Anda di halaman 1dari 30

Pencegahan &

Pengobatan Infeksi Virus


KELOMPOK 6 : ANASTIASA TIARA (191148201065)
AYU CHRISTINE ERIKA (191148201070)
KATARINA KENING WEKING (191148201080)
Pencegahan infeksi virus
Infeksi virus merupakan penyakit atau gangguan yang isebabkan oleh masuknya virus kedalam
tubuh manusia. Berdasarkan lokasi yang terkena infeksi terdapat beberapa jenis infeksi virus
yaitu :
Infeksi saluran pernapasan
Infeksi saluran pencernaan
Infeksi otak dan saraf
Infeksi kulit
Pencegahan infeksi virus
Pengertian prinsip pencegahan infeksi
Suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
resiko penularan infeksi yang disebabkan mikroorganisme
dari lingkungan klien .
Dengan tujuan mengurangi terjadinya infeksi dan
memberikan perlindungan terhadap klien,
Beberapa inveksi virus dapat dicegah dengan
mendapatkan vaksin yang berfunhgsi meransang system
kekebalan tubuh.
Selain pemberian vaksin, pemberian immunoglobulin,
bagian dari plasma darah yang mengandung antibody
yang berperan melawan penyakit.
Pencegahan infeksi virus
Istirahat yang cukup
untuk memperbaiki sel-
sel tubuh yang rusak
Pencegahan infeksi virus

Menghindari kontak
Memakai perlengkapan
langsung dengan orang
pelindung
yang terinfeksi
Pencegahan infeksi virus
Melakukan aktivitas Makanan makanan yang
yang sehat bergizi dan matang
Pencegahan infeksi virus

Menjaga kebersihan
diri dan lingkungan
Pencegahan infeksi virus
Pemberian vaksin
Meransang system
kekebalan tubuh untuk
melawan penyakit
Pengobatan Infeksi virus
Pengobatan infeksi virus
Pengobatan infeksi virus berbeda-beda tergantung pada jenis infeksi virus yang terjadi. Contoh
infeksi virus pada saluran pernapasan dan selarun pencernaan, biasanya infeksi akan akan sembuh
dengan sendirinya dalam 1-2 minggu bila daya tahan tubuh baik. Pengobatan yang diberikan hanya
untuk mengurangi gejala yang terjadi saja tidak untuk menghilangkan virusnya.
Namun obat dapat diberikan jika mengalami gejala seperti :
Antiemetik untuk mengatasi mual
Dekongstan untuk mengobati pilek atau hidung terumbat
Loperamide untuk menangani diare
Parasetamol dan obat antiimflamasi nonsteroid untuk menurunkan demam dan mengurangi nyeri
Pengobatan Infeksi virus
Contoh infeksi virus :
Rabies : Infeksi virus yang menyerang otak dan system saraf. Pengobatan belum ada cara yang pasti untuk mengatasi
rabies. Namun penanganan dapat dilakukan sejak pasien tergigit hewan penular. Penanganan berupa pemberian
imunologlobin atau vaksin anti rabies. Pemberian vaksin untuk membantu tubuh melawan virus.
Cacar air : infeksi yang disebabkan virus varicella zoster yang ditandai ruam kemurahan yang berisi cairan yang sangat
gatal. Pengobatan dilakukan untuk mengurangi keparahan gejala yang dialami penderita bisa dengan atau tanpa obat.
Ada beberapa penobatan mandiri yang dapat dilakukan yaitu : Perbanyak minum dan mengonsusmsi makanan yang
lembut, tidak menggaruk ruam atau luka cacar air, mengenakn pakaian berbahan lembut dan ringan. Sebagai upaya
pencegahan dapat dilakukan vaksinasi cacar.
Influenza : infeksi virus yang menyerang, tenggorokan, hidung dan paru-paru. Tandanya demam, sakit kepala, pilek,
hidung tersumbat, serta batuk. Pengobatan pelega prtnafasan, obat batuk, obat anti imflamasi non steroid, analgesic
dan antivirus.
Campak : infeksi yang disebabkan oleh virus yang dapat menular dengan tanda munculnya ruam kemerahan pada
tubuh. Pengobatan campak dapat sembuh secara perlahan setelah beberapa hari. Namun untuk membantu meredakan
gejala penderita dapat perbanyak minum air putih dan minum obat Pereda nyeri.
Gejala infeksi virus
Gejala
Infeksi virus menunjukan gejala yang berbeda, tergantung organ yang yang terkna infeksi dan
jenis virus yang menginfeksi. Pada umumnya gejala jika kita terinfeksi virus adalah demam. Gejala
infeksi virus sering kaki timbul mendadak dan berlangsung selama 1-2 minggu. Gejala lain seperti
batuk, mual, nyeri tenggorokan, batuk-batuk, gangguan kulit atau nyeri pada bagian tubuh yang
lain.
Kemoterapi virus pada saluran pernafasan
nfeksi saluran pernapasan akut adalah infeksi yang mengganggu fungsi
I

pernapasan. Kondisi ini dapat berefek terhadap:


Sistem napas atas, yang dimulai dengan sinus dan berakhir pada pita suara.
Sistem napas bawah yang dimulai dari pita suara dan berakhir di paru-paru.
Penyebab infeksi saluran pernapasan akut bisa berupa virus maupun bakteri.
Virus :
- Rhinovirus - Adenovirus
- Virus Coxsackie - Virus parainfluenza
- Respiratory syncytial virus - Human metanopneumovirus
- corona virus
Kemoterapi virus pada saluran pernafasan

Pemeriksaan penunjang
Jika infeksi dicurigai berada pada saluran pernapasan bagian bawah, serangkaian pemeriksaan
berikut bisa dianjurkan oleh dokter:
X-ray atau CT scan untuk memeriksa kondisi dari paru-paru Anda.
Pulse oximetry untuk mengecek jumlah oksigen yang ada di peredaran darah.
Swab hidung atau mulut.
Pemeriksaan sampel dahak penderita untuk memastikan apakah penyebab infeksi ini berupa
virus atau bakteri.
Kemoterapi virus pada saluran pernafasan
Pengobatan infeksi saluran pernapasan akut di bawah ini bertujuan untuk meredakan gejala yang dialami oleh
penderita:

•Obat penghilang rasa sakit serta penurun panas, seperti acetaminophen atau ibuprofen.
•Obat antihistamin guna mengurangi lendir dari mukosa hidung atau meredakan hidung tersumbat.
Contohnya, difenhidramin.
•Semprotan hidung dekongestan. Pada penderita dewasa, dapat diberikan obat tetes atau semprotan
dekongestan hingga 5 hari. Namun obat ini tidak dianjurkan untuk anak di bawah usia 6 tahun.
•Obat antibiotik jika penyakit ini disebabkan oleh bakteri.
•Tetes hidung ipratropium untuk mengurangi produksi lendir di hidung
•Tetes hidung oxymetazoline untuk mengurangi penyumbatan hidung
•Obat batuk
•Obat kortikosteroid, seperti dexamethasone dan prednisone
Pada anak yang mengalami penyumbatan dan spasme saluran pernapasan atas, dokter biasanya
memberikan terapi uap menggunakan obat epinefrin.
Pada kasus infeksi yang berat, dokter bisa menganjurkan rawat inap. Dengan ini, penderita bisa
mendapatkan cairan lewat infus, obat-obatan suntik dan penanganan saat terjadi komplikasi.

Karena sebagian besar infeksi saluran pernapasan atas maupun bawah disebabkan oleh virus,
kondisi ini biasanya tidak memerlukan penanganan spesifik dan bisa sembuh sendiri. Namun
Anda bisa mempercepat penyembuhan dengan istirahat yang cukup dan meningkatkan asupan
cairan.
Kemoterapi virus pada hati
Kemoterapi merupakan tindakan untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi mengandung
risiko mempercepat progresi virus hepatitis B yang awalnya tidak aktif.

"Dalam obat-obatan kemoterapi biasanya terdapat imunosupresan yang mengandung steroid


yang bisa membangunkan virus hepatitis B,"
Hepatitis merupakan penyakit peradangan pada organ hati manusia. Penyebabnya beragam.
Bisa karena virus, bakteri, obat-obatan, alkohol, dan zat berbahaya lain.
Obat antiviral
Ini termasuk obat-obatan yang dapat
secara langsung mempengaruhi virus dan
menyebabkan kematiannya, sementara
berbeda dengan interferon, mereka
mempengaruhi virus itu sendiri, dan bukan
reproduksinya. Obat-obatan yang paling
umum termasuk Ribavirin, Vidarabin, tri-
thiocidine.
Terapi imunosupresif
Terapi imunosupresif (sistem kekebalan yang menekan) tidak diragukan lagi efektif dalam jenis
hepatitis lain (beracun, autoimun), tetapi merupakan batu sandungan bagi penggunaannya
dalam hepatitis virus. Bagaimanapun, secara teoritis, hanya sistem kekebalan yang dapat
menghancurkan virus, semua obat-obatan hanyalah "pembantu". Di sisi lain, dalam beberapa
kasus sistem kekebalan menyebabkan hati jauh lebih berbahaya daripada virus itu sendiri. Hal ini
disebabkan oleh perkembangan reaksi autoimun yang diarahkan ke jaringan seseorang. Oleh
karena itu, dalam kasus proses inflamasi yang diucapkan, resep prednisolon dan / atau
azothioprine dalam kombinasi dengan obat antivirus yang kuat dapat dibenarkan.
Terapi Pemodelan Imun

Jenis terapi ini bertujuan untuk normalisasi kerja sistem kekebalan tubuh, termasuk
penghapusan kegagalan yang mengarah pada pengembangan proses autoimun. Obat-obatan ini
tidak memiliki penghambatan yang signifikan atau efek merangsang pada sistem kekebalan
tubuh.
Obat-obatan seperti D-penicillamine, natrium nukleat, sediaan thymus (thymalin, thymagen,
dll.) Dirujuk ke obat imunomodulasi.
Penggunaan hepatoprotectors pada pasien dengan hepatitis virus kronis tetap tidak kurang
kontroversial.
Kemoterapi Infeksi Virus Herpes
Herpes adalah kelompok virus yang dapat
menyebabkan infeksi pada manusia, yang
umumnya ditandai dengan kulit kering, luka
lepuh, atau luka terbuka yang berair.
Adanya riwayat kontak dengan penderita
infeksi virus ini, dan memiliki sistem kekebalan
tubuh yang sedang lemah adalah faktor yang
bisa meningkatkan risiko seseorang terinfeksi
virus herpes.
Kapan harus ke dokter ?
Lakukanlah pemeriksaan ke dokter jika
mengalami gejala-gejala herpes, terutama
seperti blister (lesi kulit seperti melepuh
berukuran kecil dan berwarna abu kemerahan
yang dapat pecah dan mongering dalam
beberapa hari) pada kulit yang tidak diketahui
penyebabnya.
Selain itu, infeksi yang parah dan komplikasi
lebih mudah terjadi pada seseorang dengan
sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Khusus ibu hamil, harus melakukan konsultasi
dengan dokter, untuk mencegah virus menular
pada bayi.
Pengobatan atau Kemoterapi
Pada umumnya, luka dan lepuhan akibat herpes dapat sembuh dengan
sendirinya dalam waktu 2 – 4 minggu. Hanya saja, virus masih mungkin tetap
ada di dalam tubuh penderita tanpa menimbulkan keluhan atau gejala.
Hingga kini, belum ada metode pengobatan yang dapat menghilangkan virus
herpes dari dalam tubuh.
Fokus pengobatan ataupun kemoterapi herpes adalah untuk membantu
meredakan infeksi atau keluhan, mencegah penularan, serta menurunkan risiko
terjadinya komplikasi.
Jenis Obat Yang Digunakan
Beberapa obat-obatan antivirus dapat
digunakan untuk mengatasi infeksi virus
herpes, antara lain :
Acyclovir
Valacyclovir
Famciclovir
Upaya Pemulihan Secara Mandiri
Selain obat antivirus, ada beberapa hal yang Kompres ruam kulit dengan air hangat atau
bisa dilakukan untuk meredakan infeksi dan air dingin
mempercepat pemulihan akibat infeksi virus
herpes, yaitu : Gunakan pakaian dalam berbahan katun

Konsumsi paracetamol atau ibuprofen Gunakan pakaian longgar dan terbuat dari
sebagai obat pereda nyeri bahan yang lembut

Tidak menggunakan obat oles antibiotik, Menjaga kebersihan ruam dan luka, terutama
karena akan memperlambat proses agar tetap kering, ini akan mengurangi risiko
penyembuhan ruam terkena infeksi bakteri.

Gunakan air suam kuku untuk mandi Jika cairan dalam ruam merembes ke luar,
kompres dingin selama 20 menit beberapa kali
sehari agar kebersihannya tetap terjaga.
Kemoterapi Infeksi Virus HIV
HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah suatu
jenis virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh manusia.
Virus ini rentan ditularkan dari manusia ke
manusia, terutama jika melakukan gaya hidup yang
tidak sehat.
Salah satu penyakit yang ditimbulkan akibat infeksi
virus HIV adalah AIDS (Acquired Immune
Deficiency Syndrome). Ketika seseorang sudah
mengalami AIDS, maka tubuh tidak lagi memiliki
kemampuan untuk melawan infeksi yang
ditimbulkan.
Pengobatan atau Kemoterapi
Sampai saat ini, belum ada obat khusus untuk menyembuhkan HIV maupun AIDS, namun
ada jenis obat yang memperlambat perkembangan virus, yaitu ARV (antiretroviral) yang
secara dramatis dapat memperlambat bertambah parahnya penyakit, serta mencegah
infeksi sekunder dan komplikasi.

ARV bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan
diri, dan mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4.
Jenis Obat Yang Digunakan
Beberapa jenis obat ARV, antara lain :
Efavirenz
Etravirine
Nevirapine
Lamivudine
Zidovudine
Selama mengonsumsi obat antiretroviral, Menunda pengobatan hanya akan membuat
dokter akan memonitor jumlah virus dan sel virus terus merusak system kekebalan tubuh
CD4 untuk menilai respons pasien terhadap dan meningkatkan risiko penderita HIV
pengobatan. terserang AIDS.
Pemeriksaan hitung sel CD4 akan dilakukan Pengobatan HIV perlu dilakukan secara
tiap 3 – 6 bulan. bertahap dan berlangsung dalam durasi yang
cukup lama.
Pemeriksaan HIV RNA dilakukan sejak awal
pengobatan, dilanjutkan tiap 3 – 4 bulan Konsumsi ARV juga harus sesuai petunjuk
selama masa pengobatan. dokter, karena konsumsi obat yang terlewat
hanya akan membuat virus HIV berkembang
Pasien harus segera mengonsumsi ARV begitu lebih cepat dan memperburuk kondisi
didiagnosis menderita HIV, agar pengidap.
perkembangan virus HIV dapat dikendalikan.
Penemuan Metode Kemoterapi
Oleh sekelompok ilmuwan dari kota New York,
Amerika Serikat, dengan penelitian yang
diprakarsai oleh Dr. Ekaterina Dadachova, Ph.D,
ditemukan sebuah metode terapi menggunakan
radiasi dosis tinggi, menyerupai kemoterapi yang
digunakan untuk penderita kanker. Metode yang
tengah dikembangkan ini disebut dengan
Radioimmunotherapy (RIT).
Metode RIT ini terbukti dapat membunuh sel-sel
yang terinfeksi virus HIV yang terdapat dalam
sampel darah penderita AIDS. Radionuklida yang
digunakan dalam metode RIT dapat mentransfer
radiasi hanya pada sel-sel yang terinfeksi virus
HIV tanpa merusak sel-sel lain disekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai