Patofisiologi
Gangguan artikulasi (disatria)
Disatria terjadi karena adanya lesi pada UMN (Upper Motor Neuron). Pembagian
disatria ada beberapa diantaranya :
Gejala bagian dari hemiparesis, dijumpai disatria yang ringan sekali. Dalam hal
ini terbatasnya kebebasan lidah untuk bergerak kesatu sisi merupakan sebab dari
gangguan artikulasi.
Lesi UMN lain yang bias menimbulkan disatria terletak dijaras-jaras yang
menghantarkan implus koordinatif yang bersumber pada serebelum, atau yang
menyalurkan implus dari ganglia basalis. Pada disartria sereberal, kerja sama gerak
antara otot lidah, bibir, pita suara dan otot-otot yang membuka dan menutup mulut
bersimpang siur, sehingga kelancaran dan konyinuitas kalimat yang diucapkan sangat
terganggu,
Cara berbahasa penyakit serebelum disebut ekplosif, karena kata-kata yang diucapkan
terputus-putus dengan nada yang berdentam. Disatria yang dijumpai pada penyakit
Parkinson, disebabkan oleh karena gerakan otot yang lamban dan kaku. Sehingga
cara berbahasanya lambat dan kaku. Sehingga cara berbahasanya lambat ,monoton,
lemah, dan menggetar.
Pada disatria LMN akan terdengar berbagai macam disatria tergantung pada
kelompok otot yang terganggu. Pada penderita dengan paralisis bulbaris terutama
lidah yang lumpuh dan cara berbicara dengan lidah yang lumpuh dikenal sebagai
“pelo”. Jika palatum mole lumpuh, disatria yang timbul bersifat sengau. Hal ini
sering dijumpai miestania gravis. Penyakit-penyakit yang dapat membangkitkan
disatria ialah polineuritis, difteria, siringobulbia, distrofia muskulorum progresiva dan
mistenia gravis.
Nervus hipoglossus (XII), Nervus ini mempersarafi otot lidah. Lesi LMN akan
mengakibatkan atrofi unilateral atau bilateral dan fasikulasi, yang paling baik dinilai
saat lidah berada didasar mulut dalam keadaan istirahat. Saat menjulurkan lidah,
kelemahan unilateral mengakibatkan deviasi lidah kearah lesi. Gerakan lidah ke sisi
kiri-kanan dapat terganggu dan menjadi lambat pada atrofi dan kelemahan bilateral,
tetapi hal ini lebih sering merupakan tanda kerusakan UMN bilateral (kortikobulbar).
1.