Anda di halaman 1dari 26

SIROSIS HEPATIS

Dr.ALI IMRON YUSUF,SpPD ,KGEH,FINASIM


DIVISI GASTRO-HEPATOLOGI-ENDOSCOPY
Bag-Ilmu Penyakit Dalam F.K.UNILA
RSUD Dr. Abdul Moeloek
Bandar Lampung
SIROSIS HATI
 DEFINISI : suatu keadaan patologis yg
menggambarkan stadium akhir fibrosis
hepatik yg berlangsung progresif yg ditandai
dgn distorsi dr arsitektur hepar dan
pembentukan nodulus degeneratif.
 Ini terjadi o.k.nekrosis hepatoselluler,jar-
penunjang retik- kolap,distorsi jar.vaskuler
dan regenerasi nodularis parenkhim hati.
Sirosis
 Sirosis adalah suatu keadaan yang
ditandai oleh penumpukan kolagen
terutama kolagen tipe I dan III di dalam
parenkhim hati, termasuk didaerah “spase
of Dissë yang mengakibatkan terjadinya
proses kolagenisasi dari sinusoid.
SIROSIS HATI
 DEFINISI
– Fibrosis dan regenerasi noduler dari jaringan hati
karena proses nekrosis sel hati yang terus-menerus
(kronis)
 KAUSA
– Berbagai penyakit kronis yg disebabkan oleh:
 Hep B,Hep C,Alkohol,Perlemakan hati,Infeksi
cacing,Obstruksi bilier yang lama,Peny.Autoimun,Obat
 PATOGENESA
– Jaringan Hati mengalami nekrosis dan peradangan
(oleh berbagai kausa), kemudian terbentuk fibrosis.
Bila berlangsung terus terjadi regenerasi noduler
Fibrosis
 Penyembuhan luka akibat trauma di kulit
akan meninggalkan jaringan parut. Meski
muncul masalah kosmetik namun
integritas kulit tetap terjaga.
 Kondisi yang sama dapat terjadi di hati.
Akibat infeksi kronis terbentuk fibrosis,
terjadi sirosis. Kelainan ini akan
mengakibatkan gangguan fungsi.
Fibrosis hati
 Fibrosis hati adalah jaringan parut yang
terbentuk sebagai respon injuri di hati.
 Menurut Metavir terdapat 4 derajat
fibrosis hati yaitu F0; F1; F2; F3 dan F4.
 Kecepatan pembentukan jaringan parut
bervariasi dari beberapa bulan sampai
tahun (pada HCK rata-rata 30 tahun).
Kecepatan ini dapat diukur dengan rumus
Poynard.
SIROSIS HATI
 Gambaran Klinis
– Bervariasi dari tanpa gejala sampai yang bergejala sangat
berat.Gejala terjadi karena gangguan faal hati kronis dan
hipertensi porta
 Gejala gagal hati
– Ikterus,fetor hepatikum, ensefalopati, ginekomastia, spidernevi, asites,
udema, gangguan pembekuan darah (PT memanjang)
 Gejala hipertensi porta
– Asites,udema,venektasi dinding abdomen,varises esofagus
– Splenomegali, hipersplenisme
 Diagnosis
– Klinis
– Lab: Albumin, Ratio Alb/Glob,Bilirubin,Protrombin time
– USG/CT
– Histopatologi
PENAMPAKAN KLINIS

KOMPENSATA

DEKOMPENSATA
Penilaian beratnya sirosis
hati
KLASIFIKASI DAN ETIOLOGI
 Makro noduler,mikro noduler & campuran.
 ALKOHOLIK
 INFEKSI
 KRIPTOGENIK
 BILIARIS
 KARDIAK
 METABOLIK,GENETIK DAN OBAT2AN
 INDONESIA ? BARAT ?
EPIDEMIOLOGI
 >40% PASIEN SIROSIS A SIMTOMATIK
 PREVALENSI DI INDONESIA ?
 R.S. SARDJITO: 4,1%,MEDAN 4%.
 A.S. 360 / 100.000 PDDK.
 NASH---- 0,3%
GAGAL HATI-HEPATOSELULER
 Subyektif: lemah, bb turun,mual,kembung
 Obyektif :spider nevi,eritema palmaris,
pertumbuhan rambut kurang, atropi,
ginekomastia pada pria dan asites.
 Bisa juga :ikterik,ensepalopati hepatik,
hipoalbuminemia,edema pretibial
MANIFESTASI KLINIS
 Kegagalan parenkim-hepatoselluler

 Hipertensi Portal

 Ensepalopati

 Asites
HIPERTENSI PORTAL
 Splenomegali
 Varises esopagus,kardia ,fundus
 Kaput medusae
 Hemorroid
 Pelebaran vena kolateral dd perut
 asites
KRITERIA SUHARYONO.S
 1.ASITES
 2.SPLENOMEGALI
 3. ALBUMIN RENDAH, RATIO ALBUMIN
GLOBULIN TERBALIK
 4.SPIDER NEVI
 5.PALMAR ERITEMA
 6.PERDARAHAN VARISES/HEM-MEL.
 7. PELEBARAN VENA KOLATERAL
Komplikasi Sirosis Hati
 Asites
 Hidrotoraks
 Spontaneous Bacterial Peritonitis (SBP)
 Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas
 Ensefalopati Hepatik
 Sindroma Hepatorenal
Komplikasi Sirosis Hati
 Asites
– Asites masif menimbulkan gangguan mekanik sehingga
pasen merasa sesak karena ventilasi paru menurun
– Terapi dengan istirahat,diit rendah garam ,diuretik, dan
parasentesis jumlah banyak
 Hidrotoraks
– Terjadi melalui “ kebocoran “difragma.
– Sering pada asites yang masif
– Lebih sering terjadi pada hemitoraks kanan
– Terapi sulit. Walaupun asites sudah diatasi sering
hidrotoraks hepatika tetap ada
Komplikasi Sirosis Hati
 Spontaneous Bacterial Peritonitis (SBP)
– Terutama pada pasen dengan asites masif
– Kriteria: PMN cairan asites > 250/mm3
– Terapi: Parasentesis + Albumin infus ,
Antibiotik untuk kuman gram
negatif
 Ensefalopati Hepatik
– Primer : Karena gagal hati
– Sekunder: Karena pencetus:
perdarahan,infeksi
 Sindroma Hepatorenal
– Penurunan fungsi ginjal secara fungsional pada
penderita penyakit hati yang berat. Mekanismenya
karena peningkatan tonus sistim simpatik
sehingga terjadi vasokonstriksi A. afferent dari
Komplikasi Sirosis Hati
 Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas
– Terjadi karena ruptura varises esofagus atau varises gaster
pada penderita sirosis dengan hipertensi portal
– Merupakan penyebab perdarahan terbanyak
– Kematian mencapai 35-40 %
– Terapi
 Medik:Somatostatin/Oktreotid
Betabloker ( + nitrat)
 Endoskopik: Ligasi varises
Skleroterapi
 Operatif: Untuk pasen dengan Child A
Shunt portocaval atau splenorenal
Transeksi esofagus dengan devaskularisasi
SIROSIS HATI
TERAPI:
 Terapi Umum
 Terapi terhadap komplikasi
– Terapi asites ( + edema)
– Terapi perdarahan o.k. ruptur varises esofagus
– Terapi infeksi (SBP)
 Terapi nutrisi
– Diit protein
– Asupan garam
 Terapi terhadap kausa (bila mungkin)
– Hep B.  Lamivudin
 Transplantasi
PROGNOSIS
 Tergantung kausa dan sejumlah faktor yg
mempengaruhi
 Belum ada bukti sirosis bisa reversibel
 Minimal dpt dipertahankan pd std
kompensata
 Tergantung luasnya kerusakan sel
hati,beratnya h.p.dan timbulnya
komplikasi lain
 Bisa menggunakan kriteria CHILD -PUGH
Gejala Sirosis hepatis

 Sebagian besar datang dgn perut


membesar
 Kadang-kadang datang kedokter
dengan keluhan :

 Muntah darah
 Berak darah
 Perut buncit
Healthy Liver Hepatic Fibrosis

Cirrhosis Liver Cancer


THANK’S FOR YOUR
ATTENTION
BANDAR LAMPUNG
MARET 2019

Anda mungkin juga menyukai