F.5
PROGRAM P2M
PUSKESMAS PLAOSAN
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT
oleh :
dr. HILDA POETRIKA ARIEN
Mengetahui,
Dokter Pendamping Dokter Pelaksana
Halaman Judul i
Lembar Pengesahan... ii
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN.. 1
A. Latar Belakang. 1
B. Permasalahan di masyarakat ......... 2
BAB II PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI.. 3
BAB III PELAKSANAAN... 4
BAB IV MONITORING DAN EVALUASI.. 5
Dokumentasi...... iv
Lampiran Kuisioner. v
Lampiran Leaflet.. vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit TBC (Tuberkulosis) merupakan penyakit kronis (menahun) yang telah
lama dikenal masyarakat luas dan ditakuti karena menular. Namun demikan TBC dapat
disembuhkan dengan meminum obat anti TB dengan betul yaitu teratur sesuai petunjuk
dokter atau petugas kesehatan lainnya.
Penyakit TBC muncul kembali ke permukaan dengan meningkatnya kasus TBC
di negara-negara maju atau industri. Pada tahun 2007 di seluruh dunia terdapat 8 juta
kasus terinfeksi dan 3 juta kasus meninggal. TBC umumnya menyerang golongan usia
produktif dan golongan sosial ekonomi rendah sehingga berdampak pada pemberdayaan
sumber daya manusia yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Negara. Di
kawasan Asia Tenggara data WHO menunjukan bahwa TBC membunuh sekitar 2.000
jiwa setiap hari. Dan sekitar 40 persen dari kasus TBC di dunia berada di kawasan Asia
Tenggara. Dua di antara tiga negara dengan jumlah penderita TBC terbesar di dunia yaitu
India dan Indonesia berada di wilayah ini. Indonesia berada di bawah India dengan
jumlah penderita terbanyak di dunia diikuti Cina di peringkat kedua
Setelah hampir 10 tahun menduduki peringkat ke-3 dunia untuk jumlah penderita
Tuberkolosis pada tahun 2011 ini Indonesia turun peringkat ke-5. Penurunan peringkat
ini termasuk salah satu pencapaian target MDGs tahun 2010 khusus untuk TB. Tingginya
angka kematian akibat TB Paru diakibatkan oleh kurangnya kontrol masyarakat terhadap
pengobatan TB paru yang disebabkan rendahnya sikap serta pengetahuan masyarakat
terhadap pengobatan TB Paru
Tujuan utama pengendalian TB Paru adalah menurunkan insidens TB Paru dan
menurunkan prevalensi TB Paru serta angka kematian akibat TB Paru sedikitnya 70%
kasus TB Paru dan diobati melalui program DOTS (Directly Observed Treatment
Shortcource Chemotherapy) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh
Pengawas Menelan Obat (PMO) dan sedikitnya 85% tercapai succes rate. DOTS adalah
strategi penyembuhan TB Paru jangka pendek dengan pengawasan secara langsung.
Diharapkan bagi penderita TB Paru untuk meningkatkan pengetahuan dengan
mengikuti penyuluhan berkala untuk membina dan meningkatkan kepercayaan, sikap
positif sehingga dengan sikap positif akan terbentuk tindakan dalam pencegahan TB Paru
tersebut serta dapat memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efesien terhadap
pencegahan potensi penularan TB paru dengan memberikan penyuluhan tentang
bagaimana cara dari penularan dari bakteri dari TB Paru.
Pengetahuan dan sikap juga menentukan perilaku pasien. Perilaku merupakan
suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Oleh karena itu dalam hal
pengobatan dan pencegahan penularan penyakit Tuberkulosis paru (TBC paru) yang
dilakukan oleh keluarga sangatlah berperan supaya tidak terjadi penularan dalam anggota
keluarga lainnya. Akan tetapi penyakit Tuberkulosis paru (TBC paru) dapat dicegah
dengan berbagai cara yaitu dengan hidup sehat (makan makanan bergizi, istirahat cukup,
olah raga teratur, hindari rokok, alkohol, obat bius dan hindari stres), bila batuk mulut
ditutup, jangan meludah di sembarang tempat serta menerapkan strategi DOTS (Directly
Observed Treatment, Shortcourse)
Dari keterangan koordinator program TB Paru puskesmas Plaosan bahwa
ditemukan penderita dengan kasus penyakit TB Paru setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan
warga bersikap apatis dan tidak memperhatikan kesehatan dirinya tentang tanda dan
gejala yang dialami dan menganggap hal tersebut hanya masalah biasa, sehingga warga
tidak peduli dalam pencegahan dan pengobatannya Selain itu ada beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya penyakit TB Paru salah satunya yaitu pengetahuan warga
tentang penyakit TB Paru yang masih kurang ditandai dengan pola kebiasaaan warga
yang merokok sehingga perlu ditingkatkanya pengatahuan sikap dan tindakan warga
terhadap pencegahan TB paru
Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari beberapa warga tentang
perilaku terhadap pencegahan TB paru masih kurang diakibatkan pengetahuan akan
penularan TB masih sangat rendah dimana warga mengatakan pasien yang mengalami
TB Paru sering melihat meludah sembarang dan saat berbicara warga tidak
memperhatikan jarak sehingga resiko penularan lebih besar. Keluarga yang mengalami
penderita TB paru memiliki perilaku yang buruk terhadap pola hidup yang buruk dimana
keluarga masih menggunakan alat alat makan yang bergantian
Hal ini disebabkan karena pengetahuan yang kurang mendukung terhadap pola
hidup sehat. Sikap anggota keluarga yang tidak menasehati kepada pasien agar tidak
meludah sembarangan masih sering terjadi, artinya lebih banyak dibiarkan pasien TBC
meludah sembarangan. Gambaran kondisi tersebut perlu adanya dilakukan pendidikan
kesehatan mengenai cara penanggulangan penyakit TBC sehingga warga dapat terhindar
dari penyakit TBC
B. PERMASALAHAN Di MASYARAKAT
Berdasarkan hasil data cakupan PKP Program P2M oleh petugas puskesmas
plaosan tahun 2016 Desa Dadi khususnya tentang TB Paru BTA Positif
didapatkan target pencapaianya baru 1 atau 20,41 % dari target 5 atau 100%
BAB II
PERENCANAAN dan PEMILIHAN INTERVENSI
Setelah dilakukan pre test penulis mengadakan penyuluhan dan memberikan materi
dalam waktu 15 menit. Materi yang disampaikan meliputi : (1) Pengertian TB Paru (2) Bahaya
TB paru (3) Tanda tanda TB paru (4) Cara penularan TB paru (5) Cara perawatan penderita TB
Paru (6) Pencegahan TB paru
Setelah diberikan pertanyaan pre test dan post test berupa kuisioner dapat disimpulkan
bahwa pada saat diberikan kuisioner pre test banyak peserta yang menjawab salah. Hal imi
menunjukan peserta masih kurang memahami dan mengerti tentang penyakit TB Paru
Sedangkan setelah diberikan materi peserta sudah banyak menjawab pertanyaan dengan
benar. Hal ini menunjukkan peserta sudah banyak yang mengerti tentang materi yang telah
disampaikan. Peserta memberikan respon yang baik terhadap materi penyuluhan yang diberikan
sehingga tingkat pengetahuan semakin meningkat serta masyarakat dapat waspada terhadap
penyakkit TB Paru.
DOKUMENTASI
LEMBAR KUISIONER
PRE TEST
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
a. Paru paru
b. Kulit
c. Hati
2. Menurut anda apakah Tuberkulosis paru dapat menular dari alat makan ?
a. Ya
b. Tidak
c. Guna guna
4. Menurut anda apakah penyakit tuberkulosis paru dapat menular ?
a. Ya
b. Tidak
a. Ya
b. Tidak
a. 6 bulan
b. 10 bulan
a. Udara
b. Pakaian
c. Makanan/minuman
GRAFIK HASIL PRE TEST
16
14
12
10
8 BENAR
SALAH
0
SOAL 1 SOAL 2 SOAL 3 SOAL 4 SOAL 5 SOAL 6 SOAL 7
Keterangan :
1. Soal (1) yang menjawab benar 14 orang yang menjawab salah 6 orang.
2. Soal (2) yang menjawab benar 15 orang yang menjawab salah 5 orang
3. Soal (3) yang menjawab benar 12 orang yang menjawab salah 8 orang
4. Soal (4) yang menjawab benar 13 orang yang menjawab salah 7 orang
5. Soal (5) yang menjawab benar 15 orang yang menjawab salah 5 orang
6. Soal (6) yang menjawab benar 12 orang yang menjawab salah 8 orang
7. Soal (7) yang menjawab benar 14 orang yang menjawab salah 6 orang
LEMBAR KUISIONER
POST TEST
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
a. Tempat keluar masuknya udara segar sehinga ruangan tidak pengap dan segar
c. Sebagai hiasan
2. Menurut anda manfaaat sinar matahari pagi terhadap ruangan rumah adalah ?
a. Menutup mulut dan hidung saat pasien TB paru batuk atau bersin
b. Mengisolasi pasien
a. Udara
b. Pakaian
GRAFIK HASIL POST TEST
20
18
16
14
12
10 BENAR
SALAH
8
0
SOAL 1 SOAL 2 SOAL 3 SOAL 4 SOAL 5 SOAL 6 SOAL 7
Keterangan :
Setelah diberikan materi tentang TB Paru peserta diberikan soal post test yang terdiri dari 7
pertanyaan . Berikut hasil post test :
1. Soal (1) yang menjawab benar 17 orang yang menjawab salah 3 orang.
2. Soal (2) yang menjawab benar 18 orang yang menjawab salah 2 orang
3. Soal (3) yang menjawab benar 14 orang yang menjawab salah 6 orang
4. Soal (4) yang menjawab benar 16 orang yang menjawab salah 4 orang
5. Soal (5) yang menjawab benar 16 orang yang menjawab salah 4 orang
6. Soal (6) yang menjawab benar 14 orang yang menjawab salah 6 orang
7. Soal (7) yang menjawab benar 15 orang yang menjawab salah 5 orang
SASARAN PENYULUHAN
DAN
Keterangan :
Narasumber dan pembina desa didampingi oleh kader desa memberikan pengetahuan tentang
penyakit TB khususnya tentang pencegahan, penularan dan pengobatan penyakit TB Paru.
KEADAAN LINGKUNGAN RUMAH PENDERITA TB PARU