s
SISTEM SENSIBILITAS
Sensibilitas ttd :
1. Sensibilitas permukaan (exteroceptif) : rasa raba, halus, nyeri, suhu
2. Sensibilitas dlm (proprioceptif) : rasa sikap, getar nyeri dalam (dari
struktur otot, lig, fasia & tulang)
3. Fungsi kortikal u/ sensibilitas : stereognosis, pengenalan 2 titik,
pengenalan bentuk rabaan.
Syarat pemeriksaan :
2. Sensibilitas dalam
a. rasa sikap
b. rasa getar
c. rasa nyeri dalam
3. Fungsi kortikal u/ sensibilitas
a. Stereognosis : mengenal bentuk + ukuran
benda yg diraba tanpa melihat
b. Pengenalan 2 titik atau test jangka
c. Mengenal bentuk rabaan
PEMERIKSAAN MOTORIK
TENAGA REFLEKS
TONUS TROPIK
1. TENAGA
• Pasien KOOPERATIF :
– Menilai gerakan volunter kekuatan secara
umum & menyeluruh
– Bandingkan tenaga ekstremitas kanan & kiri
– Interpretasi dengan derajat kekuatan
1. TENAGA
1. TENAGA
– Pasien TIDAK KOOPERATIF & KESADARAN
MENURUN Kesan Lateralisasi
• Inspeksi & Observasi
• Tes yang dilakukan :
– Berikan rangsang nyeri (di supra orbita, sternum,
kuku)
– Letakkan pada posisi yang sulit
– Tes menjatuhkan lengan dan tungkai
1. TENAGA
Derajat Kekuatan Otot
5 Normal
1. TENAGA
INTERPRETASI
Parese Penurunan kekuatan otot
(derajat kekuatan 1-4)
1. TENAGA
Pemeriksaan Tenaga
Ekstremitas Atas
Badan
Ekstremitas Bawah
1. TENAGA
• M. Deltoid
• Radiks C5, 6
• N. axillaris
• Abduksi lengan yang
diangkat secara
menyamping (30–75° dari
badan) melawan tahanan.
M. Biceps
Radiks C5, 6
N. musculocutaneous
Fleksi lengan bawah pada
sendi siku melawan
tahanan.
M. Triceps
Radiks C6–8
N. radialis
Extensi lengan bawah
pada sendi siku melawan
tahanan.
M. Brachioradialis
Radiks C5, 6
N. radialis
Fleksi lengan bawah
melawan tahanan dalam
posisi netral (tidak pronasi
maupun supinasi).
• M. Supinator
• Radiks C5–7
• N. radialis
• Supinasi melawan
tahanan pada lengan yang
ekstensi.
• M. Pronator teres
• Radiks C6, 7
• N. medianus
• Pronasi melawan tahanan
pada lengan yang
ekstensi.
M. Extensor digitorum
Radiks C7, 8
N. radialis
Ekstensi jari-jari pada
sendi
metacarpophalangeal
melawan tahanan
M. Flexor digitorum
superficialis
Radiks C7, 8; T1
N. medianus
Fleksi jari-jari pada proksimal
interphalangeal melawan
tahanan.
M. Flexor digitorum
profundus
Radiks C7, 8; T1
N. medianus
Fleksi jari-jari pada distal
phalang melawan tahanan.
M. Extensor carpi radialis
RadiksC6–8
N. radialis
Ekstensi pergelangan
tangan ke arah radial
melawan tahanan; jari-jari
tetap ekstensi.
M. Palmar interossei
Radiks C8, T1
N. ulnaris
Adduksi jari-jari melawan
tahanan.
• M. Trapezius, bagian atas
• Radiks C3, 4
• N. spinal accessory
• Bahu diangkat melawan
tahanan.
• M. Trapezius, bagian
bawah
• Radiks C3, 4
• N. spinal accessory
• Bahu didorong ke
belakang melawan
tahanan.
• M. Rhomboids
• Radiks C4, 5
• N. dorsal scapular
• Bahu didorong ke
belakang melawan
tahanan.
• M. Serratus
anterior
• Radiks C5–7
• N. long thoracic
• Pasien
mendorong
dengan lengan
lurus; tepi bagian
dalam dari
skapula melawan
dinding thorax.
• M. Infraspinatus
• Radiks C4–6
• N. suprascapular
• Fleksi pada siku,
lengan eksorotasi
melawan tahanan.
• M. Supraspinatus
• Radiks C4–6
• N. suprascapular
• Lengan abduksi
melawan tahanan.
• M. Latissimus dorsi
• Radiks C5–8
• N. subscapular
• Lengan adduksi dari
posisi horisontal dan
lateral melawan tahanan.
• M. Pectoralis major,
bagian atas
• Radiks C5–8; T1
• N. pectoralis lateral
dan medial
• Adduksi lengan dari
posisi horisontal dan
depan melawan
tahanan.
• M. Pectoralis major,
bagian bawah
• Radiks C5–8; T1
• N. Pectoralis lateral dan
medial
• Adduksi lengan dari
posisi depan di bawah
horisontal melawan
tahanan
• M. Iliopsoas
• Radiks L1–3
• N. femoralis
• Fleksi pada lutut dan
fleksi pada sendi panggul
(sekitar 90°) yang
difleksikan lagi melawan
tahanan.
• M. Quadriceps femoris
• Radiks L2–4
• N. femoralis
• Ekstensi tungkai bawah
melawan tahanan dengan
paha fleksi pada sendi
panggul.
• M. Gluteus maximus
• Radiks L4, 5; S1, 2
• N. gluteus inferior
• Ekstensi tungkai pada
sendi lutut dan panggul
melawan tahanan.
• M. Hamstring
• Radiks L4, 5; S1, 2
• N. sciatic
• Fleksi tungkai bawah
pada sendi lutut melawan
tahanan.
• M. Tibialis anterior
• Radiks L4, 5
• N. peroneus
profundus
• Dorsofleksi kaki
melawan tahanan
• M. Gastrocnemius
• Radiks L5; S1, 2
• N. tibialis
• Tungkai Bawah ekstensi
dengan plantar fleksi
melawan tahanan
• M. Peroneus longus dan
brevis
• Radiks L5, S1
• N. peroneus superficialis
• Eversi kaki melawan
tahanan.
• M. Tibialis posterior
• Radiks L5, S1
• N. tibialis
• Inversi plantar kaki
melawan tahanan.
• M. Adductors
• Radiks L2–4
• N. obturatorius
• Adduksi Paha, Extensi
lutut, adduksi tungkai
melawan tahanan
M. Gluteus medius
dan minimus
Radiks L4, 5; S1
N. gluteus superior
Abduksi Paha, Rotasi
internal pada paha
dengan fleksi pada
sendi lutut melawan
tahanan
2. TONUS
• Tegangan otot pada waktu istirahat atau TAHANAN terhadap
gerakan pasif saat kontrol volunter tidak ada
• Syarat :
– Pasien rileks
– Gerakkan otot, sambil pasien diajak bercakap-cakap
– Ulangi tiap gerakan dengan kecepatan berbeda
• Cara :
– Inspeksi
– Palpasi (konsistensi, gerakan pasif lambat, cepat,
parsial & total ROM)
2. TONUS
Tonus pada Tangan
• Fleksi dan ekstensi pd lengan
• Pronasi dan supinasi
• Putar pergelangan tangan
2. TONUS
Tonus pada Kaki
• Putar lutut ke kanan dan
kiri
• Fleksi dan ekstensi lutut
• Dorsofleksi dan
plantarfleksi kaki
2. TONUS
• INTERPRETASI
1. Normotoni
2. Atoni
3. Hipotoni
4. Hipertoni
–Spastik
–Rigid
2. TONUS
3. TROPIK
• Inspeksi
membandingkan simetrisitas otot kanan
dan kiri
• Palpasi
menilai konsistensi, kontur
• Pengukuran
dengan pita pengukur dari 1 titik point
3. TROPIK
Interpretasi
1. Atropi
Berkurangnya volume jaringan otot, disertai perubahan
kontur
- atrofi neurogenik - atrofi artogenik
- atrofi miogenik - disuse atrophy
2. Hipertropi
Meningkatnya volume jaringan otot.
3. TROPIK
4. REFLEKS
• Jawaban motorik terhadap
suatu rangsangan sensorik
• Yang dinilai :
– adanya kontraksi otot
– adanya gerakan sendi
4. REFLEKS
Derajat Refleks
Derajat Keterangan
Refleks
- Arefleksia
+ Hiporefleksia, ada krontraksi otot, tanpa
gerakan sendi
+ Normal, kontraksi otot, gerakan sendi
++ Hiperrefleksia, dengan perluasan, klonus (-)
4. REFLEKS
Jenis-jenis Refleks
1. Refleks Fisiologis
a. Deep refleks : refleks tendon, refleks
periost
b. Superficial refleks : refleks kulit
2. Refleks Patologis
4. REFLEKS
Refleks Biceps (C5,6; N. Musculo cutaneus)
• Lengan setengah ditekuk di
sendi siku
• Perkusi pada tendon m. biceps
di bwh lipatan siku
• Refleks Leri
Lengan dlm keadaan ekstensi. Fleksi semaksimal mungkin jari-jari
dan tangan penderita.
(+) fleksi pada siku lengan
(+) kontraksi m.
quadriceps femoris,
ekstensi sendi lutut
(+) kontraksi m.
gastrocnemius, plantar fleksi
kaki
Refleks Statokinetik
• Refleks Grewel (supinasi-fleksi)
Lakukan supinasi maksimal pd kaki
(+) fleksi lutut, fleksi dan abduksi tungkai atas
• Refleks Oppenheim
Dgn jempol dan jari telunjuk,
urut tulang betis dari atas ke
bawah
• Refleks Scheffer
Pijat otot achilles dgn keras
• Refleks Gonda
Lakukan plantar fleksi dari
jari ke4
• Refleks Stransky
Abduksi jari ke-5
• Mendel Bechterew
Perkusi dorsum di daerah basis jari kaki ke-2 sampai 5
(+) kontraksi
berulang m.
gastroknemius
4. REFLEKS PATOLOGIS Ekstremitas Bawah
Refleks Primitif
• Refleks Snout
• Refleks Menetek
• Refleks Memegang (Grasp)
• Refleks Palmomental
4. REFLEKS
Refleks Snout
• Pasien menutup matanya
• Perkusi pada bibir atas
4. REFLEKS PRIMITIF
Refleks Menetek
• Sentuhan pada bibir
4. REFLEKS PRIMITIF
Refleks Memegang (Grasp)
• Penempatan jari pemeriksa pada telapak tangan
pasien
• Tarik tangan pemeriksa
• Minta pasien untuk melepaskan jari pemeriksa
4. REFLEKS PRIMITIF
Refleks Palmomental
• Gores dengan ujung gagang palu refleks ke kulit telapak
tangan bagian tenar
4. REFLEKS PRIMITIF
KOORDINASI
Diperankan o/ serebelum
Dasar dari koordinasi : kerja sama otot yg antagonistik
Ketidakmampuan koordinasi : ataxi
dismetri
disdiadokokinesis
tremor kasar
Test koordinasi :
1. Observasi
2. Test hidung – jari – hidung
3. Test jari – hidung
4. Test pronasi – supinasi
5. Test tumit - lutut
FUNGSI LUHUR (FUNGSI
KORTIKAL)