Anda di halaman 1dari 119

UNIVERSITAS BATAM

FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara
menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Keberhasilan pembangunan kesehatan
berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya
manusia indonesia.

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut


diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu. Puskesmas adalah penanggung jawab penyelenggaraan upaya
kesehatan masyarakat dan perorangan jenjang pertama.

Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya. Dengan demikian, yang dimaksud dengan unit
pelaksana teknis dinas yang selanjutnya disebut UPTD, yakni unit organisai
dilingkungan dinas kota yang melakukan tugas teknis operasional. Puskesmas
berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama.

Puskesmas adalah suatu unit organisasi fungsional yang merupakan


pusat pembangunan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta

2
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dalam


suatu wilayah kerja dalam bentuk usaha-usaha kegiatan pokok.

1.2. Tujuan Kegiatan


1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan KKS di Puskemas Glugur Darat seluruh
dokter muda Fakultas Kedokteran Universitas Batam mampu
melaksanakan pelayanan kesehatan primer di puskesmas.

1.2.2 Tujuan Khusus


Setelah peserta didik menyelesaikan program praktek
puskesmas diharapkan, seluruh dokter muda Fakultas Kedokteran
Universitas Batam akan:

a. Terampil berkomunikasi dengan pasien dan tim kesehatan lainnya


secara efektif dalam pelayanan primer di puskesmas.
b. Mampu melakukan pencatatan dan pelaporan puskesmas.
c. Ikut berpartisipasi dalam kegiatan program-program kerja di
Puskesmas Glugur Darat.

1.3. Prosedur Kerja


Kepaniteraan klinik senior yang dilaksanakan di Puskesmas Glugur
Darat meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Mencatat data geografis dan demografis di wilayah kerja Puskesmas


Glugur Darat.
b. Pencatatan data dan laporan yang ada di Puskesmas Glugur Darat.
c. Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan ikut serta dalam
pelayanan kesehatan.

3
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

4
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Puskesmas

2.1.1 Pengertian Puskesmas


Menurut Keputusan dari Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No. 75 Tahun 2014 Tentang Kesehatan
Masyarakat, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Yang dimaksud dengan :
 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik
promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan
oleh pemerintah-pemerintah daerah dan atau masyarakat.
 Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat.
 Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
Suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan
yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan
penyakit, pengurangan penderitaan akibat dan memulihkan
kesehatan perseorangan.
 Pelayanan Kesehatan

3
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat,


mencakup perencanaan, pelaksanaan,evaluasi,pencatatan,
pelaporan, dan dituangkan dalam satu sistem.
 Tenaga Kesehatan
Setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta
memilki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

2.1.2 Tujuan Puskesmas


Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas
bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang :
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
c. Hidup dalam lingkungan yang sehat
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat

2.1.3 Fungsi Puskesmas


Sesuai dengan Sistem kesehatan Nasional, Puskesmas sebagai
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama mempunyai tiga fungsi
sebagai berikut:

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

Memiliki makna bahwa Puskesmas harus mampu membantu


menggerakkan (motivator, fasilitator) dan turut serta memantau
pembangunan yang diselenggarakan di tingkat kecamatan agar
dalam pelaksanaannya mengacu, berorientasi serta dilandasi oleh

4
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

kesehatan sebagai faktor pertimbangan utama. Diharapkan setiap


pembangunan yang dilaksanakan setidaknya mendatangkan
dampak positif terhadap kesehatan. Keberhasilan dapat diukur dari
Indeks Potensi Tatanan Sehat (IPTS) Indikatornya adalah :

 Berapa % sekolah yang dinyatakan berpotensi sehat


 Berapa % tempat kerja yang dinyatakan berpotensi sehat
 Berapa tempat-tempat umum yang dinyatakan berpotensi sehat
Indikator Potensi Tatanan Sehat untuk sekolah:

 Tersedianya air bersih


 Tersedianya jamban yang saniter
 Adanya larangan merokok
 Adanya dokter kecil untuk SD atau Palang Merah Remaja
(PMR) untuk SLTP

2. Memberdayakan masyarakat dan keluarga

Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang


bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi masalah,
merencanakan dan melakukan pemecahan dengan memanfaatkan
potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik dari intansi lintas
sektoral maupun LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dan tokoh
masyarakat.

Pemberdayaan keluarga adalah segala upaya fasilitas yang


bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan keluarga agar mampu mengidentifikasi masalah,
merencanakan dan mengambil keputusan untuk melakukan
pemecahannya dengan benar tanpa atau bantuan pihak lain.

5
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Indikator fungsi pemberdayaan masyarakat, yaitu:


 Tumbuh-kembang UKBM (Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat)
 Tumbuh dan berkembangnya LSM di bidang kesehatan.
 Tumbuh dan berfungsinya BPKM (Badan Peduli Kesehatan
Masyarakat) atau BPP (Badan Penyantun Puskesmas)

3. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama


Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
diselenggarakan Puskesmas bersifat holistik,
komprehensif/rnenyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang
bersifat pokok (basic health service), yang sangat dibutuhkan oleh
sebagian besar masyarakat serta, mempunyai nilai strategis untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan
tingkat pertama meliputi pelayanan kesehatan masyarakat dan
pelayanan medik. Pada umumnya pelayanan kesehatan tingkat
pertama ini bersifat pelayanan rawat jalan (ambulatory/out patient
service).
Sebagai pusat pelayanan tingkat pertama di wilayah
kerjanya, Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan
pemerintah yang wajib menyelenggarakan pelayanan
kesehatan secara bermutu, terjangkau, adil dan merata.
Upaya pelayanan yang diselenggarakan meliputi:
 Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif, dengan pendekatan kelompok

6
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

masyarakat, serta sebagian besar diselenggarakan bersama


masyarakat melalui upaya pelayanan dalam dan luar gedung di
wilayah kerja puskesmas.
 Pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih mengutamakan
pelayanan promotif dan preventif, dengan pendekatan kelompok
masyarakat, serta sebagian besar diselenggarakan bersama
masyarakat melalui upaya pelayanan dalam dan luar gedung di
wilayah kerja puskesmas.
 Pelayanan medik dasar yang lebih mengutamakan pelayanan,
kuratif dan rehabilitatif dengan pendekatan individu dan keluarga
pada umumnya melalui upaya rawat jalan dan rujukan.
Pada kondisi tertentu dan bila memungkinkan dapat
dipertimbangkan Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat
inap sebagai rujukan antara sebelum dirujuk ke Rumah Sakit.
Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, Puskesmas dapat
melakukan cara-cara sebagai berikut :
1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk
melakukankegiatan dalam rangka menunjang dirinya sendiri.
2. Memberi petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali serta menggunakan sumber daya yang ada secara
efektif dan efisien.
3. Memberi bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat
dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan
ketergantungan.
4. Memberi pelayanan kesehatan langsung pada masyarakat.
5. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam

7
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

melaksanakan program kerja Puskesmas.


Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang
bersifat mutlak perlu, yang sangat dibutuhkan oleh sebagian besar
masyarakat serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Upaya pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
diselenggarakan Puskesmas bersifat holistik, komprehensif, terpadu
dan berkesinambungan.
Pelayanan Kesehatan Menyeluruh, yaitu pelayanan kesehatan
yang meliputi :
 kuratif (pengobatan)
 preventif (pencegahan)
 promotif (peningkatan kesehatan)
 rehabilitatif (pemulihan kesehatan)
Semua jenis pelayanan ini ditujukan kepada semua jenis,
golongan umur dan dimulai sejak dimulainya pembuahan
dalam kandungan hingga tutup usia.

 Pelayanan Kesehatan Terpadu (terintegrasi)


Sebelum adanya pelayanan kesehatan terpadu ini, masing-
masing organisasi yang terkait dalam pelayanan kesehatan
melakukan usaha-usaha kesehatannya secara terpisah dan
bekerja sendiri-sendiri. Mereka langsung melaporkan hasil
kegiatannya kepada KaDinKes sehingga mereka saling tidak
mengenal program apa yang akan dijalankan untuk kemajuan
kesehatan di masyarakat.

Dengan adanya peningkatan sistem pelayanan kesehatan


melalui Puskesmas, maka kegiatan-kegiatan pokok ini dilakukan

8
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

bersama dibawah satu koordinasi & satu program. Berbagai jenis


kegiatan pokok Puskesmas dilakukan secara kerja sama, begitu
pula rencana kegiatan, pelaksanaan kegiatan, pengawasan dan
pengendalian serta evaluasi kegiatan dilakukan bersama di bawah
satu administrator dan satu pimpinan.

Sebagai sarana untuk mempermudah Puskesmas dalam


melakukan tugasnya, maka Puskesmas ditunjang dengan unit
kegiatan yang lebih sederhana dalam bentuk:

1. Puskesmas Pembantu (Pustu)


Puskesmas pembantu merupakan unit pelayanan kesehatan
yang sederhana dan berfungsi menunjang serta membantu
melaksanakan kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam
masyarakat lingkungan wilayah yang lebih kecil serta jenis dan
kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan
tenaga dan sarana yang tersedia. Dalam Pelita V, wilayah kerja
Puskesmas pembantu diperkirakan meliputi 2-3 desa, dengan
sasaran penduduk antara 2500 orang (di luar Jawa–Bali) hingga
10.000 orang (di perkotaan Jawa–Bali). Puskesmas pembantu
merupakan bagian integral dari Puskesmas, dengan kata lain
Puskesmas juga meliputi Puskesmas pembantu yang ada di
wilayah kerjanya.

Tugas pokok Puskesmas pembantu adalah


menyelenggarakan sebagian program kegiatan Puskesmas sesuai
dengan kompetensi tenaga dan sumberdaya lain yang tersedia.

2. Puskesmas keliling (Pusling)


Adalah merupakan tim pelayanan kesehatan Puskesmas

9
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

keliling, terdiri dari tenaga yang dilengkapi dengan kendaraan


bermotor/roda 4/perahu bermotor, peralatan kesehatan, peralatan
komunikasi yang berasal dari Puskesmas. Puskesmas keliling
berfungsi untuk menunjang dan membantu kegiatan pelaksanaan
program Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum
terjangkau atau lokasi yang sulit dijangkau oleh sarana
kesehatan.

Kegiatan Puskesmas keliling adalah :

a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di


daerah terpenil yang tidak terjangkau oleh pelayanan
Puskesmas atau Puskesmas pembantu, 4 hari dalam
seminggu.
b. Melakukan penyelidikan terhadap kasus luar biasa
c. Melakukan rujukan bagi kasus gawat darurat
d. Melakukan penyuluhan dengan menggunakan alat audio
visual.
3. Bidan yang bertugas di desa
Bidan desa adalah tenaga bidan yang ditempatkan di desa
dalam rangka meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan
kesehatan Puskesmas, bidan desa mempunyai wilyah kerja 1-2
desa dengan jumlah penduduk rata-rata 3000 orang/desa, dan
bertanggung jawab kepada kepala Puskesmas.

Tugas utama bidan tersebut adalah membina peran serta


masyarakat dalam Posyandu dan pembinaan kelompok
persepuluhan, membina kelompok kader dasa wisma, membantu
persalinan di rumah-rumah, mengadakan rujukan. Di samping
memberi pelayanan langsung di Posyandu dan pertolongan

10
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

persalinan di rumah. Selain itu sebagai tugas khusus, bidan desa


bertanggung jawab atas program Kesehatan Ibu dan Anak serta
program Keluarga Berencana di wilayah kerjanya.

4. Puskesmas rawat inap


Puskesmas rawat inap adalah Puskesmas dengan fasilitas
tempat perawatan dan ruang tambahan untuk menolong
penderita gawat darurat baik berupa tindakan operatif terbatas
maupun perawatan sementara. Fungsinya sebagai ”Pusat
Rujukan Antara” yang melayani penderita gawat darurat
sebelum dapat dirujuk ke Rumah Sakit.

Kriteria yang harus dipenuhi oleh Puskesmas rawat inap


adalah sebagai berikut:

 Puskesmas harus terletak kira-kira 20 km dari RS


 Mudah dicapai dengan kendaraan bermotor dari puskesmas
sekitarnya
 Dipimpin oleh seorang dokter disertai tenaga kesehatan yang
memadai
 Jumlah kunjungan minimal100 orang per hari
 Penduduk wilayah puskesmas & penduduk 3 puskesmas
sekitarnya minimal 20.000 per puskesmas
 Pemda bersedia menyediakan anggaran rutin yang
mencukupi

Kegiatan :

1. Melakukan tindakan operatif terbatas pada kasus – kasus:


 kecelakaan lalu lintas

11
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

 persalinan penyulit
 penyakit gawat darurat
2. Merawat sementara atau melakukan observasi diagnostik
dengan rata-rata hari perawatan 3 hari atau maksimal 7 hari
3. Melakukan pertolongan sementara untuk mempersiapkan
pengiriman penderita ke RS
4. Memberi pertolongan persalinan bagi kehamilan resti
(risiko tinggi)dan persalinan dengan penyulit
5. Melakukan MOP atau MOW(MOP = Metode Operasi pada
Pria, MOW = Metode Operasi pada Wanita )

2.2 Visi dan Misi Puskesmas


2.2.1 Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan melalui Puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan sehat menuju Indonesia sehat. Kecamatan
sehat merupakan gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang
ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan yang ditandai dengan
penduduknya hidup dalam lingkungan sehat dan dengan perilaku
hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Kelompok indikator pencapaian Kecamatan sehat yang
dipantau tahunan atau lima tahunan yang terdiri dari :

 Indikator lingkungan meliputi :


 Ketersediaan air bersih dan jamban
Sarana pembuangan air besar dibedakan menjadi empat macam,
yaitu memakai jamban leher angsa, jamban plengsengan, jamban
cemplung dan tidak memakai jamban.

12
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

 Keadaan tempat pembuangan sampah dan limbah


 Keadaan sanitasi tempat-tempat umum (TTU)
Tempat–tempat umum merupakan sarana yang dikunjungi
banyak orang dan dikhawatirkan dapat menjadi tempat
penyebaran penyakit. TTU meliputi hotel, terminal, bioskop,
pasar dan lain-lain. Sedangkan TTU sehat adalah tempat umum
yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu memiliki sarana air
bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air
limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruang) yang sesuai
dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan ruang
yang sesuai.

 Indikator perilaku masyarakat meliputi:


 Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lima tatanan
PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau
menciptakan kondisi bagi perorangan, keluarga dan kelompok
dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi dan edukasi untuk meningkatkan
penetahuan, sikap dan perilaku sehingga membantu masyarakat
dalam mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri., dalam
tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup
sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan
kesehatan. Upaya yang dilakukan melalui pendekatan
pimpinann (advokasi), bina suasana (social support), dan
pemberdayaan masyarakat (empowerment).
 Indikator pelayanan kesehatan, meliputi :
 KEP balita
 Insidens penyakit diare

13
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

 Insidens penyakit TBC


 Insidens penyakit ISPA pada balita
 Resiko tinggi pada ibu hamil

Kelompok Indikator pelaksanaan fungsi Puskesmas yang


dipantau bulanan atau tahunan yang terdiri dari:

 Indikator penggerak pembangunan berwawasan kesehatan


 Tatanan sekolah
 Tatanan tempat kerja
 Tatanan tempat-tempat umum
 Tatanan institusi kesehatan
Ukuran penilaian tatanan yang dimaksud adalah perilaku
dan keadaan lingkungan fisik

 Indikator pemberdayaan masyarakat dan keluarga


 Tumbuh kembangnya upaya kesehatan berbasis masyarakat
(UKBM)
 Tumbuh dan berkembangnya lembaga swadaya masyarakat
(LSM) yang bergerak di bidang kesehatan
 Tumbuh dan fungsi Badan Penyantun Puskesmas (BPP)
 Tumbuh dan berkembangnya keluarga sehat
 Indikator pelayanan kesehatan tingkat pertama
 Kualitas pelayanan
 Cakupan program kegiatan

Selanjutnya Dinas Kesehatan kabupaten/kota bersama dengan


Puskesmas menguraikan indikator diatas lebih operasional sesuai

14
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

dengan pelaksanaan kegiatan fungsi Puskesmas dengan


pertimbangan keadaan kesehatan di kabupaten/kota khususnya di
daerah wilayah kerja Puskesmas.

2.2.2 Misi Puskesmas


Pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat yang
dilakukan melalui Puskesmas didasarkan pada misi didirikannya
Puskesmas sebagai pusat pengembangan kesehatan (Centre for
Health Development) di wilayah kerja tertentu (biasanya di tingkat
Kecamatan). Upaya pengembangannya dapat dilaksanakan melalui
perluasan jangkauan wilayah sesuai dengan tingkat kemajuan
transportasi, peningkatan mutu pelayanan dan keterampilan staf,
peningkatan rujukan, peningkatan manajemen organisasi, dan
peningkatan peran serta masyarakat.

Penjabaran misi Puskesmas sebagai pusat pengembangan


kesehatan dapat dilakukan melalui berbagai upaya seperti:

1. Meluaskan jangkauan pelayanan kesehatan sampai ke desa-desa


dengan membangun Puskesmas yang baru, Puskesmas Pembantu,
Pos Kesehatan, Posyandu dan penempatan bidan di desa yang
mengelola sebuah polindes (poliklinik persalinan desa).
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan
kesehatan di Puskesmas dapat diwujudkan, baik dengan
meningkatkan keterampilan dan motivasi kerja staf Puskesmas
memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat maupuun
dengan cara mencukupi berbagai jenis kebutuhan peralatan dan
obat-obatan yang perlu tersedia di Puskesmas. Ada dua aspek
mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas yang perlu dibedakan

15
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

yaitu quality of care dan quality of services. Keduanya saling


terkait. Quality of care lebih banyak menyatu aspek profesi dan
penanganannya menjadi tanggung jawab ikatan profesi. Yang
termasuk Quality of services lebih banyak terkait dengan kualitas
dan kelengkapan sarana pelayanan kesehatan termasuk
manajemen program pelayanan kesehatan (management support
system).
3. Pengadaan peralatan dan obat-obatan disesuaikan dengan
kebutuhan masyarakat. Perencanaan pengadaan obat seharusnya
didasarkan pada analisis epidemiologi penyakit yang berkembang
di wilayah kerja Puskesmas. Tetapi model perencanaan obat
dengan menggunakan pendekatan epidemiologi penyakit masih
sulit dilaksanakan di Puskesmas karena adanya format baku
sistem pengadaan dan distribusi obat melalui sistem Inpres
sehingga mekanisme perencanaan dari bawah sukar berkembang.
4. Sistem rujukan di tingkat pelayanan kesehatan dasar lebih
diperkuat dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
sampai ke tingkat desa. Rujukan pelayanan kesehatan akan dapat
terlaksana bila pembangunan sektor lain di tingkat Kecamatan
juga mendukung yaitu tersedianya fasilitas transportasi yang lebih
memadai dan peningkatan pendapatan keluarga. Kegagalan tugas
pokjanal (kelompok kerja fungsional) menunjang pelaksanaan
program pelayanan terpadu adalah salah satu contoh masih
lemahnya koordinasi dan kerjasama lintas sektoral di tingkat
Kecamatan sehingga pelaksanaan rujukan program secara sektoral
di tingkat Kecamatan juga terhambat.
5. Peran serta masyarakat melalui pengembangan Pembangunan
Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Prinsip kerja PKMD

16
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

adalah berkembangnya kegiatan masyarakat dalam rangka


menolong diri mereka sendiri. Kegiatannya perlu dilakukan
secara gotong-royong dan swadaya sehingga masyarakat mampu
mencapai mutu hidup yang lebih sehat dan sejahtera. Kegiatan
masyarakat tersebut merupakan bagian integral dari pembangunan
nasional pada umumnya dan pembangunan desa khususnya.
Pengembangan program PKMD seharusnya mendapat dukungan
melalui peningkatan kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
Ini berarti kegiatan PKMD harus dikembangkan oleh masyarakat
sendiri dan pembinaannya dilakukan tidak saja oleh Puskesmas
tetapi bekerjasama dengan sektor-sektor lain yang terkait di
tingkat Kecamatan. Lahirnya konsep PKMD di Indonesia
merupakan jawaban atas rekomendasi WHO di Alma Ata (1978)
untuk menerapkan tema pembangunan kesehatan untuk seluruh
masyarakat tahun 2000 (Health for all by the year 2000).
Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa misi Puskesmas
hanya mencakup 4 hal, yaitu:

 Menggerakkan pembangunan Kecamatan yang berwawasan


kesehatan
 Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup
sehat
 Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau
 Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya.

2.3 Azas, Prinsip dan Upaya Penyelenggaraan Puskesmas


Pada penyelenggaran upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan

17
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

pengembangan harus menerapkan azas penyelenggaran puskesmas secara


terpadu.
2.3.1 Azas Penyelenggaraan Puskesmas
Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama di
Indonesia, pengelolaan program kerja Puskesmas berpedoman pada
empat azas pokok yakni:

1. Azas pertanggung-jawaban wilayah


Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas
harus melaksanakan azas pertanggung-jawaban wilayah. Artinya,
Puskesmas harus bertanggung jawab atas semua masalah
kesehatan yang terjadi di wilayah kerjanya.

Karena adanya azas yang seperti ini, maka program kerja


Puskesmas tidak dilaksanakan secara pasif saja, dalam arti hanya
sekedar menanti kunjungan masyarakat ke Puskesmas, melainkan
harus secara aktif memberikan pelayanan kesehatan sedekat
mungkin dengan masyarakat.

2. Azas peran serta masyarakat


Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas
harus melaksanakan azas peran serta masyarakat. Artinya,
berupaya melibatkan bentuk peran serta masyarakat dalam
pelayanan kesehatan banyak masyarakat dalam
menyelenggarakan program kerja tersebut. Di Indonesia dikenal
dengan nama Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

3. Azas keterpaduan
Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas
harus melaksanakan azas keterpaduan. Artinya, berupaya

18
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

memadukan kegiatan tersebut bukan saja dengan program


kesehatan lain (lintas program), tetapi juga dengan program dari
sektor lain lintas sektoral).

4. Azas rujukan
Dalam menyelenggarakan program kerjanya, Puskesmas =
harus melaksanakan azas rujukan. Artinya, jika tidak mampu =
menangani suatu masalah kesehatan harus merujuknya ke sarana =
kesehatan yang lebih mampu. Untuk pelayanan kedokteran jalur =
rujukannya adalah Rumah Sakit. Sedangkan untuk pelayanan =
kesehatan masyarakat jalur rujukannya adalah pelbagai ”kantor” =
kesehatan.

2.3.2 Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas


Menurut peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75Tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas),
prinsip penyelenggaraan puskesmas meliputi:

1. Paradigma sehat. Puskesmas mendorong seluruh pemangku


kepentingan untuk berkomitmen dalam upaya mencegah dan
mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
2. Pertanggung jawaban wilayah. Puskesmas menyelenggarakan
dan bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya.
3. Kemandirian masyarakat. Puskesmas mendorong
kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat.
4. Pemerataan. Puskesmas menyelenggarakan pelayanan

19
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh


masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa
membedakan status sosial, ekonomi, agama, budaya dan
kepercayaan.
5. Teknologi tepat guna. Puskesmas menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi tepat
guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, dan mudah
dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.
6. Keterpaduan dan kesinambungan. Puskesmas
mengintegrasikan dan megoordinasikan penyelenggaraan
UKM dan UKP lintas sektor serta melaksanakan sistem
rujukan yang didukukung dengan manajemen puskesmas.

2.3.3 Upaya Penyelenggaraan Puskesmas


1. Upaya Kesehatan Wajib
Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang
ditetapkan berdasarkan komitmen nasional, regional, dan global
serta mempunyai daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dan harus diselenggarakan di setiap
Puskesmas. Upaya kesehatan wajib tersebut adalah :

a. Upaya promosi kesehatan


b. Upaya kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan Ibu dan Anak serta keluarga berencana
d. Upaya perbaikan gizi masyarakat
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
2. Upaya Kesehatan Pengembangan
Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya
yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang

20
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

ditemukan dimasyarakat serta yang disesuaikan dengan


kemampuan Puskesmas, yang dipilih dari daftar upaya kesehatan
pokok Puskesmas yang telah ada yakni:

a. Upaya kesehatan sekolah


b. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
c. Upaya kesehatan kerja
d. Upaya kesehatan gigi dan mulut
e. Upaya kesehatan jiwa
f. Upaya kesehatan mata
g. Upaya kesehatan usia lanjut
h. Upaya pembinaan pengobatan
i. Laboratorium sederhana

2.4 Kedudukan, Organisasi, dan Tata Kerja Puskesmas


2.4.1 Kedudukan Puskesmas
Kedudukan Puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya
dengan Sistem Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan
Kabupaten/Kota dan Sistem Pemerintah Daerah:

1. Sistem Kesehatan Nasional


Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan Nasional
adalah sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggungjawab menyelenggarakan upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota


Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Kesehatan
Kabupaten/Kota adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab

21
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan


Kabupaten/Kota di wilayah kerjanya.

3. Sistem Pemerintah Daerah


Kedudukan Puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah
adalah sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang merupakan unit struktural Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di tingkat kecamatan.

4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan Strata Pertama


Di wilayah kerja Puskesmas terdapat berbagai organisasi
pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola oleh lembaga
masyarakat dan swasta seperti: praktik dokter, praktik dokter gigi,
praktik bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat.
Kedudukan puskesmas di antara berbagai sarana pelayanan
kesehatan strata pertama ini adalah sebagai mitra. Di wilayah
kerja Puskesmas terdapat pula berbagai upaya-upaya kesehatan
berbasis dan bersumber daya masyarakat seperti: Posyandu,
Polindes, Pos Obat Desa dan Pos UKK. Kedudukan puskesmas di
antara berbagai sarana pelayanan kesehatan berbasis dan
bersumber daya masyarakat adalah sebagai Pembina.

2.4.2 Organisasi Puskesmas


1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas tergantung dari beban tugas
masing-masing Puskesmas. Penyusunan struktur organisasi
Puskesmas di suatu Kabupaten/Kota dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, sedangkan penetapannya dilakukan dengan
peraturan daerah. Sebagai acuan dapat dipergunakan pola struktur

22
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

organisasi Puskesmas sebagai berikut:

a. Kepala Puskesmas
b. Unit Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu Kepala
Puskesmas dalam pengelolaan:
 Data dan informasi
 Perencanaan dan penilaian
 Keuangan
 Umum dan kepegawaian
c. Unit Pelaksana Teknis Fungsional Puskesmas:
 Upaya kesehatan masyarakat, termasuk pembinaan terhadap
UKMB
 Upaya kesehatan perorangan
d. Jaringan Pelayanan Perorangan:
 Unit Puskesmas Pembantu
 Unit Puskesmas Keliling
 Unit Bidan di Desa/Komunitas.
2. Kriteria Personalia
Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi Puskesmas
disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing unit
Puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut
dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang
kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.

3. Eselon Kepala Puskesmas


Kepala Puskesmas adalah penanggungjawab pembangunan
kesehatan di tingkat kecamatan, sesuai dengan tanggungjawab tersebut
dan besarnya peran Kepala Puskesmas dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan maka jabatan kepala

23
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

puskesmas adalah jabatan struktural eselon IV. Apabila tenaga yang


memenuhi syarat untuk menjabat jabatan eselon IV tidak tersedia,
ditunjuk pejabat sementara yang sesuai dengan sesuai dengan kriteria
Kepala Puskesmas yakni seorang sarjana di bidang kesehatan
masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.

2.4.3 Tata Kerja Puskesmas


1. Dengan Kantor Kecamatan
Dalam melaksanakan fungsinya, Puskesmas berkoordinasi dengan
kantor Kecamatan melalui pertemuan berkala yang diselenggarakan di
tingkat Kecamatan. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pengawasan, dan pengendalian serta
penilaian. Dalam hal pelaksanaan fungsi penggalian sumber daya
masyarakat oleh Puskesmas, koordinasi dengan kantor Kecamatan
mencakup pula kegiatan fasilitasi.

2. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


Puskesmas ialah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Dengan demikian, secara teknis dari administratif,
Puskesmas bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Sebaliknya, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
bertanggung jawab membina serta memberikan bantuan administratif
dan teknis kepada Puskesmas.

3. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata Pertama


Sebagai mitra pelayanan kesehatan strata pertama yang dikelola
oleh lembaga masyarakat dan swasta, Puskesmas menjalin kerja sama
termasuk penyelenggara rujukan dan memantau kegiatan yang
diselenggarakan. Sedangkan sebagai pembina upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat, Puskesmas melaksanakan bimbingan

24
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

teknis, pemberdayaan dan rujukan sesuai kebutuhan. Contohnya seperti


Posyandu, Poskeskel, dll.

4. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan


Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, Puskesmas menjalin kerja sama yang erat
dengan berbagai pelayanan kesehatan rujukan. Untuk upaya kesehatan
perorangan, jalinan kerja sama tersebut diselenggarakan dengan
berbagai sarana pelayanan kesehatan perorangan seperti Rumah Sakit
(Kabupaten/Kota) dan berbagai Balai Kesehatan Masyarakat (Balai
Pengobatan Penyakit Paru, Balai Kesehatan Mata Masyarakat, Balai
Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat,
Balai Kesehatan Jiwa Masyarakat, Balai Kesehatan Indra Masyarakat).
Sedangkan untuk upaya kesehatan masyarakat, jalinan kerja sama
diselenggarakan dengan berbagai sarana pelayanan kesehatan
masyarakat rujukan, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Balai
Teknik Kesehatan Lingkungan, Balai Laboratorium Kesehatan serta
berbagai Balai Kesehatan Masyarakat. Kerja sama tersebut
diselenggarakan melalui penerapan konsep rujukan yang menyeluruh
dalam koordinasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

5. Dengan Lintas Sektor


Tanggung jawab Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis adalah
menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan yang
dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Untuk hasil yang
optimal, penyelenggaraan pembangunan kesehatan tersebut harus
dikoordinasikan dengan berbagai lintas sektor terkait yang ada di
tingkat Kecamatan.

25
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

6. Dengan Masyarakat
Sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya, Puskesmas memerlukan dukungan aktif
dari masyarakat sebagai objek dan subjek pembangunan. Dukungan
aktif tersebut diwujudkan melalui pembentukan Badan Penyantun
Puskesmas yang menghimpun berbagai potensi masyarakat, seperti
tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, organisasi kemasyarakatan, serta
dunia usaha. BPP tersebut berperan sebagai mitra dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan.

26
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB III

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

3.1. Sejarah Singkat Puskesmas Glugur Darat Medan

Puskesmas Glugur Darat Medan didirikan pada tanggal 16 April


1968 yang diresmikan oleh Gubernur Sumut KDHT, T.I.H. Marah Halim
pada tanggal 1 April 1972 sebagai Pusat Kesehatan Masyarakat dibawah
naungan dinas kesehatan Kota Medan.

Puskesmas Glugur Darat Medan yang terletak di Jl. Pendidikan


No. 08 Kel. glugur darat 1 Kec. Medan timur merupakan Puskesmas
perawatan yang melayani pasien berobat jalan dan rawat inap. Pasien yang
memerlukan perawatan yang lebih lanjut dan memerlukan rawat inap akan
di rujuk ke Rumah Sakit terdekat.

24
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

3.1. Gambar peta puskesmas glugur darat medan

3.1.1 Batas Wilayah Kerja Upt Puskesmas Glugur Darat

1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan KecamatanMedan Deli


2. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan Medan
Perjuangan Dan berbatasan dengan Kecamatan MedanTembung
3. Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Medan Kota
4. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat

Visi dan Misi Puskesmas Glugur Darat Medan

1. Visi
Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, merata,
dan terjangkau menuju masyarakat Kecamatan Medan Timur yang
sehat dan mandiri.

25
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

2. Misi
a. Meningkatkan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia
(SDM) yang handal dan profesional demi mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
b. Meningkatkan peran serta aktif masyarakat di bidang
kesehatan dan mendorong masyarakat berprilaku hidup bersih
dan sehat .
c. Memberdayakan serta mendorong kemandirian masyarakat
melalui pemberdayaan usaha kesehatan berbasis masyarakat
(UKBM).
3. Janji Pelayanan “Memberikan Pelayanan Terbaik”
4. Moto Pelayanan
“Sanggup menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan
pelayanan yang telah ditetapkan dan apabila tidak menepati janji
ini, siap menerima sanksi sesuai peraturan perundan-undangan
yang berlaku”
5. Tata Nilai GULDAR
G (GIAT) Bersemangat dalam memberikan pelayanan
U (ULET) Pantang menyerah dan berupaya memberikan

pelayanan yang terbaik

L (LOYAL) Setia pada profesi / pekerjaan


D(DINAMIS) Luwes dalam pelayanan (mengikuti setiap
perubahan yang terkait dengan sistem pelayanan
kesehatan)
A (ADIL) Tidak membeda-bedakan dalam memberikan
pelayanan

R (RAMAH) Senyum, Sapa, Salam dalam memberikan pelayanan

26
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

3.2. Wilayah Kerja Puskesmas

Wilayah kerja Puskesmas Glugur Darat medan terdiri dari:


 Luas Wilayah Kerja : 776 Ha
 Jumlah Kelurahan : 11 Kelurahan
 Jumlah Lingkungan : 128 Lingkungan
 Jumlah Penduduk :113.274 Jiwa
 Jumlah Kepala Keluarga : 31902 KK
 Jumlah Bumil : 2.164 jiwa
 Jumlah Bulin : 2.065 jiwa
 Jumlah Bayi : 1.949 jiwa
 Jumlah Bufas : 1.757 jiwa

3.3. Data Wilayah / Data Geografis


Puskesmas glugur darat medan mempunyai wilayah kerja meliputi
sebelas kelurahan yang berada di kecamatan medan timur yaitu :
 Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Baru : 117 Ha
 Kelurahan Pulo Brayan Bengkel : 104 Ha
 Kelurahan Pulo Brayan Darat I : 85 Ha
 Kelurahan Pulo Brayan Darat II : 80 Ha
 Kelurahan Glugur Darat I :79 Ha
 Kelurahan Glugur Darat II : 76 Ha
 Kelurahan Sidodadi : 40 Ha
 Kelurahan Gang Buntu : 41 Ha
 Kelurahan Perintis : 49 Ha
 Kelurahan Gaharu : 52 Ha
 Kelurahan Durian : 53 Ha

27
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

3.4 Keadaan Penduduk

A. laki-laki

- Kelurahan Glugur Darat I : 5.887


- Kelurahan Glugur Darat II : 5.410
- Kelurahan P.Brayan Darat I : 10.542
- Kelurahan P. Brayan Darat II : 7.106
- Kelurahan P. Brayan Bengkel : 7.143
- Kelurahan P. B. Bengkel Baru : 5.287
- Kelurahan Durian : 4.399
- Kelurahan Gaharu : 4.091
- Kelurahan Sidodadi : 2.863
- Kelurahan Perintis : 1.894
- Kelurahan Gang Buntu : 1.748

B. Perempuan
- Kelurahan Glugur Darat I : 5.681
- Kelurahan Glugur Darat II : 6.203
- Kelurahan P.Brayan Darat I : 10.940
- Kelurahan P. Brayan Darat II : 7.232
- Kelurahan P. Brayan Bengkel : 6.807
- Kelurahan P. B. Bengkel Baru : 5.330
- Kelurahan Durian : 4.470
- Kelurahan Gaharu : 4.167
- Kelurahan Sidodadi : 3.032
- Kelurahan Perintis : 1.991
- Kelurahan Gang Buntu : 1.894

28
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

C. Mata percarian Penduduk

- Pegawai Swasta : 21.153


- Pegawai Negeri : 4.435
- TNI / POLRI : 4.442
- Pedagang : 2 .120
- Sopir : 138
- Tukang Batu : 115
- Pensiunan : 4.109

3.5. Data Kesehatan


3.5.1 Sarana Pendidikan
Tabel 3.1 Distribusi Sarana pendidikan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Glugur Darat Medan

No Sarana Pendidikan Jumlah

1 TK/PAUD 38

2 SD 46

3 SMP 18

4 SMU/SMK 18

5 PT 1

Jumlah 121

*Sumber data dari Puskesmas Glugur Darat Medan

29
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Dari tabel diatas didapat bahwa sarana pendidikan yang di naungi


Puskesmas Glugur Darat Medanyang paling banyak adalah 46 Sekolah Dasar
(SD)

3.5.2 Sarana Kesehatan

- Ruangan Pemeriksaan Umum I (LANSIA)

- Ruangan Pemeriksaan Umum II (DEWASA)

- Ruangan Pemeriksaan Umum III (ANAK)

- Ruangan KIA/KB

- Ruangan VCT

- Ruangan Gigi dan Mulut

- RuanganImunisasi dan Gizi

- RuanganIVA

- Ruangan Spesialis

-UGD (Unit Gawat Darurat)

3.5.3 Sarana Pendukung Kesehatan

- Laboratorium

-Farmasi

- Fasilitas Ambulance

30
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

3.5.4 Sarana Fisik Puskesmas

 Ruangan Kepala Puskesmas : 1 buah


 Ruang KTU : 1 buah
 Ruang Pendaftaran : 1 buah
 Ruang Pemeriksaan Umum I (LANSIA) : 1 buah
 Ruang Pemeriksaan Umum II (DEWASA) : 1 buah
 Ruang Pemeriksaaan Umum III (ANAK) : 1 buah
 Ruangan UGD : 1 buah
 Ruangan Rujukan : 1 buah
 Ruangan KIA/KB :1 buah
 Ruangan Apotik : 1 buah
 Ruangan Imunisasi dan Gizi : 1 buah
 Ruang Gigi dan Mulut : 1 buah
 Ruang Spesialis :1 buah
 Ruang IVA : 1 buah
 Ruang Rapat : 1 buah
 Ruang Lab : 1 buah
 Ruang Sholat : 1 buah
 Ruang Rekam Medis : 1 buah
 Ruang Rawat Inap Laki-Laki : 1 buah
 Ruang Rawat Inap Perempuan : 1 buah
 Toilet Pegawai : 5 buah
 Toilet Pasien : 2 buah
 Gudang : 1 buah

31
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

 Ruang Dapur : 1 buah

3.6 Tenaga Kesehatan Puskesmas

Puskesmas Glugur Daratmedan memiliki petugas atau tenaga


kesehatan yang terdiri dari tenaga medis, para medis dan staf administrasi.

Tabel 3.2. Distribusi Tenaga Kesehatan Puskesmas Glugur Darat


NO NAMA NIP GOL JABATAN

IV A Ka.
1 dr. Rosita Nurjannah S 196112071996032001 Puskesmas

2 dr. Ella Rina Sari 197910202005022004 III D KTU

Dokter

3 dr. Rita Turnip 196812232002122002 IV B Madya

Penyuluhan

4 Lasmaminar Ruthia, SKM 196310281984022001 IV A Kesehatan


Masyarakat

Sanitarian
5 Anna Sari Harahap, SKM 196707291989032002 IV A
Madya

6 Sinur D Situmeang, S. Tr. Keb 196901201991032004 IV A Bidan Madya

Dokter
7 dr. Harry C Simanjuntak,SpOG 197004051999101001 IV A
Madya

Perawat
8 Marintan P, S.Kep, Ners 197301171998032003 IV A
Madya

32
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Dokter
9 dr. Nurlela Hutahuruk 197011052005012012 IV A
Madya

Dokter
10 dr. Herlina Purba 198002292006042012 IV A
Madya

Petugas
11 Mangara hamonangan, SE 196012111983101001 III D
Loket

Pranata Lab.

12 Hartini 196306071984022002 III D Kesehatan


Penyelia

Nutrisionis
13 Hj. Norina Ridwan 196611111989032005 III D
Penyelia

Bidan
14 Asniar 196512311988032039 III D
Penyelia

Perawat
15 Durmia Simamora 196507101988032004 III D
Penyelia

Bidan
16 Yuliarnis 196810251989032002 III D
Penyelia

Perawat

Marintan, AMK 196303271992032003 III D Penyelia


17

Perawat
18 Hotmian Simbolon, AMK 197112151991012002 III D
Penyelia

33
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Perawat
19 Marince Sianipar 196910271992032005 III D
Penyelia

Bidan
20 Hotmelia D, S.S.T, M.Kes 197309271993032007 III D
Penyelia

Perawat
21 Raskita br Ginting, AMK 197205081997022001 III D
Penyelia

Perawat
22 Sapinah, AMK 197512071998032002 III D
Penyelia

23 dr. Sri Wirya Ningsih 197802132007012002 III D Dokter Muda

24 dr. Tejo Purwono 198010202010011034 III D Dokter Muda

25 dr. Lediana Sianturi 198206252010012007 III D Dokter Muda

26 dr. Reny Sustika 198310212010012005 III D Dokter Muda

Dokter gigi
27 drg. Hikmah Nurmasitah 198303252009042007 III D Muda

Dokter gigi
28 drg. Irlila Triarty 196112012000032001 III C Muda

Dokter gigi
29 drg. Ahmad Sofyan H, Sp Pros 197501222006041004 III C Muda

Pranata Lab.

30 M. Yuzar 196911031996031001 III B Kesehatan


Lnjutan

34
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Bidan

31 Sinur Hanna Putri 198011192005022001 III B Pelaksana


Lanjutan

Bendahara
32 Ara Parlinggoman 196210041984022002 III B

Bidan
33 Lesna Sinulingga, SST 198211072006042002 III B Pertama

Perawat
34 Novi Suarniatti Z, S.Kep 19871116201001024 III B pertama

Perawat
35 Delima Sinaga, S.Kep,Ners 196712092007012004 III A pertama

Asis.
Apoteker
36 Dini Indriani 198106032005022002 III A pelaksanaan
lanjutan

Pranata lab.
Kes.
37 Krismalasari, AMAK 198305252008042004 III A Pelaksanaan
lanjutan

Asis.
Apoteker
38 Fiska Indriyati, A.Md 198410092011012015 III A pelaksanaan
lanjutan

Perawat pel.
39 Esthi Wulandari, AMK 198602112011012005 III A lanjutan

35
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Bidan
40 Rona Elisi M S, S.Tr. Keb 19763072011012004 III A pertama

Nutrisionis
41 Ulina Ginting 198102162011012002 III A pel. Lanjutan

Perawat gigi
42 Febryani Sri H, AMKG 198302282011012007 III A pel. Lanjutan

Perawat
43 Daniel Simamora, AMK 108604082011011009 III A Pel.Lanjutan

*Sumber data dari Puskesmas Glugur Darat Medan

36
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

3.7 Fasilitas Fisik Puskesmas Glugur Darat Medan

Puskesmas Glugur darat medan dalam menjalankan kegiatan didukung


oleh fasilitas fisik meliputi :

1. Fasilitas Gedung Puskesmas Permanen


2. Fasilitas Alat – alat
3. Fasilitas Adm

37
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

4. Fasilita Imunisasi

3.8 Sumber Daya Manusia

Lembaga Kesehatan Puskesmas Glugur darat medan


1. Dokter Umum : 9 Orang
2. Dokter Gigi : 3 Orang
3. Dokter Spesialis : 1 Orang
4. Perawat Gigi : 1 Orang
5. Bidan : 7 Orang
6. Perawat : 11 Orang
7. Asisten Apoteker : 2 Orang
8. Tata Usaha : 2 Orang
9. Petugas Gizi :1 Orang
10. Sanitasi : 1 Orang
11. Analis :2 Orang
12. Jurim : 1 Orang
13. Honor : 1 Orang
14. PHL/CS : 1 Orang
Jumlah : 43 Orang

3.9 Fasilitas Administrasi

- Meja pendaftaran
- Komputer administrasi
- Rak. rekam medis
- Data Rekam Medis
3.9.1 Fasilitas Imunisasi

- Penyediaan vaksin

38
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

- Tempat penyimpanan vaksin


- Timbangan BB
- Meteran
- Spuit
- Safety box
- Kapas alcohol
- Obat-obatan
3.9.2 Fasilitas Alat – alat Kesehatan

Adapun peralatan yang dimiliki oleh Puskesmas Glugur Darat


Medan antara lain yaitu :
1. Ruangan
2. Bidan KIT
3. Lansia KIT
4. Alat-alat Suntik dan P3K
5. Timbangan Bayi dan Dewasa
6. 2 Set Dental Unit
7. Lemari Pendingin tempat penyimbanan bahan-bahan imunisasi
8. Imunisasi KIT
9. Alat-alat Laboratorium sederhana
10. KIE KIT (Paket Penyuluhan)
11. Posbindu KIT

3.9.3 Fasilitas Obat – obatan

Puskesmas Glugur Darat Medan dalam rangka menjalankan


tugas – tugas pokoknya memulihkan kesehatan dan penolongan
penyakit didukung oleh perlengkapan obat – obatan antara lain :
 Obat – obatan BPJS

39
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Tabel 3.3 Daftar Obat – obatan di Puskesmas Glugur Darat Medan


Januari-Desember 2018

No Nama Obat No Nama Obat

1 Alprazolam 1 mg tab 70 Trianta

2 Amlodipine 5 mg 71 Trifamol 500 mg

3 Asam Asetil Salisilat / Miniaspi 72 Fenobarbital 30 mg


80 mg

4 Amoxcilin 500 mg 73 Fenoksimetil Penicilin 250 mg

5 Asiclovir 200 mg 74 Fenoksimetil Penicilin 500 mg

6 Adalat Oros 20 mg 75 Fitomenadion Tablet

7 Adalat Oros 30 mg 76 Furosemide

8 Antasida DOEN I 77 Garam Oralit

9 Asam Askorbat (vit c) 250 mg 78 Metformin

10 Alkohol 70 I liter onemed 79 Glibenclamid 5 mg

11 Asam Mefenamat 80 Gliseril Guaiakolat

12 Acyclovir Salep 81 Griseo Fulvin

13 Acyclovir tab 200 mg 82 Glukosa Infus

14 Ambroxol Tablet 83 Hidrokortison 2,5 %

15 Ambroxol Sirup 84 Ibuprofen 200 mg

16 Asam folat 0,4 mg 85 Infus Set Dewasa

40
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

17 Concor 2,5 mg 86 Kal. Hidro Pasta

18 Doxisiklin 100 mg 87 Kalsium Laktas

19 Gemfibrozil 300 mg 88 Valdimex 5 mg

20 Genoint salep mata 0,3 89 Vosea

21 Iodine Povidon 105 90 Zinc Pro sirup

22 Klindamisin 300 mg kap 91 Eritromisin

23 Allupurinol 92 Klorampenikol 3 % tetes Telinga

24 Klorfeniramin maleat (CTM) 4 93 Klorampenikol


mg

25 Captropil 12,5 mg 94 Ibuprofen

26 Ciprofloxacin 500 mg tab 95 Isoniazid

27 Lansoprazole 96 Captopril 25 mg

28 Dexamethason 97 Kotrimoksazol 480 mg

29 Dextrometropan Tablet 0,5 mg 98 Kotrimoksazol Paed 120 mg

30 Metrinodazol 250 mg 99 Vitamin B6 10 mg

31 Niktatin 500.000 IU 100 Ceterizin sirup 5 mg

32 Omeprazole 101 Ranitidine 150 mg

33 Paracetamol syrup 102 OBH

34 Plain 3/0, 75 cm, 30 mm 103 Oksitetrasiklin Salep Mata 1 %

41
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

35 Rivanol 104 Oksitetrasiklin Kulit 3 %

36 Tetrasiklin 250 mg 105 Vitamin B komplek

37 Tetrasiklin 500 mg 106 Paracetamol Sirup

38 Acifar cream 5 gr 107 Paracetamol Tablet 500 mg

39 Afrin adult nasal spray 108 Nacl 0,9%

40 Bonapons 500 mg 109 Neo Diagon tab 650 mg

41 Cloro Tulle 110 OTSU WI AIR 25 ml

42 Co- Amoxiclave 625 mg 111 Tiamin

43 Erlamicetrin tetes telinga 112 Solare Arterior A3

44 Farmalat 10 mg 113 Becefort sirup

45 Glimeprid 2 mg 114 Becefort tablet

46 Gluconic 5 mg 115 Ketokonazol tablet 200 mg

47 Serum anti tetanus 116 OBH plus

48 Grafacetin tab 117 Truvit sirup

49 Gratason 0,5 mg 118 Bedak salicyl 2 %

50 Grazeo 20 mg 119 Bevalex krim

51 H2O2 3% 120 Calfera

52 Moladerm 121 Cloro Tulle

53 Molavir 122 Gludepatic 500 mg

42
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

54 Molexdine solution 123 Graseric

55 Novaron kaplet 124 Graxine

56 Novastan 500 125 Grazeo 20 mg

57 Novaxifen sirup 126 Hypafix uk 5 m x 5 m

58 Prednison 5 mg 127 Lexacorton

59 Prodiabed 5 mg 128 Novagyl 500 mg

60 Ramolit 129 Novaron 500 mg

61 Ranacyd Forte Syrup 130 Pratifar 40 mg

62 Ratrim syrup 131 Samcovask 10 mg

63 Methyl prednisolon 132 Samtacid 5 mg

64 Renadinac 50 mg 133 Sarung tangan steril

65 Selvin 10 mg 134 Selesbion

66 Solinfec cream 135 Selesdiar

67 Haloperidol 0,5 mg 136 Selespurin 100 mg

68 Halopuridol 1,5 mg 137 Toxaprim tablet

69 Tokasid 138 Toxaprim tablet 480 mg

*sumber data dari Puskesmas Glugur darat Medan

43
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

DENAH PUSKESMAS

*Sumber data dari Puskesmas Glugur Darat Medan

44
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

ALUR BEROBAT PASIEN

*Sumber data dari Puskesmas Glugur Darat Medan

45
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB IV

PROGRAM KERJA PUSKESMAS

4.1 Program Dasar dan Program Pengembangan Puskesmas

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan


mewujudkan komitmen untuk mencapai SDGs (Sustainable
Development Goals) / Tujuan Pembangunan Millenium pada tahun
2030, UPT Puskesmas Glugur Darat bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya kesehatan yang bermutu dan terencana.

Program kegiatan kesehatan yang diulirkan pemerintah mencakup


berbagai aspek permasalahan masyarakat. Untuk mewujudkan itu
Puskesmas membagi program tersebut menjadi tiga upaya kesehatan,
yaitu upaya kesehatan Masyarakat (Essensial), Upaya Kesehatan
Masyarakat Pengembangan dan Upaya Kesehatan Perorangan.

4.1.1 Upaya Kesehatan Wajib

Upaya kesehatan wajib Puskesmas adalah upaya yang ditetapkan


berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai
daya ungkit tinggi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
dan harus diselenggarakan di Puskesmas Glugur Darat.

Upaya kesehatan wajib tersebut adalah :

a. Upaya promosi kesehatan


b. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana bersifat
UKM
c. Upaya perbaikan gizi masyarakat yang bersifat UKM

46
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

d. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit


e. Upaya kesehatan lingkunga

4.1.2 Upaya Kesehatan Pengembangan

Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang


ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan
masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas. UPT
Puskesmas Glugur Darat sendiri menyelenggarakan upaya kesehatan
pengembangan sebagai berikut :

a. Upaya Kesehatan Sekolah ( UKS )


b. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat
c. Upaya Kesehatan Gigi Masyarakat
d. Upaya Kesehatan Indera
e. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
f. Upaya Kesehatan Jiwa
g. Upaya Kesehatan Kerja
h. Upaya Kesehatan Tradisional komplementer
i. Upaya Kesehatan Olahraga

4.2. Program Prioritas Puskesmas

Program prioritas puskesmas merupakan program pelayanan


kesehatan yang wajib di laksanakan karena mempunyai daya ungkit
yang besar terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya. Ada 6 Program Prioritas pelayanan kesehatan di
Puskesmas yaitu :

1. Upaya Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan


puskesmas yang diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup

47
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

sehat secara optimal melalui kegiatan penyuluhan (individu,


kelompok maupun masyarakat).
2. Upaya Kesehatan Lingkungan,yaitu program pelayanankesehatan
lingkungan di puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan
permukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu
lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran
lingkungan dengan peningkatan peran serta masyarakat,
3. Keluarga Berencana, yaitu program pelayanan kesehatan KB
di Puskesmas yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada
PUS (Pasangan Usia Subur) untuk ber KB.
4. Upaya Perbaikan Gizi, yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan,
perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan
pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia
Gizi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang
Vitamin A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan
Pemberdayaan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.
5. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit menular dan tidak
menular, yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk
mencegah dan mengendalikan penular penyakit menular/infeksi
(misalnya TB, DBD, Kusta dll).
6. Upaya Pengobatan, yaitu bentuk pelayanan kesehatan untuk
mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada seseorang
pasien dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah berdasarkan
temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan pemeriksaan
7. Upaya Pencatatan dan Pelaporan, sistem Pencatatan dan Pelaporan
Puskesmas mencakup 3 hal: (1) pencatatan, pelaporan, dan
pengolahan; (2) analisis; dan (3) pemanfaatan. Pencatatan hasil
kegiatan oleh pelaksana dicatat dalam buku-buku register yang
berlaku untuk masing-masing program.

48
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

4.2.1 Upaya Promosi Kesehatan

Penyuluhan kesehatan masyarakat adalah upaya memberikan


pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan,
kelompok dan masyarakat dalam berbagai tatanan dengan membuka
jalur komunikasi, menyediakan informasi dan melakukan edukasi untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku dengan melakukan
advokasi, pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat
untuk mengenali, menjaga atau memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya.

Tabel 4.1 Penyelenggaraan Promosi Kesehatan

Bulan Penyuluhan Kunjungan Penyebaran


kesehatan rumah informasi

Januari 168 1619 1787

Februari 192 2320 2512

Maret 175 1766 1961

April 133 1512 1645

Mei 110 1738 1848

Juni 103 1743 1846

Kegiatan promosi kesehatan di bidang lain yang dilakukan :

1. Peringatan hari Lansia


2. Senam lansia yang dilakukan di Puskesmas Glugur Darat setiap

49
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

rabu
3. POSBINDU PTM
4. Pelatihan DokterKecildan Remaja

4.2.2 Upaya Kesehatan Lingkungan

Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan


terwujudnya kualitas lingkungan yang lebih sehat agar dapat
melindungi masyarakat dari segala kemungkinan resiko kejadian
yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan menuju
derajat keluarga dan masyarakat yang lebih baik.

Kegiatan-kgiatan utama kesehatan lingkungan yang harus


dilakukan Puskesmas meliputi :

1. Penyehatan air
2. Penyehatan makanan dan minumam
3. Pengawasan pembuangan kotoran manusia
4. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
5. Penyehatan pemukimam
6. Pengawasan sanitasi tempat umum
7. Pengamanan polusi industri
8. Pengamanan pestisida
9. Klinik sanitasi

50
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Table 4.2 Laporan Petugas Kesling Puskesmas Glugur Darat Bulan

Januari – Juni 2019

No. Kegiatan Cakupan Jumlah

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

1. Jumlah kelompok 0 0 0 0 0 0 0
pemakai air yang aktif

2. Jumlah sarana air bersih 217 217 273 281 302 1.290
yang di inspeksi sanitasi

3. Jumlah sarana air bersih 0 0 0 0 0 0 0


yang mempunyai resiko
pencemaran amat tinggi
dan tinggi (AT,T)

4. Jumlah sarana air bersih 3 3 0 2 3 3 14


yang mempunyai resiko
pencemaran sedang dan
rendah (S,R)

5. Jumlah sampel air yang 214 214 0 271 278 299 1.276
memenuhi syarat fisik air

6. Jumlah TPM yang 3 3 0 2 3 5 16


diperiksa

7. Jumlah TPM yang 3 3 0 2 3 4 15


memenuhi syarat

8. Jumlah rumah yang 217 217 0 273 281 302 1.290


diperiksa
kesehatanlingkungannya(
gunakan kartu rumah)

9. Jumlah rumah yang 214 214 271 278 283 1.260


memenuhi syarat sanitasi
dasar

10. Jumlah tempat 0 0 0 0 0 0 0


pengelolaan pestisida
(TP.2) yang diperiksa

51
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

11. Jumlah tempat 0 0 0 0 0 0 0


pengelolaan pestisida
(TP.2) yang memenuhi
syarat

12. Jumlah TTU yang 3 3 0 2 2 2 12


diperiksa

13. Jumlah TTU yang 3 3 0 2 2 2 12


memenuhi syarat

4.2.3 Keluarga Berancana

KB merupakan program yang dilakukan untuk terciptanya pelayanan


yang berkualitas dengan penuh bagi pengguna jasa pelayanan dan keluarganya
dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia subur mempunyai kesempatan
yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan jarak antara kehamilan guna
merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil bahagia dan sejahtera

Table 4.3 Data Aseptor Kb Lama-Baru Puskesmas Glugur Darat Januari –


Juni 2019

JENIS KONTRASEPSI JLH

NO BULAN
KONDO
IUD IMPLAN PIL SUNTIK
M

L B L B L B L B L B L B

1 JANUARI 1186 5 1059 10 1114 6 2709 10 2675 14 8740 45

2 FEBRUARI 1192 4 1062 9 1069 2 2718 3 2681 14 8722 32

3 MARET 1200 4 1068 8 1086 18 2732 20 2694 16 8780 66

4 APRIL 1197 4 1075 11 1090 9 2746 14 2703 14 8811 52

52
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

5 MEI 1197 1 1076 1 1089 1 2744 9 2707 20 8813 32

6 JUNI 1198 1 1077 8 1095 9 2743 3 2709 48 8822 69

4.2.4 Upaya Perbaikan Gizi

Adalah kegiatan mengupayakan peningkatan status gizi


masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi
kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat.

Program baik berupa Upaya dan Pencegahan dan


penangulangan Perbaikan Gizi di Puskesmas meliputi :

1. Upaya perbaikan gizi keluarga


2. Upaya perbaikan gizi Institusi
3. Upaya penanggulangan kelainan gizi
4. Pencegahan dan penanggulangan gangguan akibat kekurangan
yodium
5. Pencegahan dan penanggulangan anemia besi
6. Pencegahan dan penanggulangan kurang kalori energi protein
dan kurang energi kronis
7. Pencegahan dan penanggulangan kekurangan vitamin A
8. Pencegahan dan penanggulangan masalah kekurangan gizi mikro
lain
9. Pencegahan dan penenggulangan masalah gizi lebih.

53
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

TABEL 4.4 LAPORAN DATA BULANAN CAPAIAN PROGRAM GIZI DI


WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLUGUR DARAT KECAMATAN
MEDAN TIMUR PERIODE JANUARI S.D JUNI 2019

Cakupan
Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun

D/S 80.59% 81.14% 80.68% 80.56% 80.81% 80.14%

K/S 100% 100% 100% 100% 100% 100%

N/D 95.42% 101.47% 84.61% 84.28% 83.5% 83.61%

N/S 76,9% 82,3.% 68.27% 67.89% 67.47% 67,89%

881
Pemberian Vit.
A pada bayi
89.89%

Pemberian Vit. 7027


A pada balita
89.96%

169 169 542 744 889 1043


Pemberian Vit.
A pada Bufas
7.93% 16.9% 24.24% 36% 43.05% 50.50%

172 349 542 744 889 103


Pemberian Fe
pada Bumil
8.26% 16.12% 26.24% 36.02% 41.08% 48.19%

743
Asi Eksklusif
17.09%

Tablet tambah 0 315 496 696 696 793


Darah Remaja
Putri 0% 7.5% 11.82% 16.58% 16.58% 18.89%

54
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Balita GIzi
3 4 3 3 3 3
Buruk

Balita Gizi
19 21 18 18 19 19
Kurang

Bumil KEK 4 4 9 3 4 2

Program Gizi

71.53% 80.69%

100%

88.80%
100%

D/S K/S N/D N/S

Grafik 4.1 Data Bulanan Capaian Program Gizi di Wilayah Kerja


Puskesmas Glugur Darat Kecamatan Medan Timur Periode Januari s.d Juni
2019

4.2.5 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Penyakit Menular adalah penyakit yang disebabkan oleh agent


infeksi atau toksiknya yang berasal dari sumber penularan atau reservoir
yang ditularkan atau di transmisikan kepada penjamu yang rentan.

55
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Kejadian luar biasa adalah kejadian kesakitan atau kematian yang


menarik perhatian umum dan mungkin menimbulkan kehebohan atau
ketakutan dikalangan masyarakat, atau menurut pengamatan epidemiologik
dianggap adanya peningkatan yang berarti dari kejadian kesakitan atau
kematian tersebut kepada kelompokpenduduk dalam kurun waktu tertentu.

Wabah penyakit menular adalah kejadian berjangkitnya suatu


penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat
secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada waktu dan daerah
tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka (Undang-undang no.4 tahun
1984 tentang wabah penyakit yang menular ).

Penanggulangan kejadian luar biasa penyakit menular (P2M)


dengan upaya-upaya :

1. Pengobatan dengan memberikan pertolongan penderita, membangun


pos-poskesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan
sarana obat yang memadai termasuk rujukan.
2. Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan misalnya :
abatisasi pada KLB, DBD, Kaporisasi pada sumur-sumur yang
tercemar pada KLB diare dsb.
3. Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan, pengamatan dan
logistik.
Program Pencegahan adalah mencegah agar penyakit
menular tidak menyebar didalam masyarakat yang dilakukan antara
lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan
penyuluhan kesehatan dan imunisasi.

CaraPenularan Penyakit Menular, dikenal beberapa cara


penularan penyakit menular yaitu:

1. Penularan secara kontak

56
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

2. Penularan melalui vehicle seperti melalui makanan dan


minuman yang tercemar
3. Penularan melalui vector
4. Penularan melalui suntikan, transfusi, tindik dan tato
Surveilans epidemiologi Penyakit Menular adalah suatu
kegiatan pengumpulan data atau informasi melalui pengamatan
terhadap kesakitan atau kematian dan penyebarannya serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya secara sistematik, terus menerus
dengan tujuan untuk perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil
program, dan sistem kewaspadaan dini.

Program Pemberantasan Penyakit Menular :

1. Program imunisasi
2. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC
3. Program malaria dengan angka insiden malaria ( AMI )
4. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan
pneumonia
5. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
6. Program rabies
7. Program surveilans
8. Pemberantasan P2B2 demam berdarah

4.2.6 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Penyakit menular adalah penyakit yang disebabkan oleh agen


infeksi tertentu atau produk beracun yang timbul melalui penularan dari
orang yang terinfeksi, hewan atau reservior benda mati ke penjamu yang
rentan, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui tumbuhan
atau hewan perantara, vektor atau lingkungan mati (Depkes, 2014).

57
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan bahan


monitoring, melakukan evaluasi dan imunisasi rutin dan insidentil serta
menyelenggarakan pencegahan atau pemberantasan dan penanggulangan
penyakit. Program-program penyelenggaraan pencegahan atau
pemberantasan dan penanggulangan penyakit yang dilaksanakan di
Puskesmas Desa Lalang adalah sebagai berikut:
Sasaran:
Seluruh lapisan masyarakat.
Tujuan:
1. Mencegah terjangkitnya penyakit
2. Untuk meningkatkan kesehatan yang optimal
3. Menurunkan angka kesakitan dan kematian

1. Program Diare
TABEL 4.5 LAPORAN DATA PASIEN DIARE BERDASARKAN
RENTANG USIA KEJADIAN

USIA

Bulan 0-6 6 BLN -1 1-4 JUMLAH


5-9 THN 10-14 THN 15-19 THN >20 THN
BLN THN THN

1 0 4 9 9 4 3 28 56

2 1 0 7 6 1 2 36 48

3 0 1 7 4 2 0 24 38

4 0 0 8 2 2 0 18 31

5 1 10 3 5 10 0 34 63

6 0 3 8 4 2 0 21 58

58
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

59
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Diare
70

60

50

40

30 Diare

20

10

0
Januari
FebruariMaret April Mei Juni

Dari grafik di atas di dapatkan kasus tertinggi terjadi pada bulan


Mei dengan jumlah 63 kasus dan kasus terendah terjadi pada bulan April
dengan jumlah 31 kasus.

60
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

2. Program TB
Kasus TB

Jumlah Penduduk Jumlah Kasus Baru BTA + Jumlah Seluruh Kasus TB Anak 0-14

No. Kelurahan Pustu thn

L P L P %
L P L+P L+P L+P Jml
Jml % Jml % Jml % Jml %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 Glugur Darat I 0 5,887 5,681 11,568 2 0.017 2 0.04 3 9 0.15 5 0.09 14 0 0.00

2 Glugur Darat II 0 5,410 6,203 11,613 0 0.000 1 0.02 1 4 0.07 9 0.15 13 0 0.00

P. Brayan Darat 0
3 10,524 10,940 21,464 2 0.029 0 0.00 3 12 0.11 6 0.05 18 0 0.00
I
P. Brayan Darat 0
4 7,106 7,232 14,338 2 0.028 1 0.01 3 7 0.10 6 0.08 13 1 0.01
II
P. Brayan 1
5 7,143 6,807 13,950 2 0.042 1 0.01 4 12 0.17 5 0.07 17 1 0.01
Bengkel

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat 61


UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

6 P.B.B. Baru 0 5,287 5,330 10,617 1 0.076 1 0.06 7 12 0.23 6 0.11 18 0 0.00

7 Durian 0 4,399 4,470 8,869 1 0.091 0 0.00 4 12 0.27 3 0.07 15 0 0.00

8 Gaharu 0 4,091 4,167 8,258 1 0.024 0 0.00 1 10 0.24 9 0.22 19 1 0.01

9 Sidodadi 0 2,863 3,032 5,895 0 0.000 0 0.00 0 0 0.00 0 0.00 0 0 0.00

10 Perintis 0 1,894 1,991 3,885 0 0.053 0 0.00 1 5 0.26 1 0.05 6 2 0.05

11 Gang Buntu 0 1,748 1,894 3,642 0 0.000 0 0.00 0 0 0.00 0 0.00 0 0 0.00

Jumlah (KAB/KOTA) 56,352 57,747 114,099 11 0.034 9 0.01 18 83 0.15 50 0.09 133 5 0.00

CNRKASUS BARU BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 33.72 13.85 23.66

CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 147.29 86.58 116.57

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat 62


UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Jumlah Kematian
BTA (+) Selama
Angka Kesembuhan (Cure Rate) Angka Pengobatan Lengkap
Diobati Pengobatan
No. Kelurahan Pustu
L P L+P L P L+P
L P L+P J Jm L P L+P
Jml % Jml % % Jml % % Jml %
ml l

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

1 Glugur Darat I 0 1 2 3 2 100 1 50 1 33 1 100 1 50 2 67 0 0 0

2 Glugur Darat II 0 0 1 1 0 - 0 - 0 0 1 - 4 400 5 500 0 0 0

3 P. Brayan Darat I 0 3 0 3 1 50 1 100 0 0 1 33 0 - 1 33 1 0 1

4 P. Brayan Darat II 0 2 1 3 2 100 1 100 0 0 1 50 3 300 4 133 0 0 0

5 P. Brayan Bengkel 1 3 1 4 1 50 1 100 0 0 0 0 1 100 1 25 0 0 0

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat 63


UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

6 P.B.B Baru 0 4 3 7 1 50 1 100 1 14 2 50 3 100 5 71 0 0 0

7 Durian 0 4 0 4 1 100 0 - 2 50 1 25 1 - 2 50 0 0 0

8 Gaharu 0 1 0 1 1 100 0 - 2 200 2 200 3 - 5 500 0 0 0

9 Sidodadi 0 0 0 0 0 0 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 0 0

10 Perintis 0 1 0 0 0 - 0 - 1 100 3 300 1 - 4 400 0 0 0

11 Gang Buntu 0 0 0 0 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0 0 0

Jumlah (KAB/KOTA) 19 8 27 9 80 5 60 7 26 12 63 17 213 29 107 1 0 1

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat 64


UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

3. Program ISPA

ISPA < 5 th
Perkiraan pneumoni Jumlah kunjungan balita
No Bulan Bukan
balita batuk Pneumoni
pneumoni

1 Januari 344 128 1 127

2 Februari 344 107 4 103

3 Maret 344 77 1 76

4 April 344 76 3 73

5 Mei 344 76 2 74

6 Juni 344 35 3 32

Total 2064 499 14 505

4. Program DBD

NO BULAN KELURAHAN jUMLAH

1. Januari Glugur Darat II 10

2. Febuari Pulo Brayan Bengkel -

3. Maret Glugur Darat I 3

4. April Pulo Brayan Bengkel Baru 2

5. Mei - -

65
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

6. Juni Glugur Darat I 1

Total : 16

66
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat 67


UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

KASUS DBD
5
4
3
2
1 KASUS DBD
0

Dari grafik di atas di dapatkan kasus tertinggi terjadi pada bulan


November dengan jumlah 8 kasus dan kasus terendah terjadi pada
bulanApril dengan jumlah 0 kasus.

5. Program Imunisasi
Imunisasi adalah suatu tindakan yang memberikan kekebalan tubuh
terhadap penyakit tertentu.

Sasaran :

Bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah, dan pasangan usia subur (PUS).

Tujuan :

1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian


2. Mencegah terjadinya cacat pada bayi, anak, ibu hamil dan pencegahan
penyakit.

68
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Tabel 4.7 Jadwal pemberian Imunisasi

USIA VAKSIN

0 Bulan Hep B1, BCG, Polio 0

1 Bulan Hep B2

2 Bulan DPT 1, Polio 1

3 Bulan DPT 2, Polio 2

4 Bulan DPT 3, Polio 3

6 Bulan Hep B

9 Bulan Campak

69
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

TABEL 4.8 LAPORAN PENCAPAIAN IMUNISASI PUSKESMAS GLUGUR DARAT KECAMATAN MEDAN TIMUR
BULAN JANUARI – JUNI 2019

No Imunisasi Sasaran Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jlh

1 Hep B Bayi 165 159 118 136 130 114 822

2 BCG Bayi 181 162 150 164 180 104 941

3 Polio 1 Bayi 188 211 149 64 183 130 925

4 DPT/HB 1 Bayi 176 195 150 157 169 117 964

5 Polio 2 Bayi 128 146 104 47 126 68 619

6 DPT/HB 2 Bayi 130 154 110 117 129 78 718

7 Polio 3 Bayi 145 168 112 55 145 86 711

8 Polio 4 Bayi 167 189 132 51 163 107 798

9 DPT 3 Bayi 152 173 130 143 150 96 908

10 Campak Bayi 167 165 165 161 171 94 921

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat 70


UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

PENCAPAIAN IMUNISASI
1200
1000
800
600
400
Pencapaian
200
0
BCG
HB 0

DPT HB Hib 1

DPT HB Hib 2

CAMPAK
POLIO 1

POLIO 2

POLIO 3

POLIO 4
DPT Hb Hib 3

Dari grafik di atas di dapatkan bahwa target pencapaian untuk


imunisasi dari bulan Januari sampai bulan Juni pada tahun 2019 belum
mencapai target.

71
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

4.2.7 Upaya Pengobatan

Dalam usaha pengobatan penderita tidaklah diobati secara


kuratif saja melainkan juga memberikan pengertian tentang preventif
terhadap penyakit.

DiPuskesmas Glugur Darat, baru dilaksanakan pengobatan


gratis untuk pengobatan dasar bagi pasien rawat jalan dan menolong
penderita gawat darurat baik tindakan operasi terbatas maupun rawat
inap smenetara seperti kecelakaan lalu lintas, persalinan, dan lain-lain

Kegiatan yang dilakukan pada pemeriksaan kesehatan


masnyarakat dipuskesmas, meliputi :

1. Pemeriksaan, mendiagnosa penyakit dan menberikan obat


melalui apotik yang ada di puskesmas
2. Penyuluhan kepada pasien pada saat dilakukan pemeriksaan
3. Merujuk penderita yang tidak mampu ditangani.

Perawatan dan pengobatan pasien diPuskesmas Glugur Darat


baru meliputi pasien umum, askes dan anggota dana sehat.

72
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Tabel 4.9Data Bulanan 10 Penyakit Terbesar di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat, Kecamatan Medan Timur Periode
Januari-Juni 2019

No Penyakit Jan Feb Mar Apr Mei Jun sJumlah

1 Ispa 367 208 300 379 379 318 1951

2 Hipertensi 352 315 300 336 330 312 1945

3 Penyakit Gigi dan Mulut 170 256 261 257 490 472 1906

4 Diabetes Melitus 222 249 245 231 268 216 1431

Penyakit Kulit dan Jaringan


5 32 53 53 105 98 163 504
Subkutan

6 Penyakit Mata dan Lainnya 116 107 100 - - - 323

7 Dispepsia - 96 126 99 - 321

8 Diare 41 49 41 38 70 48 287

9 Osteoaetritis - 11 12 29 79 - 261

10 THT 29 27 28 28 18 39 169

Jumlah 9.098

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat 73


UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Sumber : SP2PT Puskesmas Glugur Darat, Periode Januari – Juni 2019

Keterangan table 4.11

1. Penyakit ISPA merupakan penyakit yang terbanyak dengan jumlah 1.951


2. Penyakit Hipertensi merupakan penyakit kedua terbanyak dengan jumlah 1.945
3. Penyakit THT merupakan penyakit tersedikit dengan jumlah 169

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat 74


UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

4.2.8 Upaya Pencatatan dan Pelaporan

Kesehatan

A. Tujuan :
1. Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan
2. Untuk dipergunakan sebagai bahan di dalam menyusun
rencana kerja
B. Pencatatan
1. Kegiatan administrasi
2. Registrasi family folder
3. Registrasi kegiatan lain
C. Pelaporan
1. Laporan kejadian luar biasa
2. Laporan biasa yaitu mencatat kasus penyakit dan
pengunjung puskesmas
3. Laporan mingguan yaitu mencatat kasus penyakit menular
4. Laporan bulanan yaitu mencatat kegiatan puskesmas dan
posyandu
5. Laporan triwulan yaitu mencatat semua kegiatan puskesmas
dan rencana kerja selama triwulan
6. Laporan tahunan yaitu mencatat laporan dalam satu tahun
yang diambil dari laporan bulanan
7. Laporan khusus berupa penyakit, kematian, dan obat

4.3 Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas

4.3.1 Upaya Kesehatan Sekolah

Pengertian :

UKS adalahwadahbelajaruntukmeningkatkan

75
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

hidupsehatdanselanjutnyamembentukperilakuhidupsehatanakusiase
kolah yang berada di sekolahmaupunperguruan agama.

Tujuan :

Menciptakankemampuanhidupsehatdanderajatkesehatanpese
rtadidiksertamemungkinkanpertumbuhandanperkembangan yang
harmonisdan optimal dalamrangkapembentukanmanusiaseutuhnya.

Kegiatan UKS di Puskesmas Glugur DaratKecamatan


Medan Timur

a. Mendata jumlah murid sekolah


b. Melaksanakan penyuluhan kesehatan pribadi, kesehatan gigi,
kesehatan lingkungan, P2M, P3K, DLL.
c. Membuat rencana kerja bulanan dan membuat laporan kerja
bulanan, triwulan, dan tahunan.

Tabel 4.10Data Sekolah Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat Kecamatan


Medan Timur

Jumlah
No Tempat Sekolah
Sekolah

1 SD 46

2 SMP 19

3 SMA 18

Jumlah 83

76
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Sumber : SP2PT Puskesmas Glugur Darat, Tahun 2019

Keterangan Tabel 4.12

1. Jumlah SD adalah 46 unit


2. Jumlah SMP adalah 19 unit
3. Jumlah SMA adalah 18 unit

Tabel 4.11Program UKS Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat


Kecamatan Medan Timur Tahun 2019

Tenaga
No Jumlah(orang)
pendukung

1 Dokter Kecil 100

2 Dokter Remaja 100

3 Guru UKS 1

Jumlah 201

Sumber : SP2TP Puskesmas Glugur Darat, Tahun 2019

Keterangan Tabel 4.13

77
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Dari table di atas di ketahu bahwa :

1. Dokter Kecil
 Jumlah Dokter kecil yang ada 100 jiwa
 Jumlah Dokter remaja yang ada 100 jiwa
 Jumlah murid SD adalah 13.450 jiwa
2. Guru UKS
 Guru UKS berjumlah 1 orang
 Jumlah sekolah SD +SMP+SMA=83
 Tiap sekolah harus memiliki 1 guru UKS
 Jadi target pencapaian guru UKS belum tercapai

4.3.2 Upaya Kesehatan Olahraga

Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan


kepada penunjang puskesmas agar menjaga kebugaran tubuh dengan
berolahraga, juga dilakukan pendataan dan pembinaan kepada klub-
klub olahraga yang ada dipuskesmas. Contoh upaya kesehatan
olahraga seperti dilaksanakan senam pagi setiap hari jumat dan
senam usila setiap hari minggu, upaya ini dulu sempat dilaksanakan
namun sekarang upaya ini terhenti untuk sementara.

78
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

4.3.3 Upaya Perawatan Kesehatan

Tujuan :

1. Memberikan pelayanan perawatan secara menyeluruh kepada


pasien atau keluarganya di rumah pasien dengan mengikut
sertakan masyarakat dan kelompok masyarakat sekitarnya.
2. Membantu keluarga dan masyarakat mengenal kebutuhan
kesehatannya sendiri dan cara penanggulanganya disesuaikan
dengan batas-batas kemampuan mereka.
3. Menunjang program kesehatan lain dalam usahan pencegahan
penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan individu dan
kelurganya

Cara-cara yang dilakukan dengan mengadakan penyuluhan


perorangan, perkelompok dan masal. Metode yang dilaksanakan
yaitu bimbingan dan konseling, ceramah, diskusi kelompok,
demonstrasi, dll. Hasil upaya perawatan kesehatan masyarakat
belum ada karena pengumpulan data belum selesai dilakukan.

4.3.4 Upaya Kesehatan Kerja (UKK)

Pengertian :

Kesehatan kerja adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh


tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan kerja masyarakat baik
dalam waktu sakit maupun waktu sehat guna meningkatkan

79
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

derajat kesehatan para pekerja dan keluarganya.

Sasaran :

Para pekerja dan keluarga namun upaya ini pada Puskesmas


Glugur Darat baru belum terlaksanakan.

4.3.5 Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (UKGM)

Upayakesehatan gigi danmulut (UKGM)


adalahupayapokok yang menjadibebanPuskesmas yang
bertujuanuntukmencegahdampakpengobatansertadapatdiartikan
pula kesehatangigidasar paripurna yang ditujukanpada individu,
keluargadan masyarakat,
berpenghasilanrendahkhususnyakelompokmasyarakatawam.

Kegiatan-kegiatanupayakesehatangigidanmulut yang dapat


dilaksanakan :

1. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan gigi, penambalan dan


pencabutan gigi.
2. Membuat rencana kerja dan laporan kegiatan
Kegiatan yang dilakukan meliputi :

1. Pemeriksaan, pengobatan, perawatan gigi dan mulut serta


rujukan penyuluhan kebersihan gigi pada pasien yang berobat
di puskesmas.
2. Usaha kesehatan gigi anak sekolah.
3. Usaha kesehatan gigi masyarakat desa (UKGMD).

80
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Tabel 4.12LAPORAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PUSKESMAS GLUGUR DARATKECAMATAN MEDAN TIMUR
BULAN JANUARI S/D JUNI 2019

No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1 Karies 7 3 7 8 2 2

2 Pulpitis
20 7 13 12 5 10

3 Gangren 21 65 81 70 65 70

4 Radix 23 24 25 23 25 24

5 Persistensi 31 15 27 17 18 19

6 Abses 43 81 69 75 70 75

7 Gingivitis 7 7 3 3 3 4

8 Periodontitis 14 8 8 10 12 11

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat 81


UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

9 Dan lain-lain 80 46 28 40 50 21

Jumlah 246 256 261 258 250 236

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat 82


UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

Dari grafik di atas di dapatkan kasus tertinggi terjadi pada bulan


Maret dengan jumlah 261 kasus dan kasus terendah terjadi pada bulan
Juni dengan jumlah 236 kasus. Dan dari grafik di atas di ketahui kasus
yang paling banyak adalah Abses dengan jumlah kasus sebanyak 658
kasus, dan kasus yang paling sedikit yaitu Gingivitis dengan jumlah
kasus sebanyak 23 kasus.

83
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

4.3.6 Upaya Kesehatan Jiwa

Puskesmas Glugur Darat belum mempunyai perawat yang di tatar


tentang kesehatan jiwa, dimana dalam kegiatanya harus dilakukan sistem
rujukan kebagian penyakit jiwa RS Pirngadi Medan, RSUP H Adam
Malik dan RSJ pusat Medan.

4.3.7 Upaya Kesehatan Mata

Kegiatan yang dilakukan berintergrasi dengan kegitan puskesmas


yang lain :

1. Kegiatan KIA, pemberian vitamin A dosis tinggi pada Balita,


penyuluhan kesehatan di Posyandu.
2. Dengan UKS, penyuluhan Kesehatan mata di sekolahan.
3. Melakukan pengobatan mata yang dapat ditanggulangi
4. Melakukan rujukan pada unit yang manapun, apabila pengobatan
tidak mampu ditanggulangi.

4.3.8 Upaya Kesehatan Lanjut Usia (LANSIA)

Kegiatan-kegiatan lanjut usia di Puskesmas adalah :

Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia

Upaya promotif dapat berupa kegiatan penyuluhan :

a. Kesehatan dan pemeliharaan kesehatan diri.


b. Makanan dengan menu yang mengandung gizi seimbang.
c. Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat.

84
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

4.3.9 Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional (Batra)

Kegiatan :

1. Pembinaan kepada masyarakat pengobatan tradisional antara lain


dukun beranak, dukun patah, dukun pijat, tukang jamu dan lain-
lain.
2. Memberikan penyuluhan tentang manfaat perkarangan untuk
penanaman obat keluarga.
4.3.10 Upaya Laboratorium Sederhana

Melakukan pemeriksaan laboratoriuum sederhana :

1. Rutin
a. Darah rutin (Hb, Ht, Eritrosit, Leukosit, Trombosit, LED,
Diftel)
b. Urin rutin (Warna, Ph, Glukosa, Protein, Bilirubin,
Sedimen)
c. Feses rutin (Warna, Konsistensi, Amoeba, Eritrosi, Telur
cacing)

85
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Tabel 4.13 Laporan Pemeriksaan Laboratorium Bulan Januari s/d Juni 2019

Keterangan Tabel :

No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1. Kadar Gula Darah 416 476 350 268 302 304

2. As. Urat 338 386 305 247 289 256

3. Kolesterol 324 314 272 214 177 198

4. Plano Test 2 3 2 2 5 2

5. HbsAg 2 0 0 1 5 3

6. HB 30 20 18 11 45 42

7. Gol.Darah 15 10 13 13 40 38

8. HIV 9 9 8 3 15 15

9. IMS 9 9 8 3 15 15

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat 86


UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

1. Pemeriksaan paling banyak adalah KGD yaitu sebanyak 2.116 pemeriksaan


2. Pemeriksaan paling sedikit adalah pemeriksaan Plano test yaitu sebanyak 16 pemeriksaan
3. Dari data di atas dapat kita simpulkan bahwa pemeriksaan terbanyak yang di lakukan di Puskesmas Glugur
Darat pada bulan Januari sampai Juni 2019 adalah pemeriksaan Kadar Gula Darah. Hal ini mungkin di
karenakan Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit tersering yaitu urutan ke 4 dari 10 penyakit
tersering di Puskesmas Glugur Darat.

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat 87


UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB V

LAPORAN KEGIATAN

Kegiatan ini merupakan salah satu syarat dalam mengikuti Kepanitraan


Klinik Senior Ilmu Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Glugur Darat Medan,
mulai tanggal 13 Agustus 2019 sampai dengan 24 Agustus 2019. Adapun
kegiatan yang kami lakukan diwilayah kerja Puskesmas Glugur Darat antara
lain :

5.1 Laporan Kegiatan Harian


Laporan Kegiatan di Puskesmas Glugur Darat

Tabel 5.1 Kegiatan di Wilayah Puskesmas Glugur Darat

HARI TANGGAL KEGIATAN

Selasa 13 Agustus 2019 - Melapor kepada Kepala puskesmas


(dr.Rosita Nurjanna)
- Melapor kepada Kepala Tata Usaha
Puskesmas Glugur Darat
- Perkenalan dengan semua staff di
Puskesmas Glugur Darat
- Mengikuti penjaringan di SMP
- Membantu melakukan Kegiatan
Pelayanan di bagian poli lansia, poli
anak, poli umum, KIA,dan gizi
- Mengikuti kegiatan Posyandu di
tempat kader posyandu Glugur Darat
Rabu 14 Agustus 2019 - Mengikuti senam lansia
- Membantu melakukan Kegiatan
Pelayanan di bagian poli lansia, poli
anak, poli umum, KIA,dan gizi
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
88
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

- Mengikuti penjaringan di SMP

Kamis 15Agustus 2019 - Bimbingan dengan dr. Reny Sustika


mengenai laporan
- Membantu melakukan Kegiatan
Pelayanan di bagian poli lansia, poli
anak, poli umum, KIA,dan gizi
- Mengikuti kelas ibu hamil di tempat
kader Glugur Darat
Jum’at 16 Agustus 2019 - Membantu melakukan Kegiatan
Pelayanan di bagian poli lansia, poli
anak, poli umum, KIA,dan gizi
- Pretest yang didampingi oleh dr Reny
Sustika
Sabtu 17 Agustus 2019 - Libur hari kemerdekaan
Senin 19Agustus 2019 - Membantu melakukan Kegiatan
Pelayanan di bagian poli lansia, poli
anak, poli umum, KIA,dan gizi
- Mengikuti kegiatan Posyandu Balita
di tempat kader posyandu Glugur
Darat
Selasa 20Agustus 2019 - Membantu melakukan Kegiatan
Pelayanan di bagian poli lansia, poli
anak, poli umum, KIA,dan gizi
- Mengikuti kegiatan Posyandu Balita
di tempat kader posyandu Glugur
Darat
- Membagikan kuesioner penelitian
pada ibu-ibu di tempat kader

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat


89
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

posyandu Glugur Darat


Rabu 21Agustus 2019 - Membantu melakukan Kegiatan
Pelayanan di bagian poli lansia, poli
anak, poli umum, KIA,dan gizi
- Mengikuti kegiatan Posyandu Balita
di tempat kader posyandu Glugur
Darat
- Mengikuti kegiatan pemberian obat
cacing ke SD
- Mengikuti kegiatan penjaringan di SD
MUHAMMADIYAH
Kamis 22 Agustus 2019 - Membantu melakukan Kegiatan
Pelayanan di bagian poli lansia, poli
anak, poli umum, KIA,dan gizi
-
Jum’at 23Agustus 2019 - Membantu melakukan Kegiatan
Pelayanan di bagian poli lansia, poli
anak, poli umum, KIA,dan gizi
- Bimbingan laporan bersama dr. Reni
Sabtu 24 Agustus 2019 - Membantu melakukan Kegiatan
Pelayanan di bagian poli lansia, poli
anak, poli umum, KIA,dan gizi

Laporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

di Puskesmas Glugur Darat


Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
90
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Tanggal 12 Agustus – 17Agustus 2019

Nama Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

Diki Sanjaya Poli Poli Poli Poli


Anak Anak Umum Umum

Fenny D Poli Poli Gizi Gizi


Lansia Lansia
Munadiah K. A

ElsaAmimi Gizi Gizi Poli Poli


Anak Anak
Yessi Desmia

Rini Sepriani Poli Poli Poli Poli


Umum Umum Lansia Lansia
Yolanda B

Laporan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

di Puskesmas Glugur Darat

Tanggal 19 Agustus – 24Agustus 2019

Nama Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu

Diki Sanjaya Poli Poli Gizi Gizi Poli Poli


Lansia Lansia Anak Anak

Fenny D Poli Poli Poli Poli Poli Poli


Anak Anak Umum Umum Lansia Lansia
Munadiah K. A

ElsaAmimi Poli Poli Poli Poli Gizi Gizi


Umum Umum Lansia Lansia
Yessi Desmia

Rini Sepriani Gizi Gizi Poli Poli Poli Poli


Anak Anak Umum Umum
Yolanda B

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat


91
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB VI

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH

6.1. Identifikasi Masalah Kesehatan Lingkungan Masyarakat di Glugur


Darat

Setelah melakukan kegiatan selama menjalankan kegiatan KKS di


Puskesmas Glugur Darat, ada beberapa permasalahan menonjol yang ditemukan

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat


92
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

dan perlu dilakukan penanganan segera. Beberapa permasalahan tersebut antara


lain adalah sebagai berikut:

1. Permasalahan mengenai Kesehatan Lingkungan.


2. Permasalahan mengenai Imunisasi.

6.1.1 Permasalahan Mengenai Kesehatan Lingkungan


Jarak antar rumah warga terlalu sempit

a. Masyarakat kurang menyadari tentang pentingnya tempat pembuangan


sampah
b. Masyarakat kurang menyadari mengenai cara pembuangan air limbah
c. Mayarakat kurang menyadari akan kebersihan makanan
d. Tingkat polusi udara di wilayah kerja puskesmas Glugur Darat.

Tabel 6.1.1 Data Program Kesehatan Lingkungan (Kesling) di Puskesmas


Glugur Darat periode Januari 2019-Juni 2019

No. Kegiatan Cakupan Jumlah

Jan Feb Mar Apr Mei Juni

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat


93
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

1. Jumlah kelompok 0 0 0 0 0 0 0
pemakai air yang aktif

2. Jumlah sarana air bersih 217 217 220 273 281 302 1.510
yang di inspeksi sanitasi

3. Jumlah sarana air bersih 0 0 0 0 0 0 0


yang mempunyai resiko
pencemaran amat tinggi
dan tinggi (AT,T)

4. Jumlah sarana air bersih 3 3 3 2 3 3 17


yang mempunyai resiko
pencemaran sedang dan
rendah (S,R)

5. Jumlah sampel air yang 214 214 218 271 278 299 1.494
memenuhi syarat fisik
air

6. Jumlah TPM yang 3 3 3 2 3 5 19


diperiksa

7. Jumlah TPM yang 3 3 3 2 3 4 18


memenuhi syarat

8. Jumlah rumah yang 217 217 220 273 281 302 1.510
diperiksa
kesehatanlingkungannya
(gunakan kartu rumah)

9. Jumlah rumah yang 214 214 218 271 278 283 1.478
memenuhi syarat
sanitasi dasar

10. Jumlah tempat 0 0 0 0 0 0 0


pengelolaan pestisida
(TP.2) yang diperiksa

11. Jumlah tempat 0 0 0 0 0 0 0


pengelolaan pestisida
(TP.2) yang memenuhi

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat


94
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

syarat

12. Jumlah TTU yang 3 3 3 2 2 2 15


diperiksa

13. Jumlah TTU yang 3 3 3 2 2 2 15


memenuhi syarat

*sumber data Puskesmas Glugur Darat

Kesimpulan :

Kegiatan Kesling tertinggi pada sarana air bersih dan jumlah rumah yang
diperiksa kesehatan lingkungannya dengan total jumlah 1.510 periode Januari-
Juni 2019

1. Kegiatan kesling terendah pada TTU yang diperiksa dan TTU yang
memenuhi syarat dengan total jumlah 15 periode Januari-Juni 2019

6.1.2 Pemecahan masalah

Masalah Kesehatan Lingkungan merupakan masalah yang perlu ditindak


lanjuti secara tepatdan cepat. Beberapa pemecahan masalah yang
dilakukan antara lain:

Memberi edukasi kepada masyarakat mengenai dampak penularan penyakit


akibat pemukiman yang padat

a Mengedukasi masyarakat menyediakan serta membuat tempat


pembuangan sampah di dekat rumah minimal 2 tempat sampah
b Penyuluhan tentang cara menyediakan tempat pembuangan limbah air
c Edukasi tentang kepentingan mencuci tangan yang benar dan hygine
makanan
d Penyuluhan kepada masyarakat tentang penggunaan masker ketika
beraktifitas diluar rumah

6.1.3 Kesehatan Lingkungan


a. Pengertian kesehatan lingkungan.

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat


95
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Menurut World Health Organization(WHO), kesehatan lingkungan adalah


suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan
agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.

Menurut Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia(HAKLI)


kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan
lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang
sehat dan bahagia.

b. Ruang lingkup kesehatan lingkungan


Menurut WHO ada 17 ruang lingkup kesehatan lingkungan, yaitu :

1) Penyediaan Air Minum


2) Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3) Pembuangan Sampah Padat
4) Pengendalian Vektor
5) Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6) Higiene makanan, termasuk higiene susu
7) Pengendalian pencemaran udara
8) Pengendalian radiasi
9) Kesehatan kerja
10) Pengendalian kebisingan
11) Perumahan dan pemukiman
12) Aspek kesling dan transportasi udara
13) Perencanaan daerah dan perkotaan
14) Pencegahan kecelakaan
15) Rekreasi umum dan pariwisata
16) Tindakan-tindakansanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.
17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam


Pasal 22 ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesehatan lingkungan
ada 8, yaitu:
1. Penyehatan Air dan Udara
2. Pengamanan Limbah padat/sampah
3. Pengamanan Limbah cair
4. Pengamanan limbah gas

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat


96
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

5. Pengamanan radiasi
6. Pengamanan kebisingan
7. Pengamanan vektor penyakit
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca bencana

c. Sasaran kesehatan lingkungan

Menurut Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992, Sasaran dari pelaksanaan


kesehatan lingkungan adalah sebagai berikut:
1) Tempat umum : hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang
sejenis
2) Lingkungan pemukiman : rumah tinggal, asrama/yang sejenis
3) Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan industri/yang sejenis
4) Angkutan umum : kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk
umum
5) Lingkungan lainnya : misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan
yang berada dlm keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara
besar2an, reaktor/tempat yang bersifat khusus.
Salah satu masalah dari kesehatan lingkungan yaitu tentang pencemaran
lingkungan. Pencemaran lingkungan diantaranya pencemaran air, pencemaran
tanah, pencemaran udara.

d. Pencemaran Lingkungan

Unsur-unsur atau syarat mutlak untuk disebut suatu lingkungan telah


tercemar haruslah memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :
1) Masuk atau dimasukkanya komponen-komponen (makhluk hidup, zat,
energi, dan lain-lain)
2) Ke dalam lingkungan atau ekosistem lingkungan
3) Kegiatan manusia
4) Timbul perubahan, atau menurunkan mutu yang lebih rendah hingga ke
tingkat tertentu
5) Fungsi lingkungan menjadi berkurang atu tidak dapat berfungsi
6) Menurut perutukannya.

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat


97
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Dari unsur-unsur pencemaran lingkungan tersebut, nyatalah


bahwa suatu perbuatan atau aksi yang menimbulkan keadaan sebagai
pencemaran lingkungan hidup haruslah memenuhi berbagai unsur
tersebut (Siahaan, 2004).

e. Kerusakan Lingkungan

Kerusakan lingkungan dipengaruhi oleh faktor internal dan


eksternal. Kerusakan internal adalah kerusakan yang terjadi diakibatkan
alam itu sendiri. Kerusakan karena faktor internal sulit dicegah karena
merupakan proses alami yang terjadi pada bumi/alam (Dyahwanti Inarni
Nur, 2007).
Kerusakan lingkungan karena faktor internal antara lain adalah :
Letusan gunung berapi yang merusak lingkungan alam sekitarnya

1. Gempa bumi yang menyebabkan dislokasi lapisan tanah


2. Kebakaran hutan karena proses alami pada musim kemarau
panjang, disebabkan oleh embun yang berfungsi sebagai lensa
pengumpul api (pada titik fokusnya) pada saat terkena cahaya
matahari, tepat pada saat embun belum menguap.
Kerusakan karena faktor eksternal adalah kerusakan yang
diakibatkan oleh ulah manusia dalam rangka meningkatkan kualitas dan
kenyamanan hidupnya.Pada umumnya disebabkan karena kegiatan
industri, berupa limbah buangan industri. Kerusakan karena faktor
eksternal antara lain disebabkan oleh :
1. Pencemaran udara yang berasal dari cerobong asap pabrik
(kegiatan industri) dan juga gas buangan dari hasil pembakaran
bahan bakar fosil (pada system transportasi)
2. Pencemaan air yang berasal dari limbah buangan industri
3. Pencemaran daratan (tanah) oleh kegiatan industri maupun
penumpukan limbah padat/barang bekas
4. Penambangan untuk mengambil kekayaan alam (mineral) dari
perut bumi.
f. Pencemaran Udara

Secara umum penyebab pencemaran udara ada 2 macam, yaitu: 1.


Karena faktor internal (secara alamiah), contoh : 1) Debu yang
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
98
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

beterbangan akibat tiupan angin. 2) Abu (debu) yang dikeluarkan dari


letusan gunung berapi berikut gasgas vulkanik. 3) Proses pembusukan
sampah organik, dll. 2. Karena faktor eksternal (karena ulah manusia),
contoh: 1) Hasil pembakaran bahan bakar fosil. 2) Debu/serbuk dari
kegiatan industri. 3) Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke
udara.

6.2. Permasalahan Dan Pemecahan Masalah Imunisasi


6.2.1 Permasalahan Mengenai Imunisasi
Permasalahan tentang Imunisasi antara lain :
1. Masih kurangnya pengetahuan dan informasi Masyarakat
mengenai pentingnya imunisasi.
2. Masih kurangnya kesadaran masyarakat khususnya para Ibu
terhadap pentingnya imunisasi pada bayi.
3. Adanya stigma negatif masyarakat terhadap pemberian vaksin
imunisasi terhadap bayi.

Tabel 6.2. Pencapaian Imunisasi pada bayi di Puskesmas Glugur


Darat Bulan Januari s/d Juni, tahun 2019

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat


99
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

6.2.2 Pemecahan masalah

Masalah imunisasi merupakan masalah yang perlu ditindak lanjuti


secara tepat dan cepat. Beberapa pemecahan masalah yang dilakukan
antara lain:

Bekerjasama dengan tenaga kesehatan di Puskesmas Glugur Darat untuk


memberikan informasi dan konseling oleh dokter dan peserta Kepaniteraan Klinik
Senior kepada masyarakat mengenai imunisasi.

1. Mengajak tenaga kesehatan di Puskesmas Glugur Darat untuk


melakukan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat khususnya
para Ibu untuk pentingnya pemberian imunisasi pada bayi.
2. Mendukung program pemerintah dalam hal pemberantasan penyakit
terhadap ibu hamil ataupun anak-anak yang dapat membawa virus
apabila tidak diberikannya vaksinasi.
6.2 Imunisasi
6.2.3 Definisi Imunisasi

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan


seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia
terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit. (Ranuh,
2008)
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada
bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh. Agar
tubuh membuat zat anti untuk merangsang pembentukan zat anti
yang dimasukkan kedalam tubuh melalui suntikan (misalnya vaksin
BCG, DPT dan campak) dan melalui mulut (misalnya vaksin polio).
(Hidayat, 2008)
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal, resisten. Imunisasi
berarti anak di berikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu.
Anak kebal terhadap suatu penyakit tapi belum kebal terhadap
penyakit yang lain. (Notoatmodjo, 2003)
Imunisasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan atau
meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
penyakit. (Atikah, 2010)

6.2.4 Tujuan Imunisasi

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat


2
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Tujuan imunisasi yaitu untuk mencegah terjadinya penyakit


tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada
sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan
suatu penyakit tertentu dari dunia. (Ranuh, 2008)
Program imunisasi bertujuan untuk menurukan angka
kesakitan dan kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi. Pada saat ini, penyakit-penyakit tersebut adalah difteri,
tetanus, batuk rejan (pertusis), campak (measles), polio dan
tuberkulosis. (Notoatmodjo, 2003)
Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan
pada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta
anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit.
Secara umun tujuan imunisasi antara lain: (Atikah, 2010)
Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah terserang penyakitmenular

1. Imunisasi sangat efektif mencegah penyakitmenular


2. Imunisasi menurunkan angka mordibitas (angka kesakitan)
dan mortalitas (angka kematian) padabalita.
6.2.5 Manfaat Imunisasi

Untuk anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan


kemungkinan cacat ataukematian.

a. Keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan


bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang
tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak
yangnyaman.
b. Untuk negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan
bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan
pembangunannegara.

6.2.6 Jenis-jenis imunisasi


Imunisasi telah dipersiapkan sedemikian rupa agar tidak
menimbulkan efek-efek yang merugikan. Imunisasi ada 2 macam,
yaitu:

a. Imunisasi aktif

Merupakan pemberian suatu bibit penyakit yang telah dilemahakan


(vaksin) agar nantinya sistem imun tubuh berespon spesifik dan
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
3
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

memberikan suatu ingatan terhadap antigen ini, sehingga ketika terpapar


lagi tubuh dapat mengenali dan meresponnya. Contoh imunisasi aktif
adalah imunisasi polio dan campak. Dalam imunisasi aktif, terdapat
beberapa unsur-unsur vaksin, yaitu:

1. Vaksin dapat berupa organisme yang secara keseluruhan


dimatikan, eksotoksin yang didetoksifikasi saja, atau endotoksin
yang terikat pada protein pembawa seperti polisakarida, dan
vaksin dapat juga berasal dari ekstrak komponen-
komponenorganisme dari suatu antigen. Dasarnya adalah
antigen harus merupakan bagian dari organisme yang
dijadikanvaksin.
2. Pengawet, stabilisator atau antibiotik. Merupakan zat yang
digunakan agar vaksin tetap dalam keadaan lemah atau
menstabilkan antigen dan mencegah tumbuhnya mikroba.
Bahan- bahan yang digunakan seperti air raksa dan antibiotik
yang biasa digunakan.
Cairan pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan yang
digunakan sebagai media tumbuh antigen, misalnya antigen telur, protein serum,
dan bahan kultursel.

3. Adjuvan, terdiri dari garam alumunium yang berfungsi


meningkatkan sistem imun dari antigen. Ketika antigen terpapar
dengan antibodi tubuh, antigen dapat melakukan perlawanan
juga, dalam hal ini semakin tinggi perlawanan maka semakin
tinggi peningkatan antiboditubuh.

Imunisasipasif

Merupakan suatu proses meningkatkan kekebalan tubuh dengan


cara pemberian zat imunoglobulin, yaitu zat yang dihasilkan melalui
suatu proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia
(kekebalan yang didapat bayi dari ibu melalui plasenta) atau
binatang (bisa ular) yang digunakan untuk mengatasi mikroba yang
sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi. Contoh imunisasi pasif
adalah penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang
mengalami luka kecelakaan. Contoh lain adalah yang terdapat pada
bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai jenis
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
4
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

antibodi dari ibunya melalui darah plasenta selama masa kandungan,


misalnya antibodi terhadapcampak.

Macam-macam Imunisasi Dasar

1. Imunisasi Bacillus Celmette-Guerin(BCG)


a. Fungsi
Imunisasi BCG berfungsi untuk mencegah penularan
Tuberkulosis (TBC) tuberkulosis disebabkan oleh sekelompok
bakteria bernama Mycobacterium tuberculosis complex. Pada
manusia, TBC terutama menyerang sistem pernafasan (TB
paru), meskipun organ tubuh lainnya juga dapat terserang
(penyebaran atau ekstraparu TBC). Mycobacterium
tuberculosis biasanya ditularkan melalui batuk seseorang.
Seseorang biasanya terinfeksi jika mereka menderita sakit paru-
paru dan terdapat bakteria didahaknya. Kondisi lingkungan
yang gelap dan lembab juga mendukung terjadinya penularan.
Penularan penyakit TBC terhadap seorang anak dapat terjadi
karena terhirupnya percikan udara yang mengandung bakteri
tuberkulosis. Bakteri ini dapat menyerang berbagai organ
tubuh, seperti paru-paru (paling sering terjadi), kelenjar getah
bening, tulang, sendi, ginjal, hati, atau selaput selaput otak
(yang terberat). Infeksi primer terjadi saat seseorang terjangkit
bakteri TB untuk pertama kalinya. Bakteri ini sangat kecil
ukurannya sehingga dapat melewati sistem pertahanan
mukosilier bronkus, dan terus berkembang.

Komplikasi pada penderitaan TBC, sering terjadi pada


penderita stadium lanjut. Berikut, beberapa komplikasi yang
bisa dialami:
Hemomtasis berat (pendarahan dari saluran nafas bawah) yang dapat
mengakibatkan kematian karena syok hipofolemik atau tersumbatnya jalan nafas.

1. Lobus yang tidak berfungsi akibat retraksibronchial.


2. Bronkiektasis (pelebaran bronkus setempat) dan fibrosis
(pembentukan jaringan ikat) pada proses pemulihan atau
retraksi padaparu.
3. Pneumotorak spontan (adanya udara di dalam rongga
pleura): kolaps spontan karena kerusakan jaringanparu.
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
5
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

4. Penyebaran infeksi ke organ lainnya seperti otak, tulang,


persendian, ginjal dan sebagainya.
5. Insufiensi kardiopulmoner.
Menurut Nufareni (2003), Imunisasi BCG tidak
mencegah infeksi TB tetapi mengurangi risiko TB berat seperti
meningitis TB atau TB miliar. Faktor-faktor yang
mempangaruhi efektifitas BCG terhadap TB adalah perbedaan
vaksin BCG, lingkungan, faktor genetik, status gizi dan faktor
lain seperti paparan sinar ultraviolet terhadap vaksin.

Cara pemberian dan dosis

Vaksin BCG merupakan bakteri tuberculosis bacillus


yang telah dilemahkan. Cara pemberiannya melalui suntikan.
Sebelum disuntikan, vaksin BCG harus dilarutkan terlebih
dahulu. Dosis 0,05 cc untuk bayi dan 0,1 cc untuk anak dan
orang dewasa. Imunisasi BCG dilakukan pada bayi usia 0-2
bulan, akan tetapi biasanya diberikan pada bayi umur 2 atau 3
bulan. Dapat diberikan pada anak dan orang dewasa jika sudah
melalui tes tuberkulin dengan hasil negatif.
Imunisasi BCG disuntikan secara intrakutan di daerah
lengan kanan atas. Disuntikan ke dalam lapisan kulit dengan
penyerapan pelan-pelan. Dalam memberikan suntikan
intrakutan, agar dapat dilakukan dengan tepat, harus
menggunakan jarum pendek yang sangat halus (10 mm,
ukuran 26). Kerjasama antara ibu dengan petugas imunisasi
sangat diharapkan, agar pemberian vaksin berjalan dengan
tepat.

Kontraindikasi

Imunisasi BCG tidak boleh diberikan pada kondisi:


Seorang anak menderita penyakit kulit yang berat atau menahun, seperti eksim,
furunkulosis, dansebagainya.

1. Imunisasi tidak boleh diberikan pada orang atau anak


yang sedang menderitaTBC.

Efek samping

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat


6
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Setelah diberikan imunisasi BCG, reaksi yang timbul


tidak seperti pada imunisasi dengan vaksin lain. Imunisasi
BCG tidak menyebabkan demam. Setelah 1-2 minggu
diberikan imunisasi, akan timbul indurasi dan kemerahan
ditempat suntikan yang berubah menjadi pastula, kemudian
pecah menjadi luka. Luka tidak perlu pengobatan khusus,
karena luka ini akan sembuh dengen sendirinya secara
spontan. Kadang terjadi pembesaran kelenjar regional diketiak
atau leher. Pembesaran kelenjar ini terasa padat, namun tidak
menimbulkandemam.

2. Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus)

Fungsi

Imunisasi DPT bertujuan untuk mencegah 3 penyakit


sekaligus, yaitu difteri, pertusis, tetanus. Difteri merupakan penyakit
yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria. Difteri
bersifat ganas, mudah menular dan menyerang terutama saluran
napas bagian atas. Penularannya bisa karena kontak langsung dengan
penderita melalui bersin atau batuk atau kontak tidak langsung
karena adanya makanan yang terkontaminasi bakteri difteri.
Penderita akan mengalami beberapa gejala seperti demam lebih
kurang 380 C, mual, muntah, sakit waktu menelan dan terdapat
pseudomembran putih keabu-abuan di faring, laring dan tonsil, tidak
mudahlepasdanmudahberdarah,lehermembengkaksepertileher sapi
disebabkan karena pembengkakan kelenjar leher dan sesak napas
disertai bunyi (stridor). Pada pemeriksaan apusan tenggorok atau
hidung terdapat kuman difteri. Pada proses infeksi selanjutnya,
bakteri difteri akan menyebarkan racun kedalam tubuh, sehingga
penderita dapat menglami tekanan darah rendah, sehingga efek
jangka panjangnya akan terjadi kardiomiopati dan miopati perifer.
Cutaneus dari bakteri difteri menimbulkan infeksi sekunder pada
kulitpenderita.
Difteri disebabkan oleh bakteri yang ditemukan di mulut,
tenggorokan dan hidung. Difteri menyebabkan selaput tumbuh
disekitar bagian dalam tenggorokan. Selaput tersebut dapat
menyebabkan kesusahan menelan, bernapas, dan bahkan bisa
mengakibatkan mati lemas. Bakteri menghasilkan racun yang dapat
menyebar keseluruh tubuh dan menyebabkan berbagai komplikasi
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
7
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

berat seperti kelumpuhan dan gagal jantung. Sekitar 10 persen


penderita difteri akan meninggal akibat penyakit ini. Difteri dapat
ditularkan melalui batuk dan bersin orang yang terkena penyakit ini.
Pertusis, merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh
kuman Bordetella Perussis. Kuman ini mengeluarkan toksin yang
menyebabkan ambang rangsang batuk menjadi rendah sehingga bila
terjadi sedikit saja rangsangan akan terjadi batuk yang hebat dan
lama, batuk terjadi beruntun dan pada akhir batuk menarik napas
panjang terdengar suara “hup” (whoop) yang khas, biasanya disertai
muntah. Batuk bisa mencapai 1-3 bulan, oleh karena itu pertusis
disebut juga “batuk seratus hari”. Penularan penyakit ini dapat
melalui droplet penderita. Pada stadium permulaan yang disebut
stadium kataralis yang berlangsung 1-2 minggu, gejala belum jelas.
Penderita menunjukkan gejala demam, pilek, batuk yang makin lama
makin keras. Pada stadium selanjutnya disebut stadium paroksismal,
baru timbul gejala khas berupa batuk lama atau hebat, didahului
dengan menarik napas panjang disertai bunyi “whoops”. Stadium
paroksismal ini berlangsung 4-8 minggu. Pada bayi batuk tidak khas,
“whoops” tidak ada tetapi sering disertai penghentian napas sehingga
bayi menjadi biru (Muamalah, 2006). Akibat batuk yang berat dapat
terjadi perdarahan selaput lendir mata (conjunctiva) atau
pembengkakan disekitar mata (oedema periorbital). Pada
pemeriksaan laboratorium asupan lendir tenggorokan dapat
ditemukan kuman pertusis (Bordetella pertussis).
Batuk rejan adalah penyakit yang menyerang saluran udara
dan pernapasan dan sangat mudah menular. Penyakit ini
menyebabkan serangan batuk parah yang berkepanjangan. Diantara
serangan batuk ini, anak akan megap-megap untuk bernapas.
Serangan batuk seringkali diikuti oleh muntah-muntah dan serangan
batuk dapat berlangsung sampai berbulan-bulan. Dampak batuk
rejan paling berat bagi bayi berusia 12 bulan ke bawah dan seringkali
memerlukan rawat inap dirumah sakit. Batuk rejandapat
mengakibatkan komplikasi seperti pendarahan, kejang-kejang,
radang paru-paru, koma, pembengkakan otak, kerusakan otak
permanen, dan kerusakan paru-paru jangka panjang. Sekitar satu
diantara 200 anak di bawah usia enam bulan yang terkena batuk rejan
akan meninggal. Batuk rejan dapat ditularkan melalui batuk dan
bersin orang yang berkena penyakitini.

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat


8
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi


kuman Clostridium tetani. Kuman ini bersifat anaerob, sehingga
dapat hidup pada lingkungan yang tidak terdapat zat asam (oksigen).
Tetanus dapat menyerang bayi, anak-anak bahkan orang dewasa.
Pada bayi penularan disebabkan karena pemotongan tali puat tanpa
alat yang steril atau dengan cara tradisional dimana alat pemotong
dibubuhi ramuan tradisional yang terkontaminasi spora kuman
tetanus. Pada anak-anak atau orang dewasa bisa terinfeksi karena
luka yang kotor atau luka terkontaminasi spora kuman tetanus,
kuman ini paling banyak terdapat pada usus kuda berbentuk spora
yang tersebar luas di tanah.
Penderita akan mengalami kejang-kejang baik pada tubuh
maupun otot mulut sehingga mulut tidak bisa dibuka, pada bayi air
susu ibu tidak bisa masuk, selanjutnya penderita mengalami kesulitan
menelan dan kekakuan pada leher dan tubuh. Kejang terjadi karena
spora kuman Clostridium tetani berada pada lingkungan anaerob,
kuman akan aktif dan mengeluarkantoksin yang akan
menghancurkan sel darah merah, toksin yang merusak sel darah putih
dari suatu toksin yang akan terikat pada syaraf menyebabkan
penurunan ambang rangsang sehingga terjadi kejang otot dan kejang-
kejang, biasanya terjadi pada hari ke 3 atau ke 4 dan berlangsung 7-
10 hari. Tetanus dengan gejala riwayat luka, demam, kejang
rangsang, risus sardonicus (muka setan), kadang-kadang disertai
perut papan dan opistotonus (badan lengkung) pada umur diatas 1
bulan.
Tetanus disebabkan oleh bakteri yang berada di tanah, debu
dan kotoran hewan. Bakteri ini dapat dimasuki tubuh melalui luka
sekecil tusukan jarum. Tetanus tidak dapat ditularkan dari satu orang
ke orang lain. Tetanus adalah penyakit yang menyerang sistem syaraf
dan seringkali menyebabkan kematian. Tetanus menyebabkan
kekejangan otot yang mula-mula terasa pada otot leher dan rahang.
Tetanus dapat mengakibatkan kesusahan bernafas, kejang-kejang
yang terasa sakit, dan detak jantung yang tidak normal. Karena
imunisasi yang efektif, penyakit tetanus kini jarang ditemukan di
Australia, namun penyakit ini masih terjadi pada orang dewasa yang
belum diimunisasi terhadap penyakit ini atau belum pernah disuntik
ulang (disuntik vaksin dosisbooster).

Cara pemberian dan dosis


Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
9
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Cara pemberian imunisasi DPT adalah melalui injeksi


intramuskular. Suntikan diberika pada paha tengah luar atau subkutan
dalam dengan dosis 0,5cc.
Cara memberikan vaksin ini, sebagai berikut:
Letakkan bayi dengan posisi miring diatas pangkuan ibu dengan seluruh
kakitelanjang

1. Orang tua sebaiknya memegang kakibayi


2. Pegang paha dengan ibu jari dan jaritelunjuk
3. Masukkan jarum dengan sudut 90derajat
4. Tekan seluruh jarum langsung ke bawah melalui kulit sehingga
masuk ke dalam otot. Untuk mengurangi rasa sakit, suntikkan
secarapelan-pelan.
Pemberian vaksin DPT dilakukan tiga kali mulai bayi umur 2
bulan sampai 11 bulan dengan interval 4 minggu. Imunisasi ini
diberikan 3 kali karena pemberian pertama antibodi dalam tubuh
masih sangat rendah, pemberian kedua mulai meningkat dan
pemberian ketiga diperoleh cukupan antibodi. Daya proteksi vaksin
difteri cukup baik yiatu sebesar 80-90%, daya proteksi vaksin
tetanus 90-95% akan tetapi daya proteksi vaksin pertusis masih
rendah yaitu 50-60%, oleh karena itu, anak-anak masih
berkemungkinan untuk terinfeksi batuk seratus hari atau pertusis,
tetapi lebihringan.

Efek samping

Pemberian imunisasi DPT memberikan efek samping ringan


dan berat, efek ringan seperti terjadi pembengkakan dan nyeri pada
tempat penyuntikan dan demam, sedangkan efek berat bayi
menangis hebat kerana kesakitan selama kurang lebih empat jam,
kesadaran menurun, terjadi kejang, ensefalopati, dansyok.

Imunisasi campak

a. Fungsi
Imunisasi campak ditujukan untuk memberikan kekebalan
aktif terhadap penyakit campak. Campak, measles atau rubelal
adalah penyakit virus akut yang disebabkan oleh virus campak.
Penyakit ini sangat infeksius, menular sejak awal masa prodromal
sampai lebih kurang 4 hari setelah munculnya ruam. Infeksi
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
10
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

disebarkan lewat udara(airborne).


Virus campak ditularkan lewat infeksi droplet melalui udara,
menempel dan berkembang biak pada epitel nasifaring. Tiga hari
setelah infasi, replikasi dan kolonisasi berlanjut pada kelenjar limfe
regional dan terjadi vitemia yang pertama. Virus menyebar pada
semua sistem retikuloendotelial dan menyusul viremia kedua setelah
5-7 hari dari infeksi awal. Adanya giant cells dan proses peradangan
merupakan dasar patologik ruam dan infiltrat peribronchial paru.
Juga terdapat udema, bendungan dan perdarahan
yangtersebarpadaotak.Kolonisasidanpenyebaranpadaepiteldan kulit
menyebabkan batuk, pilek, mata merah (3C = coryza, cough and
conjuctivitis) dan demam yang makin lama makin tinggi. Gejala
panas, batuk, pilek makin lama makin berat dan pada hari ke 10
sejak awal infeksi (pada hari penderita kontak dengan sumber
infeksi) mulai timbul ruam makulopapuler warna kemerahan. Virus
juga dapat berbiak pada susunan syaraf pusat dan menimbulkan
gejala klinik ensefalitis. Setelah masa konvalesen menurun,
hipervaskularisasi mereda dan menyebabkan ruam menjadi semakin
gelap, berubah menjadi desquamasi dan hiperpigmentasi. Proses ini
disababkan karena pada awalnya terdapat perdarahan perivaskuler
dan infiltrasilimfosit.

Cara pemberian dandosis

Pemberian vaksin campak hanya diberikan satu kali, dapat


dilakukan pada umur 9-11 bulan, dengan dosis 0,5 CC. Sebelum
disuntikan, vaksin campak terlebih dahulu dilarutkan dengan pelarut
steril yang telah tersedia yang derisi 5 ml cairan pelarut. Kemudian
suntikan diberikan pada lengan kiri atas secara subkutan. Cara
pemberian:
Atur bayi dengan posisi miring di atas pangkuan ibu dengan seluruh
lengantelanjang.

1. Orang tua sebaiknya memegang kaki bayi, dan gunakan jari-jari


tangan untuk menekan ke atas lenganbayi.
2. Cepat tekan jarum ke dalam kulit yang menonjol ke atas dengan
sudut 45derajat.
3. Usahakan kestabilan posisijarum.

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat


11
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Efek samping

Hingga 15 % pasien dapat mengalami demam ringan dan


kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah
vaksinasi.

Kontraindikasi

Pemberian imunisasi tidak boleh dilakukan pada orang


yang mengalami immunodefisiensi atau individu yang diduga
menderita gangguan respon imun karena leukimia, dan limfoma.

4. Imunisasi Polio
Fungsi

Merupakan imunisasi yang bertujuan mencegah penyakit


poliomyelitis. Pemberian vaksin polio dapat dikombinasikan dengan
vaksin DPT. Terdapat 2 macam vaksin polio:
Inactivated Polio Vaccine (IPV = Vaksin Salk), mengandung virus polio yang
telah dimatikan dan diberikan melaluisuntikan.

1. Oral Polio Vaccine (OPV = Vaksin Sabin), mengandung vaksin


hidup yang telah dilemahkan dan diberikan dalam bentuk pil atau
cairan.
Bentuk trivalen (Trivalen Oral Polio Vaccine; TOPV)
efektif melawan semua bentuk polio, sedangkan bentuk
monovalen (MOPV) efektif melawan satu jenispolio.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan terserang-


poliomyelitis antara lain dikarenakan malnutrisi, tonsilektomi,
kurangnya sanitasi lingkungan, karena suntikan dan juga virus
bisa ditularkan melalui plasenta ibu, sedangkan antibodi yang
diberikan pasif melalui plasenta tidak dapat melindungi bayi
secara adekuat.
b. Cara pemberian dan dosis :
Imunisasi dasar polio diberikan 4 kali (polio I, II, III dan IV)
dengan interval tidak kurang dari 4 minggu. Imunisasi ulangan
diberikan 1 tahun setelah imunisasi polio IV, kemudian pada saat
masuk SD (5-6 tahun) dan pada saat meninggalkan SD (12 tahun).
Di Indonesia umumnya diberikan vaksin Sabin. Vaksin ini diberikan
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
12
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

sebanyak 2 tetes (0,1 ml) langsung kemulut anak atau dengan atau
dengan menggunakan sendok yang berisi air gula. Setiap membuka
vial baru harus menggunakan penetes (dropper) yang baru. Cara
pemakaian:
Orang tua memegang bayi dengan lengan kepala di sangga dan dimiringkan
kebelakang.

1. Mulut bayi dibuka hati-hati menggunakan ibu jari atau dengan


menekan pipi bayi denganjari-jari.
2. Teteskan dengan 2 tetes vaksin dari alat tetes ke dalamlidah.
Jangan biarkan alat tetes menyentuh bayi.
c. Efek samping
Pada umunya tidak terdapat efek samping. Efek samping
berupa paralisis yang disebabkan oleh vaksin jarang terjadi.

Kontraindikasi

Pemberian imunisasi polio tidak boleh dilakukan pada


orang yang menderita defisiensi imunitas. Tidak ada efek yang
berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang
sedang sakit. Namun, jika ada keraguan, misalnya sedang
menderita diare, maka dosis ulang dapat diberikan setelah
sembuh.

Imunisasi hepatitis B

d. Fungsi
Imunisasi hepatitis B, ditujukan untuk memberi tubuh
berkenalan terhadap penyakit hepatitis B, disebakan oleh virus
yang telah mempengaruhi organ liver (hati). Virus ini akan
tinggal selamanya dalam tubuh. Bayi-bayi yang terjangkit virus
hepatitis berisiko terkena kanker hati atau kerusakan pada hati.
Virus hepatitis B ditemukan didalam cairan tubuh orang yang
terjangkit termasuk darah, ludah dan air mani.

Cara pemberian dan dosis

Imunisasi diberikan tiga kali pada umur 0-11 bulan


melalui injeksi intramuskular. Kandungan vaksin adalah HbsAg
dalam bentuk cair. Terdapat vaksin Prefill Injection Device (B-
PID) yang diberikan sesaat setelah lahir, dapat diberikan pada
Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat
13
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

usia 0-7 hari. Vaksin B-PID disuntikan dengan 1 buah HB PID.


Vaksin ini, menggunakan Profilled Injection Device (PID),
merupakan jenis alat suntik yang hanya diberikan pada bayi.
Vaksin juga diberikan pada anak usia 12 tahun yang dimasa
kecilnya belum diberi vaksin hepatitis B. Selain itu orang –orang
yang berada dalam rentan risiko hepatitis B sebaiknya juga diberi
vaksin ini.
Cara pemakaian:
Buka kantong alumunium atau plastik dan keluarkan alat plastik PID

1. Pegang alat suntik PID pada leher dan tutup jarum dengan
memegang keduanya diantara jari telunjuk dan jempol, dan
dengan gerakan cepat dorong tutup jarum ke arah leher.
Teruskan mendorong sampai tidak ada jarak antara tutup
jarum danleher.
2. Buka tutup jarum, tetap pegang alat suntik pada bagian leher
dan tusukan jarum pada anterolateral paha secara
intremuskular, tidak perlu dilakukanaspirasi.
3. Pijat reservior dengan kuat untuk menyuntik, setelah
reservior kempis cabut alatsuntik.

e. Efek samping
Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan
pembengkakan disekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang
terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari.

Kontraindikasi

Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Sama halnya


seperti vaksin- vaksin lain, vaksin ini tidak boleh diberikan
kepada penderita infeksi berat yang disertai kejang.

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat


14
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembinaan


Kesehatan Lingkungan dan pemberian Imunisasi masih menjadi masalah
di Puskesmas Glugur Darat. Masalah yang terkait dengan Kesehatan
Lingkungan yaitu kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya menjaga lingkungan bersih dan sehat, serta
pentingnya menggunakan jamban sehat.

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat


15
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular


khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yang
diberikan kepada tidak hanya anak sejak bayi hingga remaja tetapi juga
pada dewasa. Jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
yaitu TBC (Tuberculosis), difteri, pertusis, tetanus, polio, influenza,
demam tifoid, hepatitis, meningitis, pneumokokus, mmr ((mumps
measles rubella), rotavirus, varisela dan hepatitis A .

7.2. Saran

1. Bagi petugas kesehatan :


a. Meningkatkan kinerja petugas puskesmas yang berkontribusi pada
program Kesling dan pemberian Imunisasi.
b. Meningkatkan informasi kesehatan secara langsung maupun melalui
media massa dan media sosial terkait dengan Kesling dan pemberian
Imunisasi.
c. Memberikan Penyuluhan rutin kepada masyarakat terutama kepada
para ibu yang memliki bayi atau balita baik secara individu maupun
kelompok.
d. Dapat melakukan pelatihan kader posyandu sehingga kader juga
dapat melakukan penyuluhan kepada masyarkat.

2. Bagi masyarakat :
a. Berpartisipasi dalam kegiatan kesehatan dalam upaya meningkatkan
kesehatan.
b. Pentingnya kesadaran masyarakat untuk mendukung program
pemerintah dalam hal pemberian imunisasi dasar lengkap kepada
bayi dan balita.
c. Memanfaatkan puskesmas sebagai fasilitas kesehatan terdepan untuk
memperoleh informasi mengenai kesehatan dalam upaya
meningkatkan pengetahuan, kemampuan untuk meningkatkan
kesehatan.

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat


16
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN

Laporan Kegiatan di UPT Puskesmas Glugur Darat


17

Anda mungkin juga menyukai