Anda di halaman 1dari 2

GAMBARAN KLINIS

Gambaran klinis kanker pankreas terutama ditentukan lokasi tumbuhnya kanker, apakah organ
sekitar terkena dan apakah terdapat komplikasi. Secara umum karsinoma kaput pankreas relatif
sering menimbulkan gejala lebih awal, sedangkan karsinoma korpus kauda sangat jarang
menimbulkan gejala pada stadium awal ( Desen, 2011).

Bila lokasi lesi terletak di bagian kepala (caput), akan terjadi penyumbatan yang mengakibatkan
pasien tampak kuning sehingga memudahkan untuk membantu diagnosa selanjutnya. Keluhan
nyeri juga tergantung letak lesi. Lesi pada bagian kepala di garis tengah kea rah kanan biasanya
menimbulkan keluhan nyeri pada dareah kuardan atas dan epigastrium, lesi pada bagian badan
(corpus) menimbulkan menimbulkan nyeri pada daerah tengah-tengah epigastrium dan lesi yang
berlokasi di ekor (cauda) menimbulkan nyeri pada daerah kiri abdomen (Setiati, 2014).

Gambaran klinis yang dapat ditemukan pada pasien kanker pankreas :

Nyeri abdomen merupakan keluhan tersering kanker pankreas. Sekitar 60% lebih pasien
datang dengan keluhan pertama sakit perut. Kekhasan dari nyeri perut kanker pankreas
adalah lokasinya lebih dalam, areanya tidak begitu tegas, tersering abdomen atas.
Menurut lokasi tumor :
sakit perut kanker kaput pankreas umumnya condong ke abdomen kanan atas
kanker kauda pankreas condong ke abdomen kiri atas.
Pada stadium awal, karena obstruksi tidak total dari duktus koledokus atau duktus
pankreatikus, sehabis makan aliran pankreas tidak lancar, sehingga pasien sering merasa
tidak enak atau nyeri samar abdomen atas.
Ketika obstruksi total, nyeri tumpul abdomen atas menjadi jelas, lebih hebat sehabis
makan. Pada pasien stadium sedang dan lanjut, sering terdapat nyeri punggung dan
pinggang, dan berkaitan dengan postur tubuh, bertambah hebat bila berbaring terlentang.
Bila tubuh membungkuk atau miring ke depan atau tidur miring nyeri berkurang. Pada
malam hari pasien tidak berani tidur terlentang sehingga pasien tidur telungkup atau
dalam posisi duduk miring ke depan.

Ikterus, terutama ditemukan pada kanker kaput pankreas. Walaupun ikterus dapat menjadi
gejala pertama kanker pankreas tapi bukanlah manifestasi stadium dini.
Dahulu banyak ditekankan kekhasan ikterus kanker pankreas berupa ikterus progresif
bertahap memberat, tetapi belakangan observasi menemukan sebagian pasien mengalami
ikterus yang fluktuatif, ketika tumor dengan peradangan diberikan obat anti radang atau
terapi hormonal dapat mengalami pengurangan sementara. Selain itu kebanyakan pasien
disertai nyeri abdomen dengan intensitas bervariasi, hanya sekitar 25% pasien dengan
ikterus tanpa nyeri.
Hepatomegali, sekitar 50% pasien dapay mengalami hepatomegali, sebabnya terutama
kerana kolestasis, kadang kala karena hipertensi portal atau metastasis kanker.
Pembesaran kantung empedu. Ketika kanker pankreas menimbulkan ikterus obstruktif
ekstrahepatik, kadang kala dapat diraba pembesaran kandung empedu.
Berdasarkan hukum Courvoisier (ikterus tanpa nyeri pembesaran kandung empedu).
Tapi pada kenyataannya pasien kanker pankreas dengan ikterus yang teraba pembesaran
kandung empedunya tidak sampai setengah, mungkin ini berkaitan dengan tertutup oleh
pembesaran hati dan tidak membesarnya kantung empedu dengan kolesistitis kronis.
Penurunan berat badan, merupakan gejala tersering yang ditemukan pada kanker
pancreas (65-90%). Kekhasan pada pasien kanker pankreas adalah progresinya cepat.
Massa abdominal. Lokasi pankreas dalam, ada pasien kanker pankreas umumnya tidak
mudah teraba massa abdominal. Begitu teraba massa abdominal, terlepas dari lesi primer
atau metastasisnya, umumnya menunjukkan penyakitnya sudah lanjut.
Dapat dijumpai metastasis nodus servikal, nodus dapat teraba di bagian tengah belakang
pada klavikula kiri (Virchows node).
Dapat dijumpai metastasis massa pada rectal (Blumers shelf).
Gejala lainnya, pasien dapat mengalami gangguan saluran pencernaan yang jelas,
demam, thrombophlebitis (trousseau sign), diabetes melitus simptomatik,asites, pruritus,
psikosis.

1. Desen, Wan. 2011. Buku Ajar Onkologi Klinis (Edisi 2). Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia.
2. Setiati, Siti dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3 (Edisi 6). Jakarta: Interna
Publishing.
3. http://www.emedicine.medscape.com/article/280605-overview#showall

Anda mungkin juga menyukai