Anda di halaman 1dari 2

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Dede Apriansyah


………………………………………………………………………………………..

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 020610514


………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4211/Hukum Agraria


………………………………………………………………………………………..

Kode/Nama UPBJJ : 16/PEKANBARU


………………………………………………………………………………………..

Masa Ujian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
JAWABAN SOAL
Yang mendasari kasus sengketa lahan di atas akibat tidak tertibnya adminitrasi
pertanahan. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi terkait pentingnya sertifikat tanah.
Badan Pertanahan Nasional harus ada program dalam upaya sertipikasi nasional dan catur
tertib pertanahan. Lewat cara ini, bisa mencegah sertifikat ganda, sertifikat fiktif, dan
sengketa pertanahan lainnya. Pemahaman lama dari masyarakat umum terhadap
Letter C dan D ataupun girik sebagai tanda bukti kepemilikan hak atas tanah
sudah tidak relevan lagi. 113 Setelah UUPA terbentuk dan Peraturan Nomor 10
Tahun 1961 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dijalankan, hanya Sertipikat Hak atas
Tanah yang diakui dalam hukum agraria Indonesia sebagai tanda bukti hak atas
tanah. Pasal 32 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah menyatakan : Sertipikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku
sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang
termuat di dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan
data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan. Dengan
demikian secara yuridis formil Letter C dan D ataupun Girik tidak lagi diakui oleh
Badan Pertanahan nasional secara umum dan Kantor Pertanahan setempat secara
khusus sebagai tanda bukti hak atas tanah. Sehingga Letter C dan D ataupun Girik
tidak memiliki kekuatan hukum sebagai bukti kepemilikan atas tanah yang sah.
Pihak Kantor Pertanahan juga menyatakan bahwa hal serupa telah ditegaskan
kembali dalam UU Nomor 12 1985 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor
12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan bangunan yang menyebutkan bahwa yang
dikenal sebagai Letter C dan D ataupun Girik hanya merupakan surat keterangan
pembayaran atau pelunasan pajak bumi dan bangunan dan bukan sebagai bukti
kepemilikan hak atas tanah.

Anda mungkin juga menyukai