PUSKESMAS KRAKSAAN
PUSKESMAS PAJARAKAN
DESEMBER 2017 - APRIL 2018
Oleh :
dr. Nike Mirah Melinda
dr. Cindy Claudia Virginia
dr. Aldiola Perdana
dr.Nur Rosyid Raharjo
dr. Nurginasih
Pendamping : dr. Syaiful
Kegiatan upaya meningkatkan pencegahan dan penularan penyakit TB paru bagi pasien
PKM Kraksaan.
Dilaksanakan :Kamis, 11 Januari 2018
Pukul :08.00-10.00 WIB
Tempat : Puskesmas Kraksaan
Petugas Puskesmas : 4 orang
Dokter Internship : 2 orang
Jumlah Peserta : 44 orang
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI
4.1. Monitoring
Penyuluhan berjalan dengan cukup lancar serta peserta penyuluhan koperatif dalam
menanggapi materi yang disampaikan.
4.2. Evaluasi
Diharapkan petugas kesehatan dapat melakukan Home visite pada penderita TB paru
untuk melakukan pengecekan faktor risiko terjadinya penularan, jika ada keluarga
lainnya yang berisiko terjangkit TB paru segera di periksa.
Diharapkan pasien TB paru memiliki pemahaman tentang pengobatan TB paru yang
membutuhkan waktu lama sehingga dapat menyelesaikan pengobatannya dan dinyatakan
sembuh, serta paham tentang pencegahan kekambuhan dan penularan penyakit TB paru
sehingga pasien harus tau gejala-gejala awal dan gejala kambuhnya TB paru.
Jika terdapat anak-anak disekitar lingkungan pasien TB paru segera di tindak lanjutkan
minimal dengan melakukan scoring TB anak.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, yakni
kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru-paru atau di berbagai organ tubuh
lainnya.
Penyakit ini sering terkait dengan faktor lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat,
kumuh, miskin, serta terdapat sumber penular aktif.
Kasus TBC di Indonesia menempati urutan ketiga terbesar di dunia setelah India dan
China dengan jumlah penderita sekitar 10% dari total jumlah penderita TBC di dunia.
5.2.Saran
Puskesmas sebagai pelayanan pertama kesehatan pada masyarakat dapat mengontrol dan
memonitoring kasus serta pengawasan pasien saat mengonsumsi obat TB sehingga tidak
mudah terjadi kasus resisten,
Diharapkan fasilitas pelayanan kesehatan tidak hanya melakukan upaya kuratif terhadap
kasus TB paru tetapi dapat juga melakukan promosi kesehatan dan upaya pencegahan
TB paru.
Puskesmas juga perlu melakukan koordinasi program antara petugas TB paru dengan
staf puskesmas yang lain seperti bagian gizi untuk peningkatan status gizi masyarakat
agar memiliki imunitas yang tinggi dan tidak rentan terhadap penyakit infeksi.
Lakukan penyampaian informasi kepada masyarakat bahwa pengobatan TB di
Puskesmas diberikan secara gratis sehingga tidak ada alasan pasien untuk tidak berobat.
DAFTAR PUSTAKA