Anda di halaman 1dari 5

Lontar Martil

Pengertian Lontar Martil

Lontar Martil adalah salah satu cabang olahraga atletik yang merupakan ajang kompetisi kekuatan
dalam melontar martil untuk mendapatkan jarak lontar paling jauh.
Meski umumnya dianggap sebagai ajang kekuatan, kemajuan teknis dalam 30 tahun terakhir telah
berkembang dimana persaingan melontar palu lebih fokus pada kecepatan agar bisa mendapatkan jarak
maksimal.
Gerakan melontar melibatkan sekitar dua ayunan dari posisi diam, lalu tiga atau empat dan atau sangat
jarang lima rotasi tubuh dalam gerakan melingkar menggunakan gerakan tumit kaki tumit yang rumit.
Bola martil kemudian bergerak dalam jalur melingkar, berangsur-angsur meningkat dalam kecepatan
dengan masing-masing putaran dengan titik tinggi bola palu ke sektor sasaran dan titik rendah di
belakang lingkaran. Dan akhirnya atlet pelontar melepaskan bola dari bagian depan lingkaran.

Sejarah Lontar Martil

Dengan akar yang berasal dari abad ke 15, versi kontemporer lontar martil adalah salah satu
kompetisi tertua dalam olimpiade yang pertama, termasuk pada pertandingan tahun 1900 di
Paris, Perancis (Olimpiade kedua modern).
Sejarah lontar martil berawal sejak akhir 1960-an, dan merupakan warisan sebelum masuk ke
ajang olimpiade yang telah didominasi oleh pengaruh Eropa dan Eropa Timur, yang telah
mempengaruhi minat pada acara dibelahan dunia lainnya.
Sejarah Lontar Martil kemudian berkembang, dari awalnya merupakan pertandingan informal
kemudian menjadi bagian dari permainan Highland Skotlandia di akhir abad-18, dimana versi
asli dari permainan tersebut masih dipertahankan sampai sekarang.
Ketika lontar martil untuk pria telah berjalan sejak tahun 1900-an, Asosiasi Federasi Atletik
Internasional tidak memperlihatkan tanda-tanda diakomodirnya lontar martil untuk wanita
sampai tahun 1995.
Pertandingan lontar martil wanita, baru dimasukkan dalam olimpiade pada pertandingan musim
panas tahun 2000 di Syney, Australia.

Beberapa keterangan umum dalam pelatihan lontar martil :


a.       Jarak yang diperoleh dalam lontar martil sangat tergantung pada kecepatan gerak dan sudut pada
saat martil tadi terlepas dari tangan.
b.      Untuk mendapatkan kecepatan gerak yang maksimum dari martil, atlet hendaknya menggunakan
gerakan rotasional dengan kaki kiri sebagai sumbu menyilang lingkaran.
c.       Biasanya dapat dilakukan 3 rotasi atau putaran.
d.      Pada waktu berputar, martil dan pelontarnya berputar dengan sumbu yang melintasi bagian
tubuh atlet yang kontak dengan tanah.
e.       Martil berputar dengan bentuk spiral.
f.       Untuk meningkatkan kecepatan linear martil, atlet harus menambah jarak sumbu dengan cara
merentangkan tangan selurus mungkin.
Teknik Dasar Melontar Matil
Pada umumnya, teknik dasar lontar martil meliputu 3 masalah, yaitu : Cara memegan martil, putaran
awalan dan melontarkannya.

A. Teknik Memegang Martil


Teknik memegang martil pada olahraga lontar martil ini berbeda dengan jenis lempar yang lain. Jika
dalam nomor lempar lembing, peluru, maupun cakram, media yang dilempar dipegang oleh satu tangan
saja, maka lontar martil harus dipegang dengan kedua tangan pada tempat pegangan yang terdapat di
pangkal tungkai/tali martil.

Cara memegang martil

Apabila pihak pelontar berputar kekiri pada saat melakukan awala, maka cara memegangnya ; tangan
kiri memegang terlebih dahulu dengan merapatkan dan melipat keempat jari sehingga pegangan tali itu
melintag pada pangkal jari.

teknik memegang martil dengan dua tangan

B. Teknik Mengayunkan Martil


Setelah martil dipegang dengan benar, tahapan selanjutnya adalah melakukan ayunan sebagai awalan
sebelum martil di lontar. Adapun teknik dasar lontar martil kali ini dilaksanakan dengan tahapan sebagai
berikut  :

1. Ayunan pendahuluan dimulai dari suatu posisi dibelakang lingkaran dengan punggung
menghadap ke lingkaran untuk melontar.
2. Kaki hendaknya dibuka secukupnya dengan kepala martil terletak ditengah dibelakang sebelah
kanan.
3. Gerakan melingkar dimulai dengan memutar tubuh menghadap ke kiri dan pada saat itu juga
mengangkat lengan dan punggung.
4. Kedua lengan mengayun martil selebar mungkin, lengan harus tetap lurus sampai satu titik
tinggi diatas bahu kiri.
5. Setelah mencapai titik tertinggi tadi, siku ditekukan dan punggung diputar ke belakang begitu
gerakan kebawah martil dimulai.
6. Selama gerakan mengayun, titik tertinggi martil dibiarkan terletak di kiri belakang dan titik
terendah didepan kanan.
7. Berat badan dipindahkan dari satu kaki ke kaki lain, mendahului perpindahan arah martil.

C. Teknik Melontar Martil 


Setelah dilakukan ayunan secara sempurna, tahap terakhir adalah melontar martil yang dipegang.
Berikut tahapan teknik melontar martil :

1. Tahap melontar dimulai ketika martil mencapai titik tertinggi dalam putaran martil.
2. Ketika martil melampaui titik terendah, tubuh harus mulai berhenti berputar dan mulai
mengangkat ke atas.
3. Tenaga angkatan ini didapat dengan cara meluruskan kaki kiri sekuat tenaga, juga punggung,
lengan dibiarkan pasif.
4. Tarikan yang kuat oleh lengan kiri melengkapi pelepasan martil ini melalui bahu kiri.
5. Kedua kaki harus terpantang kokoh diatas tanah pada saat martil dilepaskan.
Peralatan Lontar Martil

a. Ukuran Martil
Martil adalah perangkat tiga bagian yang mencakup bola logam, kawat baja dan pegangan. Bola logam
yang disebut "kepala" seberat 16 pon, dilekatkan pada kawat baja tidak lebih dari 121,5 sentimeter (3
kaki 11 3/4 inci), dan pegangan atau "pegangan" pada akhirnya. Olahraga  lontar martil adalah satu-
satunya kompetisi lempar dimana atlit bisa memakai sarung tangan.

Berat bola logam untuk pria adalah 7.26 kilogram (16 pon), dengan diameter berkisar antara 110 sampai
130 milimeter (4,3 sampai 5,1 inci).
Sementara berat bola logam pada olahraga lontar martil wanita adalah 4 kilogram (8,8 pound) dengan
diameter 95 hingga 100 milimeter (3.7 sampai 3,9 inci).

b. Lapangan Lontar Martil

Peraturan Melontarkan Martil


Peraturan Lontar Martil juga mengatur mengenai aturan yang harus dipatuhi oleh atlet lontar martil,
diantarnya cara melontar.

Martil dilontar dari lingkaran dengan diameter 2,135 meter (7 kaki). Pesaing mungkin menyentuh bagian
dalam lingkaran lontar (throw cyrcle) tapi tidak boleh menyentuh bagian atas lingkaran saat melempar.
Pelempar tidak boleh menyentuh tanah di luar lingkaran lempar saat mencoba, dan dia juga tidak bisa
meninggalkan lingkaran sampai palu menyentuh tanah.

Lingkaran itu terletak di dalam kandang untuk memastikan keamanan para pengamat.

Kompetisi dalam Lontar Martil

Atlet dalam lemparan palu harus mencapai jarak kualifikasi Olimpiade dan harus lolos ke tim Olimpiade
nasional mereka. Maksimum tiga pesaing per negara bisa bersaing dalam lontar martil. Dua belas
pesaing lolos ke final palu Olimpiade. Hasil dari babak kualifikasi tidak terbawa ke final.

Seperti dalam semua acara melempar, ke 12 finalis masing-masing memiliki tiga kali percobaan, delapan
pesaing teratas menerima tiga usaha lagi. Pelemparan terpanjang tunggal akan dinobatkan sebagai
pemenang.

Nama : Muhammad Nurul Anwar


Kls / No : XII IIS 2 / 17

Anda mungkin juga menyukai