I. Tujuan
- Mengetahui secara lebih baik mengenai hormon dan terapi pengganti hormon
- Mengenal secara lebih baik teknik komputerisasi untuk mengevaluasi
hormon dan terapi pengganti hormon.
II.
Prinsip
1.
2.
.
III. Teori
Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu
dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh dara menuju berbagai jaringan sel dan
menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing. Contoh efek
hormon pada tubuh manusia:
1. Perubahan Fisik yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah
tertentu dan bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara
1
memudahkan mereka menentukan saat yang tepat: kapan harus mempunyai anak
dan jarak usia tiap anak ( Tjoktoprawiro, 1998 ).
Sistem Endokrin disebut juga kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak
mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar
endokrin dinamakan hormon. Hormon berperan penting untuk mengatur berbagai
aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi,
osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh ( Hayes,1996 ).
Sistem endokrin hamper selalu bekerja sama dengan sistem saraf, namun
cara kerjanya dalam mengendalikan aktivitas tubuh berbeda dari sistem saraf.
Ada dua perbedaaan cara kerja antara kedua sistem tersebut. Kedua perbedaan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dibandingkan dengan sistem saraf, sistem endokrin lebih nanyak
bekerja melalui transmisi kimia.
2. Sistem endokrin memperhatikan waktu respons lebih lambat daripada
sistem saraf. Pada sistem saraf, potensial aksi akan bekerja sempurna
hanya dalam waktu 1-5 milidetik, tetapi kerja endokrin melalui hormon
baru akan sempurna dalam waktu yang sangat bervariasi, berkisar
antara beberapa menit hingga beberapa jam. Hormon adrenalin bekerja
hanya dalam waktu singkat, namun hormon pertumbuhan bekerja
dalam waktu yang sangat lama. Di bawah kendali sistem endokrin
(menggunakan hormon pertumbuhan), proses pertumbuhan
memerlukan waktu hingga puluhan tahun untuk mencapai tingkat
pertumbuhan yang sempurna ( Tjokroprawiro, 1998 ).
Dasar dari sistem endokrin adalah hormin dan kelenjar (glandula), sebagai
senyawa kimia perantara, hormon akan memberikan informasi dan instruksi dari
sel satu ke sel lainnya. Banyak hormon yang berbeda-beda masuk ke aliran darah,
tetapi masing-masing tipe hormon tersebut bekerja dan memberikan pengaruhnya
hanya untuk sel tertentu. ( Katzung, 2002 ).
3
mengatur
penggunaan
oksigen
dan
karbondioksida
serta
Kekurangan
tiroksin
menurunkan
kecepatan
metabolisme
sehingga
pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak
mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan
anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat
diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan ( Katzung,
2002 ).
Thyroid-stimulating hormone (juga dikenal sebagai TSH atau thyrotropin)
adalah hormon yang merangsang kelenjar tiroid untuk menghasilkan tiroksin (T4),
dan kemudian triiodothyronine (T3) yang merangsang metabolisme jaringan di
hampir setiap body.It adalah hormon glikoprotein disintesis dan disekresikan oleh
4
hormone
(TRH).
TRH
merangsang
kelenjar
pituitari
untuk
tersebut, harus mereka terjadi, akan segera merespon penurunan dosis.Kadangkadang reaksi alergi (biasanya ruam kulit) telah dilaporkan dengan tablet dari
pemasok yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa sesuatu di tablet, selain
tiroksin, yang akan terpengaruh dan perubahan merek umumnya akan mengatasi
masalah tersebut. ( Galacia , 2002 ).
Propylthiouracil (PTU) adalah obat oral yang digunakan untuk mengelola
hipertiroidisme yang disebabkan kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Ini adalah obat
anti-tiroid yang memiliki mekanisme kerja yang mirip dengan methimazole
(Tapazole). Penyakit Graves adalah penyebab paling umum dari hipertiroid. Ini
adalah penyakit autoimun di mana seorang individu membuat antibodi untuk
reseptor hormon thyroid stimulating pada sel kelenjar tiroid dan kemudian
memicu produksi berlebih dari hormon tiroid oleh sel-sel. Hormon-hormon tiroid
diproduksi oleh dua kelenjar tiroid, tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3), terbentuk
dengan menggabungkan yodium dan protein yang disebut tiroglobulin dengan
bantuan enzim yang disebut peroksidase. PTU menghambat yodium dan
peroksidase dari interaksi normal mereka dengan thyroglobulin untuk membentuk
T4 dan T3. Tindakan ini mengurangi produksi hormon tiroid. PTU juga
mengganggu konversi T4 ke T3, dan, karena T3 lebih kuat daripada T4, ini juga
mengurangi aktivitas hormon tiroid. ( Soegondo, 2006 ).
Propylthiouracil berguna dalam pengobatan kondisi dimana jumlah yang
berlebihan dari hormon tiroid diproduksi oleh kelenjar tiroid (hipertiroidisme).
Sebagai propylthiouracil hanya dapat menurunkan produksi hormon tiroid setelah
diambil, tidak dapat segera menurunkan kadar darah yang sebelumnya diproduksi
tiroid hormon. Hormon tiroid diproduksi sebelumnya harus digunakan oleh tubuh
sebelum tingkat hormon tiroid darah mungkin mulai menurun. Hal ini dapat
memakan waktu tiga sampai empat minggu. ( Herman, 1993 )
IV. Alat dan Bahan
Alat
a ) Komputer
V. Prosedur
Percobaan 1 : Pengukuran Standar Laju Metabolisme
Di klik dan di drag tikus normal ke dalam chamber dan tombol mouse
dilepaskan.Dipastikan katup pada sisi kiri tabung terbuka agar udara dapat
masuk , dan bila tertutup katup di klik untuk membukanya.Dipastikan indikator
pada T-connector terbaca chamber and monometer connected , apabila tidak ,
klik untuk membukanya.Tombol weight diklik , catat pada Baseline di Chart 1
untuk berat.Di klik tombol (+) pada timer sehingga terbaca 1.00.Diklik pada
katup untuk menutupnya , sehingga udara dari luar tidak masuk,dipastikan hanya
oksigen dari sistem tertutup ini yang dihirup oleh tikus.Diklik tombol start pada
layer time,diperhatikan ketinggian air pada tabung U-shaped.Setelah satu menit
timer akan berhenti secara otomatis ,kemudian klik pada tombol T-connector
maka akan terbaca manometer and syringe connected.Di klik katup untuk
membuka sehingga tikus dapat menghirup udara luar.Perbedaan kemudian
dilihat antara tinggi kiri dan kanan tabung U dan perkiraan volume O2 yang
perlu disuntikkan.Diklik tombol (+) dibawah O2 sampai layar memberikan
nilai , kemudian klik tombol inject sampai volume pada kedua-dua sisi sama
(akan ada kata level berkedip dan menghilang).Bila terlalu tinggi, dapat
diulangi dengan menekan tombol reset.Pengukuran ini dicatatkan pada bagian
baseline di grafik 1 ,untuk pemakaian O2 selama 1 menit.
7
jam
tempatnya.Di klik Clean untuk membersihkan alat suntik dari residu obat.Di klik
clock di atas layar elapsed days, akan terlihat jam berputar 24 jam.Diulangi
langkah 1-5 sampai semua tikus mendapat 7 kali suntikan selama 7 hari (1
suntikan/hari).Tikus kontrol mendapat 7 kali suntikan saline dan tikus
eksperimen mendapat 7 kali suntikan estrogen.Kemudian di klik kotak kertas
timbang , di klik dan di drag kertas timbang yang muncul ke atas timbangan ,
kemudian dilepaskan tombol mouse.Skala timbangan akan memberikan nilai
berat kertas timbang , di klik tombol tare untuk menara timbangan (0,00
g).Uterus siap dihilangkan sekarang.Perlu dilakukan pembedahan pada
percobaan biasa , tetapi disini dilakukan dengan mengklik tombol remove uterus
pada kandang, tikus akan hilang dan uterus akan tampak disetiap kandang.Di
klik dan di drag uterus dari tikus kontrol ke atas timbangan dan dilepaskan
tombol mouse.Di klik tombol weight untuk menimbangnya.Dicatat beratnya.
Berat uterus (control ): 0.1052 gram
Diklik record data.Di klik clean pada timbangan untuk membuang kertas
timbang dan uterus.Diulangi langkah 7 dan 8.Kemudian di klik dan di drag
uterus dari tikus eksperimen ke atas timbangan dan lepaskan tombol
mouse.Diklik tombol weight untuk menimbangnya.Dicatat beratnya.
Berat uterus (eksperimen) : 0.6644 gram
Di klik record data.Di klik clean pada timbangan untuk membuang kertas
timbang dan uterus.
VI.
Data Pengamatan
Percobaan I
Percobaan
Percobaan
I
Percobaan
II
Percobaan
III
Percobaan
IV
Weight
(g)
249.3
245.8
244.5
249.2
244.1
245.6
250.7
245.2
245.8
250.9
245.6
244.4
Tikus
Normal
Tx
Hypox
Normal
Tx
Hypox
Normal
Tx
Hypox
Normal
Tx
Hypox
Elapsed
time
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
ml of O2
Injected
7.2
6.3
6.3
7.6
7.2
7.2
7.6
6.3
7.1
6.3
6.3
6.3
thyroxine
thyroxine
thyroxine
TSH
TSH
TSH
PTU
PTU
PTU
Tikus
Kontrol
Uji
VII.
Berat
Uterus
(g)
0.1052
0.6644
Elapsed
Day
# of saline
injected
7
7
7
0
# of
oestrogen
injected
0
7
Berat tikus
(g)
0.5052
0.6644
Perhitungan
1. Pemakaian O
ml pemakaian
1 menit
O2
60 menit
jam
ml O 2 / jam
11
Percobaan I
1. 7.2/1 X 60 = 432 ml O/jam
2. 6.3/1 X 60 = 378 ml O/jam
3. 6.3/1 X 60 = 378 ml O/jam
Percobaan II
1. 7.6/1 X 60 = 456 ml O/jam
2. 7.2/1 X 60 = 432 ml O/jam
3. 7.2/1 X 60 = 432 ml O/jam
Percobaan III
1. 7.6/1 X 60 = 456 ml O/jam
2. 6.3/1 X 60 = 378 ml O/jam
3. 7.1/1 X 60 = 426 ml O/jam
Percobaan IV
1. 6.3/1 X 60 = 378 ml O/jam
2. 6.3/1 X 60 = 378 ml O/jam
3. 6.3/1 X 60 = 378 ml O/jam
2. Laju metabolit
ml O 2 / jam
kg bb
ml O 2 / kg / jam
12
Percobaan I
1. 432/0.2493 = 1.733 x 10 ml O/kg/jam
2. 378/0.2458 = 1.538 x 10 ml O/kg/jam
3. 378/0.2445 = 1.546 x 10 ml O/kg/jam
Percobaan II
1. 456/0.2492 = 1.830 x 10 ml O/kg/jam
2. 432/0.2441 = 1.770 x 10 ml O/kg/jam
3. 432/0.2456 = 1.759 x 10 ml O/kg/jam
Percobaan III
1. 456/0.2507 = 1.819 x 10 ml O/kg/jam
2. 378/0.2452 = 1.542 x 10 ml O/kg/jam
3. 426/0.2458 = 1.733 x 10 ml O/kg/jam
Percobaan IV
1. 378/0.2509 = 1.507 x 10 ml O/kg/jam
2. 378/0.2456 = 1.539 x 10 ml O/kg/jam
3. 378/0.2444 = 1.547 x 10 ml O/kg/jam
VIII.
Perbahasan
Pada praktikum ini, efek hormone dan terapi horman pada hewan
percobaan dilakukan. Pada percobaan ini, dry lab digunakan menggantikan wet
lab. Wet lab tidak digunakan pada percobaan ini karena pada praktikum ini,
prosedur wet lab rumit dan membutuhkan waktu yang panjang. Dry lab
13
ini
dilakukan
untuk
mengetahui
pengaruh
pemberian
penghambatan
proses
pembentukan
hormon
tiroksin
oleh
ada pula proses penghambatan. Pada tikus H mekanisme yang terjadi adalah
propiltiourasil bekerja menghambat sintesis hormon tiroksin pada kelenjar tiroid
tetapi keadaan yang terjadi tidak memiliki perbedaan yang berarti dibandingkan
kondisi standar karena pada awalnya tidak ada hormon tiroksin yang dilepaskan
oleh kelenjar tiroid. Artinya, berapapun jumlah tiroksin yang dihasilkan tidak
mempengaruhi laju metabolisme karena tidak ada hormon tiroksin yang
dilepaskan oleh kelenjar tiroid akibat dari tidak dihasilkannya hormon
penstimulasi pelepasan tiroksin yaitu TSH.
Pada percobaan kelima,terapi pengganti hormon dilakukan. Pada
percobban ini, tikus betina digunakan. Tikus yang digunakan dihilangkan terlebih
dahulu sehingga tidak dapat memproduksi estrogen. Esterogen merupakan
hormone yang menyebabkan penebalan pada lapisan endometrium Setelah itu,
berat uterus ditimbang. Tikus kontrol tidak diberi saline, manakala tikus estrogen
diberi saline. Saline merupakan pengganti hormone estrogen. .tikus yang diberi
saline menunjukkan peningkatan dalam berat uterus. Ini karena penebalan dinding
uterus menyebabkan berat uterus meningkat. Tanpa hormone estrogen dan saline
yang berfungsi sebagai estrogen, penebalan lapisan endometrium tidak terjadi dan
berat uterus tidak menunjukkan peningkatan.
VIII.
Kesimpulan
Daripada percobaan kali ini,telah diketahui secara lebih baik horman dan
terapi pengganti telah diketahui secara komputerisasi.Pemakaian O dan laju
metabolik pada setiap percobaan telah dihitung.
16
Daftar pustaka
25 Mei 2012 ]
17
Terapi,
Baru
farmasiku
.com/index.php?target=categories&category_id=171 [ Diakses
pada
25 Mei 2012 ]
Soegando,2006
,Bagian
Farmakologi
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Indonesia
19