Anda di halaman 1dari 23

PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI PADA

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Putri Ardiyanti

110100262

Nabila Adani

110100034

Fadliana Mutia

110100042

Teo Jun Zhe

110100507

Liow Hean Hoong

110100461

Pembimbing: dr. Dedy Dwi Putra, Sp.Rad

PENDAHULUAN
Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging
diagnostic (pencitraan diagnostic) untuk pemeriksaan organ
tubuh, di mana kita dapat mempelajari bentuk, ukuran
anatomis, gerakan, serta hubungan dengan jaringan
sekitarnya.
Pedoman untuk USG telah dipublikasikan oleh WHO sejak
tahun 2001 dan di antara teknologi pencitraan diagnostik,
ultrasound adalah yang teraman, paling murah, dan kemajuan
teknologi yang membuat lebih bersahabat dan mudah dibawa.
20 tahun yang lalu di bidang rheumatologist, para
rheumatologist telah mulai menggunakan USG untuk penilaian
secara kuantitatif dan kualitatif pada muskuloskeletal.

Prinsip USG Muskuloskeletal


Gambar alat usg

Pemeriksaan USG ini menggunakan


gelombang suara yang frekuensinya 1
10 MHz (1-10 juta Hz).
Gelombang suara frekuensi tinggi
tersebut dihasilkan dari kristal-kristal
yang terdapat dalam suatu alat yang
disebut transduser.
Transduser bekerja sebagai pemancar
dan sekaligus penerima gelombang
suara.
Sebagian akan dipantulkan dan
sebagian lagi akan merambat terus
menembus jaringan yang akan
menmbulkan bermacam-macam eko
sesuai dengan jaringan yang dilaluinya.

Kegunaan USG Muskuloskeletal

Menilai adanya kelainan pada strukur jaringan lunak (tendon, ligamen, meniskus,
otot, bursa) berupa robekan, penebalan, inflamasi dan tmbulnya cairan disekitarnya.

Menilai adanya timbul cairan dan perkiraan banyak dan jenis cairan di dalam celah
sendi atau bursa.

Menilai adanya inflamasi di sinovium, berupa penebalan dan peningkatan sinyal


Doppler.

Menilai keadaan sendi dengan melihat ketebalan tulang rawan, adanya osteofit, atau
adanya tanda-tanda fraktur.

Membantu menentukan titik terbaik untuk melakukan artrosentesis ataupun injeksi


intra atau ekstra atikuler (identifikasi lokasi tindakan).

Membantu (USG guide) tindakan artrosintesis maupun injeksi.

Prosedur USG Muskuloskeletal

Sendi Bahu
Posisi pasien :

- Pasien dalam posisi duduk

- Sendi siku difleksikan 90 o


- Tangan dalam posisi supinasi di atas paha pasien
- Untuk pemeriksaan dinamis, humerus dirotasikan ke dalam
dan keluar secara aktif dan/atau pasif dalam berbagai
gerakan
dengan siku difleksikan 90 o

ANTERIOR TRANSVERSE SCAN DALAM POSISI NETRAL PADA BICIPITAL GROOVE.


H= HUMERUS; T= TENDON BISEP; D= OTOT DELTOID

Prosedur USG Muskuloskeletal

Sendi Siku

Posisi pasien : - Pasien dalam posisi duduk


- Sendi siku ekstensi maksimal dan supinasi lengan bawah (ventral
scan)
- Sendi siku difleksikan 90 o (dorsal scan)
- Tangan dalam posisi supinasi di atas paha pasien
- Tangan diletakkan pada pinggul atau paha pasien dengan humerus
yang sedikit dirotasikan ke dalam (dorsal scan)

Anterior humeroradial longitudinal scan pada elbow.


h= humerus; r= radius; m= otot; o= articular cartilage.

Prosedur USG Muskuloskeletal

Pergelangan Tangan

Posisi pasien : - Pasien dalam posisi duduk


- Tangan dalam posisi supinasi di atas paha pasien atau pada meja
pemeriksaan
- Pada pemeriksaan dinamis, jari difleksikan atau diekstensikan secara
aktif

Volar transverse scanpada carpel tunnel. r = radius; n = median nerve; t = flexor tendons.

Prosedur USG Muskuloskeletal

Tangan

Posisi pasien : - Pasien dalam posisi duduk


- Tangan dalam posisi supinasi di atas paha pasien atau pada meja
pemeriksaan
- Pada pemeriksaan dinamis, jari difleksikan atau diekstensikan secara
aktif

Dorsal transverse scanpadakepala metacarpal.

mh = metacarpal head; t = extensor tendon.

Palmar longitudinal scan pada sendi


metacarpophalangeal. * = joint cavity; =
articularcartilage; pp =proximal phalanx; mh =
metacarpal head; t = flexor tendon.

Prosedur USG Muskuloskeletal

Pinggul

Posisi pasien : - Dalam posisi supinasi


- Sendi pinggul pada posisi normal

Anterior longitudinal scan pada


pinggul.
a = acetabulum; f = femur; * =joint
cavity;m =muscles

Prosedur USG Muskuloskeletal

Lutut

Posisi pasien : - Pasien dalam posisi supinasi untuk scan secara ventral atau lateral
- Posisi tiarap untuk scan secara dorsal
- Sendi lutut pada posisi normal dan atau fleksi 30 o
- Fleksi maksimal untuk melihat sulcus intercondylus
- Pemeriksaan dinamis pada suprapatellar pouch dengan relaksasi dan
kontraksi otot quadrisep

Suprapatellar transverse scan pada fleksi


maksimal.
f = femur; = articular cartilage.

Prosedur USG Muskuloskeletal

Mata kaki dan Tumit

Posisi pasien : - Posisi supine untuk scan secara ventral dan lateral
- Posisi tiarap untuk scan secara dorsal
- Sendi pinggul dan lutut dalam posisi netral

Anterior longitudinal scan pada pengelangan kaki.


tib = tibia; tal = talus; = articularcartilage.

Posterior longitudinal scan pada tumit kaki.


t = achilles tendon; cal = calcaneus; k = Kagers fat pat

Prosedur USG Muskuloskeletal

Kaki

Posisi pasien : - Posisi supine untuk scan secara dorsal


- Posisi tiarap untuk scan secara plantar

Dorsal longitudinal scan pada jempol kaki.


mh = metatarsal head; ; pp = proximal phalanx; t = extensor tendon;* = joint cavity; =
articular cartilage.

USG Otot
Transversal (A) Longitudinal (B), femoris
bisep
Longituginal, betis (C), dan paha (D) ,
menunjukkan hyperechoic fibroadifosa
septae (arrow)

USG tendon achiles


a. longitudinal ultrasound image through
the posterior heel of a normal individual.
Inset, Position of the ultrasound probe.
The heel was divided into 3 zones (the
superior tuberosity [ST], the proximal
part of the enthesis [PE], and the distal
part of the enthesis [DE]) and scored for
spur formation or bone erosion. In this
subject, a spur was noted in the distal
part of the enthesis only (solid arrows),
but there was no evidence of erosion.
The tendon (AT) appeared normal along
its length. The numbers on the vertical
axis represent distance in centimeters

psoriatic arthritis.

. b, Longitudinal ultrasound
image through the posterior
heel of a patient with psoriatic
arthritis. There is mild thickening
and hypoechogenicity of the
tendon (within the region
indicated by thin arrows).
Erosions are evident in the
proximal tendon and in the
region of the superior tuberosity
(open arrows), with a small
bone spur (thick arrow) present
in the distal enthesis.

SINOVITIS

Sinovitis grade 3. Gambaran longitudinal dari sudut metatarsopalangeal pertama


menunjukkan sinovitis grade 3 sebagai penebalan sinovial hypoechoic dalam
kapsula sendi. MT, metatarsal head; PP, proximal phalanx; S, hypoechoic
synovium

EROSI

Erosi. Erosi tulang kortikal dari sendi metatarsophalangeal dalam


potongan longitudinal (A) dan tranversal (B). MT, metatarsal head;
PP, proximal phalanx.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai