Anda di halaman 1dari 6

Bang, Vania Christina Budiono

22010219120002

Tugas
Osifikasi / osteogenesis = Proses pembentukan tulang. Berdasarkan asal
embriologisnya terdapat dua jenis Osifikasi, yaitu Osifikasi endokondral dan Osifikasi
intramembran.

Perkembangan sel prekusor tulang dibagi ke dalam tahapan perkembangan yakni:

1. mesenchymal stem cells

2. Sel-sel osteoprogenitor

3. Pre-osteoblas

4. Osteoblas

5. Osteosit matang

Setelah sel progenitor membentuk garis osteoblastik, kemudian dilanjutkan dengan


tiga tahap perkembangan diferensiasi sel yaitu proliferasi, pematangan matrik, dan
mineralisasi. Faktor pertumbuhan tulang tergantung pada herediter, nutrisi, vitamin, mineral,
hormon, dan latihan atau stres pada tulang.

1. Pengertian dan Tahapan Osifikasi Endokondral

a. Pengertian

Osifikasi endokondral adalah pembentukan tulang yang terjadi saat sel – sel kartilago
berproliferasi dan hipertropi, sehingga menyebabkan matriks kartilago di sekitarnya
terkalsifikasi. (Osifikasi sekunder)

Sel tulang terus berdegenerasi dan tulang terosifikasi. Kartilago yang tidak terosifikasi
akan menjadi jembatan antara beberapa tulang yang disebut sinkondrosis

Osifikasi endokondral, dimana terdapat model kartilago sebagai precursor. Ini


merupakan proses yang paling penting yang terjadi sewaktu penyembuhan fraktur ketika
diterapi dengan imobilisasi cast. Apabila proses formasi jaringan tulang terjadi pada lokasi
ekstra skeletal, terminologinya disebut dengan heterotopic ossification.

Tiga langkah dasar pada osteogenesis adalah:

a.) Sintesis dari matriks ekstraselular organik (osteoid)

b.)Mineralisasi matriks menjadi formasi tulang

c.)Remodelling tulang dengan proses resorpsi dan reformasi


b. Tahapan

1. Proses ini terjadi secara tidak langsung yaitu melalui pembentukan model tulang rawan
terlebih dahulu.

( Sel-sel osteoblas juga menempati jaringan pengikat yang ada di sekeliling rongga.
Sel-sel tulang ini mengelilingi saluran haversi yang berisi pembuluh darah kapiler arteri,
vena, dan serabut saraf membentuk satu sistem yang disebut sistem havers. Pembuluh darah
sistem havers mengangkut zat fosfor dan kalsium menuju matriks sehingga matriks tulang
menjadi keras.

Kekerasan tulang diperoleh dari kekompakan sel-sel penyusun tulang. Apabila


matriks tulang berongga, maka akan membentuk tulang spons, contohnya tulang pipih.
Sedangkan, jika matriks tulang menjadi padat dan rapat, maka akan terbentuk tulang keras
atau tulang kompak, contohnya tulang pipa. Tulang pipa berbentuk tabung dengan kedua
ujung membulat. Sebagian besar terdiri atas tulang kompakta dan sedikit tulang spongiosa
serta sumsum tulang pada bagian dalamnya. Rongga sumsum tulang dan rongga tulang
spongiosa mengandung sumsum tulang kuning (terdiri atas sel lemak) dan sumsum tulang
merah (tempat pembentukan sel darah merah)).

2. Mengalami penggantian menjadi tulang dewasa. Osifikasi endokondral dapat dilihat pada
proses pertumbuhan tulang panjang.

3. Pada proses pertumbuhan tulang panjang akan terbentuk pusat Osifikasi primer dimana
penulangan pertama kali terjadi yaitu proses dimana kartilago memanjang dan meluas
melalui proliferasi kondrosit dan deposisi matriks kartilago.

4. Setelah pembentukan tersebut, kondrosit di daerah sentral kartilago mengalami


proses pemasakan menuju hypertropic kondrosit.

5. Setelah pusat Osifikasi primer terbentuk maka rongga sumsum mulai meluas ke arah
epifise. Perluasan rongga sumsum menuju ke ujung-ujung epifisis tulang rawan dan kondrosit
tersusun dalam kolom-kolom memanjang pada tulang dan tahapan berikutnya pada
Osifikasi endokondral berlangsung pada zona-zona pada tulang secara berurutan.

(Jaringan mesenkim berdiferensiasi menjadi kondrosit → matriks kartilago terkalsifikasi →


kondrosit yang terdegenerasi → penetrasi pembuluh darah dan sel osteogenik → osteoblast
→ osteosit → osifikasi)

c. Contoh

1. ruas tulang belakang (columna vertebralis)

2. pelvis

3. tulang paha (femur)


4. tulang betis (fibula)

5. tulang lengan atas (humerus)

6. Mandibulae

Pada saat lahir, kedua ramus mandibula belum bersatu dan dipisahkan oleh symphisis
yang terdiri dari jaringan kartilago dan jaringan ikat, masih sangat pendek dan kondilus sama
sekali belum berkembang. Usia 4 – 12 bulan, symphisis mengalami osifikasi. Tahun I
kelahiran terjadi pertumbuhan aposisi aktif pada tepi bawah dan permukaan lateral mandibula
dan kondilus mandibula (terdiri dari kartilago hyaline yang ditutup jaringan ikat fibrous yang
tebal dan padat).

Pertumbuhan kondilus mandibula dan aposisi tepi posterior ramus mandibula


menyebabkan mandibula bertambah panjang. Sedangkan pertumbuhan kondilus mandibula
dengan processus alveolaris menyebabkan mandibula bertambah tinggi. Aposisi permukaan
menyebabkan mandibula bertambah tebal, kemudian mandibula terdorong ke depan dan
bawah.

Pertumbuhan mandibula akan relatif satbil sebelum masa pubertas, lalu meningkat
dan mencapai puncak pada masa pubertas, kemudian menurun dan melambat sampai
pertumbuhan selesai. Pertumbuhan mandibula dikatakan lengkap setelah mengalami
pertumbuhan lebar, panjang, dan tinggi dan selesai pada usia 17 tahun untuk perempuan dan
2 tahun lebih lambat untuk laki – laki.
2. Pengertian dan Tahapan Osifikasi Intramembranosa

a. Pengertian

Osifikasi Intramembranosa adalah perkembangan tulang terjadi secara langsung


(Osifikasi primer). Penulangan ini hanya terjadi sekali dan tidak akan terulang lagi.

Osifikasi ini memiliki ciri pelapisan tulang ke jaringan ikat primitive (mesenkim),
menjadi formasi tulang. Hal ini juga tampak pada penyembuhan fraktur yang diterapi dengan
open reduction dan stabilisasi oleh plat metal dan screws.

b. Tahapan

Selama Osifikasi intramembran, sel mesenkim berproliferasi ke dalam area yang


memiliki vaskularisasi yang tinggi pada jaringan penghubung embrionik dalam pembentukan
kondensasi sel atau pusat Osifikasi primer. Sel ini akan mensintesis matriks tulang pada
bagian periperal dan sel mesenkimal berlanjut untuk berdiferensiasi menjadi osteoblas.
Setelah itu, tulang akan dibentuk kembali dan semakin digantikan oleh tulang lamela
matang/dewasa. Proses Osifikasi ini merupakan sumber pembentukan tulang pipih.

c. Contoh

1. Tulang pipih kepala (calvaria)

Pada awal perkembangan tulang pipih atap kepala, tulang yang baru dibentuk
diendapkan pada pinggir dan permukaan tulang tersebut. Untuk tetap menjaga adanya ruang
bagi pertumbuhan otak, rongga kranium harus membesar yaitu dengan cara resorpsi tulang
pada permukaan luar dan permukaan dalam oleh osteoklas, bersamaan dengan terjadinya
pengendapan tulang yang terus menerus pada kedua permukaan tulang.

2. Tulang dada

3. Tulang rusuk

4. Temporomandibular Joint (TMJ)

Facies articularis condylus mandibular dan fossa mandibular dibagi menjadi 4


lapisan yaitu zona artikularis, zona proliferative, zona kartilagenia, dan zona kalsifikasi.
Berdasarkan lapisan tersebut dapat diketahui bahwa proses penulangan pada sendi ini
termasuk dalam osifikasi intramembranosa berbeda dengan sendi sinovial lainnya yang pada
umumnya mengalami osifikasi endokondral.

5. Basis cranii

Punya daerah pertumbuhan yang penting yaitu sinkondrosis (Sphenoccipital,


Intersphenoid, Sphenoethmoidal)
6. Maxilla

Sepanjang tulang zygomaticus dan frontalis terjadi pertumbuhan sutura. Pertumbuhan


aposisi terjadi pada processus alveolaris dan dasar orbita. Pertumbuhan aposisi pada
processus alveolaris akan menambah tinggi maxilla. Pertumbuhan aposisi pada dasar orbita
dengan resorbsi pada permukaan yang lebih rendah. Secara bersamaan, terjadi penururan
dasar hidung karena adanya resorbsi. Pada palatum durum terjadi aposisi

7. Mandibulae

Mandibulae mengalami osifikasi endokondral dan intramembranosa

3. Perbedaan Osifikasi Endokondral dan Intramembranosa

Osifikasi Endokondral Osifikasi Intramembranosa


Pembentukan dari tulang rawan, tulang Pembentukan langsung dari tulang mesenkim
diletakkan di atasnya
Terjadi pada tulang pipa (panjang) dan tulang Terjadi pada tulang pipih pada tengkorak
pendek
Osteosit yang didahului dengan pembentukan Osteosit dibentuk oleh selaput periosteum
tulang rawan
Membutuhkan waktu lebih lama untuk Membutuhkan waktu lebih sedikit untuk
membentuk tulang membentuk tulang
Osifikasi endokondral berhenti pada tahun Osifikasi intramembran berhenti pada usia 18
kedua tahun pada wanita dan usia 21 tahun pada
pria
Pusat osifikasi primer Pusat osifikasi sekunder

Anda mungkin juga menyukai