Anda di halaman 1dari 29

SISTEM OTOT

 DINI AYU RAHMAH


 SRI ATIKAH RAHMADHANI NASIR
 THALIQAH SALSABILA ANNISA
 DEA AYU AMANDA
 ASRIANAH
• DEFINISI
Jaringan otot merupakan jaringan yang
mampu melangsungkan mekanik dengan jalan
kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya.
Otot merupakan jaringan pada tubuh hewan
yang aktivitas biasanya dipengaruhi oleh
stimulus dari sistem saraf.
• Fungsi
1. Mekanik/Pergerakan
2. Membentuk postur
3. Proteksi
4. Sirkulasi darah/nutrient
5. Memproduksi kalor
• Struktur
Otot merupakan jaringan
yang terdiri atas kumpulan
sel-sel serabut otot. Dalam
sel tersebut otot ini
terdapat unit kontraksil
yang disebut dengan
miofibril. Perluasan
sarkoplasma mengadakan
hubungan dengan miofibril
ini, ketika miofibril diamati
dengan mikroskop elektron,
ditemukan adanya pita
terang dan pita gelap.
• Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :

1. Kontrakbilitas yaitu kemampuan


untuk berkontraksi/memendek
2. Ekstensibilitas yaitu kemampuan
untuk malakukan gerakan kebalikan
dari gerakan yang ditimbulkan saat
kontraksi
3. Elastisitas yaitu kemampuan otot
untuk kembali pada ukuran semula
setelah berkontraksi
• Jenis jaringan otot
1. Otot polos
2. Otot lurik
3. Otot jantung
• Otot lurik
Berbentuk silindris atau
serabut panjang. Setiap
sel mempunyai banyak
inti dan terletak di bagian
tepi sakroplsma. Bekerja
di bawah kehendak (otot
sadar). Kontraksi otot
lurik cepat tetap tidak
teratur dan mudah lelah.
Melekat pada rangka
tubuh
• Otot polos
bentuk sel seperti
gelendong, bagian tengah
besar, dan ujungnya
meruncing. Dalam setiap
sel otot polos terdapat
satu inti sel yang terletak
di tengah dan bentuknya
pipih. Otot tidak sadar.
Kontraksi ototo polos
sangat lambat dan lama,
tetapi tidak mudah lelah.
Ototo polos terdapat
pada alat-alat tubuh
bagian dalam.
• Otot jantung
Berbentuk silindris atau serabut pendek.
Tersusun atas serabut lurik yang bercabang-
cabang dan saling berhubungan satu dengan
lainnya. Setiap sel mempunyai satu atau dua inti
yang terletak di tengah sarkoplasma. Otot tidak
sadar dan selnya dilengkapi serabut saraf
dari saraf otonom. Kontraksi otot
jantung berlangsung secara otomatis,
teratur tidak pernah lelah,
dan bereaksi lambat.
Hanya terdapat di jantung.
• Perbedaan
Perbedaan Otot lurik Otot polos Otot jantung

Tempat Melekat pada Dinding organ Dinding jantung


rangka dalam, seperti
jantung, usus, dan
sebagainya. Juga
pada kandung
kemih dan
pembuluh darah

Bentuk serabut Memanjang, Memanjang, Memnajang,


silindris, ujung berbentuk silindris, serabut
tumpul gelendong, ujung bercabang dan
lancip menyatu

Jumlah nukleus banyak satu Satu


tiap serabut
Letak nukleus Tepi (perifer) Tengah Tengah

Kecepatan kontraksi Paling cepat Paling lambat Sedang

Kemampuan tetap sebentar lama Sedang


kontraksi

Tipe kontrol Menurut kemauan Tak menururt Tak menurut


kemauan kemauan
• Sifat kerja otot
1. Antagonis
2. Sinergis
• Antagonis
Kerja otot yang kontraksinya menimbulkan
efek gerak berlawanan, contohnya :
1. Ekstensor (meluruskan) dan fleksor
(membengkokkan), misalnya otot trisep dan oto
bisep.
2. Abduktor (menjauhi badan) dan adductor
(mendekati badan) misalnya gerak tangan sejajar
bahu dan sikap sempurna.
3. Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas),
misalnya gerak kepala merunduk dan
menengadah.
4. Supinator (menengadah) dan pronator
(menelungkup) misalnya gerak telapak tangan
menengadah dan gerak telapak tangan
menelungkup
• Sinergis
• Pada dasarnya setiap serabut otot tersusun
atas serabut tipis yang disebut miofibril.
Miofibril ini mengandung struktur yang lebih
sederhana lagi yaitu filament aktin dan miosin.
Filament-filament ini saling bergeser keluar
masuk/ tumpang tindih yang menghasilkan
kontraksi dan relaksasi otot sehinga disebut
dengan penegerasan filamment
• Struktur yang terlibat kontraksi relaksasi
1. Miofibril : sebuah bentukan silindris yang memanjang
sepanjang otot lurik, yang mengandung filament aktin
dan miosin
2. Sarkomer : struktur dan fungsional terkecil kontraksi otot.
Ditemui pada miofibil. Dibagi menjadi pita H, A dan I.
3. Aktin : filament kontraktil yang tipis mengandung sisi aktif
dan ikatan
4. Miosin : protein filament yang lebih tabal dengan
penonjolan yang dikenal dengan kepala miosin.
5. Tropomiosin : sebuah protein aktin pengikat yang
mengatur kontraksi otot.
6. Troponin : protein kompleks yang melekat pada
Tropomiosin
• Tahapan kontraksi
1. Impulse saraf yang tiba neuromuscular junction, yang
mengakibtakan pembebasan asetilkolin. Kehadiran
asetilkolin meyebabkan depolarisasi yang kemudian
menyebabkan pembebasan ion Ca keluar dari
retikulum sarkoplasmik.
2. Dengan meningkatnya ion Ca, akan menyebabkan ion Ca
bisa terikat pada troponin dan mampu mengubah
strukturnya. Perubahan struktur troponin karena ion Ca
ini akan terbukanya daerah aktif tropomiosin yang sangat
tertutup oleh troponin. Kini kepala miosin akan mampu
berikatan dengan filamen aktin membentuk aktomiosin.

3. Perombakan ATP akan membebaskan energi yang dapat


menyebabkan miosin mampu menarik aktin ke dalam dan
juga pendekatan otot. Hal ini terjadi di sepanjang miofibril
pada sel otot.

4. Miosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin


akan putus ketika molekul ATP terikat pada kepala miosin.
Pada saat ATP dipecah kepala miosin dapat bertemu lagi
dengan aktin pada tropomiosin.

5. Proses kontraksi otot dapat berlangsung selama ada ATP dan


ion Ca. Pada saat implus berhenti, maka ion Ca akan kembali ke
retikulum sarkoplasma dan troponin akan kembali ke kondisi
semula dan menutupi daerah tropomiosin sehingga
menyebabkan otot berelaksasi.
• Otot wajah
Otot wajah berada tepat
di bawah otot kulit
( subkutan ) yang
mengontrol ekspresi
wajah. Mereka
umumnya berasal dari
permukaan
tulang tengkorak (jarang
dari fasia), dan
menyisipkan di kulit
wajah. Saat
berkontraksi, kulit
bergerak. Otot-otot ini
juga menyebabkan
kerutan pada sudut
kanan garis kerja otot.
• Otot perut
Dinding perut anterolateral terdiri dari kulit, fasia dan 4
pasang otot :
• The external oblique
• Internal oblique
• Transversus abdomini
• Recturs abdomini
• Otot lengan
• Bisep braki adalah otot besar yang
terletak pada permukaan anterior
lengan.
• The brachialis letaknya mendalam pada
otot bisep brachii. Otot ini paling kuat
di fleksor lengan pada sendi siku.
• The brachioradialis menyebabkan
fleksor lengan pada sendi siku,
terutama ketika gerakan sangat cepat
diperlukan atau ketika berat diangkat
perlahan selama fleksi lengan.
• Trisep brakii adalah otot besar yang
terletak pada permukaan posterior
lengan.
• The anconeus adalah otot kecil yang
terletak dibagian lateral aspek
posterior siku yang membantu trisep
brachii dalam mem
• Otot paha
• Otot betis
• Gangguan pada sistem otot
• Distrofi otot
Adalah penyakit genetik yang merusak serat otot. Gejala-gejala
penyakit distrofi otot termasuk kelemahan, kehilangan mobilitas
dan kekurangan koordinasi. Distrofi terjadi sejak anak-anak dimana
lebih dari 50.000 orang Amerika menderita dengan salah satu dari
sembilan bentuk penyakit, yang dapat terjadi setiap saat dalam
kehidupan seseorang dan belum ada obatnya.
• Fibromyalgia
Adalah gangguan kronis yang ditandai dengan nyeri otot yang luas,
kekakuan, kelelahan, dan nyeri di daerah tertentu. Sementara ini
adalah penyakit sulit untuk menetukan dan mendiagnosa dan dapat
meniru banyak masalah medis lainnya, telah memperoleh
penerimaan sebagai masalah kesehatan yang dikenal selama dekade
terakhir.
• Atrofi
Penurunan fungsi otot
karena otot mengecil
atau kehilangan
kemampuan untuk
berkontraksi. Gangguan
ini dapat disebabkan oleh
penyakit oleh virus. Otot
yang mengalami atrofi
akan mengalami
pengurangan ukuran
sampai 25% dari ukuran
semula.
• Hernia Abdominalis
Sobeknya dinding otot
abdominal sehingga usus turun
ke bawah dan memasuki
bagian sobekan tersebut

• Kram
Dapat disebabkan oleh hal-hal di
luar penyakit. Contohnya meliputi
dehidrasi, olahraga berat, atau
jarang menggunakan otot.
• Hipertrofi
Otot yang berkembang
menjadi lebih besar dan
kuat. Hipertrofi
disebabkan aktivitas
otot yang kuat sehingga
diameter serabut-
serabut otot membesar.
• Tetanus
Adalah infeksi bakteri dengan potensi
fatal yang mempengaruhi saraf. Vaksin
dapat dengan mudah mencegah infeksi,
namun belum ada belum ada obatnya.
Tetanus menyebabkan kontraksi otot yang
menyakitkan, terutama pada rahang dan
leher. Hal ini dapat mengganggu
kemampuan untuk bernapas, dan
akhirnya menyebabkan kematian.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai