1.
2.
3.
4.
5.
2. Jaringan lunak hip eksternal rotasi yang kontraktur akan berkurang lebih dari 1 tahun
pertama kehidupan seorang anak selanjutnya meningkat menjadi internal rotasi
diharapkan femoral anteversi akan menjadi semakin terlihat.
3. Ada penurunan secara bertahap femoral anteversi dari 30 sampai 40 pada saat lahir
kemudian menjadi 10 sampai 15 pada adolesen awal dan puncak perbaikan terjadi
sebelum usia 8 tahun.
INERVASI
No
Otot
Regio
Insertio
Fungsi
Inervasi
Sartorius
Spina iliace
anterior superior
(SIAS)
Permukaan
medial tibia
Fleksi
abduis,
rotasi, lateral
arc coxae
N.
femoralis
Iliacus
Fossa illiaca di
dalam abdomen
Throcantor
femur
Flexi
N.
femoralis
Quadricep
Femoralis
a. Rectus
femoris
SIAS
Tendon m.
quadriceps
pada patela,
vialigamentum
patellae ke
dalam
tuberositas
tibia
Flexi arc
coxae
N.
femoralis
b. Vatus lateralis
c. Vatus medialis
d. Vatus
intermedius
Extansi lutut
N.
femoralis
Extensi lutut,
menstabilkan
patela
Extensi lutut
Permukaan
anterior dan
lateral batang
femur
N.
femoralis
N.
femoralis
Tabel 2.2
Otot Tungkai Atas Bagian Posterior (Ricard, S. 1986)
No
1
Otot
Biceps
femoralis
Semi
tendonisosis
Semi
membranosus
Regio
Insertio
Caput longum
(tuber
isciadoleum)
caput breve
(linea aspera)
crista supra
condilair
lateral batang
femur)
Tuber
ischiadikum
Permukaan
medial
tibia
Tuber
ischiadikum
Condylus
medialis
tibia
Medial
tibia
Fungsi
Flexi
abduksi,
rotasi
lateral
arc.Co xae
Flexi,
rotasi,
medial
sendi lutut
serta Arc.
Coxae
Flex
dan
rotasi,
medial
sendi lutut
serta
extensi
serta
extensi
Arc. Coxae
Inervasi
Ramus
tibialis N.
ischiadicum
Ramus
tibialis
N.ischiadicum
Ramus
tibialis
N.
ischiadicum
Adduktor
magnus
Tuber
ischiadicum
Tiberculum
adduktor
femur
Extensi Arc
Coxae
Ramus
tibialis
N.
Ischiadicum
Tabel 2.3
Otot tungkai atas Regio Glutealis (Richar, S. 1986)
No
Otot
Regio
Insertio
Fungsi
Inervasi
Gluteus
maximus
Permukaan
luar ilium,
sacrum,
ligamen
sacrotuberale
Tractus
illiotibialis
dan
duterositas
gluteo
femoris
Extensi dan
rotasi
laterale
Arc. Coxae
N. gluteus
interior
Gluteus
Medius
Permukana
luar ilium
Lateral
throchantor
mayor
femoris
Extensi dan
rotasi
N. gluteus
superior
Gluteus
minimus
Permukaan
luar ilium
Anterior
throchantor
mayor
femoris
Abduksi
Arc. Coxae
N. gluteus
superior
Piriformis
Permukaan
anterior
sacrum
Throchantor
mayor
femoris
Rotasi
lateral
N. Sacralis I
dan II
Obturatorius
internus
Permukaan
dalam
membrana
abturatoria
Tepian atas
throchantor
mayor
femoris
Rotasi
lateral
Plexus
sacralis
Tabel 2.4
Otot Tuang Medial Paha
No
Insertio
Fungsi
Inervasi
M. Gracilis
Otot
Ramus interior
ossis pubis
dan ossis ischi
Regio
Tuberositas
tibia
dibelakang
Adduktor
flexor, hip
flexor dan
internal
rotator
tungkai
bawah
Ramus
anterior N.
obturatoria
L2-4
M. adduktor
langus
Dataran
anterior ramus
superior ossis
pubis
M. sartorius
labium
medial linea
aspera 1/3
medial
Ramus
anterior N.
Abtoratorium
L2-3
Adduktor,
flexor hip
M. adduktor
brevis
Lateral ramus
interior ossis
pubis
Labium
medial linea
aspera
Adduktor
flexor,
internal
rotasi hip
Ramus
anterior
dan
posterior N.
abturatoria
L2-4
M. adduktor
magnus
Dataran
anterior ramus
Labium
medial linea
Adduktor
dan extensor
Ramus
posterior
M.
Obturatorius
externus
interfior ossi
ischii dan
tuber
ischiadicum
aspera
hip
dan N.
tibialis dan
L2-5 dan
S1
Datarna
anterior
membrana
abturatoria,
foramen
abturatroium
Fossa
throhantorica
femoris
External
rotator hip
membantu
extensor hip
Ramus
muscularis
plexus
sacralis S13
d
1)
2)
Sistem Persyarafan
Sistem persyarafan pada tungkai atas (paha) dibagi menjadi 4 yaitu:
Nervus femoralis
Merupakan cabang terbesar dari pleksus lumbalis. Nervus ini berisi dari tiga bagian pleksus anterior
yang berasal dari nervus lumbalis (L2, L3 dan L4). Nervus ini muncul dari tepi lateral psoas di dalam
abdomen dan berjalan ke bawah melewati m. psoas dan m.iliacus ia terletak di sebelah fasia illiaca dan
memasuki paha lateral terhadap anterior femoralis dan selubung femoral di belakang ligament inguinal
dan pecah menjadi devisi anterior dan posterior nervus femoralis mensyarafi semua otot anterior paha.
Nervus obturatorius
Berasal dari plexus lumbalis (L2, L3 dan L4) dan muncul pada bagian tepi m. psoas di dalam abdomen,
nervus ini berjalan ke bawah dan depan pada lateral pelvis untuk mencapai bagian atas foramen
abturatorium, yang mana tempat ini pecah menjadi devisi anterior dan posterior. Devisi anterior
memberi cabang-cabang muscular pada m. gracilis, m. adduktor brevis dan longus. Sedangkan devisi
posterior mensyarafi articularis guna memberi cabang-cabang muscular kepada m.obturatorius
esternus, dan adduktor magnus.
1)
1)
a)
b)
c)
d)
2)
a)
b)
c)
d)
akhirnya pada sisi medialnya. Ia meninggalkan paha dalam ruang medial dari selubung femoral dan
berjalan dibelakang ligamentum inguinale menjadi vena iliaca externa.
Vena profunda femoralis
Vena profunda femoris menampung cabang yang dapat disamakan dengan cabang-cabang arterinya, ia
mengalir ke dalam vena femoralis.
Vena obturatoria
Vena obturatoria menampung cabang-cabang yang dapat disamakan dengan cabang-cabang arterinya,
dimana mencurahkan isinya ke dalam vena illiaca internal.
Vena saphena magna
Mengangkut perjalanan darah dari ujung medial arcus venosum dorsalis pedis dan berjalan naik tepat di
dalam malleolus medialis, venosum dorsalin vena ini berjalan di belakang lutut, melengkung ke depan
melalui sisi medial paha. Ia bejalan melalui bagian bawah n. saphensuspada fascia profunda dan
bergabung dengan vena femoralis.