Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

F.5. Upaya Surveillance , Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular


Dan Tidak Menular

Oleh :
dr. Edi Saefudin

PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SOOKO


PERIODE INTERNSIP 3 MARET- 2 JULI 2016
MOJOKERTO
2016

A. NAMA KEGIATAN
Home Visite Pasien Tuberculosis Paru
B. LATAR BELAKANG
Tuberkulosis (TB) merupakan penyebab kematian ke-3 terbanyak di
Indonesia. Diperkirakan pada tahun 2008 ada 535.000 kasus baru dan dari
kasus tersebut 88.113 orang meninggal karena TB. Penyakit TB dapat
disembuhkan jika pasien menelan obat secara teratur selama 6-8 bulan sesuai
petunjuk dokter.
Pengobatan TB membutuhkan waktu lama. Terbatasnya informasi
mengenai TB dan masih adanya stigma tentang TB di masyarakat, efek
samping obat sehingga ada kemungkinan pasien tidak patuh dalam menelan
obat. Selain hal itu, kebersihan lingkungan rumah juga menjadi faktor
berkembangnya penyakit TB. Rumah yang kurang pencahayaan dan sanitasi
yang buruk dapat membuat kuman TB hidup dan berkembang.
C. PERMASALAHAN
Fokus permasalahan kesehatan lingkungan pada pasien TB adalah kebersihan
rumah sehat serta perilaku hidup bersih dan sehat yang masih kurang.
Kebersihan lingkungan rumah dan PHBS sangat mempengaruhi tingkat
kesembuhan pasien TB. Kuman TB mudah berkembang pada kondisi rumah
yang lembab, kurang pencahayaan, sirkulasi udara kurang serta lingkungan
yang kotor. Selain itu kurangnya PHBS pada pasien TB juga sering kami
dapati.
D. PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI
Metode intervensi yang dipilih adalah penyuluhan dan kunjungan rumah
pasien TB yang dipilih secara acak. Melalui inspeksi langsung kondisi rumah
dan penyuluhan, diharapkan terdapat peningkatan pengetahuan, sikap dan
perilaku pasien.
E. PELAKSANAAN
Pelaksanaan kunjungan rumah dilakukan pada 3 Mei 2016 pukul 09.00,
bertempat di rumah pasien Tn S, di desa Jampirogo. Dari hasil inspeksi
kondisi rumah pasien, masih belum memenuhi kriteria rumah sehat. Dinding
dan lantai rumah terbuat dari bahan kedap air. Namun langitlangit rumah
terbuat dari anyaman bambu, sehingga ruangan rumah terasa pengap dan

lembab. Ventilasi udara berasal dari jendela utama yang terdapat di ruangan
rumah. Ventilasi sering dibuka sehingga rumah terkena cahaya matahari dan
udara segar. Namun demikian di kamar tidur pasien, baik ventilasi maupun
pencahayaan oleh sinar matahari kurang.
Inspeksi PHBS pasien didapati pasien sering meludah di sembarang
tempat. Selain itu bila batuk, pasien tidak menutup mulut dan hidung. Oleh
karena itu, diberikan penyuluhan singkat mengenai syarat rumah sehat serta
PHBS yang mendukung kesembuhan pasien.
F. MONITORING DAN EVALUASI
Acara berjalan dengan baik dan lancar. Pasien memahami penyuluhan
yang kami berikan. Evaluasi hasil penyuluhan dilakukan dalam jangka
panjang.
G. DOKUMENTASI

H. KOMENTAR UMPAN BALIK

Peserta

Pendamping

dr. Edi Saefudin

dr. Herry Boediyono

Anda mungkin juga menyukai