Anda di halaman 1dari 32

Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman

DIAGNOSIS KOMUNITAS
PUSKESMAS PALARAN
JANUARI AGUSTUS 2016

Disusun Oleh
Cendhy Githea E

1410029046

Elly Lutfiasari

1410029048

Mayshia Prazitya S

1410029050

Pembimbing:
dr. Khairul Nuryanto, M. Kes
Veronika Hinum, S.KM, MM
dr. Kasiman
Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik
Lab Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
Puskesmas Palaran
Oktober 2016
1
1

DAFTAR ISI
Halaman Judul ..............................................................................................................................
1
Daftar Isi ......................................................................................................................................
2
Daftar Gambar ..............................................................................................................................
3
Daftar Tabel ..................................................................................................................................
4
I PENDAHULUAN.................................................................................................................
5
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................
5
1.2 Tujuan .................................................................................................................................
6
II DATA PUSKESMAS PALARAN ......................................................................................
7
2.1 Data Wilayah Palaran .........................................................................................................
7
2.2 Data Kependudukan ...........................................................................................................
8
2.3 Data Fasilitas Pendidikan ...................................................................................................
9
2.4 Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan ...................................................................................
10
2.5 Data Ketenagaan .................................................................................................................
11
2.6 Data Khusus ........................................................................................................................
12
III IDENTIFIKASI MASALAH..............................................................................................
17
3.1 Identifikasi Masalah di Puskesmas Palaran ........................................................................
17
3.2 Identifikasi Faktor Predisposisi ..........................................................................................
19
IV ANALISA MASALAH........................................................................................................
21
4.1 Menentukan prioritas masalah ............................................................................................
21
V FISH BONE..........................................................................................................................
31
5.1 Fish Bone (Ishikawa) Permasalahan Kesehatan, Faktor Risiko dan Sumber Daya ...........
31
VI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH.....................................................................
32
6.1 Identifikasi Alternatif Pemecahan Masalah ........................................................................
32
VII PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI...................................................................
33
2
2

7.1 Identifikasi Ketepatan Intervensi ........................................................................................


33
VIII PLAN OF ACTION............................................................................................................
35
4.1 Rencana Kegiatan Intervensi...............................................................................................
35
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
39

3
3

DAFTAR GAMBAR
2.1
7

Peta Wilayah Kecamatan Palaran .......................................................................................

4
4

DAFTAR TABEL
2.1
8
2.2
9
2.3
9
2.4
10
2.5
11
2.6
13
2.7
13
2.8

Data Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Tahun 2015 ................................


Data Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran hingga Januari 2016...........
Data Fasilitas Pendidikan Kecamatan Palaran Tahun 2015 ................................................
Data Fasilitas & Tenaga Kerja Pelayanan Kesehatan Kecamatan Palaran Tahun 2015 .....
Data Tenaga Kerja di Puskesmas Induk Kecamatan Palaran Tahun 2015 ..........................
Indikator Derajat Kesehatan Tahun 2015 dan 2016 ............................................................
Jumlah Kunjungan Puskesmas Palaran Januari Maret 2016 ...........................................
Daftar 10 Penyakit dengan Kunjungan Terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran
Januari Maret 2016
............................................................................................................................................
15

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen


bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam
kerangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terarah,
berkesinambungan dan realistis sesuai pentahapannya.(1) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
75 Tahun 2014 tentang Puskesmas menyebutkan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat. (2)
Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia digambarkan dalam bentuk piramida, yaitu
pelayanan primer, sekunder, dan tersier; dimana peranan terbesar terdapat di posisi paling
bawah yakni pelayanan primer, salah satunya Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya
mencegah dan mengurangi risiko kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan
terjangkau serta mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. (3)
Puskesmas melakukan suatu proses perencanaan agar mampu menghasilkan suatu
konsep yang bersifat komprehensif dan holistik. Langkah pokok yang dilakukan antara lain
menganalisis situasi, mengindentifikasi masalah dan menetapkan prioritas. Kemudian
menetapkan tujuan untuk selanjutnya melakukan analisis untuk memilih alternatif kegiatan
terbaik, serta menyusun rencana operasional. Langkah-langkah dilakukan secara sistematis
agar dapat menemukan masalah utama di masyarakat. Perumusan masalah yang baik adalah
apabila pada rumusan tersebut jelas menyatakan adanya kesenjangan yang dapat
dikemukakan baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Masalah dalam perencanaan

kesehatan tidak hanya terpusat masalah penyakit saja namun meliputi semua faktor yang
mempengaruhi kesehatan penduduk atau masyarakat, termasuk di dalamnya adalah perilaku,
lingkungan, kependudukan, dan pelayanan kesehatan. (2)
Tanggung jawab penanggulangan masalah tersebut tidak hanya menjadi tugas petugas
kesehatan saja. Tetapi juga membutuhkan peran serta aktif dari masyarakat di wilayah
tersebut. Masalah tersebut dibahas dalam diagnosis komunitas dengan cara analisa masalah
kemudian mengidentifikasi faktor resiko dan sumber dari suatu masalah kesehatan pada suatu
komunitas, mengusulkan rencana untuk penanganan masalah tersebut dan mengevaluasi
indikator serta metode sebagai program intervensi.
1.2

Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari masalah yang ada di

Puskesmas Palaran, identifikasi faktor-faktor terkait masalah dan analisa penyelesaian


masalah serta pengaplikasiannya di masyarakat, terutama di wilayah kerja Puskesmas
Palaran.

BAB II
DATA PUSKESMAS PALARAN
1

Data Wilayah Palaran


Kecamatan Palaran adalah salah satu bagian dari wilayah Kota Samarinda, yang

berdasarkan PP No. 21 Tahun 1987 terdiri atas 5 Kelurahan, yaitu Kelurahan Rawa Makmur,
Bukuan, Simpang Pasir, Bantuas, dan Handil Bakti.Batas wilayah Kecamatan Palaran
meliputi:
1.
2.
3.
4.

Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Mahakam.


Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Mahakam.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sanga-Sanga Kabupaten Kukar.
Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Samarinda Seberang.

KEL. KP BAQA

KEL. SEI
KELEDANG
KEL. MASJID
KEL. RAPAK
DALAM

PUSKESMAS
PALARAN

KEL. H.
BARU

KEL.
SENGKOTEK

KEL. SIMPANG
TIGA
KEL. LOA JANAN
ILIR

KEL.
SIMPAN
G PASIR

KEL. RAWA
MAKMUR

KEL.
BUKUAN

KEL. HANDIL
BAKTI
KEL. BANTUAS

Skala 1 : 750.000

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Palaran

2.2

Data Kependudukan
Tabel 2.1. Data Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Tahun 2015

No

Variabel

Satuan

Rawa

Kelurahan
Simpang

Handil

Makmur

Pasir

Bakti

Palaran

Data Demografi
1.
2.
3.
4.
5.

No

Jumlah
kelurahan
Luas wilayah
Jarak ke
puskesmas
Waktu tempuh
ke puskesmas
Kepadatan
penduduk

Variabel

Kel

Km2

1.200

4.400

7.200

12.800

Km

Menit

10

30

20

Jiwa/Km2

1.463

128

103

1.694

Satuan

Rawa

Kelurahan
Simpang

Handil

Palaran

Makmur

Pasir

Bakti

Data Demografi
1.

Jumlah RT

RT

52

25

32

109

2.

Jumlah RW

RW

15

30

3.

Jumlah rumah

Buah

4.050

1.536

1.932

7.518

4.

Jumlah KK

KK

5.219

1.596

1.988

8.803

Tabel 2.2. Data Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran hingga Januari 2016

Jumlah
Kelurahan

Pendudu
k

Rawa
Makmur
Handil
Bakti
Simpang
Pasir
Total
2.3

Bayi
(0-11
bulan
)

Anak

Badut
a (0-23
bulan)

(1-5

Produk

Ibu

Ibu

tahun

-tif

Hamil

Nifas

Lansia

23.517

430

861

2.650

4.233

473

452

1.999

9.959

182

364

1.122

1.793

200

191

847

8.640

158

316

974

1.555

174

166

734

42.116

771

1.541

4.746

7.581

848

809

3.580

Data Fasilitas Pendidikan


Tabel 2.3. Data Fasilitas Pendidikan Kecamatan Palaran Tahun 2015

Kelurahan
No

Variabel

Palaran

Satuan

Rawa

Simpang

Handil

Pasir
2

Bakti
2

11

Jumlah TK

Buah

Makmur
7

Jumlah PAUD

Buah

14

Jumlah SD/MI

Buah

18

Jumlah SLTP/MTs
Jumlah

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

5
6
7
8

SMU/SMK/MA
Jumlah Perguruan
Tinggi
Jumlah Pesantren
Lembaga
Kursus/Diklat

10

2.4

Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan


Tabel 2.4. Data Fasilitas & Tenaga Kerja Pelayanan Kesehatan Kecamatan Palaran Tahun 2015

Kelurahan
No

Variabel

Satuan

Palaran

Rawa

Simpang

Handil

Makmur

Pasir

Bakti

Jml. Puskesmas Induk

Buah

Jumlah Tenaga Bidan

Orang

20

Jumlah Perawat

Orang

25

Jumlah Dokter
Jml. Puskesmas

Orang

Pembantu
Jumlah Tenaga Bidan
Jumlah Perawat
Jml. Puskesmas Rawat

Buah

Orang

Orang

Buah

Inap
Jumlah Tenaga Bidan

Orang

Jumlah Perawat

Orang

10

Jumlah Dokter

Orang

Jml. Bidan Desa

Orang

Jml. Bidan swasta

Orang

15

19

Jml. Polindes

Buah

Jml. Posyandu

Buah

16

24

Jml. Posyandu Lansia

Buah

Jml. Kader

Orang

65

17

28

110

11

2.5

Data Ketenagaan
Tabel 2.5. Data Tenaga Kerja di Puskesmas Induk Kecamatan PalaranTahun 2015

12

NO
1

2
3
4
5

JENIS
TENAGA
Magister
Manajemen
Dokter Umum
Dokter Gigi
Ahli Kesehatan
Masyarakat
Sanitarian

PENDIDIKAN

JUMLAH

STATUS

KETERANGAN

S2

PNS

AKTIF

S2

PNS

AKTIF

PNS

AKTIF

PTTH

AKTIF

PNS

AKTIF

PNS

AKTIF

PTTH

AKTIF

PNS

AKTIF

PTTH

AKTIF

PTTH

AKTIF

PNS

AKTIF

SPK

10
5
5

PNS
PTTH
PNS

AKTIF
AKTIF
AKTIF

SPR

PNS

AKTIF

DIV

PNS

AKTIF

PTTH

AKTIF

16

PNS

AKTIF

PTT/PTTB

AKTIF

PNS

AKTIF

PNS

AKTIF

PTTH

AKTIF

PNS

AKTIF

PTTH

AKTIF

DIII

PNS

AKTIF

D1

PNS

AKTIF

PNS

AKTIF

PTTH

AKTIF

DIII

PNS

AKTIF

SD

PTTH

AKTIF

SH

PTTB

AKTIF

SLTP

PTTB

AKTIF

TERAKHIR

S1
S1
S1
DIII
S1

Perawat

Bidan

DIII

DIII
DI

Perawat Gigi

Analis

10

Ahli Gizi

11

Apoteker

12
13

Asisten
Apoteker
Pembantu
Apotik

SPRG
DIII

S1

13

2.6 Data Khusus


2.6.1 Indikator Derajat Kesehatan
Jumlah total penduduk Palaran tahun 2016 adalah 42.116 jiwa. Sehingga dari total
penduduk tersebut kita dapat menetapkan indikator derajat kesehatan masyarakat di
Puskesmas Palaran pada tahun 2015 dan 2016 adalah sebagai berikut :

Periode Tahun 2015


1. Angka Kelahiran (CBR)
Jumla h Kela h iran Hidup
917
100 =
100 =2,17
Jumla h Penduduk
42.116
Periode Januari Agustus 2016
2. Angka Kematian Bayi (IMR)
Angka Kematian Neonatal
2
1000=
1000=18,5
Jumlah Kelahiran Hidup
108

3. Angka Kematian Ibu (MMR)


Jumlah Kematian Ibu
2
100.000=
100.000=1851,85
Jumlah Kelahiran Hidup
108

Tabel 2.6. Indikator Derajat Kesehatan Tahun 2015 dan 2016

Indikator Derajat Kesehatan Periode Tahun 2015


No

Indikator

Satuan

Pencapaian

Jumlah Kelahiran Hidup

Orang

917

Angka Kelahiran (CBR)

Persen

2,17%

Indikator Derajat Kesehatan Januari - Agustus Tahun 2016

14

2.6.2

Jumlah Kematian Bayi

Angka Kematian Bayi (IMR)

Jumlah Kematian Ibu

Angka Kematian Ibu (MMR)

Orang

2 orang

Per-1000

18,5

Orang

2 orang

Per 100.000

1851,85

Kunjungan Kesakitan
Tabel 2.7. Jumlah Kunjungan Puskesmas Palaran Januari Agustus 2016

No
1

Kunjungan
Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Berdasarkan Jenis Pelayanan
Poli Umum
KIA Ibu
KIA Anak
KB
Gigi
Gizi
Kier Kesehatan
Berdasarkan Golongan Umur
0-7 hari
8-30 hari
< 1 tahun
1-4 tahun
5-9 tahun
10-14 tahun
15-19 tahun
20-44 tahun
45-54 tahun
55-59 tahun
60-69 tahun
>70 tahun
Berdasarkan Status Bayar
Bayar
Askes
Jamkesda
Jamkesmas
Gratis

Jumlah

Persentase
(%)

15782
20700

43,25
76,24

16487
2067
12.847
767
2.440
7
1865

45,19
5,66
35,21
2,10
6,68
0,019
5,11

384
457
4671
7341
2351
1357
1435
10.889
2879
2188
1607
923

1,05
1,25
12,80
20,12
6,44
3,71
3,93
29,84
7,89
5,99
4,40
2,53

1.859
469
22473
5.536
6.145

5,09
1,28
61,60
15,17
16,84

15

2.6.3 Daftar 10 Penyakit dengan Kunjungan Terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas


Palaran Januari Agustus 2016
NO

PENYAKIT

NILAI

Hipertensi

3703

ISPA

3150

Myalgia/Rheumatoid

1744

Gastritis

1567

Diabetes Mellitus

970

Pharingitis

733

Demam Berdarah Dengue

326

Diare

330

Demam Tifoid

236

10

Tuberkulosis paru

64

16

2.6.4 Data Surveillans 10 Penyakit terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran

DATA SURVEILLANS 10 PENYAKIT TERBANYAK JANUARI-AGUSTUS 2016


Hipertensi
ISPA

8%

Myalgia/Rheumatoid

0%
3%2%
6% 3%

Gastritis

29%

Diabetes Mellitus

12%

Pharingitis
Demam Berdarah Dengue
14%

25%

Diare
Demam Tifoid
Tuberkulosis paru

BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH
3.1
N

Identifikasi Masalah di Puskesmas Palaran


Indikator

Data Perbandingan
Data PKM Palaran

Penilaian

Data Perbandingan

Problem

DM men empati urutan

Strength

Sekarang
1.

Meningkatnya Kasus baru DM pada

kasus diabetes bulan Januari - Maret

ke 6 pada 10 besar

mellitus

tahun 2016 yaitu terdapat

penyakit berdasarkan

119 kasus. Diabetes

data surveilans di

Mellitus menempati urutan

Puskesmas Palaran pada

ke 9 berdasarkan data

tahun 2015

surveilans di Puskesmas
Palaran Januari-Maret

Kasus DM yang
ditemukan pada tahun

17

tahun 2016.
2.

2015 sebanyak 66 kasus

Meningkatnya DBD menempati urutan ke

baru.
DBD menempati urutan

kasus DBD

7 penyakit terbanyak

ke 5 pada 10 besar

berdasarkan data

penyakit berdasarkan

surveilans. Namun kasus

data surveilans di

DBD mengalami

Puskesmas Palaran pada

peningkatan, pada bulan

tahun 2015.

Januari - Agustus tahun

2016 terdapat 148 kasus


3.

Meningkatnya Kasus demam tifoid

4.

tahun 2015 sebanyak

103 kasus
Demam tifoid

mengalami peningkatan

menempati urutan ke 3

Tifoid

pada bulan Januari

pada 10 besar penyakit

Agustus tahun 2016 yaitu

berdasarkan data

sebanyak 258 kasus, dan

surveilans di Puskesmas

menempati urutan ke-3

Palaran pada tahun 2015.

sepanjang tahun 2015

Masih

Kasus hipertensi pada

sebanyak 221 kasus


Hipertensi menempati

tingginya

bulan Januari - Agustus

urutan ke 2 pada 10

kasus

tahun 2016 yaitu terdapat

besar penyakit

Hipertensi

234 kasus. Hipertensi

berdasarkan data

menempati urutan pertama

surveilans di Puskesmas

berdasarkan data

Palaran pada tahun 2015.

Kasus Hipertensi yang

Palaran Januari-Agustus

ditemukan pada tahun

tahun 2016

2015 sebanyak 348

Tingginya

Kasus ISPA pada bulan

kasus baru.
ISPA merupakan

kasus ISPA

Januari - Juni tahun 2016

penyakit urutan 1 pada

yaitu terdapat 3150 kasus.

10 besar penyakit

ISPA menempati urutan ke

berdasarkan data

Kasus Demam Tifoid

data survelilans

surveilans di Puskesmas

5.

Kasus DBD sepanjang

kasus Demam

terbanyak berdasarkan

18

2 berdasarkan data

surveilans Puskesmas

surveilans di Puskesmas

Palaran tahun 2015.

Palaran Januari-Juni tahun

Kasus ISPA yang

2016.

ditemukan pada tahun


2015 sebanyak 9610
kasus.

3.2

Identifikasi Faktor Predisposisi

No

Indikator

1.

Meningkatnya

Faktor Predisposisi

kasus diabetes
mellitus

Tingkat kejadian masih tinggi, terjadi karena lingkungan masyarakat yang


tidak sehat

Pasien : kurangnya kesadaran menjalankan gaya hidup sehat

Pelayanan kesehatan : kurangnya upaya promosi kesehatan untuk


meningkatkan kesadaran masyarakat dalam aktivitas sehari-hari.

Meningkatnya

kasus DBD

Berdasarkan pengamatan dan wawancara kami, selain karena perubahan


cuaca yang tidak menentu, beberapa masyarakat tinggal di tepi sungai yang
memiliki kolong dan masih banyak barang-barang atau sampah di sekitar
lingkungan rumah yang menampung air khususnya di RT 29,30,31 dan 32.

Kurang terlaksananya program PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan


fogging focus sepanjang Januari hingga Juni 2016, bila dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.

Angka bebas jentik di wilayah Palaran bulan Januari hingga Agustus 2016
sebanyak 334 penduduk dari total target 504 penduduk.

Berdasarkan wawancara dengan salah satu pemegang program, banyak


pendatang yang kurang memiliki kesadaran terhadap kebersihan karena
tidak mempunyai rasa memiliki lingkungan sekitarnya.

19

Perubahan musim yang tidak menentu (musim pancaroba) air akan


tertampung dan nyamuk akan bertelur.

3.

Meningkatnya

Berdasarkan wawancara dan hasil pengamatan pemegang program,

kasus Demam

kesadaran masyarakat untuk melakukan PHBS masih kurang dibuktikan

Tifoid

dengan masih banyaknya warga yang masih memiliki kebiasaan tidak

mencuci tangan.
Lingkungan tidak sehat, dimana sumber air minum bersih di wilayah kerja
puskesmas palaran belum seluruhnya dapat dikonsumsi oleh masyarakat
sehingga banyak masyarakat yang menggunakan air sumur dan air galon

4.

Masih

dari depo air minum yang belum tersertifikasi sebagai air minum sehari-hari.
Pola makan yang tidak baik
Kebiasaan jajan sembarangan
Pengetahuan warga yang kurang, seperti:
- Kurangnya sosialisasi
- Keterbatasan informasi
Pemahaman masyarakat tentang penyakit hipertensi dan pengobatannya

tingginya

yang rutin masih kurang, sehingga berpengaruh terhadap ketaatan minum

kasus

obat pada pasien hipertensi

Hipertensi

Kesadaran pengaturan pola makan sehat bagi penderita hipertensi yang


masih rendah.

5.

Tingginya

Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri kesehatannya

Berdasarkan pengamatan kami, kewaspadaan terhadap kasus menularnya

kasus ISPA

ISPA tidak disadari oleh keluarga pasien, sehingga penularan terjadi dalam

satu rumah
Berdasarkan wawancara dan hasil pengamatan pemegang program,
kesadaran masyarakat untuk melakukan PHBS masih kurang dibuktikan

dengan masih banyaknya warga yang merokok di dalam rumah.


Kurangnya upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat pentingnya PHBS dalam tatanan rumah tangga

20

BAB IV
ANALISIS MASALAH
4.1

Menentukan Prioritas Masalah


Setelah masalah kesehatan di Palaran teridentifikasi, maka untuk mencari

pemecahannya kami menggunakan metode PAHO (Pan American Health Organization)


untuk menentukan skala prioritas masalah. Penilaian dengan metode ini didasarkan atas:
1. M (Magnitude) :
Jumlah penduduk yang terkena (luasnya atau banyaknya penduduk yang terkena atau
tingginya prevalensi).
2. S (Severity) :
Keparahanatau beratnya kerugian yang timbul.
3. V (Vulnerability) :
Tersedianyateknologi atau obat untuk mengatasi masalah tersebut.
4. C (Community and Political concern) :
Menunjukkan sejauh mana masyarakat dan pemerintah atau para politisi peduli dengan
masalah tersebut.
5. A (Affordability) :
Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.
Dengan penilaian masing-masing indikator berikut : nilai 1 (Sangat kurang) ; nilai 2
(Kurang) ; nilai 3 (Cukup besar) ; nilai 4 (Besar) dan nilai 5 (Sangat besar).
N

Masalah

No

Masalah Kesehatan

1.
2.
3.
4.
5

Meningkatnya kasus diabetes mellitus


Meningkatnya kasus DBD
Meningkatnya kasus Demam Tifoid
Masih tingginya kasus Hipertensi
Tingginya kasus ISPA

o
1.

Meningkatnya Kasus DM

Total

5
4
4
3
4

3
4
2
3
1

3
3
3
4
4

3
4
2
3
1

5
3
1
5
1

19
18
12
18
11

Efek komplikasi dari Pengobatan untuk

Pemerintah,

te

kasus diabetes

sepanjang

DM umumnya

DM saat ini telah

kesehatan,

mellitus

tahun 2015

muncul dalam

tersedia di

masyarakat

sebanyak 66

jangka waktu

Puskesmas Palaran

menunjukkan perh

kasus

panjang dan sulit

yakni

lebih terhadap pe

untuk

Glibenklamid dan

DM ini, hal ini

Kasus DM

21

pada bulan
Januari

disembuhkan.
DM dapat

Metformin yang

dilihat dari tidak ad

stok penyediannya

program
yang

hingga

menimbulkan

cukup untuk

Agustus

komplikasi ke

jangka waktu 1

tahun 2016

bagian tubuh yang

tahun.

yaitu

lain sehingga

terdapat 119

menimbulkan

laboratorium untuk

kasus

penyakit lain

Diabetes Mellitus

seperti retinopati,

untuk kadar gula

kunjungan

katarak, gagal

darah juga tersedia

pasien DM

ginjal kronik,

dalam jumlah

pada tahun

selulitis, gangren,

memadai. Cakupan

2016 yaitu

prurigo, dan

pemeriksaan

sebanyak

lainnya. Salah satu

laboratorium di

komplikasi DM

PKM Palaran yang

yakni katarak

sudah mencapai

angka kejadiannya

standar yang

di PKM Palaran

ditentukan yakni

cukup tinggi untuk

100%.

Jumlah

970

Pemeriksaan

khusus

diadakan

pemerintahan setem
Di Pusk esmas Pa
terdapat

Pengembangan

Kesehatan Usia L

dan Kesehatan Olah


Untuk

pro

Kesehatan Usia
pada

dasarnya

memenuhi
pencapaian

sebesar 143%, n
untuk

pro

Kesehatan

Ola

target

pencapaia

masih belum terp


yakni sebesar 0%.

tahun 2016 hingga


bulan Agustus
yakni 118 pasien.

2.

Meningkatnya
kasus DBD

Kasus DBD

Demam berdarah

Tersedia fasilitas

Kesadaran pemerinta

sepanjang

dengue yang tidak

rawat inap di

politisi

tahun 2015

tertangani dengan

Puskesmas Palaran

memberikan

sebanyak

baik dapat

sehingga dapat

pada

103 kasus

memberikan

menangani pasien

kasus

ancaman

DBD untuk

cukup besar. Ha

pada bulan

mortalitas dan

mengatasi

digambarkan

Januari

morbiditas yang

kekurangan cairan

pembuatan

hingga

berat

dengan pemberian

pengendalian DBD

cairan infus.

tahun

Kasus DBD

Agustus

Komplikasi yang

perh

penanggula
DBD

2011

di

22

tahun 2016

paling ditakuti dari Pemeriksaan

yaitu

demam berdarah

laboratorium yang

terdapat

dengue adalah

cukup cepat untuk

148 kasus

Dengue Shock

memantau kadar

Syndrome.

trombosit dan

Komplikasi yang

pemerintah memp

telah ada UPK


pencegahan dan

pemberantasan pen

hematokrit pada

ditimbulkan sering

pasien dengan

kali terlambat

keluhan demam

disadari oleh

lebih dari 3 hari.

4 pilar strategi.
Di Puskesmas Palaran

menular yang berfo


pada kasus DBD

seperti penyelidika
epidemiologi,

pasien atau

pembinaan kader P

keluarga pasien

pemeriksaan Jentik

sehingga membuat

Berkala, Fogging F

terlambatnya

dan Ikanisasi.
Peran serta masya

penanganan pasien

dalam

menanggu

DBD secara aktif m


kurang

wala

tingkat

pengeta

kepala

keluarga

istrinya mengenai

sudah baik dengan


penelitian pada
3.

Meningkatnya

Kasus baru

Penderita demam

2010
Tersedia fasilitas Pemerintah,

te

kasus Demam

demam

tifoid mempunyai

rawat

Tifoid

tifoid

potensi untuk

Puskesmas

masyarakatbelum

sepanjang

menjadi carrier

Palaran sehingga

menunjukkan perh

tahun 2015

atau pembawa

dapat menangani

lebih terhadap pe

sebanyak

menahun setelah

pasien

Demam

Demam Tifoid in

221 kasus

penyakitnya di

ifoid

untuk

ini dapat dilihat

sembuhkan.

mengevaluasi

tidak adanya pro

tifoid pada Salah satu faktor

tanda-tanda

khusus

bulan

komplikasi

penyakit

Kasus demam

yang memberatkan

inap

di

kesehatan,

men

De

23

Januari

penyakit demam

dengan

cara

Tifoid yang diad

hingga

tifoid apabila

observasi

oleh

oleh

Agustus

terjadi komplikasi

tenaga kesehatan

setempat
Program-program

tahun 2016

seperti perforasi,

yaitu

yang mungkin

terdapat

disebabkan

laboratorium

pemeritah

258 kasus

resistensi

yang cukup cepat

diutamakan

antibiotika (0,8

untuk

PHBS yang be

%).

Pemeriksaan

untuk

Penunjang seperti

penyakit-penyakit

hasil tes Widal

menular, salah s

dan pemeriksaan

adalah Demam Tif


Di Puskesmas Pa

Berdasarkan alasan
di atas, maka
penyakit demam
tifoid harus

mendapat

di puskesmas
Pemeriksaan

pemerin

darah lengkap
Tersedianya
beberapa

perhatian yang

obat

serius, dan terpadu


dalam
pengendaliannya
di masyarakat.

terkait yang dib

menc

hanya

obat-

secara

besar tentang pro

antibiotic

PHBS,

conto

pilihan (drugs of

tentang

tersed

choice)

untuk

jamban adalah r

indikasi

kasus

tangga

Demam

Tifoid,

menggun

jamban dengan s

seperti

tank

Chloramphenicol,

penampungan se

Ceftriaxone,

pembuangan akhir

Cefixime,

atau

lu

dan

Amoksisilin
4.

Masih tingginya Kasus baru

Kerugian yang

Peran pemerintah, p

kasus

hipertensi

ditimbulkan

maupun

masya

Hipertensi

sepanjang

penyakit hipertensi

dalam

penang

tahun 2015

cukup berat dan

hipertensi

sebanyak

dalam waktu yang

kurang. Tidak ad

348 kasus

panjang karena

suatu program k

merupakan

ataupun kesadaran

hipertensi

penyakit seumur

ketiga

pada bulan

hidup dan selalu

membuat

Kasus

pihak

ter

penang

24

Januari

dibutuhkan upaya

hipertensi masih c

hingga

menjaga kestabilan

sulit dilakukan.

Agustus

tekanan darah.

Di

Puskesmas

Pa

tahun 2016 Hipertensi

Palaran terdapat 2

yaitu

merupakan

Pengembangan

terdapat

penyakit kronis

Kesehatan Usia L

234 kasus

yang memerlukan

dan

kepatuhan dalam

Olahraga.

berobat. Tekanan

program

darah yang tidak

Usia

dikontrol dengan

dasarnya

baik dapat

memenuhi

merusak organ lain

pencapaian

seperti otak,

sebesar 143%, n

jantung, ginjal, dan

untuk

pro

mata..

Kesehatan

Ola

target

Kese

Kese
lanjut

pencapaia

masih belum terp


yakni sebesar 0%.

5.

Tingginya kasus Kasus ISPA


ISPA

ISPA sebenarnya

Kurangnya

Belum

ada

pro

yang

merupakan self-

kesadaran

khusus

ditemukan

limiting disease

masyarakat untuk

penanganan ISPA

pada tahun

yang dapat sembuh

melakukan

2015

sendiri dalam 5-6

sebanyak

hari jika tidak

PHBS
Kewaspadaan

9610 kasus.

terjadi invasi

terhadap kasus

25

Kasus ISPA

kuman lain.

menularnya ISPA

pada bulan

tidak disadari

Januari

oleh keluarga

Agustus

pasien, sehingga

2016 yaitu

penularan terjadi

3.150

dalam satu

kasus.

rumah

26

BAB V
FISH BONE (Ishikawa)
5.1

Fish Bone Permasalahan Kesehatan, Faktor Risiko dan Sumber Daya


MAIN
METODE

Petugas :
Kurangnya promosi gaya hidup sehat yang dilakukan oleh petugas dan kader
posyandu
BAB VI
Belum adanya program khusus Pusk
Pasien :
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Diabetes Melitus secara holistik
Perilaku masyarakat tidak menerapkan pola makan gizi seimbang dan
olahraga teratur
Kurangnya
pengetahuan, Alternatif
pemahaman dan
penerapan masyarakat
6.1 Identifikasi
Pemecahan
Masalah mengenai
Diabetes Melitus dan pencegahannya
Bantuan dan duk
Meningkatnya

Tenaga
kesehatan
ada
pemerintah
Masyarakat yang memiliki faktor risiko Diabetes Melitus tidak
kasus Diabetes
memeriksakan gula darah secara teratur

PERMASALAHAN

SUMBERMelitus
DAYA Januari

FAKTOR RESIKO

Agustus Tahun
2016
Tenaga kesehatan

POTENSIAL

Meningkatnya

kasus Diabetes
Sumber dana pengelolaan
Melitus
diabetes melitus
tidak Januari
dialokasikan khusus hanya
Agustus
untuk penyakit
diabetesTahun 2016

Kurangnya pengetahuan,

Banyaknya rumah makan yang menyajikan

Partisipasi
pemahaman
Kurangnya pemanfaatan
media makanan
cepat masyarakat
saji, yang mengandung banyak
dan penerapan
informasi seperti papan informasi,pemanis buatan dan kadar gula yang tinggi

masyarakat
mengenai
pamflet, poster,
leaflet tentang Partisipasi keluarga

Masyarakat terbiasa mengkonsumsi makanan


pencegahan dan penatalaksanaan
dan minuman manis sebelum dan sesudah
Diabetes
Melitus dan
diabetes melitus
makan berat
pencegahannya

Money

Perilaku masyarakat tidak


Machine
andpola makan
menerapkan

Environment

gizi seimbang dan olahraga


teratur

Kurangnya pemanfaatan
media informasi seperti
papan informasi, pamflet,
poster, leaflet tentang
pencegahan dan
penatalaksanaan diabetes
melitus

Belum adanya program


khusus Puskesmas Palaran

27

terkait penatalaksanaan
Diabetes Melitus secara
holistik

BAB VII
PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI
7.1

Identifikasi Ketepatan Intervensi Masalah

Permasalahan Kesehatan : Meningkatnya kasus Demam Berdarah pada bulan Januari hingga
Maret 2016 di Puskesmas Palaran
Tujuan Jangka Panjang

: Meminimalkan angka kejadian DBD di cakupan wilayah kerja


Puskesmas Palaran

Tujuan Jangka Pendek

: Terlaksananya program penanganan DBD yang melibatkan


peran aktif dari seluruh elemen masyarakat, baik tenaga
medis, pemerintah, politisi dan masyarakat dalam mencegah
terjadinya peningkatan kasusDBD

NO

STRATEGI/INTERVENSI

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Melakukan penyuluhan tentang DBD


Pelaksanaan abatisasi
Pembuatan leaflet, brosur tentang DBD
Pemasangan poster
Fogging focus
Pengkaderan Jumantik
Pembagian Repellant (Kelambu, lotion anti nyamuk)

Y
Y
Y
Y
Y
Y
N

Y
Y
Y
Y
Y
Y
N

Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y

Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y

Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y

8.

Pembagian bibit ikan pemakan jentik

PEARL Factor :

28

P = Propriatness yaitu kesesuaian masalah dengan prioritas berbagai kebijaksanaan / program /


kegiatan instansi / organisasi terkait.
E = Economic feasibility yaitu kelayakan dari segi pembiayaan.
A = Acceptability yaitu situasi penerimaan masyarakat dan instansi terkait atau instansi lainnya.
R = Resource availability yaitu ketersediaan sumber daya untuk memecahkan masalah (tenaga,
sarana / peralatan, waktu).
L = Legality yaitu dukungan aspek hukum / perundang-undangan / peraturan terkait seperti
peraturan pemerintah / protap
BAB VIII
PLAN OF ACTION
8.1

Rencana Kegiatan Intervensi

Permasalahan Kesehatan : Meningkatnya kasus Demam Berdarah pada bulan Januari hingga
Maret 2016 di Puskesmas Palaran
Tujuan Jangka Panjang

: Meminimalkan angka kejadian DBD di cakupan wilayah kerja


Puskesmas Palaran

Tujuan Jangka Pendek

: Terlaksananya program penanganan DBD yang melibatkan


peran aktif dari seluruh elemen masyarakat, baik tenaga
medis, pemerintah, politisi dan masyarakat dalam mencegah
terjadinya peningkatan kasus DBD

NO STRATEGI
INTERVEN
SI
1. Melakukan
penyuluhan

SETTING DAN

TARGET

PERAN DAN

SUMB

METODE

POPULASI

TANGGUNG

DAY

Setting :

tentang DBD

Sekolah
Masjid
ArisanWarga

Metode :

Siswa/i sekolah

Orang tua

JAWAB
Fasilitator :

UPK Promosi

Keseh

Kesehatan
UPK

Puske

Kesehatan
-

Lingkungan
UPK P2M

Sekol

29

Ceramah

Pembicara/
Pemateri:

Dokter, Dokter Muda,


Tenaga Kesehatan
2. Pelaksanaan
abatisasi

Setting :

Posyandu

Masyarakat yang

lainnya
Fasilitator:

berkunjung ke

UPK P2M

keseh

posyandu

Metode :

Penjelasan kegunaan ,

Penanggung

Posya

Jawab:

cara menggunakan dan

Pimpinan Puskesmas

pembagian bubuk abate


3. Pembuatan
brosur

Setting:

Masyarakat

berkunjung

tentang DBD

Fasilitator :

ke UPK
puskesmas/posyandu
Kesehatan

Puskesmas induk dan


puskesmas pembantu.

yang

Tenag

Keseh

Promosi

Posyandu

Kader

Posya

Metode:

PenanggungJa
wab

Pimpinan Puskesmas

Pembagian brosur
mengenai DBD dan cara

4. Fogging
fokus

menggunakan abate
Setting :
Rumah-rumah

Lingkungan

penduduk.

penduduk
memenuhi

Metode :
Melakukan
rumah

rumah

Fasilitator :

yang UPK P2M


syarat

Keseh

Puske

untuk dilakukannya
fogging

ke

rumah-rumah

penduduk dan

fogging yaitu:
Ditemukan pasien
meninggal

Membuat jadwal fogging

DBD,
Terjadinya

dengan

periode

atau 2 orang positif

angka

yang terkena DBD

DBD berdasarkan data

Jawab:

akibat Pimpinan Puskesmas

yang teratur disesuaikan


meningkatnya

Penanggung

kasus

di daerah tersebut

30

sebelumnya.

Lebih dari 3 orang


di

daerah

sama

yang

mengalami

demam
ditemukan

dan
jentik

nyamuk di daerah
5. Pemasangan
poster

Setting :
Seluruh kelurahan di

tersebut
Seluruh
Palaran

Palaran.

warga

Cama

UPK Kesehatan

Lurah

Lingkungan

Ketua

Tenag

Fasilitator :

UPK P2M

Metode :

Lurah

Memasang

poster

mengenai

pencegahan

Ketua RT

DBD di tempat umum

Penanggung
Jawab:

6. Pengkaderan
Juru

Setting :
Puskesmas Induk

Pemantau
Jentik

Pimpinan Puskesmas
Tokoh masyarakat,
Fasilitator :
pelajar,
mahasiswa

dan UPK Kesehatan


Lingkungan, UPK

Metode :

Promkes

UPK P2M

Pelatihan dan
diskusi

Pembagian leaflet

keseh

Pihak

Penanggung
Jawab:
Dokter,

dokte

rmuda,

tenaga

kesehatan

DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan RI. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta : DepKes RI, 2009.
2. Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia . Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2014.
3. Permenkes. Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.75 Tahun 2014, 2014.

31

32

Anda mungkin juga menyukai