Staphylococcus merupakan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi lokal atau dapat menyebabkan bakteriemia serta toxic shock syndrome. Pada umumnya, bakteri ini berkolonisasi terutama di hidung dan kulit.1 Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS), adalah kelainan kulit yang disebabkan eksotoksin galur Staphylococcus, umumnya terjadi pada bayi dan anak di bawah usia 5 tahun. Kejadian SSSS lebih sering terjadi pada neonatus dan anak-anak daripada orang dewasa, bila terjadi pada orang dewasa pada umumnya berhubungan dengan imunokompromais.2 Secara global, insiden SSSS tinggi di negara berkembang. Pada anak-anak, dengan angka 98% dibawah 5 tahun, tidak ada perbedaan rasio jenis kelamin, sedangkan pada dewasa terdapat rasio pria berbanding wanita dalah 2:1.2 Sindrom ini memiliki gambaran klinis mulai bentuk makula eritem yang diikuti lepuhan dan atau eksfoliasi difus di area fleksural, sedangkan membran mukosa tidak terlibat. Gejala lainnya ialah adanya rasa tidak nyaman, nyeri kulit, dan demam. Angka mortalitas pada SSSS pada anak sangat rendah, yakni 1-5%.2