Anda di halaman 1dari 8

ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1.

Agustus 2013

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DENGAN KEJADIAN OBESITAS


PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KOTA MANADO

Bahrudin Yamin
Nelly Mayulu
Julia Rottie

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: Baharudin_yamin@yahoo.com

Abstract : Obesity is a pathological condition in the presence of excessive fat accumulation


of what is required for the function of the body. Obesity in terms of health is one of the
nutritional disease, as a result of consuming food that far exceeds their needs This study aims
to determine the relationship of energy intake with the incidence of obesity among primary
school students in the city of Manado with analytical survey method using a Case Control
design (Case Control ) sample 136 using the chi-square test (x2), at the 95% significance level
(α 0.05). research proves that there is a significant correlation between high energy intake
with the incidence of obesity among primary school students in the city of Manado conclusion
there is a significant association between energy intake with the incidence of obesity with p =
0.002. High energy intake of the obtained value Odds Ratio (OR) of 4.058 (95% CI = 1.320 to
2.417), suggestions should be made prevention through nutrition counseling about obesity and
risk factors of obesity in primary school students in each school through school health
promotion programs by the Department of Health and in collaboration with relevant agencies.
Key words: children, energy intake, obesity

Abstrak : Obesitas merupakan keadaan patologis dengan terdapatnya penimbunan lemak


yang berlebihan dari apa yang diperlukan untuk fungsi tubuh. Obesitas dari segi kesehatan
merupakan salah satu penyakit gizi, sebagai akibat mengkomsumsi makanan yang jauh
melebihi kebutuhannya Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan asupan energi dengan
kejadian obesitas pada siswa sekolah dasar di kota Manado dengan metode penelitian survei
analitik dengan menggunakan rancangan Case Control ( Kasus Kontrol ) sampel 136
menggunakan uji chi-square (x2), pada tingkat kemaknaan 95% (α 0,05).Hasil penelitian
membuktikan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara asupan energi yang tinggi
dengan kejadian obesitas pada siswa sekolah dasar di Kota Manado kesimpulan Terdapat
hubungan yang bermakna antara asupan energi dengan kejadian obesitas dengan nilai p
sebesar =0,002. Jumlah asupan energi yang tinggi maka diperoleh nilai Odds Ratio (OR)
sebesar 4,058 (95% CI = 1,320-2,417),saran Perlu dilakukan pencegahan melalui penyuluhan
gizi tentang obesitas dan faktor-faktor resiko terjadinya obesitas pada siswa sekolah dasar di
masing-masing sekolah melalui program peningkatan kesehatan sekolah oleh Dinas
Kesehatan dan bekerja sama dengan instansi-instansi terkait
Kata kunci : anak-anak,asupan energi, obesitas

PENDAHULUAN epidemi di negara maju dan berkembang,


Obesitas merupakan masalah kesehatan obesitas merupakan ancaman bagi
global dan telah muncul sebagai suatu kesehatan masyarakat umum dan banyak
1
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

studi telah menunjukkan bahwa obesitas Hal tersebut menunjukkan pentingnya pola
merupakan faktor risiko untuk kanker, makanan dalam terjadinya obesitas.
hipertensi, hiperkolesterolemia, diabetes Penelitian menunjukkan obesitas
mellitus, gangguan metabolik dan cacat di merupakan satu masalah global dimana
masa dewasa.(WHO, 2003). peningkatan prevalensi obesitas turut terjadi
Obesitas yang tidak ditangani di negara maju maupun negara
secara tepat akan meningkatkan penyakit membangun. Obesitas pada anak usia 6-17
penyerta, memperpendek usia harapan tahun di Amerika Serikat meningkat dari
hidup serta mengurangi produktifitas pada 7,6- 10,8% menjadi 13-14%. Manakala
saat usia produktif. Bagi wanita khususnya, prevalensi obesitas pada anak usia 6-18
obesitas berhubungan dengan peningkatan tahun di Russia adalah 10% dan di Cina
risiko asma, dan kanker, endometrium, usus adalah 3,4%, bergantung pada usia dan
besar, payudara, dan batu empedu. jenis kelamin. Prevalensi obesitas di
Obesitas merupakan suatu keadaan Singapura meningkat dari 9% menjadi 19%
akibat terjadinya ketidakseimbangan kalori .
di dalam tubuh, yakni kalori yang masuk Prevalensi Nasional anak usia
melebihi kalori yang dikeluarkan dalam sekolah (6-14 tahun) gemuk laki-laki adalah
bentuk energi (tenaga) dan kelebihan ini 9,5% sedangkan prevalensi nasional anak
ditimbun dalam lemak tubuh dalam jangka usia sekolah (6-14 tahun) gemuk
waktu tertentu. Obesitas yang muncul pada perempuan adalah 6,4%. Sebanyak 16
usia remaja cenderung berlanjut hingga provinsi mempunyai prevalensi anak usia
dewasa, dan lansia (Arisman, 2004). sekolah gemuk laki-laki di atas prevalensi
Secara keseluruhan orang dewasa normal yaitu Aceh, Sumatera Utara,
yang berusia lebih dari 20 tahun pada Kepulauan Riau, Jambi, Papua, Sumatera
tahun 1999 – 2002 sebanyak 65,1% Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka
mengalami kelebihan berat, 30,4% Belitung, DKI Jakarta, Jawa Timur,
mengalami kegemukan dan 4,9% Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
mengalami kegemukan yang ekstrim. Kalimantan Timur, Riau, dan Maluku
Anak-anak berusia 6 sampai 19 tahun pada Utara. Sedangkan prevalensi anak usia
tahun 1999 – 2002 sebanyak 30,1% sekolah perempuan di atas prevalensi
mengalami resiko kelebihan berat badan, normal sebanyak 17 provinsi yaitu Aceh,
dan 16,0% mengalami kelebihan berat Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera
badan. Selatan, Bengngkulu, Lampung, Bangka
Kenaikan berat badan juga Belitung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jaa
dipengaruhi kebiasaan mengkomsumsi Timur, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan
makanan yang mengandungi energi tinggi, Timur, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua
maupun kebiasaan mengkomsumsi (Riskesdas, 2007).
makanan ringan. Keluaran energi rendah
dapat dapat disebabkan oleh rendahnya Peningkatan pendapatan kelompok
metabolisme tubuh, aktivitas fisik dan efek masyarakat tertentu terutama di perkotaan
termogenesis makanan yang ditentukan menyebabkan perubahan gaya hidup
oleh komposisi makanan. Lemak memberi terutama dalam pola makan. Pola makan
efek termogenesis lebih rendah (3% dari tradisional yang tadinya tinggi karbohidrat,
total energi dihasilkan lemak) dibandingkan tinggi serat, dan rendah lemak berubah ke
dengan karbohidrat (6-7% dari total energi pola makan baru yaitu rendah karbohidrat,
dihasilkan dari karbohidrat) dan protein rendah serat kasar, dan tinggi lemak
(25% dari total energi dihasilkan protein). sehingga terjadi pergeseran mutu makanan
kearah tidak seimbang. Perubahan pola
2
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

makan dipercepat oleh makin kuatnya arus pada kontrol 37 siswa (56,06 persen).
budaya asing yang disebabkan oleh artinya remaja yang mengkonsumsi energi
kemajuan teknologi informasi dan lebih besar sama dengan 2351,6 kal/hari
globalisasi ekonomi. Di samping itu mempunyai risiko sebesar 5,74 kali lebih
perbaikan ekonomi menyebabkan tinggi menjadi obesitas dibandingkan
berkurangnya aktivitas fisik masyarakat remaja yang mengkonsumsi energi lebih
tertentu. Perubahan pola makan dan kecil 2351,6 kal/hari.( A. Basuki, 2005)
aktivitas fisik ini berakibat semakin Kota Manado adalah sebagai ibu
banyaknya penduduk golongan tertentu kota dari Provinsi Sulawesi Utara yang
mengalami masalah gizi lebih berupa terletak Indonesia bagian Timur.
obesitas. Masyarakat kota Manado memiliki tingkat
obesitas yang cukup tinggi akibat dari
Berbagai penelitian menunjukkan budaya makan yang sangat meningkat pula.
bahwa obesitas 70% dipengaruhi oleh Hal ini juga sangat berisiko pada para siswa
lingkungan dan 30% dipengaruhi oleh sekolah dasar (SD) yang ada dikota
genetik. Faktor perilaku dan lingkungan Manado, sehingga orang dengan tingkat
meliputi pola makan dan aktifitas fisik asupan yang tinggi juga berisiko terjadi
merupakan hal yang paling berpengaruh obesitas.
untuk terjadinya obesitas. Adapun faktor- Berdasarkan latar belakang diatas
faktor yang berpengaruh dari pola makan maka peneliti merasa tertarik untuk
antara lain : kuantitas, porsi makan, melakukan penelitian mengenai “
kepadatan energi dari makanan yang Hubungan asupan energi dengan kejadian
dimakan, frekuensi makan dan jenis obesitas pada siswa sekolah dasar di kota
makanan (Nugraha, 2009). manado “
Obesitas disebabkan oleh masukan
energi yang melebihi kebutuhan sehari-hari METODE PENELITIAN
untuk memelihara dan memulihkan Penelitian ini adalah penelitian survei
kesehatan, proses tumbuh kembang dan analitik dengan menggunakan rancangan
melakukan kegiatan aktivitas atau aktivitas case control, untuk menganalisis asupan
jasmani, yang berlangsung secara terus energi sebagai faktor risiko terjadinya
menerus dalam jangka waktu yang cukup obesitas. Dimana peneliti menggunakan
lama (positif energy balance). Faktor pendekatan retrospective,dimana efek
makanan ini merupakan faktor yang diidentifikasi pada saat ini, kemudian faktor
terpenting untuk terjadinya kegemukan baik risiko diidentifikasi ada atau terjadinya
sebagai penyebab tunggal maupun pada waktu yang lalu.
bergabung dengan penyakit-penyakit lain.
Hasil penelitian menunjukkan Penelitian ini dilaksanakan di kota
bahwa rata-rata asupan energi kasus 3.096 Manado, yang terdiri dari SD Inpres 68,SD
lebih kurang 936 kal/hari dan kontrol yaitu Negeri Malalayang, SD Negeri Winangun,
2.352 lebih kurang 634 kal/hari. Hasil SD Cokroaminoto, SD Negeri 11, SD
analisis statistik dengan uji chi-square Katholik 12 dan SD Negeri 02.
diperoleh bahwa sebanyak 54 siswa (81,82 Penelitian ini dilaksanakan pada
persen) pada kelompok kasus yang bulan Juni 2013 di kota Manado.
mengkonsumsi energi lebih besar sama Populasi dalam penelitian ini adalah
dengan 2351,6 kal/hari dan pada kontrol seluruh murid sekolah dasar dari kelas 1
sebanyak 29 siswa (43,94 persen). sampai kelas 5 yang berada di 8 SD yang
Konsumsi energi lebih kecil 2351,6 kal/hari dijadikan tempat penelitian.
pada kasus 12 siswa (18,18 persen) dan
3
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Sampel merupakan bagian dari sekolah tempat penelitian dan pengurusan


populasi yang akan diteliti atau sebagian surat izin selanjutnya melakukan studi
jumlah dari karateristik yang dimiliki oleh pendahuluan (skrining awal) untuk
populasi. Sampel pada penelitian ini terdiri penentuan prevalensi, dengan melakukan
68 murid yang obes (kasus) dan 68 murid pengukuran antropometri (berat badan dan
yang tidak obes (kontrol). tinggi badan) menggunakan timbangan
Besar sampel dengan rancangan injak Electronic Personal Scale merk camri
penelitian studi kasus kontrol untuk dengan tingkat ketelitian 0,1 kg, dan alat
menganalisis asupan energi sebagai faktor pengukuran tinggi badan (microtoise)
risiko terjadinya obesitas pada siswa berkapasita spanjang 200 cm dengan
sekolah dasar, dihitung dengan ketelitian 0,1 cm, kemudian dilakukan
menggunakan rumus sebagai berikut pengkajian status gizinya. Data umum
(Riyanto, 2010): Sesuai hasil perhitungan di karakteristik responden dikumpulkan
, jumlah minimal sampel sebanyak 68 melalui metode wawancara responden
orang. dengan mengunakan kuesioner. Dan data
Yang masuk dalam kriteria inklusi Asupan Energi dilakukan dengan
untuk menjadi sampel penelitian adalah menggunakan data pola konsumsi makanan
sebagai berikut:Berusia 6-12 dengan menggunakan formulir Food
tahun,Berdomisili di kota Manado, dan Frequency Questionnaire (FFQ) dan
Bersedia menjadi subjek penelitian, selanjutnya dianalisis mencari jumlah
sedangkan yang masuk dalam kategori asupan dengan bantuan computer program
kriteria eksklusi yaitu Siswa dengan nutry survey.
kategori kurus. Instrumen Penelitian yang di pakai
Teknik pengambilan sampel, yaitu memilih untuk menunjang penelitian ini terdiri dari
sampel yang obes dengan cara terlebih Kuesioner data umum responden, formulir
dahulu melakukan klinis yang tampak obes food frequency questionnaire (FFQ), alat
kemudian dilakukan pengukuran ukur tinggi badan/microtoise yang kapasitas
antropometriuntuk menentukan kriteria panjang 200 cm, timbangan injak
obes. Untuk kontrol dipilih siswa yang berkapasitas 120 kg, merek camri dengan
tidak obes (normal) pada sekolah yang tingkat ketelitian 0,1 kg, Kategori dan
sama dengan melakukan macthing terhadap ambang batas status gizi anak berdasarkan
umur dan jenis kelamin. Pemilihan sampel indeks massa tubuh/umur (IMT/U).
dilakukan secara kuota sampling hingga Pengolahan dan Analisis Data yang
terpenuhi jumlah besar sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai
dibutuhkan. berikut Data yang telah terkumpul
Dalam penelitian ini terdiri dari dua selanjutnya dilakukan pengolahan data
jenis data yang dipakai yaitu data Primer, melalui tahap sebagai berikut:
yaitu data yang menyangkut karakteristik Editing(Pemeriksaan kembali),
subyek penelititan,data tentang orang tua, Koding(Pengkodean),
tingkat social ekonomi keluarga, serta data Proccessing(Proses/entri data), dan
tentang pola asupan energi, dan data Cleaning(pembersihan data).
sekunder, yaitu data tentang jumlah Analisis data yang dipakai dalam
sekolah, alamat sekolah dan jumlah siswa, penelitian ini yaitu Analisis Univariat
yang diperoleh dari Dinas Pendidikan dan untuk mengetahui karakteristik penelitian
Kebudayaan Kota Manado. dilakukan dengan menganalisis variabel-
Pengumpulan data terdiri dari tahap variabel yang ada secara deskriptif dengan
pertama melakukan koordinasi dengan menghitung distribusi frekuensi dan

4
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

proporsinya. Analisis Bivariat, untuk Lower


mengetahui hubungan asupan energi n % n % Upper
dengan kejadian obesitas pada siswa > 2 38,2 9 13,2 ,0 4,0 1,320
sekolah dasar di kota Manado, AKG 6 % % 02 58 2,417
menggunakan uji chi-square (x2), pada
tingkat kemaknaan 95% (α 0,05). Karena
rancangan penelitian ini adalah studi kasus
≤ 4 61,8 5 86,8 ,245
kontrol untuk melihat faktor risiko, maka di AKG 2 % 9 % ,791
lakukan perhitungan Odds Ratio (OR).
Dengan mengetahui besarnya OR, dapat di
estimasi pengaruh dari faktor risiko yang di TOT 6 100 6 100
teliti. Perhitungan OR menggunakan tabel AL 8 % 8 %
silang 2 × 2. Sumber: Data primer
Etika penelitian bertujuan untuk
menjaga kerahasiaan identitas responden Pembahasan
akan kemungkinan terjadinya ancaman
Berdasarkan hasil analisis statistik
terhadap responden. Masalah etika terutama
asupan energi yang tinggi maka diperoleh
ditekankan pada beberapa hal yaitu sebagai
nilai Odds Ratio (OR) sebesar 4,058 (95%
berikut: Informed Consent(Lembar
CI = 1,320-2,417), yang berarti bahwa
persetujuan menjadi responden), Anonimity
siswa dengan asupan energi yang tinggi
(tanpa nama), dan Confidentialy beresiko 4 kali lebih besar mengalami
(kerahasiaan) Kerahasiaan informal respon
obesitas dibandingkan dengan siswa yang
dan dijamin oleh peneliti dan hanya data-
memiliki asupan energi rendah. Hal ini
data tertentu yang akan dilaporkan sebagai
dapat dilihat dari taraf signifikasi
hasil penelitian.
menggunakan uji chi-squre ( x2 ) dimana
diperoleh nilai p sebesar =0,002 yakni lebih
HASIL DAN PEMBAHASAN kecil dibandingkan nilai α = 0,05. Hal ini
1. Dsitribusi Responden
dapat membuktikan bahwa terdapat
Tabel 1. Distribusi subjek berdasarkan
hubungan yang bermakna antara asupan
kecukupan energi
energi yang tinggi dengan kejadian obesitas
Tidak pada siswa sekolah dasar di Kota Manado.
Obesitas
Status Gizi Obesitas Ada beberapa faktor penting yang
n % n % menyumbang kejadian obesitas pada anak
26 sekolah yaitu terutama kebiasaan makan
> AKG 38,2% 9 13,2%
yang berlebih tanpa memperhatikan asupan
61,8% zat gizi yang dikonsumsi terlebih pada
≤ AKG 42 59 86,8% asupan energi. Menurut Mitchel (2003),
berat badan seseorang mencerminkan
Total 68 100% 68 100% keseimbangan jangka panjang antara energi
Sumber: Data primer intake dan energi output. Energi intake
dipengaruhi oleh banyak faktor. Pilihan
Tabel 2. Analisis Statistik Asupan Energi makanan dapat memberikan dampak secara
sebagai Faktor Risiko Terjadinya keseluruhan pada energi intake.
Obesitas Peningkatan kemakmuran di
Statu
95% Indonesia juga diikuti oleh perubahan gaya
Tidak convide hidup dan kebiasaan makan. Pola makan,
s P OR
Obesitas Obesitas nce
Gizi
interval
terutama di kota besar, bergeser dari pola
5
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

makan tradisional ke pola makan barat antara asupan energi dengan obesitas
(terutama dalam bentuk asupan energi ) sentral.
yang sering mutu gizinya tidak seimbang. Energi diperlukan untuk
Pola makan tersebut merupakan jenis-jenis kelangsungan proses di dalam tubuh seperti
makanan yang bermanfaat, akan tetapi proses peredaran dan sirkulasi darah,
secara potensial mudah menyebabkan denyut jantung, pernafasan, pencernaan,
kelebihan masukan kalor. Dari penelitian proses fisiologis lainnya, untuk bergerak
yang dilakukan diperoleh hasil sebagai atau melakukan pekerjaan fisik. Energi
berikut : dalam tubuh dapat timbul karena adanya
Hasil penelitian yang dilakukan pada pembakaran karbohidrat, protein dan
136 subjek penelitian, dengan jumlah lemak, karena itu agar energi tercukupi
subjek yang memiliki asupan energi lebih perlu pemasukan makanan yang cukup
dari rata-rata (2559,112 kal) dan mengalami dengan mengkonsumsi makanan yang
obesitas sebanyak 26 (38,2%) dan juga cukup dan seimbang.
jumlah subjek yang memiliki asupan energi
kurang dari jumlah rata-rata (2293,751) dan SIMPULAN
mengalami obesitas sebanyak 42 (61,8%),
sedangkan jumlah subjek yang memliki Berdasarkan hasil penelitian yang
asupan energi lebih dari rata-rata tetapi dilakukan mengenai hubungan asupan
tidak obesitas sebanyak 9 (13,2%) dan energi dengan kejadian obesitas pada siswa
jumlah subjek yang memiliki asupan energi sekolah dasar di kota Manado dapat
kurang dari rata-rata tetapi tidak obesitas disimpulkan sebagai berikut :Terdapat
sebanyak 59 (86,8%). hubungan yang bermakna antara asupan
Berdasarkan hasil analisis statistik energi dengan kejadian obesitas dengan
asupan energi yang tinggi maka diperoleh nilai p sebesar =0,002. Jumlah asupan
nilai Odds Ratio (OR) sebesar 4,058 (95% energi yang tinggi maka diperoleh nilai
CI = 1,320-2,417), yang berarti bahwa Odds Ratio (OR) sebesar 4,058 (95% CI =
siswa dengan asupan energi yang tinggi 1,320-2,417).
beresiko 4 kali lebih besar mengalami
obesitas dibandingkan dengan siswa yang
memiliki asupan energi rendah. Hal ini
dapat dilihat dari taraf signifikasi DAFTAR PUSTAKA
menggunakan uji chi-squre ( x2 ) dimana
diperoleh nilai p sebesar =0,002 yakni lebih Aninditya I Kristina, (2011). Peran Zat Gizi
kecil dibandingkan nilai α = 0,05. Hal ini Makro Dalam Makanan Jajanan di
dapat membuktikan bahwa terdapat Lingkungan Sekolah Terhadap
hubungan yang bermakna antara asupan Kejadian Obesitas Pada Anak.
energi yang tinggi dengan kejadian obesitas Diakses juli 2013.
pada siswa sekolah dasar (SD) di Kota http://eprints.undip.ac.id/29239/
Manado. Hasil di ini sejalan dengan
penelitian oleh Ika Kristina (2011) Adam D,SE Specter. (2004). Poverty and
menyatakan bahwa makan berlebih dapat obesity: the role of energy density
menyebabkan akumulasi energi yang and energy costs1,2
disimpan sebagai cadangan energi. Hal ini http://jurnal.ajcn.nutrition.org/cont
juga sama dengan penelitian yang ent/79/1/6.full di akses pada
dilakukan oleh Mustamin (2010) di tanggal 2 mei 2013
makasar menyatakan bahwa ada pengaruh

6
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Basuki A, Manampiring, E.A., Tompunu Mitchel.(2003). Nutrition Across the Life


M. (2005). Hubungan Asupan Span. Philadelphia: Elsevier-
Energi dengan kejadian Obesitas Saunders.
Pada Remaja Sekolah Menengah
Pertama di Kota Manado. Media Mustamin.(2010). Asupan Energi Dan
Kesehatan, Aktivitas Fisik Dengan
Kejadianobesitas Sentral Pada Ibu
Laporan Nasional Riskesdas.(2007). Badan Rumah Tangga Di Kelurahan Ujung
Penelitian dan Pengembangan Pandang Baru Kecamatan Tallo Kota
Kesehatan, Departemen Kesehatan Makasar.(skipsi), diakses dari
Republik Indonesia. Desember http://jurnalmediagizipangan.files.wo
2008 diakses rdpress.com/2012/04/11-asupan-
dari:http://www.k4health.org/sites/ energi-dan-aktivitas-fisik-dengan-
default/files/laporanNasional%20R kejadian-obesitas-sentral-pada-ibu-
iskesdas%202007.pdf rumah-tangga-di-kelurahan-ujung-
pandang-baru-kecamatan-tallo-kota-
Tison J, Lorwens.(2012) Perbedaan kadar makassar.pdf pada tanggal 16 juli
kolesterol dan kadar gula darah 2013
antara remaja obesitas dan tidak Isdaryanti.Christien. (2007) Asupan Energi
obesitas pada siswa sekolah Protein, Status gizi, dan Prestasi
menengah pertama di kota belajar anak sekolah dasar
manado. Fakultas Kedokteran Ajowinangun 1 Pacitan. Fakultas
Universitas Sam Ratulangi.skripsi Kedokteran Universitas
( tidak dipublikasikan ) GadjahMadah.(Skripsi). Di unduh
dari
Riyanto, A. 2011. Aplikasi Metodologi http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod=
Penelitian Kesehatan. Yogyakarta download&sub=DownloadFile&acvi
Nuha Medika. ew&typ=html&file=(3832-H-
2007).pdf&ftyp=4&id=35923 pada
Notoatmodjo S. (2010). Metodologi tanggal 15 juli 2013
Penelitian Kesehatan. Jakarta. Pan,Dkk.2009., Research Article:
Rineka Cipta. Individual,sosial,environmental, and
United State Department of Health and physical environmental correlates
with physical activity among
Human Service. (2010). The Surgeon canadias: a cross- sectional
General’s Vision For a Healthy study.,BMC Public Heath,9;21:1-12
and Fit Nation.
Kapantouw N.H. dkk ( 2008 ) Konsumsi Susanti. Diah Ayu.(2012) Perbedaan
Fast Food Sebagai Faktor Risiko asupan energi, protein dan status
Terjadinya Gizi Lebih pada Siswa gizi pada remaja panti asuhan dan
SD Negeri 11 Manado, diakses pondok pesantren. Di unduh dari :
dari : http://ejournals1.undip.ac.id/index.p
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ hp/medico/article/view/1590/1586.p
kesmas/article/download/78/74 pada df . diakses tanggal 30 april 2013
tanggal 16 juli 2013

7
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

Anda mungkin juga menyukai