Anda di halaman 1dari 88

PEMERIKSAAN

MOTORIK DEWASA
PEMERIKSAAN MOTORIK

Observasi & Penilaian

TENAGA TONUS TROPIK REFLEKS

G.
KOORDINASI GAYA JALAN
INVOLUNTER
Pasien KOOPERATIF :
Menilai gerakan volunter
kekuatan secara umum &
menyeluruh
Bandingkan tenaga ekstremitas
kanan & kiri
Interpretasi dengan derajat
kekuatan

1. TENAGA
1. TENAGA
Pasien TIDAK KOOPERATIF &
KESADARAN MENURUN Kesan
Lateralisasi
Inspeksi & Observasi
Tes yang dilakukan :
Berikan rangsang nyeri (di supra
orbita, sternum, kuku)
Letakkan pada posisi yang sulit
Tes menjatuhkan lengan dan tungkai

1. TENAGA
1. TENAGA
Derajat Kekuatan Otot
5 Normal

4 Dapat melawan tahanan ringan-sedang

3 Dapat melawan gaya berat

2 Tidak dapat melawan gaya berat

1 Ada kontraksi otot, tapi tidak menimbulkan


gerakan
0 Tidak ada kontraksi

1. TENAGA
INTERPRETASI
Parese Penurunan kekuatan otot
(derajat kekuatan 1-4)

Plegi Hilangnya kekuatan otot


(derajat kekuatan 0)

1. TENAGA
Ekstremitas Atas
Badan
Ekstremitas
Bawah

Pemeriksaan Tenaga
1. TENAGA
M. Deltoid
Radiks C5, 6
N. axillaris
Abduksi lengan yang
diangkat secara
menyamping (30
75 dari badan)
melawan tahanan.
M. Biceps
Radiks C5, 6
N. musculocutaneous
Fleksi lengan bawah
pada sendi siku
melawan tahanan.
M. Triceps
Radiks C68
N. radialis
Extensi lengan
bawah pada sendi
siku melawan
tahanan.
M. Brachioradialis
Radiks C5, 6
N. radialis
Fleksi lengan bawah
melawan tahanan
dalam posisi netral
(tidak pronasi
maupun supinasi).
M. Supinator
Radiks C57
N. radialis
Supinasi melawan
tahanan pada
lengan yang
ekstensi.
M. Pronator teres
Radiks C6, 7
N. medianus
Pronasi melawan
tahanan pada
lengan yang
ekstensi.
M. Extensor
digitorum
Radiks C7, 8
N. radialis
Ekstensi jari-jari
pada sendi
metacarpophalangeal
melawan tahanan
M. Flexor digitorum
superficialis
Radiks C7, 8; T1
N. medianus
Fleksi jari-jari pada
proksimal
interphalangeal
melawan tahanan.

M. Flexor digitorum
profundus
Radiks C7, 8; T1
N. medianus
Fleksi jari-jari pada
distal phalang melawan
tahanan.
M. Extensor carpi
radialis
RadiksC68
N. radialis
Ekstensi pergelangan
tangan ke arah radial
melawan tahanan; jari-
jari tetap ekstensi.

M. Extensor carpi
ulnaris
Radiks C68
N. radialis
Ekstensi pergelangan
tangan ke arah ulna
melawan tahanan.
M. Flexor carpi radialis
Radiks C6, 7
N. medianus
Fleksi pergelangan
tangan ke arah radial
melawan tahanan.

M. Flexor carpi ulnaris


Radiks C7, 8; T1
N. ulnaris
Abduksi jari kelingking
melawan tahanan.
M. Dorsal interossei
Radiks C8, T1
N. ulnaris
Abduksi jari-jari
melawan tahanan.

M. Palmar interossei
Radiks C8, T1
N. ulnaris
Adduksi jari-jari
melawan tahanan.
M. Trapezius,
bagian atas
Radiks C3, 4
N. spinal accessory
Bahu diangkat
melawan tahanan.
M. Trapezius,
bagian bawah
Radiks C3, 4
N. spinal accessory
Bahu didorong ke
belakang melawan
tahanan.
M. Rhomboids
Radiks C4, 5
N. dorsal scapular
Bahu didorong ke
belakang melawan
tahanan.
M. Serratus anterior
Radiks C57
N. long thoracic
Pasien mendorong
dengan lengan
lurus; tepi bagian
dalam dari skapula
melawan dinding
thorax.
M. Infraspinatus
Radiks C46
N. suprascapular
Fleksi pada siku,
lengan eksorotasi
melawan tahanan.
M. Supraspinatus
Radiks C46
N. suprascapular
Lengan abduksi
melawan tahanan.
M. Latissimus dorsi
Radiks C58
N. subscapular
Lengan adduksi dari
posisi horisontal dan
lateral melawan
tahanan.
M. Pectoralis major,
bagian atas
Radiks C58; T1
N. pectoralis lateral
dan medial
Adduksi lengan dari
posisi horisontal dan
depan melawan
tahanan.
M. Pectoralis major,
bagian bawah
Radiks C58; T1
N. Pectoralis lateral
dan medial
Adduksi lengan dari
posisi depan di
bawah horisontal
melawan tahanan
M. Iliopsoas
Radiks L13
N. femoralis
Fleksi pada lutut
dan fleksi pada
sendi panggul
(sekitar 90) yang
difleksikan lagi
melawan tahanan.
M. Quadriceps
femoris
Radiks L24
N. femoralis
Ekstensi tungkai
bawah melawan
tahanan dengan
paha fleksi pada
sendi panggul.
M. Gluteus maximus
Radiks L4, 5; S1, 2
N. gluteus inferior
Ekstensi tungkai
pada sendi lutut dan
panggul melawan
tahanan.
M. Hamstring
Radiks L4, 5; S1, 2
N. sciatic
Fleksi tungkai
bawah pada sendi
lutut melawan
tahanan.
M. Tibialis anterior
Radiks L4, 5
N. peroneus
profundus
Dorsofleksi kaki
melawan tahanan
M. Gastrocnemius
Radiks L5; S1, 2
N. tibialis
Tungkai Bawah
ekstensi dengan
plantar fleksi
melawan tahanan
M. Peroneus longus
dan brevis
Radiks L5, S1
N. peroneus
superficialis
Eversi kaki
melawan tahanan.
M. Tibialis
posterior
Radiks L5, S1
N. tibialis
Inversi plantar kaki
melawan tahanan.
M. Adductors
Radiks L24
N. obturatorius
Adduksi Paha,
Extensi lutut,
adduksi tungkai
melawan tahanan

M. Gluteus medius
dan minimus
Radiks L4, 5; S1
N. gluteus superior
Abduksi Paha,
Rotasi internal pada
paha dengan fleksi
pada sendi lutut
melawan tahanan
Tegangan otot pada waktu istirahat atau TAHANAN
terhadap gerakan pasif saat kontrol volunter tidak
ada

Syarat :
Pasien rileks
Gerakkan otot, sambil pasien diajak bercakap-cakap
Ulangi tiap gerakan dengan kecepatan berbeda

Cara :
Inspeksi
Palpasi (konsistensi, gerakan pasif lambat, cepat, parsial
& total ROM)

2. TONUS
2. TONUS
Fleksi dan ekstensi pd lengan
Pronasi dan supinasi
Putar pergelangan tangan

Tonus pada Tangan


2. TONUS
Putar lutut ke
kanan dan kiri
Fleksi dan ekstensi
lutut
Dorsofleksi dan
plantarfleksi kaki

Tonus pada Kaki


2. TONUS
INTERPRETASI
1. Normotoni
2. Atoni
3. Hipotoni
4. Hipertoni
Spastik
Rigid

2. TONUS
Inspeksi
membandingkan simetrisitas otot
kanan dan kiri
Palpasi
menilai konsistensi, kontur
Pengukuran
dengan pita pengukur dari 1 titik
point

3. TROPIK
3. TROPIK
1. Atropi
Berkurangnya volume jaringan otot,
disertai perubahan kontur
- atrofi neurogenik - atrofi artogenik
- atrofi miogenik - disuse
atrophy

2. Hipertropi
Meningkatnya volume jaringan otot.

Interpretasi
3. TROPIK
Jawaban motorik
terhadap suatu
rangsangan sensorik

Yang dinilai :
adanya kontraksi
otot
adanya gerakan
sendi

4. REFLEKS
4. REFLEKS
Derajat Keterangan
Refleks
- Arefleksia

+ Hiporefleksia, ada krontraksi


otot, tanpa gerakan sendi
+ Normal, kontraksi otot, gerakan
sendi
++ Hiperrefleksia, dengan
perluasan, klonus (-)
+++ Hiperrefleksia, dengan
perluasan, klonus (+)
Derajat Refleks
4. REFLEKS
1. Refleks Fisiologis
a. Deep refleks : refleks tendon,
refleks periost
b. Superficial refleks : refleks kulit

2. Refleks Patologis

Jenis-jenis Refleks
4. REFLEKS
Lengan setengah
ditekuk di sendi siku
Perkusi pada tendon
m. biceps di bwh
lipatan siku

(+) kontraksi m.
biceps fleksi sendi
siku dan supinasi
Refleks Biceps (C5,6; N. Musculo
cutaneus)
4. REFLEKS FISIOLOGIS Ekstremitas Atas
Lengan setengah
ditekuk di sendi
siku
Perkusi tendon m.
triceps diatas
olecranon

(+) kontraksi m.
triceps ekstensi
sendi siku
Reflek Triceps (C7,8; N. Radialis)
4. REFLEKS FISIOLOGIS Ekstremitas Atas
- Lengan setengah fleksi, tangan sedikit
pronasi
- Perkusi proc. stiloideus radii

(+) kontraksi m. brakioradialis


fleksi siku, supinasi lengan bawah

Reflek Radius (C5,6; N. Radialis)


4. REFLEKS FISIOLOGIS Ekstremitas Atas
- Lengan setengah fleksi, tangan sedikit
pronasi
- Perkusi dorsal proc. Stiloideus ulna

(+)kontraksi m. pronator kuadratus


pronasi lengan bawah
aduksi pergelangan tangan

Reflek Ulna (C8, Th1; N. Ulnaris)


4. REFLEKS FISIOLOGIS Ekstremitas Atas
Reflek Meyer (jari jempol)
Tekan jari tengah semaksimal mungkin
mendekati telapak tangan
(+) Aposisi dari jempol

Refleks Leri
Lengan dlm keadaan ekstensi. Fleksi
semaksimal mungkin jari-jari dan tangan
penderita.
(+) fleksi pada siku lengan

Refleks statokinetik
4. REFLEKS FISIOLOGIS Ekstremitas Atas
Refleks Grewel (Pronasi-abduksi)
Lengan dlm kedudukan setengah
fleksi pd siku dan setengah pronasi.
Lakukan pronasi semaksimal
mungkin pd lengan bawah.

(+) abduksi lengan atas

Refleks statokinetik
4. REFLEKS FISIOLOGIS Ekstremitas Atas
Interpretasi:
Refleks (+) Normal
Refleks (-) Lesi UMN

Refleks statokinetik
Gores pd dinding
perut dari lateral ke
medial menuju
umbilikus

(+)kontraksi otot
abdomen, deviasi
umbilikus ke arah
stimulus
Refleks dinding perut (T8-12)
4. REFLEKS FISIOLOGIS Badan
pasien terlentang,
paha sedikit abduksi
goreskan palu reflek
di kulit paha medial,
dari bawah ke atas

(+)kontraksi otot
kremaster, elevasi
testis ipsilateral

Refleks kremaster (L1,2)


4. REFLEKS FISIOLOGIS Badan
Refleksanus luar (S4,5)
Goreskan ujung peniti pada dinding
anus
(+) kontraksi sfingter ani eksterna

Refleksanus dalam (S4,5)


Masukkan jari telunjuk ke anus
(+) kontraksi sfingter ani interna

Refleks anus
4. REFLEKS FISIOLOGIS Badan
Tungkai fleksi di
sendi lutut
Perkusi ligamentum
patella

(+) kontraksi m.
quadriceps femoris,
ekstensi sendi lutut
Refleks KPR (L2,3,4; N. Femoralis)
Ekstremitas
4. REFLEKS FISIOLOGIS
Bawah
Fleksi sendi panggul
dan lutut, dorsofleksi
kaki
Perkusi tendon
achiles

(+) kontraksi m.
gastrocnemius,
plantar fleksi kaki
Refleks APR (L5, S1,2; N. Tibialis)
Ekstremitas
4. REFLEKS FISIOLOGIS
Bawah
Gores ujung palu reflek pd telapak kaki
(+) plantar fleksi jari kaki

Refleks Statokinetik
Refleks Grewel (supinasi-fleksi)
Lakukan supinasi maksimal pd kaki
(+) fleksi lutut, fleksi dan abduksi
tungkai atas

Refleks Plantar (S1,2)


Ekstremitas
4. REFLEKS FISIOLOGIS
Bawah
Ekstensi jari tengah,
petik kuku jari
tengah.

(+) gerakan fleksi


telunjuk, ibu jari dan
jari-jari lain
Refleks Hoffmann - Tromner
4. REFLEKS PATOLOGIS Ekstremitas Atas
Refleks Babinski
Gores dari tumit ke
atas, telusuri bag
lateral. Sampai di
pangkal kelingking,
bengkok ke medial,
berakhir di pangkal
jempol kaki.
(+) dorsofleksi ibu
jari, disertai
pemekaran jari
lainnya

Babinski dan variannya


Ekstremitas
4. REFLEKS PATOLOGIS
Bawah
Refleks Chaddock
Goreskan pd kulit di
bawah maleolus
eksterna

Refleks Oppenheim
Dgn jempol dan jari
telunjuk, urut tulang
betis dari atas ke
bawah

Babinski dan variannya


Ekstremitas
4. REFLEKS PATOLOGIS
Bawah
Refleks Gordon
Pijat otot betis dgn
keras

Refleks Scheffer
Pijat otot achilles
dgn keras

Babinski dan variannya


Ekstremitas
4. REFLEKS PATOLOGIS
Bawah
Refleks Bing
Beri rangsang tusuk
pd kulit dorsum pedis

Refleks Gonda
Lakukan plantar fleksi
dari jari ke4

Refleks Stransky
Abduksi jari ke-5

Babinski dan variannya


Ekstremitas
4. REFLEKS PATOLOGIS
Bawah
Rossolimo
Perkusi telapak kaki di daerah basis jari
kaki ke-2 sampai 5

Mendel Bechterew
Perkusi dorsum di daerah basis jari kaki
ke-2 sampai 5

(+) plantar fleksi dari jari ke-2 sampai


5 Rossolimo dan Mendel
Klp
Bechterew
Ekstremitas
4. REFLEKS PATOLOGIS
Bawah
Klonus Patella
Patella kita pegang
antara jempol dan
telunjuk
Tekan patella ke arah
distal tiba-tiba

(+) kontraksi
berulang quadriceps
femoris
Klp Klonus
Ekstremitas
4. REFLEKS PATOLOGIS
Bawah
Klonus Kaki
Tungkai posisi fleksi
Lakukan dorsofleksi
kaki tiba-tiba

(+) kontraksi
berulang m.
gastroknemius

Klp Klonus
Ekstremitas
4. REFLEKS PATOLOGIS
Bawah
Refleks Snout
Refleks Menetek
Refleks Memegang (Grasp)
Refleks Palmomental

Refleks Primitif
4. REFLEKS
Pasien menutup matanya
Perkusi pada bibir atas

Normal ----- tidak ada reaksi


Positif ----- kontraksi otot-otot di
sekitar bibir/ di bawah
hidung

Refleks Snout
4. REFLEKS PRIMITIF
Sentuhan pada bibir

Normal ----- tidak ada reaksi


Positif ----- gerakan bibir, lidah dan
rahang bawah seolah-olah
menetek

Refleks Menetek
4. REFLEKS PRIMITIF
Penempatan jari pemeriksa pada telapak tangan
pasien
Tarik tangan pemeriksa
Minta pasien untuk melepaskan jari pemeriksa

Normal----- pasien bisa melepaskan jari


pemeriksa
Positif ----- tanpa disadari tangan pasien
menggenggam jari pemeriksa

Refleks Memegang
(Grasp)
4. REFLEKS PRIMITIF
Gores dengan ujung gagang palu refleks
ke kulit telapak tangan bagian tenar

Normal ----- tidak ada reaksi


Positif ----- kontraksi m. mentalis
dan
m. Orbikularis oris
ipsilateral

Refleks Palmomental
4. REFLEKS PRIMITIF
Koordinasi: kemampuan seseorang
melakukan gerakan kompleks dgn
tangkas dan tepat.

Penderitatanpa tanda-tanda
kelumpuhan, tdk dpt melakukan
gerakan tangkas Ataksia

5. KOORDINASI
5. KOORDINASI
Uji jari hidung
Penderita menunjuk hidung dengan
mata terbuka dan tertutup
Uji hidung-jari-hidung
Penderita menunjuk hidung kmd
ke jari pemeriksa. Jari pemeriksa
dipindah-pindahkan.

Pemeriksaan koordinasi :
5. KOORDINASI
Penderita
melakukan
gerakan
pronasi
supinasi dgn
cepat
Uji diadokokinesis
5. KOORDINASI
Penderita
menempatkan
tumit di atas
lutut, tumit
bergerak
mengikuti
krista ant
tibia sampai
ibu jari
Uji tumit-lutut
5. KOORDINASI
Menepuk lutut
dgn telapak
dan punggung
tangan
berganti-ganti

Uji Tepuk lutut


5. KOORDINASI
Uji ibu jari kaki-telunjuk
Pasien disuruh menyentuh telunjuk
pemeriksa dengan ibu jari kakinya scr
berulang-ulang.

Asinergi serebelar
Penderita tidur dgn tangan tersilang. Kmd
ditugaskan untuk duduk tanpa bantuan
lengannya.
Bila kedua kaki bergerak ke atas
gangguan serebelar

5. KOORDINASI
Penderita fleksi
disendi siku,lengan
bawah kita tahan.
Kmd kita lepaskan
tiba-tiba.

Bila lengan bwh


tdk dpt ditahan
(memukul diri
sendiri)
gangguan
serebelar

Stewart Holmes
5. KOORDINASI
TREMOR
KHOREA
ATETOSIS
BALLISMUS
DISTONIA
TIC
SPASMUS
MIOKLONUS

6. GERAKAN INVOLUNTER
6. G. INVOLUNTER
Gerak involunter bolak balik dari suatu
bag tubuh, krn kontraksi otot antagonis
silih berganti.
1. Tremor pd parkinson
2. Tremor senilis
3. Tremor serebelar
4. Tremor essensial
5. Tremor toksik
6. Tremor fisiologis
7. Tremor asteriksis

TREMOR
6. G. INVOLUNTER
Gerak yang tidak teratur, asimetris, tidak
bertujuan
Timbul tiba-tiba, cepat, berlangsung sebentar.
Timbul saat emosi, aktivitas, dan lenyap bila
tidur

KHOREA
6. G. INVOLUNTER
Gerak involunter
yg berlangsung
lambat, disertai
tonus meningkat
Menghinggapi
bagian distal
tubuh.
ATETOSIS
6. G. INVOLUNTER
Gerak involunter yg kasar, menghinggapi bag
proksimal dan distal, seolah membanting
tubuh.
Ballismus 1 sisi hemiballismus

DISTONIA
Gerak involunter yg timbul perlahan-lahan,
menghinggapi bag proksimal tubuh.
Mengenai leher (tortikolis spasmodik), dan
otot bag proksimal

BALLISMUS
6. G. INVOLUNTER
Gerakan singkat, berulang, stereotipik,
kompulsif
Mengenai sebag kecil otot tubuh, misal otot
wajah

SPASMUS
Kontraksi tonis involunter dari sklp otot, spt
anggota atas, bawah, atau otot leher.
Spasme tonik :
Tetani
Krisis okulogirik

TIC (Habits Spasm)


6. G. INVOLUNTER
Kontraksi scr involunter, yg mendadak,
kasar, tetapi tdk sampai menimbulkan
gerakan tertentu.
Beda dgn fasikulasi pd mioklonus
tenaga baik dan tidak atropi.

MIOKLONUS
6. G. INVOLUNTER
Gaya berjalan patologis
krn ggn
lokomotorik Serebelar (ataktik) /
Antalgik wide base gait
Waddle gait Parkinson
Tredelenburg Hemiparetik
Marche a petit pas Paraplegia spastik
Distonik (festinating) Steppage gait
Peny. Little

7. GAYA JALAN
7. GAYA JALAN
7. GAYA JALAN

Anda mungkin juga menyukai