Anda di halaman 1dari 33

SKELETAL GROWTH

dr. CITRA MAHARANI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
HISTOGENESIS
(EMBRIOLOGI)

1. Epitel permukaan
2. Syaraf
3. Kelenjar 1. Jaringan penyambung
2. Organ limfoid
Ektoderm 3. Sel darah & bone marrow
Mesoderm 4. Otot
Endoderm 5. Endothelium & mesothelium
6. Ephitel sistem genital
7. Kortex gld. suprarenal
1. Ephitel viscera
2. Organ viscera
TULANG
Fungsi :
Kerangka utama
Penunjang otot
Pelindung organ vital
Tempat sum-sum tulang
Penyimpan cadangan kalsium, fosfat
dan ion lainnya
KLASIFIKASI TULANG
Terdapat 206 rangka tulang dalam
tubuh manusia

4 jenis tulang manusia:


Femur
1. Tulang panjang
- panjang >>> lebar
- semua tulang ekstremitas (kec.
Patella, tulang telapak tangan &
kaki)

2. Tulang pendek
- mirip seperti kubus
- telapak tangan & kaki
Carpal bones
3. Tulang pipih
- Tipis, datar sedikit
cembung
- Scapulae, sternum, iga
dan hampir semua tulang
tengkorak Sternum

4. Tulang tidak beraturan


- bentuk berbeda
- vertebrae, tulang pelvis,
tulang sphenoid dan
etmoid
Sphenoid bone
SEL TULANG
Sel osteoprogenitor (sel osteogenik)
Berasal dari mesenkim, sel ini mempunyai
kemampuan menghasilkan osteoblast selama
pertumbuhan tulang yang kemudian menjadi
osteosit.
Bentuk seperti gelendong, berinti gepeng,
kromatin inti halus, sitoplasmanya
bercabang.
Terletak di periosteum dan endosteum
SEL TULANG
1. Osteoblas
Terletak di permukaan tulang.
Mensintesis komponen organik dari matriks
tulang (kolagen tipe I, proteoglikan dan
glikoprotein) dan mengendapkan komponen
anorganik matriks tulang
Bila aktif Sel berbentuk kubis hingga
silindris, berinti besar, mempunyai anak inti 1,
sitoplasma basofilik
Bila aktifitas berkurang sel menjadi gepeng
Terdapat juluran sitoplasma yang bersentuhan
dengan juluran sitoplasma yang berdekatan.
The blue arrows indicate the osteoblasts. The yellow arrows indicate
the bone matrix theyve just secreted.
SEL TULANG
2. Osteosit
Berasal dari osteoblas yang sudah berubah menjadi osteosit
dan sudah dikelilingi matriks.
Bentuknya gepeng seperti kenari, sitoplasma sedikit basofilik.
Terletak dalam lakuna yang berada diantara 2 lamel matrik.
Tiap lakuna berisi satu osteosit.
Di dalam kanalikuli terdapat juluran sitoplasma osteosit.
Juluran tersebut saling berkontak melalui taut erat (tight
junction) dan molekul-molekul melewati struktur ini untuk
berpindah dari sel ke sel.
Pertukaran zat antara osteosit dan pembuluh darah juga
terjadi sedikit melalui substansi (dan juluran) yang terletak di
antara osteosit dan matriks tulang.
Osteosit mempertahankan matriks tulang. Bila osteosit mati
maka terjadi resorbsi matriks oleh osteoklas.
SEL TULANG
3. Osteoklas
Adalah sel sangat besar/raksasa, motil, berinti
banyak, berasal dari monosit yang menyatu.
Sitoplasma biasanya asidofilik. Cabang sitoplasmanya
banyak dan bervariasi tebal serta bentuknya.
Terletak pada permukaan daerah tulang yang sedang
mengalami proses resorbsi dalam lekukan matriks
yang disebut lakuna howship.
>>> pada endosteum
Menskresi asam kolagenase dan enzim proteolitik
lainnya, yang menyerang matriks tulang dan
membebaskan substansi dasar yang mengapur
Secara aktif membersihkan debris yang terbentuk
selama resorpsi tulang
MATRIKS TULANG
Komponen anorganik yaitu Ca fosfat (85%),
Ca karbonat(10%) dan sedikit Ca fluorida,
dan Mg fluorida.

Komponen organik yaitu serat kolagen tipe 1


(95%) dan substansi dasar amorf yang
mengandung proteoglikan.
JARINGAN TULANG
Tulang primer (imature)
Jaringan tulang pertama yang muncul pada
perkembangan embrio prenatal, pada penyembuhan
fraktur dan proses reparasi lainnya.
Tanda khas tulang primer:

1. serat-serat kolagen halus yang tersusun seperti


anyaman yang tidak teratur (lamel belum jelas
terlihat).
2. kadar mineral lebih sedikit dan lebih banyak
osteositnya dari pada tulang sekunder.
Tulang primer bersifat sementara dan akan digantikan
oleh tulang sekunder pada masa dewasa kecuali pada
tempat tertentu yaitu dekat sutura tulang pipih
kepala,soket gigi dan pada insersi beberapa tendon
JARINGAN TULANG
Tulang sekunder (mature/ lamel)
Terdapat pada keadaan dewasa
Tanda khasnya adalah serat-serat kolagen
yang tersusun membentuk lamel-lamel
setebal 3-7 m yang sejajar satu sama lain
atau konsentris mengelilingi pembuluh darah
Lamel-lamel konsentris yang mengelilingi
sebuah saluran yang berisi pembuluh darah,
serat saraf dan jaringan ikat longgar disebut
sistem havers atau osteon.
Lakuna berisi osteosit terdapat diantara
lamel. Dalam tiap lamel, serat kolagen
sejajar satu dengan yang lain.
Secara makroskopik
Pada umumnya dalam setiap tulang terdapat
bagian luar berupa tulang yang padat (tulang
kompakta) dan bagian dalam berupa rongga
terdiri atas trabecuale (tulang spongiosa)
PEMBENTUKAN TULANG RANGKA
Sebelum berusia 8 minggu,
kerangka tulang janin terdiri
atas membran fibrosa dan
cartilago hyaline.
Minggu berikutnya, mulai terjadi
penggantian membran fibrosa
dan cartilago hyaline tersebut.
Pembentukan tulang dari
membran fibrosa (mesenchim) =
intramembranous ossification.
Penggantian kartilago hyaline
dengan tulang = endochondral
ossification.
OSIFIKASI
Pada osifikasi intramebranosa/desmal :
Langsung terbentuk matriks tulang yang disekresi
oleh osteoblas.

Pada osifikasi endokondral/ intrakartilaginosa :


Terjadi pengendapan matriks tulang pada matriks
tulang rawan yang sudah ada.

Pada kedua proses ini jaringan tulang yang pertama


kali dibentuk adalah jaringan tulang primer. Tulang
primer hanya sementara, segera digantikan oleh
tulang sekunder jenis spongiosa yang kemudian dapat
menjadi kompakta.
OSIFIKASI INTRAMEMBRANOSA
Terjadi pada tulang pipih (tulang frontal,
parietal, oksipital, temporal, mandibula, dll)

Tulang tidak berkembang dari jaringan tulang


rawan tapi langsung dari jaringan masenkim
OSIFIKASI INTRAMEMBRANOSA
INTRAMEMBRANOSA MESSENHYM PROLIFERASI
VASKULARISASI BERTAMBAH

DEFERENSIASI SEL MENJADI OSTEOBLAS

OSTEOBLAS MENGHASILKAN MATRIK TULANG


DAN DIIKUTI DG KALSIFIKASI

OSTEOBLAS OSTEOSIT

JARINGAN IKAT YG TDK MENGALAMI OSIFIKASI


ENDOSTEUM DAN PERIOSTEUM
OSTEOGENENSIS INTRACARTILAGINOSA /
ENDOKONDRAL
Membentuk tulang panjang dan pendek
Pusat osifikasi primer
- Terjadi pada diafisis
- Tulang rawan hyalin (perikondrium) kerah
tulang degenerasi kondrosit kalsifikasi.
Perikondrium periostium sel2
osteoprogenitor osteoblas yang
menghasilkan matrik tulang osteosit
osifikasi
Pusat osifikasi sekunder:
Terjadi pada epifisis

Tulang rawan epifisis dibagi dalam 5 zona:


1. Zona rehat
terdiri atas tulang rawan hialin tanpa perubahan morfologi sel
2. Zona proliferasi
kondrosit dengan cepat membelah kelompok sel isogen
(seperti uang logam)
3. Zona pematangan (maturasi atau hipertropi)
kondrosit yang telah berproliferasi membesar
4. Zona pengapuran (kalsifikasi)
kondrosit mulai ada yang mati dan pecah akibat matrik
disekitarnya berkapur sehingga difusi zat makanan tidak terjadi
5. Zona osifikasi
sel2 osteoprogenitor menembus periostium dan mengisi lakuna
bekas kondrosit osteoblas osteosit
REMODELING
Pembentukan jaringan baru dan membongkar jaringan yang ada
Remodeling pada anak-anak 200x lebih cepat pada dewasa
Anak2 dan remaja : aktivitas osteoblas > osteoklas
tulang lebih panjang dan tebal
Dewasa muda : aktivitas osteoblas = osteoklas
jumlah massa tulang konstan
Usia pertengahan : aktivitas osteoklas > osteoblas
kepadatan tulang berkurang
Dekade 70-80an : dominasi osteoklas
tulang rapuh dan patah

Faktor yang mempengaruhi:


- tegangan dan tekanan yang disebabkan oleh kontraksi otot dan
pergerakan tubuh
- Kehamilan
- Hormon
PENYEMBUHAN FRAKTUR/REGENERASI JARINGAN
FRAKTUR -------PERDARAHAN & KERUSAKAN JARINGAN

PROLIFERSI FIBROBLAS, KAPILER BERTAMBAH (JARINGAN GRANULASI)

GRANULASI MEMADAT, TERBENTUK JAR. FIBROKARTILAGO (CALLUS)


BERFUNGSI FIKSASI & MENGIKAT SEGMEN FRAKTUR
OSTEOGENIK DARI PERIOSTEUM & ENDOSTEUM MULAI AKTIF,
DEPOSIT TULANG BARU MULAI DARI LOKASI DEKAT FRAKTUR,
MENDEKAT AKHIRNYA MENUTUPI SEMUA BAGIAN CALLUS
CALLUS MENGALAMI KALSIFIKASI DAN ABSORBSI,
OSIFIKASI ENDOKONDRAL & INTRAMEMBRANOSA BERLANGSUNG

OSSA BARU SPONGIOSA, BERTAHAP MENJADI KOMPAKTA DAN CALLUS


BERKURANG
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai