MUSKULOSKELETAL PEDIATRI
A h d a H u r i n M a r a y a , S . Tr. K e s . , F t r.
QNA
ANATOMI FISIOLOGI
MUSKULOSKELET
AL
PENGERTIAN
ANATOMI FISIOLOGI
• Kata anatomy berasal dari bahasa • Fisiologi secara makna kata dari
Yunani (Greek) yang secara Bahasa Latin, berasal dari kata
makna harfiah diartikan sebagai “Fisis” (Physis) adalah alam
“membuka suatu potongan”. Dari atau cara kerja. “Logos” (Logi)
sudut medis, anatomi terdiri dari adalah ilmu pengetahuan. Maka
berbagai pengetahuan tentang fisiologi adalah ilmu yang mem
bentuk, letak,ukuran, dan pelajari faal atau pekerjaan atau
hubungan berbagai struktur dari fungsi dari tiap-tiap jaringan
tubuh manusia sehingga sering tubuh atau bagian dari alat-alat
disebut sebagai anatomi tubuh dan fungsinya
deskriptif atau topografis.
MUSKULOSKELETAL
• OTOT • TULANG
• TENDON • SENDI
• LIGAMEN
MUSCLE
SKELETAL
• Seorang anak bukan merupakan seorang dewasa dalam bentuk
kecil, karena ia mempunyai sifat berlainan dari orang dewasa.
• Beberapa organ tubuh dan struktur telah berkembang dengan
baik, dan bahkan telah mencapai ukuran sebagaimana pada
orang dewasa ( contohnya telinga bagian dalam ), sementara
organ dan strutur lainnya masih mengalami perkembangan
( contohnya gigi yang akan mengalami erupsi, tanda seks
sekunder yang belum berkembang ).
MUSCULOSKELETAL DEVELOPMENT
SKELETAL
• Selama bulan pertama kehidupan janin, terjadi pembentukan matriks. Di
bulan kedua, susunan tulang dimulai.
• Tulang pada embrio memiliki susunan serat kolagen yang tidak teratur,
termineralisasi, dan memiliki jumlah osteosit yang tinggi.
• Tulang pada janin, dibandingkan dengan tulang dewasa, memiliki korteks
yang sangat kompak; remodeling sedikit terjadi selama prenatal.
Akumulasi kalsium dalam tulang berkorelasi dengan peningkatan berat
janin.
• Bayi menunjukkan tingkat remodeling yang jauh lebih tinggi daripada
dewasa, diperkirakan 50% per tahun dan 5% per tahun, masing-masing.
Selama 2 tahun pertama, ditandai perbaikan dari korteks tulang panjang,
resorpsi meningkat, dan osteon sekunder terbentuk
• Sedangkan pada osifikasi tulang panjang dimulai di perifer
(perikondrium) ke distal (enkondral)
• Osifikasi vertebral dari tengah ke luar (endokhondral). Setiap
vertebra adalah hasil peleburan dari bagian ekor dari satu
somit dan setengah kranial dari somit yang berdekatan.
• Bagian union yang mengeras terjadi setelah lahir;
• Fusi dari lengkungan vertebral dimulai pada tahun ketiga di
regio cervical dan tahun keenam di daerah lumbal.
MUSCULOSKELETAL DEVELOPMENT
MUSCLE
• Myotubes primer muncul di usia 5 minggu
kehamilan.
• Serabut otot mulai muncul di sekitar minggu
ke-11.
• Beberapa myotube terbentuk setelah minggu
ke-20 ketika sebagian besar serabut otot
diselaputi miofibril dan memiliki inti perifer
• Sedangkan miogenesis awal , persarafan
(sekitar 20-24 minggu) terbukti meningkatkan
perkembangan dan diferensiasi otot
• Pada bayi otot rangka mengandung jumlah sel kurang dari
20% dari orang dewasa di awal kehidupan pascakelahiran.
• Golgi tendon organ(GTO) memulai persarafan di minggu ke-
12. Selanjutnya, struktur GTO menjadi enkapsulasi, dan
mielinisasi seratnya terjadi di minggu ke 16 dengan berat rata-
rata bayi sekitar 25%
MUSCULOSKELETAL DEVELOPMENT
JOINT
• Gerakan awal tungkai oleh embrio
(sekitar 54 hari) yang berkontribusi
pada kavitasi sendi.
• Banyak bursa dan selubung sinovial
terbentuk
• Diferensiasi sendi tungkai, dari fase
awal embrio ke struktur mirip dengan
orang dewasa, terjadi dalam waktu yang
relatif singkat dan pada manusia terjadi
antara 4 sampai 7 minggu
• Sendi sakroiliaka memulai kavitasi di Minggu ke-10, tetapi
tidak menyelesaikan prosesnya sampai bulan ke-7
• Kavitasi lengkap pada periode awal janin
• Perubahan perkembangan pada periode janin terdiri dari
peningkatan ukuran dan pematangan struktur yang terbentuk;
peningkatan jumlah kolagen, menghasilkan pembentukan yang
lebih jelas jaringan fibrosa seperti ligamen; dan perluasan
rongga sendi
MUSCULOSKELETAL DEVELOPMENT
TISSUE
• Struktur ligamen dan otot hanya menempel pada periosteum
pada awal kelahiran
• Namun, pada 60 hari, hanya popliteus melekat pada
periosteum.
• Dengan bertambahnya usia, keterikatan ligamen ke periosteum
fibrosa menembus fibrokartilago, yaitu secara bertahap
digantikan oleh chondroid dan tulang pipih
• Perubahan ini menghasilkan perlekatan ligamen-tulang yang
kuat.
CONCLUSION
• Club Foot, Flat Foot, Metatarsus Adductus, Tibial Torsion, Genu Varus, Genu
Valgus, Congenital Hip Dislocation, Jouvenil Rheumatoid Arthritis, Scoliosis,
Osteogenesis Imperfecta, Congenital Torticolis, Congenital Arthrogryposis,
Fracture And Dislocation, Strain, Sprain , Rupture, Stiffness And Contracture
SOURCE:
• Anderson, P.D, Anatomi Fisiologi tubuh manusia. Jones and Barret publisher Boston.
Edisi Bahasa Indonesia EGC. Jakarta, (1999). Hal 10
• Dotan, Raffy & Mitchell, Cameron & Kislev-Cohen, Rotem & Klentrou, Panagiota &
Gabriel, David & Falk, Bareket. (2012). Child-Adult Differences in Muscle Activation -
A Review. Pediatric exercise science. 24. 2-21. 10.1123/pes.24.1.2.
• Kemper, Han. (2000). Skeletal Development during Childhood and Adolescence and the
Effects of Physical Activity. Pediatric exercise science. 12. 10.1123/pes.12.2.198.
THANK
YOU