Anda di halaman 1dari 41

TOPIK 20: Endokrin and special sense

LEARNING TASK :
1. Mengapa kelenjar pituitari disebut dengan master gland ? Coba berikan 2 contoh *ADEL

Karena peranannya yang penting dan kompleks, terutama untuk mensekresikan beberapa hormon
maka kelenjar ini disebut juga sebagai “The Master Gland”. Sebagai “Master Gland” dari sistem
endokrin, hipofisis mengontrol semua kelenjar pada sistem endokrin. Sistem ini mengatur fungsi-
fungsi yang penting untuk tubuh seperti mengatur homeostasis.

TAMBAHAN: *GUNG ABI

Hipofisis ini akan mensekresikan hormon langsung ke aliran darah. Hormon-hormon ini mempunyai
efek terhadap metabolisme, tekanan darah, seksualitas, reproduksi, dan fungsi vital tubuh yang lain.
Hipofisis ini akan memberikan sinyal ke kelenjar yang lain seperti hormon tiroid, kortisol, estrogen,
testosteron dan yang lainnya. Contohnya adalah adenohipofisis dan neurohipofisis.

2. Jelaskan vaskularisasi kelenjar tiroid dan paratiroid


Vaskularisasi kelenjar tiroid: *ANGGUN

Kelenjar tiroid di vaskularisasi oleh arteri tiroid superior dan vena kelenjar tiroid yang memiliki
beberapa bagian yaitu inferior, media, dan superior. Vena tiroid superior akan mengalir kearah vena
jugularis superior, vena tiroid media mengalir langsung ke arah vena jugularis interna, dan vena
tiroid inferior mengalir ke arah vena jugularis interna atau vena brakiosefalika.

TAMBAHAN: *ASTI
Vaskularisasi kelenjar paratiroid:
Suplai arteri untuk kelenjar paratiroid superior dan inferior berasal arteri tiroidea inferior dan
anastomosis antara arteri tiroidea superior dan arteri tiroidea inferior. Kadang suplai arteri juga bisa
berasal dari arteri tiroidea superior, arteri tiroidea ima dan anastomosis pembuluh arteri yang
menyuplai laring, trakea dan esofagus. Pembuluh darah vena yang mengaliri kelenjar paratiroid
adalah pembuluh vena tiroidea superior, medius dan inferior, menyatu dengan vena jugularis interna,
vena inominata dan vena brakiosefalik.

3. Jelaskan inervasi kelenjar adrenal *RIRIS


Mendapatkan innervasi dari plexus coeliacus dan plexus hipogastricus. Serabut saraf simpatis untuk
kelenjar umumnya simpatis preganglioner, sedangkan yang postganglioner adalah untuk pembuluh
darah. Serabut-serabut saraf parasimpatis tidak mencapai kelenjar.
4. Jelaskan vaskularisasi dan inervasi testes, ovarium, dan timus *ASTI
Vaskularisasi dan inervasi testis

vascularisasi testis dari arteri testikularis/ a. spermatika interna ( kanan dan kiri dicabangkan dari
aorta abdominalis.

← Anyaman vena testikularis/ v. spermatika interna disebut pleksus venosus pampiniformis.


← V. testikularis kanan bermuara ke vena cava inferior.
← V. testikularis kiri bermuara ke vena renalis kiri.
← Innervasi dari testis berupa anyaman saraf yang berjalan bersama arteri testikularis. Sistem saraf
tersebut berupa sistem saraf otonom yang terdiri dari sistem saraf parasimpatis, berasal dari nervus
dan sistem saraf simpatis yang berasal dari segmen T7 medulla spinalis.

TAMBAHAN: *WIMALA

← Vaskularisasi dan inervasi ovarium


← vascularisasi ovarium oleh arteri ovarica ( cabang dari aorta abdominalis ).
← Anyaman vena ovarica disebut plexus venosus pampini formis.
← V. ovarica kanan bermuara ke vena cava inferior.
← Vena ovarica kiri bermuara ke vena renalis kiri.
← Inervasi ovarium oleh plexus hypogastricus.

Vaskularisasi dan inervasi thymus

vaskularisasi:

Thymus diperdarahi oleh arteri thyroidea inferior dan arteri thoracica interna.

inervasi:

Meskipun syaraf-syaraf terdapat bebas di parenkim, kebanyakan serabut syaraf kelenjar yang berasal
dari nervus vagus dan nervus simpatikus menginervasi elemen-elemen dinding pembuluh darah.

FIVE SENSES:
1. Uraikan apa saja yang diketahui mengenai komponen panca indra secara umum! *WIMALA
1. Indera Penglihat (Mata)

Mata terdiri dari otot mata, bola mata dan saraf mata serta alat tambahan mata yaitu alis, kelopak
mata, dan bulu mata. Alat tambahan mata ini berfungsi melindungi mata dari gangguan lingkungan.
Alis mata berfungsi untuk melindungi mata dari keringat, kelopak mata melindungi mata dari
benturan dan bulu mata melindungi mata dari cahaya yang kuat, debu dan kotoran. Fungsi bagian-
bagian indera penglihatan diantaranya ada kornea mata berfungsi untuk menerima rangsang cahaya
dan meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam. Ada juga lensa mata berfungsi meneruskan
dan memfokuskan cahaya agar bayangan benda jatuh ke lensa mata. Lalu ada iris berfungsi mengatur
banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata. Pupil berfungsi sebagai saluran masuknya cahaya.
Retina berfungsi untuk membentuk bayangan benda yang kemudian dikirim oleh oleh saraf mata ke
otak. Otot mata berfungsi mengatur gerakan bola mata. Saraf mata berfungsi meneruskan rangsang
cahaya dari retina ke otak.

2. indera pendengar

telinga yang terdiri dari beberapa bagian diantaranya adalah; Telinga bagian luar yaitu daun telinga,
lubang telinga dan liang pendengaran; Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, 3 tulang
pendengar (martil, landasan dan sanggurdi) dan saluran eustach ius; Telinga bagian dalam terdiri dari
alat keseimbangan tubuh, tiga saluran setengah lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah
siput (koklea). bagian telinga pun memiliki fungsi masing-masing diantaranya adalah; Daun telinga,
lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi;
Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi dan meneruskannya ke bagian yang lebih
dalam; Tiga tulang pendengaran (tulang martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi memperkuat
getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah siput; Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran
setengah lingkaran dan koklea (rumah siput) berfungsi mengubah impuls dan diteruskan ke otak.
Tiga saluran setengah lingkaran juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh; Saluran eustachius
menghubungkan rongga mulut dengan telinga bagian luar.

TAMBAHAN : *DHARMA

3. indera pencium

Indera pencium ini sering kita sebut hidung. Hidung atau indera pencium memiliki fungsi
diantaranya adalah; Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara; Rambut hidung
berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika bernapas; Selaput lendir berfungsi tempat
menempelnya kotoran dan sebagai indra pembau; Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang
ada dalam udara pernapasan; Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak.

4. indera pengecap

Lidah memiliki bagian-bagian dan fungsi untuk manusia. Karena lidah adalah indera pengecap yang
dapat merasakan semua makanan atau minuman yang masuk kedalam mulut. Semua makanan atau
minuman yang memiliki rasa dapat dirasakan oleh lidah misalnya pahit, asin dan manis. Bagian lidah
yang berbintil-bintil disebut papila adalah ujung saraf pengecap. Setiap bintil-bintil saraf pengecap
tersebut mempunyai kepekaan terhadap rasa tertentu berdasarkan letaknya pada lidah. Pangkal lidah
dapat mengecap rasa pahit, tepi lidah mengecap rasa asin dan asam serta ujung lidah dapat mengecap
rasa manis.

5. indera peraba

Dengan kulit kita dapat merasakan sentuhan. Bagian indra peraba yang paling peka adalah ujung jari,
telapak tangan, telapak kaki, bibir dan alat kemaluan. Kulit juga memiliki bagian-bagian serta fungsi,
diantaranya adalah; Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit dan mencegah penguapan
air dari dalam tubuh; Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat; Lapisan lemak berfungsi
menghangatkan tubuh; Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan rambut; Pembuluh darah
berfungsi mengalirkan darah keseluruh tubuh.

2. Jelaskan apa saja komponen indra penglihatan (bagian eye dan visual accessory organ)!
*NTIK
1. Kornea adalah jaringan berbentuk kubah transparan yang membentuk bagian mata terdepan atau
paling luar. Fungsi kornea adalah sebagai jendela dan jalan masuk cahaya ke mata Anda.
2. Bilik mata depan/ anterior chamber adalah kantung mirip jelly yang berada di belakang kornea, di
depan lensa (lihat pada gambar indra penglihatan Anda di atas). Kantung yang juga dikenal dengan
istilah anterior chamber ini berisi cairan aqueous humor yang membantu membawa nutrisi ke
jaringan mata.
3. Sklera adalah bagian mata yang berbentuk selaput putih keras dengan jaringan fibrosa yang
menutupi seluruh bola mata Anda, kecuali bagian kornea. Di dalamnya terdapat otot yang menempel
guna menggerakkan mata yang menempel pada sklera.
4. Iris dan pupil adalah bagian dari anatomi mata yang saling berhubungan satu sama lain. Iris adalah
membran berbentuk cincin yang mengelilingi sebuah bulatan kecil berwarna lebih gelap di
tengahnya. Pupil merupakan otot pada bagian mata yang bisa tertutup dan terbuka atau mengecil dan
membesar. Sementara itu, iris berfungsi mengatur sejumlah cahaya yang masuk ke mata dan
menyesuaikan dengan bukaan pupil. Ketika terpapar cahaya terang, iris akan menutup (atau
menyempit) dan membuat pupil terbuka lebih kecil untuk membatasi jumlah cahaya yang masuk ke
mata
5. Lensa adalah bagian mata yang berupa jaringan transparan dan lentur, yang terletak tepat di belakang
iris dan pupil, setelah kornea. Fungsi lensa adalah membantu memusatkan cahaya dan gambar pada
retina
6. Koroid adalah bagian mata yang berbentuk membran cokelat gelap yang terdapat banyak pembuluh
darah di dalamnya. Posisinya terletak di antara sklera dan retina. Koroid ini berfungsi untuk
memasok darah dan nutrisi ke retina dan ke semua struktur lainnya pada bagian anatomi mata.
Sementara itu, konjungtiva adalah lapisan tipis jaringan yang menutupi seluruh bagian mata yang
posisinya ada di depan, kecuali untuk kornea.

7. badan vitreous/ vitreous humor terletak di belakang lensa mata. Vitreous adalah zat seperti jeli yang
mengisi bagian dalam bagian belakang anatomi mata

3. Uraikan perjalanan cahaya dari sinar masuk sampai ditangkap retina! *DHARMA

Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil yang lebarnya diatur oleh iris. Setelah
melalui pupil, maka cahaya dibiaskan oleh lensa. Selanjutnya lensa berakomodasi untuk
memfokuskan cahaya ke retina melalui badan vitreus. Bayangan atau cahaya yang tertangkap oleh
retina adalah terbalik, nyata, diperckecil, kemudian oleh sel- sel batang dan sel-sel kerucut
meneruskan sinyal cahaya melalui saraf optik. Saraf optik atau dikenal juga dengan nervus optikus
kemudian meneruskan sinyal yang diperoleh menuju ke hipofisa posterior melalui serangkaian
proses yang panjang. Setelah sampai di hipofisa tersebut, akhirnya sinyal yang berupa bayangan
seperti yang terlihat di retina dibalikkan sehingga objek yang terlihat sesuai dengan aslinya
(Pearce,1999; Roger,2002).

4. Jelaskan peran penting pharyngotympanic tube (auditory or Eustachian tube)! *SAMBA

Fungsi saluran eustachius adalah untuk menyamakan tekanan di dalam dan di luar telinga, serta
mengeluarkan cairan dari telinga bagian tengah yang terletak di belakang gendang telinga.

Telinga yang memiliki tekanan seimbang dan bebas dari cairan membantu gendang telinga bergetar
dengan normal. Getaran pada gendang telinga inilah yang akan menentukan kualitas pendengaran
Anda. Untuk memastikan agar hal ini dapat berjalan normal, tekanan udara di dalam dan di luar
telinga perlu dijaga agar tetap sama.

Saluran eustachius normalnya tertutup, namun akan terbuka sebentar saat Anda menelan, menguap,
atau mengalami perubahan tekanan udara secara cepat, misalnya saat menyelam, mendaki gunung,
atau naik pesawat.

Ketika saluran ini terbuka, udara akan masuk dan membuat tekanan udara di telinga bagian tengah
dan di luar telinga menjadi sama. Proses terbukanya saluran eustachius kerap menimbulkan sensasi
telinga tersumbat, namun sensasi ini akan menghilang dengan sendirinya setelah tekanan udara di
dalam telinga kembali normal.
5. Jelaskan innervasi lidah! *GUNG ABI
jawab :
Inervasi Lidah :

● Semua otot lidah kecuali M. Palatoglossus disyarafi oleh N. hypoglossal (CN XII)

● M. Palatoglosus disarafi oleh N. pleksus faring


● Sensasi umum ( 2/3 anterior lidah ) disarafi oleh N. lingualis (cabang dari N.Maxillaris)
● Sensasi rasa lidah KECUALI untuk papila vallate disarafi oleh saraf Korda timpani (cabang
dari CN VII).
● Bagian 1/3 posterior lidah dan papila vallate : N. lingual ( cabang dari CN IX)
● Epiglotis dan faring disarafi oleh N. laringeal internal ( cabang dari CN X)

6. Jelaskan pembagian lidah secara anatomis! *OYAS


jawab :
Bagian-bagian lidah terdiri pangkal lidah ( radiks lingua ). Punggung lidah ( dorsum lingua ), dan
ujung lidah ( apeks lingua). Bila lidah digulung ke belakang tampak permukaan bawah yang disebut
frenulum lingua, sebuah struktur ligamen yang halus yang mengaitkan bagian posterior lidah pada
dasar mulut.
Permukaan atas lidah terdiri atas papila-papila, yaitu :
● Papila sirkumvalatae, yang terletak pada pangkal lidah atau dasar lidah.
● Papila fungiformis, yang menyebar pada permukaan ujung sisi lidah dan berbentuk jamur.
● Papila filiformis, yang menyebar di seluruh permukaan lidah, dan lebih berfungsi untuk
menerima rasa sentuhan daripada rasa pengecapan yang sebenarnya.

7. Uraikan peran taste bud dan papilla pada lidah! *ADEL


papilla adalah bintik-bintik kecil yang memberikan tekstur lidah. Pada papila memiliki kuncup
pengecap atau kemoreseptor yang bisa membantu kita untuk mengidentifikasi di antara selera yang
berbeda pada makanan. Pada saat kita mengunyah makanan, sebagian sari makanan larut dalam air
liur. Dan bagian sari makanan yang terlarut pada air liur terjadi kontak dengan selera yang
menghasilkan impuls saraf. Permukaan papillae terdiri dari ribuan kuncup perasa (taste buds), yaitu
sel saraf yang terhubung otak, sehingga kita bisa merasakan rasa, suhu, maupun tekstur benda yang
masuk ke dalam mulut kita, termasuk makanan.

8. Sebutkan bagian-bagian kulit! *ANGGUN


jawab :
Pembagian struktur kulit secara mikroskopis tersusun atas tiga lapisan utama, yaitu:
1. Lapisan epidermis
Epidermis merupakan bagian lapisan terluar dari kulit yang terdiri dari :
· Stratum Korneum
· Stratum Lusidum
· Stratum Granulosum
· Stratum Spinosum
· Stratum Basale.
2. Dermis
Di bawah lapisan epidermis terdapat lapisan dermis yang terdiri dari serabut kolagen, elastin,
dan retikulin. Dibagi menjadi dua garis besar, yaitu:
· Pars papilelare
· Pars retikulare
Dasar dari lapisan ini terdiri atas cairan kental asam hialuronat dan kondroitin suflat.
3. Lapisan subkutis (hipodermis)
Lapisan kulit berikutnya yang terletak di bawah dermis adalah lapisan subkutis atau biasa
disebut dengan lapisan lemak. Lapisan ini merupakan kelanjutan dari dermis, terdiri dari atas
jaringan ikat longgar yang berisi jaringan lemak di dalamya. Sel-sel ini membentuk
kelompok yang dipisahkan satu sama lain oleh trabekula yang fibrosa. Lapisam sel lemak
panikulus adiposa berfungsi sebagai cadangan makanan, terdapat ujung-ujung saraf tepi,
pembuluh darah, dan getah bening

9. Jelaskan mengenai adneksa kulit! *RIRIS


jawab :
Adneksa kulit merupakan struktur yang berasal dari epidermis tetapi berubah bentuk dan fungsinya,
terdiri dari kelenjar keringat, kelenjar sebasea, rambut dan kuku.
1. Kelenjar keringat
Terdapat di lapisan dermis. Kelenjar keringat mensekresikan keringat. Diklasifikasikan ke
dalam dua tipe, yaitu :
● Kelenjar ekrin
Kelenjar ekrin ditemukan di seluruh tubuh tetapi, kelenjar ekrin paling sering
dijumpai di kepala, kening, telapak tangan, dan kaki. Kelenjar ekrin berada pada
dermis atau jaringan subkutan dan akan membuka pada permukaan kulit serta akan
mengeluarkan keringat melalui saluran melewati dermis dan epidermis
● Kelenjar apokrin
Kelenjar apokrin ditemukan pada aksila, areola mammae, pubis, labia minora, dan
saluran luar telinga.
2. Kelenjar sebasea
Terdapat diseluruh tubuh kecuali telapak tangan dan telapak kaki.
3. Rambut
Terdapat bagian yang terbenam dalam kulit (akar rambut) dan bagian yang berada diluar kulit
(batang rambut)
4. Kuku
Kuku merupakan bagian terminal lapisan tanduk (stratum korneum) yang menebal

10. Jelaskan pembagian hidung secara anatomi *ASTI


jawab :
Bagian hidung dalam terdiri atas struktur yang membentang dari nares anterior hingga koana di
posterior yang memisahkan rongga hidung dari nasofaring. Septum nasi membagi tengah bagian
hidung dalam menjadi cavum nasi kanan dan kiri. Setiap kavum nasi mempunyai 4 buah dinding
yaitu dinding medial, lateral, inferior dan superior. Bagian inferior cavum nasi berbatasan dengan
cavum oris dipisahkan oleh palatum durum. Ke arah posterior berhubungan dengan nasofaring
melalui koana. Di sebelah lateral dan depan dibatasi oleh nasus externus. Di sebelah lateral
belakang berbatasan dengan orbita : sinus maksilaris, sinus etmoidalis, fossa pterygopalatina, fossa
pterygoideus

TOPIK 21: Nervous system


1. Dasar-dasar, sifat-sifat, penyusun dari susunan saraf. *WIMALA
- sistem saraf dibentuk oleh jaringan saraf
- sel pembentuk jaringan saraf:
1) sel saraf (neuron)
menghantarkan dan memproses informasi, menjalankan fungsi sistem saraf seperti
berpikir, dll
2) sel penunjang/neuroglia
memberikan support, melindungi, merawat dan mempertahankan homeostasis cairan
di sekeliling neuron
- secara anatomi, sistem saraf dibagi menjadi 2 yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
- secara fungsional, sistem saraf dibagi menjadi 2 divisi yaitu aferen dan eferen.

2. Pembagian serta penyusun masing-masing bagian system saraf. *NTIK


● Struktur Saraf
Sistem saraf pada manusia itu terdiri dari sebuah sel saraf yang biasa di sebut dengan neuron dan sel gilial.
Neuron memiliki fungsi untuk alat menghantarkan impuls(rangsangan) dari sebuah panca indra menuju otak
dan hasil dari sebuah tanggapan otak akan di kirim menujuke otot. Sementara sel gilial memiliki fungsi
untuk pemberi suatu nutrisi pada neuron.

● Sel Saraf (Neuron)

Unit terkecil penyusun sistem saraf adalah sel saraf atau bisa di sebut dengan Neuron. sel saraf yaitu sebuah
sel yang memiliki fungsi untuk menghantarkan implus atau rangsangan. setiap satu sel saraf (neuron) yang
terdiri dari 3 bagian utama yaitu berupa badan sel saraf, dendrit, dan akson.

● Sel saraf sensorik

Sel saraf sensorik adalah sebuah sel saraf yang memiliki fungsi untuk menerima sebuah rangsang yang
datang pada tubuh atau panca indra, dan dirubah menjadi impuls (rangsangan) saraf, dan meneruskannya ke
otak. Badan sel saraf tersebut bergerombol untuk membentuk ganglia, akson pendek, dan dendritnya
panjang.

● Sel saraf motorik

Sel saraf motorik adalah suatu sel saraf yang memiliki fungsi untuk membawa impuls saraf dari pusat saraf
(otak) dan sumsum tulang belakang menuju otot. Sel saraf tersebut memiliki dendrit yang pendek dan akson
yang panjang.

● Sel saraf penghubung

Sel saraf penghubung adalah sebuah sel saraf yang banyak ada di dalam suatu otak dan sumsum tulang
belakang. Neuron (sel saraf) itu memiliki fungsi untuk menghubungkan atau meneruskan impuls
(rangsangan) dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.

3. Nervi craniales: nama, sifat dan innervasinya. *DHARMA


Nervus kranial dinamai dengan nama spesifik atau dengan angka Romawi. Pemeriksaan saraf/nervus
penting dilakukan karena dua alasan. Pertama, saraf kranial III sampai XII berawal dari batang otak.
Menguji saraf-saraf kranial ini dapat memberikan informasi mengenai batang otak dan jaras terkait.
Kedua, tiga refleks melibatkan saraf kranial yang disebut refleks protektif (refleks kornea, muntah,
dan batuk).
Dua belas pasang saraf kranial yang tersusun angka romawi, muncul dari berbagai batang otak. Saraf
kranial tersusun dari serabut saraf sensorik dan motorik.berikut dua belas pasang saraf kranial:
Nervus Olfaktori (N. I):
● Fungsi: saraf sensorik, untuk penciuman
● Cara Pemeriksaan: pasien memejamkan mata, disuruh membedakan bau yang dirasakan (kopi,
teh,dll)

Nervus Optikus (N. II)

● Fungsi: saraf sensorik, untuk penglihatan


● Cara Pemeriksaan: Dengan snelend card, dan periksa lapang pandang

Nervus Okulomotoris (N. III), nervus trokhlearis (N. IV), dan nervus Abdusen (N. VI) dijaki bersama.

● Fungsi: saraf motorik, untuk mengangkat kelopak mata keatas, kontriksi pupil, dan sebagian gerakan
ekstraokuler.
● Cara Pemeriksaan: Tes putaran bola mata, menggerakan konjungtiva, refleks pupil dan inspeksi
kelopak mata

Nervus Trochlearis (N. IV)

● Fungsi: saraf motorik, gerakan mata kebawah dan kedalam


● Cara Pemeriksaan: Sama seperti nervus III

Nervus Trigeminus (N. V)

● Fungsi: saraf motorik, gerakan mengunya, sensai wajah, lidah dan gigi, refleks korenea dan refleks
kedip
● Cara Pemeriksaan: menggerakan rahang kesemua sisi, pasien memejamkan mata, sentuh dengan
kapas pada dahi atau pipi. menyentuh permukaan kornea dengan kapas.

Nervus Abdusen (N. VI)

● Fungsi: saraf motorik, deviasi mata ke lateral


● Cara pemeriksaan: sama seperti nervus III

Nervus Fasialis (N. VII)

● Fungsi: saraf motorik, untuk ekspresi wajah


● Cara pemeriksaan: senyum, bersiul, mengngkat alis mata, menutup kelopak mata dengan tahanan,
menjulurkan lida untuk membedakan gula dan garam

Nervus Verstibulocochlearis (N. VIII)

● Fungsi: saraf sensorik, untuk pendengran dan keseimbangan


● Cara pemeriksaan: test webber dan rinne

Nervus Glosofaringeus (N. IX)

● Fungsi: saraf sensorik dan motorik, untuk sensasi rasa


● Cara pemeriksaan: membedakan rasa manis dan asam

Nervus Vagus (N. X)

● Fungsi: saraf sensorik dan motorik, refleks muntah dan menelan


● Cara pemeriksaan: menyentuh faring posterior, pasien menelan saliva, disuruh mengucap ah…

Nervus Asesoris (N. XI)

● Fungsi: saraf motorik, untuk menggerakan bahu


● cara pemeriksaan: suruh pasien untuk menggerakan bahu dan lakukan tahanan sambil pasien
melawan tahanan tersebut.
Nervus Hipoglosus

● Fugsi: saraf motorik, untuk gerakan lidah


● cara pemeriksaan: pasien disuruh menjulurkan lidah dan menggerakan dari sisi ke sisi

4. Nervi spinals: susunan,sifat-sifatnya dan innervasinya. *SAMBA


saraf spinals adalah Saraf tulang belakang Atau Saraf Spinal adalah sistem saraf yang berasal dari sumsum
tulang belakang dan merupakan bagian dari sistem saraf pusat (SSP) dalam tubuh manusia.
Ada beberapa fungsi umum yang terjadi pada sumsum tulang belakang manusia, yaitu:

● Bertanggung jawab atas persarafan anggota badan, anggota tubuh dan kepala
● Koneksi sistem saraf perifer dengan otak. Ada perbedaan antara garis naik dan turun.
● Jalur naik mengirim sinyal (impuls) dari organ tubuh ke otak, sedangkan jalur turun
mengirim impuls dari otak ke organ tubuh.

5. Susunan saraf otonom/sso: symphatis dan parasymphatis. *OYAS


Jawab:
susunan sympatis
Sistem saraf simpatis dimulai dari medula spinalis segmen torakolumbal (torak 1 sampai lumbal 2). Serabut-
serabut saraf ini melalui rangkaian paravertebral simpatetik yang berada disisi lateral korda spinalis yang
selanjutnya akan menuju jaringan dan organ-organ yang dipersarafi oleh sistem saraf simpatis. Tiap saraf
dari sistem saraf simpatis terdiri dari satu neuron preganglion dan saraf postganglion.Badan sel neuron
preganglion berlokasi di intermediolateral dari korda spinalis. Serabut saraf simpatis vertebra ini kemudian
meninggalkan korda spinalis melalui rami putih menjadi salah satu dari 22 pasang ganglia dari rangkaian
paravertebral simpatik.
Ganglia prevertebra yang berlokasi di abdomen dan pelvis, terdiri dari ganglia coeliaca, ganglia
aoarticorenal, mesenterica superior dan inferior.Ganglia terminal berlokasi dekat dengan organ yang disarafi
contohnya vesica urinaria dan rektum.
Berdasarkan letaknya, ganglia simpatetik digolongkan menjadi:
1. Ganglia servikalis, terdiri dari 3 ganglia yaitu :
- ganglia servikalis superior
- ganglia servikalis media
- ganglia servikalis inferior
2. Ganglia thorakalis
3. Ganglia lumbalis
TAMBAHAN: *NTIK
Susunan prasiympatis
Saraf dari sistem saraf parasimpatis meninggalkan sistem saraf pusat melalui saraf-saraf kranial III,VII, IX
dan X serta saraf sakral spinal kedua dan ketiga; kadangkala saraf sakral pertama dan keempat. Kira-kira
75% dari seluruh serabut saraf parasimpatis didominasi oleh nervus vagus (saraf kranial X) yang melalui
daerah torakal dan abdominal,seperti diketahui nervus vagus mempersarafi jantung, paruparu,esophagus,
lambung, usus kecil, hati, kandung kemih, pankreas, dan bagian atas uterus.Serabut saraf parasimpatis
nervus III menuju mata, sedangkan kelenjar air mata,hidung,dan glandula submaksilla menerima innervasi
dari saraf kranial VII, dan glandula parotis menerima innervasi dari saraf kranial IX.

6. Susunan medulla spinalis: bagian-bagiannya, nucleus, tractus. *GUNGABI


Sumsum tulang belakang merupakan kumpulan saraf berbentuk silinder yang dimulai dari otak bagian
bawah lalu memanjang menyusuri kanal tulang belakang. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi
beberapa segmen, masing-masing segmen memiliki sepasang akar saraf di kanan dan kiri. Akar saraf depan
(ventral) atau saraf eferen bertindak sebagai motorik, sedangkan akar saraf belakang (dorsal) atau saraf
aferen bertindak sebagai sensorik. Segmen-segmen pada sumsum tulang belakang dikelompokkan menjadi
beberapa area, dengan urutan dari atas ke bawah yaitu:

● Servikal (leher), terdiri dari 8 akar saraf.


● Torak (dada), terdiri dari 12 akar saraf.
● Lumbar (perut), terdiri dari 5 akar saraf.
● Sakrum (pelvis), terdiri dari 5 akar saraf.
● Koksigeus (tulang ekor), terdiri dari 1 akar saraf.

TAMBAHAN: *SAMBA

Dalam medulla spinalis lewat dua traktus dengan fungsi tertentu, yaitu traktus desenden dan asenden.
Traktus desenden berfungsi membawa sensasi yang bersifat perintah yang akan berlanjut ke perifer.
Sedangkan traktus asenden secara umum berfungsi untuk mengantarkan informasi aferen yang dapat atau
tidak dapat mencapai kesadaran. Informasi ini dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu (1) informasi
eksteroseptif, yang berasal dari luar tubuh, seperti rasa nyeri, suhu, dan raba, dan (2) informasi proprioseptif,
yang berasal dari dalam tubuh, misalnya otot dan sendi.

7. Susunan dasar batang otak, serta hubungan-hubungannya. *ADEL


Jawab: Batang otak terdiri dari tiga bagian yaitu mesensefalon, pons, dan medula oblongata. Mesensefalon
terdiri dari beberapa bagian yaitu basis, tegmentum, dan tektum. Pada bagian inferiornya terdapat pons yang
membentuk tonjolan pada permukaan anterior batang otak. Pons melekat pada serebelum oleh 3 pedunkulus
serebri. Bagian-bagiannya adalah basis dan tegmentum. Sedangkan medula oblongata adalah struktur yang
menghubungkan otak dengan medula spinalis

8. Susunan dasar dan fungsi utama dari cerebellum. *ANGGUN


Jawab:
Susunan
Cerebellum atau otak kecil terletak di rongga kepala bagian belakang pada fossa cranii posterior dan
dipisahkan dari cerebrum oleh tentorium yang terdapat pada fissura transversa (celah antara cerebrum dan
cerebellum). Organ ini menerima banyak sekali serabut afferent dan merupakan pusat koordinasi fungsi
motoris otot. Ukurannya kurang lebih sebesar tangan yang dikepalkan dipisahkan dari pons olch keberadaan
ventriculuc quartus.
permukaan cerebellum berlipat-lipat. Lipatannya tampak lebih kecil dan lebih teratur dari pada cerebrum,
dinamakan folia cerebelli. Adanya lipatan-lipatan itu menyebabkan luas permukaan cerebellum yang terlihat
dari luar hanya sekitar lima belas persen luas sebenarnya. Luas permukaan cortex cerebelli mencapai satu
meter persegi, sekitar tiga perempat luas permukaan cortex cerebri. Cerebellum juga mempunyai struktur
yang berlipat-lipat dan tersusun dalam lamina. Cerebellum juga terdiri atas cortex dan medulla.

Fungsi
Berfungsi sebagai mengatur kerjasama antar otot, mengendalikan keseimbangan, dan menjaga postur tubuh.

9. Susunan dari cerebrum, bagian-bagiannya, lapisan2 dari cortex, maupun fungsi utama dari
cortex cerebri. *RIRIS
Jawab: Cerebrum
Cerebrum merupakan bagian otak yang terbesar yang terdiri dari sepasang hemisfer kanan dan kiri dan
tersusun dari korteks. Korteks ditandai dengan sulkus (celah) dan girus. Cerebrum dibagi menjadi beberapa
lobus, yaitu:
a) Lobus frontalis
Lobus frontalis berperan sebagai pusat fungsi intelektual yang lebih tinggi, seperti kemampuan berpikir
abstrak dan nalar, bicara (area broca di hemisfer kiri), pusat penghidu, dan emosi. Bagian ini mengandung
pusat pengontrolan gerakan volunter di gyrus presentralis (area motorik primer) dan terdapat area asosiasi
motorik (area premotor). Pada lobus ini terdapat daerah broca yang mengatur ekspresi bicara, lobus ini juga
mengatur gerakan sadar, perilaku sosial, berbicara, motivasi dan inisiatif.
b) Lobus temporalis
Lobus temporalis temporalis mencakup bagian korteks serebrum yang berjalan ke bawah dari fisura laterali
dan sebelah posterior dari fisura parieto-oksipitalis. Lobus ini berfungsi untuk mengatur daya ingat verbal,
visual, pendengaran dan berperan dlm pembentukan dan perkembangan emosi.
c) Lobus parietalis
Lobus Parietalis merupakan daerah pusat kesadaran sensorik di gyrus postsentralis (area sensorik primer)
untuk rasa raba dan pendengaran.
d) Lobus oksipitalis
Lobus oksipitalis berfungsi untuk pusat penglihatan dan area asosiasi penglihatan: menginterpretasi dan
memproses rangsang penglihatan dari nervus optikus dan mengasosiasikan rangsang ini dengan informasi
saraf lain & memori.
e) Lobus Limbik
Lobus limbik berfungsi untuk mengatur emosi manusia, memori emosi dan bersama hipothalamus
menimbulkan perubahan melalui pengendalian atas susunan endokrin dan susunan otonom.

Kortex selibri
Korteks serebri adalah bagian yang terdiri dari lapisan abu-abu otak yang memiliki ketebalan bervariasi
antara 1,5 – 4,55 mm, terbagi menjadi 6 lapis :
1. Molecular layer (zonal layer); lapisan ini sebagian besar berisi sel neuron kecil (Cajal-Retzius cells) yang
berperan dalam perkembangan kortikal pola laminar
2. External granular layer; lapisan ini berisi banyak sel neuron bergranular (nonpyramidal cells) dan sedikit
sel piramidal yang dendrit keduanya bercabang di dalam lapisan granular eksternal dan naik ke atas ke
lapisan molekuler
3. External pyramidal layer; lapisan ini mengandung banyak sel piramidal dimana akson dari masing-masing
sel akan muncul dari dasar sel dan bergerak ke bawah menuju korteks putih, sedangkan dendritnya akan
muncul dari puncak sel dan bergerak menuju lapisan granular eksterna serta lapisan molekuler dan terbagi
menjadi cabang terminal
4. Internal granular layer; seperti lapisan granular eksternal, lapisan ini mengandung banyak sel
nonpiramidal yang akan menerima impuls aferen dari neuron thalamus dan membentuk external band of
Baillarger
5. Internal pyramidal layer; lapisan ini memiliki sel piramidal berukuran sedang dan besar dimana sel
terbesarnya disebut Betz cells, sel pada lapisan ini akan membentuk internal band of Baillarger
6. Multiform layer; lapisan ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu, bagian dalam, bagian bersel kecil dan bagian
luar bersel besar.

10. Susunan dasar dari meningen, refleksinya, serta pembentukan sinus dan falx. *ASTI
Meningen terdiri atas tiga membran yang bersama-sama dengan likuor serebrospinalis, membungkus
dan melindungi otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat). Pia mater merupakan
membran kedap air yang sangat halus yang melekat kuat dengan permukaan otak, mengikuti seluruh
lika-liku kecilnya. Arachnoid mater(disebut demikian karena bentuknya yang menyerupai sarang
laba-laba) merupakan suatu kantong longgar di atas pia mater. Ruang subarachnoid memisahkan
membran pia mater dan arachnoid dan terisi dengan cairan likuor serebrospinalis. Membran terluar,
dura mater, merupakan membran tebal yang kuat, yang melekat ke membran arachnoid dan ke
tengkorak.
Refleks:
Teknik pemeriksaan tanda rangsang meningeal terdiri atas 4 perasat, yaitu pemeriksaan kaku kuduk
(nuchal rigidity), tanda Brudzinski I, Brudzinski II, dan perasat Kernig. Pemeriksaan ini mudah
untuk dilakukan meskipun dalam keadaan gawat darurat.

11. Sistem ventricle otak, serta pembentukan, aliran dari liquor cerebrospinalis. *WIMALA
Jawab:
Sistem ventrikel otak

Otak manusia dilindungi oleh Liquor Cerebrospinalis. Liquor Cerebrospinalis ini yang berfungsi untuk
melindungi otak dari benturan, bakteri dan berperan sebagai pembersih lingkungan otak

Liquor Cerebrospinalis ini terletak dalam ruang-ruang yang saling berhubungan satu sarna lain. Ruang-
ruang ini disebut dengan ventricles (ventrikel). Ventrikel berhubungan dengan bagian subarachnoid dan juga
berhubungan dengan bentuk tabung pada canal pusat (central canal) dari tulang belakang. Ruang terbesar
yang berisi cairan terutama ada pada pasangan ventrikellateral (lateralventricle).

Ventrikel lateral berhubungan dengan ventrikel ketiga (third ventricle) yang terletak di otak bagian tengah
(midbrain). Ventrikel ketiga dihubungkanke ventrikel keempat oleh cerebral aqueduct yang menghubungkan
ujung caudal ventrikel keempat dengan central canal. Ventrikellateral juga membentuk ventrikel pertama
dan ventrikel kedua, tetapi fungsi kedua ventrikel tersebut tidak terlalu dibicarakan pada buku ini karena
akan melibatkan sistem yang jauh lebih kompleks

12. Sistem vascularisasi susunan saraf pusat maupun perifer. *NTIK


Jawab:
Vaskularisasi saraf pusat

Pengaliran darah ke otak dilakukan oleh dua pembuluh arteri utama yaitu oleh sepasang arteri karotis interna
dan sepasang arteri vertebralis. Keempat arteri ini terletak didalam ruang subarkhonoid dan cabang-
cabangnya ber anastomosis pada permukaan inferior otak untuk membentuk circulus willisi. Arteri carotis
interna, arteri basilaris, arteri cerebri anterior,
arteri communicans anterior, arteri cerebri posterior da communicans posterior dan arteria basilaris ikut
membentuk sirkulus ini.

Vaskularisasi perifer

Stimulasi diterima oleh reseptor sistem saraf tepi yang selanjutnya akan dihantarkan oleh sistem saraf
sensoris dalam bentuk impuls listrik ke sistem saraf pusat. Pada sistem saraf pusat impuls diolah dan
diinterpretasi untuk kemudian jawaban atau respons diteruskan kembali melalui sistem saraf tepi menuju
efektor yang berfungsi sebagai pencetus jawaban akhir. Sistem saraf yang membawa jawaban atau respons
adalah sistem saraf motorik. Jawaban yang terjadi dapat berupa jawaban yang dipengaruhi oleh kemauan
(volunter) dan jawaban yang tidak dipengaruhi oleh kemauan (involunter). Jawaban volunter melibatkan
sistem saraf somatik sedangkan yang involunter melibatkan sistem saraf otonom. Efektor dari sistem saraf
somatik adalah otot rangka sedangkan untuk sistem saraf otonom, efektornya adalah otot polos, otot jantung
dan kelenjar sebasea

TOPIK 22: Sistem saraf dan otot


SISTEM SARAF
1. Diskusikan struktur sel saraf serta klasifikasinya! *DHARMA
● Dendrit adalah cabang dari neuron (sel – sel saraf), berperan dalam menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.
● Badan sel bertugas untuk meneruskan impuls dari badan sel saraf ke kelenjar dan
serabut – serabut otot.
● Inti Sel (nukleus) berfungsi dalam mengontrol seluruh kegiatan sel saraf.
● Akson atau neurit adalah sel yang panjang dan tipis, fungsinya adalah mengirimkan
impuls dari badan sel ke jaringan lain.
● Selubung Mielin adalah lapisan fosfolipid yang membungkus akson, fungsinya adalah
untuk melindungi akson dan memberi nutrisi.
● Sel Schwann adalah selubung lemak di seluruh serabut saraf mielin dari susunan sel
glia (sel saraf yang berperan dalam menyokong kebutuhan dari sel neuron), fungsinya
adalah untuk melindungi dan mengarahkan impuls saraf.
● Nodus Ranvier adalah bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin, berfungsi dalam
mempercepat penghantaran impuls.
● Ujung – ujung Akson (Akson Terminal) berfungsi untuk menghubungkan sel saraf satu
dengan lainnya.
2. Jelaskan tentang jenis sel glia dan fungsinya masing-masing! *SAMBA
jawab :
Terdapat 2 jenis sel glia, yaitu :
1. Sel glia pada sistem saraf pusat
2. Sel glia pada sistem saraf tepi
Sel Glia pada system saraf pusat :
● Astrocytus: ukuran paling besar, bentuk sferis, tidak teratur, fungsinya adalah memberi
sokongan struktur sel, memberi nutrisi, dan membentuk barrier darah-otak
● Oligodendrocytus: jumlah paling banyak, fungsinya adalah pendukung konduksi impuls pada
SSP (membentuk myelin pd SSP).
● Sel ependima: mrp neuroepitel, terdapat di lapisan dalam ventrikel otak, fungsinya adalah
sebagai penghasil cairan serebrospinal, perlindungan nutrisi sel
● Mikroglia: ukuran paling kecil, fungsinya adalah sebagai komponen fagositik (melindungi sel
dari pengaruh luar).
Sel Glia pada system saraf tepi :
● Sel Schwan: di sepanjang akson, fungsinya adalah sebagai penghasil myelin untuk
meningkatkan konduksi impuls saraf
● Sel satelit, fungsinya adalah sebagai sel penyokong pada sel saraf tepi.

3. Jelaskan tentang struktur dan fungsi sawar-darah otak (blood-brain barrier)! *GUNG ABI

SDO adalah istilah kolektif untuk karakteristik sel endotel spesifik otak yang membatasi pergerakan molekul
dari darah ke dalam jaringan otak, tetapi memastikan penghantaran nutrien dan biomolekul- biomolekul
tertentu. Selain itu, mayoritas dari neurotransmiter menunjukkan permeabilitas terhadap SDO yang rendah
sehingga menghasilkan pemisahan antara neurotransmiter perifer dan sentral.

SDO memiliki dua fungsi, fungsi sawar (barrier) dan fungsi transpor (carrier). Fungsi sawar disebabkan
oleh restriksi transpor zat-zat yang berpotensi toksik dari darah ke otak dan dibentuk oleh empat lini
pertahanan berupa: (1) sawar paraseluler oleh taut interendotel, (2) sawar transeluler oleh laju endositosis
dan transitosis yang rendah, (3) sawar enzimatik oleh seperangkat enzim yang kompleks, dan (4) fungsi
sawar dan karier oleh transporter.1

Dari sudut pandang permeabilitas, jenis sel paling penting di SDO adalah sel-sel endotel yang membentuk
jalinan kontinyu melapisi permukaan dalam kapiler. Sel-sel endotel dihubungkan satu sama lain oleh taut
erat (tight junction) yang menghasilkan struktur serupa sabuk pada bagian apikal sel. Sel- sel endotel
memiliki fitur mirip endotel sekaligus mirip epitel, antara lain garis kontinyu taut erat, laju pinositosis yang
rendah, dan resistensi elektrik transendotel (transendothelial electrical resistance/ TEER) yang tinggi
4. Jelaskan jaringan ikat pada system saraf tepi ! *OYAS

Saraf tepi terdiri dari komponen jaringan pengikat (connective tissue) dan komponen saraf. Unit fungsional
terkecil pada saraf tepi adalah serat saraf, baik unmyelinated ataupun myelinated.Serat saraf tidak bermyelin
terdiri dari beberapa akson yang terbungkus oleh sel Schwann, sedang yang bermyelin hanya terdiri dari satu
akson. Jaringan pengikat meliputi struktur endonerium, perinerium, dan epinerium yang mengatur dan
melindungi serat saraf dan akson. Sekelompok serat pembungkus endonerium, fasikel, terbungkus oleh
beberapa pembungkus jaringan pengikat yang disebut perinerium. Jaringan pengikat endoneurium berupa
serat kolagen tipis membungkus serat saraf yang bermyelin maupun yang tidak bermyelin. Bagian luar dari
saraf adalah epineurium dan terdiri dari kolagen dan fiber elastis.

5. Jelaskan tentang mekanisme timbulnya rasa nyeri yang dihubungkan dengan struktur system
saraf! *ADEL
jawab :

Mekanisme timbulnya nyeri didasari oleh proses multipel yaitu nosisepsi, sensitisasi perifer,
perubahan fenotip, sensitisasi sentral, eksitabilitas ektopik, reorganisasi struktural, dan penurunan
inhibisi. Antara stimulus cedera jaringan dan pengalaman subjektif nyeri terdapat empat proses
tersendiri : tranduksi, transmisi, modulasi, dan persepsi.

● Transduksi adalah suatu proses dimana akhiran saraf aferen menerjemahkan stimulus
(misalnya tusukan jarum) ke dalam impuls nosiseptif. Ada tiga tipe serabut saraf yang
terlibat dalam proses ini, yaitu serabut A-beta, A-delta, dan C. Serabut yang berespon secara
maksimal terhadap stimulasi non noksius dikelompokkan sebagai serabut penghantar nyeri,
atau nosiseptor. Serabut ini adalah A-delta dan C. Silent nociceptor, juga terlibat dalam
proses transduksi, merupakan serabut saraf aferen yang tidak bersepon terhadap stimulasi
eksternal tanpa adanya mediator inflamasi.
● Transmisi adalah suatu proses dimana impuls disalurkan menuju kornu dorsalis medulla
spinalis, kemudian sepanjang traktus sensorik menuju otak. Neuron aferen primer merupakan
pengirim dan penerima aktif dari sinyal elektrik dan kimiawi. Aksonnya berakhir di kornu
dorsalis medula spinalis dan selanjutnya berhubungan dengan banyak neuron spinal.
● Modulasi adalah proses amplifikasi sinyal neural terkait nyeri (pain related neural signals).
Proses ini terutama terjadi di kornu dorsalis medula spinalis, dan mungkin juga terjadi di
level lainnya. Serangkaian reseptor opioid seperti mu, kappa, dan delta dapat ditemukan di
kornu dorsalis. Sistem nosiseptif juga mempunyai jalur desending berasal dari korteks
frontalis, hipotalamus, dan area otak lainnya ke otak tengah (midbrain) dan medula
oblongata, selanjutnya menuju medula spinalis. Hasil dari proses inhibisi desendens ini
adalah penguatan, atau bahkan penghambatan (blok) sinyal nosiseptif di kornu dorsalis.
● Persepsi nyeri adalah kesadaran akan pengalaman nyeri. Persepsi merupakan hasil dari
interaksi proses transduksi, transmisi, modulasi, aspek psikologis, dan karakteristik individu
lainnya. Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri.
Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang
berespon hanya terhadap stimulus kuat yang secaara potensial merusak. Reseptor nyeri
disebut juga Nociseptor. Secara anatomis, reseptor nyeri (nociseptor) ada yang bermiyelin
dan ada juga yang tidak bermiyelin dari syaraf aferen. (Anas Tamsuri, 2006)
OTOT
1. Diskusikan istilah-istilah yang khusus untuk jaringan otot! *ANGGUN

a) Jenis otot berdasarkan morfologi:


● Otot lurik / otot rangka
● Otot jantung
● Otot polos
b) Istilah yang khusus pada sel otot:
● Sarkoplasma : sarkoplasma merupakan sitoplasma pada otot dan terdiridari miofibril kemudian
terpendam dalam serat otot yang di dalamnya ada sebuah matriks.
● Retikulum sarkoplasma : retikulum sarkoplasma merupakan struktur membrane-bound yang
ditemukan pada sel otot, yang mana retikulum sarkoplasma memiliki kesamaan dengan retikulum
endoplasma. Retikulum sarkoplasma berfungsi untuk menyimpan cadangan ion Ca2+
● Sarkolema atau plasmalema : sarkolema adalah membran sel yang mengeliligi sarkoplasma dengan
organel yang pada umumnya memiliki kesaaan dengan organel sel yang lain.
● Miofibril : miofibtil merupakan struktur dengan bentuk silindris pada serabut otot yang tersusun atas
filamen-filamen.
● Mikrofilamen : sebuah filamen aktin merupakan bagian dari sitoskeleton. Berbentuk batang padat
dengan diameter kurang lebih 7 nm dan tersusun atas protein aktin (protein globular).
c) Jaringan pembungkus otot:
● Jaringan yang membungkus seluruh otot disebut epimysium. Epimysium adalah lapisan serat
kolagen padat yang membungkus otot, berfungsi untuk membatasi otot dari jaringan di sekitarnya
dan terhubung dengan selaput fasia.
● Jaringan yang membungkus satu bundle otot disebut perimysium. Perimysium adalah selubung
jaringan ikat yang mengelompokkan serat otot menjadi bundel atau fasikula.
● Jaringan yang membungkus satu sel otot disebut endomysium dan external lamina. Endomysium
adalah jaringan halus yang merupakan serat dari jaringan ikat, pembuluh darah, pembuluh limpa, dan
saraf yang mengelilingi serat otot (hanya satu otot).

2. Jelaskan perbedaan struktur sel otot rangka, otot polos, dan otot jantung *RIRIS
Otot rangka: Memiliki sel dengan bentuk silindris. Panjang lebih dari 4 cm / 10 – 100 µm. Memiliki inti
sel berbentuk oval dan jumlahnya lebih dari satu persebaran di pinggir sel. Terdiri dari miofibril. Terdapat
glikogen. Terdapat T.Tubules pada pita A-I. Satu sarkomer memiliki 2 T.Tubules. Mitokondria terletak di
antara myofibril
Otot jantung : Memiliki panjang sel 80 µm dan 15 µm. Memiliki satu inti terletak di tengah sel dan
berbentuk bulat. Tidak membentuk sinsitium. Memiliki cardiac myotes yang bercabang. Memiliki
potongan transversal sel yang tidak sama. Memiliki intercalated disc yang terbentuk dari sambungan antar
sel. Memiliki struktur dan fungsi komponen kontraktil otot bergaris. Memiliki retikulum sarkoplasma
sedikit dan tidak membentuk terminal cisterna. Memiliki T.Tubules yang lebih besar dan banyak. Memiliki
dyad yang tersusun dari satu retikulum sarkoplasma dan T.Tubules yang terletak di dekat Z-Line
Otot polos : Berbentuk fusiform. Memiliki panjang kurang lebih 0.2 mm. Memiliki satu inti yang terletak
di tengah. Tidak bergaris. Tersusun dalam lapisal sel di mana bagian tebal sel berdampingan dengan ujung
sel di sebelahnya dan membentuk potongan transversal yang berinti maupun tidak berinti. Memiliki bundel
miofilamen yang saling bersilangan pada arah longitudinal yang disebut dengan latticelike network.
Memiliki mitokondria, retikulum endoplasma halus, dan badan golgi yang memiliki ukuran besar pada
ujung inti sel.

3. Jelaskan struktur unit kontraksi otot *ASTI


● Sarkomer : merupakan komponen terkecil serat otot yang dapat berkontraksi dan mengandung aktin
serta miosin.
● Pita gelap (A bands) : merupakan bagian dari sarkomer yang memiliki aktin dan miosin di dalamnya.
● Pita terang (I bands) : merupakan bagian dari sarkomer yang memiliki miosin di dalamnya.
● Z Line : garis yang memisahkan sarkomer dengan otot.

4. Jelaskan mekanisme kontraksi otot *WIMALA


Kontraksi otot terjadi karena adanya sliding filamen. Secara singkat, proses kontraksi terjadi sebagai
berikut:
a) Adanya impuls yang diterima otak melalui akson neuron motorik menuju serabut motorik otot.
b) Asetilkolin yang berada dalam disynaptic gutter akan membentuk ikatan dengan reseptor pada sarkolema,
kemudian akan terjadi depolarisasi membran dan menimbulkan adanya potensial aksi sel otot. Hal ini
menyebabkan ion natrium dan ion kalium terdorong keluar.
c) Adanya potensial aksi yang muncul akan disebarkan dari membran sel dan diteruskan melalui Tubulus T.
d) Kemudian menimbulkan rangsangan yang merangsang terminal sisterna sarkoplasmik retikulum untuk
melepaskan ion kalsium.
e) Ion kalsium ang dilepaskan akan membentuk ikatan dengan troponin C pada filamen aktin dan filamen
tropomiosin.
f) Hal ini menyebabkan celah-celah aktivesite filamen aktin terbuka.
g) Lalu rangsangan akan diproyeksikan melalui efektor.

5. Jelaskan jaringan ikat yang membungkus jaringan otot *NTIK


jawab :
Jaringan ikat yang terdapat pada otot, berupa :
1. Epimisium, pembungkus terluar, mengelilingi otot, memisahkan otot dari jaringan dan organ
sekitarnya. Mengandung pembuluh darah, limfe dan serabut saraf.
2. Perimisium, membungkus fasikulus otot, terdiri dari serat kolagen dan elastis, mengandung
pembuluh darah dan serabut saraf.
3. Endomisium, membungkus serat otot, terdiri dari jaringan ikat longgar, mengandung
pembuluh darah, serabut saraf dan sel satelit.

TOPIK 23: Endokrin dan limfatis


SISTEM ENDOKRIN *SAMBA
1. Jelaskan struktur histologis timus! *DHARMA
Jawab: secara histologis timus terdiri dari kortek dan medula, kortek terdiri dari limfosit T, sebaran
sel retikuler epithelial, dan sedikit makrofag berwarna lebih gelap. Sedangkan medula
mengandung badan hassal yang khas, struktur ini merupakan sel-sel retikuler epithelial gepeng
yang tersusun secara konsentris dan dipenuhi filament keratin dan berwarna lebih terang.
(Sumber : Jenqueira, L.C. dan C. Jose. 2007 Histologi Dasar.EGC, Jakarta)
2. Jelaskan struktur histologis kelenjar limfoid! *SAMBA
Jawab :
Kapsula Fibrosa
Terdiri dari serat kolagen, serat elastis, fibroblast dan otot polos. Bercabang ke dalam anyaman
retikuler limfonodus membentuk trabekel.
Trabekel
Jumlahnya banyak, ruang antar trabekel berisi jaringan limfatik.
Korteks
Bagian tepi dari limfonodus, berisi jaringan limfatis tebal. Serat retikuler yang terletak di bawah
kapsula teranyam jarang membentuk sinus subkapsularis (sinus marginalis). Terdapat banyak
nodulus limfatikus yang berisi sel limfosit B. Ruangan yang berada dekat trabekel disebut sinus
trabekularis
Medulla
Terdapat sinus medullaris, nodulus limfatikus berjumlah sedikit. Pada beberapa tempat, serat
retikuler teranyam padat membentuk medullary cord
Centrum Germinativum
Centrum germinativum merupakan bagian tengah dari nodulus limfatikus berwarna agak pucat,
terdiri dari sel-sel limfosit muda yang ditandai dengan inti sel masih pucat dan sitoplasma yang
pucat. Bagian ini banyak mengandung limfosit dewasa dengan sitoplasma sedikit dan inti yang
besar.
LIEN
Lien merupakan organ limfoid terbesar yang terletak pada bagian kiri atas rongga abdomen.
Menerima darah dari a. Lienalis dan menyalurkan darah ke dalam sistem portal hepar melalui v.
Lienalis. Berbentuk baji melengkung dengan permukaan cembung menghadap ke diafragma
sementara pada permukaan cekungnya terdapat hilus yang merupakan suatu fissura panjang tempat
keluar-masuk pembuluh darah. Lien diliputi oleh kapsula, terdiri dari pulpa putih (pulpa alba) yang
berhubungan dengan arteri dan pulpa merah (pulpa rubra) yang berhubungan dengan vena.
Gambaran Mikroskopik :
Kapsula Fibrosa
Terdiri dari serat kolagen, fibrosit, otot polos dan pembuluh darah. Bercabang-cabang membentuk
trabekel.
Pulpa Alba
Disebut juga dengan badan malpighi atau folikel limfe. Terdapat noduli limfatisi yang merupakan
suatu kelompokan limfosit. Pulpa alba ini menjadi tempat pembentukan limfosit.
Pulpa Rubra
Banyak ditemukan sinusoid, tempat keluarnya darah. Terdapat Daerah Billroth yang merupakan
jaringan limfatis yang berisis darah dengan semua selnya. Vaskularisasi lien berasal dari a.
Lienalis yang bercabang ke a. Trabekularis lalu ke a. Sentralis, a. Penicilia, a. Hulsen lalu ke
kapiler. Dari kapiler darah masuk ke sinusoid, stigma malphigi, v. Trabekularis dan v. Lienalis.
Adapun fungsi dari lien adalah untuk menyaring darah, membentuk antibodi, menghancurkan
eritrosit tua, membentuk limfosit dan monosit, menampung kelebihan darah serta membentuk
pigmen bilirubin yang berasal dari eritrosit.

3. Jelaskan struktur histologis limpa! *GUNG ABI


Jawab : Struktur histologis limpa secara umum terdiri dari kapsula, pulpa merah dan pulpa putih.
Kapsula tersusun jaringan ikat pada bagian luar dan otot polos pada bagian dalam. Pulpa merah
terdiri dari arteriol,kapiler, venula, dan bingaki limpa. Sedangkan pulpa putih mengandung sel
dan serabut retikuler membentuk jalinan stroma yang mengandung limfosit, makrofag, dan sel
aksesoris lain yang mirip dengan sel-sel yang ditemukan pada kelenjar getah bening.
(Sumber: Dellmann. D. dan E. Brown. 1989. Buku Teks Histologi Veteriner I. Pnerjemah
Hartono. Ed 3. Penerbit Univ Indonesia hal 246-275)
4. Bandingkan struktur histologis tonsila palatina, faringika, dan lingualis! *OYAS

Jawab : Tonsila palatina


Terletak didalam jaringan ikat mukosa dan permukaannya dilapisi oleh epitel berlapis
pipih tak menanduk yang menyatu dengan epitel yang melapisi mulut dan faring. epitel ini
terletak di lamina basal, dan dibawahnya terdapat lapisan tipis jaringan ikat fibrosa. Tonsil ini
memiliki cekungan- cekungan dalam, sebanyak 10-12 buah yang sering kali terdapat debris.
debris inilah yang terkadang menyebabkan bau mulut. Cekungan ini disebut kriptus. Tonsil ini
mempunyai nodulus limfatikus primer dan nodulus limfatikus sekunder.
Faringika
Berjumlah tunggal dan terletak pada pangkal lidah dibelakang papila sirkumvalata. tonsil ini
dibungkus oleh epitel berlapis semu. sebagai penggantinya kriptus. Tonsil ini mempunyai
lipatan-lipatan memanjang. namun cekukannya dangkal, yang dinamakan pleat. Tonsil ini juga
mempunyai nodulus limfatikus primer dan nodulus limfatikus skunder.
Lingualis
Tonsil lingualis ini berukuran kecil dan mempunyai beberapa nodul limfoid di dorsal lidah. Setiap
satu kripte memiliki nodul. Permukaanya dibungkus oleh epitel berlapis pipih tak menanduk.
tonsil ini juga mempunyai kriptus yang sering mengandung debris sel. Duktus kelenjar mukosa
lidah posterior sering terbuka ke dasar kriptus ini.

5. Jelaskan struktur histologis jaringan limfoid mukosa! *ADEL


Secara fungsional, sistem imun mukosa terdiri dari dua komponen yaitu jaringan limfoid mukosa
terorganisir dan sistem imun mukosa difus / tersebar.
- Jaringan limfoid mukosa terorganisir Jaringan limfoid ini terdiri dari tonsil, Peyer patch (PP)
dan folikel limfoid yang terisolasi, berperan pada fase induksi dari respons imun. Di sekitar
tenggorok ditemukan 4 golongan tonsil yaitu tonsil palatina, tonsil lingual, tonsil tuba dan tonsil
faringeal yang dikenal sebagai Waldeyer’s ring
- Sistem imun mukosa difus / tersebar Sistem imun mukosa difus / tersebar terdiri dari limfosit
intraepitel dan lamina propria. Limfosit intraepitel ditemukan dalam epitel mukosa, di atas
lamina propria. Sel-sel tersebut tersebar difus di jaringan mukosa dan tidak memiliki struktur
jelas seperti yang didapat pada sistem imun mukosa yang terorganisir.
TAMBAHAN: *DHARMA
Limfosit intraepitel terbanyak adalah sel T (>90%), yang dapat berupa CD8+ atau CD4-CD8- .
Lamina propria terletak tepat di bawah epitel yang merupakan struktur yang longgar. Fungsi
efektor lamina propria adalah sekresi antibodi terutama IgA yang IgA. Meskipun hanya sedikit
jumlah sel B yang ada di lamina propria, tetapi jumlah sel B tersebut dapat meningkatkan
produksi IgG dengan cepat bila diperlukan.
Sumber : sistem imun mukosa traktus respiratorius atas Rani Maharyati, Dwi Reno Pawarti
Dep/SMF Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher

SISTEM LIMFATIS
1. Jelaskan struktur histologis hipofise! *ANGGUN
Kelenjar hipofisis memiliki berat sekitar 0,5 g pada orang dewasa, dan memiliki dimensi sekitar
10 x 13 x 6 mm. Hipofisis terletak di bawah otak dalam rongga os sphenoidale-yakni sella
turcica. Struktur dan fungsi hipofisis mencerminkan asal embriologiknya yang ganda. Selama
perkembangannya epitel atap faring (rongga mulut) membentuk kantung luar yang disebut
kantung hipofisis (nathke).

2. Jelaskan struktur histologis kelenjar tiroid! *RIRIS


Kelenjar tiroid yang terletak di daerah anterior leher, terdiri atas dua lobus lateralis yang
dihubungkan oleh bagian sempit yaitu ismus. Ismus terletak di muka tulang rawan trakea ke 2
sampai ke 4, dan lobus lateralnya terletak berhubungan dengan bagian depan superior trakea dan
dengan bagian inferior laring. Secara histologis, lobus-lobus tiroid terdiri dari sel-sel sekretorik
kelenjar tiroid yang disebut sel folikel. Sel folikel tersebut tersusun atas bola-bola berongga yang
membentuk suatu unit fungsional yang disebut folikel. Rangkaian folikel tersebut terbentuk dalam
ukuran yang bervariasi. Dibawah mikroskop, sel folikel terlihat seperti cincin yang membungkus
suatu lumen dengan dinding yang berupa epitel kubus. Apabila dirangsang oleh TSH sel-sel folikel
tersebut dapat berubah. Sel-sel folikel dapat berubah bentuk kolumnar ataupun gepeng. Apabila sel
folikel berbentuk kolumnar, maka substansi koloid terdapat dalam jumlah yang sedikit dan sel folikel
dikatakan sedang dalam keadaan aktif memproduksi koloid. Sebaliknya, apabila sel folikel berbentuk
gepeng, amaka akan terlihat folikel-folikel yang besar dan penuh oleh substansi koloid. Dalam
kondisi seperti ini, sel folikel dikatakan sedang dalam keadaan pasif/istirahat.

3. Jelaskan struktur histologis kelenjar paratiroid! *ASTI


•Kelenjar paratiroid terpisah dari kelenjar tiroid oleh kapsul jaringan ikat.
•Sel-sel pada kelenjar tiroid tersusun membentuk membentuk korda atau tali yang dikelilingi oleh
jejaring kapiler.
Terdapat 2 sel pada kelejar tiroid:
1. Chief cell/Principal cell: paling banyak ditemukan, bulat, sitoplasma pucat sedikit asidofilik.
2. Sel oksifil: lebih besar dan lebih sedikit dar chief cell, sitoplasma asidofilik dengan nukles gelap.
Ditemukkan sendiri atau dalam kelompok kecil.

4. Jelaskan struktur histologis kelenjar adrenal! *WIMALA


Kelenjar adrenal kecil, berbentuk piramid, terletak di kutub atas ginjal. Kelenjar adrenal terbagi atas
daerah korteks dan medula. Daerah korteks adrenal berasal dari mesoderm selomic intermediet dan
sel sesuai dengan struktur sel yang mensekresi steroid. Kelenjar ini terbagi menjadi tiga zona, yaitu:
zona glomerulosa (lapisan pertama), zona fasikulata (lapisan kedua), zona retikularis (lapisan dalam).

5. Jelaskan struktur histologis kelenjar pineal! *NTIK

Kelenjar ini sangat kecil, pada manusia berukuran panjang 6,5 mm, lebar 4 mm. Kelenjar pineal
melekat ke otak lewat tangkai yang dilapisi ependima. Kelenjar pineal merupakan bagian dari
epitalamus dan berkedudukan di posterior atap ventrikel ketiga. Kelenjar pineal tersusun atas sel-sel
saraf, sel-sel glia dan sel sekretorik khusus yang disebut pinealosit. Pinealosit merupakan derivat
lapisan ependimal epitalamus. Sel-sel tersebut terdiri dari sel gelap dan sel terang yang keduanya
terlihat jelas pada sediaan histologi pineal mamal.

6. Jelaskan struktur histologis bagian endokrin pankreas! *DHARMA


Pankreas adalah kelenjar campuran eksokrin-endokrin yang menghasilkan enzim pencernaan dan
hormon. Komponen eksokrin membentuk sebagian besar pankreas dan terdiri dari asini serosa
dan sel zimogenik yang tersusun rapat dan membentuk banyak lobulus kecil. Enzim pencernaan
dihasilkan oleh sel bagian eksokrin dan hormon disintesis oleh kelompok epitel sel endokrin
yang dikenal sebagai pulau langerhans. Pada sediaan histologi, keduanya dapat dibedakan karena
tidak terdapat struktur striata dan adanya pulau langerhans pada pankreas.

TOPIK 24: Saraf pusat dan panca indera

1. Sebutkan reseptor yang ada pada masing-masing panca indera dan jelaskan masing-masing
fungsinya! *SAMBA

1. Mata

Mata merupakan salah satu organ dari indra yang berfungsi untuk melihat kondisi sekitar dalam
visualisasi gambar, sehingga dengan adanya mata kita dapat mengetehui berbagai benda yang ada di
sekitar dengan cepat. Mata merupakan indra penglihat yang mendapatkan rangsangan berupa cahaya
(fotooreseptor). Mata sendiri terdiri dari beberapa susunan yaitu alat tambahan mata, bola mata, otot bola
mata, dan saraf optik II. Alis mata berfungsi untuk melindungi mata dari tetesan keringat, kelopak mata
untuk melindungi mata dari benturan, serta bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari debu
kotoran serta sinar cahaya yang kuat.

Bagian-bagian mata beserta fungsinya:

• Kornea mata, berfungsi untuk menerima sebuah rangsangan berupa cahaya serta langsung
meneruskannya ke bagian mata yang lebih dalam.

• Lensa mata memiliki fungsi untuk meneruskan sekaligus memfokuskan pada cahaya agar bayangan
benda jatuh tepat ke lensa mata.

• Iris memiliki fungsi sebagai tempat untuk mengatur banyak sedikitnya sebuah cahaya yang masuk ke
mata.

• Pupil memiliki fungsi sebagai saluran masuknya cahaya ke mata.

• Retina memiliki fungsi untuk membentuk sebuah bayangan benda yang langsung dikirim oleh saraf
mata menuju otak.
• Otot mata berfungsi untuk menggerakan bola mata.

• Saraf mata, memiliki fungsi untuk meneruskan rangsangan cahaya dari retina menuju otak.

2. Telinga

Telinga adalah organ indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di lingkungan kita.
Telinga merupakan indra pendengaran yang memperoleh rangsangan berupa suara (fonoreseptor). Tak
hanya itu, telinga juga memiliki fungsi lain yakni sebagai organ alat keseimbangan badan.

Bagian – Bagian Telinga

• Telinga bagian luar yaitu terdiri dari ubang telinga, liang pendengaran, dan daun telinga.

• Telinga bagian tengah yaitu terdiri atas gendang telinga, 3 tulang pendengar ( martil, landasan
dansanggurdi) serta saluran eustachius.

• Telinga bagian dalam yaitu terdiri atas alat keseimbangan tubuh, tiga saluran setengah

• lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan yang terakhir adalah rumah siput atau disebut juga
koklea.

3. Hidung

Hidung merupakan sebuah organ indra yang berfungsi untuk mengenali kondisi sekitar dengan suatu
aroma atau bau yang dihasilkan. Serabut-serabut yang terdapat pada hidung merupaka saraf penciuman
yang letaknya di bagian atas selaput lendir hidung. Serabut-serabut tersebut bernama olfaktori yang
memiliki fungsi untuk mendeteksi setiap rangsangan dari setiap zat kimia dalam bentuk gas di udara
(kemoreseptor).

Bagian – Bagian Hidung

• Lubang hidung memiliki fungsi sebagai tempat keluar masuknya sebuah udara

• Rambut hidung memiliki fungsi sebagai tempat untuk menyaring udara yang masuk ke hidung ketika
bernafas

• Selaput lendir memiliki fungsi sebagai tempat menempelnya kotoran yang ada di hidung serta sebagai
indra pembau.

• Serabut saraf memiliki fungsi sebagai tempat untuk mendeteksi zat kimia berupa gas yang ada pada
udara pernapasan
• Saraf pembau memiliki fungsi sebagai tempat untuk mengirimkan bau-bauan menuju bagian otak.

4. Lidah

Lidah merupakan salah satu dari jenis indra yang memiliki fungsi untuk merasakan rangsangan berupa
rasa dari suatu benda atau makanan yang masuk ke dalam mulut. Lidah dapat merespon rangsangan
tersebut sehingga menghasilkan berbagai rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Di
dalam lidah terdapat dua kelompok otot yang berbeda, yaitu otot intrinsik yang berfungsi untuk
melakukan sebuah gerakan halus serta otot ekstrinsik yang berfungsi untuk melakukan sebuah gerakan
kasar ketika sedang mengunyah atau menelan dan mengaitkan lidah pada bagian disekitarnya.

5. Kulit

Kulit merupakan salah satu dari organ indra yang dapat menerima berbagai rangsangan yang berbeda,
diantaranya seperti emperatur suhu, sentuhan,rasa sakit, tekanan, tekstur, dan yang lainnya. Di dalam
kulit terdapat sebuah reseptor yang peka terhadap segala rangsangan fisik (mekanoreseptor). Misalnya
seperti pada sentuhan, tekanan, panan, dingin, dan juga nyeri. Reseptor tersebut juga berupa ujung saraf
yang bebas atau pun ujung saraf yang telah diselubungi dengan sebuah kapsul jaringat ikat. Pada
umumnya, pada setiap jenis reseptor hanya dapat menerima satu rangsangan saja. Selain itu, kulit juga
memiliki fungsi sebagai alat pelindung bagi daerah dalam dalam tubuh, contohnya untuk otot dan juga
tulang. Dan tak ketinggalan sebagai alat peraba yang sangat peka terhadapt suatu rangsangan yakni
dengan kata lain sebagai alat ekskresi serta untuk mengatur suhu tubuh.

2. Deskripsikan langkah-langkah dalam pemeriksaan visus! *GUNG ABI

1. Tajam Penglihatan Jauh dengan Optotipe Snellen.

Teknik Pemeriksaan:

• Pasien duduk menghadap optotipe Snellen dengan jarak 6 meter.

• Pasang trial frame pada mata.

• Satu mata ditutup dengan occluder.

• Pasien diminta membaca huruf pada optotip Snellen dimulai dari huruf yang terbesar sampai ke huruf yang
terkecil pada baris – baris selanjutnya yang masih dapat terbaca.

2. Tajam Penglihatan Dekat dengan Jaeger Chart.

Teknik Pemeriksaan:
• Setelah mendapatkan koreksi terbaik untuk penglihatan jauh (BCVA) pasien diinstruksikan untuk
membaca tulisan pada Jaeger Chart pada jarak 33 cm.

• Cek mata kanan terlebih dahulu, setelah itu cek mata kiri baru kemudian cek dengan kedua mata terbuka.
Catat sampai angka berapa pasien dapat membaca dengan jelas dan benar.

• Apabila pasien tidak dapat membaca tulisan yang paling kecil maka diberikan koreksi tambahan dengan
lensa plus hingga pasien dapat melihat dengan jelas seluruh tulisan pada Jaeger Chart.

3. Jelaskan mekanisme proses mendengar mulai dari telinga luar hingga pusat pendengaran di
otak! *OYAS

Proses mendengar diawali dengan suara yang ada di sekitar, berupa getaran atau gelombang, ditangkap
oleh telinga bagian luar. Kemudian getaran diteruskan ke saluran telinga sehingga memberi tekanan atau
pukulan pada gendang telinga (membran timpani). Ketika gendang telinga bergetar, maka getarannya
akan diteruskan ke tulang pendengaran. Tulang pendengaran akan memperkuat getaran ini dan
mengirimkannya ke telinga bagian dalam. Saat mencapai telinga bagian dalam, getaran akan diubah
menjadi impuls listrik dan dikirim ke saraf pendengaran pada otak. Otak lalu akan menerjemahkan
impuls ini sebagai suara.

Mekanisme :

1. Sesuatu bergetar dan menciptakan sebuah gelombang bunyi.

2. Gelombang bunyi ditangkap oleh daun telinga.

3. Gelombang bunyi masuk ke dalam liang telinga.

4. Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga dan diubah menjadi energi mekanik.

5. Terdapat tulang pendengaran di telinga tengah: malleus, incus, dan stapes.

6. Gendang telinga menggetarkan tulang pendengaran dan meneruskannya ke telinga dalam. Gangguan
pendengaran konduktif biasanya terjadi di telinga tengah ini.

7. Getaran Cairan di dalam koklea/rumah siput merangsang sel-sel rambut menghasilkan impuls bio
elektrik.

8. Kerusakan sel-sel rambut pada koklea akan mengakibatkan gangguan pendengaran sensorineural.

9. Impuls listrik dari sel-sel rambut diteruskan ke otak oleh syaraf pendengaran. Di otak, impuls dari
kedua telinga tersebut diartikan sebagai suara
4. Sebutkan dan jelaskan citra rasa dasar yang bisa dideteksi oleh indera pengecapan! *ADEL

a. Rasa Asam

Rasa asam disebabkan oleh asam dan intensitas dari sensasi rasa hampir sebanding dengan logaritma dan
konsentrasi ion hidrogen yaitu makin asam suatu rasa semakin kuat sensasi yang dibentuk.

b. Rasa Asin

Kualitas rasa berbeda-beda antara garam yang satu dengan garam yang lain. Garam membentuk sensasi
rasa yang lain selain rasa asin kation, yaitu rasa asin anion walaupun berperan lebih sedikit.

c. Rasa Manis

Tidak dibentuk oleh suatu golongan kelas substansi kimia saja. Ada beberapa tipe substansi kimia yang
menyebabkan rasa manis misalnya yang membentuk rasa manis gula, glikol, aldehid, keton, amida, dan
asam amino. Kebanyakaan substansi yang membentuk rasa manis adalah substansi kimia organik.
Perubahan yang sangat kecil pada radikal sederhana dapat mengubah substansi dari rasa manis menjadi
pahit.

d. Rasa Pahit

Substansi yang membentuk rasa pahit hampir seluruhnya merupakan substansi organik yaitu, substansi
rantai panjang yang mengandung nitrogen dan alkaloid meliputi banyak zat yang digunakan dalam obat-
obatan. Rasa pahit dengan intensitas tinggi biasanya membuat makanan tersebut dibuang karena di
dalamnya terdapat tanaman beracun yang mengandung banyak toksin yang mematikan.Salah satunya
yang dapat menimbulkan rasa sangat pahit adalah alkaloid.

5. Jelaskan mekanisme proses menghirup sehingga suatu zat bisa diinterpretasikan sebagai
suatu aroma! *ANGGUN

Sel-sel reseptor ini mempunyai rambut-rambut halus (silia) di ujungnya dan diliputi selaput lendir yang
berfungsi sebagai pelembap. Dari sel-sel reseptor ini rangsang dibawa oleh serabut saraf menuju pusat
pembau di otak. Kita dapat membau suatu zat karena zat yang berupa uap tersebut masuk ke rongga
hidung sewaktu kita menarik napas. Zat tersebut akan dilarutkan pada selaput lendir dan merangsang sel-
sel reseptor, kemudian dibawa oleh saraf pembau ke otak sehingga kita dapat mengetahui bau tersebut.

Anatomi dan Fisiologi Sistem Penghidu

Bagian reseptor sel reseptor olfaktorius terdiri dari sebuah tonjolan yang membesar dan mengandung
beberapa silia panjang yang berjalan seperti hiasan rumbai-rumbai ke permukaan mukosa. Silia ini
mengandung tempat untuk mengikat odoran, molekul yang dapat dihidu. Selama bernafas tenang,
odoran biasanya mencapai reseptor sensitif hanya dengan difusi karena mukosa olfaktorius berada di
atas jalur normal aliran udara. Tindakan mengendus meningkatkan proses ini dengan menarik arus udara
ke arah atas di dalam rongga hidung sehingga lebih banyak molekul odoriferosa di udara yang berkontak
dengan mukosa olfaktorius. Odoran juga mencapai mukosa olfaktorius sewaktu makan dengan naik ke
hidung dari mulut melalui faring (belakang tenggorokan). Agar dapat dihidu, suatu bahan harus (1)
cukup mudah menguap sehingga sebagian molekulnya dapat masuk ke hidung melalui udara inspirasi
dan (2) cukup larut air sehingga dapat masuk ke lapisan mucus yang menutupi mukosa olfaktorius.
Molekul harus larut agar dapat dideteksi oleh reseptor olfaktorius.

6. Sebutkan jenis-jenis reseptor pada kulit dan jelaskan fungsinya! *RIRIS

Macam-macam reseptor pada kulit dan fungsinya:

1. Korpuskula Pacini, merupakan ujung saraf perasa tekanan kuat.

Korpuskula Pacini (vater pacini) ditemukan di jaringan subkutan pada telapak tangan, telapak kaki, jari,
puting, periosteum, mesenterium, tendo, ligamen dan genetalia eksterna. Bentuknya bundar atau lonjong,
dan besar (panjang 2 mm, dan diameter 0,5 – 1 mm). Bentuk yang paling besar dapat dilihat dengan
mata telanjang, karena bentuknya mirip bawang. Setiap korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin
yang besar dan juga telah kehilangan sarung sel schwannya pada tepi korpuskulus. Akson saraf banyak
mengandung mitokondria. Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang tersusun rapat (terdiri dari sel
gepeng). Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan dua alur longitudinal pada sisinya. Korpuskulus ini
berfungsi untuk menerima rangsangan tekanan yang dalam.

2. Korpuskula Ruffini, merupakan ujung saraf perasa panas.

Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan kapsula sendi. Mempunyai sebuah
kapsula jaringan ikat tipis yang mengandung ujung akhir saraf yang menggelembung. Korpuskulus ini
merupakan mekanoreseptor, karena mirip dengan organ tendo golgi. Korpuskulus ini terdiri dari berkas
kecil serat tendo (fasikuli intrafusal) yang terbungkus dalam kapsula berlamela. Akhir saraf tak
bermielin yang bebas, bercabang disekitar berkas tendonya. Korpuskulus ini terangsang oleh regangan
atau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk menerima rangsangan panas.

3. Korpuskola Krause, merupakan ujung saraf perasa dingin.

Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir dan genetalia eksterna), pada
dermis dan berhubungan dengan rambut. Korpuskel ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter
sekitar 50 mikron. Mempunyai sebuah kapsula tebal yang menyatu dengan endoneurium. Di dalam
korpuskulus, serat bermielin kehilangan mielin dan cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan sel
schwann. Seratnya mungkin bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagai akhir saraf yang
menggelembung sebagai gada. Korpuskel ini jumlahnya semakin berkurang dengan bertambahnya
usia.Korpuskel ini berguna sebagai mekanoreseptor yang peka terhadap dingin.

4. Korpuskola Meissner, merupakan ujung saraf peraba.

Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya pada ujung jari, bibir, puting dan
genetalia. Bentuknya silindris, sumbu panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80
mikron dan lebarnya sekitar 40 mikron. Sebuah kapsul jaringan ikat tipis menyatu dengan perinerium
saraf yang menyuplai setiap korpuskel. Pada bagian tengah korpuskel terdapat setumpuk sel gepeng
yang tersusun transversal. Beberapa sel saraf menyuplai setiap korpuskel dan serat saraf ini mempunyai
banyak cabang mulai dari yang mengandung mielin maupun yang tak mangandung mielin. Korpuskulus
ini peka terhadap sentuhan dan memungkinkan diskriminasi/ pembedaan dua titik (mampu membedakan
rangsang dua titik yang letaknya berdekatan).

5. Lempeng Merkel, merupakan ujung saraf peraba sentuhan dan tekanan ringan

• Merupakan ujung perasa sentuhan dan tekanan ringan.

• Terletak dekat permukaan kulit.

• Sel-sel Merkel bersama dengan badan Meissner terdapat di lapisan kulit superfisial dan ditemukan
kluster dibawah lengkungan ujung-ujung jari yang menyusun sidik jari.

• Pada kulit berambut, ujung saraf Merkel membentuk kluster ke dalam struktur epitelial khusus yang
disebut “touch domes” atau “lempeng rembut”.

• Lempeng Merkel juga terdapat pada kelenjar Mammae.

7. Jelaskan proses-proses listrik yang terjadi pada neuron! *ASTI

Neuron biasanya mengandung ion kalium bermuatan positif (K+), sedangkan ion natrium (Na +), juga
bermuatan positif, berada di pinggiran neuron. Selama fase istirahat, neuron tidak aktif dan berisi
“potensial listrik” -7 – milivolt (mV). Ini muatan negatif dikelola oleh pompa natrium-kalium neuron
yang membawa dua ion K+ dalam sambil membawa tiga ion Na + keluar dari membran. Ketika otak
“mengirimkan” pesan, sejumlah besar ion Na + masuk ke neuron, dan naik dan melampaui tahap
potensial aksi terjadi. Pada tahap ini, neuron mengalami “depolarisasi” dan menjadi bermuatan positif
karena pintu masuk + ion Na.

Neuron mencapai tahap melampaui ketika muatan positif melebihi 0 mV. Semakin neuron bermuatan
positif, semakin mulai membuka saluran natrium, dan lebih ion Na + menyerbu masuk, sehingga sulit
untuk pompa kalium-natrium untuk membawa ion keluar. Untuk mengeluarkan ion positif, saluran
kalium akan terbuka segera setelah saluran natrium dekat, dan menurun dan menembak terlalu rendah
tahapan dari potensial aksi berlangsung. Dalam fase ini, neuron mengalami “repolarisasi” dan menjadi
bermuatan lebih negatif, begitu banyak sehingga muatan akan memukul di bawah -70 mV pada tahap
menembak terlalu rendah, juga dikenal sebagai “hiperpolarisasi.”

Setelah kedua saluran potassium dan sodium dekat, fungsi pompa natrium-kalium lebih efektif dalam
membawa ion K + dan melaksanakan ion Na +. Dalam tahap pemulihan akhir, neuron akan kembali ke
kondisi normal -7 mV, sampai episode lain potensial aksi terjadi. Hal ini sangat menarik untuk
mengetahui bahwa semua tahapan ini dari potensial aksi terjadi pada waktu sesingkat dua milidetik.

8. Jelaskan proses pembentukan potensial aksi dan penjalaran sinyal pada serabut sensorik dan
motorik! *WIMALA

Mekanisme Potensial Aksi

Tahap Polarisasi

Merupakan tahapan potensial membran istirahat sebelum adanya potensial aksi. Pada membran
negatif sebesar -900 mV. Pada sebuah sel meskipun dalam keadaan istirahat masih terdapat beda
potensial diantara kedua sisi membran.

Tahap Depolarisasi

Bila sel yang istirahat diberi rangsangan dengan level yang cukup maka sel tersebut akan berubah ke
keadaan aktif. Dalam keadaan aktif potensial membran sel mengalami perubahan dari negatif menjadi
positif di sisi dalam. Keadaan inilah yang dinamakan depolarisasi. Kejadian ini dimulai dari satu titik di
permukaan membran dan akan merambat ke seluruh permukaan membran.

Pada tahap ini membran sangat permeabel sangat reaktif terhadap ion Na+ sehingga kanal Na+ terbuka
sehingga Na+ akan masuk kedalam sehingga potensial membran meningkat sehingga terjadi overshoot
jika potensial berada diatas 0.

Tahap Repolarisasi

Dalam keadaan repolarisasi, potensial membran berubah dari positif di sisi dalam menuju kembali ke
negatif di sisi dalam. Tahapan Repolarisasi diawali dari suatu titik dan merambat ke seluruh permukaan
membran sel. Bila seluruh membran sel sudah bermuatan negatif di sisi dalam, maka dikatakan sel
dalam keadaan istirahat atau keadaan polarisai kembali dan siap untuk menerima rangsangan berikutnya.
Pada tahap ini kanal Na+ mulai tertutup, kanal ion K+ terbuka dan ion K+ keluar sehingga membran
potensial kembali ke fase istirahat.

Tahap Hiperpolarisasi

Jika repolarisasi berlebihan, keadaan potensial membran berada di bawah nilai normal sehinggan ion
Na+ dan K+, kembali pada keadaan normal dan membran sudah selesai melakukan transport zat.

Penyebaran sinyal :

Potensial Aksi menyebar di sepanjang serabut saraf dan hal ini merupakan dasar mekanisme transmisi
sinyal pada sistem saraf. Potensial aksi menyebar disepanjang perjalanan serabut saraf melalui
mekanisme depolarisasi sistem saraf. Depolarisasi di sepanjang serabut saraf inilah yang kita kenal
dengan istilah impuls saraf. Biasanya keseluruhan potensial aksi akan berlangsung selama kurang dari 1
millisecond.5 Selama terjadinya potensial aksi, membran sel saraf berada dalam keadaan sulit untuk
mengalami stimulasi lanjutan. Kondisi ini disebut sebagai suatu kondisi absolute refractory period.
Kondisi ini terjadi karena keberadaan saluran ion Natrium yang berada dalam kondisi inaktif dalam
jumlah yang besar selama periode tersebut. Namun pada akhir periode potensial aksi, stimulus yang
lebih kuat dari normal dapat menimbulkan munculnya potensial aksi sekunder. Kondisi ini dinamakan
sebagai relative refractory period. Kondisi ini menandakan bahwa perlunya untuk mengaktivasi beberapa
saluran ion Natrium untuk memicu munculnya potensial aksi.

9. Jelaskan sifat-sifat penghantaran sinaptik! *NTIK

Sinaps berfungsi sebagai suatu dioda yang mentransmisikan potensial aksi dari membran pre-sinaps
menuju ke memran post-sinaps melewati suatu celah sinaps. Membran pre-sinaps mengandung vesikel-
vesikel yang berisi neurotransmiter serta memiliki mekanisme pompa re-uptake untuk mengembalikan
neurotransmiter ke dalam aksoplasma pre-sinaps. Membran pre-sinaps juga mengandung voltage-gated
ion channels. Transmisi sinyal apda sinaps dimulai ketika potensial aksi mencapai voltage-gated ion
channels ini. Depolarisasi menimbulkan masuknya ion kalsium melewati saluran ionnya. Ion kalsium ini
akan berikatan dengan suatu protein khusus yang disebut release apparatus pada akson dan vesikel di
membran pre-sinaps. Kalsium akan memicu terjadinya fusi vesikel ke dalam membran dan pelepasan
neurotransmiter pada celah sinaps melalui proses eksositosis.

TAMBAHAN: *OYAS

Kalsium yang terdapat pada cairan ekstraseluler merupakan suatu syarat penting dalam proses pelepasan
neurotransmiter sebagai respon adanya suatu potensial aksi. Efek kerja kalsium dapat dihambat oleh
magnesium. Neurotransmiter pada celah sinaps akan berikatan dengan reseptor yang ada pada membran
post-sinaps. Area pengikatan ini merupakan bagian eferen dari suatu potensial aksi yang selanjutnya akan
diteruskan ke sel neuron lainnya. Pada membran post-sinaps terdapat berbagai jenis reseptor dan protein
struktural yang berperan dalam mempertahankan homeostasis sinaps.

TOPIK 25: Endokrin dan reproduksi

1. Describe the main features of hormonal *DHARMA

ciri utama dari kontrol hormonal adalah sistem endokrin yakni sistem kontrol kelenjar tanpa saluran
(ductless) pengaturan yaitu berupa sistem umpan balik untuk mencapai keadaan yang homeostatis.
kontrol ini bekerja dengan menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah
untuk memengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh
aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut
menjadi suatu tindakan.

2. Explain how pituitary function is controlled and the role negative feedback at hypothalamic
and pituitary level plays in this. *SAMBA

Seluruh sekresi kelenjar pituitari dikontrol oleh hipotalamus. Hipotalamus dikontrol oleh rangsang
saraf dari otak (Patton & Thibodeau 2010: 546 ; Young, et al. 2006: 328).
Kelenjar pituitari atau kelenjar hipofisis merupakan kelenjar berukuran sebesar kacang polong yang
terletak di bagian bawah otak. Secara umum, kelenjar ini berfungsi untuk menghasilkan hormon
yang mengatur berbagai fungsi organ tubuh. Beberapa hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari
adalah:

● Adrenocorticotropic hormone (ACTH)


ACTH berfungsi untuk memicu kelenjar adrenal dalam melepaskan hormon yang disebut kortisol.
Hormon kortisol sendiri berguna untuk mengatur metabolisme tubuh dan tekanan darah.
● Thyroid stimulating hormone (TSH)
TSH akan merangsang kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon tiroid, yaitu hormon yang
mengatur metabolisme tubuh, serta berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan.
● Luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH)
LH dan FSH berfungsi untuk mengatur organ kelamin pria maupun wanita agar berfungsi secara
normal.
● Oxytocin
Oxytocin atau hormon oksitosin ini berfungsi merangsang kontraksi rahim pada saat persalinan serta
merangsang produksi ASI.
● Growth hormone (GH)
Growth hormone atau hormon pertumbuhan berfungsi untuk merangsang pertumbuhan, termasuk
tulang dan jaringan tubuh.
● Antidiuretic hormone (ADH)
Hormon antidiuretik atau ADH berfungsi untuk mengendalikan tekanan darah dan keluarnya cairan
tubuh ke ginjal.
● Prolactin
Prolactin atau hormon prolaktin berfungsi merangsang pertumbuhan payudara dan produksi ASI.

Ketika seseorang mengalami kekurangan salah satu atau lebih dari hormon-hormon tersebut, maka fungsi
tubuh yang diatur oleh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari akan terganggu. Contohnya,
kekurangan GH akan mengakibatkan seseorang mengalami gangguan pertumbuhan tulang.

dan urutan umpan balik negatif yg berperan pada hipotalamus dan hipofisis dalam hal ini yakni, Umpan
balik negatif langsung, terjadi ketika peningkatan kadar suatu hormon di dalam sirkulasi, akan menyebabkan
penurunan aktivitas sekresi dari sel-sel kelenjar endokrin yang memproduksi hormon tersebut.

3. List the anterior and posterior pituitary hormones and outline their actions. *GUNGABI

Anterior efek Poster efek


pituitary ior
pituita
ry

Hormon Sekresi glukokortikoid , mineralokortikoid dan Oksito Kontraksi


adrenokorti androgen sin uterus ;
kotropik laktasi

Hormon Sekresi hormon tiroid Vasop Merangsan


perangsang resin g retensi
kelenjar air;
gondok meningkat
kan
tekanan
darah
dengan
mengontra
k arteriol

Hormon Pertumbuhan sistem reproduksi


perangsang
folikel

Hormon Produksi hormon seks


luteinizing

Hormon Mendorong pertumbuhan; metabolisme lipid


pertumbuha dan karbohidrat
n

Prolaktin Sekresi estrogen / progesteron ; menyusui ;


spermatogenesis ; hiperplasia prostat

4. List main actions of the thyroid hormones *OYAS

Ada tiga hormon yang diproduksi dan dilepaskan oleh kelenjar tiroid, yaitu tiroksin (T4), triiodothyronine
(T3), dan kalsitonin. Karena hormon tiroid memegang peranan penting bagi tubuh, berperan dalam mengatur
ekspresi gen, differensiasi jaringan dan perkembangan umum seperti perkembangan otak, perkembangan
organ seks serta berperan sebagai antiproteolitik dari hormon insulin

fungsi yang dimiliki oleh hormon tiroid, yaitu:

● Melakukan kontrol terhadap proses pembakaran kalori yang dilakukan oleh tubuh. Kontrol
metabolisme ini dapat berdampak kepada kenaikan atau penurunan berat badan seseorang.
● Mengontrol kecepatan pengolahan makanan dalam sistem pencernaan.
● Membantu mengatur irama detak jantung dan tekanan darah.
● Menaikkan atau menurunkan suhu tubuh.
● Mengontrol kecepatan tubuh dalam melakukan reproduksi sel.
● Membantu pertumbuhan pada anak-anak.
● Mengoptimalkan pertumbuhan otak, terutama pada anak-anak.
● Mengaktifkan sistem saraf untuk meningkatkan daya fokus dan kecepatan refleks tubuh
5. Describe. the actions of parathormone. *ADEL

Hormon paratiroid (PTH), juga disebut parathormone atau parathyrin, adalah hormon yang disekresikan oleh
kelenjar paratiroid yang mengatur konsentrasi kalsium serum melalui pengaruhnya pada tulang, ginjal, dan
usus. Hormon paratiroid bekerja langsung pada tulang untuk meningkatkan resorbsi kalsium dari tulang
sehingga sejumlah besar kalsium dilepaskan dari tulang ke cairan ekstra seluler untuk mempertahankan
keseimbangan kalsium.

6. Outline the adrenal structure and function *ANGGUN

Kelenjar adrenal terdiri dari dua bagian utama, yaitu korteks adrenal (bagian luar) dan medula adrenal
(bagian dalam). Korteks adrenal bertanggung jawab dalam memproduksi tiga jenis hormon, yaitu aldosteron
yang mengatur elektrolit dalam tubuh dan tekanan darah, kortisol yang mengontrol kadar gula darah dan
metabolisme, dan gonadokortikoid yang mengatur hormon seks. Jika korteks adrenal berhenti berfungsi,
maka proses metabolisme di dalam tubuh pun akan terhenti dan mengakibatkan munculnya penyakit.

Sedangkan, medula adrenal berperan dalam mengeluarkan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin
(noradenalin) pada saat stres. Kedua hormon ini memiliki fungsi yang serupa, yaitu bertugas meningkatkan
aliran darah ke otot, merangsang jantung berdetak lebih cepat, mempersiapkan tubuh menghadapi keadaan
darurat, memicu pelepasan gula darah, meningkatkan kewaspadaan pikiran dan mengirimkan sinyal antara
sel-sel saraf di otak.

7. Describe the metabolic actions of insulin *RIRIS

Insulin membantu mengontrol kadar gula darah (glukosa) dalam tubuh. Caranya dengan memberi sinyal
pada sel lemak, otot, dan hati untuk mengambil glukosa dari darah dan mengubahnya menjadi glikogen
(gula otot) di sel otot, trigliserida di sel lemak, dan keduanya di sel hati. Ini merupakan bentuk sumber
energi yang disimpan oleh tubuh.

Selama pankreas memproduksi cukup insulin dan tubuh dapat menggunakannya dengan benar, maka kadar
gula darah pasti akan selalu berada dalam kisaran yang sehat. Karena pada hakikatnya, kadar glukosa yang
terlalu banyak atau terlalu sedikit tidak baik bagi kesehatan.

Penumpukan glukosa dalam darah (hiperglikemia) dapat menyebabkan komplikasi, seperti kerusakan ginjal
dan saraf, serta masalah pada mata. Sedangkan terlalu sedikit glukosa dalam darah (hipoglikemia) dapat
membuat kita merasa lelah, mudah marah, bingung, hingga kehilangan kesadaran alias pingsan.
Dan bila insulin dalam darah tidak cukup, sel-sel tubuh akan mulai kelaparan. Insulin yang tidak cukup
berarti glukosa tidak dapat dipecah dan artinya sel tidak dapat menggunakannya. Akibatnya, lemak mulai
dipecah untuk membuat energi. Proses tersebut kemudian mengakibatkan penumpukan bahan kimia yang
disebut keton.

Keton yang menumpuk dalam darah dan urine sangat berbahaya karena mampu memicu kondisi
ketoasidosis pada penderita diabetes. Ketoasidosis bahkan bisa mengancam jiwa jika tidak ditangani
secepatnya. Gejalanya mencakup sering buang air kecil selama satu atau beberapa hari, merasa sangat haus
dan lelah, mual muntah, sakit perut, berdebar-debar, sesak napas, pusing, mengantuk, hingga kehilangan
kesadaran.

Anda mungkin juga menyukai