RUMAH SAKIT UMUM KABANJAHE KAB. KARO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI 2017 Pendahuluan Defenisi Penyakit parkinson merupakan proses degeneratif yang melibatkan neuron dopaminergik dalam substansia nigra (daerah ganglia basalis yang memproduksi dan menyimpan neurotransmitter dopamin). Daerah ini memainkan peran yang penting dalam sistem ekstrapiramidal yang mengendalikan postur tubuh dan koordinasi gerakan motorik volunter, sehingga penyakit ini karakteristiknya adalah gejala yang terdiri dari bradikinesia, rigiditas, tremor dan ketidakstabilan postur tubuh (kehilangan keseimbangan) Epidemiologi Penyakit parkinson merupakan salah satu kelumpuhan yang paling umum di Amerika Serikat. Penyakit tersebut terjadi pada satu dari setiap seratus orang yang berusia lebih dari 60 tahun dan lebih mempengaruhi pria daripada wanita. Penyakit parkinson menyerang penduduk dari berbagai etnis dan status sosial ekonomi. Penyakit parkinson diperkirakan menyerang 876.665 orang Indonesia dari total jumlah penduduk sebesar 238.452.952. Total kasus kematian akibat penyakit parkinson di Indonesia menempati peringkat ke-12 di dunia atau peringkat ke-5 di Asia dengan prevalensi mencapai 1100 kematian pada tahun 2002. Etiologi 1. Etiologi penyakit parkinson belum diketahui, atau idiopatik. Terdapat beberapa dugaan, di antaranya ialah: infeksi oleh virus yang non-konvensional (belum diketahui), reaksi abnormal terhadap virus yang sudah umum, pemaparan terhadap zat toksik yang belum diketahui, serta terjadinya penuaan yang prematur atau dipercepat.
2. Penyakit Parkinson disebabkan oleh rusaknya sel-sel otak, tepatnya di
substansia nigra. Suatu kelompok sel yang mengatur gerakan-gerakan yang tidak dikehendaki (involuntary). Akibatnya, penderita tidak bisa mengatur/menahan gerakan-gerakan yang tidak disadarinya. Mekanisme bagaimana kerusakan itu belum jelas benar. Beberapa hal yang diduga bisa menyebabkan timbulnya penyakit parkinson adalah : Usia Genetik Periode Faktor Lingkungan Ras Trauma kepala Stress dan Depresi Patofisiologi Klasifikasi 1. Parkinsonismus primer/ idiopatik/paralysis agitans 2. Parkinsonismus sekunder atau simtomatik 3. Sindrom paraparkinson ( Parkinson plus ) Manifestasi klinik Gejala Motorik Gejala Non-Motorik
1. Tremor/bergetar 1. Disfungsi otonom
2. Rigiditas/kekakuan 3. Akinesia/bradikinesia 2. Gangguan suasana hati 4. Tiba-tiba Berhenti atau Ragu- 3. Ganguan kognitif ragu untuk Melangkah 4. Gangguan tidur 5. Mikrografia 5. Gangguan sensasi 6. Langkah dan Gaya Jalan (sikap Parkinson) 7. Bicara Monoton 8. Demensia 9. Gangguan behavioral 10. Gejala lain Diagnosis anamnesis pemeriksaan fisik pemeriksaan penunjang PENATALAKSANAAN PROGNOSIS Dubia ad malam