangkulirang
sebagian besar kurang mengkonsumsi gorengan per minggu sebesar 59,5%. Status
gizi gemuk pada remaja di SMAN1 sangkulirang sebesar 8,1%. Dapat disimpulkan
bahwa tidak terdapat hubungan konsumsi buah dengan kejadian overweight pada
remaja di SMA N 1 Sangkulirang. (p value 0,072).

DAFTAR PUSTAKA

Awaliyah, H. B. Y., & Nugraheni, S. A. (2020). Kurangnya Konsumsi Buah Dan Sayur
Sebagai Faktor Risiko Kejadian Overweight Pada Remaja Putri.Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Ermona, N. D. N., & Wirjatmadi, B. (2018). Hubungan Aktivitas Fisik Dan Asupan Gizi
Dengan Status Gizi Lebih Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Sdn Ketabang 1 Kota
Surabaya Tahun 2017. Amerta Nutrition. https://doi.org/10.20473/amnt.v2i1.2018.97-
105
Iriantika, K. A., & Margawati, A. (2017).Studi kualitatif pengaruh pemberian konseling
gizi terhadap perubahan sikap dan pemilihan makan pada remaja putri
overweight.Journal of Nutrition College,
6(1),19.https://doi.org/10.14710/jnc.v6i1.16887
Wismoyo, & Putra, N. (2018). Meta Analysis of Malnourished Children in Indonesia
View project My Students Research View project. Jurnal Berkala Epidemiologi,
5(September 2017), 298–310. https://doi.org/10.20473/jbe.v5i3.2017
WHO. (2011). IMAI-Participants Manual-one day orientation on Adolescents Living
with HIV. Communication

5
6
HASIL UJI PLAGIASI

Anda mungkin juga menyukai