Anda di halaman 1dari 10

TUMBUH KEMBANG 1

Penilaian Klinis Tumbuh Kembang secara umum

Istilah normal dalam penilaian tumbuh kembang sangat relatif oleh karena itu digunakan
range/ standar. Beberapa penilaian klinis tumbuh kembang yg sering digunakan :

1. Membandingkan BB dengan TB
BB ideal = TB – 110 ± 2,5
2. Tes IQ
3. Nilai status kesehatan umum baik/ tidak
4. Melihat klasifikasi maloklusi, semakin berat maloklusi, semakin parah gangguan
tumbuh kembang anak
5. Pemakaian radiologi chepalometri dengan cara membandingakan radiogram ( foto
ronsent) yang dibuat secara berkala misalnya tiap 6 bualan sekali, kemudian hasilnya
dibandingkan.

Pengertian Tumbuh Kembang

Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi
saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan (growth) dan perkembangan
(development)

Pertumbuhan

Pertumbuhan  masalah perubahan  - Ukuran - Sel

 Pertambahan / pengurangan ukuran - Jumlah - Jaringan


 Perubahan bentuk/ proporsi - Organ
 Perubahan susunan, dsb. diukur - Sistem
Kuantitas ~ BB (gram, kg)
~ TB (cm, m)
~ Umur tulang/ Bone age
Perkembangan  masalah kemampuan/ pematangan

Perkembangan

(maturasi)

Diferensiasi  Sel-sel  Berfungsi >< lingkungan

Jaringan - Perkembangan intelektual (IQ)

Organ - Perkembangan emosi (EQ)

Sistem organ - Perkembangan tingkah laku

Kualitas

Perkembangan = Pertumbuhan + diferensiasi + translokasi

Istilah-istilah yang berhubungan dengan tumbuh kembang

1. Diferensiasi
Merupakan perubahan bentuk sel/ jaringan umum menjadi sel-sel/ jaringan yang
lebih spesifik selama masa perkembangan. Diferensiasi merupakan perubahan dalam
kualitas dan menggambarkan perkembangan secara keseluruhan pada tingkat
penambahan seluler jaringan.
2. Translokasi : translokasi memiliki arti perubbahan posisi. Misalnya titik dagu
mengalami translokasi ( bergerak ) ke bawah dan depan lebih jauh dari perubahan
dagu itu sendiri, meskipun pertumbuhan mandibular terjadi paling banyak pada
kondilus dan ramus, amun seluruh mandibular bergerak ke ventral
3. Maturasi : Istilah maturasi biasanya digunakan untuk menunjukkan perubahan
perubahan kualitas mengenai pematangan atau penuaaan. Maturasi selalu
dihubungakn dengan hasil yang dicapai pada tahap tahap yang lebih spesifik seciri-
ciri seks, pembentukan gigi, dll.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang

Genetik Lingkungan :

- Nutrisi - Penyakit - Ras

-Pengaruh iklim dan musim


-Faktor sosial ekonomi
-Jumlah keluarga & masa kelahiran
-Tren sekuler - Gangguan psikolgi - Hormon

Sifat pertumbuhan skeletal

Pada tingkat seluler, terdapat 3 kemungkinan sifat pertumbuhan skeletal, yaitu :

 Hipertrofi : pertumbuhan ukuran tiap sel


 Hiperplasia : pertumbuhan jumlah tiap sel
 Sekresi matriks ekstraseluler : berkontribusi dalam pertambahan ukuran dari jumlah/
ukuran sel itu sendiri

 Ketiga proses ini akan muncul dalam pertumbuhan skeletal


 Hiperplasia merupakan gambaran yang paling dominan dalam perkembangan skeletal
 Sekresi matriks ekstraseluler : fenomena yang sangat penting dalam perkembangan
sistem skeletal
 Sekresi matriks intraseluler selanjutnya mengalami mineralisasi :
 Jaringan lunak : jaringan yang tidak termineralisasi
 Jaringan keras : jaringan yang termineralisasi yaitu tulang, gigi, kartilago
 Dalam banyak hal terutama kartilago yan berperan salam pertumbuhan sifatnya
hamper sama dengan jaringan lunak. Hingga dimasukan dalam jaringan lunak.

Slide 8
 Pertumbuhan jaringan lunak : kombinasi dari hyperplasia dan hipertrofi. Pertumbuhan ini
terjadi di seluruh bagian dalam jaringan dan hasilnya disebut pertumbuhan interstisial
yaitu pertumbuhan yang terjadi diseluruh bagian dalam jaringan merupakan ciri utama
pertumbuhan jaringan lunak dan kartilago yang tidak mengalami kalsifikasi dalam sistem
skeletal.
 Sekresi matriks ekstraseluler dapat juga menyertai pertumbuhan interstisial tetapi
hyperplasia ( ciri primer ), hipertrofi ( sekunder ) merupakan karakteristik pertumbuhan
jaringan ikat.

Slide 9
 Jika terjadi proses mineralisasi maka akan terbentuk jaringan keras sehingga tidak
mungkin terjadi pertumbuhan interstisial
 Hyperplasia, hipertrofi dan sekresi matriks interseluler masih dapat berlangsung di
jaringan yang termineralisasi, tapi hanya pada permukaan jaringan, tidak di bagian dalam
jaringan
 Pernambahan tulang baru secara langsung pada permukaan tulang terjadi karena
aktifitas sel” dala periosteum yaitu membrane jaringan lunak yang menutupi tulang.
 Pembentukan tulang baru melalui formasi sel” yang baru yg dihasilkan dalam periosteum
dan sekresi ekstraseluser matriks yang termineralisasi dinamakan direct of surface
apposition of bone

Slide 10
 Pertumbuhan interstisial merupakan aspek yang paling menonjol dalam pertumbuhan
skeletal karena sebagian besar sistem skeletal dibentuk dari model kartilago, seperti :
tulang dasar tengkorak & tulang anggota badan & tungkai
 Kartilago merupakan jaringan yang avaskuler sehingga sel” bagian dalam mendapat
suplai nutrisi dari difusi permukaan luar. Hal ini merarti kartilago harus tipis.
 Pada bulan keempat intra uterin terjadi pertumbuhan elemen pembuluh darah ke dalam
bagian chondrokranium ( dan bagian lain dari early cartilaginous skeleton )

Slide 11
 Daerah ini akan menjadi pusat osifikasi dimana kartilago akan diubah menjadi tulang dan
terlihat pulau-pulau tulang disekitar kartilago
 Kartilago terus tumbuh dengan cepat tetapi digantikan oleh tulang dengan kecepatan
sama.
 Sehingga hasilnya terjadi peningkatan kecepatan tulang secara cepat dan jumlah
kartilago berkurang
 Kondrokranium tampak sebagai daerah” kartilago kecil di antara bagian” besar tulang.
 Kartilago kecil ini kemudian akan menjadi tulang etmoid, sphenoid dan basis oksipital

Slide 12
 Pada tulang panjang ekstremitas, daerah ossifikasi terlihat ditengah (diafisis) dan ujung
tulang (epifisis)
 Diantara diafisis dan epfisis terdapat pada daerah kartilago yang tidak mengalami
kalsifikasi yang dinamakan lempeng epifisial.
 Kartilago lempeng epifisial pada tulang panjang merupakan pusat utama pertumbuhan
tulang panjang.
 Kartilago ini bertanggung jawab terhadap semua pertumbuhan panjang tulang.
 Periosteum pada permukaan tulang berperan dalam penambahan ketebalan dan
pembentukan kembali kontur luar.

Slide 13
 Didekat permukaan terluar ujung setiap lempeng epifisial merupakan daerah aktif
pembelahan sel-sel kartilago
 Beberapa dari sel-sel ini didorong ke diafisis melalui proses proliferasi aktif
 Sel” ini akan menjadi hipertrofi dan akan mensekresi matriks ekstraseluler dan akan
mengalami degenerasi segera setelah matriks mengalami mineralisasi kemudian
digantikan dengan cepat oleh tulang.
 Selama kecepatan proliferasi sel sel kartilago hamper sama/ lebih besar dari kecepatan
maturasi sel sel tersebut maka pertumbuhan akan berlanjut

Slide 14
 Pada akhir periode pertumbuhan normal, kecepatan maturasi sel-sel kartilago lebih cepat
dari kecepatan proliferasinya shingga akhirnya seluruh kartilago digantikan oleh tulang
dan lempeng epifisial menghilang.
 Pada saat ini pertumbuhan tulang panjang telah selesai, kecuali untuk perubahan
ketebalan tulang yang dihasilkan oleh periosteum.
 Tidak semua tulang orang dewasa berasal dari model kartilago embrionik, tulang juga
dapat dibentuk melalui sekresi matriks tulang secara langsung dalam jaringan ikat, tanpa
didahului pembentukan kartilago.
 Pembentukan tulang dengan cara ini disebut pembentukan tulang secara intramembran,
yang terjadi pada cranial vault & ke 2 rahang (rahang atas & bawah)

Slide 15
 Pada pembentukan tulang yang terjadi secara intramembran, pertumbuhan interstisial
tidak mungkin terjadi dalam massa yang termineralisasi sehingga pembentukan tulang
melalui aposisi tulang baru pada permukaan luar
 Bentuk tulang dapat berubah melalui proses resorbsi tulag pada satu daerah dan aposisi
pada daerah lainnya.
 Keseimbangan proses aposisi & resorbsi dimana tulang baru dibentuk pada 1 daerah, dan
tulang lama dibuang pada daerah lainnya merupakan komponen yang penting pada
proses pertumbuhan

Tipe pertumbuhan skeletal :

1. Pembentukan tulang
- Ossifikasi endokondral
- Ossifikasi intramembran
2. Perubahan bentuk dan posisi tulang
- Surface remodeling
- Displacement/ translation : primer & sekunder

Osifikasi Endokhondral
 Proses pembentukan tulang secara tidak langsung yaitu pertumbuhan kartilago,
selanjutnya kartilago membentuk tulang
 steoblast berdifferensiasi dan mengahasilkan jaringan osteoid : dari sel” perkoursor
jaringan ikat, osteoblast berdiferensiasi dan menyimpan osteoid dalam sisa matriks
kartilago yan terkalsifikasi.
 Sehingga kartolago menjadi precursor yang sangat baik pada daerah yang mendapat
beban seperti tulang panjang, basis kranii, & kondilus mandibula

5 tahapan formasi tulang secara endokhondral

1) Hipertrofi kondrosit dan kalsifikasi matriks :


Di dalam matriks kartilago primordium muncul pusat kalsifikasi kondrosit
memperlihatkan perubahan hipertrofi dan kalsifikasi matriks berlanjut
2) Invasi pembuluh darah dan sel-sel jaringan ikat :
Pembuluh darah diinvasi dari perikondrium ke dalam calcifying matrix dan
membawa sel-sel jaringan ikat yang belum berdifferensiasi
3) Kartilago beradaptasi dengan baik ketika mendapat beban tekanan karena
sifatnya avaskuler
4) Jaringan osteoid mengalami kalsifikasi : matriks tulang fibrous mengalami
mineralisasi
5) Membrane menutupi tulang dan merupakan bagian yang penting: tulang, baik
yang berasal dari intramembran ataupun endokondral membutuhkan membrane
untuk dapat bertahan.

Osifikasi Intramembran

 Pembentukan tulang secara langsung tanpa didahului pembentukan kartilago, yang


dibentuk oleh osteoblas dalam jaringan mesenkim. Osifikasi intramembran
merupakan mekanisme yang penting pada pembentukan tulang pada daerah cranial
vault, mandibula dan maksila
 Sel-sel & pembuluh darah encased: pada saat osteoid deposisi oleh osteoblast, sel-
sel dibungkus & berubah jadi osteosit. Pembuluh darah ditahan didalam suatu
ruangan dan akhirnya dikelilingi oleh tulang & sistem harversian mulai terbentuk
untuk menutrisi tulang.

5 tahap formasi tulang secara intramembran

a. osteoblast menghasilkan jaringan osteosid : osteoblast berdifferensiasi dari pusat


kondensasi ektomesenkimal dan menghasilkan matriks tulang fibrous
b. Sdf
c. Jaringan osteoid diproduksi oleh sel-sel membrane osteosit kehilangan
kemampuan untuk berkontribusi secara langsung pada penambahan ukuran
tulang, tetapi osteoblas pada permukaan periosteum memproduksi jaringan
osteoid, dengan cara demikian menambahlan lapisan-lapisan pada permukaan
tulang yang ada
d. Kalsifikasi osteoid : matriks tulang akhirnya mengalami mineralisasi dan membuat
tulang menjadi tidak dapat dilewati oleh makanan dan sisa metabolic pembuluh
darah mensuplai nutrisi ke osteosid dan jaringan tulang baik sebaik membuang
sisa metabolic.
e. Membrane esensial menutupi tulang: membrane tulang yang diluar dinamakan
periosteum & membrane tulang internal dinamakan endosteum. Ke-2nya
merupakan bag yang penting untuk kelanjutan kehidupan tulang. Kerusakan
membrane/ supali vaskularnya akan menyebabkan kematian sel sampai
kehilangan tulang. Tulang yang mengalami mineralisasi menjadi keras & tidak
fleksibel.

Remodelling/ Surface Remodelling


Pembentukan tulang melalui proses resorpsi dan aposisi pada permukaan tulang
periosteum dan endosteum. Surface remodelling akan merubah bentuk dan ukuran
setiap tulang dan sangat penting selama masa pertumbuhan dan perkembangan tulang
wajah.
Assd
Deposisi Resorpsi
Menghadap arah pertumbuhan menjauhi arah pertumbuhan

Cortical dirft
(pergerakan pada daerah petumbuhan tulang)

Slide 24
Cortical Plate
• Penambahan keteblana oleh proses aposisi pada satu sisi cortical drift
• Ketikaterjadi proses resorbsi ketebalan tulang berkurang
• Ketika terjadi proses resorbsi maka terjadi proses absorbsi dan tulang terdorong ke
depan
• Cortical plate telah berpindah secara komplit ke kanan

Slide 25
Surface remodelling seperti membangun pada sesuatu yang bergerak

Slide 26
Primary & Secondary displacement or translation
o Primary displacement merupakan kondisi perubahan posisi tulang oleh pembesaran
tulang tersebut
o Secondary displacement muncul ketika posisi tulang telah berubah karena
pertumbuhan tulang yang berdekatan
o Primary & secondary displacement dapat muncul secara simultan
o Sebagai contoh : pertumbuhan basis kranii merupakan bagian yang penting untuk
efek perpindahakn sekunder posisi maksila. Perpindahan diinisiasi oleh hasil gaya
ekspansif dari jaringan lunak dalam pertumbuhan wajah. Perpindahan muncul
bersamaan dengan pertumbuhan tulang yang akan menghasilkan sebuah ruangan sekitar
permukaan kontak dimana tulang membesar.
o Derajat perpindahan sebanding dengan jumlah deposisi tulang baru, walaupun arah
perpindahan selalu berlawanan dengan deposisi tulang
o Asdasd
o Asd

Slide 27
o Primary displacement of nasomaxillary complex luar ada resorpsi, dalam aposisi,
pergerakan depan belakang menjadi besar
o Secondary displacement of nasomaxillary complex
Pertumbuhan tulang sekitar
Basis crania tumbuh mendesak untuk pindah tempat bagian luar mendorong benda
tersebut untuk pindah

Anda mungkin juga menyukai