Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lempar martil pertama kali diperlombakan dalam olahraga Olimpiade pada 1900. Sejak
itu, lempar martil menjadi salah satu nomor tradisional untuk putra. Lempar martil dianggap
sebagai salah satu nomor lempar yang paling rumit dan unik karena atlet mengulangi gerakan
yang sama lebih dari satu kali.
Apabila dilakukan dengan benar, putaran secara berurutan akan meningkatkan kecepatan
martil. Akan tetapi, jika kesalahan terjadi, kesalahan itu akan mempengaruhi putaran
berikutnya. Meskipun seorang atlet mengklaim lemparan martil sebagai nomor lemparan yang
paling memuaskan, lempar lembing selalu disalahkan sebagai penyebab rusaknya lapangan.
Pada tingkat yang lebih tinggi penolakan ini berawal dari kenyataan bahwa nomor
tersebut dapat menimbulkan bahaya dan membutuhkan tindakan pencegahan yang lebih hatihati. Selain itu, benturan martil ke permukaan lapangan menyebabkan daerah tersebut tidak
dapat digunakan untuk aktivitas lain dengan aman.
Dewasa ini, atlet dari Rusia telah memperbaharui teknik lempar martil. Mengubah
footwork dan bidang yang diikuti martil, tetapi teknik tradisional sudah lebih dari cukup.
Setelah mendapatkan pengalaman, atlet dapat berusaha untuk lebih memantapkan teknik yang
digunakan.

B. Rumusan Msalah
1. Apa Definisi Lempar Martil ?
2. Bagimana Tehnik Dasar Lempar Martil ?
3. Bagaimana Tahapan Lempar Martil ?
4. Bagaimana Spesifikasi Martil ?
5. Bagaimana Lapangan Lempar Martil ?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui Definisi Lempar Martil
2. Mengetahui Tehnik Dasar Lempar Martil
3. Mengetahui Tahapan Lempar Martil
4. Mengetahui Spesifikasi Martil
5. Mengetahui Lapangan Lempar Martil

ii

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Lempar Martil


Lempar Martil merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang sering
diperlombakan pada even-even olahraga baik ditingkat nasional maupun internasional.

Beberapa keterangan umum dalam pelatihan Lempar martil:


Jarak yang diperoleh dalam Lempar martil sangat tergantung pada kecepatan gerak dan
sudut pada saat martil tadi terlepas dari tangan.
Untuk mendapatkan kecepatan gerak yang maksimum dari martil, hendaknya
menggunakan gerakan rotasional dengan kaki kiri sebagai sumbu menyilang lingkaran.
Biasanya dapat dilakukan 3 rotasi atau putaran.
Pada waktu berputar, martil dan peLemparnya berputar dengan sumbu yang melintasi
bagian tubuh yang kontak dengan tanah.
Martil berputar dengan bentuk spiral.
Untuk meningkatkan kecepatan linear martil, yakni harus menambah jarak sumbu
dengan cara merentangkan tangan selurus mungkin.
B. Tehnik Dasar Lempar Martil
Ada beberapaTeknik Dasar Lempar Martil yang harus dikuasai oleh seorang
pelempar diantaranya Posisi awalan dan ayunan, putaran dan transisi, fase akhir, dan
lemparan. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dijelaskan Teknik Dasar Lempar
Martil tersebut :
Beberapa tahap gerakan Lempar martil :
1. Posisi Awal dan Ayunan
Teknik dasar Lempar martil dengan awalan dimulai dengan cara martil dipegang pada
bagian handle dengan menggunakan tangan kiri kemudian ditutup dengan tangan
kanandan posisi kedua ibu jari menyilang. Kepala martil boleh ditempatkan di atas tanah
sebelah kanan atau dibelakang si pelempar kemudian pelempar dapat mengayunkan
martil sebagi ayunan permulaan. Titik terendah dari ayunan permulaan adalah hanya
ketika martil melewati bagian kanan dari kaki kanan.
2. Putaran dan Transisi
ii

Ketika martil mencapai titik terendah pelempar mulai pivot di atas timit tungkai kiri dan
ujung telapak kaki kanan. putaran dibuat di atas tumit dan kaki kiri sampai mengahadap
ke arah depan dari lingkaran dan kemudian dilanjutkan dengan memutarnya kembali di
atas telapak kaki bagian depan sampai kembali ke arah semula. Tubuh bagian bawah
membawa tubuh bagian atas bergerak ke depan, dengan tangan kiri menutup dada, dan
selama tungkai bergerak, martilpun terus bergerak. Kaki kanan meninggalkan tanah
ketika kaki kiri selesai dengan gerakan tumitny, berat badan dipindahkan ke tungkai kiri
dan seterusnya.
3. Fase Akhir
Beberapa saat sebelum putaran berakhir atau sebelum martil mencapai titik terendah,
pelempar sudah mulai menarik martilnya, mempercepat jalannya martil saat bergerak ke
arah bawah dan mencoba untuk mempercepat gerakan kedua tungkai dalam upaya
mempercepat gerakan kedua tungkai dalam upaya mempercepat putaran tubuh bagian
bawah.
4. Lemparan
Teknik dasar Lempar martil pada tahap ini dilakukan dengan meluruskan kedua tungkai
dengan kuat, badan lebih dibusungkan lagi dengan kepala direbahkan ke arah belakang
atau dengan posisi tertengadah, ketika martil telah ditempatkan pada dudut trayektorinya,
pelempar harus melihat ke arah lemparan, kemudian mengangkat kedua lengan di akhir
gerakannya dan pandangan kedua matanya mengikuti jalannya martil sebelum mengganti
posisi kedua tungkainya.
C. Tahapan Lempar Martil
1. Memegang Martil
Tehnik memegang martil merupakan tahap pertama dari serangkaian gerakan dalam
cabang Lempar martil.
Petunjuk pelaksanaan :
Martil dipegang dengan dua tangan.
Untuk melindungi tangan, biasanya tangan kiri peLempar menggunakan sarung
tangan.
Tungkai martil terletak pada sendi jari-jari tangan kiri dan jari-jari tangan kanan
diatasnya.
2. Tahap Ayunan
Petunjuk pelaksanaan :
Ayunan pendahuluan dimulai dari suatu posisi dibelakang lingkaran dengan
punggung menghadap ke lingkaran untuk meLempar.
Kaki hendaknya dibuka secukupnya dengan kepala martil terletak ditengah
dibelakang sebelah kanan.
Gerakan melingkar dimulai dengan memutar tubuh menghadap ke kiri dan pada saat
itu juga mengangkat lengan dan punggung.
Kedua lengan mengayun martil selebar mungkin, lengan harus tetap lurus sampai satu
titik tinggi diatas bahu kiri.
Setelah mencapai titik tertinggi tadi, siku ditekukan dan punggung diputar ke
belakang begitu gerakan kebawah martil dimulai.
ii

Selama gerakan mengayun, titik tertinggi martil dibiarkan terletak di kiri belakang
dan titik terendah didepan kanan.
Berat badan dipindahkan dari satu kaki ke kaki lain, mendahului perpindahan arah
martil.
3. Tahap MeLempar
Petunjuk pelaksanaan :
Tahap meLempar dimulai ketika martil mencapai titik tertinggi dalam putaran martil.
Ketika martil melampaui titik terendah, tubuh harus mulai berhenti berputar dan
mulai mengangkat ke atas.
Tenaga angkatan ini didapat dengan cara meluruskan kaki kiri sekuat tenaga, juga
punggung, lengan dibiarkan pasif.
Tarikan yang kuat oleh lengan kiri melengkapi pelepasan martil ini melalui bahu kiri.
Kedua kaki harus terpantang kokoh diatas tanah pada saat martil dilepaskan.
D. Spesifikasi Martil

Martil harus terdiri dari 3 bagian utama yaitu Kepala, Kawat dan
Handle/pegangan. Kepala terbuat dari besi padat berbentuk bola, titik pusat gravitasi
tidak lebih dari 6 mm dari titik pusat bola.
Kepala 4 kg diameter bola 95-110 mm.
Kepala 7,26 kg diameter bola 110-130 mm.
Kawat harus panjang dan lurus, tidak boleh ada sambungan, terbuat dari kawat baja
pegas, diameter tidak kurang dari 3 mm. Pada kedua ujung kawat dibuat lilitan berbentuk
lingkaran panjang kawat 965 mm. Handle harus kaku dan tanpa pengait disetiap
ujungnya. Handle harus memiliki disain simetris dengan panjang maksimum dalam 110
mm.

E. Lapangan Lempar Martil

ii

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lempar martil pertama kali diperlombakan dalam olahraga Olimpiade pada 1900.
Sejak itu, lempar martil menjadi salah satu nomor tradisional untuk putra. Lempar martil
dianggap sebagai salah satu nomor lempar yang paling rumit dan unik karena atlet
mengulangi gerakan yang sama lebih dari satu kali.
Lempar Martil merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang sering
diperlombakan pada even-even olahraga baik ditingkat nasional maupun internasional.
B. Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan
dalam makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya
pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan
makalah ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan
kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada penulis. Aamiin

ii

DAFTAR PUSTAKA

http://artikelpenjas.blogspot.co.id/2012/10/Lempar-martil.html
http://debbyrpl.blogspot.co.id/2014/10/sejarah-Lempar-martil.html
http://demidamayanti-aldekuni.blogspot.co.id/2013/06/Lempar-martil.html

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat,Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dengan judul LEMPAR MARTIL dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang.Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Surade, 14 Nopember 2016


Penyusun

ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................i


Daftar Isi ......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang ..................................................................................................1

B.

Rumusan Masalah .............................................................................................1

C.

Tujuan dan Manfaat .........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A.

Definisi Lempar Martil......................................................................................2

B.

Tehnik Dasar Lempar Martil..............................................................................2

C.

Tahapan Lempar Martil......................................................................................3

D.

Spesifikasi Marti ..............................................................................................4

E.

Lapangan Lempar Martil ..................................................................................4

BAB III PENUTUP


A.

Kesimpulan .......................................................................................................5

B.

Saran .................................................................................................................5
ii

Daftar Pustaka ............................................................................................................6

ii

Anda mungkin juga menyukai