Anda di halaman 1dari 35

STRUKTUR NORMAL DAN FUNGSI

MUSCULOSKELETAL
Dr. E. Marudut S,Sp.BO FICS
SMF ORTHOPAEDI
RSUD.Dr.H. Abdul Moeloek
Bandar Lampung
2005
STRUKTUR DAN FUNGSI
TULANG
 EMBRIOLOGI TULANG

Pembentukan dan perkembangan merupakan suatu


proses morfologik yang unit serta melibatkan
perubahan biokimia.

Tulang rawan ( kartilago ) lempeng epifisis tidak


sama dengan tulang rawan hialin dan tulang rawan
dan artikuler oleh karena tulang rawan lempeng
epifisis mempunyai struktur pembulu darah, zona-
zona dan susunan biokimia sehingga memberikan
gambaran matriks yang unik.
Pada fase awal perkembangan tulang embrio (
pada minggu ke -3 dan ke -4), terbentuk tiga
lapisan germinal yaitu ectoderm, mesoderm, dan
endoderm. Lapisan ini merupakan jaringan yang
bersifat multipotensial serta akan membentuk
mesenkim yang kemudian berdiferensiasi
membentuk jaringan tulang rawan. Pada minggu
ke lima perkembangan embrio, terbentuk
tonjolan anggota gerak ( limb bud ) yang
didalamnya terdapat juga sel mesoderm, yang
kemudian akan berubah akan menjadi mesenkim
yang merupakan bakal terbentuknya tulang dan
tulang rawan ( gambar 2.1 )
Perkembangan tulang terjadi melalui
dua tahap yaitu :
I. Pada minggu ke lima
perkembangan embrio, tulang
rawan terbentuk dari
prakartilago, dimana ada tiga
jenis tulang rawan, yaitu :
 Tulang rawan hialin
 Tulang rawan fibrin
 Tulang rawan elastis
2. Setelah minggu ketujuh perkembangan
embrio, tulang akan terbentuk
melalui dua cara, yaitu :

 Secara langsung
• Pada proses ini tulang akan terbentuk secara
langsung dari membran tulang dalam bentuk
lembaran-lembaran, misalnya pada tulang muka,
pelvis, scapula dan tulang tengkorak.
• Pada penulangan jenis ini dapat ditemukan satu
atau lebih pusat-pusat penulangan membrane.
Proses penlangan ini ditandai dengan terbentuknya
osteoblas yang merupakan rangka dari trabekula
tulang yang penyebarannya secara radial.
Secara tidak langsung
Pada proses ini tulang terbentuk dari
tulang rawan di mana proses penulangan
dari tulang rawan terjadi melalui dua
cara, yaitu :
1. Osifikasi sentral
Pada keadaan ini osifikasi dari tulang
endokondral.
2. Osifikasi perifer
Pada keadaan ini osifikasi terjadi di
bawah perikondrium / prikondrial atau
osifikasi periosteum / periosteal.
Mesenkim pada daerah perifer
berdiferensiasi dalam bentuk lembaran
yang membentuk periosteum dimana
osteoblas terbentuk didalamnya.
TULANG SEBAGAI
STRUKTUR DAN ORGAN
 Tulang adalah jaringan yang terstruktur dengan baik dan
mempunyai lima fungsi utama yaitu :
1. Membentuk rangka badan
2. Sebagai pengumpildan tempat melekat otot
3. Sebagai bagian dari tubuh untuk melindungi dan
mempertahankan alat-alat dalam seperti otak, sumsum
tulang belakang, jantung dan paru-paru.
4. Sebagai tempat deposit kalsium, fosfer magnesium dan
garam
5. Sebagai organ yang mempunyai fungsi tambahan lain yaitu
sebagai jarigan hemopoietik untuk memproduksi sel-sel
darah merah, sel sedarah putih dan trombosit.
PERTUMBUHAN DAN
REMODELING TULANG

 Pertumbuhan tulang dibagi atas


1. Pertumbuhan memenjang tulang
2. Pertumbuhan melebar tulang
3. Remodeling tulang
PERTUMBUHAN
MEMANJANG TULANG

 Pertumbuhan interstisial tidak dapat terjadi di


dalam tulang, oleh karena itu pertumbuhan
interstisial terjadi melalui proses osifikasi
endokondral pada tulang rawan. Ada dua lokasi
pertumbuhan tulang rawan pada tulang panjang
yaitu :
1. Tulang rawan artikuler
Pertumbuhan tulang panjang terjadi pada
daerah tulang rawan artikuler dan
merupakan tempat satu-satunyabagi tulang
untuk bertumbuh pada daerah epifisis. Pada
tulang pendek, pertumbuhan tulang dapat
terjadi pada seluruh daerah tulang.
2. Tulang rawan lempeng epifisis
Tulang rawan lempeng epifisis memberi
kemungkinan metafisis dan diafisis untuk
bertumbuh memanjang.
Pada daerah pertumbuhan ini terjadi
keseimbangan antara dua proses yaitu :
a. Proses pertumbuhan
Adanya pertumbuhan interstisial tulang rawan
dari lempeng epifisis memungkinkan terjadinya
penebalan tulang
b. Proses kalsifikasi
Kematian dan penggantian tulang rawan pada
daerah permukaan metafisis terjadi melalui
proses osifikasi endokondral.
 gb
Dikenal tiga zona lempeng epifisis ( gambar 2.4 ).yaitu :
a. Zona pertumbuhan
Pada zona interdapat lapisan germinal yang
merupakan daerah intertisial, yang melekat pada
epifisis dengan sel-sel kondrosit muda serta
pembuluh darah halus. Juga terdapat lapisan
proliferasi yang merupakan daerah intertisial yang
paling aktif dalam zona ini dan lapisan palisade di
sebelah dalam dari lapisan proliferasi.
b. Zona transformasi tulang rawan
Pada zona ini terdapat lapisan hipertrofi, klasifikasi
dan degenerasi yang merupakan daerah tulang
rawan yang mengalami maturasi.
c. Zona osifikasi
Zona osifikasi daerah yang tipis dengan sel-sel
kondrosit yang telah mati akibat kalsifikasi
matriks.
 gb
PERTUMBUHAN MELEBAR
TULANG
 Pertumbuhan melebar terjadi akibat
pertumbuhan aposisi osteoblas pada
lapisan dalam periosteum dan
merupakan suatu jenis osifikasi
intramembran
REMODELING TULANG
 Selama pertumbuhan memanjang tulang, maka daerah
metafisis mengalami remodeling ( pembentukan ) dan
pada saat bersamaan epifisis menjauhi batang tulang
secara progresif. Remodeling tulang terjadi sebagai hasil
proses antara deposisi dan resorpsi osteoblastik tulang
secara bersamaan.
 Proses remodeling tulang berlangsung sepanjang hidup,
dimana pada anak-anak dalam masa pertumbuhan
terjadi keseimbangan ( balance ) yang positif sedangkan
pada orang dewasa terjadi kesimbangan yang negative.
Remodeling juga terjadi setelah penyembuhan suatu
fraktur.
 Pada anak-anak walaupun terjadi kelainan yang hebat,
namun remodeling tetap terjadi secara spontan kecuali
bila terdapat kelainan rotasi.
ANATOMI DAN HISTOLOGI
TULANG
 Tulang dalam garis besarnya dibagi dalam :
1. Tulang panjang
yang termasuk tulang panjang misalnya femur, tibia,
fibula, ulna dan humerus, dimana daerah batas disebut
diafisis dan daerah yang berdekatan dengan garis epifisis
disebut metafisis. Daerah ini merupakan suatu daerah yang
sangat sering ditemukan adanya kelainan atau penyakit,
oleh karena daerah ini merupakan daerah metabolic yang
aktif dan banyak mengandung pembuluh darah.
Kerusakan atau kelainan perkembangan pada daerah
lempeng epifisis akan menyebabkan kelainan pertumbuhan
tulang.
2. Tulang pendek
Contoh dari tulang pendek antara lain tulang vertebra dan
tulang-tulang karpal
3. Tulang Pipih
Yang termasuk tulang pipih antara lain
tulang iga tulang skapula dan tulang pelvis

Tulang terdiri atas daerah yang kompak pada


bagian luar yang disebut korteks dan bagian
dalam yang besifat spongiosa berbentuk
trabekula dan diluarnya dilapisi oleh
periosteum ( gambar 2.5 )periosteum pada
anak lebih tebal dari pada orang dewasa,
yang memungkinkan penyembuhan tulang
pada anak lebih cepat dibanding orang
dewasa
STRUKTUR HISTOLOGIS
TULANG
Berdasarkan histologisnya maka pada tulang dikenal :

 Tulang imatur ( non-lamellar bone, woven bone, fiber bone )

Tulang ini pertama-tama berbentuk dari osifikasi


endokondral pada perkembangan embrional dan kemudian
secara perlahan-lahan menjadi tulang yang matur dan pada
umur satu tahun tulang imatur tidak terlihat lagi. Tulang
imatur ini mengandung jaringan kolagen dengan substansi
semen dan mineral yang lebih sedikit dibanding dengan
tulang matur
 Tulang matur ( mature, bone lamellar bone )
Tulang kartikal ( cortical bone, dance bone, compacta bone )
Tulang trabekuler ( cancellous bone, trabeculer bone,
spongiosa )

Secara histologik, perbedaan tulang matur dan imatur terutama


dalam jumlah sel jaringan kolagen dan mukopolisakarida.
Tulang matur ditandai dengan system haversian atau osteon
yang memberikan kemudahan sirkulasi darah melalui korteks
yang tebal. Tulang matur kurang mengandung sel dan lebih
banyak substansi semen dan mineral disbanding dengan tulang
imatur.
SEL-SEL TULANG DAN
FUNGSINYA
 Osteoblas merupakan salah satu jenis sel hasil
diferensiasi sel mesenkim yang sangat penting dalam
proses osteogenesis atau osifikasi. Sebagai sel, osteoblas
dapat memproduksi substansi organic intraseluler atau
matriks, dimana klasifikasi terjadi dikemudian hari.
Jaringan yang tidak mengandung kalsium disebuat
osteoid dan apabila klafikasi terjadi pada matriks maka
terjadi pada maka jaringan disebut tulang. Sesaat setelah
osteoblas dikeliling oleh substansi organic intraseluler,
disebut osteosit dimana keadaan ini terjadi dalam
lakuna.
 Sel yang bersifat multinukleus, tidak ditutupi
oleh permukaan tulang dengan sifat dan
fungsi resorpsi serta mengeluarkan tulang
yang disebut osteoklas. Kalsium hanya dapat
di keluarkan dari tulang melalui proses
aktivitas osteoklasis yang menghilangkan
matriks organic dan kalsium secara
bersamaan dan disebuut deosifikasi.
ANATOMI SENDI

 Sendi secara sederhana merupakan pertemuan


antara dua tulang atau lebih. Sendi memberikan
adanya segmentasi pada rangka manusia dan
memberikan kemungkinan variasi pergerakan di
antara segmen-segmen serta kemungkinan variasi
pertumbuhan. Fungsi anggota gerak sangat
tergantung dari permukaan sendi, sehingga apabila
ada kelainan / penyakit pada sendi maka akan
memberikan gangguan pergerakan
KLASIFIKASI DAN JENIS SENDI
Dikenal 5 macam jenis sendi dengan karakteristik masing-masing, yaitu :
1. Sindesmosis
Sindesmosis adalah sendi dimana dua tulang ditutupi hanya oleh jaringan
fibrosa
2. Sinkondrosis
Sinkondrosis adalah sendi dimana kedua tulang ditutupi oleh tulang rawan.
Lempeng epifisis merupakan suatu sinkondrosis yang bersifat sementara
yang menghubungkan antara epifisis dan metafisis dan memberikan
kemungkinan pertumbuhan memanjang pada tulang.
3. Sinostosis
Bila sendi mengalami obliterasi dan terjadi penyambungan antara keduanya,
maka keadaan ini disebut sinostosis.
4. Simfisis
Simfisis adalah suatu jenis persendian dimana kedua permukaannya ditutupi
oleh tulang rawan hialin dan dihubungkan oleh fibrokartilago serta jaringan
fibrosa yang kuat
5. Sendi sinovial
Sendi sinoval adalah sendi dimana permukaannya ditutupi oleh tulang rawan
hialindan pinggirnya ditutupi oleh kapsul sendi berupa jaringan fibrosa dan
didalamnya mengandung cairan sinovia.
BIOKIMIA DAN FISIOLOGI
TULANG

Struktur tulang berubah sangat lambat


terutama setelah priode pertumbuhan tulang
berakhir setelah fase ini perubahan tulang
lebih banyak terjadi dalam bentuk
perubahan mikroskopik akibat aktifitas
fisiologis tulang sebagai suatu organ
biokimia utama tulang.
Komposisi Tulang terdiri dari :
1. Substansi Organik : 35 %
2. Substansi Inorganik : 45 %
3. Air : 20%
Subtansi organik terdiri atas sel – sel tulang
secara substansi organik intraseluler atau matriks
kolagen dan merupakan bagian terbesar dari
matriks (90 %), sedangkan sisanya adalah asam
hialuronat dan kondroitin asam sulfur. Substansi
inorganik terutama terdiri atas kalsium dan
fosfor dan sisanya oleh magnesium, sodium,
hidroksil, karbonat dan flourida. Enzim tulang
adalah alkali fosfat yang diproduksi oleh
oestoblas yang kemungkinan besar mempunyai
peranan yang penting dalam produksi organik
matrik sebelum terjadi kalsifikasi .
METABOLISME KALSIUM DAN
FOSFOR
Metabolisme kedua komponen ini sangat berkaitan erat. Tulang
mengandung 99 % dari seluruh kalsium tubuh dan 90 % dari
seluruh fosfor tubuh.
Kalsium mempunyai beberapa fungsi penting dalam tubuh, yaitu :
1. Dalam mekanisme pembekuan darah
2. Transmisi impuls neuromuskuler
3. Iritabilitas dan eksitabilitas otot
4. Keseimbangan asam basa
5. Permeabilitas membran sel
6. Sebagai pelekat (adhesiveness ) diantara sel-sel
7. Memberikan rigiditasi dan kekuatan mekanik tulang .
Kalsium dan fosfor secara teratur diekskresi oleh tubuh dan kadarnya
dalam darah diatur melalui diet, jumlah depositnya dalam tulang
atau oleh keduanya

Anda mungkin juga menyukai