Anda di halaman 1dari 23

TULANG

Drh. Filphin Amalo, M.Sc


TULANG
 Merupakan J.I khusus dimana matriksnya
mengalami mineralisasi
 Fungsi :- penunjang/pelindung

- tempat sel darah dibentuk


- cadangan kalsium dan fosfat
 Tdd : sel dan matriks

 Sel tdd : 1. Sel osteoprogenitor

2. Osteoblast
3. Osteosit
4. Osteoklas
 Matriks tdd serabut kolagen tipe I dan bahan dasar
 Ruang matriks yang berisi osteosit : lakuna

 Karena tulang mengalami kalsifikasi, pertukaran zat


antara ostoesit dan kapiler darah bergantung pada
komunikasi melalui kanalikuli

Lakuna

Kanalikuli
 Permukaan bagian luar tulang dilapisi
oleh J.I padat yang dinamakan
periosteum
 Permukaan dalam dibungkus oleh
endosteum
 Bagian tulang yang kontak dengan
tulang lainnya dinamakan permukaan
artikulasi / tulang rawan artikulasi
dibungkus oleh perikhondrium
SEL-SEL TULANG
1. SEL OSTEOPROGENITOR
 Terdpt pada lapisan luar periosteum dan pada
permukaan dalam tulang
 Aktif pada proses persembuhan patah tulang

2. OSTEOBLAST
Sel pembentuk tulang
 Berfungsi mensintesis serabut kolagen tipe I dan
bahan dasar
 Hanya terdapat pada permukaan tulang dan
letaknya bersebelahan, mirip epitel selapis
SEL-SEL TULANG

3. OSTEOSIT
 Merupakan perkembangan dari osteoblast(sel
tulang dewasa
 Terletak dalam lakuna

4. OSTEOKLAS
 Disintesis oleh sumsum tulang
 Fungsi : penyerap benda-benda degenerasi
 Sel penghancur tulang
MATRIKS TULANG

Matriks tulang tdd :


1. An organik matriks : 95% serabut kolagen tipe I
dan 5% bahan dasar
2. Inorganik : kalsium phosphate, bicarbonat,
citrate, magnesium, potasium, dan sodium
TULANG DAN JARINGAN TULANG

 Tulang : organ pada sistem kerangka


Jar. Tulang : struktur komponen tulang
Tulang tdd : jar.tulang, sumsum tulang, jar. lemak,
pembuluh darah dan syaraf, tulang rawan hialin
 Jaringan tulang dibedakan menjadi bagian yang
padat (compact)dan bagian yang seperti sepon
(spongy)
 Ruangan diantara sepon (pd tulang yang hidup)
berisi sumsum tulang dan pembuluh darah
TULANG DEWASA

 Komponen tdd unit struktur berbentuk silinder :


osteon/sistem haversian
 Setiap osteon tdd :

1. Matrik tulang berupa lamel-lamel konsentris yang


mengelilingi saluran havers
2. Lakuna, terletak pada lamel-lamel tulang
3. Kanalikuli, merupakan penjuluran-penjuluran
osteosit
 Sisi luar osteon terdapat lamel-lamel umum
luar (outer circumferential lamellae)
 Sisi dalam osteon yang berbatasan dengan
sumsum tulang terdapat lamel-lamel umum
dalam (inner circumferential lamellae)
 Saluran Volkmann merupakan saluran yang
menghubungkan dua saluran havers (tidak
dikelilingi oleh lamel)
Gambar skematis dinding tulang Gambar skematis osteosit dan
panjang bagian sistem Haversian
METODE DALAM MEMPELAJARI TULANG

 Dua teknik khusus preparasi sediaan tulang :


1. Tulang digosok
- Tulang direbus
- Dipotong/digergaji kecil-kecil
- Digosok sampai tipis
- Direkatkan pada objek glass
2. Tulang dekalsifikasi : penghilangan kandungan
kalsium dalam tulang
- Tulang direndam dalam asam keras
- Diproses dengan pengerjaan rutin
KLASIFIKASI DAN STRUKTUR UMUM
TULANG
 Berdasarkan bentuknya, tulang diklasifikasikan
menjadi :
1. Tulang panjang : tulang dengan satu sisi lebih
panjang dari sisi lainnya. Contoh : tulang tibia,
metacarpal
2. Tulang pendek : tulang dengan panjang yang
hampir sama pada kedua sisinya. Contoh : tulang
karpal pada tangan
3. Tulang pipih : tulang yang tipis. Contoh : tulang
tengkorak, tulang sternum
4. Tulang tidak beraturan bentuknya. Contoh : tulang
punggung
 Tulang panjang terbagi menjadi :
1. Bagian tengah/tangkai : diaphyse
2. Bagian kedua ujungnya : epiphyse

 Diantarabagian diaphyse dan epiphyse, yang


melebar dinamakan metaphysis
PERTUMBUHAN TULANG RAWAN DAN
TULANG

 Dipengaruhi oleh beberapa faktor : protein, vitamin,


mineral, hormon
 Kekurangan salah satu faktor tersebut dapat
menimbulkan gangguan pada pertumbuhan
PROSES PEMBENTUKAN TULANG

1. Intramembranous ossification : langsung


terbentuk sel-sel tulang dari sel mesenkim
tanpa melalui proses terbentuknya tulang
rawan hialin (tulang tengkorak dan pada
tingkat embrio)
2. Endochondral ossification : didahului dengan
terbentuknya tulang rawan terlebih dahulu
(tulang panjang)
INTRAMEMBRANOUS OSSIFICATION

Kondensasi sel-sel mesenkhim berdiferensiasi


menjadi osteoblast(mensintesis matriks)
osteosit terjadi distribusi osteosit dalam lamel-
lamel yang mengelilingi saluran havers (ciri
pergantian tulang muda)

Diluar daerah tersebut, sel-sel membentuk


periosteum (ciri selesainya osifikasi)
ENDOCHONDRAL OSSIFICATION

Daerah pertumbuhan tulang pada cakram epifise :


1. Daerah istirahat kondrosit (daerah cadangan
tulang rawan) : tanpa perubahan morfologi
dalam sel
2. Daerah pembiakan kondrosit : kondrosit
membelah
3. Daerah hipertropi kondrosit : kondrosit besar
yang sitoplasmanya telah menimbun glikogen
4. Daerah kalsifikasi matriks : kondrosit mati,
matriks tulang rawan mengalami pengapuran
5. Daerah penyerapan tulang dan pembentukan
tulang
ENDOCHONDRAL OSSIFICATION
Pengentalan matriks pada daerah perikondrium, terbentuk
diaphisis hipertropi kondrosit sel-sel tulang
hancur, lakuna membesar, terjadi kalsifikasi tulang
pembuluh darah menyusup dan membawa sel
osteoprogenitor berdiferensiasi menjadi osteoblast,
osteoklast, dan pembuluh darah Osteoblast
mensintesis osteoid terkalsifikasi Osteoklast akan
mengabsorbsi degenerasi sel, ruang sumsum diisi oleh
stem sel pembentuk benda darah Terjadi proses
osifikasi pada daerah epifise.

Proses osifikasi selesai pada saat sel-sel daerah epifise


habis terkalsifikasi .
SENDI
Sendi : daerah tulang yang ditutupi dan dikelilingi oleh
J.I yang menahan tulang dan menentukan jenis dan
derajat pergerakan.
Jenis-jenis persendian :
1. Synarthroses (sendi mati)
a. Syndesmoses : sendi yang dipersatukan oleh tulang
rawan hialin dan memungkinkan sedikit
pergerakan. Contoh : tibiofibular
b. Synchondroses : sendi yang dipersatukan oleh
tulang rawan hialin. Contoh : menyatukan iga pada
sternum
c. Synostoses : tulang disatukan oleh jaringan tulang
dan tidak ada gerakan yang terjadi. Contoh : tulang
tengkorak
2. Amphiarthroses (pergerakan terbatas).
Contoh : diskus intervertebralis dan
symphysis pubis
3. Diarthroses : sendi yang umumnya
menyatukan tulang panjang dan
memiliki mobilitas besar. Contoh :
persendian pada lutut, pinggul, siku

Anda mungkin juga menyukai