Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN KEGIATAN

DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional. Oleh karena itu, kesehatan adalah salah satu aspek yang
mempengaruhi kualitas dan produktifitas sumber daya manusia dalam rangka
mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Puskesmas merupakan tempat untuk
memperoleh pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya, sesuai
dengan fungsi Puskesmas sendiri sebagai pusat pembangunan, pembinaan, dan
pelayanan kesehatan masyarakat. Dimana sebagai pelayanan kesehatan tingkat I,
Puskesmas mempunyai wewenang dan bertanggung jawab terhadap masalah
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
Tujuan Nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD
1945 salah satunya adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Untuk mencapai tujuan tersebut maka diselenggarakan
pembangunan yang berkesinambungan dalam rangka program pembangunan yang
menyeluruh, terarah dan terpadu secara optimal untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia termasuk di bidang kesehatan.
Menurut Undang-Undang No.36 tahun 2009 pasal 1, sehat diartikan sebagai
keadaan sehat, baik secara fisik, mental dan spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Hal ini
sejalan dengan visi yang ingin dicapai dari pembangunan kesehatan tentang
keadaan masyarakat Indonesia pada masa yang akan datang. Salah satu cara
perwujudannya yaitu dengan memberikan pelayanan kesehatan yang memadai
dan menyeluruh bagi masyarakat.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
1
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

Dalam pasal 9 UU kesehatan No.36 tahun 2009 menyatakan bahwa setiap


orang berkewajiban mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam menjalankan tugasnya
sebagai tempat pelayanan kesehatan masyarakat puskesmas memiliki tugas-tugas
pokok, dan mempunyai tujuan yaitu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

1.2 Tujuan Kegiatan


1.2.1 Tujuan Umum
1. Untuk melaporkan hasil pencapaian program kerja Puskesmas.
2. Untuk melaporkan struktur organisasi Puskesmas serta program dari
masing-masing unit yang ada.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Untuk melaporkan hasil pencapaian program wajib dan pengembangan
Puskesmas (khususnya Puskesmas Simalingkar).
2. Untuk melaporkan sejauh mana program-program tersebut telah
berjalan, berdasarkan standar pelayanan Puskesmas.
3. Untuk mengetahui kendala-kendala apa aja yang dijumpai dalam
melaksanakan program-program tersebut, melakukan analisis data
berdasarkan dokumen rekapitulasi data di Puskesmas.
4. Membuat perencanaan program Puskesmas setiap tahun berdasarkan
atas masalah-masalah kesehatan yang dijumpai di wilayah Puskesmas
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan.
5. Untuk lebih meningkatkan kegiatan pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan program yang kurang pada pencapaian pada tahun
sebelumnya di Puskesmas Simalingkar.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
2
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

1.3 Prosedur Kerja


Kepaniteraan Klinik Senior yang dilaksanakan di Puskesmas
Simalingkar meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Mencatat data geografis dan demografis di wilayah kerja Puskesmas
Simalingkar.
2. Pendataan sistem pelaksanaan upaya pokok kesehatan dan administrasi
yang dilaksanakan di Puskesmas Simalingkar melalui:
a. Mencatat data dari laporan yang ada di Puskesmas Simalingkar.
b. Melakukan wawancara dengan tenaga kesehatan maupun staff
administrasi Puskesmas Simalingkar.
3. Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan ikut serta dalam
pelayanan kesehatan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Puskesmas
2.1.1 Pengertian Puskesmas

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
3
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

Menurut Keputusan dari Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


No. 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi - tingginya di wilayah kerjanya.

Yang dimaksud dengan:


 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah daerah
dan/atau masyarakat.
 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan
sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
 Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
Suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit,
pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan
perseorangan.

 Pelayanan Kesehatan
Upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat, mencakup
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, pelaporan, dan dituangkan
dalam suatu sistem.
 Tenaga Kesehatan
Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
4
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk

melakukan upaya kesehatan.

2.1.2 Tujuan Puskesmas


 Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat;
 Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
 Hidup dalam lingkungan sehat;
 Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.

2.1.3 Fungsi Puskesmas


1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas senantiasa selalu berupaya dalam menggerakkan dan
memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektoral termasuk oleh
masyarakat dan dunia usaha diwilayah kerjanya, sehingga berwawasan
serta mendukung pembangunan kesehatan.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat
keluarga, dan masyarakat dunia usaha memiliki kesabaran, kemauan, dan
kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat,
berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
sumber pembiayaan, serta ikut menerapkan, menyelenggarakan, memantau
pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan
masyarakat ini agar diselenggarakan dengan memperhatikan situasi dan
kondisi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas senantiasa bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
5
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

Pelayanan kesehatan tingkat pertama menjadi tanggung jawab Puskesmas yang


meliputi:
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
(private goods) dengan tujuan utama untuk menyembuhkan penyakit dan
pemulihan kesehatan perorangan tersebut yaitu rawat jalan untuk
puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap tanpa mengabaikan
kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat umum
publik (public goods) dengan tujuan utama untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat
tersebut antara lain adalah promosi kesehatan, pemberantasan penyakit,
penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga,
keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan
masyarakat lainnya.

2.2 Visi dan Misi Puskesmas


2.2.1 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan sehat menuju Indonesia Sehat.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat Kecamatan masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup
dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta
memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
6
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

Indikator Kecamatan sehat yang dicapai mencakup 4 indikator utama, yakni:


1. Indikator Lingkungan Sehat.
2. Indikator Perilaku Sehat.
3. Indikator Cakupan Pelayanan Kesehatan Bermutu.
4. Indikator Derajat Kesehatan Penduduk Kecamatan.

2.2.2 Misi Puskesmas


Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
turut mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi
tersebut adalah:
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah
kerjanya agar dapat memperhatikan aspek kesehatan yaitu
pembangunan yang tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku
masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di
wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga
dan masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya semakin
berdaya di bidang kesehatan melalui peningkatan pengetahuan menuju
kemampuan untuk hidup.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu. Pemerataan dan keterjangkauan
peralatan kesehatan yang diselenggarakan puskesmas akan selalu
berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai standar
masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta
meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh
seluruh anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat. Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, dan masyarakat yang
berkunjung dan bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
7
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

diskriminasi dengan menerapkan kemajuan ilmu dan teknologi


kesehatan yang sesuai.
2.3 Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas
Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas meliputi :
1. Paradigma Sehat
Puskesmas mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk
berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan
yang dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
2. Pertanggungjawaban wilayah
Puskesmas menggerakkan dan bertanggung jawab terhadap
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
3. Kemandirian Masyarakat
Puskesmas mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat.
4. Pemerataan
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dapat diakses
dan terjangkau oleh seluruh masyarakat di wilayah kerjanya secara adil
tanpa membedakan status social, ekonomi, agama, budaya, dan
kepercayaan.
5. Teknologi Tepat Guna
Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan
memanfaatkan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan
pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi
lingkungan.
6. Keterpaduan dan Kesinambungan
Puskesmas mengintegrasikan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan
UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan
sistem rujukan yang disukung dengan manajemen Puskesmas.

2.4 Azas dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas


Pada penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara
terpadu.
2.4.1 Azas Penyelenggaraan Puskesmas

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
8
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

Azas penyelenggaraan Puskesmas dimaksud adalah:


1. Azas Pertanggungjawaban Wilayah
a. Puskesmas bertanggungjawab meningkatkan derajat kesehatan
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya.
b. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat Kecamatan
sehingga berwawasan kesehatan.
c. Memantau pembangunan berbagai upaya pembangunan terhadap
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
d. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang
diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah
kerjanya.
e. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata
dan terjangkau di wilayah kerjanya.

2. Azas Pemberdayaan Masyarakat


Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat
untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas
dengan kegiatan antara lain:
a. Upaya kesehatan ibu dan anak, posyandu, polindes, bina keluarga
bahagia (BKB).
b. Upaya pengobatan, posyandu, pos obat desa (POD).
c. Upaya perbaikan gizi berupa posyandu, pusat pemulihan gizi
(PPG), keluarga sadar gizi (KADARZI).
d. Upaya kesehatan sekolah Dokter Kecil, Dokter Remaja, Penataran
Guru dan Orang Tua/Wali Murid, Saka Bakti Husada (SBH), Pos
Kesehatan Pesantren (POSKESTREN).
e. Upaya kesehatan lingkungan berupa Kelompok Pemakaian Air
(POKMAIR),Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL).
f. Upaya kesehatan lanjut usia berupa posyandu usila.
g. Upaya kesehatan kerja berupa pos upaya kesehatan kerja (POS
UKK).
h. Upaya kesehatan jiwa berupa posyandu, Tim Pelaksana
Kesehatan Jiwa Masyarakat (TPKJM).

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
9
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

i. Upaya pembinaan pengobatan tradisional berupa Taman Obat


Keluarga (TOGA).
j. Upaya pembinaan dan jaminan kesehatan (Invation) berupa Dana
Sehat, Tabungan Ibu Bersalin (TABULIN), Mobilitas Dana
Keagamaan.
3. Azas Keterpaduan
Puskesmas dalam melaksanakan kegiatan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya harus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak,
bermitra dengan BPKM/BPP dan organisasi masyarakat lainnya,
berkoordinasi dengan lintas sektoral dan lintas program agar terjadi
perpaduan kegiatan di lapangan sehingga lebih berhasil guna dan
berdaya guna.
a. Keterpaduan lintas program
Keterpaduan lintas program adalah upaya memadukan
penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan yang menjadi
tanggungjawab puskesmas. Contoh keterpaduan lintas program
antara lain:
 Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) berupa
keterpaduan KIA dengan P2M, gizi, promosi kesehatan,
pengobatan.
 Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) berupa keterpaduan
kesehatan lingkungan dengan promosi kesehatan,
pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan reproduksi remaja dan
kesehatan jiwa.
 Puskesmas keliling berupa keterpaduan pengobatan dengan
KIA/KB, gizi, promosi kesehatan, kesehatan gigi.
 Posyandu berupa keterpaduan KIA dengan KB, gizi P2M,
kesehatan jiwa, promosi kesehatan.
b. Keterpaduan lintas sektor
Keterpaduan lintas sektor adalah upaya memadukan
penyelenggaraan upaya puskesmas (wajib, pengembangan dan
inovasi) dengan berbagai program dari sektor terkait tingkat
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
10
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

kecamatan, termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha.


Contoh keterpaduan lintas sektor antara lain:
 Upaya Kesehatan Sekolah berupa keterpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan,
agama.
 Upaya Promosi Kesehatan berupa keterpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan,
agama, pertanian.
 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak berupaketerpaduan sektor
kesehatan dengan camat, lurah/kepala desa, organisasi
profesi, organisasi kemasyarakatan, PKK, PLKB.
 Upaya perbaikan gizi berupa keterpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah/kepala desa, pertanian, pendidikan,
agama, koperasi, dunia usaha, PKK, PLKB.
 Upaya pembiayaan dan jaminan kesehatan berupa
keterpaduan sektor kesehatan dengan camat, lurah/kepala
desa, tenaga kerja, koperasi, dunia usaha, organisasi
kemasyarakatan.
 Upaya kesehatan kerja berupa keterpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah/kepala desa, tenaga kerja, dunia usaha.
4. Azas Rujukan
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan pertama yang bila
tidak masalah karena berbagai keterbatasan, bisa melakukan rujukan
baik secara vertikal ke tingkat yang lebih tinggi atau secara horizontal
ke puskesmas lainnya.Ada 2 macam rujukan di Puskesmas yaitu:
a. Rujukan Upaya Kesehatan Perorangan
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan perorangan adalah kasus
penyakit. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi
satu kasus penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut wajib
merujuknya ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu
(baik horizontal maupun vertikal). Sebaliknya pasien pasca rawat

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
11
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

inap yang hanya memerlukan rawat jalan sederhana, dirujuk ke


puskesmas.
Rujukan upaya kesehatan perorangan dibedakan atas tiga macam:
 Rujukan kasus keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan
medik (biasanya operasi) dan lain-lain.
 Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap.
 Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga
yang lebih kompeten untuk melakukan bimbingan kepada
tenaga puskesmas dan ataupun menyelenggarakan pelayanan
medik di puskesmas.
b. Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan rujukan pelayanan kesehatan masyarakat adalah masalah
kesehatan masyarakat, misalnya kejadian luar biasa, pencemaran
lingkungan, dan bencana. Rujukan pelayanan kesehatan
masyarakat juga dilakukan apabila satu puskesmas tidak mampu
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat wajib dan
pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut
telah menjadi kebutuhan masyarakat.
Rujukan upaya kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam,
yaitu:
 Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman
peralatan fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan,
peminjaman alat audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan-
bahan habis pakai dan bahan makanan.
 Rujukan tenaga antara lain dukungan tenaga ahli untuk
penyelidikan kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian
masalah hukum kesehatan, penanggulangan gangguan
kesehatan karena bencana alam.
 Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya
masalah kesehatan masyarakat dan tanggungjawab
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
12
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

penyelesaian masalah kesehatan masyarakat atau


penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (antara lain
Upaya Kesehatan Sekolah, Upaya Kesehatan Kerja, Upaya
Kesehatan Jiwa, pemeriksaan contoh air bersih) kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Rujukan operasional yang
diselenggarakan apabila puskesmas tidak mampu.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
13
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

Gambar 2.1 Rujukan Upaya Kesehatan Masyarakat

2.4.2 Upaya Penyelenggaraan Puskesmas


Dalam mencapai VISI Pembangunan kesehatan melalui Puskesmas yakni
terwujudnya Kecamatan Sehat 2015. Puskesmas bertanggungjawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat.
Upaya kesehatan tersebut digolongkan menjadi dua yaitu:
1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta
mempunyai daya tarik yang tinggi untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap
puskesmas.

Upaya kesehatan wajib tersebut adalah:


a. Upaya Promosi Kesehatan.
b. Upaya Kesehatan Lingkungan.
c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana.
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat.
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.

2. Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di
masyarakat serta disesuaikan dengan kemampuan puskesmas yang
dipilih dan daftar upaya kesehatan pokok puskesmas yang telah ada
yaitu:
a. Upaya Kesehatan Sekolah.
b. Upaya Kesehatan Olahraga.
c. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat.
d. Upaya Kesehatan Kerja.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
14
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

e. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut.


f. Upaya Kesehatan Jiwa.
g. Upaya Kesehatan Mata.
h. Upaya Kesehatan Lanjut.
i. Upaya Pembinaan Pengobatan.
j. Laboratorium Sederhana.

2.5. Kedudukan, Organisasi dan Tata Kerja Puskesmas


2.5.1 Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem
Kesehatan Nasional (SKN), Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota dan Sistem
Pemerintah Daerah:
1. Sistem Kesehatan Nasional
Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional adalah
sebagai suatu sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggungjawab untuk menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.
2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota
Kedudukan puskesmas dalam Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota adalah
sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan
kesehatan kabupaten/kota di wilayah kerjanya.
3. Sistem Pemerintah Daerah
Kedudukan puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai
Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
15
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

merupakan unit struktural Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bidang


kesehatan di tingkat kecamatan.
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Di wilayah kerja puskesmas terdapat berbagai organisasi pelayanan
kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga masyarakat dan
swasta seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek bidan,
poliklinik dan balai kesehatan masyarakat. Kedudukan puskesmas di
antara berbagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama ini adalah
sebagai mitra. Di wilayah kerja puskesmas terdapat pula berbagai
bentuk upaya kesehatan berbasis dan bersumber daya masyarakat
seperti posyandu, polindes, pos obat desa dan pos UKK.
Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan kesehatan
berbasis dan bersumberdaya masyarakat adalah sebagai pembina.

2.5.2 Organisasi Puskesmas


1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas masing-
masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi Puskesmas di satu
Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
sedangkan penetapannya dilakukan dengan Peraturan Daerah.
Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur organisasi Puskesmas
berikut:
a. Kepala Puskesmas.
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan:
 Data dan informasi.
 Perencanaan dan Penilaian.
 Keuangan.
 Umum dan Kepegawaian.
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:
 Upaya Kesehatan Masyarakat, termasuk pembinaan terhadap
UKBM.
 Upaya Kesehatan Perorangan.
d. Jaringan Pelayanan Perorangan:
 Unit Puskesmas Pembantu.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
16
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

 Unit Puskesmas Keliling.


 Unit Bidan di Desa/Komunitas.
2. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas
disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit
Puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut
dipersyaratkan harus seorang sarjana dibidang kesehatan yang
kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.
3. Eselon Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan kesehatan
ditingkat Kecamatan. Sesuai dengan tanggungjawab tersebut dan peran
Kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan
ditingkat Kecamatan maka jabatan Kepala Puskesmas adalah jabatan
struktural Eselon IV.
Apabila tidak tersedia tenaga kesahatan yang memenuhi syarat untuk
menjabat jabatan struktural Eselon IV, ditunjuk pejabat sementara yang
sesuai dengan kriteria Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di
bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup dibidang
kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat
tetap.
2.5.3 Tata Kerja Puskesmas
Tata kerja Puskesmas yaitu:
 Dengan Kantor Kecamatan
Dalam melaksanakan fungsinya, puskesmas berkoordinasi dengan
kantor kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di
tingkat kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta
penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya
masyarakat oleh puskesmas, berkoordinasi dengan kantor kecamatan
mencakup pula kegiatan fasilitasi.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
17
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

 Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, dengan demikian secara teknis dan administratif,
puskesmas bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Dan sebaliknya Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
bertanggung jawab membina serta memberikan bantuan administratif
dan teknis kepada puskesmas.
 Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh
lembaga masyarakat dan swasta, puskesmas menjalin kerjasama
termasuk penyelenggaraan rujukan dan memantau kegiatan yang
diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat, puskesmas melaksanakan bimbingan
teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan.
 Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, puskesmas menjalin kerjasama yang erat dengan
berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan
perorangan, jalinan kerjasama tersebut diselenggarakan dengan
berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti rumah sakit
(kabupaten/kota) dan berbagai balai kesehatan masyarakat (balai
pengobatan penyakit paru-paru, balai kesehatan mata masyarakat, balai
kesehatan kerja masyarakat, balai kesehatan olahraga masyarakat, balai
kesehatan jiwa masyarakat, balai kesehatan indra masyarakat).
Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerjasama
diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan
masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai
Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta
berbagai Balai Kesehatan Masyarakat lainnya. Kerjasama tersebut dapat
diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh
dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
18
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

 Dengan Lintas Sektor


Tanggung jawab puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang
dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk mendapat
hasil yang optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut
harus dapat dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang
ada di tingkat kecamatan. Diharapkan di satu pihak, penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di kecamatan tersebut mendapat dukungan dari
berbagai sektor terkait, sedangkan pihak lain pembangunan yang
diselenggarakan oleh sektor lain di tingkat kecamatan berdampak
positif terhadap kesehatan.
 Dengan Masyarakat
Sebagai penanggungjawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya, puskesmas memerlukan dukungan aktif dari
masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan aktif
tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun
Puskesmas (BPP) yang menghimpun berbagai potensi masyarakat,
seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi
kemasyarakatan, serta dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra
dari puskesmas dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
19
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

BAB III
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

3.1 Sejarah Singkat Puskesmas


Puskesmas Simalingkar didirikan pada tahun 1990-1991, yang menjabat
menjadi Kepala Puskesmas sejak Puskesmas didirikan adalah sebagai berikut :
1. dr. Roslina Sianturi (Tahun 1990-2006)
2. dr. Nency T.Hutagalung (Tahun 2006-2013)
3. dr. Roosleyn Bakara, MARS (Tahun 2013-Sekarang)

3.2 Wilayah Kerja


Kecamatan Medan Tuntungan adalah Pintu gerbang Kota Medan merupakan jalan
masuk dari daerah lain di Sumatera Utara seperti Kabupaten Karo dan provinsi
Nangroe aceh Darussalam melalui transportasi darat. Medan Tuntungan adalah
bagian pemerintah Kota Medan. Kecamatan Medan Tuntungan meliputi 9
(Sembilan). Adapun batas wilayahnya adalah :
o Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kecamatan Medan Selayang
o Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Deli Serdang
o Sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Medan Johor
o Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Deli Serdang.
Menurut data tahun 2016 :
o Luas wilayah = 21,58 km²
o Jumlah Penduduk = 81,798 jiwa
o Jumlah Laki – Laki = 48.545 jiwa
o Jumlah Perempuan = 33.253 jiwa

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
20
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

o Jumlah Kelurahan = 9 Kelurahan

Geografi, Demografi kecamatan Medan Tuntungan Wilayah kerja UPT Puskesmas


Simalingkar

JUMLAH LUAS
NO KELURAHAN JUMLAH KK
LINGKUNGAN WILAYAH

1. Mangga 6.504 24 3,11 Km²

2. Simp. Selayang 3.120 17 2,2 Km²

3. Simalingkar B 1.032 5 2,1 Km²

4. Kemenangan Tani 2.587 10 1,8 Km²

5. Lau Cih 2.251 10 1,45 Km²

6 Namu Gajah 500 5 2,48 Km²

7 Sidomulyo 681 14 3,12 Km²

8 Tj. Selamat 838 8 2,57 Km²

9 Ladang Bambu 990 12 2,75 Km²

JUMLAH 18503 105 21,58 Km²

Sumber : Data Dasar Puskesmas Simalingkar 2016

Puskesmas Simalingkar terletak di Jalan Bawang Raya No. 37 Perumahan


Nasional Simalingkar Kelurahan Mangga Kecamatan Medan Tuntungan
Kabupaten Kota Medan.
Luas Tanah : 900 m2
Luas Bangunan : 305 m2
Terdiri dari bangunan puskesmas rawat jalan sebagai berikut:

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
21
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

1. Rumah Dinas Dokter : 1 buah


2. Rumah Dinas Paramedis : 2 buah
3. Rumah Rawat Jalan : Lantai 1 dan terdapat 8
ruangan yaitu Ruang KIA, Ruang Poli Umum, Ruang Poli Gigi,
Ruang Pendaftaran, Ruang Obat, Ruang Rujukan, Laboratorium
Sederhana.

3.3 Data Wilayah / Data Geografis


Wilayah kerja Puskesmas Simalingkar terdiri dari 3 kelurahan:
1. Kelurahan Mangga
2. Kelurahan Simpang Selayang
3. Kelurahan Simalingkar B
Luas wilayah : 1.105 Ha
Luas Kecamatan :4.911,3 Ha
Jumlah Kelurahan :3
Jumlah Kecamatan :1
Jumlah Lingkungan :45
Jumlah Kepala Keluarga :13.387

3.4 Data Kependudukan / Data demografis


a. Jumlah Penduduk/ Kelurahan menurut jenis kelamin

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
22
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

Jumlah seluruh penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas


Simalingkar adalah 74.137 jiwa.

NO. KELURAHAN JUMLAH


1. Mangga 45.933
2. Simpang Selayang 21.663
3. Simalingkar B 6.541
JUMLAH 74.137

b. Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian


NO. JUMLAH PENDUDUK JUMLAH(%)
1 PNS 22,9%
2 TNI/POLRI 4,5%
3 Swasta 37,2%
4 Wiraswasta 6,8%
5 Pensiunan 4,9%
6 Pedagang 1,2%
7 Petani 20,3%

c. Jumlah Penduduk Menurut Suku

NO. NAMA SUKU JUMLAH (%)


1 Suku Batak Karo 35 %
2 Suku Batak Toba 25%
3 Suku Jawa 15%
4 Suku Mandailing 10%
5 Suku Minang 7%
6 WNI Turunan 3%
7 Suku Melayu 4%

3.5 Data Kesehatan


3.5.1 Sarana Fisik
NO. SARANA FISIK JUMLAH
1 Klinik Jiwa 2
2 RS. Swasta 2
3 Balai Pengobatan 12
4 Rumah Bersalin 6
5 Apotik 13
6 Toko Obat 1

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
23
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

7 Optik 2
8 Puskesmas Pembantu 2
9 Praktek dr. Umum Swasta 11
10 Praktek dr. Spesialis Swasta 8
11 Praktek drg. Swasta 20
12 Pos Kesehatan Lingkungan 4
13 Oukup 15
14 Dukun Patah 4
15 TK 21
16 SD 26
17 SMP 9
18 SMA 5
19 Perguruan Tinggi 2
20 Hotel 17
21 Rumah Makan 1
22 Tempat Pembuatan Makanan 2
23 Warung Makan atau Minum 49
24 Salon 15
25 Tukang Pangkas 13
26 Billyard 14
27 Panti Pijat/Massage 4
28 Pasar Tradisional 1
29 Puskesmas Keliling 1
30 Sepeda Motor 5

3.5.2 Sarana Ibadah

NO. SARANA IBADAH JUMLAH


1 Mesjid 26
2 Gereja 24

3.5.3 Sarana Kesehatan


KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
24
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

NO. SARANA KESEHATAN JUMLAH


1 Jumlah Bayi 1.483
2 Jumlah Batita 4.312
3 Jumlah Balita 6.720
4 Jumlah Bumil 1.631
5 Jumlah Buteki/Bufas 1.557
6 Jumlah PUS 11.675
7 Jumlah Usila 2.633
8 Jumlah Murid TK 1.254
9 Jumlah Murid SD 7.743
10 Jumlah Murid SMP 3.849
11 Jumlah Murid SMA 2.940

3.5.4 Sarana Pendukung Kesehatan

NO. SARANA PENDUKUNG JUMLAH


1 Desa Wisma 30
2 Kader 225
3 Kader Aktif 225
4 Dokter Kecil 145
5 Dokter Remaja 115
6 Patroli Kesehatan 46
7 UKS 40
3.5.5 Sarana Fisik Puskesmas

NO. SARANA FISIK PUSKESMAS JUMLAH


1 Puskesmas 1
2 Pustu 2
3 Posyandu 33
4 Posyandu Lansia 8
JUMLAH 44

3.6 Tenaga Kesehatan Puskesmas

TENAGA PUSKESMAS PUSTU PUSKESMAS


NO
KERJA INDUK SIMALINGKAR SIMALINGKAR B

1 Dokter 3 1 1
2 Dokter Gigi 2 1 0
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
25
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

3 SKM 2 1 0
4 Bidan 7 6 5
5 Perawat 17 6 6
6 Perawat Gigi 1 1 0
7 Apoteker 1 2 1
8 Sanitarian 1 0 0
9 Tata Usaha 1 0 0
JUMLAH 35 17 9

3.7 Struktur Organisasi


3.8KEPALA PUSKESMAS SIMALINGKAR
dr.Rooselyn Bakara,MARS
KEPALA SUB BAGIAN TATAUSAHA

Asmawati, SKM
URUSAN PERENCANAAN URUSAN KEUANGAN & URUSAN UMUM
PROGRAM DAN PELAPORAN PERLENGKAPAN Kesumawati
drg.Trie Selvia Purba Octavienty A,AMF
Sondang Sinaga Mas Murni Tarigan

KOORDINATOR II
drg.Trie Selvia Purba
KOORDINATOR I
dr.Yeremia H.Sirait
PROMKES/HIV/AIDS
Marhalenny skep,NERS KESLING
POLI UMUM Asmawati, SKM
dr.Rosalina Sianturi KIA/KB
dr.Imelda Minar Butarbutar, SST.M.Kes SURVEILENS
Rapapi Ompusunggu,Skep,NERS
UKG/UKGS
Katarina. Skep, NERS IMUNISASI
POLI GIGI Rapapi Ompusunggu,Skep,NERS

drg.Esther Raflesya B GIZI


Huzaimah, AMG TB PARU/DBD
Riste Ujung
APOTEK
KKS ILMU
Sumihar KESEHATAN MASYARAKAT
Rita FAKULTAS KEDOKTERAN
Hutagalung, AMK UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
26
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

DDTK DIARE
Nanda Isabel Barus, Edinar Sihombing, AMK
AM.Keb
LANSIA ISPA
LABORATORIUM Pestaria Simarmata, Herlina Irawati S.Skep,NERS
AM.Keb
Masli Lumban Batu JIWA UKK
Rosti Sinaga AM.Keb Citra E Manurung, Am.Kep

MATA PERIZINAN
POLI KIA Ruth M.Damanik M.Kep Bungaria Sidabutar,AMK

Minar Butarbutar, SST.MKES BATRA


PTM Effi Raskita R Sipayung
Herlina Irawati S.Skep,NERS

EMERGENCY
Citra E Manurung,AM.Kep
Henny Ria Barus,AMK

3.8 Fasilitas Fisik Puskesmas


3.8.1 Fasilitas Gedung Puskesmas Denah ruangan Puskesmas Simalingkar

Masuk

RUANG PENDAFTARAN RUANG KARTU


PASIEN
RUANG ASKES
KM
PENDAFTARAN RUJUKAN
PASIEN UMUM DAN
RUANG KAPUS DAN
JAMKESMAS KOMPUTER
RUANGTUNGGU

POLIKLINIK GIGI HANA


APOTIK KM GUDANG Masuk SEDER
OBAT POLIKLINIK UMUM
IUM
RATOR
RUANG KIA/KB LABO
RUANG VAKSIN
1. Ruang Kepala Puskesmas : 1 Ruangan DAN IMUNISASI
2. Ruang Pemeriksaan KIA/KB/Gizi : 1 Ruangan
3. Ruang kartu umum : 1 Ruangan
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
27
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

4. Ruang kartu askes : 1 Ruangan


5. Ruang Periksa dan suntik : 1 Ruangan
6. Ruang Tunggu : 1 Ruangan
7. Ruang Poli Gigi : 1 Ruangan
8. Ruang Tata Usaha : 1 Ruangan
9. Ruang Laboratorium : 1 Ruangan
10. Ruangan Apotik : 1Ruangan

Alur pemeriksaan pasien di Puskesmas Simalingkar

PASIEN DATANG LOKET RUANG TUNGGU


11.
PENDAFTARAN

12.
POLI UMUM POLI GIGI KIA

RUANG KARTU
LABORATORIUM RUJUKAN
APOTIK

3.8.2 Sumber Daya Manusia

NO. NAMA PEGAWAI TUGAS/JABATAN


1 dr.Rooselyn Bakara,MARS Kepala Puskesmas
2 Asmawati, SKM KTU/ Petugas kesling
3 dr.Rosalina Sianturi Dokter Umum
4 Minar Butarbutar, SST.M.Kes Petugas KIA
5 Rapapi Ompusunggu,Skep,NERS Petugas Imunisasi
6 Katarina. Skep, NERS Petugas UKS
7 Sulastri Simbolon S.Skep,NERS Petugas PERKESMAS
8 Herlina Irawati S.Skep,NERS Petugas PTM

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
28
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

9 drg.Trie Selvia Purba Dokter Gigi


10 Anita Kartini Tarigan Petugas Askes
11 Edinar Sihombing, AMK Petugas Diare
12 Ratni Br Sembiring Petugas Askes
13 Payo Br Tarigan Petugas Askes
14 Sondang Sinaga Petugas SP2TP
15 Mas Murni Tarigan Petugas Askes
16 Riste Ujung Petugas TB Paru/DBD
17 Bungaria Sidabutar,AMK Petugas Perizinan
18 dr.Yeremia H.Sirait Dokter Umum
19 drg.Esther Raflesya B Dokter Gigi
20 Marhalenny Petugas Promkes
21 Huzaimah, AMG Petugas gizi
22 Amo perangi-angin Petugas Lab
23 Masli Lumban Batu, A.Md Petugas KB
24 Rita Hutagalung, A.Mk Petugas Farmasi
25 Adalina Br Bukit, A.Md Petugas Jamkesmas
26 Sumihar Petugas Farmasi
27 Kesumawati Petugas Kartu
28 Wahyu Pehulisa Ginting, SKM Petugas Kartu
29 Pestaria Natalia Simarmata, SST Petugas Lansia
20 Heny Ria Barus Perawat Gigi
31 Nanda Isabel Barus, AM.Keb Petugas Deteksi Dini
32 Ruth Maharani Damanik, AM.Keb Petugas Rujukan
33 Octavienty, A.AMF Petugas Farmasi
34 Effi Raskita Rosianna Sipayung Petugas BPJS
35 Citra Evayanti Manurung Petugas K3
36 Rosti Sinaga, AM.Keb Petugas KIA

3.8.3 Fasilitas Administrasi


1. Kartu berobat pasien
2. Buku catatan pasien
3. Kartu laporan pasien

3.8.4 Fasilitas Alat-Alat Kesehatan


1. Poliklinik Set
2. PHN Kit
3. Bidan Kit

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
29
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

4. Dental Kit
5. Ginekologi Kit
6. Timbangan Dewasa
7. Laboratorium Sederhana
4. Kartu laporan program

3.8.5 Fasilitas Imunisasi


1. Refrigerator (Lemari Es)
2. Disposable Syringe
3. Vaksin (BCG, DPT, Polio, Campak, TT, Hepatitis B)
4. Termos

3.8.6 Fasilitas Obat-Obatan

NO NAMA OBAT SATUAN


1 Acyclovir Cream POT
2 Adalat TAB
3 Antasida Syirup BTL
4 Ambroksol Syrup BTL
5 Ambroksol Tablet TAB
6 Aminoflina Injeksi 24mg/ml-10ml AMP
7 Aminofilina Tablet 200mg TAB
8 Amitriplina HCL Tablet Salut 25mg TAB
9 Amoksisilina Kapsul 250mg KAP
10 Amiksisilina Syrup Kering 125mg/5ml BTL
11 Amoksisilin 500mg BTL
12 Antalgin (Metampiron) Tablet 500mg TAB
13 Antasida Doen Tablet Kombinasi TAB
14 Anti Hemmoroid Suppositoria SUP
Aqua Pro Injeksi Steril, Bebas Pirogen
15 AMP
20ml
16 Asam Askorbat (Vit. C) Tablet 50mg TAB
Asam Benzoat 3% Asam Salisilat 6%
17 POT
(Whitefield) Salep
18 Asam Klorida 0,1 N BTL
As Salisilat 2% + Belerang Endap 4%
19 POT
(2-4 salep)
20 Asam Mefenamad Tablet TAB
21 Alluperinol Tab TAB
22 Amprazolam tab TAB
23 Acyclovir 200mg AMP
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
30
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

24 Acyclovir 400mg TAB


25 Bactomicin Cream POT
Benzatina Bensil Penisilina Injeksi
26 VIAL
1,2juta IU
27 Besi (II) Sulfat Tablet Salut, Kombinasi TAB
28 Betahistamin Tablet TAB
29 Bethamethosone Cream (Buvacux) CREAM
30 Botysiklin CAP
31 Catgut/Benang Bedah No. 2/0-3/0 SAK
32 Captopril 25mg TAB
33 Captopril 125mg TAB
34 Citirizine TAB
35 Cyprolaxine TAB
36 Deksamethasone Injeksi 5mg/ml-1ml AMP
37 Deksamethasone Tablet 0,5mg TAB
38 Dekstran 70-Larutan Infus 6% Steril BTL
39 Dekstrometorfan HBR Sirup 10mg/sml BTL
40 Dekstrimetorfan HBR Tablet 15mg TAB
41 Diavan 80mg TAB
42 Diazem Injeksi 5mg/ml-2ml AMP
43 Diazepam Tablet 2mg (Valisanba) TAB
44 Dietilkarbamazin Sitrat 100mg Tablet TAB
Difenhidramin HCL Injeksi 10mg/ml-
45 AMP
1ml
46 Digoksina Tablet 0,25mg TAB
47 Domperidone SYR
48 Efedrina HCL (Efedrina) Tablet 25mg TAB
49 Ekstrak Belladon Tablet 10mg TAB
Epinefrina HCL/Bitartrat (Adrenalina)
50 AMP
Inj. 0,1%-1ml
Ergotarmina Tartrat 1mg + Kofeina
51 TAB
50mg Tab. Komb
52 Erythormycin Syirup BTL
53 Erlamycetin 1% TUBE
54 Erlamycetin 3% TUBE
55 Erythormycin 500mg BTL
56 Etakridina (Rivanol) Larutan 0,1% BTL
Etambutol HCL (Etambutol) Tablet
57 TAB
250mg

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
31
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

58 Etanol 70% 1000ml BTL


59 Etil Klorida Semprot BTL
60 Eugenol Cairan BTL
Fenobarbital Tablet Injeksi 50mg/ml-
61 AMP
2ml
62 Fenobarbital Tablet 30mg TAB
63 Fenoksimetil Pensilina Tablet 250mg TAB
64 Fenoksimetil Pensilina Tablet 500mg TAB
65 Fenol Gloserol Tetes Telinga 10% BTL
Fitomenadion (Vit. K1) Injeksi
66 AMP
10mg/ml-1ml
Fitomenadion (Vit. K1) Tablet Salut
67 TAB
10mg
68 Furalex TAB
69 Furosemida Tablet 40mg TAB
70 Garam Oralit untuk 200ml Air SAK
71 Gentian Violet Larutan 1% BTL
72 Gentamicin Salep Mata BTL
73 Gentamicin Tetes Mata BTL
74 Gentamicin Cream TUBE
75 Glibenlamida Tablet 5mg (Prodiab at) TAB
76 GLiseril Guayakolat Tablet 100mg TAB
77 Glukosa Larutan Infus 10% Steril BTL
78 Glukosa Larutan Infus 40% Steril BTL
79 GLukosa Larutan Infus 5% Steril BTL
80 Gracin TAB
81 Griseofulvin Tablet 125mg Micronized TAB
82 Handscoon KTK
83 Hidroklorotiazida (HCT) Tablet 25mg TAB
84 Hidrokortison Krim 2,5% TUBE
85 Ibuprofen Tablet 200mg TAB
86 Ibuprofen Tablet 400mg TAB
87 Ibuprofen Syrup SYR
88 Ikonefron INJ
89 Infalgin TAB
90 Infusion Set Anak SET
91 Infusion Set Dewasa SET
92 Isoniazida (iNH) Tablet 100mg TAB
93 Isoniazida (iNH) Tablet 300mg TAB
94 Kalium Pemanganat Serbuk BTL

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
32
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

95 Kalsium Hidroksida Pasta TUBE


96 Kalsium Laktat (KALK) Tablet 500mg TAB
97 Kapas Berlemak 500mg BKS
98 Kapas Pembalut/Absorben 250gram BKS
99 Kasa Kompres 40/40 Steril BKS
100 Kasa Pembalut ROL
101 Kasa Pembalut Hidrofil 4M x 5cm ROL
102 Kasa Pembalut Hidrofil 4M x 10cm ROL
103 Ketokonazole Cream TUBE
104 Ketokonazole Tablet TAB
Kinina Dihidroklorida (KININA)
105 AMP
Injeksi 25%-2ML
106 Kinina Sulfat Tablet 222mg (7 H2O) TAB
107 Klofazimin, Micronize Kapsul 100mg KAP
108 Kloramfenikol Kapsul 250mg KAP
109 Kloramfenikol Salep Mata 1% TUBE
110 Kloramfenikol Tetes Telinga 3% TUBE
Klofeniramina Maleat (CTM) Tablet
111 TAB
4mg
Klorokina Fosfat (Klorokonika) Tablet
112 TAB
250mg
113 Klorpromazina HCL Tab Salut 25mg TAB
Klorpromazina HCL Injeksi 5mg/ml –
114 AMP
2ml
Klorpromazina HCL Injeksi 5mg/ml –
115 AMP
1ml
116 Kodeina HCL (Kodeina) Tablet 10 mg TAB
Komb. Pirimetamin 2mg – Sulfaoxin
117 TAB
500mg
118 Kotrimoksazol Suspensi BTL
119 Kotrimoksazol Tablet Kombinasi TAB
Kotrimoksazol Tablet Pediatrik
120 TAB
Kombinasi
121 Lanzoprzol (Omeprazol) TAB
122 Larutan Zink SACHET
123 Loratadine TAB
124 Masker Te KTK
125 Metformin 500mg TAB
126 Na Biklofenac 25mg TAB
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
33
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

127 Na Biklofenac 500mg TAB


128 Nutrion Sirup SYR
129 Nichovitom TAB
130 Nipedipin TAB
131 Ni Domperidon TAB
132 Piridoksina HL (Vit. B6) Tablet 10mg BTL
133 Piroksikam (Pra zeo) TAB
Polipeptida Kombinasi dan Larutan
134 BTL
Infus
135 Plester 5 Yards x 1 inch ROL
136 Prenamia TAB
137 Prednison Tablet 5mg TAB
138 Primakina Tablet 15mg TAB
139 Prokaina Fenisilina G.Injeksi 3 juta IU/ VIAL
140 Propiltiorasil Tablet 100mg TAB
Propanolol HCL (Propanolol) Tablet
141 TAB
40mg
142 Ranitidine TAB
143 Reserpina Tablet 0,10mg TAB
144 Reserpina Tablet 0,25mg TAB
Retinol (Vit.A) Kapsul Lunak 200.000
145 KAP
IU
146 Retinol (Vit.A) Tablet Salut 50.000 IU TAB
147 Ringer Laktat Larutan Infus Steril BTL
148 Risperidon 2mg TAB
149 Sammoxin TAB
150 Salesbion TAB
151 Salbutamol Tablet 4mg TAB
152 Selidiar TAB
153 Saliscardio TAB
154 Salisil Bedak 2% KTK
155 Salisil Spiritus 10% BTL
156 Semen Seng Fosfat Serbuk dan Cairan BTL
Serum Anti Bisa Ular Polivalen
157 VIAL
Inj.50ml (ABU II)
Serum Anti Bisa Ular Polivalen Inj. 5
158 VIAL
ml (ABU I)
Serum Anti Dipteri Inj. 20.000 IU/VIAL
159 VIAL
(A.D.S)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
34
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

Serum Anti Tetanus Inj. 1.500 IU/


160 AMP
Ampul (A.T.S)
Serum Anti Tetanus Inj. 20.000
161 VIAL
IU/Ampul (A.T.S)
Sianokobalamina (Vit. B 12) Inj. 500
162 AMP
MCG/ml – 1 ml
163 Silk (Benang Bedah Sutera) No. 3/0 SAK
Streptomisina Sulfat Serbuk Inj.1000
164 VIAL
mg/VIAL
165 Sulfasel Tamida Tetes Mata 15 % BTL
166 Supratul Te LBR
167 Spuit 3cc BUAH
168 Spuit 5cc BUAH
169 Sympastatin TAB
170 Synthetic Tamida Tetes Mata 15 % BTL
Synthetic Filling Material Larutan dan
171 SET
Serbuk
Temporary Stopping Fletcher Serbuk
172 SET
dan Cairan
Tetrakaina HCL (Tetrakaina) Tetes Mata
173 BTL
0,5 %
Tetrasiklina HCL (Tetrasiklina) Kapsul
174 KAP
250mg
Tiamin HCL/Mononitrat (Vit.B) Tablet
175 TAB
50mg
Tiamin HCL (Vit. B1) Injeksi
176 AMP
100mg/ml-1ml
177 Tetrasiklin 100mg CAP
178 Vitamin C 250mg TAB
179 Vica Natal TAB
180 Vitamin B Kompleks Tablet TAB
181 Vitamin B12 TAB
Yodium Povindon Larutan 10% 10 ML/
182 BTL
1000 ML

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
35
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

BAB IV
PROGRAM KERJA PUSKESMAS

Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang


merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas
mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan
masyarakat dalam wilayah kerjanya.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
36
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

Fungsi puskesmas adalah menggerakkan pembangunan berwawasan


kesehatan, memberdayakan kesehatan dan memberdayakan keluarga serta
memberikan pelayanan tingkat pertama.

4.1 Program Dasar dan Program Pengembangan Puskesmas Simalingkar


4.1.1 Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global, serta mempunyai daya tarik
yang tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan harus
diselenggarakan disetiap puskesmas.
Untuk Dinas Kesehatan Kota Medan upaya penyelenggaraan kesehatan
wajib Puskesmas ada 7 program wajib yaitu:
1. Upaya Promosi Kesehatan (Promkes)
2. Upaya Kesehatan Lingkungan (Kesling)
3. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga Berencana (KB)
4. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM)
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M)
6. Upaya Pengobatan
7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan (SP2TP).

4.1.2 Upaya Kesehatan Pengembangan


Upaya kesehatan pengembangan puskesmas adalah upaya yang ditetapkan
berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan dimasyarakat serta
disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas, yang dipilih dari daftar upaya
kesehatan Puskesmas yang telah ada, yaitu:
1. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
2. Upaya Kesehatan Olahraga (Kesorga)
3. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (UPKM)
4. Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
5. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM)
6. Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ)
7. Upaya Kesehatan Mata (UKM)
8. Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
37
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

9. Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (Batra)


10. Pemeriksaan Laboratorium Sederhana.
Untuk mempelancar atau memberhasilkan kedua upaya diatas (upaya wajib
dan upaya pengembangan) diperlukan beberapa Urusan Penunjang Program.
Adapun Urusan Penunjang Program berjumlah 8 urusan, yaitu:
1. Urusan Tata Usaha
2. Urusan Administrasi/ Registrasi/ Kartu/ Karcis/ Resepsionis
3. Urusan Keuangan/ Bendahara
4. Urusan Kepagaiwaian
5. Urusan Perlengkapan/ Barang/ Inventaris
6. Urusan Poliklinik
7. Urusan Kamar Suntik
8. Urusan Kamar Obat/ Apotik/ Farmasi

4.2 Program Prioritas Puskesmas Simalingkar


4.2.1 Upaya Promosi Kesehatan
Tujuan
1. Agar individu, kelompok masyarakat secara keseluruhan
melaksanakan perilaku hidup sehat.
2. Agar individu, kelompok masyarakat berperan aktif dalam upaya-
upaya kesehatan, ikut dalam perencanaan dan penyelenggaraan
posyandu.
Sasaran
1. Tatanan rumah tangga
2. Tatanan institusi pendidikan (sekolah) termasuk madrasah dan pondok
pesantren
3. Tatanan institusi kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit, dll).
Kegiatan
1. Mengadakan penyuluhan mengenai kesehatan pribadi, kesehatan
lingkungan, gizi keluarga, KB, imunisasi, posyandu, dan sebagainya

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
38
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

bertempat di: Balai kelurahan dan kecamatan. Sekolah SD,SMP,SMA,


Rumah Ibadah, dan posyandu.
2. Mengadakan ceramah dan diskusi dengan bantuan poster, pamflet, dan
brosur
3. Pembinaan generasi muda untuk hidup di dalam kegiatan antara lain
berupa gotong royong dan olah raga
4. Kegiatan yang dilakukan oleh pihak puskesmas maupun di lapangan
yaitu mewujudkan peran serta masyarakat posyandu dan bakti husada
yang memberikan keterangan penyuluhan.
5. Mewujudkan peran serta masyarakat melalui posyandu, kesehatan dan
kunjungan ke rumah-rumah serta tanaman obat-obatan keluarga
(Toga). Cara-cara yang dilakukan dengan mengadakan penyuluhan
perorangan, perkelompok, dan massal.

Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)

Pengertian :
Posyandu merupakan suatu wadah pusat kegiatan pemberian pelayanan
kesehatan dan KB yang terpadu tingkat desa.
Sasaran :
Bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan PUS (Pasangan Usia Subur).
Tujuan :
1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita dan angka
kelahiran.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR
3. Mempercepat di terimanya NKKBS(Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera)
4. Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih
teknologi untuk usaha-usaha kesehatan masyarakat.
Menurut tingkatnya posyandu dibagi 4 strata:
1. Pratama, kegiatan posyandu strata ini belum mantap dan belum teratur
tiap bulannya, juga terbatas dalam jumlah kader.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
39
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

2. Madya, kegiatan posyandu strata ini delapan kali dalam setahun,


mempunyai kader sebanyak 5 orang dengan cakupan yang masih
rendah dengan adanya dana sehat.
3. Purnama, kegiatan posyandu strata ini lebih dari delapan kali dalam
setahun dengan kader lebih dari 5 orang dengan cakupan baik dan telah
memiliki dana sehat.
4. Mandiri, kegiatan posyandu strata ini sebanyak dua belas kali dalam
setahun dengan kader lebih dari 5 orang, cakupan baik dan dana sehat
sudah tersedia untuk lebih dari 50 KK.

Pelayanan Posyandu dilakukan dengan pola 5 meja, yaitu :


1. Meja I : Pendaftaran
2. Meja II : Penimbangan bayi dan balita
3. Meja III : Pengisian KMS
4. Meja IV : Penyuluhan perorangan
5. Meja V : Pelayanan tenaga kerja professional meliputi KIA, KB,
Imunisasi dan pengobatan dan pelayanan lain sesuai dengan
kebutuhan setempat

4.2.2 Upaya Kesehatan Lingkungan


Tujuan
Untuk memperbaiki mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin
kesehatan melalui kegiatan sanitasi serta pencegahan.
Sasaran
a. Daerah yang rawan air bersih.
b. Daerah yang rawan penyakit menular.
c. Daerah percontohan dan pemukiman baru.
d. Tempat-tempat umum seperti terminal, pasar swalayan, rumah ibadah,
dan lain-lain.
e. Masyarakat yang padat penduduknya dan lingkungan yang kotor.
Kegiatan
a. Penggunaan sumber air bersih dan pembuatan WC yang memenuhi
syarat kesehatan.
b. Higiene dan sanitasi tempat tinggal yang mencakup:

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
40
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

 Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan.


 Mendemonstrasikan tentang sumur yang baik bagi kesehatan.
c. Higiene dan Sanitasi Lingkungan berupa pengawasan kesehatan dan
tempat-tempat umum serta tempat pengolahan dan penyajian.
d. Melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Tabel 4.2.2 Distribusi Sarana di Wilayah Kerja Puskesmas Simalingkar


2017

JENIS/ MACAM JUMLAH YANG


No SARANA
SARANA ADA
1. Jumlah Rumah
2. Tempat Sampah 10735
Kesehatan
Sementara
1. Lingkungan
3. Jamban/WC 10735
Perumahan
4. Sarana Air Limbah
Tertutup
1. Sumur Gali
Terlindung
2. PDAM (Perpipaan) 59
3. Depot Air Minum 10735
4. Pembuatan Roti 10
(Bakery) 4
2. Penyehatan Air
5. Pembuatan Tahu dan 2
Tempe 6
6. Restaurant/ R.Makan 40
7. Warung Jajanan/ 5
Kantin
8. Kedai Kopi
1. Salon 5
Tempat- Tempat 2. Pasar Tradisional 2
3.
Umum 3. Minimarket 10
4. Toko Grosir 3
4. NonTPM 1. Bengkel 3
1. Rumah Sakit 2
2. Balai Pengobatan 22
5. Sarana Kesehatan
3. Puskesmas 1
4. Puskesmas Pembantu 1
1. PAUD/ TK 5
2. SD/MIN 30
6. Sarana Pendidikan
3. SLTP/ MTs 16
4. SMA/MAN/SMK 8
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
41
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

1. Jumlah Mesjid/
13
Musholla
7. Ibadah 8
2. Jumlah Gereja
-
3. Jumlah Vihara
8. Sarana Perkantoran 1. Pemerintah 2

Tabel 4.4 Distribusi sarana sumber air, sarana pembuangan kotoran,


pembuangan sampah, perumahan penduduk, dan pembuangan
air limbah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Simalingkar.

JENIS / MACAM BESAR TANGKAHAN


NO SARANA
SARANA Yang ada Yang ada
1 Penyediaan 1. PDAM 10740 10630
air bersih (KK) 2. SPT/Sumur Bor 199 181
3. Sumur gali 10740 10630
4. Lain-lain
2 Pembuangan 1. Septik tank dan leher
10507 5854
kotoran angsa
penduduk (KK) 2. Jamban leher angsa - -
3. Jamban cemplung - -
4. Lain-lain - -
3 Pengolahan 1. Dikelola PD
9522 4704
Sampah Kebersihan
2. Lubang
850 900
sampah/dibakar
3. Lain-lain 135 250
4 Perumahan 1. Permanen 9857 5104
2. Semi permanen 650 750
3. Papan / tepas 0 0

4.2.3 KB, KIA, Program Imunisasi, Gizi dan Penanggulangan Diare


4.2.3.1 Keluarga Berencana
Pengertian:
Keluarga Berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan agar
menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.
Sasaran :

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
42
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

PUS, ibu hamil, dan ibu menyusui.


Tujuan:
Kesehatan melalui upaya menjarangkan kelahiran dalam kelembagaan
Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).

Kegiatan :
1. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB dengan usaha-
usaha terpadu.
2. Memberikan layanan kontrasepsi pada akseptor KB dalam bentuk IUD,
pil, kondom, suntikan, Kontap dan susuk.
3. Menerima akseptor dan calon akseptor yang dirujuk dari pos-pos KB dan
Posyandu wilayah kerja Puskesmas.
4. Memotivasi calon akseptor dan akseptor KB agar menjadi motivator KB.
5. Melayani konsultasi dan konsultasi Kontap.
6. Membuat laporan kegiatan KB bulanan, triwulan dan tahunan
Tabel 4.2.3.1 Laporan KB di Wilayah Puskesmas Simalingkar Periode
Januari – Desember 2017

4.2.3.2 Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)


Pengertian
KIA adalah upaya kesehatan yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita, serta anak prasekolah
yang menjadi tanggung jawab Puskesmas dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan bangsa pada umumnya.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
43
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

Sasaran :
1. Ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi dan balita
2. Anak usia prasekolah.

Tujuan :
1. Melaksanakan pemeriksaan pada ibu hamil yaitu timbang berat badan,
mengukur tekanan darah, mengukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet
tambah darah, serta vitamin A.
2. Melaksanakan penyuluhan pada ibu hamil mengenai keadaan gizi,
perawatan payudara, ASI eksklusif, kebersihan diri dan lingkungan.
3. Memberikan motivasi agar ibu hamil ikut pelayanan KB.
Kegiatan :
1. Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui.
2. Pemeriksaan dan pemeliharaan anak.
3. Imunisasi dasar dan revaksinasi.
4. Menjalankan kunjungan rumah.
5. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
Tabel 4.2.3.2 Laporan KIA di Wilayah Puskesmas Simalingkar Periode
Januari- Desember 2017

Sumber: Data Puskesmas Simalingkar, Periode Januari-Desember 2017

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
44
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

4.2.3.3 Imunisasi

Pengertian
Imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan kepada tubuh
terhadap penyakit tertentu.
Tujuan
 Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian.
 Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil dan pencegahan
penyakit.
Sasaran
Bayi, Balita, Ibu Hamil, Anak Sekolah, dan Pasangan Usia Subur (PUS).

Macam-macam Imunisasi
 BCG (Bacillus Calmatte Guerin)
Kegunaan
Menghindarkan dan memberikan kekebalan terhadap penyakit TBC
terhadap anak.

Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 0-11 bulan, diberikan sekali.
2. Lokasi pemberian pada lengan kanan atas.
3. Dengan injeksi sc.
4. Dosis 0.05 cc
 DPT (Difteri Pertussis Tetanus)
Kegunaan
Untuk mencegah Difteri, Pertusis dan Tetanus.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 3 kali.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
45
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

2. Dosis 0.5 ml dengan interval minimal 4 minggu, sebanyak 3 kali


suntikan.
3. Lokasi suntikan dipaha luar.
4. Injeksi IM.
 Polio
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap Penyakit Polio.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 4 kali.
2. Diberikan dengan meneteskan kedalam mulut

 Campak
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 9-11 bulan, sebanyak 1 kali.
2. Lokasi pemberian pada lengan kiri.
3. Dengan injeksi Subkutan
4. Dosis 0.5 ml

 Tetanus Toxoid
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tetanus.
Cara Pemberian
Diberikan pada murid kelas V SD, calon pengantin (PUS), diberikan 2 kali
dengan interval 4 minggu.
 Hepatitis B
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
46
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

Tabel 4.2.3.3 Laporan Imunisasi di Wilayah Puskesmas Simalingkar Periode


Januari- Desember 2017

NO Kegiatan Target Sasaran Cakupan

1 IMUNISASI

- HB0 1021 80 % Bayi 978 95,7 %

- BCG 1021 95 % Bayi 978 95,7 %

- OVP 1 1021 95 % Bayi 978 95,7 %

- DPT HB HIB Bayi


1021 95 % 998 97,7 %
1

- OVP 2 1021 90 % Bayi 998 97,7 %

- DPT HB HIB Bayi


1021 90 % 999 97,8 %
2

- OVP 3 1021 90 % Bayi 999 97,8 %

- DPT HB HIB Bayi


1021 90 % 1001 98 %
3

- OVP 4 1021 90 % Bayi 1001 98 %

- IPV 1021 40 % Bayi 400 39,2 %

- CAMPAK 1021 95 % Bayi 1000 97,9 %

- IMUNISASI Bayi
DASAR 1021 95 % 1000 97,9 %
LENGKAP

2 BIAS

Campak kelas 1 SD 1287 95 % Kls 1 SD 1222 94,9 %

DT kelas 1 SD 1287 95 % Kls 1 SD 1227 95,3 %

TD kelas 2 SD 1318 95 % Kls 2 SD 1234 93,6 %

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
47
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

4.2.3.4 Peningkatan Gizi


Permasalahan gizi di Indonesia merupakan masalah yang cukup berat dan
komplit, pada hakekatnya dikarenakan keadaan ekonomi yang kurang dan kurangnya
pengetahuan tentang nilai gizi dari makanan yang ada. Penyakit-penyakit karena
kurangnya gizi di Indonesia adalah defisiensi protein kalori, defisiensi vitamin A dan
defisiensi yodium (gondok dan keratin).
Beberapa kegiatan usaha perbaikan gizi di Puskesmas, yaitu :
1. Mendata jumlah Balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
2. Melakukan survei terhadap keadaan gizi masyarakat terutama gizi Balita.
3. Melaksanakan pemberian vitamin A dosis tinggi untuk mencegah
defisiensi vitamin A pada Balita.
4. Memberikan tablet penambah darah untuk mencegah dan mengobati
anemia pada ibu hamil dan menyusui.
5. Melakukan demonstrasi menu makanan bergizi dengan harga murah dan
terjangkau di Posyandu dan Puskesmas.
6. Memberikan penyuluhan-penyuluhan terhadap masyarakat untuk
memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayuran dan buah-
buahan serta memelihara ternak terutama unggas.

Indikator keberhasilan program gizi adalah :


1. N/S : yaitu jumlah Balita yang naik berat badannya dibagi jumlah
Balita yang ada di Pos Penimbangan = 40%
2. K/S : yaitu jumlah Balita yang terdaftar dan mempunyai KMS bulan
ini dibagi jumlah Balita yang ada di Pos Penimbangan = 85%
3. N/D : jumlah Balita yang naik berat badannya dibagi jumlah Balita
yang ditimbang bulan ini = 80%
4. D/K : jumlah Balita yang ditimbang bulan ini dibagi jumlah Balita
yang terdaftar dan mempunyai KMS = 70%
5. D/S : jumlah Balita yang ditimbang dibagi jumlah Balita yang ada di
Pos Penimbangan = 75%

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
48
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

6. Pemberian Vitamin A kepada Bayi : 90%,


7. Kepada Anak Balita : 90%,
8. Kepada Ibu Nifas : 90%
9. Pemberian tablet Fe kepada Ibu Hamil : 90%,
10. Kepada Ibu Nifas : 80%
NO Kegiatan Target Sasaran Pencapaian
1 PL/ PA 33 100% Posyandu 33 100%
K/ S
2 6089 100% Bayi/ Balita 5388 88%
S = 6089
D/ S
3 5236 85% Bayi/ Balita 4743 78%
K = 5388
N/ S
4 2435 40% Bayi/ Balita 3551 58%
D = 4743
5 N/ D 3790 80% Bayi/ Balita, D 3557 75%
D/ K
6 4579 85% Bayi/ Balita, K 4741 88%
N = 3551
7 Fe Bumil 1119 85% Bumil 1046 93%
8 Fe Bufas 1091 90% Bufas 990 90,7%
9 Vit A Bufas 1557 100% Bufas 990 90,7%
Februari (511) 85% Bayi (6-11 bln) Feb: 434 85%
10 Vit A Bayi
Agustus (511) 85% Agst: 448 88%
Februari (5068) 85% Balita (12-59 bln) Feb : 4315 85%
11 Vit A Balita
Agustus (5068) 85% Agst: 4418 87%
Februari : 510 44% Ibu menyusui Feb: 95 18%
12 ASI Eksklusif
Agustus : 510 44% (0-6 bln) Agst:106 21%
Penanganan Bayi
13 21 100% 21 100%
Gizi Kurang Balita
Penangan Gizi Bayi
14 0 100% 0 100%
Buruk Balita
Pemantauan & Ibu yg punya
15 12x 100% 12x 100%
Penyuluhan balita

4.2.3.4 Usaha Penanggulangan Diare

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
49
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

Menurut data Badan Kesehatan Dunia (WHO), diare adalah penyebab


nomor satu kematian balita diseluruh dunia. Diare berasal dari kata diarroria
(bahasa Yunani) yang berarti mengalir terus (to flow through). Diare adalah suatu
penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan konsentrasi tinja, yang
melembek sampai mencair, dan bertambahnya frekuensi berak lebih dari pada
biasanya.
Tujuan Umum:
Menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare bersama lintas
program dan sektor terkait.

Tujuan Khusus:
1. Tercapainya penurunan angka kesakitan
2. Terlaksananya tatalaksana diare sesuai standar
3. Diketahuinya situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit diare di
masyarakat, sehingga dapat dibuat perencanaan dalam pencegahan,
penanggulangan maupun pemberantasannya disemua jenjang pelayanan.
4. Terwujudnya masyarakat yang mengerti, menghayati, dan melaksanakan
hidup sehat melalui promosi kesehatan kegiatan pencegahan sehingga
kesakitan dan kematian karena diare dapat dicegah.
5. Tersusunnya rencana kegiatan pengendalian penyakit diare di suatu wilayah
kerja yang meliputi target, kebutuhan logistic dan pengelolannya.

Strategi
1. Melaksanakan tatalaksana penderita diare yang standar disarana kesehatan
melalui lima langkah Tuntaskan Diare (LINTAS DIARE)
2. Meningkatkan tatalaksana penderita diare dirumah tangga yang tepat dan
benar.

3. Meningkatkan SKD dan penganggulangan KLB Diare.


4. Melaksanakan upaya kegiatan pencegahan yang efektif
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi.

Kegiatan
1. Tatalaksana penderita diare
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
50
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

2. Surveilans epidemiologi
3. Promosi kesehatan
4. Pencegahan diare
5. Pengelolaan logistik
6. Pemantauan dan evaluasi.

Tabel 4.2.3.5 Laporan Penyakit Diare di Wilayah Kerja Puskesmas


Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Periode Januari - Desember 2017

Sumber: UPT Puskesmas Simalingkar Tahun 2017

4.2.4 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


Penyakit menular adalah penyakit yang dapat dipindahkan dari orang atau
hewan yang sakit, dari serervoir ataupun benda benda yang mengandung bibit
penyakit lainnya kemanusia sehat.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
51
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

Sasaran
Seluruh lapisan masyarakat.
Tujuan
1. Mencegah terjangkitnya penyakit.
2. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal.
3. Menurunkan angka kematian dan kesakitan.
Usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit meliputi kegiatan pasif,
dimana kegiatan pasif adalah penderita mengunjungi puskesmas. Sedangakan
kegiatan aktif dimana petugas melakukan kunjungan ke rumah-rumah pasien
untuk melakukan penyuluhan dan pengobatan.
Kegiatan P2M yang dilakukan di Puskesmas Martubung karena :
1. Masih tingginya angka penderita penyakit menular yangdapat dicegah
dengan imunisasi, misalnya: campak dan TB paru.
2. Masih tingginya penyakit menular yang berhubungan dengan hygiene dan
sanitasi, misalnya: diare.
3. Masih tingginya angka penyakit menular yang ditulari secara langsung,
misalnya: TB paru, ISPA, dan masih ada ditemukan poenyakit varisella.
4. Kegiatan-kegiatan P2M berupa:
a) Mencari kasus sedini mungkin untuk melakukan pengobatan.
b) Mengadakan imunisasi antara lain: BCG, DPT, Campak, Polio, DT
dan TT.
Langkah– langkah yang dilakukan dalam pengamatan dan pemberantasan
penyakit:
a) Mengumpulkan dan menganalisa data tentang penyakit.
b) Melaporkan penyakit menular.
c) Menyelidiki dilapangan untuk melihat ada tidaknya laporan yang masuk
menemukan kasus-kasus untuk mengetahui sumber penularannya
Tindakan permulaan untuk menahan penularannya:
a) Menyembuhkan penderita hingga sehat.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
52
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

b) Pemberian imunisasi.
c) Pemberantasan vektor nyamuk (PSN dan fogging).
d) Pendidikan kesehatan pada masyarakat agar mandiri tentang kesehatan
(penyuluhan PHBS).

Tabel 4.2.4 Laporan kasus Tb Paru periode 2017 di Puskesmas Simalingkar


KASUS JUMLAH

Jumlah kasus baru TB BTA+ 393

Jumlah seluruh kasus TB 217

Kasus TB anak 0-14 tahun 3.17%

Persentase BTA+ terhadap suspek 24.12%

Angka kesembuhan BTA+ 72.5%

Angka pengobatan lengkap BTA+ 12.7 %

Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 84.5 %

Angka kematian selama pengobatan 0.00

Jumlah Kematian karena AIDS 0

4.2.5 Usaha Pengobatan


1. Melaksanakan diagnosa sedini mungkin melalui:
a. Mendapatkan riwayat penyakit
b. Mengadakan pemeriksaan fisik
c. Mengadakan pemeriksaan laboratorium
d. Membuat diagnosa
2. Melaksanakan tindakan pengobatan
3. Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu.
Rujukan tersebut dapat berupa :
a. Rujukan Diagnostik
b. Rujukan pengobatan/rehabilitasi
c. Rujukan lain.

4.2.6 Upaya Pencatatan dan Pelaporan


Tujuan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
53
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan dan dapat digunakan
sebagai bahan didalam menyusun rencana kerja.
1. Pembagian
a. Pencatatan
- Kegiatan administrasi
- Registrasi famili folder
- Registrasi kegiatan lain
b. Pelaporan
- Laporan kejadian luar biasa
- Laporan biasa, yaitu mencatat jumlah penyakit dan
pengunjung puskesmas
- Laporan mingguan, yaitu mencatat kasus penyakit menular
- Laporan bulanan, yaitu mencatat kegiatan puskesmas dan
posyandu
- Laporan triwulan, yaitu mencatat semua kegiatan
puskesmas dan rencana kerja selama triwulan.
- Laporan tahunan, yaitu mencatat semual laporan dalam satu
tahun yang diambil
- Laporan khusus berupa penyakit, kematian dan obat

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
54
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

Tabel 4.2.6 Laporan Kunjungan di Puskesmas Simalingkar Januari –


Desember Tahun 2016

Daftar 10 penyakit terbesar di Puskesmas Simalingkar


Tahun 2015
NAMA PENYAKIT
NO. TOTAL
1 Penyakit ISPA 7.070
2 Penyakit Otot dan Jaringan 2.637
3 Penyakit Hipertensi 2.086
4 Penyakit Diare 1.257
5 Penyakit Obs.Febris 983
6 Penyakit Ginggivitis dan Penyakit periodental 900
7 Penyakit Diabetes Melitus 830
8 Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal 738
9 Penyakit Gastritis 700
10 Penyakit Kulit Alergi 609
Jumlah 17.810

Daftar 10 penyakit terbesar di Puskesmas Simalingkar


Periode Januari s/d Desember 2016

NAMA PENYAKIT
NO. TOTAL
1 Penyakit ISPA 6424
2 Penyakit Otot dan Jaringan 3508
3 Penyakit Hipertensi 2221
4 Penyakit Diare 1304
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
55
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

5 Penyakit Diabetes Melitus 1303


6 Penyakit Observasi Febris 1301
7 Penyakit Kulit Alergi 1289
8 Penyakit Dislipid 879
9 Penyakit dan kelainan susunan saraf 885
10 Penyakit Gastritis 805
Jumlah 19.919

Daftar 10 penyakit terbesar di Puskesmas Simalingkar


Periode Januari s/d Desember 2017

No Nama Penyakit Jumlah

1 Infeksi akut lain pada saluran pernafasan atas 4840

2 Penyakit pada sistem otot & jaringan 2156


pengikat (penyakit tulang belulang, radang
sendi termasuk rematik)

3 Penyakit tekanan darah tinggi 1385

4 Diare (temasuk tersangka kolera) 979

5 Penyakit Kulit Alergi 898

6 Penyakit pulpa dan jaringan periapikal 578

7 Penyakit dan Kelainan Susunan Syaraf 499

8 Penyakit lain pada saluran pernafasan atas 475

9 Kecelakaan dan Ruda Paksa 344


KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
56
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

10 Penyakit Kulit Infeksi 304

4.3 Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas Simalingkar


4.3.1 Usaha kesehatan Sekolah atau UKS
Kegiatan UKS di puskesmas Simalingkar
1. Mendata jumlah murid sekolah.
2. Melakukan pemeriksaan berkala
3. Memberikan pendidikan kesehatan melalui kegiatan intra atau
ekstrakulikuler atau pelatihan dokter kecil/remaja
4. Memberikan pelatihan guru UKS
5. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan gigi,
kesehatan lingkungan, P2N, imunisasi, dll.
6. Melakukan PSN dan gotong royong
7. Membuat rencana kerja bulanan dan laporan kerja bulanan,
triwulan dan tahunan.
4.3.2 Upaya Kesehatan Olahraga
1. Pemeliharaan kesehatan berkala,
2. Penentuan takaran latihan,
3. Pengobatan dengan latihan dan rehabilitasi,
4. Pengobatan akibat cedera latihan,
5. Pengawasan selama pemusatan latihan.
4.3.3 Upaya Perawatan Kesehatan
1. Asuhan keperawatan kepada individu di puskesmas maupun
dirumah berbagai tingkat umur, kondisi kesehatan, tumbuh
kembang, dan jenis kelamin.
2. Asuhan keperawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit
terkecil dari masyarakat (Keluarga Binaan).
3. Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus. Khusus
diantaranya ibu hamil, anak balita, usia lanjut, dan sebagainya.
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
57
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

4. Pelayanan keperawatan pada tingkat masyarakat.


4.3.4 Upaya Kesehatan Kerja
Identifikasi masalah meliputi :
1. Pemeriksaan kesehatan awal dan berkala untuk para pekerja
2. Pemeriksaan kasus terhadap pekerjaan yang datang berobat ke
puskesmas
3. Peninjauan tempat kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja

4.3.5 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut


Upaya kesehatan gigi dan mulut (UKGM) adalah upaya pokok yang
menjadi beban puskesmas yang bertujuan untuk mencegah dampak pengobatan
serta dapat diartikan pula kesehatan gigi dasar paripurna yang ditujukan pada
individu, keluarga dan masyarakat berpenghasilan rendah khususnya kelompok
masyarakat awam.
Kegiatan-kegiatan upaya kesehatan gigi dan mulut yang dapat dilaksanakan:
1. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan
pencabutan gigi.
2. Membuat rencana kerja dan laporan kegiatan.
Kegiatan yang dilakukan meliputi:
a. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta rujukan,
penyuluhan kebersihan gigi pada pasien yang berobat di Puskesmas.
b. Usaha kesehatan gigi dan anak sekolah (UKGS).
c. Usaha kesehatan gigi masyarakat (UKGM).

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
58
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

4.3.6 Upaya Kesehatan Jiwa


Masih dalam pelayanan langsung

4.3.7 Upaya Kesehatan Mata


1. Anamnesa.
2. Pemeriksaan visus dan mata luar, tes buta warna, tekanan bola mata,
tes saluran air mata, tes lapang pandang. Funduskopi, dan
pemeriksaan laboratorium.
3. Pengobatan dan pelaporan.
4.3.8 Upaya Kesehatan Lanjut Usia
1. Memelihara kesehatan para lansia
2. Kegiatan yang dilakukan:
a. Posyandu Lansia: Pemeriksaan Kesehatan, Penyuluhan Dan
Senam Lansia.
b. Surveilens penyakit tidak menular seperti DM, Hipertensi.
4.3.9 Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional adalah salah satu pengobatan atau perawatan cara
lain diluar ilmu kedokteran atau keperawatan.
Tujuan

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
59
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

Melakukan pembinaan terhadap segala sarana, tenaga dan kegiatan


pengobatan tradisional diwilayah kerja
Kegiatan
 Memberikan pembinaan pengobatan tradisional kepada dukun patah,
shinse, dll.
 Memberikan penyuluhan tentang manfaat lingkungan sebagai bahan untuk
menanam TOGA.
 Menciptakan lingkungan hidup dengan PKK, LKMD, dan masyarakat.
 Program kegiatan upaya pembinaan pengobatan tradisional di Puskesmas
Simalingkar belum terlaksana dengan baik serta belum dilakukan
pencatatan dan pelaporan.
4.3.10 Laboratorium Sederhana
1. Pemeriksaan KGD, HB, Fiksasi dahak
2. Kegiatan yang dilakukan:
a. Mini lokarya puskesmas/lintas program.
b. Kegiatan lintas sektoral: Rapat lintas sektoral, Pertemuan
PKK.
c. Pembinaan kasaran kesehatan: Pustu, Posyandu, Pos
Kesehatan keluarga, Rumah Sakit.
d. Berperan serta di kegiatan Tingkat Kecamatan dan Tingkat
Kota.
e. Membimbing mahasiswa di kegiatan Tingkat Kecamatan dan
Tingkat Kota.
f. Peningkatan mutu SDM Puskesmas

Capaian pelayanan Klinis Laboratorium Puskesmas Simalingkar tahun


2017

NO KEGIATAN TARGET CAPAIAN

1 Waktu tunggu pemeriksaan laboratorium < 100% 100%


15 menit

Tidak adanya kesalahan pemberian hasil 100% 100%

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
60
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS SIMALINGKAR KOTA MEDAN

pemeriksaan laboratorium

Kepuasan pelanggan 100% 80%

Jam pelayanan : 08.00 - 14.00 100% 100 %

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST INDONESIA
11 JUNI 2018 – 20 JUNI 2018
61

Anda mungkin juga menyukai