Anda di halaman 1dari 31

Hubungan Variasi Gen Antioksidan

Enzimatik dengan Stres Oksidatif


Thomas Aquino Kinantyo Tungga
2011 060 004

BAB I
PENDAHULU
AN

Latar Belakang
Penyakit degeneratif penyakit yang
disebabkan karena terjadinya kerusakan
struktur / fungsi jaringan
Meningkat terutama di negara miskin dan
berkembang
WHO Indonesia: peringkat ke-5 se-Asia
Tenggara
Penyakit degeneratif dapat dipengaruhi oleh
berbagai hal, diantaranya adalah stres
oksidatif

Latar Belakang
Stres oksidatif kejadian ketidak seimbangan
produksi radikal bebas dan antioksidan
Tingkat stres oksidatif dipengaruhi oleh
berbagai faktor, salah satunya adalah peran
genetik
Antioksidan enzimatik dapat membantu
mencegah terjadinya penyakit akibat radikal
bebas
Polimorfisme membuat pencegahan tersebut
tidak dapat berfungsi.

Rumusan
Masalah
Adakah hubungan variasi gen antioksidan enzimatik
dengan kejadian stres oksidatif

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan tentang hubungan
variasi gen antioksidan enzimatik dengan kejadian
stres oksidatif
Tujuan Khusus
Mengetahui berbagai variasi gen pada produksi
antioksidan enzimatik dalam tubuh
Mengetahui pengaruh variasi gen terhadap produksi
antioksidan enzimatik dan kadar radikal bebas
Mengetahui pengaruh variasi gen terhadap penyakit
akibat stres oksidatif

Manfaat
Penelitian
Bagi Bidang Akademik
Meningkatkan pengetahuan akademis
mengenai hubungan variasi gen antioksidan
enzimatik dengan stres oksidatif
Bagi Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat
tentang variasi gen terhadap kesehatan

BAB II
Tinjauan
Pustaka

Penyakit degeneratif fungsi fisiologis organ


tubuh yang menurun akibat proses penuaan
(Arteriosklerosis, kanker, jantung, KV, DM, dan
osteoarthritis)
Sekitar 80% kematian (28 juta) terjadi di negara
berpenghasilan rendah dan menengah
Insiden penyakit tidak menular pada tahun 2008
sebesar 63% dari kematian global (36 juta dari 57
juta), dan 18 juta diantaranya adalah perempuan
WHO Indonesia peringkat ke-5 se-Asia
Tenggara

Tabel 1. Distribusi penyebab kematian menurut kelompok penyakit di


Indonesia, SKRT 1995, SKRT 2001, Riskesdas 2007

Faktor risiko PTM: perubahan gaya hidup


tidak sehat (merokok, kurang aktivitas fisik,
makanan lemak dan kalori, dan konsumsi
alkohol)
Penyakit degeneratif disebabkan
pencemaran lingkungan, depresi, dan stres
oksidatif.

Stres oksidatif ketidakseimbangan antara


produksi radikal bebas dan antioksidan
dalam tubuh yang menyebabkan kerusakan
jaringan
Radikal bebas sebuah molekul tidak stabil
yang menyebabkan kerusakan oksidatif
dengan mencuri elektron dari molekul
disekitarnya mengganggu aktivitas sel-sel
tubuh

Proses metabolisme aerob sistem oksidasi


biologi menghasilkan radikal bebas / Reactive
Oxygen Species (ROS) = 2,5% dari total
kebutuhan oksigen / 3,4 kg/hari
Produksi ROS me jika dipicu oleh: sinar
rontgen dan UV, hipoksia dan hiperoksia, obat,
polutan, dan senyawa kimia lain
Radikal superoksida dan oksida nitrat (NO)
untuk merangsang pertahanan antioksidan
dalam sel dengan bertindak sbg molekul sinyal.

Reaksi dari NO dan O2 menghilangkan efek


vasodilatasi NO memberikan kontribusi
bagi pean stres oksidatif
NO juga dapat mengalami auto-oksidasi
untuk membentuk NO2 dan NO3 yang terlibat
dalam pean radikal bebas dan stres
oksidatif dalam tubuh
Jika produksi radikal bebas >> kemampuan
antioksidan intrasel untuk menetralkannya
maka kelebihan radikal bebas sangat
potensial menyebabkan kerusakan sel.

Antioksidan setiap zat yang mengurangi /


menghambat kerusakan yang disebabkan
oleh oksidasi radikal bebas
Fungsi antioksidan = melindungi dari potensi
berbahaya radikal bebas
Antioksidan = antioksidan enzimatik dan
non-enzimatik
Antioksidan enzimatik SOD, katalase dan
glutation peroksidase
Antioksidan non-enzimatik vitamin A, C, E

Contoh bahan makanan sumber antioksidan =


apel, tomat, dan teh hijau.
Faktor yg mempengaruhi produksi antioksidan =
usia, jenis kelamin, dan hormon.
Usia mempengaruhi kemunduran fungsi
tubuh, termasuk kekakuan pembuluh darah
Bertambahnya usia penurunan fungsi
hormon estrogen dan testosteron

Katalase berfungsi untuk mendetoksifikasi


hidrogen peroksida dan berbagai molekul
lain dengan cara mengkatalisis

Katalase banyak ditemukan dalam eritrosit,


ginjal, limfe, pankreas, otak, jantung,
adiposa, kelenjar adrenal dan konsentrasi
terbanyak terdapat pada hati

SOD mengkatalis dismutasi radikal anion superoksida


menjadi hidrogen peroksida.

Aktivitas SOD dihambat oleh H2O2 maka dalam kerjanya


SOD sangat membutuhkan katalase
SOD banyak ditemukan pada kelenjar adrenalin,
ginjal,darah, limfa, pankreas, hati, usus, ovarium, otak
dan timus.

Sistem glutation peroksidase terdiri dari


beberapa komponen, diantaranya enzim
glutation peroksidase, glutation reduktase,
kofaktor glutation (GSH), dan Nicotinamide
Adenosine Dinucleotide Phosphate (NADPH)
efektif menghilangkan hidrogen peroksida.
Penelitian menyatakan GSH memiliki
kemampuan sebagai antioksidan untuk
menghambat radikal bebas dengan fungsi
secara umum sebagai buffer redoks, dan
kofaktor enzim GPX

Bukti terbaru mengungkapkan bahwa GSH


berperan penting pada DM
Konsentrasi senyawa antioksidan dalam
sistem biologis harus cukup untuk mencegah
akumulasi molekul pro-oksidan / sering
disebut sebagai stres oksidatif
Faktor yang menyebabkan stres oksidatif
me diantaranya puasa, OR, psikis, dan
inflamasi, serta peran genetik penting
sebagai penyebab stres oksidatif

Genetik = sebuah istilah yang mengacu


pada gen, unit dasar hereditas biologi yang
terdapat pada kromosom, dan mengarahkan
pengembangan dan fungsi dari seorang
individu.
Genom manusia diperkirakan mengandung
21.500 gen yang berbeda
> 6.980 gen diketahui lokasinya dalam
kromosom termasuk penyakit yang
berhubungan dengan mutasi gen tersebut

Di samping itu > 1.100 penyakit klinis telah


dipetakan pada setiap kromosomnya
Radikal bebas yang berada dalam tubuh
memicu terjadinya ROS akibat dari
dinonaktif-kannya enzim-enzim antioksidan
seperti SOD, Katalase, dan Glutation
Peroxidase yang berfungsi sebagai
antioksidan.

Penelitian polimorfisme genetik katalase


(CAT 1167C / T) dan SOD (SOD 35 A / C)
dapat dikaitkan dengan Diabetes Melitus
Tipe 2 (DMT2)
Kegiatan CAT dan SOD secara signifikan
me pada DMT2 dibandingkan dengan
subyek kontrol
T alel CAT dan C alel dari SOD1 merupakan
faktor risiko yang signifikan untuk DMT2

Polimorfisme gen katalase pada daerah


promoter (-262C> T) dapat mekan aktivitas
enzim katalase sehingga terjadi resiko
pengembangan kanker payudara, asbestosis,
dan arsenik yang diinduksi hiperkeratosis.
Banyak faktor yang dapat berperan dalam
setiap penyakit, dan membutuhkan
pemeriksaan penunjang.
Dengan melihat pola genetik (screening)
maka suatu penyakit dapat terdeteksi lebih
dini dan tepat

BAB III
Kerangka
Konsep

Kerangka Teori
Penyakit Degeneratif
- Arteriosklerosis
- Kanker
- Jantung
- Kardiovaskular
- DM
- Osteoarthritis

Stres Oksidatif

Produksi Antioksidan

Produksi Radikal Bebas

Faktor Gen
Usia

Lingkungan

Jenis Kelamin

Depresi

Hormon

Kerangka Konsep
Stres
Oksidatif

Produksi
Antioksidan

Variasi
Genetik

Hipotesa
Terdapat hubungan antara variasi gen
antioksidan enzimatik dengan kejadian stres
oksidatif
Uraian
Gen dapat mempengaruhi produksi protein
Produksi antioksidan enzimatik dipengaruhi
oleh variasi gen
Polimorfisme gen antioksidan enzimatik
dapat mempengaruhi kejadian stres oksidatif

Pencarian Jurnal dan Buku


Pubmed, Google Scholar, dan Elsevier
Terpublikasi mulai tahun 2003 2014
Kata kuncinya: Oxidative stress, enzimatic
antioxidant, gene polymorphism,degenerative
disease.
Tambahan pilihan related links pada setiap kata
kunci dalam proses pencarian jurnal
Termasuk dari referensi artikel yang relevan,
termasuk review, surat, berita untuk memperoleh
teks asli diunduh dalam bentuk pdf / full text

Cara Penilaian Artikel Penelitian


Jurnal yang telah diperoleh dianalisa dari segi
metodologinya
Kesimpulan dibuat dari hasil pembahasan
jurnal-jurnal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai