SKRIPSI
Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Serjana Tarapan
Disusun Oleh:
2023
HALAMAN PERSETUJUAN PROPOSAL SKRIPSI
NIM :1903054
Puskesmas Wirosari 1
Hari :
Tanggal :
Pembimbing I Pembimbing II
ii
HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL SKRIPSI
NIM :1903054
Puskesmas Wirosari 1
Hari :
Tanggal :
Tim Penguji :
iii
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG
Abstrak
Latar Belakang: Diabetes mellitus adalah masalah metabolisme dengan tanda dan efek samping dari
kadar glukosa yang tinggi dalam tubuh. Diabetes Mellitus menurut Profil Kesejahteraan Wilayah Jawa
Fokal tahun 2018 sebesar 20,57%. Di Kabupaten Grobogan prevalensi Diabetes Mellitus (DM) sebesar
62,4%, dibandingkan tahun 2014 tercatat peningkatan sebesar 41,25%. Tujuan: untuk mengetahui
pengaruh edukasi self management diabetes melitus tipe ii dengan kadar gula darah pada penderita
dm tipe II. Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasy
experimental dengan one group pre-test and post-test. Sample adalah bagian dari keseluruhan objek
penelitian dan dianggap mewakili seluruh populasi. Dengan puropse sampling dan analisa data dengan
wilcoxon. Hasil Penelitian: Hasil uji statistic adanya perbedaan nilai median kadar glukosa darah pre
dan post kelompok intervensi nilai tengah 220,5 dan sesudah diberikan edukasi self management
diabetes melitus tipe II nilai tengah 196,5 dengan p value 0,006 < 0,05 hal ini adanya selisih yang
signifikan terhadap penurunan kadar glukosa darah pada kelompok intervensi artinya pemberian
edukasi self management diabetes mellitus tipe 2 sangat berpengaruh terhadap penurunan kadar
glukosa darahh pada penderita DM tipe 2. Kesimpulan: Ada pengaruh edukasi self management
diabetes melitus tipe ii dengan kadar gula darah pada penderita dm tipe II
1
Mahasiswa Universitas Karya Husada Semarang
2
Dosen Universitas Karya Husada Semarang
iv
UNDERGRADUADE NURSGING STUDY PROGRAM
HUSADA WORKS UNIVERSITY SEMARANG
Abstract
Background: Diabetes mellitus is a metabolic problem with signs and side effects of
high glucose levels in the body. Diabetes Mellitus according to the 2018 Focal Java
Region Welfare Profile was 20.57%. In Grobogan Regency, the prevalence of
Diabetes Mellitus (DM) is 62.4%, compared to 2014, an increase of 41.25% was
recorded. Objective: to determine the effect of type II diabetes mellitus self-
management education on blood sugar levels in type II diabetes sufferers. Research
Method: The type of research used in this research is quasi experimental with one
group pre-test and post-test. The sample is part of the entire research object and is
considered to represent the entire population. With puropse sampling and data
analysis with Wilcoxon. Research Results: Statistical test results showed a difference
in the median value of pre and post blood glucose levels in the intervention group, the
median value was 220.5 and after being given education on self-management of type
II diabetes mellitus, the median value was 196.5 with a p value of 0.006 < 0.05. This
is a difference. which was significant in reducing blood glucose levels in the
intervention group, meaning that providing type 2 diabetes mellitus self-management
education had a significant effect on reducing blood glucose levels in type 2 DM
sufferers. Conclusion: There is an influence of type II diabetes mellitus self-
management education on blood sugar levels in type 2 DM sufferers. type II
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal Karya Tulis
Ilmiah yang berjudul : “Pengaruh Edukasi Self Management Diabetes Melitus Tipe II
Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Dm Tipe Ii Di Puskesmas Wirosari 1”,
yang merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana terapan keperawatan
Penyelesaian Proposal Skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
kepada:
1. Dr. Fery Agusman MM, M.Kep, Sp.Kom selaku Rektor Universitas Karya
Husada Semarang.
3. Ns. Shindi Hapsari, S.Kep., M.Kep selaku dosen pembimbing II yang telah
dan bimbingan.
vi
5. Ibu Dwi Rahma selaku bagian administrasi program studi S1 Keperawatan yang
7. Kepada kedua orang tua serta keluarga yang selalu memberikan motivasi,
Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini Demikian,
penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi inimasih jauh dari kata
memberikan yang terbaik. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
selanjutnya.
Peneliti
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. ii
KATA PENGANTAR............................................................................... iv
DAFTAR ISI.............................................................................................vi
DAFTAR TABEL.....................................................................................viii
DAFTAR BAGAN....................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 4
E. Originalitas Penelitian............................................................... 5
A. Tinjauan Teori...........................................................................9
1. Edukasi..................................................................................9
viii
2.Konsep Diabetic Self Management Education......................12
D. Variabel Penelitian....................................................................31
E. Hipotesis....................................................................................31
C. Ruang Lingkup..........................................................................36
D. Definisi Operasional..................................................................36
F. Pengolahan Data........................................................................39
G. Analisis Data.............................................................................40
H. Etika Penelitian.........................................................................41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR ISTILAH
DM : Diabetes Melitus
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
peningkatan kadar gula dalam darah atau disebut hiperglikemia. Hal ini
jangka panjang yang sangat tahan lama. Diabetes melitus adalah suatu
tubuh tidak menggunakan insulin, berat badan bertambah dan kerja nyata
xiv
Indonesia adalah 19,47 juta, urutan kelima di dunia. Dengan tujuan agar rata-
Federation, 2021).
penyakit tidak menular seperti diabetes pada tahun 2018. Dapat dilihat bahwa
semua kelompok umur, kelompok usia yang berlaku adalah 55-64 tahun
sebesar 6,3% dan kelompok usia paling sedikit adalah 25-35 tahun. 0,2%.
Tengah, 2019).
samping dari kadar glukosa yang tinggi dalam tubuh. Ini ditunjukkan dengan
asumsi glukosa darah kira-kira 200 mg/dL karena emisi insulin atau aktivitas
insulin dan glukosa darah puasa sekitar 126 mg/dL. (Afriyani, A., Suriadi, S.,
diabetes tipe II yang tiba pada usia 90-95 tahun, terjadi pada usia 40 tahun ke
xv
atas. (Qurniawati et al., 2020). Variabel yang berkontribusi meliputi gaya
hidup, usia, berat badan berlebih, keturunan keluarga dan kurangnya aktivitas
(Ratnasari, 2019). Faktor gaya hidup yang dapat menyebabkan diabetes tipe II
antara lain rendahnya aktivitas fisik dan makan makanan murah. (Syarfaini,
2023)
kualitas dan membantu para ahli diabetes dengan membuat tindakan berbasis
rule of diabetes care of self schooling (DMSE) terhadap kepatuhan diet pada
xvi
penderita diabetes. Hal ini dibuktikan dengan perubahan perilaku tenang
berikut data dan sekolah yang terhubung dengan DSME. Perluasan informasi
(Yuliatun,2022).
diabetes harus dikurangi. Namun, semua responden yang diajak bicara tidak
tahu persis apa yang harus dikontrol agar glukosa tidak meningkat. Jadi para
Terhadap Kadar Glukosa Pada Potensi DM”. Jadi diabetes tipe II dapat
xvii
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Wirosari 1
2. Tujuan Khusus
Puskesmas Wirosari 1
xviii
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
1) Bagi Institusi
2) Bagi Puskesmas
xix
E. Originalitas Penelitian
xx
Diabetes Tipe variabel dependen:
II pengetahuan dan
aktivitas fisik
pasien Diabetes
Melitus Tipe II
Desain penelitian:
Pre Experiment
xxi
friedman
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori
1. Edukasi
xxii
Tindakan terencana yang ditujukan untuk menyebarkan efek positif
kesehatan (input), rencana dan strategi yang digunakan (proses), dan perilaku
dapat terjaga dengan baik merupakan hasil akhir dari pendidikan atau
xxiii
berdasarkan konsep hidup sehat yang dapat diterapkan ke individu,
2014):
1) Tingkat Pendidikan
informasi.
3) Adat Istiadat
xxiv
Orang yang mengikuti kebiasaan dan berpikir bahwa tidak ada
4) Kepercayaan Masyarakat
6) Materi juga merupakan hal yang penting untuk dikuasai oleh pemateri.
interaksinya
xxv
Menurut Notoatmodjo (2012), Ada beberapa teknik untuk pelatihan
kesejahteraan, termasuk:
1) Perorangan/Perorangan Sekolah
2) Pendidikan Kelompok
Metode ini dapat dibagi menjadi beberapa kelompok kecil (>15 orang).
forum kelompok
3) Pendidikan Massa
Strategi ini untuk target massal dan teknik ini mengisolasi target dalam usia
e. Media
1) Media cetak
xxvi
2) Media elektronik
suara atau aktivitas dari berbagai jenis. Misalnya, TV, radio, video, slide,
tambahan pada perubahan nyata dalam kegiatan dan perilaku. Alasan untuk
penting dari perhatian mengejutkan dengan diabetes dan bekerja pada hasil
xxvii
mencirikan pelatihan administrasi mandiri diabetes dan membantu
2019).
b. Tujuan DMSE
bersama yang dinamis dengan kelompok layanan medis untuk bekerja pada
c. Prinsip DMSE
Diabetik:
3) Tidak ada satu pun program atau teknik persiapan terbaik, namun
xxviii
bahwa proyek dan peningkatan yang sesuai usia dan sosial berhasil
d. Standar DSME
1) Struktur
manfaat medis.
xxix
d) Standar 4. Seorang fasilitator dipercaya untuk mengelola
2) Proses
khususnya:
intens
xxx
- Penghindaran, penemuan dan terapi kebingungan konstan
dan kekhawatiran
administrasi diri.
3) Hasil
xxxi
Pendidikan diabetes harus mengikuti perkembangan informasi,
Yuliatun, 2020)
3. Diabetes Melitus
a. Definisi
glukosa dalam tubuh karena aktivitas insulin atau masalah emisi insulin, atau
b. Etiologi
xxxii
tersampaikan seperti yang diharapkan sehingga glukosa dalam tubuh
tingginya kadar glukosa pada pasien diabetes mungkin karena pola makan
Faktor penyebab diabetes melitus antara lain (Utami, 2003 dalam Jilao,
2018) :
1) Faktor genetik
Jika salah satu kerabat menderita diabetes, keturunannya juga akan menderita
bahwa infeksi penyebab DM melalui sistem penyakit sitolitik pada sel beta,
membuat sistem imun merusak sel beta dan menyebabkan sistem imun
3) Bahan toksik
Ada beberapa zat berbahaya yang dapat merusak sel beta, yaitu
xxxiii
dan munculnya glikosida sianogenetik, yang dapat merusak pankreas dan
4) Nutrisi
berat beban yang ditimbulkan oleh sering makan, semakin besar kemungkinan
terjadinya DM.
c. Patofisiologi
1) Resistensi insulin
dikompensasi oleh obstruksi insulin. Jika tidak dirawat dengan baik, terjadi
eksogen.
xxxiv
d. Klasifikasi Diabetes Melitus
pada pankreas. Pada diabetes tipe I, kerusakan pada pankreas bisa turun
temurun (didapat). Ada sangat sedikit orang dengan diabetes tipe I, namun
pada anak usia 0-14 tahun (Europa Diabetes Information). Pada 2015,
menurut IDF, ada 542.000 kasus diabetes tipe I di seluruh dunia, dan jumlah
itu disebabkan oleh penyakit yang tidak jelas atau belum ditemukan. Penyakit
ini umum terjadi pada anak-anak dan remaja, remaja putra dan putri.
kebal terhadap insulin. Insulin cukup, namun tidak dapat bekerja dengan baik
tipe II juga dapat menyebabkan kekurangan insulin relatif, yang jelas dapat
xxxv
Diabetes tipe II sering terjadi pada usia 40 tahun ke atas, namun bisa muncul
pada usia 20-an. Sekitar 90-95% kasus diabetes adalah diabetes tipe II.
Diabetes jenis ini sering terjadi selama kehamilan. Keadaan ini terjadi
karena produksi zat kimia ibu hamil yang menyebabkan resistensi insulin. Ibu
hamil dengan Diabetes Mellitus Gestasional akan dapat dibedakan saat masa
inkubasi 4 bulan atau lebih, dan kadar glukosa akan kembali normal saat ibu
menjadi dua yaitu gejala akut dan gejala kronik, dan diuraikan sebagai
berikut:
1) Gejala Akut
Efek samping ini sering terjadi pada sebagian besar korban DM, dan
levelnya tidak stabil 100% setiap saat. Bahkan ada penderita DM yang
xxxvi
b) Tahap selanjutnya merupakan akibat tidak ditanganinya tahap awal.
Saat ini pasien tidak lagi mengalami 3P, melainkan hanya 2P,
penurunan berat badan yang tidak biasa dalam 2 bulan, merasa lelah dan
2) Gejala Kronik
waktu yang sangat lama atau mengikuti beberapa saat pada pasien yang
termasuk menggigil secara teratur, kulit pasien terasa panas seperti jarum,
hingga pengangkatan janin pada ibu hamil. Beberapa efek samping seperti
kelelahan sering diartikan sebagai reaksi tubuh karena kurang istirahat atau
diabetes, penderita penyakit ini hanya perlu melihat dua kondisi utama,
yaitu (1) glukosa yang tinggi memudahkan buang air kecil (poliuria) dan
f. Faktor Resiko
Faktor resiko diabetes melitus dibagi menjadi faktor resiko yang dapat
xxxvii
1) Faktor risiko yang tidak dapat di ubah:
a) Jenis kelamin
Setyorogo, 2018).
b) Usia
Diabetes tipe 2 adalah normal dan umumnya akan terjadi setelah usia
c) Faktor genetik
Diabetes tidak menular, namun cenderung menular jika orang tua atau
a) Merokok
b) Konsumsi alkohol
(Fatimah, 2019)
xxxviii
c) Indeks Masa Tubuh (IMT)
d) Lingkar pinggang
Lingkar pinggang yang terlalu besar juga tidak baik untuk kesehatan,
termasuk diabetes pada wanita yang tidak diukur > 80 cm dan pria
e) Hipertensi
Salah satu faktor risiko diabetes adalah tekanan darah tinggi atau
f) Dislipidemia
2018).
kontrol glikemik. Kedua, tujuan jangka panjang adalah untuk mencegah dan
xxxix
mengurangi keburukan dan kematian terkait diabetes, terutama dua tujuan
dasar, yaitu menjaga kadar glukosa plasma dalam jangkauan normal dan
2018).
darah sendiri.
1) Edukasi
setempat. Diabetes tipe 2 sering terjadi ketika gaya hidup dan perilaku
a) Diabetes
c) Komplikasi diabetes
e) Hipoglikemia
xl
f) Masalah khusus yang dihadapi
keterampilan
b) Olahraga
teratur
adalah gula, pati dan serat. Kuantitas kalori makanan pati lebih
spesifiknya:
xli
a) Asupan karbohidrat yang dianjurkan adalah 45-65% dari total
dari 30% dari total energi yang harus dikonsumsi. Pada DM,
kolesterol.
(ikan, udang, kerang, dll), daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit,
gram/kg berat badan per hari, atau 10% dari kebutuhan energi dan
populasi umum dan tidak melebihi 3000 mg, yang setara dengan 6
xlii
dianjurkan adalah 25 g/1000 Kkal/hari atau 400-600 g/hari sataro
dan buah.
3) Latihan Jasmani
Olahraga adalah salah satu pilar manajemen diabetes. Latihan fisik yaitu
gerakan otot dan anggota tubuh lain yang membutuhkan energi disebut
4) Terapi Farmakologi
Terapi obat dilakukan bersamaan dengan terapi nutrisi dan olahraga yang
xliii
a) ekretagoginsulin: sulphniturea dan glinide
glukosidase.
glukosa darah rutin yang dapat dilakukan dalam kasus diabetes oleh
tentang perubahan gula darah harian, seperti kadar glukosa darah sebelum
makan, satu atau dua jam setelah makan, atau dalam kondisi tertentu
a. Definisi
menggabungkan tiga spekulasi yang saling terkait, yaitu: 1). Merawat diri
Ketiga hipotesis tersebut diikat bersama oleh enam ide kunci khususnya:
xliv
Merawat diri sendiri, merawat diri sendiri spesialis, merawat diri sendiri
perawatan diri dengan metode yang valid terkait dengan aktivitas yang
xlv
dilakukan. Konsep lain yang berkaitan dengan teori perawatan diri adalah
Ini adalah hal terpenting dalam teori keperawatan umum Orem. Menurut teori
ini, perawatan diberikan ketika orang dewasa (atau dalam kasus tanggungan)
tidak dapat atau hanya sebagian mampu merawat diri mereka sendiri secara
terganggu atau tidak ada atau ketika ada ketergantungan. Orem telah
perawatan diri:
xlvi
4) Menyediakan dan memelihara lingkungan yang kondusif untuk
pertumbuhan pribadi.
atau semua metode ini untuk menjaga dirinya sendiri. Orem menjelaskan
asuhan keperawatan.
pasien.
serta pelayanan sosial dan pendidikan yang dibutuhkan atau akan diterima
xlvii
Nursing System dikembangkan oleh perawat berdasarkan kebutuhan
tepat.
xlviii
pasien memiliki peran penting dalam mengukur keterampilan
B. Kerangka Teori
Kadar gula darah sewaktu pasien diabetes melitus II : > 200 mg/dl
Kadar gula darah post prandial (2jam PP) pasien diabetes melitus II: > 140 mg/dl
Kadar gula darah puasa pasien diabetes melitus II: > 100 mg/dl
Metformin
Glyburide (Diabeta,
Glynase)
Glipizide (Glucotrol)
Self Management Diabetes
Glimepiride
(Amaryl) Melitus dan senam kaki
Insulin
Memberikan edukasi
kesehatan DM
xlix
Pengetahuan kesehatan(health
knowledge) meningkat
Gambar 2.2. Kerangka Teori (Anggraeni et al., 2018; Suciana, F., & Arifianto,
C. Kerangka Konsep
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah edukasi self management diabetes
melitus
l
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kadar gula darah penderita
diabetes melitus
E. Hipotesis Penelitian
Ha: Ada Pengaruh Edukasi Self Management Diabetes Melitus Tipe II dengan
Ho: Tidak ada Pengaruh Edukasi Self Management Diabetes Melitus Tipe II
li
BAB III
METODE PENELITIAN
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak dipilih secara random
(Sugiyono, 2018)
Bagan 3.1
Rancangan Penelitian
X1 O1 X2
Kelompk intervensi
Keterangan :
)
X2 : Sesudah Pemberian kelompok intervensi (Edukasi delf management )
1. Populasi
2. Sampel
1) Kriteria Inklusi
2) Kriteria Eksklusi
a. Penderita diabetes melitus tipe 2 dengan penyakit
(t-1) (r-1) ≥ 15
Keterangan:
r = Sampel/kelompok
( t – 1 ) ( r – 1 ) ≥15
( 1 – 1 ) ( r – 1 ) ≥15
( r – 1 ) ≥15
r ≥15 + 1
r ≥16
Keterangan:
N = 16/ (1-10%)
N = 16/ 0,9
N = 17,7 dibulatkan N = 18
1. Lingkup waktu
2. Lingkup Tempat
D. Definisi Operasional
3. Alat kontrol gula darah sewaktu untuk pemeriksaan kadar gula darah
1. Jenis data
a. Data primer
b. Data sekunder
sebagai berikut:
Wirosari I
penelitian.
2) Responden harus melengkapi formulir persetujuan untuk
penelitian ini.
penyidik.
Puskesmas Wirosari I
seluruh responden
d. Tahap Evaluasi
1) Peneliti melakukan cek kelengkapan data kemudian melakukan
pengolahan data.
F. Pengolahan Data
1. Editting
Pengecekan lebih lanjut atas kelengkapan data yang ada disebut editing. (1)
2. Scoring
Hal ini dilakukan dengan mengevaluasi hasil respon dari responden untuk
Tipe 2 mencakup skor 0 untuk perilaku yang buruk; skor 1 untuk kontrol
3. Coding
Kegiatan pemberian kode berupa angka untuk data yang akan diperoleh. Pada
0: buruk
1: cukup
2: baik
0: diabetes
1: pra diabetes
2 : normal
4. Tabulating
Ketika data lengkap, itu harus ditata ulang dan diklasifikasikan dalam setiap
5. Cleaning
kesalahan atau tidak. Dalam penelitian ini peneliti menjaga agar tidak terjadi
G. Analisa Data
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
uji t-test sedangkan jika data tidak berdistribusi normal digunakan uji
Wilcoxon.
H. Etika Penelitian
dalam kegiatan penelitian ini tanpa paksaan atau tekanan dari peneliti atau
penelitian ini. Dalam hal ini finder tidak menampilkan informasi apapun
3. Manfaat (Benefience)
4. Keadilan (Justice)
(Amelian, 2018)
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Diabates Melitus II. Penelitian ini dilaksanakan selama 7 hari yaitu pada bulan
Juli 2023.
1. Analisa Univariat
a. Karakteristik Responden
1) Jenis Kelamin
2) Pendidikan Terakhir
berikut:
berikut:
Melitus Tipe II
diberikan edukasi peran Self Management yaitu nilai rata-rata 221,3, nilai
tengah 220,5, standar deviasi 7,630, nilai terendah 210, nilai tertinggi 230
Tipe II
diberikan edukasi peran Self Management yaitu nilai rata-rata 179,3, nilai
tengah 196,5, standar deviasi 32,62, nilai terendah 110, nilai tertinggi
210.
2. Analisa Bivariat
Value 0,000 < 0,05, sebelum diberikan edukasi self management kadar
glukosa diabetes melitus tipe II nilai rata-rata 221,3 nilai tengah 220,5
melitus tipe II niali rata-rata 179,3 nilai tengah 196,5, sehingga ada
B. Pembahasan
Tipe II
dengan nilai nilai rata-rata 221,3, nilai tengah 220,5, standar deviasi 7,630,
2018).
benar dan pengetahuan kesehatan lainnya sebagai salah satu factor yang
Tipe II
kadar glukosa darah rata-rata 179,3, nilai tengah 196,5, standar deviasi
meningkatkan pola piker dan pengalam yang baik terhadap gaya hidup
kearah yang lebih sehat dan membentuk sikap positif sehingga perilaku
dengan sikap pasien yang mampu secara mandiri dengan pengelolaan diet
istirahat dan aktivitas fisik, serta monitoring mandiri nilai kadar glukosa
nilai p=0,000 <0,05 maka hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak yang berarti
dari perhatian mengejutkan dengan diabetes dan bekerja pada hasil yang
2019).
median kadar glukosa darah pre dan post pada kelompok intervensi yaitu
nilai tengah 220,5 dan sesudah diberikan edukasi self management diabetes
melitus tipe II nilai tengah 196,5 dengan p value 0,006 < 0,05 hal ini
leaflet yaitu edukasi kepada klien pengetahuan dasar DM, diet nutrisi,
terhadap penurunan kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2
setelah pemberian DSME dengan hasil uji statistic nilai p=0,000 (<0,05)
yang bermanfaat bagi pasien untuk mengontrol dan mengelola penyakit yang
nilai mean dari variable perawatan diri sebelum perawatan 1,72 dan sesudah
C. Keterbatasan Penelitian
BAB V
A. Kesimpulan
1. Kadar gula sebelum diberikan edukasi peran Self Management yaitu nilai rata-
rata 221,3, nilai tengah 220,5, standar deviasi 7,630, nilai terendah 210, nilai
tertinggi 230.
2. Kadar gula sesudah diberikan edukasi peran Self Management yaitu nilai rata-
rata 179,3, nilai tengah 196,5, standar deviasi 32,62, nilai terendah 110, nilai
tertinggi 210.
3. Ada pengaruh Edukasi Self Management Diabetes Melitus Tipe II dengan
B. Saran
1. Bagi responden
bahwa selain konsumsi obat, ada solusi lain untuk mengatasi DM yaitu memilih
Self Management sebagai salah satu metode non farmakologi yang dapat
Afriyani, A., Suriadi, S., & Righo, A. (2020). Media edukasi yang tepat pada pasien
5(2).http://dx.doi.org/10.26418/jpn.v5i2.46167
Diabetes
453.https://doi.org/10.19184/pk.v6i3.11688
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2019).Profil Dinas Kesehatan Provinsi
Majority,4(5), 93–101.
Funnell, M. M., Brown, T. L., Childs, B. P., Haas, L. B., Hosey, G. M., Jensen, B.,
Maryniuk, M., Peyrot, M., Piette, J. D., Reader, D., Siminerio, L. M., W.,
10th Edition. In Diabetes Research and Clinical Practice (Vol. 102, Issue
2). https://doi.org/10.1016/j.diabres.2013.10.013
Muhlisin, A. & Irdawati. Teori self care dari Orem dan pendekatan dalam praktek
Medika.
Of, S., & Carediabetes, M. (2018). Updates to the Standards of Medical Care in
https://doi.org/10.2337/dc18-su09
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI). (2019). Pedoman Pengelolaan
PERKENI.
Qurniawati, D., Fatikasari, A., Tafonao, J., & Anggeria, E. (2020). Pengaruh
115
Universitas Hasanudin.
Smetlzer S C & Suzane. (2018). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
Vol 2. EGC.
Agung.
Lampiran 1
Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan
Puskesmas Wirosari 1
Nama : ..............................................
Alamat : ..............................................
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara
apapun.
Responden
(…………………………)
manajemen diri anda dalam kurun waktu 7 hari terakhir, 3 bulan terakhir dan 7 kali
aktivitas yang anda lakukan. Pilihan jawaban dibawah ini menunjukkan seberapa
sering anda melakukan aktivitas manajemen diri Diabetes Mellitus. Bacalah setiap
pertanyaan dengan teliti lalu pilihlah satu jawaban dengan memberi tanda centang (√)
Tidak pernah (sama sekali tidak pernah dilakukan dalam kurun waktu 1 minggu)
pengertian penyakit DM
mencengah komplikasi
DM
WIB)
Lampiran 4 Surat Survey Awal
Lampiran 5 Lembar Konsultasi Pembimbing 1
Lampiran 6 Lembar Konsultasi Pembimbing 2
Lampiran 7 Lembar Oponen
Lampiran 8 Daftar Revisian Proposal
NIM :1903054
Mengetahui
(Dr.Blacius Dedi,M.Kep)
DAFTAR REVISIAN PROPOSAL
NIM :1903054
Mengetahui
NIM :1903054
Mengetahui
Cases
Kadar_gula_darah_sebelum
16 100,0% 0 0,0% 16 100,0%
_edukasi
Kadar_gula_darah_sesudah
16 100,0% 0 0,0% 16 100,0%
_edukasi
Descriptives
Median 220,5000
Variance 58,229
Kadar_gula_darah_sebelum
Std. Deviation 7,63080
_edukasi
Minimum 210,00
Maximum 230,00
Range 20,00
Minimum 110,00
Maximum 210,00
Range 100,00
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kadar_gula_darah_sebelum
,185 16 ,146 ,874 16 ,031
_edukasi
Kadar_gula_darah_sesudah
,247 16 ,010 ,833 16 ,008
_edukasi
Descriptive Statistics
Kadar_gula_darah_sebelum
16 221,3125 7,63080 210,00 230,00
_edukasi
Kadar_gula_darah_sesudah
16 179,3125 32,62866 110,00 210,00
_edukasi
Ranks
Test Statisticsa
Kadar_gula_dar
ah_sesudah_ed
ukasi -
Kadar_gula_dar
ah_sebelum_ed
ukasi
Z -3,518b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000
Sebelum_Edukasi_selfmanagament
Sesudah_edukasi_selfmanagament