Key word
Pria 55 tahun
Kedua tangan mengalami tremor
kadang khorea, atetosis, balismus
kejadian hilang timbul
Mengalami bradikinesia, tremor,
rigiditas sejak 1 tahun yang lalu
Rigiditas :
- rigiditas pipa : tonus yang relatif konstan selama
pemeriksaan sendi-sendi
-ragiditas roda gigi : akibat tremor pada penyakit parkinson
yang sering ditemukan fleksi dan ekstensi berulang pada
pergelangan tangan
Rigiditas : Meningkatnya tonus otot agonis dan antogonis,
kekakuan atau ketidak fleksibelan yang abnormal.
Rigiditas
: kekakuan atau ketidakfleksibelan (otot tidak
dapat relaksasi), terutama yang abnormal (dorland)
Rigiditas
Penngkatan tonus otot-otot agonis dan antagonis
(coghwell phenomenon) (Bahrudin, 2013)
Kekakuan atau ketidakfleksibelan
Peningkatan tegangan pada ekstensor suatu sendi saat
sendi tersebut difleksikan secara pasif, kemudian tibatiba lemas pada pengerahan tekanan lebih lanjut
Dorland, 2013
Athetosis :
gerakanmemelintir lambat, berkelok-kelok yang
repetitif dan dilakukan secara tidak disadari,
khususnya pada tangan (dorland, 2013)
Gerakan involunter, yang bersifat pelan, seperti
cacing (bahrudin, 2013)
Hiperkinesia yang ditandai oleh gerakan menyerupai
sekrup yang sangat lambat (Silbernagl, 2013)
Balismus : Gerakan ekstremitas yang kasar, seperti
pada chorea, kadang-kadang hanya mengenai satu sisi
tubuh (hemi-ballismus) (dorland, 2013)
Resting tremor : Tremor dalam keadaan istirahat
(frekuensi 4-6 x/detik (seperti menghitung uang)), mulai
dari salah stau tangan kemudian dapat meluas ke kaki
dan tungkai pada stadium awal biasanya asimetris.
(Bahrudin, 2013)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
RM
Parkinsonisme
Kematian dopaminergik neuron dan beberapa
adrenergik dan serotogenik neuron.
Kematian melanin yang mengandung pigmen
dopaminergik neuron di substantia nigra pars
compakta bertanggung jawab atas kelainan
motorik
Terganggunya keseimbangan aktivitas jalur
direk dan indirek pada basal ganglia yang
menyebabkan gangguan gerak
Herediter
Trauma (petinju)
Peradangan (ensefalitis)
Gangguan sirkulasi (aterosklerosis)
Tumor dan keracunan
Penyakit Parkinson
Degenerasi ganglia basalis terutama di
substansia nigra pars compacta (SNc) yang
disertai dengan adanya inklusi sitoplasmik
eosinofilik
Idiopatik
Chorea
Chorea minor : post infeksi streptokokus
beta hemolitikus grup A (autoimun)
Chorea mayor adanya lesi di subtalamik
nukleus (iskemia, tumor)
Akibat pemakaian obat antiparkinson jangka
panjang yang menyebabkan pengurangan
peghambatan oleh dopamin di thalamus
Adanya lesi pada substantia nigra dan globus palidus yang menyebabkan
sindroma hipokinesia hipertoni
Tremor dopamin (turun),kolinergik (naik)
Chorea dopamin (naik), kolinergik (turun)
Bradikinesia dopamin (turun)
Rigiditas tonus
Bradikinesia dan rigiditas timbul akibat penurunan dopamin
Kemungkinan karena efek pemakaian obat dopaminergik yang menyebabkan efek
samping on/off effek
Terjadi pengurangan aktifitas neuron pada SNc (substansia nigra pars compacta)
menyebabkan berkurangnya aktifitas jalur direk dan meningkatkan aktifitas jalur
indirek. Perubahan ini akan menyebabkan peningkatan aktifitas pada nukleus
subthalamus dan neuron pada Gpi (globus palidus internus) yang akan
menyebabkan penghambatan yang berlebihan pada jalur thalamokortikal
menyebabkan terjadinya bradikinesia
Kehilangan sel di substansia nigra penghambatan neuron glutamatergik
menurunkan persarafan dopaminergik penghambatan thalamus yang
berlebihan menghambat gerakan voluntar tonus otot meningkat
(rigiditas) resting tremor (gerakan bergantian)
Dihubungkan dengan
skenario
no
DD
Terjadi
berulang
kadang
muncul
kadang tidak
1.
Parkinson disease
+ (resting tremor)
2.
Huntington
disease
+ (chorea)
3.
Chorea Sidenham
+ (chorea)
4.
Distosia
5.
Hemifasial
spasme
KESIMPULAN
Berdasarkan kasus di atas,
diperlukan anamnesa lengkap,
pemeriksaan fisik (neurologis),
pemeriksaan penunjang untuk
menegakkan diagnosa pasti.
Diagnosa yang mendekati dari
gejala klinis pada skenario yaitu
parkinson.
Karena terjadi kerusakan otak terutama nukleus kaudatus dan putamen yang
progresif dan dapat terjadi secara reversibel maupun ireversibel.
Karena diduga mengkonsumsi obat golongan L-dopa jangka panjang begitu juga
sebaliknya.