Anda di halaman 1dari 44

MINI PROJECT 

 
PENGETAHUAN MENGENAI
KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KENALI BESAR KOTA JAMBI
Oleh :
dr. Zulha Annisa Ichwan

Program Internship Dokter Indonesia


Puskesmas Kenali Besar
Periode 27 September – 17 November 2021
LATAR BELAKANG
+ Menurut WHO (2002), Indonesia menempati urutan kelima dalam konsumsi rokok di
dunia.
+ Lebih dari 40,3 juta anak Indonesia berusia 0-14 tahun terpapar asap rokok di
lingkungannya
+ Diperkirakan hingga menjelang 2030 kematian akibat merokok akan mencapai 10 juta
pertahunnya dan di negara berkembang diperkirakan tidak kurang 70% kematian yang
disebabkan oleh rokok
+ Penetapan Kawasan Tanpa Rokok merupakan upaya perlindungan untuk masyarakat
terhadap resiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan tercemar asap rokok.
+ Penetapan Kawasan Tanpa Rokok ini diselenggarakan di fasilitas pelayanan kesehatan,
tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum,
tempat kerja, tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan, untuk melindungi masyarakat
yang ada dari asap rokok
Perumusan Masalah
• Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, diperoleh rumusan
masalah yaitu “Bagaimana pengetahuan mengenai Kawasan Tanpa Rokok
(KTR) di Wilayah Kerja Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi?”.

Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan mengenai Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di
Wilayah Kerja Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi
2. Tujuan Khusus
Mengetahui bagaimana pengetahuan masyarakat mengenai Kawasan Tanpa
Rokok (KTR) di Wilayah Kerja Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi.
Manfaat
1.Manfaat Teoritik
• Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi atau masukan untuk
penelitian yang berkaitan dengan pengetahuan mengenai Kawasan Tanpa Rokok.
2.Manfaat Metodologik
• Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan bagaimana pengetahuan
masyarakat mengenai Kawasan Tanpa Rokok
3.Manfaat Aplikatif
• Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang bagaimana
tingkat pengetahuan masyarakat mengenai Kawasan Tanpa Rokok di wilayah kerja
Puskesmas Kenali Besar dan dapat dijadikan pertimbangan dalam membuat
kebijakan-kebijakan di bidang kesehatan di masa mendatang khususnya dalam
upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative terkait kasus kebiasaan
merokok di Kota Jambi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan
Definisi

• Menurut teori (Notoatmodjo, 2012) pengetahuan adalah suatu hasil pengindraan


manusia atau hasil tahu seseorang tersebut didapatkan pada obyek melalui indra
yang dimiliki yaitu mata, telinga, hidung, perabaan, dan sebagainya.

Tingkatan Pengetahuan

• Tahu (Know)
• Memahami (Comphehension)
• Aplikasi (Application)
• Analisis (Analysis)
• Sintesis (Synthesis)
• Evaluasi (Evaluation)
Cara Memperoleh
Jenis-Jenis Pengetahuan
Pengetahuan
• Pengetahuan Langsung • Cara tradisional atau non
(Immediate) ilmiah
• Pengetahuan Tak Langsung i. Cara coba salah (trial and
(Mediate) error)
• Pengetahuan Indrawi ii.Cara kekuasaan atau
(Perceptual) otoritas
• Pengetahuan Konseptual iii.Berdasarkan pengalaman
(Conceptual) pribadi
iv.Melalui jalan pikiran
• Cara modern atau cara
ilmiah
Proses Pengetahuan

1)Kesadaran (Awareness) merupakan menyadari dalam arti mengetahui


terlebih dahulu terhadap suatu stimulasi atau obyek.
2)Merasa (Interest) merupakan tertarik terhadap suatu obyek sehingga
muncul suatu sikap obyek.
3)Menimbang-nimbang (Evaluation) adalah mempertimbangkan baik atau
tidaknya stimulasi yang telah ada bagi dirinya. Hal ini berarti sikap
responden sudah lebih baik lagi terhadap stimulasi.
4)Mencoba (Trial) adalah subyek mulai mencoba untuk melakukan apa
yang dikehendaki.
5)Adaptasi (Adaptation) adalah subyek beradaptasi dengan berperilaku
baru dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikap terhadap stimulasi.
Faktor yang Faktor Internal Pendidikan
Mempengaruhi
Pengetahuan Pekerjaan

Usia

Faktor Eksternal Informasi/ media


masa
Sosial, budaya
dan ekonomi
Kawasan Tanpa Rokok (KTR) adalah ruangan atau arena yang
dinyatakan dilarang untuk kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi,
ataupun penggunaan rokok

Area bebas rokok harus menjadi norma dimasyarakat. Alasan pengembangan


KTR adalah

• melindungi anak-anak dan bukan perokok dari risiko bahaya rokok bagi
kesehatan,
• mencegah rasa tidak nyaman, bau dan kotoran dari ruang merokok,
• membantu mengembangkan iklim opini bahwa tidak merokok adalah
perilaku yang lebih normal, dan
• mengurangi konsumsi rokok dengan menciptakan lingkungan yang
mendorong perokokuntuk mengurangi rokok bahkan berhenti sama sekali
dari merokok
Kerangka Teori
Faktor Internal:
- Pendidikan
- Pekerjaan
- Usia
 

Pengetahuan
Faktor Eksternal:
- Informasi/media
massa
- Sosial budaya
- Ekonomi
  Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber: (Teori Notoatmodjo, 2010)
Kerangka Konsep
Variabel
Independen:  

  Variabel
- Pendidikan Dependen:
- Pekerjaan Pengetahuan
- Usia mengenai
- Informasi kawasan tanpa
- Sosial budaya, rokok
 
ekonomi  
 

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Diagnosis dan Intervensi Komunitas Mengenai


Pengetahuan Mengenai Kawasan Tanpa Rokok di Wilayah Kerja Puskesmas Kenali
Besar Kota Jambi
BAB 3
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian

• Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Penelitian


dengan metode deskriptif merupakan metode penelitian yang
digunakan untuk menggambarkan masalah yang terjadi pada masa
sekarang atau yang sedang berlangsung.

Populasi dan Sampel

• Populasi pada penelitian ini adalah orang yang merokok dalam


cakupan wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar pada tanggal 1
November – 3 November 2021 yang berjumlah 20 orang. Sampel
diambil secara accidental sampling.
Instrumen Penelitian

• Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah


kuesioner yang diberikan pada masyarakat di lingkungan
kerja Puskesmas Kenali Besar dan dibagikan pada saat
pasien yang datang berobat saat pelayanan di puskesmas.

Variabel Penelitian

• Variabel penelitian ini adalah pengetahuan masyarakat


tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Prosedur Penelitian

1.Persiapan penelitian
2.Pelaksanaan penelitian
a.Pengambilan data kuesioner di wilayah kerja
Puskesmas Kenali Besar.
b.Pencatatan dan pengolahan data penelitian.
3. Pelaporan penelitian
• Seluruh hasil penelitian dan analisis data
dilaporkan sesuai format laporan penelitian.
Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

• Data diperoleh dari kuesioner yang diberikan pada masyarakat


di lingkungan kerja Puskesmas Kenali Besar dan dibagikan
pada saat pasien datang berobat saat pelayanan di puskesmas.
Data kemudian diolah dalam bentuk tabel frekuensi.

Tempat dan Waktu Penelitian

• Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas


Rawasari dengan jadwal penelitian sebagai
berikut.
BAB 4
HASIL
KARAKTERISITIK RESPONDEN
+ Hasil analisis ini disajikan melalui bentuk tabel dan diagram yang diambil dari
data karakteristik responden yang terdiri dari 20 orang yang merokok di wilayah
kerja Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi
+ Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin dan Usia pada 20 orang yang merokok di
wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar
+  

Jenis Kelamin
Usia

41 - >50 tahun
20%
21-30 tahun
40%
31-40 tahun
40%

laki-laki perempuan

+ Berdasarkan Gambar 4.1, Menunjukkan bahwa seluruh jenis kelamin responden adalah laki-laki
sebanyak 20 responden (100%). Menunjukkan bahwa usia terbanyak pada usia 21-30 tahun dan 31-
40 tahun sebanyak 4 responden (40%)
+ Analisis Univariat
+Hasil analisis data ditampilkan dalam bentuk tabel berdasarkan variabel-variabel dalam
kuesioner yang dijawab 20 responden pada bulan November 2021.
+Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Usia 20 orang yang merokok di wilayah kerja Puskesmas
Kenali Besar

Usia Frekuensi Persentase (%)


21-30 tahun 4 40%
31-40 tahun 4 40%
41- > 50 tahun 2
20%
 
Total 10 100%

Berdasarkan Tabel 4.1, menunjukkan bahwa usia responden usia 21-30 tahun dan 31-40
tahun sebanyak 4 responden (40%) dan usia 41 - > 50 tahun sebanyak 2 responden (20%)
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pekerjaan pada 20 orang yang merokok di
wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar

Usia Frekuensi Persentase (%)

Tidak bekerja 0 0
Non-Formal 14 70%
Formal 6
30%
 

Total 20 100%

+Berdasarkan Tabel 4.2, menunjukkan bahwa tingkat pekerjaan responden yang berkerja non-
formal yaitu 14 responden (70%) dan yang bekerja formal yaitu 6 responden (30%)
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan pada 20 orang yang
merokok di wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar

Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

Rendah 5 50%
Menengah 5 50%
Tinggi
0 0%
Total 10 100%

Berdasarkan Tabel 4.3 didapatkan bahwa tingkat pendidikan pada


responden yaitu Rendah dan Menengah sama sebanyak 5 responden (50%).
 
+Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Ekonomi pada 20 orang yang merokok di
wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar

Ekonomi Frekuensi Persentase (%)

Rendah 10 50%
Cukup 10 50%

Total 10 100%

Berdasarkan Tabel 4.4 didapatkan bahwa tingkat ekonomi rendah dan cukup sama
banyak.sebanyak 10 responden (50%)
+Tabel 4.5 Distribusi Responden Mengenai Pengetahuan Kawasan Tanpa
Rokok pada 20 orang yang merokok di wilayah kerja Puskesmas Kenali
Besar

Pengetahuan Frekuensi Persentase


(%)
Baik 2 10%
Buruk 18 90%
Total 20 100%

Berdasarkan Tabel 4.5 didapatkan hasil bahwa sebanyak 18 responden (90%) memiliki pengetahuan
Buruk mengenai Kawasan Tanpa Rokok.
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Sumber Informasi pada 20 orang
yang merokok di wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar

Sumber Informasi Frekuensi Persentase (%)

Baik 0 0%

Buruk 20 100%
Total 20 100%

+Berdasarkan Tabel 4.6 didapatkan bahwa jumlah responden yang Buruk


mengenai sumber informasi sebanyak 10 responden (100%)
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Sosial Budaya pada 20 orang yang
merokok di wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar

Sosial Budaya Frekuensi Persentase (%)

Baik 18 90%
Buruk 2 10%

Total 20 100%

+Berdasarkan Tabel 4.7 didapatkan bahwa jawaban responden terbanyak Sosial Budaya yaitu Baik sebanyak 9 responden
(90%).
PENDIDIKAN EKONOMI SOSIAL BUDAYA

Rendahnya tingkat Pendapatan yang


pendidikan Tidak ada
rendah dibawah UMR
masalah
Tidak mampu Keterbatasan
meneruskan pendidikan
pendidikan

Jarak rumah kesekolah


tingkat tinggi
Tidak ada biaya (SMA,Universitas)
sulit di jangkau PENGETAHUAN MENGENAI
KAWASAN TANPA ROKOK
(KTR) DI WILAYAH KERJA
Tabel 4.3.1. PUSKESMAS KENALI
kurangnya petugas BESAR KOTA JAMBI
Fishbone Kurangnya Pendidikan
dan tidak adanya penyuluhan mengenai  
pelatihan Kawasan tanpa rokok
 

Kurangnya
Kurangnya
keterampilan anggota
keluarga binaan penyuluhan mengenai
Kawasan tanpa rokok

Anggota keluarga binaan Tidak ada


bekerja di bagian sector Buruknya paparan
masalah
non formal informasi pada
masyarakat

PEKERJAAN INFORMASI USIA


+ Tabel 4.3.2. Tabel Alternatif Pemecahan Masalah dan Rencana Intervensi pada masyarakat di Wilayah
Kerja Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi
Menetapkan Kegiatan Operasional
• Konsep acara Persiapan
• Menentukan waktu pelaksanaan penyuluhan.
• Mempersiapkan konsep acara dan media yang akan digunakan.
• Pelaksanaan
• Penyuluhan dilaksanakan pada pukul 09.00 WIB di tempat yang sudah ditentukan.
• Peserta penyuluhan dipersilakan untuk berkumpul pada waktu dan jam yang telah
ditentukan.
• Acara penyuluhan dilaksanakan menggunakan media informasi dalam bentuk power
point.
• Acara berakhir pada pukul 11.00 WIB.
• Waktu dan Tempat
• Acara penyuluhan dilaksanakan pada hari Rabu, 03 November di Kantor Lurah Bagan
Pete dan berlangsung pukul 09.00–11.00 WIB.
BAB 5
KESIMPULAN
DAN SARAN
Area Masalah
+“Pengetahuan Mengenai Kawasan Tanpa Rokok di
Wilayah Kerja Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi .”
Akar Penyebab Masalah
1.Keterbatasan biaya keluarga untuk meneruskan
pendidikan ke jenjang selanjutnya
2.Jarak rumah kesekolah tingkat tinggi (SMA,
Universitas) sulit di jangkau
3.Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap Kawasan
tanpa rokok
4.Kurangnya petugas penyuluhan mengenai Kawasan
tanpa rokok
Alternatif Pemecahan Masalah
1.Memberikan saran untuk meningkatkan keadaan
ekonomi responden
2.Memberikan penyuluhan tentang pentingnya
pendidikan
3.Memberikan pengetahuan tentang Kawasan tanpa rokok
4.Membentuk kader khusus untuk program sosialisai
Kawasan tanpa rokok
Kurangnya Jangka pendek Memberikan penyuluhan
kepedulian tentang pentingnya Kawasan
masyarakat tanpa rokok (KTR)
terhadap
Kawasan Tanpa
Rokok
Menengah Mengusulkan kader untuk
memantau perkembangan
Kawasan tanpa rokok setelah
penyuluhan.

Jangka panjang Menyarankan puskesmas agar


diadakan kegiatan penyuluhan
rutin mengenai Kawasan tanpa
rokok
Intervensi yang Dilakukan
1.Memberi penyuluhan kesehatan kepada masyarakat
mengenai pengetahuan tentang Kawasan tanpa rokok
2.Memberi dorongan kepada masyarakat untuk
memperhatikan keadaan sekitar dan menegur jika ada
yang merokok tidak pada tempatnya
3.Memberikan saran kepada tokoh masyarakat untuk saling
mengingatkan antarwarganya mengenai dampak buruk
dari merokok di sembarang tempat
SARAN

Bagi Kader

Diharapkan kader dapat memantau perkembangan dari


pelaksanaan Kawasan tanpa rokok
Bagi Masyarakat

• Masyarakat diharapkan agar saling mengingatkan mengenai dampak


buruk merokok dan bisa saling bergotong-royong demi mewujudkan
lingkungan yang bebas asap rokok

Bagi Puskesmas Kenali Besar

a.Puskesmas diharapkan dapat memberikan penyuluhan secara rutin


dan merangkul seluruh masyarakat agar dapat memahami Kawasan
tanpa rokok
b.Puskesmas diharapkan dapat meningkatkan pemantauan kepada
masyarakat yang belum pernah mendapat penyuluhan agar lebih
optimal dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
Kawasan Tanpa Rokok sehingga menciptakan lingkungan yang
sehat.
SOSIALISASI KAWASAN TANPA
ROKOK DI KANTOR LURAH
BAGAN PETE

Anda mungkin juga menyukai