1
• Karsinoma hepatoseluler (hepatocelluler
carcinoma=HCC) merupakan tumor ganas hati
primer yang berasal dari hepatosit, demikian pula
dengan karsinoma fibromelar dan
hepatoblastoma.
• Tumor ganas hati lainnya ialah, kolangiosarkoma
(Cholangiosarcoma = CC) dan
sitoadenomakarsinoma berasal dari sel epitel
bilier, sedangkan angiosarkoma dan
leiomiosarkoma barasal dari sel mesenkim
2
• Lebih dari 80% pasien hepatoma menderita sirosis hati.
Hepatoma biasa dan sering terjadi pada pasien dengan
sirosis hati yang merupakan komplikasi hepatitis virus
kronik.
• Hepatitis virus kronik adalah faktor risiko penting
hepatoma, virus penyebabnya adalah virus hepatitis B
dan C. Bayi dan anak kecil yang terinfeksi virus ini lebih
mempunyai kecenderungan menderita hepatitis virus
kronik daripada dewasa yang terinfeksi virus ini untuk
pertama kalinya.
• Pasien hepatoma 88% terinfeksi virus hepatitis B atau C
3
• Pemeriksaan Alfa Feto Protein (AFP) sangat
berguna untuk menegakkan diagnosis
penyakit hepatoma ini. Penggunaan
ultrasonografi (USG), Computed Tomographic
Scanning (CT Scan), Magnetic Resonance
Imaging (MRI) penting untuk menegakkan
diagnosis dan mengetahui ukuran tumor
4
• Komplikasi yang sering terjadi pada sirosis adalah
asites, perdarahan saluran cerna bagian atas,
ensefalopati hepatika, dan sindrom hepatorenal.
• Sindrom hepatorenal adalah suatu keadaan pada
pasien dengan hepatitis kronik, kegagalan fungsi
hati, hipertensi portal, yang ditandai dengan
gangguan fungsi ginjal dan sirkulasi darah.
Sindrom ini mempunyai risiko kematian yang
tinggi
5
• Karsinoma hati primer dibedakan atas
karsinoma yang berasal dari sel-sel hati (KHS),
karsinoma dari sel-sel saluran empedu
(karsinoma kolangioseluler), dan campuran
dari keduanya. Karsinoma juga berasal dari
jaringan ikat hati.
6
Etiologi
• Virus hepatitis
• Alkohol
• Kelainan genetik
• Diabetes mellitus
• Paparan zat kimia
7
Patogenesis
• Beberapa faktor patogenesis karsinoma hepatoseluler telah didefinisikan
baru-baru ini.
• Hampir semua tumor di hati berada dalam konteks kejadian cedera kronik
(Chronic injury) dari sel hati, peradangan dan meningkatnya kecepatan
perubahan hepatosit.
• Respons regeneratif yang terjadi dan adanya fibrosis menyebabkan
timbulnya sirosis yang kemudian diikuti oleh mutasi pada hepatosit dan
berkembang menjadi karsinoma hepatoseluler.
• HBV atau HCV mungkin ikut terlibat di dalam berbagai tahapan proses
onkogenik ini. Misalnya infeksi persisten dengan virus menimbulkan
inflamasi, meningkatkan perubahan sel, dan menyebabkan sirosis. S
• irosis selalu didahului oleh beberapa perubahan patologis yang reversibel,
termasuk stenosis dan inflamasi; baru kemudian timbul suatu fibrosis yang
ireversibel, dan regenerasi nodul. Lesi noduler diklasifikasikan sebagai
regeneratif dan displastik atau neoplastik
8
• Gambaran klinis berupa rasa nyeri tumpul umumnya dirasakan oleh
penderita dan mengenai perut bagian kanan atas, di epigastrium atau
pada kedua tempat epigastrium dan hipokondrium kanan.
• Rasa nyeri tersebut tidak berkurang dengan pengobatan apapun juga.
Nyeri yang terjadi terus menerus sering menjadi lebih hebat bila bergerak.
Nyeri terjadi sebagai akibat pembesaran hati, peregangan glison dan
rangsangan peritoneum.
• Terdapat benjolan di daerah perut bagian kanan atas atau di epigastrium.
Perut membesar karena adanya asites yang disebabkan oleh sirosis atau
karena adanya penyebaran karsinoma hati ke peritoneum.
• Umumnya terdapat keluhan mual dan muntah, perut terasa penuh, nafsu
makan berkurang dan berat badan menurun dengan cepat.
• Yang paling penting dari manifestasi klinis sirosis adalah gejala-gejala yang
berkaitan dengan terjadinya hipertensi portal yang meliputi asites,
perdarahan karena varises esofagus, dan ensefalopati
9
Stadium Kriteria
Stadium I Reaksi komplit saat diagnosis
Stadium II Reaksi total kasar dengan terdapat sisa secara mikroskopik, tidak terdapat
keikutsertaan limfonodi, tidak terdapat tumor pada lien
a. Residual di hepar
b. Residual ekstrahepatik
10
Pemeriksaan penunjang
• USG
• MRI
• CT angiografi
11
• Sebagian besar pasien HCC mempunyai dua
penyakit hati yaitu sirosis dan HCC, masing-
masing yang merupakan penyebab kematian
independen.
• Kehadiran sirosis biasanya menjadi kendala
pada operasi reseksi, terapi ablatif, dan
kemoterapi.
12
Barcelona clinic liver cancer staging system
13
ECOG Performance Status
14
Klasifikasi Child Pugh
Parameter Nilai Skor
Skor = 6 (Kelas A)
15
Hepatocellular carcinoma
Current treatment and
evidence-based medicine
16
Penatalaksanaan HCC
• Stadium O : Reseksi hepar
• Stadium A : Transplantasi hepar,
Radiofrequency Ablation (RFA) dan
Percutaneous Ethanol Injection (PEI)
• Stadium B : TACE (Transarterial Chemo
Embolization)
• Stadium C : Sorafenib
• Stadium D : Terapi simtomatis
17
Reseksi Hepar
Monitoring terapi
- MSCT kontras 1
bulan post
tindakan
- Evaluasi LFT,AFP
- Evaluasi tiap 3
bulan selama 1
tahun pertama
Monitoring
MSCT kontras 4
minggu pasca
TACE
Cek LFT , jika
respon parsial
TACE ulang
Ali Raza, Gagan K Sood. Hepatocellular carcinoma review: Current treatment, and
evidence-based medicine, World J Gastroenterol 2014 April 21; 20(15 21
Kemoterapi Sistemik
Terapi kombinasi Agen kemoterapi lain
• Sunitinib
• Sorafenib + doxorubicin • Linifanib
• Sorafenib + octreotide • Tivantinib
• Sorafenib + oxaliplatin • Everolimus
• Sorafenib + tegafur/uracil • Brivanib
• Sorafenib + cisplatin dan
gemcitabine
• Sorafenib + AVE 1642 Monitoring terapi
- Efek samping : tiap bulan
- Respon terapi : tiap 3 bulan
(LFT, AFP, MSCT kontras)
22
Metastasis ekstrahepatal
Koji Uchino et al. Hepatocellular Carcinoma With Extrahepatic Metastasis ; Clinical Features and
Prognostic Factors. Cancer 2011;117:4475–83. 23
Metastasis tulang
Sangwon Kim et al. Bone Metastasis from Primary Hepatocellular Carcinoma: Characteristics of
Soft Tissue FormationCancer Res Treat. 2007;39(3):104-108 24
TERIMA KASIH
25