Anda di halaman 1dari 13

ARTHROGRYPOSIS

MULTIPLEX
CONGENITAL
NAMA KELOMPOK :
YUDHA SATRIA HUSADA (30619040)
HILDA ROUDLOTUN NABAWIYAH (30619017)
PENGERTIAN

• Arthrogryposis Multiplex Congenital (AMC) adalah istilah yang digunakan untuk


menggambarkan adanya kontraktur sendi multiplex saat lahir.
• Arthrogryposis atau kontraktur sendi adalah suatu kondisi di mana sendi menjadi tetap
secara permanen dalam posisi membungkuk (ditekuk) atau diluruskan (diperpanjang),
sepenuhnya atau sebagian membatasi pergerakan sendi yang terkena.
PREVALENSI

• Kejadian Arthrogryposis relatif jarang. Diperkirakan terjadi 1:3000 kelahiran.


PATOLOGI

• Pada AMC, perkembangan sendi hampirselalu normal selama embriogenesis awal.Perkembangan


sendi yang normal dimulai padausia kehamilan 5,5 minggu, banyak celah sendimuncul pada
minggu ke-8, dan pergerakantungkai terjadi pada minggu ke-8.6 Namun, adakorelasi langsung
antara onset dini akinesiajanin (penurunan gerakan janin) dan tingkatkeparahan kontraktur saat
lahir. Semakin dinidan lama durasi penurunan gerakan selamaperkembangan janin, semakin
parahkontrakturnya. Eksperimen pada hewanmendukung hipotesis bahwa gangguanmobilitas
akibat kelemahan otot adalahpenyebab umum yang kritis dalam AMC.7 Posisideformitas
sebagian besar terkait denganketidakseimbangan otot di sekitar sendi yangterlibat.8 Posisi
intrauterin janin juga dapatberperan dalam menentukan konfigurasideformitas.
ETIOLOGI

• Ekstrinsik :
1. kelainan struktural uterus bawaan (misalnya, rahim bikornuata dan rahim bersepta)
2. tumor rahim (misalnya, fibroid), atau kehamilan multijanin
3. penyakit ibu seperti myasthenia gravis imun ibu atau paparan ibu terhadap infeksi,
obat-obatan, dan obat-obatan sosial selama kehamilan.
• Intrinsik
1. kelainan fungsional di otak
2. kelainan sumsum tulang belakang
3. kelainan saraf perifer
4. kelainan sambungan neuromuscular
5. kelainan pada otot, tulang, tendon, dan sendi
RADIOLOGI ARTHROGRYPOSIS MULTIPLEX
CONGENITAL
INTERVENSI FISIOTERAPI

• active movement trunk & limb


• Splinting
• gait training
TUJUAN INTERVENSI

• Meningkatkan rentang gerak pasif dan memperkuat gerak aktif


• Dapat membantu berjalan dan kemandirian dalam beraktivitas pada anak AMC
• sebagai agen pemanas dalam untuk meningkatkan elastisitas jaringan ikat pada sendi
DAFTAR PUSTAKA

• Arthrogryposis multiplex congenita: GC Lloyd-Roberts and AWF Lettin. J. Bone Jt. Surg. 52B: 494–508 (August), 1970
• Gordon, N. (1998). Arthrogryposis multiplex congenita. Brain and Development, 20(7), 507–511.
• MENNEN, U., VAN HEEST, A., EZAKI, M.-B., TONKIN, M., & GERICKE, G. (2005). Arthrogryposis Multiplex
Congenita. Journal of Hand Surgery, 30(5), 468–474.
• Niles, K. M., Blaser, S., Shannon, P., & Chitayat, D. (2019). Fetal arthrogryposis multiplex congenita/fetal akinesia
deformation sequence (FADS) - Aetiology, diagnosis and management. Prenatal Diagnosis.
• O’Flaherty, P. (2001). Arthrogryposis Multiplex Congenita. Neonatal Network: The Journal of Neonatal Nursing, 20(4),
13–20.
• Skaria, P., Dahl, A., & Ahmed, A. (2017). Arthrogryposis multiplex congenita in utero: radiologic and pathologic findings.
The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine, 1–10
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai