Anda di halaman 1dari 5

Urutan Proses Pembentukan Tulang

(Osifikasi)
Urutan Proses Pembentukan Tulang (Osifikasi) – Manusia
adalah Makhluk hidup merupakan objek yang sangat rumit, baik dalam
kehidupannya maupun struktur organ yang membentuk makhluk hidup
tersebut. Makhluk hidup yang awalnya hanya sebuah sel mampu
berkembang menjadi individu dengan organ dan sistem organ yang
sempurna. Berbicara mengenai organ, manusia yang merupakan individu
sempurna memiliki struktur tulang yang menyangga organ-organ yang
dimiliki oleh manusia tersebut. Tulang pada bayi dan orang dewasa
memiliki kekuatan yang berbeda. Bayi yang belum dapat berdiri memiliki
struktur tulang yang belum kuat dan rentan terhadap benturan. Berbeda
dengan orang dewasa, struktur tulang orang dewasa lebih kuat dan tahan
akan benturan. Untuk mengetahui mengenai tulang dengan lebih lanjut,
berikut penjelasannya.

Dalam melengkapi pembentukan individu, manusia dilengkapi dengan


struktur tulang yang terjadi sejak menjadi embrio. Saat masih bayi, insan
mempunyai 270 tulang yang menyusun rangka tubuhnya. Jumlah tulang ini
akan menyusut ketika insan mulai tumbuh dewasa. Saat dewasa, jumlah
tulang tersebut spesialuntuk tinggal 206 tulang. Kerangka tulang yang
terjadi ketika masih dalam bentuk embrio akan berubah menjadi rulang
rawan atau lebih dikenal dengan kartilago yang terbentuk oleh sel
mesenkim. Di dalam tulang rawan dipenuhi oleh osteoblas. Osteoblas ini
merupakan sel yang membentuk tulang keras. Osteoblas akan melengkapi
jaringan yang ada di sekelilingnya sehingga terbentuk osteosit atau sel
tulang. Urutan proses pembentukan tulang (osifikasi) pada manusia
dibentuk dari arah luar menuju ke dalam. Hal ini dbuktian dengan
pembentukan sel tulang yang nantinya akan dikelilingi oleh pembuluh dan
serabut saraf yang kemudian akan membentuk sistem Havers. Sel tulang
juga dilengkapi dengan protein yang membuat struktur tulang mengeras.
Tidak hanya protein yang berperan dalam pengerasan tulang, garam fosfat
dan zat kapur juga berperan dalam proses pengerasan tulang.
Tulang sendiri dilengkapi dengan osteoklas yang berfungsi menyerap sel-
sel tulang yang hancur dan rusak. Aktifitas dari osteoklas ini dapat
menyebabkan tulang dilengkapi dengan rongga yang nantinya akan
dipenuhi oleh sumsum tulang. Osteoklas inilah yang nantinya akan
membentuk osteosit baru yang menuju ke arag luar. Proses tersebut
menyebabkan rongga pada tulang membesar dan menyebabkan tulang
membesar pula. Pembentukan tulang yang mengeras dikenal dengan
istilah osifikasi. Urutan Proses Pembentukan Tulang :

urutan proses pembentukan tulang tersebut secara singkat lengkap


dengan gambar ilustrasinya. Silakan disimak!

1. Pembentukan Tulang di Dalam Rahim


Tulang pada insan mulai tumbuh semenjak dalam masa embrio, tepatnya
ketika usia 6-7 ahad dari proses pembuahan di dalam rahim ibu.
Pertumbuhan tulang ini terus menerus berlangsung sampai tersusun
lengkap pada usia kehamilan 3 bulan. Pada fase ini, proses pembentukan
tulang dipengaruhi oleh kalsium dan hormon plasenta. Tulang yang
terbentuk pun masih sangat lunak. Akan tetapi, ia akan terus tumbuh dan
mengeras sampai proses persalinan tiba.

2. Pembentukan Tulang pada Bayi


Sesudah dilahirkan, proses pembentukan tulang pada bayi akan
dipengaruhi oleh kalsium, aktivitasnya sehari-hari, serta dipengaruhi oleh
hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan yang besar lengan berkuasa
dalam proses ini yakni osteoblas dan osteoklas. Kedua hormon tersebut
bekerja secara bertolak belakang. Osteoblas bekerja dengan memicu
proses pertumbuhan tulang, sedangkan osteoklas bekerja menghambat
proses tersebut. Mekanisme ini terjadi untuk menghasilkan proses
pembentukan tulang yang benar-benar seimbang. Dalam fase ini, tulang-
tulang yang terbentuk yakni tulang-tulang rawan (kartilago) yang teksturnya
masih sangat lunak dan warnanya masih transparan.
3. Pembentukan Tulang pada Orang Dewasa

Dari usia bayi sampai usia 25 tahun, tulang insan akan terus mengeras
melalui proses osifikasi. Tulang rawan (kartilago) akan berkembang
menjadi tulang keras (osteon) melalui serangkaian proses panjang tersebut
sehingga sanggup menghasilkan tulang yang sanggup berfungsi tepat
untuk menopang kegiatan sehari-hari menyerupai duduk, berdiri, berlari,
dan gerakan-gerakan lainnya.

Dalam proses osifikasi, rongga pada tulang rawan (kartilago) akan terisi
osteoblas. Osteoblas akan membentuk sel-sel tulang (osteosit) yang
kemudian mengisi pembuluh darah dan serabut syaraf secara melingkar
(sistem havers). Matriks ini kemudian akan menghasilkan kapur dan fosfor
dan membuat tulang mengeras dan terus tumbuh.
4. Penurunan Fungsi Tulang
Sesudah pertumbuhan dan pembentukan tulang terhenti dan stagnan pada
usia 25 tahun, tulang-tulang insan akan mengalami penurunan fungsi.
Beberapa dilema kesehatan tulang banyak menghampiri. Yang paling
sering contohnya yakni osteoporosis.
Osteoporosis yakni penyakit degenerasi yang terjadi alasannya yakni
proses pengapuran tulang. Osteoporosis membuat garam-garam tulang,
terutama kalium dan magnesium terlarut untuk proses metabolisme. Pada
wanita, resiko osteoporosis umumnya lebih besar pada usia-usia > 45
tahun. Osteoporosis atau pengapuran tulang membuat massa tulang
secara perlahan akan berkurang sehingga fungsi tulang dalam menopang
badan insan semakin menurun.

Demikianlah urutan proses pembentukan tulang pada insan yang sanggup


kami jelaskan pada artikel kali ini. Semoga sanggup bermanfaa bagi Anda
sebagai embel-embel wawasan dalam bahan sistem gerak pada manusia.

Osifikasi sendiri terbagi menjadi dua jenis, osifikasi intrakartilagenosa dan


osifikasi itramembranosa. Osifikasi intramembranosa merupakan proses
pembentukan tulang yang hanya terjadi satu kali di dalam hidupnya
sedangkan pengertian osifikasi intrakartilagenosa ialah proses
pembentukan tulang yang memanjang. Di bawah ini merupakan urutan dari
proses osifikasi:

1. Tulang rawan dipenuhi dengan osteoblas. Bagian tulang yang kaya


akan osteoblas adalah diafisis dan epifisis.
2. Terjadi pembentukan tulang secara langsung dengan disertai
perluasan pada bone collar.
3. Di dalam central tulang terjadi perombakan yang menyebabkan
pembuluh darah masuk ke tulang dan terjadi rongga pada tulang
yang nantinya akan dipenuhi oleh sumsum tulang.
4. Terciptanya pusat pembentukan tulang sekunder di setiap epifisis.
Pembentukan inilah yang menyebabkan tulang memanjang.

Anda mungkin juga menyukai