Keterampilan
Diagnostik
Manajemen
Neonatus
Bayi
Anak
Penyegaran
Masalah
Remaja
Tinjauan Pustaka
Istimewa
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi: An. AM datang ke IGD RSUK Tebet diantar oleh ibu dan neneknya dengan keluhan uta
menerus sepanjang hari tidak bergantung dari cuaca dingin, posisi ataupun aktivitas. OS juga mengal
pernah mengalami keluhan yg sama sebelumnya, riwayat kontak TB disangkal, BAK dan BAB dalam
Kesadaran Compos Mentis GCS E4M6V5
N: 150x/menit isi dan tegangan cukup, reguler Rr: 62 x/menit, S: 40,2 C, SpO 2: 93%
Tinjauan Pustaka
Cara
membahas:
Diskusi
Data pasien:
Riset
Presentasi dan
diskusi
Telp:
Kasus
Audit
Pos
An. AM datang ke IGD RSUK Tebet diantar oleh ibu dan neneknya dengan keluhan utama batuk s
sepanjang hari tidak bergantung dari cuaca dingin, posisi ataupun aktivitas. OS juga mengalami d
mengalami keluhan yg sama sebelumnya, riwayat kontak TB disangkal, BAK dan BAB dalam bat
2. Riwayat Pengobatan:
OS sudah dibawa ke Puskesmas 2 minggu sebelumnya dengan keluhan batuk dan demam, sudah p
7. Riwayat imunisasi (disesuaikan dengan pasien dan kasus): imunisasi dasar hingga usia 5 bulan diakui le
P: SN vesikuler simetris kanan dan kiri, wheezing (-/-), rhonki (+/+) basah halus diseluruh lapang
Abdomen: buncit, simetris, supel, NTE (-), H/L tidak teraba membesar, perkusi timpani,
BU (+) normal.
Ekstremitas: Tangan: akral hangat (+/+), oedem (-/-), sianosis (-/-), CRT <2
Kaki
Pemeriksaan Laboratorium
Hb: 11,5 g/dL
Eritrosit: 4,69juta/uL
Ht: 35%
Leukosit: 19.190/uL
Trombosit: 381.000/uL
Widal (-)
Daftar Pustaka: (diberi contoh, MEMAKAI SISTEM HARVARD,VANCOUVER, atau MEDIA ELEKTR
1. Behrman., Kliegmann., Arvin. 2000. Nelson Ilmu Kesehatan Anak. Ed 15. Jakarta: EGC.
2. World Health Organization. Pneumonia: The Forgotten Killer of Children. Geneva: World Health Organizatio
3. Said M. Pneumonia. Dalam: Rahajoe N, Supriyatno B, Setyanto DB. Buku Ajar Respirologi Anak. Edisi perta
Hasil Pembelajaran:
1. Anamnesis yang mengarah pada diagnosis dan menyingkirkan diagnosis banding.
2. Pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk mengarahkan diagnosis kerja dan menyingkirkan
diagnosis banding.
3. Menentukan diagnosis kerja dan diagnosis banding serta merencanakan pemeriksaan lebih
lanjut untuk meneggakkan diagnosis pasti.
4. Tatalaksana awal bronkopneumoni terutama penanganan hiperpireksia dan sesak pada Instalasi
Gawat Darurat di Rumah Sakit tipe D, dan rencana rawat inap untuk pemberian antibiotik
adekuat
1. Subyektif:
An. AM datang ke IGD RSUK Tebet diantar oleh ibu dan neneknya dengan keluhan
utama batuk sejak 24 hari SMRS. Batuk berdahak namun dahak seperti tertahan tidak
bisa dikeluarkan hingga OS terkadang tampak sesak dan muntah sesekali. Batuk terus
menerus sepanjang hari tidak bergantung dari cuaca dingin, posisi ataupun aktivitas.
OS juga mengalami demam tinggi, demam turun saat diberikan penurun panas,
kemudian kembali tinggi dalam beberapa jam. Pilek disangkal, riwayat alergi dan
asma disangkal, belum pernah mengalami keluhan yg sama sebelumnya, riwayat
kontak TB disangkal, BAK dan BAB dalam batas normal, riwayat kehamilan,
kelahiran dan tumbuh kembang dalam batas normal. Saat ini OS masih ASI eksklusif
dan belum diberikan makanan tambahan. OS sudah dibawa ke Puskesmas 2 minggu
sebelumnya dengan keluhan batuk dan demam, sudah pernah 1x di inhalasi di
puskesmas, diberikan obat batuk dan penurun demam, namun hingga saat ini keluhan
belum berkurang dan terus berulang.
Dalam hal ini penting untuk memberikan tatalaksana awal untuk menurunkan suhu tubuh OS
segera dan penatalaksaan sesak di IGD, stabilisasi tanda vital OS dan inform consent rencana
rawat inap ke orangtua pasien.
2.
Objektif:
Pada pemeriksaan fisik didapatkan :
Hiperpireksia suhu tubuh 40,2C
Takipnea frekuensi napas 62x/menit
rhonki (+/+) basah halus diseluruh lapang paru.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan:
Leukositosis, leukosit darah 19.190/uL
3. Assessment:
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan
laboratorium mengarah kepada Bronkopneumonia.
DD/ Bronkiolitis.
Diperlukan pemeriksaan rontgen thoraks, pemerikaan allergen, dan kultur bakteri darah untuk
menentukan diagnosis pasti dan menyingkirkan diagnosis bandingnya.
4. Plan:
Non Medika Mentosa
Rencana rujuk untuk rawat inap karena kamar penuh di RSUK Tebet
O2 pernasal kanul 1 lpm
Stabilisasi tanda vital
Rontgen thoraks AP
Medikamentosa
IVFD KaEN 1B 500cc 20 tpm
Paracetamol sup 125mg
Inhalasi Ventolin + Nacl 2cc
7